Anda di halaman 1dari 10

Modul 1.

Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

MODUL 1 :

PENGENALAN DAN KONSEP BIAYA


DALAM EKONOMI REKAYASA

Pengantar

Tujuan dari penerapan dan penggunaan proyek adalah pemuasan kebutuhan


dan keinginan manusia. Kebutuhan dan keinginan tersebut tidak dapat terpu-
askan tanpa Biaya.Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan dalam satu pe-
riode tertentu untuk memperoleh pendapatan. Dalam pemBiayaan sering ada
kata expenditures, istilah ini mempunyai dua pengertian :

a. Pengeluaran untuk harta yang mempunyai masa pakai lebih dari satu tahun dan
Biaya-Biaya yang masih ditunda pengalokasiannya
b. Pengeluaran Biaya operasi

Dengan demikian ada perbedan yang sangat mendasar antara expense dan cost.
Secara sederhana cost adalah suatu pengorbanan untuk mencapai satu sasaran
dalam beberapa periode. Misalnya cost sewa rumah dalam tiga tahun Rp. 36.000,-
Dalam tahun pertama Biaya sewa yang akan dibebankan ialah sebesar
Rp. 12.000,- dan saldo Rp. 24.000,- ialah cost yang masih menunggu dua tahun
lagi untuk dibebankan menjadi Biaya.

Sejumlah klasifikasi Biaya digunakan sebagai dasar analisis ekonomi. Sebagai


konsep, klasifikasi berguna untuk mengingatkan akan sumber dan akibat Biaya
yang terkait dengan hasil akhir rencana investasi proyek. Modul ini mendefi-
nisikan dan mendiskusikan klasifikasi Biaya

Tujuan Instruksional Umum

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-1


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

Memahami konsep-konsep dasar Ekonomi Rekayasa, dan pilihan alternatif dalam


proyek serta mampu menggunakan metode-metode pemakaian arus dana dalam
menganalisa proyek.
Tujuan Instruksional Khusus

1. Memahami konsep dan klasifikasi biaya dalam investasi


2. Menerapkan analisa titik impas dalam memahami perbedaan Biaya sebuah
proyek

Kegiatan Belajar

1. Uraian dan contoh

1.1. Peranan Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya sangat dibutuhkan untuk laporan internal dalam proses


perencanaan dan pengendalian.

1.1.1 Dalam perencanaan

1. Untuk perencanaan anggaran Biaya


2. Menentukan harga pokok
3. Menentukan harga jual
4. Menentukan titik impas

1.1.2 Dalam pengendalian

1. Menganalisa penyimpangan anggaran


2. Menilai prestasi manajemen
3. Mengevaluasi kebijakan keuangan
4. Merumuskan keputusan baru

1.2. Konsep Biaya

1. Life cycle cost


2. History cost : Past cost dan Sunk cost
3. Future cost : Opportunity cost, Cost Estimation
4. Direct cost, Indirect cost/Overhead

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-2


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

5. Fixed cost dan Variabel cost


6. Ongkos marjinal

1.3. Klasifikasi Biaya

Karena Biaya mempunyai sifat dan ketergantungan yang berbeda-beda terhadap


produk, maka perlu pemisah yang jelas untuk membedakan data Biaya yang
sudah digunakan.

1.3. 1. Pembagian Biaya menurut sifat dasarnya

a. Biaya produksi : - bahan baku langsung


- tenaga kerja langsung
- Biaya tak langsung (overhead)
b. Biaya komersial : - Biaya pemasaran
- Biaya administrasi

1.3. 2. Menurut hubungannya dengan produk

a. Bahan baku langsung


b. Tenaga kerja langsung
c. Biaya tak langsung, yang terdiri atas bahan baku tak langsung, tenaga kerja tak
langsung dan Biaya tak langsung lainnya.

1.3. 3. Menurut periode akuntansi

a. Pengeluaran untuk harta tetap yang umurnya lebih satu tahun


b. Biaya operasi

1.3. 4. Menurut kecenderungannya terhadap volume/aktifitas

a. Biaya variabel (pengeluaran Biaya yang berubah sesuai tingkat produksi)


b. Biaya semi variabel (Biaya-Biaya yang kurang jelas polanya)
c. Biaya tetap (Biaya yang tidak tergantung atas volume produksi)

1.3. 5. Untuk proses analisa dan pengambilan keputusan

a. Biaya peluang / opportunity cost

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-3


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

Kontribusi maksimum yang tidak terjadi karena penggunaan sumber daya


terbatas dalam keperluan tertentu.
b. Biaya tenggelam / sunk cost
Adalah Biaya yang lalu yang tidak terhindarkan karena tidak dapat diubah lagi
oleh tindak apapun. Alat lama senilai Rp. 600.000,-, nilai sisa Rp. 70.000,-,
maka nilai sunk cost Rp. 530.000,-
c. Biaya relevan / relevant cost
Biaya yang akan datang yang diharapkan berbeda untuk setiap alternatif yang
diambil
d. Biaya historis / historical cost
Biaya yang telah lalu dan telah terjadi

1.4. Siklus Pembiayaan

1.4.1. Siklus pembiayaan dalam manufaktur

Manufaktur selalu berpedoman dengan bahan baku yang diproses, dilanjutkan


dengan nilai tambah dari upah karyawan serta Biaya produksi. Bisa dilihat siklus
manufaktur.

BAHAN BAKU
WORK IN BARANG
UPAH 6 PROCESS 5 JADI 4

BIAYA PABRIK

Dalam siklus bisa dilihat bahwa persediaan bahan baku tidak akan bisa semuanya
diproses. Barang dalam proses setengah jadi memperoleh nilai tambah yang nanti
pada waktu tutup buku nilainya harus dicantumkan dalam laporan keuangan.

1.4.2. Siklus pembiayaan dalam distribusi

Dalam siklus ini distributor tidak memproses lagi barang yang sudah dibeli dari
pabrik. Berarti nilai tambah dari persediaan, atau upah tidak ada yang dibebankan
atas produk yang dibeli dari pabrik. Maka harga beli langsung menjadi harga
pokok, dan Biaya-Biaya yang dikeluarkan selama barang dalam pemindahan di
alokasi ke Biaya operasional. Harga pembelian menjadi harga pokok penjualan

BARANG BARANG
Modul Ajar Ekonomi
JADI Rekayasa 6 JADI 6 1-4
Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

1.4.3. Siklus pembiayaan dalam konstruksi

BAHAN BAKU
WORK IN BARANG
UPAH 6 PROCESS 5 JADI 4

ALAT

1.5. Analisa Titik Impas

Analisa Titik Impas menyatakan hubungan antara total biaya dan pendapatan,
yang dapat menunjukkan besar rugi atau laba suatu investasi.
Biaya Total / Total Cost (TC) terdiri dari :
1. Biaya Tetap / Fixed Costs (FC) : biaya investasi, gaji staf, asuransi, overhead,
dan sebagainya
2. Biaya Variabel / Variabel Cost (VC) : biaya operasional, biaya tenaga kerja,
biaya material, biaya bahan bakar, dan sebagainya
Digambarkan dalam grafik :

TC
Cost

VC

FC

Variabel Unit

Sales
Total Sales Revenue

BEP (titik impas)

Total Cost = TC

S BEP Total Cost Variabel =


VC

Total Fixed Cost = FC

0
Laba Kuantitas (unit)
Rugi
Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-5
Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

Q BEP
P = S – (FC + VC) ……………………………………………………(1.1)

Keterangan :
P = Keuntungan (Profit)
S = Pendapatan Penjualan (Sales revenue)
FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variabel Cost)
Pada saat titik impas (Break Even Point) tercapai profit = 0, maka :
0 = S – (FC + VC)
…………………………………………………………(1.2)
S = FC + VC
sQ = FC + Vq …………………………………………………………(1.3)

Keterangan :
S = Sales price per unit
V = Variabel cost per unit
Q = Kuantitas penjualan

( s – v ) Q = FC ……………………………………………………(1.4)

Sehingga :

FC
Q BEP  dalam unit
s v

Fixed .Cost
Q BEP 
Marjin Kontribusi per unit

Fixed Cost
QBEP 
Sales price per unit  var iabel per unit

FC
S BEP = Q BEP. S = s  v .s

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-6


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

FC FC
= ( s  v) = v
1
s s
Fixed Cost
S ……………………………(1.5)
Variabel price per unit
1
Sales price per unit

1. Latihan

Dari data produksi periode-periode yang lalu, diketahui bahwa rata-rata produksi
suatu pabrik sebesar 80 % dari kapasitas produksinya. Jumlah rata-rata produksi
tersebut adalah sebanyak 14.000 unit per bulan. Penurunan permintaan dan
penurunan produktivitas pekerjanya mengakibatkan pabrik tersebut diperkirakan
hanya memproduksi 8000 unit untuk masa yang akan datang. Diketahui bahwa
fixed cost pabrik tersebut Rp 75,000 per bulan, variabel cost Rp 2.5 per unit dan
pendapatan Rp 8 per unit. Tentukan :
a. Untuk jumlah produksi 8000 unit apakah pabrik tersebut untung atau rugi, dan
berapa besar keuntungan/kerugiannya per bulan
b. Berapa variabel cost per unit supaya pabrik tersebut mencapai break even
pada produksi 8000 unit, jika pendapatan per unit dan fixed cost tetap

JAWABAN
a. Misal jumlah produksi per bulan = Q unit
Fixed Cost /bln = Rp. 75.000
Variabel Cost/bln = 2,5 x Q
Pendapatan/bln =8Q

Pendapatan = Total Cost


8Q = 75,000 + 2.5 Q
Q = 13,636 unit/bulan

Untuk jumlah produksi 8,000 unit pabrik tersebut rugi.

Jumlah kerugiannya = 8(8,000) – 75,000 - 2.5(8,000)


= - 31,000 (Rp per bulan)

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-7


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

Gambar :
$ 1,000
140
Pendapatan
120

100 Cost

80 Rugi
31,000
60

40

2 4 6 8 10 12 14 Q (1000 unit)

b. Misal variabel cost adalah = Rp v


Pendapatan = Total Cost
8(8,000) = Rp 75,000 + v (8,000)
v = - 1.375  0
Selama fixed cost tidak turun atau pendapatan tidak naik, tidak akan tercapai
break even.

3. Rangkuman

3.1. Metode Biaya langsung tidak membebankan Biaya tetap menjadi unsur harga
pokok penjualan. Maka harga satuan pokok ialah Biaya bahan, upah dan overhead
variabel. Metode Biaya serap membebankan Biaya tetap menjadi unsur harga
pokok penjualan sehingga unit costnya akan lebih besar dibanding dengan metode
Biaya langsung.
3.2. Metode variabel dipakai untuk :
a. Mencari pangsa pasar
b. Dengan volume besar dan harga jual relatif rendah
c. Pertumbuhan pasar
d. Memelihara pangsa pasar
Tujuan metode Biaya serap :
a. Untuk mencari profitabilitas
b. Menjual dengan volume kecil dan harga jual relatif tinggi
c. Pengembalian atau investasi

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-8


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

d. Mempertahankan kondisi pasar

4. Tes Formatif

4.1. Klasifikasikanlah setiap item Biaya berikut ini sebagai Biaya tetap atau variabel
a. Bahan baku
b. Tenaga kerja langsung
c. Depresiasi
d. Pajak bumi dan bangunan
e. Gaji administrasi
f. Pajak Pertambahan Nilai
g. Asuransi
h. Komisi Penjualan
i. Bunga pinjaman
4.2. Sebuah perusahaan memproduksi komponen bagi perlengkapan alat berat
konstruksi. Biaya tetapnya Rp 42 juta / bulan dan Biaya variabelnya Rp 53 per
komponen. Harga jual per unit komponennya (p) = Rp 150 – 0.02 D. Kapasitas
maksimum alat tersebut 4000 unit / bulan.
a. Jelaskan berapa permintaan (D) optimum untuk komponen tersebut
b. Berapa keuntungan maksimum per bulan
c. Pada volume berapa hal itu terjadi
4.3. Jika diketahui P (harga jual per unit) = Rp. 1.000 – D/5 dimana D = permin-taan
tahunan. Total Biaya per tahun dapat diestimasikan Rp. 1000 + 2 D2
a. Jelaskan nilai D yang memaksimalkan keuntungan
b. Tunjukkan bahwa pada item (a) memaksimalkan akan terjadi dibandingkan
meminimalkan
4.4. Sebuah pabrik dengan kapasitas produksi 4.100 alat per bulan. Biaya tetapnya Rp.
504 juta/bulan. Variabel costnya Rp. 166.000 per alat dan harga jualnya Rp.
328.000/alat. Berapa break even point per bulan. Berapa % pengurangan pada
break even point jika Biaya tetap berkurang 18% dan Biaya variabel berkurang
6%.

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-9


Modul 1. Pengenalan dan Konsep Biaya dalam Ekonomi Rekayasa

Referensi

Butarbutar, Ferdinand. 1998. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Bukan Manajer


Keuangan. Jakarta .Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya
Hilton R W, Michael W. Maher, Frank H. Selto. 2003. Cost Management : Strategies for
Business Decision. Edisi kedua. New York: Mc Graw Hill
Soeharto, Iman. 1997. Manajemen Proyek : Dari Konseptual ke Oprasional, Erlangga-
Jakarta. Hal. 433.
Sullivan, William G, Elin M Wicks, dan James T Luxhoj. 2003. Engineering Economy,
Edisi ke dua belas. Prentice Hall, New Jersey. Hal. 484-518.
Thuesen, C J dan W J Fabrycky. 2001. Engineering Economy. Edisi ke sembilan. New
Jersey Prentice Hall. Hal. 165-195.

Modul Ajar Ekonomi Rekayasa 1-10

Anda mungkin juga menyukai