MODUL 1 :
Pengantar
a. Pengeluaran untuk harta yang mempunyai masa pakai lebih dari satu tahun dan
Biaya-Biaya yang masih ditunda pengalokasiannya
b. Pengeluaran Biaya operasi
Dengan demikian ada perbedan yang sangat mendasar antara expense dan cost.
Secara sederhana cost adalah suatu pengorbanan untuk mencapai satu sasaran
dalam beberapa periode. Misalnya cost sewa rumah dalam tiga tahun Rp. 36.000,-
Dalam tahun pertama Biaya sewa yang akan dibebankan ialah sebesar
Rp. 12.000,- dan saldo Rp. 24.000,- ialah cost yang masih menunggu dua tahun
lagi untuk dibebankan menjadi Biaya.
Kegiatan Belajar
BAHAN BAKU
WORK IN BARANG
UPAH 6 PROCESS 5 JADI 4
BIAYA PABRIK
Dalam siklus bisa dilihat bahwa persediaan bahan baku tidak akan bisa semuanya
diproses. Barang dalam proses setengah jadi memperoleh nilai tambah yang nanti
pada waktu tutup buku nilainya harus dicantumkan dalam laporan keuangan.
Dalam siklus ini distributor tidak memproses lagi barang yang sudah dibeli dari
pabrik. Berarti nilai tambah dari persediaan, atau upah tidak ada yang dibebankan
atas produk yang dibeli dari pabrik. Maka harga beli langsung menjadi harga
pokok, dan Biaya-Biaya yang dikeluarkan selama barang dalam pemindahan di
alokasi ke Biaya operasional. Harga pembelian menjadi harga pokok penjualan
BARANG BARANG
Modul Ajar Ekonomi
JADI Rekayasa 6 JADI 6 1-4
Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa
BAHAN BAKU
WORK IN BARANG
UPAH 6 PROCESS 5 JADI 4
ALAT
Analisa Titik Impas menyatakan hubungan antara total biaya dan pendapatan,
yang dapat menunjukkan besar rugi atau laba suatu investasi.
Biaya Total / Total Cost (TC) terdiri dari :
1. Biaya Tetap / Fixed Costs (FC) : biaya investasi, gaji staf, asuransi, overhead,
dan sebagainya
2. Biaya Variabel / Variabel Cost (VC) : biaya operasional, biaya tenaga kerja,
biaya material, biaya bahan bakar, dan sebagainya
Digambarkan dalam grafik :
TC
Cost
VC
FC
Variabel Unit
Sales
Total Sales Revenue
Total Cost = TC
0
Laba Kuantitas (unit)
Rugi
Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-5
Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa
Q BEP
P = S – (FC + VC) ……………………………………………………(1.1)
Keterangan :
P = Keuntungan (Profit)
S = Pendapatan Penjualan (Sales revenue)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variabel Cost)
Pada saat titik impas (Break Even Point) tercapai profit = 0, maka :
0 = S – (FC + VC)
…………………………………………………………(1.2)
S = FC + VC
sQ = FC + Vq …………………………………………………………(1.3)
Keterangan :
S = Sales price per unit
V = Variabel cost per unit
Q = Kuantitas penjualan
( s – v ) Q = FC ……………………………………………………(1.4)
Sehingga :
FC
Q BEP dalam unit
s v
Fixed .Cost
Q BEP
Marjin Kontribusi per unit
Fixed Cost
QBEP
Sales price per unit var iabel per unit
FC
S BEP = Q BEP. S = s v .s
FC FC
= ( s v) = v
1
s s
Fixed Cost
S ……………………………(1.5)
Variabel price per unit
1
Sales price per unit
1. Latihan
Dari data produksi periode-periode yang lalu, diketahui bahwa rata-rata produksi
suatu pabrik sebesar 80 % dari kapasitas produksinya. Jumlah rata-rata produksi
tersebut adalah sebanyak 14.000 unit per bulan. Penurunan permintaan dan
penurunan produktivitas pekerjanya mengakibatkan pabrik tersebut diperkirakan
hanya memproduksi 8000 unit untuk masa yang akan datang. Diketahui bahwa
fixed cost pabrik tersebut Rp 75,000 per bulan, variabel cost Rp 2.5 per unit dan
pendapatan Rp 8 per unit. Tentukan :
a. Untuk jumlah produksi 8000 unit apakah pabrik tersebut untung atau rugi, dan
berapa besar keuntungan/kerugiannya per bulan
b. Berapa variabel cost per unit supaya pabrik tersebut mencapai break even
pada produksi 8000 unit, jika pendapatan per unit dan fixed cost tetap
JAWABAN
a. Misal jumlah produksi per bulan = Q unit
Fixed Cost /bln = Rp. 75.000
Variabel Cost/bln = 2,5 x Q
Pendapatan/bln =8Q
Gambar :
$ 1,000
140
Pendapatan
120
100 Cost
80 Rugi
31,000
60
40
2 4 6 8 10 12 14 Q (1000 unit)
3. Rangkuman
3.1. Metode Biaya langsung tidak membebankan Biaya tetap menjadi unsur harga
pokok penjualan. Maka harga satuan pokok ialah Biaya bahan, upah dan overhead
variabel. Metode Biaya serap membebankan Biaya tetap menjadi unsur harga
pokok penjualan sehingga unit costnya akan lebih besar dibanding dengan metode
Biaya langsung.
3.2. Metode variabel dipakai untuk :
a. Mencari pangsa pasar
b. Dengan volume besar dan harga jual relatif rendah
c. Pertumbuhan pasar
d. Memelihara pangsa pasar
Tujuan metode Biaya serap :
a. Untuk mencari profitabilitas
b. Menjual dengan volume kecil dan harga jual relatif tinggi
c. Pengembalian atau investasi
4. Tes Formatif
4.1. Klasifikasikanlah setiap item Biaya berikut ini sebagai Biaya tetap atau variabel
a. Bahan baku
b. Tenaga kerja langsung
c. Depresiasi
d. Pajak bumi dan bangunan
e. Gaji administrasi
f. Pajak Pertambahan Nilai
g. Asuransi
h. Komisi Penjualan
i. Bunga pinjaman
4.2. Sebuah perusahaan memproduksi komponen bagi perlengkapan alat berat
konstruksi. Biaya tetapnya Rp 42 juta / bulan dan Biaya variabelnya Rp 53 per
komponen. Harga jual per unit komponennya (p) = Rp 150 – 0.02 D. Kapasitas
maksimum alat tersebut 4000 unit / bulan.
a. Jelaskan berapa permintaan (D) optimum untuk komponen tersebut
b. Berapa keuntungan maksimum per bulan
c. Pada volume berapa hal itu terjadi
4.3. Jika diketahui P (harga jual per unit) = Rp. 1.000 – D/5 dimana D = permin-taan
tahunan. Total Biaya per tahun dapat diestimasikan Rp. 1000 + 2 D2
a. Jelaskan nilai D yang memaksimalkan keuntungan
b. Tunjukkan bahwa pada item (a) memaksimalkan akan terjadi dibandingkan
meminimalkan
4.4. Sebuah pabrik dengan kapasitas produksi 4.100 alat per bulan. Biaya tetapnya Rp.
504 juta/bulan. Variabel costnya Rp. 166.000 per alat dan harga jualnya Rp.
328.000/alat. Berapa break even point per bulan. Berapa % pengurangan pada
break even point jika Biaya tetap berkurang 18% dan Biaya variabel berkurang
6%.
Referensi