Anda di halaman 1dari 15

FORMULA FOR

SUCCESS: TARGET
COSTING FOR COST
PLUS PRICING
COMPANIES
KELOMPOK 12
OUR MEMBERS
Elvi Rahmi NL TANIA SURYANI CIANDRA
2010532034 2010532034

JENY EDELVI RAHMADANY


2010532034
LIFE CYCLE PRODUCT
Life cycle product adalah tahapan proses perjalanan suatu produk mulai dari
awal di perkenalkannya pasa dasar hingga hilangnya dari pasaran. Sama hal nya
dengan manusia, produk-produk juga memiliki siklus hidup.

Dalam setiap fungsi, perusahaan memerlukan perspektif siklus hidup total yang
mengintegrasikan trade-off dan kinerja dari waktu ke waktu dan di seluruh unit
fungsional. Dari sudut pandang perusahaan, penetapan biaya produk siklus hidup
total mengintegrasikan RD&E, manufaktur, serta layanan dan pembuangan pasca
penjualan.
LIFE CYCLE PRODUCT

a. Tahap penelitian, pengembangan, dan rekayasa (RD&E) terdiri dari tiga subtahapan:
• Riset Pasar
• Desain Produk
• Pengembangan Produk

b. Tahap Manufacturing
Perusahaan mengeluarkan uang untuk bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan biaya tidak
langsung untuk memproduksi dan mendistribusikan produk.

c. Tahap Postsale service and disposal


Biaya pembuangan mencakup biaya yang terkait dengan penghapusan dampak
berbahaya yang terkait dengan berakhirnya masa manfaat suatu produk.
PENGERTIAN TARGET COSTING DAN COST
PLUS PRICING

Target Costing adalah metode akuntansi manajemen yang penting untuk pengurangan
biaya selama tahap desain siklus hidup suatu produk dan metode yang secara eksplisit dapat
membantu mengelola biaya total siklus hidup.
Untuk memungkinkan manajemen menggunakan perencanaan biaya proaktif, manajemen
biaya, dan praktik pengurangan biaya di mana biaya direncanakan dan dihitung pada awal siklus
desain dan pengembangan, bukan pada tahap selanjutnya dari pengembangan produk dan
produksi.

Target costing adalah suatu kemampuan dan teknik yang mengajak kontraktor-kontraktor
untuk memiliki kesadaran akan biaya dan efisiensi.

Pt = St – Ct
St = Perkiraan biaya dari harga jual yang diharapkan
Ct = Perkiraan biaya produk
PENGERTIAN TARGET COSTING DAN COST
PLUS PRICING

Cost Plus Pricing adalah suatu metode dimana harga Ada beberapa alasan yang sah untuk
ditentukan dengan menambahkan markup laba yang meniadakan fixed manufacturing cost dari
diinginkan dengan biaya yang telah dibebankan ke suatu target costing:
produk. Markup merupakan presentase dari biaya yang 1. Fixed manufacturing cost memperlihatkan
telah dibebankan ke suatu produk. biaya-biaya signifikan yang secara normal
Beberapa studies mengemukakan bahwa metode berjalan dalam jangka Panjang, dan hal ini
Cost–Plus Pricing yang paling popular itu adalah menutupi kapasitas produksi para pekerja
menggunakan full manufacturing cost yaitu menggunakan atau divsi secara menyeluruh.
biaya-biaya utama yang mengandung biaya bahan baku 2. Biaya-biaya tersebut bukan merupakan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung sebagai dasar subjek dari nilai prosedur engineering yang
alternative untuk product pricingnya dan untuk penerapan fokus pada bagian atau komponen spesifik
target costingnya. produk.
TARGET COSTING

1. METODE ADDITIVE 2. METODE DEDUCTIVE

TCi = Ci1 + Ci2 +…. + Cin 𝑻𝑪𝒊 = 𝑷𝒊 − 𝒎𝒊

Dimana: Dimana :
TCi = target cost of product i 𝑇𝐶𝑖 = target cost per unit of product i
Ci1 = cost of component 1 of product i 𝑃𝑖 = unit sale price of product i
Ci2 = cost of component 2 of product i 𝑚𝑖 = unit profit of product i
Cin = cost of component n of product i

EQUATION 1 EQUATION 2
COST PLUS PRICING METHOD
Ketika cost-plus pricing digunakan, harga jual ditentukan
dengan rumus sebagai berikut :
𝑷𝒊 = 𝑪𝒊 + 𝒓𝑪𝒊 EQUATION 3
Dimana :
𝑃𝑖 = unit sale price of product i
𝐶𝑖 = unit cost of product i
r = markup sebagai suatu persentase dari 𝐶𝑖 produk i

MENGINTEGRASIKAN TARGET COSTING DAN COST PLUS PRICING

Menghasilkan persamaan 4 jika target cost produk (TCi)


disubtitusi pada biaya unit cost plus pricing ( Ci )

Pi = TCi + rTCi EQUATION 4


Pi = TCi ( 1+ r ) EQUATION 5
MENGINTEGRASIKAN TARGET COSTING DAN COST PLUS PRICING
Markup ( r ) terdiri dari 2 komponen:
1. Biaya lainnya dari biaya variable manufaktur , termasuk biaya
tetap manufaktur dan biaya hilir ( administrasi dan pemasaran )
2. Target profit
Maka markup dapat diukur seperti terlihat pada
r = Ci’ + Mi
EQUATION 6
TCi ( Qi )
Dimana :
Ci’ = biaya lain selain TCi, seperti biaya tetap manufaktur dan biaya
hilir
Mi = total profit dari produk i
Qi = kuantitas produk i
Subtitusi nilai dari markup ( r ) ke dalam persamaan 5 menghasilkan
persamaan 7

𝑃𝑖 = 𝑇𝐶𝑖 [ 1 + ( 𝐶𝑖 ’ + 𝑀𝑖)] EQUATION 7


(𝑇𝐶𝑖 (𝑄𝑖 )
Beberapa observasi muncul dari peninjauan kembali persamaan 1, 2, 3, 7:
• Dalam pemeriksaan awal, metode additive terlihat wajar dengan
adanya mekanisme untuk mengikat biaya komponen individual produk
untuk menajemen target profit.
• Disisi lain metode deductive target costing terlihat tidak dapat
diimplementasikan untuk suatu system cost plus pricing karena dalam
metode deduktif harga jual harus diberikan tapi dalam cost plus pricing
menentukan harga ini adalah sasarannya.
• Maka persamaan 7 tidak memiliki variable dependent atau independent
tapi membentuk suatu system variable interdependent (keadaan saling

Evaluasi Metode bergantung). Harga unit (Pi), target cost ( TCi ), kuantitas produk (Qi) dan
target profit produk (Mi) , berubah bergantung pada ketentukan masing-
masing
Target Costing
Metode deduktif lebih unggul dari metode additive. Karena pembentuknya :
• Menghubungkan target biaya produk ke set target profit oleh
manajemen puncak
• Mekanisme yang lebih baik dari nilai tekhnik, yang mana tergantung
pada koneksi biaya yang menetapkan target keuntungan . Walaupun
variable yang saling ketergantungan terlihat menjadi suatu masalah
yang tidak bisa diatasi, analisis sensitivitas bisa digunakan untuk
mengatasi hal ini.
CONTOH SOAL
COST PLUS PRICING USING THE DEDUCTIVE METHOD
Analisis Sensitivitas

Kontrak : Radar system, type XXII


Harga jual : Berdasarkan cost-plus dimana cost didefinisikan sebagai biaya variabel
manufaktur dan plus adalah markup dari biaya kontrak selain dari biaya
variabel manufaktur dan laba konsisten dengan target ROI perusahaan
Cost:

Manufacturing cost:

Direct materials $100

Direct labor $400 Investment and Return on Investment :

Variable overhead $320 $820 Company’s target ROI on average investment 20%

Average investments $8.000


Fixed overhead:
Percentage of average investment allocated on this contract 25%
Differential (required for this contract) $150

General – allocated $150 $300

Downstream cost:

Differential (required for this contract) $100

General – allocated $100 $200

Total Cost $1,320


PERHITUNGAN TARGET COSTING DAN TARGET SALE PRICE PADA
ANALISIS
Variabel manufacturing cost (TCi)
= direct material + direct labor + variable overhead
= $100 + $400 + $320
= $820

Other cost (Ci’) Target ROI on the contract


= fixed OH + Downsteam cost = 20% x $2.000
= $300 + $200 = $400
= $ 500

Investment allocated to contract Target sale price (Pi) of contract


= $8.000 x 25% = $820 [1 + $500 + $400 )/$820]
= $2.000 = $1.720
SENSITIVITY ANALYSIS FOR DETERMINING KEY VARIABLES

Dari data Exhibit 1, harga penjualan yang


Analysis Variable
Variable ditargetkan di dalam kontrak adalah $1.720.000.
level given
unknow TCi Ci’ Mi Pi Harga ini memenuhi 3 target penting :
n
1. Laba sejumlah $400.000 memenuhi 20% target
1 TCi, Ci’, Mi Pi $820 $500 $400 $1.720 ROA
2. Harga menutupi fixed manufacturing overhead
2 TCi, Ci’, Mi Pi $800 $500 $400 $1.700 cost sebesar $300.000
$800 $500 $420 $1.720
3. Harga juga menutupi aliran dana ke bawah
3 TCi, Ci’, Pi Mi
$200.000
4 TCi, Ci’, Mi Pi $800 $500 $410 $1.710

Sekarang, untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut,


5 Pi, Ci’, Mi Pi, TCi $800 $500 $500 $1.800
design engineer harus menyusun komponen-
6 Ci’, Mi TCi $770 $480 $480 $1.700 komponen kontrak sehingga variable
manufacturing cost tidak melebihi $820.000
(1.720.000 – (400.000 + 300.000 + 200.000))
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai