MODUL IX
ANALISIS FINANSIAL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
Khoerul Huda Aditama H1E015005
Yulizan Rizky H1E015011
Majid Fakhruddin H1E015012
Debora Fransiska Panjaitan H1E015013
1.1 TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan Modul IX Analisis Finansial adalah :
1. Praktikan mampu mengidentifikasi setiap aktivitas dalam proses bisnis dan
membuat struktur pengolahan biaya berbasis aktivitas.
2. Praktikan mampu menetapkan biaya setiap setiap kegiatan dari struktur tersebut.
3. Praktikan dapat menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) untuk
menentukan harga pokok produk.
4. Praktikan mampu melakukan analisis kelayakan investasi menggunakan kriteria
BEP, Payback period, NPV, dan IRR.
2
aktivitas, penentuan kelompok biaya yang homogen (cost pool) dan penentuan tarif
kelompok (pool rate). Sedangkan pada tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke
berbagai produk.
Menurut Cooper dan Kaplan (1991:212) ada 2 asumsi dasar yang mendasari ABC
System yakni :
1. Kegiatan menyebabkan timbulnya biaya.
ABC System dimulai dari anggapan bahwa sumber daya tidak langsung
menyediakan kemampuan untuk melakukan aktivitas bukan hanya sekedar
menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan
2. Produk dan pelanggan menyebabkan munculnya permintaan dan aktivitas.
Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan tiap aktivitas perlu sumber
daya dalam pelaksanaannya.
Kondisi yang mendasari penerapan ABC System, dalam perusahaan manufaktur
dan juga perusahaan jasa menurut Supriyono (2002) adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan menghasilkan lebih dari satu produk jual.
2. Biaya yang berbasis non-unit harus merupakan prosentase signifikan dari biaya
overhead.
3. Rasio konsumsi masing-masing aktivitas dari tiap produk yang dijual berbeda.
Menurut Supriyono (2002) ada beberapa manfaat dari penerapan ABC System
di perusahaan yakni:
3
menurut Hansen dan Mowen (2009:60) menyatakan harga pokok produksi
mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.
Harga pokok produksi juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. seperti yang telah
dikemukakan oleh Simamora (2000:547) yang mendefinisikan biaya produksi adalah
biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku yang dipakai dalam membuat produk
serta biaya yang dikeluarkan dalam mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang harga pokok produksi diatas maka dapat
dikemukakan bahwa harga pokok produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi selama periode berjalan.
4
d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca. Pada saat manajemen dituntut untuk membuat
pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Didalam neraca, manajemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk jadi, dan harga pokok produk yang pada
tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu
menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode.
5
hubungan biaya dengan fungsi pokok yang ada di perusahaan yaitu fungsi produk,
fungsi pemasaran, serta fungsi administrasi dan umum. Dengan demikian laporan laba
rugi menurut metode fullcosting akan tampak sebagai berikut:
Penjualan Rp. xxx
Harga pokok penjualan Rp. xxx
Laba kotor atas penjualan Rp. xxx
Biaya komersial:
Pemasaran Rp. xxx
ADM dan umum Rp. xxx Rp. xxx
Laba bersih Rp. xxx
6
Biaya komersial variable:
Pemasaran variable Rp. xxx
ADM dan umum variable Rp. xxx Rp. xxx
Batas kontribusi bersih Rp. xxx
Biaya tetap:
Overhead tetap Rp. xxx
Pemasaran tetap Rp. xxx
ADM dan umum tetap Rp. xxx Rp. xxx
Laba bersih Rp. Xxx
C. Kelayakan Investasi
Identifikasi kesempatan investasi diperoleh dari studi secara formal yang mencoba
melihat akan peluang kebutuhan investasi dalam sektor tertentu, menurut William F.S
yang dikutip oleh Kasmir, SE., MM. dan Jakfar, SE., MM dijelaskan bahwa investasi
adalah mengorbankan dollar (dalam hal ini uang) sekarang untuk dollar di masa yang
akan datang.
Dari pengertian ini terkandung dua atribut penting di dalam investasi, yaitu adanya
resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana
(uang) dalam suatu usaha pada saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian
mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang
diharapkan dimasa yang akan dating (dalam kurun waktu tertentu). Investasi dapat
dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam
beberapa jenis. Dalam praktiknya, jenis investasi dibagi dalam dua macam, yaitu:
1. Investasi nyata (real investment)
Yang merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti
tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.
7
usaha dinyatakan bahwa identifikasi kesempatan investasi diperoleh dari studi
secara formal yang mencoba melihat peluang kebutuhan investasi dalam sektor
tertentu. Misalnya, kita meneliti kesempatan investasi yang dapat dikembangkan
dalam sector pertanian, kesehatan atau perdagangan. Identifikasi usaha ini belum
merupakan dasar untuk mengalokasikan dana investasi. Analisis kesempatan
investasi dalam hal ini masih sangat kasar, dalam tahap ini harus dikaji berbagai
faktor yang akan mempengaruhi usaha dan manfaat yang di peroleh dengan
kegiatan investasi tersebut.
Kelayakan usaha bertujuan untuk menentukan alokasi sumber-sumber
(resources) perusahaan sebaik mungkin ke dalam setiap kegiatan usaha untuk
mendapatkan hasil (output) yang maksimal. Seperti yang dijelaskan pada buku
studi kelayakan usaha karya Zalmi Zubir, SE, MBA. Yakni studi kelayakan
usaha bertujuan untuk mengukur profitabilitas sumber-sumber yang digunakan
dalam suatu usaha. Studi kelayakan usaha dapat dibagi atas dua tahap, yaitu
identifikasi usaha dan membuat studi kelayakan usaha yang meliputi analisis
biaya dan manfaat (costbenefit analysis) dari usaha tersebut.
Studi kelayakan sangat penting dan menjadi dasar untuk pengambilan
keputusan bagi seseorang yang ingin membangun suatu usaha. Studi kelayakan
dilakukan untuk melihat apakah usaha yang dilakukan dibutuhkan oleh
masyarakat dan dapat berkesinambungan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam analisis kelayakan usaha
meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah semua variabel
usaha dalam perusahaan yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
Analisis faktor internal meliputi berbagai aspek manajemen, seperti organisasi,
sumber daya manusia (SDM), operasi/produksi, pemasaran, dan keuangan.
Sedangkan faktor eksternal menyangkut berbagai aktifitas dan peristiwa yang
tidak dapat dikontrol oleh manajemen perusahaa, tetapi akan mempengaruhi
kegiatan perusahaan, seperti kondisi ekonomi makro, linkungan industri, inflasi,
tingkat bunga, perkembangan persaingan, perubahan selera dan gaya hidup
konsumen, kondisi sosial masyarakat, politik, keamanan, peraturan pemerintah,
serta kesadaran terhadap pelestarian lingkungan.
8
Faktor-faktor tersebut dapat menjadi pendukung maupun penghambat
terhadap kegiatan perusahaan. Manfaatnya dalam studi adalah sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan baik persetujuan ataupun
penolakan terhadap kelayakan suatu rencana bisnis yang akan direlisasikan
sesuai dengan kepentingan pihak yang terkait didalamnya. Adapun piha-pihak
yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis adalah sebagai berikut:
Pihak investor, karena investor adalah pemilik modal yang memiliki
kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta
jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya.
Pihak kreditor, karena dari pihak ini dana bisa dipinjamkan yang pada
akhirnya keputusan pemberian pinjaman dipertimbangkan setelah
melakukan pengkajian ulanh studi kelayakan bisnis yang telah dibuat
sebelumnya.
Pihak manajemen perusahaan, sebagai pihak yang memberikan
kebijakan terhadap langkah perencanaan dari studi kelayakan bisnis
tersebut sebagai bentuk realisasi dari ide proyek dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan.
Pihak pemerintah dan masyarakat, ini disebabkan karena adanya
kebijakan pemerintah yang akan mempengaruhi kebijakan perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung terkait prioritas pemerintah
sebagai unsur pendukung rencana yang akan dijalankan.
Bagi tujuan pembangunan ekonomi, sebagai analisis manfaat yang akan
didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap
perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk
mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
rencana pembangunan nasional (kebijakan pemerintah), distribusi nilai
tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja,
pengaruh social, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial.
Analisis kelayakan merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran
modal, yang ketersedianya bersifat terbatas betul-betul mencapai tujuan seperti
yang diharapkan. Analisis tersebut merupakan proyeksi dari kegiatan. Terdapat
4 hal penting yang harus ada di dalam anlisis kelayakan, yaitu:
9
1. Penjelasan mengenai usaha yang sedang digeluti dan rencana
yang bersifat strategis.
2. Rencana pemasaran,
3. Rencana manajemen keuangan,
4. Rencana manajemen secara operasional.
10
Pembahasan laporan ini yang berisi tentang analisis finansial dengan metode ABC
(Activity Based-Costing) di dalam perusahaan dengan mengunakan struktur organisasi,
data jumlah tenaga kerja langsung, data jumlah tenaga kerja tak langsung untuk mencari
biaya material, biaya operator, biaya manajerial, biaya transportasi, biaya depresiasi,
biaya utilitas, biaya reparasi, biaya komunikasi, biaya administrasi, biaya
pengembangan SDM, biaya kualitas, dan PBB setelah itu dilanjutkan perhitungan HPP
dan analisa kelayakan investasi.
11
BAB II
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
12
Tanah dan Bagunan = 1.500.000.000
Biaya Utilitas Luas Bangunan Asumsi (<600 m2)
Biaya Komunikasi Telepon dan internet praktikan mencari sendiri
Biaya Pemasaran Meliputi buka stand, iklan dan website
Biaya Asuransi Rp. 100.000.000 per tahun
Biaya Reparasi Soft 150.000/bulan dan Hard 250.000/bulan
Biaya Kualitas Data Given
Biaya Pengembangan Building Up dan Training Karyawan
SDM
Biaya Administrasi Administrasi Penjualan
Biaya Administrasi Gudang
Biaya Administrasi Akutansi
Biaya Administrasi Perekrutan Karyawan Baru
Biaya Audit
Biaya Manajerial Data Given
Biaya PBB Ketentuan biaya PBB sesuai kawasan industri terdekat
- Data Kebutuhan lain seperti lampu gudang, AC, operasional, komunikasi dan air
13
Tabel 2.4 Perhitungan Biaya Material
No Komponen Jumlah Supplier LT unit/lot Harga per unit Biaya Pesan Total Unit Cost Total Order Cost Biaya Material
1 Chasis 2813 B 1 1 Rp 94.900 Rp 50.000 Rp 266.953.700 Rp 140.650.000 Rp 407.603.700
2 Body Case 2813 B 2 1 Rp 45.000 Rp 90.000 Rp 126.585.000 Rp 253.170.000 Rp 379.755.000
3 As Roda 5628 B 1 4 Rp 20.000 Rp 8.000 Rp 112.560.000 Rp 45.024.000 Rp 157.584.000
4 Velg 11252 A 1 4 Rp 20.000 Rp 24.000 Rp 225.040.000 Rp 270.048.000 Rp 495.088.000
5 Tire 11252 A 1 4 Rp 21.250 Rp 5.000 Rp 239.105.000 Rp 56.260.000 Rp 295.365.000
6 Spoiler 2813 B 1 1 Rp 16.900 Rp 12.000 Rp 47.539.700 Rp 33.756.000 Rp 81.295.700
7 Rumah Dinamo 2813 A 3 1 Rp 36.300 Rp 5.000 Rp 102.111.900 Rp 14.065.000 Rp 116.176.900
8 Dinamo 2813 B 3 1 Rp 36.300 Rp 5.000 Rp 102.111.900 Rp 14.065.000 Rp 116.176.900
9 Plat Depan 2813 A 1 1 Rp 5.500 Rp 5.000 Rp 15.471.500 Rp 14.065.000 Rp 29.536.500
10 Plat Belakang 2813 A 1 1 Rp 5.500 Rp 10.000 Rp 15.471.500 Rp 28.130.000 Rp 43.601.500
11 Plat Dinamo 2813 B 1 1 Rp 16.500 Rp 12.000 Rp 46.414.500 Rp 33.756.000 Rp 80.170.500
12 Gear A 2813 B 1 1 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 33.756.000 Rp 42.195.000 Rp 75.951.000
13 Gear B 2813 B 1 1 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 33.756.000 Rp 42.195.000 Rp 75.951.000
14 Gear C 2813 B 1 1 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 33.756.000 Rp 42.195.000 Rp 75.951.000
15 Gear D 2813 B 1 1 Rp 12.000 Rp 15.000 Rp 33.756.000 Rp 42.195.000 Rp 75.951.000
16 Tempat Baterai 2813 A 1 1 Rp 32.000 Rp 15.000 Rp 90.016.000 Rp 42.195.000 Rp 132.211.000
17 Pengunci 2814 A 1 6 Rp 6.000 Rp 5.000 Rp 16.884.000 Rp 14.070.000 Rp 30.954.000
18 Baterai 5628 B 1 4 Rp 35.000 Rp 12.000 Rp 196.980.000 Rp 67.536.000 Rp 264.516.000
19 Roller 11252 B 1 1 Rp 34.000 Rp 12.000 Rp 382.568.000 Rp 135.024.000 Rp 517.592.000
Total Biaya Material Rp 3.451.430.700
14
Tabel 2.5 Perhitungan Biaya Operator
WS OS Biaya Rakit Gaji Pokok Tunjangan Tunjangan Gaji/bulan
Gaji/hari (Rp)
(unit/ja (unit/jam (Rp/jam) (Rp/jam) Transportasi Kesehatan (Rp) Gaji/tahun (Rp) Gaji/tahun/SK
123,077 0,008 Rp 574,72
17,507 0,057 Rp 574,72
16,157 0,062 Rp 574,72 Rp 857,914 Rp 85,791 Rp 171,583 Rp 8.922,303 Rp 214.136 Rp 2.569.632 Rp 2.569.632
15,364 0,065 Rp 574,72
11,617 0,086 Rp 574,72
Total Biaya Operator Rp 2.711,608 Rp 271,161 Rp 542,322 Rp 28.200,727 Rp 676.819 Rp 8.121.828 Rp 8.121.828
Biaya UMR Kab. Purbalingga Rp 1.655.200
2.2.3 Biaya Kualitas
Tabel 2.6 Data given Perhitungan Biaya Kualitas
Keterangan Rp
Deskripsi
Jumlah
Biaya Penilaian:
Biaya Pengujian Dan Inspeksi 29000 x 3 87000
Peralatan Pengujian
Jangka Sorong 29000 x 3 87000
Check Sheet
Kertas 2x26000/rim 52000
Printer 800 800
Tinta Print 2x25000/botol 50000
Alat Tulis Kantor
Ballpoint 600 x 3 x 20 36000
Penggaris 13500 x 3 40500
Baterai Kotak 3000 x 10 30000
Audit Kualitas Produk 450000 x 2 900000
Total Biaya Penilaian 1.283.300
BiayaKegagalan Internal :
Rework 10% x 3.123.287.000 312.328.700
Downgrading atasproduk 20% x 3.123.287.000 624.657.400
Total Biaya Kegagalan
936.986.100
Internal
Biaya kegagalan eksternal:
Jaminan (warranty) 20% x 3.123.287.000 624.657.400
Total Biaya Kegagalan
624.657.400
External
Total Biaya Kualitas 1.562.926.800
17
Tabel 2.8. Perhitungan Biaya Depresiasi sampai tahun ke 10
Umur ekonomis Salvage Value Biaya Investasi
No Investasi Jumlah Depresiasi
(Tahun) (Rp) (Rp)
1 Tanah dan Bangunan 10 Rp 1.500.000.000,00 Rp 2.000.000.000,00 Rp 50.000.000,00
2 Alat Kantor dan Pabrik 10 Rp 150.000.000,00 Rp 400.000.000,00 Rp 25.000.000,00
3 Truck 1 10 Rp 100.000.000,00 Rp 700.000.000,00 Rp 60.000.000,00
4 Pick Up 3 10 Rp 45.000.000,00 Rp 300.000.000,00 Rp 25.500.000,00
5 Mobil pribadi 5 10 Rp 200.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 Rp 80.000.000,00
Total Biaya Depresiasi Rp 240.500.000,00
Biaya Biaya
No Jenis Reparasi
(Rp/bln) (Rp/thn)
1 Soft Rp 150.000,00 Rp 1.800.000,00
2 Hard Rp 250.000,00 Rp 3.000.000,00
Total Biaya Reparasi Rp 4.800.000,00
2.2.8 Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi merupakan biaya yang dikeluarkan berdasarkan kebutuhan dari
teknologi informatika untuk sarana memberikan suatu informasi.
Tabel 2.10. Perhitungan biaya komunikasi
18
Tabel 2.11. Perhitungan biaya administrasi
No Kebutuhan Jumlah Harga Bulan Tahun
Administrasi Penjualan
1 Kertas A4 50 Rp 54.000,00 Rp 2.700.000,00 Rp 32.400.000,00
2 Printer Epson L120 3 Rp 1.550.000,00 Rp - Rp 4.650.000,00
3 Pulpen 50 Rp 3.000,00 Rp 150.000,00 Rp 1.800.000,00
5 Map 100 Rp 1.000,00 Rp 100.000,00 Rp 1.200.000,00
6 Penjepit kertas 100 Rp 2.500,00 Rp 250.000,00 Rp 3.000.000,00
7 Iklan Poster (A3) 150 Rp 5.500,00 Rp 825.000,00 Rp 9.900.000,00
Biaya Administrasi Penjualan Rp 52.950.000,00
Administrasi Gudang
8 Kertas A4 50 Rp 35.000,00 Rp 1.750.000,00 Rp 21.000.000,00
9 Pulpen 50 Rp 3.000,00 Rp 150.000,00 Rp 1.800.000,00
10 Spidol 50 Rp 9.500,00 Rp 475.000,00 Rp 5.700.000,00
11 Note 50 Rp 8.000,00 Rp 400.000,00 Rp 4.800.000,00
12 Papan jalan 20 Rp 10.000,00 Rp 200.000,00 Rp 2.400.000,00
13 Alat Kebersihan 3 Rp 60.000,00 Rp - Rp 60.000,00
Biaya Administrasi Gudang Rp 35.760.000,00
Administrasi Karyawan
14 Alat Fingerprint 2 Rp 505.000,00 - Rp 1.010.000,00
15 Nametag 50 Rp 7.500,00 - Rp 375.000,00
Biaya Administrasi Karyawan Rp 1.385.000,00
Biaya Audit
16 Penggaris 50 Rp 5.000 - Rp 250.000
17 Kertas A4 100 Rp 35.000,00 - Rp 3.500.000,00
18 Pulpen 200 Rp 3.000,00 - Rp 600.000,00
19 Spidol 200 Rp 9.500,00 - Rp 1.900.000,00
20 Papan jalan 150 Rp 10.000,00 - Rp 1.500.000,00
21 Jilid 100 Rp 4.000,00 - Rp 400.000,00
22 Penjepit kertas 100 Rp 2.500,00 - Rp 250.000,00
23 Map kertas 100 Rp 1.000,00 - Rp 100.000,00
Biaya Administrasi Audit Rp 8.250.000,00
Total Biaya Administrasi Rp 98.345.000,00
19
Tabel 2.12. Perhitungan biaya promosi
20
2.2.12 Biaya utilitas
Meliputi biaya penerangan dan biaya pendinginan dengan daya AC (0,04 Kw)
Ruang Non Manajerial
Terdiri dari ruang produksi, mushola (15 m2), kantin (20 m2), warehouse (30 m2), kamar
mandi (4 m2), pos satpam (4 m2) dan harga per Kwh adalah Rp. 730,-
Ruang Manajerial
Terdiri dari ruang direktur utama (12 m2), ruang wakil direktur (10 m2), ruang kantor
karyawan (8 ruangan @30 m2), kamar mandi (4 ruangan @4 m2), ruang riset (14 m2),
ruang uji kualitas (15 m2), ruang rapat seminar (12m2) dan harga per Kwh adalah Rp.
730,-
21
Tabel 2.14. Perhitungan Biaya Utilitas
Sumber: (Juni 2016, PLN)
Jlh
Luas Ruang Std Pencahayaan Nilai Pencahayaan Daya Harian Bulan Tahun
No Jenis Ruang Lamp Jam Kerja Jlh Ruang Harga/KwH
(m2) (lux) (lumen) (Kw) (Rp) (Rp) (Rp)
u
Lini Perakitan 196,3 300 160 767 8 1 1.364,86 0,04 Rp 334.991,24 Rp 8.039.789,72 Rp 96.477.476,66
1 Ruang Non Manajerial Warehouse 16 300 160 63 8 1 1.364,86 0,04 Rp 27.515,58 Rp 660.373,86 Rp 7.924.486,35
Toilet 4 250 160 14 8 2 1.364,86 0,04 Rp 12.229,15 Rp 293.499,49 Rp 3.521.993,93
Office 20 300 160 79 8 1 1.364,86 0,04 Rp 34.503,66 Rp 828.087,86 Rp 9.937.054,31
Ruang Kesehatan 6 300 160 24 8 1 1.364,86 0,04 Rp 10.482,12 Rp 251.571,00 Rp 3.018.851,94
2 Ruang Manajerial
Loker 16 300 160 63 8 1 1.364,86 0,04 Rp 27.515,58 Rp 660.373,86 Rp 7.924.486,35
Ruang Rapat Seminar 12 250 160 40 8 1 1.364,86 0,04 Rp 17.470,21 Rp 419.284,99 Rp 5.031.419,90
3 Operasional Rp 25.500,00 Rp 612.000,00 Rp 7.344.000,00
4 Air Rp 7.500,00 Rp 180.000,00 Rp 2.160.000,00
5 Pendinginan 1.364,86 0,04 Rp 14.756,87 Rp 354.164,79 Rp 4.249.977,50
Total Biaya Utilisasi Rp 497.707,53 Rp 11.944.980,79 Rp 147.589.746,95
Nilai Pencahayaan dengan Jenis lampu TL 4X40 watt
Faktor kehilangan cahaya atau LLF 0,8
Faktor Penggunaan atau CU 0,6
Tabel 2.15. Data Given Perhitungan Biaya Operasional dan Air
material 3451430700
Biaya Utama
operator 676819
Biaya Overhead overhead 2673981547
total biaya produksi 6126089066
Tabel 2.18 Perhitungan biaya overhead
No Jenis Biaya Klasifikasi Cost Driver Harga
1 Biaya Kualitas Aktivitas inspeksi Rp 1.562.926.800,00
2 Biaya Manajerial Aktivitas pengembanganRp 114.500.000,00
3 Biaya Transportasi Transportasi Pemasaran Jarak Rp -
Transportasi Riset Pasar Jarak Rp -
Transportasi MH Jarak Rp -
4 Biaya Asuransi Aktivitas pemeliharaan Rp 100.000.000,00
5 Biaya Depresiasi Aktivitas pemeliharaan Rp 240.500.000,00
6 Biaya Reparasi Aktivitas pemeliharaan Rp 4.800.000,00
7 Biaya Komunikasi Aktivitas komunikasi Rp 144.528.500,00
8 Biaya Administrasi Adm Penjualan Aktivitas penjualan Rp 52.950.000,00
Adm Gudang Aktivitas pergudangan Rp 35.760.000,00
Adm Perekrutan Aktivitas penjualan Rp 1.385.000,00
Adm Audit Aktivitas pengembanganRp 8.250.000,00
9 Biaya Pemasaran Aktivitas pemasaran Rp 244.000.000,00
10 Biaya Pengembangan SDM Aktivitas pengembanganRp 12.200.000,00
11 Biaya Utilitas Biaya Penerangan Aktivitas operasional Rp 133.835.769,45
Biaya Pendinginan Aktivitas operasional Rp 4.249.977,50
Biaya Operasional Aktivitas operasional Rp 7.344.000,00
Biaya Air Aktivitas operasional Rp 2.160.000,00
12 PBB Aktivitas pemeliharaan Rp 4.591.500,00
Total Biaya Overhead Rp 2.673.981.546,95
2.3.2 Daftar Cost Driver
Tabel 2.19 Daftar Cost Driver
Jenis Biaya Overhead Cost Driver
Biaya Kualitas Aktivitas inspeksi
Biaya Manajerial Jumlah pegawai
Transportasi Pemasaran Jarak
Biaya Transportasi Transportasi Riset Pasar Jarak
Transportasi Material Handling Jarak
Biaya Asuransi Aktivitas pemeliharaan
Biaya Depresiasi Aktivitas pemeliharaan
Biaya Reparasi Aktivitas pemeliharaan
Biaya Komunikasi Aktivitas komunikasi
Biaya Administrasi Penjualan Aktivitas penjualan
Biaya Administrasi Gudang Aktivitas pergudangan
Biaya Administrasi Akuntansi Aktivitas penjualan
Biaya Administrasi
Biaya Administrasi Perekrutan Aktivitas pengembangan
Karyawan Baru
Biaya Audit Aktivitas pengembangan
Biaya Pemasaran Aktivitas pemasaran
Biaya Pengembangan Aktivitas pengembangan
SDM
24
Biaya Penerangan KWh
Biaya Pendinginan KWh
Biaya Utilitas
Biaya Operasional Aktivitas operasional
Biaya Air Aktivitas operasional
Biaya PBB Aktivitas pemeliharaan
No Daftar Aktivitas
1 Aktivitas operasional
2 Aktivitas pemeliharaan
3 Aktivitas pengembangan
4 Aktivitas komunikasi
5 Aktivitas pemasaran
6 Aktivitas penjualan
7 Aktivitas pergudangan
8 Aktivitas inspeksi
Jumlah
No Daftar Aktivitas Luas Jarak
Pegawai
1 Aktivitas operasional 2 20
2 Aktivitas pemeliharaan 4 20
3 Aktivitas pengembangan 7 30 1650
4 Aktivitas komunikasi 3 30
5 Aktivitas pemasaran 3 30 3000
6 Aktivitas penjualan 2 30 12000
7 Aktivitas pergudangan 4 30 48
8 Aktivitas inspeksi 4 15
29 205 16698
25
Perhitungan biaya Aktivitas
Tabel 2.2 Alokasi Biaya Overhead ke Aktivitas
No Daftar Aktivitas Biaya per Aktivitas
1 Aktivitas operasional Rp 147.589.746,95
2 Aktivitas pemeliharaan Rp 349.891.500,00
3 Aktivitas pengembangan Rp 134.950.000,00
4 Aktivitas komunikasi Rp 144.528.500,00
5 Aktivitas pemasaran Rp 244.000.000,00
6 Aktivitas penjualan Rp 54.335.000,00
7 Aktivitas pergudangan Rp 35.760.000,00
8 Aktivitas inspeksi Rp 1.562.926.800,00
Total Biaya Seluruh Aktivitas Rp 2.673.981.546,95
Tabel 2.23 Harga Pokok Produksi per Unit Menurut Sistem ABC
produk biaya material biaya operator biaya OH HPP Laba harga jual
tamiya 4WD Rp 803.150 Rp 110 Rp 54.300 Rp 857.560 Rp 50.000 Rp 907.560
cash flow
income Rp 2.591.989.967,73
outcome IDR 20.269.981
laba kotor Rp 2.571.719.986,94
pajak Rp 257.171.998,69
laba bersih Rp 2.314.547.988,25
26
2.5 Analisa Kelayakan Investasi
Terdiri dari analisa Payback Period, NPV dan IRR
Tabel. 2.26 Tabel NPV 1
TAHUN
NO. URAIAN
0 1 2 3
A. ARUS MASUK
1. PENERIMAAN PENJUALAN Rp 23.512.223.690,18 Rp 26.451.251.651,45 Rp 29.390.279.612,73
2. KREDIT
INVESTASI Rp 6.000.000.000,00
MODAL KERJA Rp 4.000.000.000,00
3. MODAL SENDIRI
INVESTASI Rp 9.000.000.000,00
MODAL KERJA Rp 2.666.666.666,67
4. NILAI SISA Rp 13.557.000.000,00
TOTAL ARUS MASUK Rp 15.000.000.000,00 Rp 30.178.890.356,85 Rp 26.451.251.651,45 Rp 42.947.279.612,73
NILAI ARUS U/ MENGHITUNG IRR - Rp 23.512.223.690,18 Rp 26.451.251.651,45 Rp 42.947.279.612,73
B. ARUS KELUAR
1. BIAYA INVESTASI Rp 15.000.000.000,00
2. ANGSURAN TETAP (KI + KMK) -
3. ANGSURAN BUNGA (KI + KMK) - Rp 2.072.395.833,33 Rp 1.293.750.000,00 Rp 543.750.000,00
4. BIAYA VARIABEL - Rp 2.149.151.237,56 Rp 2.417.795.142,25 Rp 2.686.439.046,95
5. BIAYA TETAP - Rp 1.185.697.462,40 Rp 1.333.909.645,20 Rp 1.482.121.828,00
6. PROMOSI - Rp - Rp - Rp -
7. PAJAK (12%) - Rp 2.288.864.998,83 Rp 2.604.463.123,68 Rp 2.927.261.248,53
TOTAL ARUS KELUAR Rp 15.000.000.000,00 Rp 7.696.109.532,12 Rp 7.649.917.911,13 Rp 7.639.572.123,48
ARUS KELUAR U/ MENGHITUNG Rp 15.000.000.000,00 Rp 5.623.713.698,78 Rp 6.356.167.911,13 Rp 7.095.822.123,48
NILAI IRR
NPV 39321452195
IRR
NET B/C 3,62
PBP (TAHUN) -0,10
27
Tabel 2.27 Tabel NPV 2
TAHUN
NO. URAIAN
0 1 2 3
A. ARUS MASUK
1. PENERIMAAN PENJUALAN Rp 14.276.873.083,55 Rp 16.061.482.218,99 Rp 17.846.091.354,43
2. KREDIT
INVESTASI Rp 7.840.000.000,00
MODAL KERJA Rp 5.226.666.666,67
3. MODAL SENDIRI
INVESTASI Rp 11.760.000.000,00
MODAL KERJA Rp 3.484.444.444,44
4. NILAI SISA Rp 18.878.500.000,00
TOTAL ARUS MASUK Rp 19.600.000.000,00 Rp 22.987.984.194,66 Rp 16.061.482.218,99 Rp 36.724.591.354,43
NILAI ARUS U/ MENGHITUNG IRR - Rp 14.276.873.083,55 Rp 16.061.482.218,99 Rp 36.724.591.354,43
B. ARUS KELUAR
1. BIAYA INVESTASI Rp 15.000.000.000,00
2. ANGSURAN TETAP (KI + KMK) -
3. ANGSURAN BUNGA (KI + KMK) - Rp 2.707.930.555,56 Rp 1.690.500.000,00 Rp 710.500.000,00
4. BIAYA VARIABEL - Rp 2.653.358.354,59 Rp 2.985.028.148,92 Rp 3.316.697.943,24
5. BIAYA TETAP - Rp 1.188.608.030,64 Rp 1.337.184.034,47 Rp 1.485.760.038,30
6. PROMOSI - Rp - Rp - Rp -
7. PAJAK (12%) - Rp 1.125.720.803,80 Rp 1.299.149.404,27 Rp 1.481.986.004,75
TOTAL ARUS KELUAR Rp 15.000.000.000,00 Rp 7.675.617.744,58 Rp 7.311.861.587,66 Rp 6.994.943.986,29
ARUS KELUAR U/ MENGHITUNGRp 15.000.000.000,00 Rp 4.967.687.189,03 Rp 5.621.361.587,66 Rp 6.284.443.986,29
NILAI IRR
NPV Rp 284.327.229,10
IRR 1,135
NET B/C 1,02
PBP (TAHUN) 10,13
28
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
29
sebesar 10% dari gaji pokok sedangkan untuk tunjangan kesehatan sebesar 15% dari
gaji pokok.
30
Biaya depresiasi adalah biaya pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum
pajak. Biaya depresisasi untuk kendaraan yaitu truck, pick up, dan mobil.Rumus
depresiasi per tahun adalah harga awal dikurangi salvage value dibagi usia pakai.
Sedangkan untuk rumus depresiasi pada tahun ke 10 adalah depresiasi per tahun dikali
10. Untuk truck dengan harga awal Rp 700.000.000 usia pakai selama 10 tahun dengan
salvage value Rp 100.000.000 dengan rumus depresiasi per tahun didapat sebesar Rp
60.000.000 depresiasi sampai dengan tahun ke 10 adalah Rp 600.000.000. Untuk pick
up dengan harga awal Rp 300.000.000 usia pakai selama 10 tahun dengan salvage value
Rp 45.000.000 dengan rumus depresiasi per tahun didapat sebesar Rp 25.500.000
depresiasi sampai dengan tahun ke 10 adalah Rp 255.000.000. Untuk mobil dengan
harga awal Rp 1.000.000.000 usia pakai selama 10 tahun dengan salvage value Rp
200.000.000 dengan rumus depresiasi per tahun didapat sebesar Rp 80.000.000
depresiasi sampai dengan tahun ke 10 adalah Rp 800.000.000.
31
biaya perbulan biasanya sebesar Rp 60.000 dalam sebulan maka total biaya telpon
perbulan adalah Rp 180.000. Diperlukan komputer untuk melakukan komunikasi via
online computer dibeli sebanyak satu buah seharga Rp 2.200.000 maka biaya dalam
sebulan sebesar Rp 36.667 dan biaya internet sebulan sebesar Rp 250.000. Maka total
biaya komunikasi dalam sebulan sebesar Rp 114.528,500.
32
gathering. Kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan agar karyawan dapat berkembang dan
juga meningkatkan kebersamaan baik antara karyawan dan manajerial. Kegiatan
pengenalan perusahaan dilakukan satu kali dalam setahun dengan biaya Rp 500.000.
Kegiatan pelatihan skill yang dilakukan sekali dalam setahun dengan biaya Rp 500.000.
. Kegiatan family gathering yang dilakukan sekali dalam setahun dengan biaya Rp
2.000.000. Total biaya pengembangan SDM sebesar Rp 12.200.000.
33
membutuhkan lampu sebesar 1,142857 kwh per hari biaya lampu dalam setahun Rp
1.992.194. Ruang riset membutuhkan lampu sebesar 20 kwh per hari biaya lampu dalam
setahun Rp 33.638.400. Ruang uji kualitas membutuhkan lampu sebesar 4,285714 kwh
per hari biaya lampu dalam setahun Rp 7.208.229. Ruang rapat seminar membutuhkan
lampu sebesar 3,428571 kwh per hari biaya lampu dalam setahun Rp 5.766.583. Maka
total biaya utilitas ruang manajerial dalam setahun adalah Rp 105.240.137.
Data utilitas untuk operasional dalam setahun adalah sebesar Rp 7.800.000
sedangkan untuk air dalam setahun sebesar Rp 2.400.000.
34
terdapat 5 macam administrasi yaitu penjualan, gudang, akuntansi, perekrutan karyawan
baru dan audit dengan total Rp 2.910.000 dalam satu bulan. Biaya Pemasaran dalam
satu tahun sebesar Rp 4.353.916. Biaya pengembangan SDM dalam satu tahun sebesar
Rp 333.333. Biaya utilitas terdapat 4 macam biaya utilitas yaitu penerangan dalam satu
bulan membutuhkan biaya sebesar Rp 126.290, pendinginan dalam satu bulan
membutuhkan biaya sebesar Rp 876, operasional dalam satu bulan membutuhkan biaya
sebesar Rp 650.000, dan air dalam satu bulan membutuhkan biaya sebesar Rp 400.000.
Biaya PBB dalam satu tahun sebesar Rp 17.453. Maka total biaya overhead sebesar Rp
2.673.981.5469,95.
35
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pelaksanaan Modul IX adalah:
a. Metode ABC adalah System menghitung setiap biaya pada masing-masing
aktivitas dengan dasar alokasi yang berbeda untuk masing-masing aktivitas.
b. Dengan diskon faktor 70% maka nilai IRR diatas 0, yaitu 1,135
c. Nilai PBP pada diskon faktor 70% adalah 10,13
4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan Modul IX
a. Sebaiknya praktikan lebih memahami dan mempelajari metode ABC dengan
baik.
b. Praktikan lebih teliti dalam perhitungan agar tidak terjadi salah perhitungan
yang fatal
36
DAFTAR PUSTAKA
Askarany, Davood and Hassan Yazdifar. 2007. Why ABC is Not Widely Implemented?.
International Journal of Business Research, Volume VII, Number 1.
Sembiring, Betty Br. 2011. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem
Activity Based Costing Pada Perusahaan Tahu CV. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Emblemsvag, Jan. 2003. Life Cycle Costing : Using Activity-Based Costing and Monte
Carlo Methods to Manage Future Costs and Risks. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
Gunasekaran A., Marri H.B. and Grieve R.J., Activity Based Costing Small and
Medium Enterprisee, Computers & Industrial Engineering, 37, (1999), 407- 411.
37