SHILVIA IKHSAN
51418011581
1
ii
i
iii
i
iv
SKRIPSI
SHILVIA IKHSAN
51418011581
Menyetujui
Tim pembimbing,
PembimbingPertama PembimbingKedua
SupraptoPrayitno, S.Si.,M.si.,Apt
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil
karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yang Menyatakan,
Silvia Ikhsan
1
ABSTRAK
Silvia ikhsan Analisis Kadar Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim Temulawak
Malaysia yang Beredar Di Pasaran Kota Makassar Dengan Menggunakan
Metode Serapan Atom di bimbing oleh H.Syarifuddin KA dan
Muh.Saharuddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar merkuri (Hg) dalam sediaan
krim pemutih yang beredar di pasaran kota Makassar dan bagaimana keamanan
sediaan krim pemutih yang sesuai dengan PERMENKES dan Badan POM.
Dalam penelitian ini menggunakan tiga sampel krim temulawak malaysia
yang diambil dari pasar sentral di kota Makassar yang diperoleh secara acak.
Pengukuran kadar merkuri dalam sampel menggunakan spektrofotometer
serapan atom pada panjang gelombang 253,7 nm, sampel dilarutkan dengan
cara dekstruksi basah untuk menghilangkan zat-zat organiknya sebelum
dilakukan analisis. Hasil penelitian menunjukkan adanya logam merkuri (Hg)
yang terkandung dalam krim temulawak Malaysia dengan kadar masing-
masing adalah kadar dari sampel A adalah 2307,493 ug/g, sampel B yaitu
1905,022 dan sampel C yaitu 2001,821ug/g. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa adanya logam merkuri (Hg) yang terkandung dalam sampel
menandakan bahwa krim temulawak Malaysia yang digunakan sebagai sampel
penelitian ini tidak aman untuk digunakan sebagaimana tercantum dalam
PERMENKES tahun 1998 dan Keputusan Badan POM tentang bahan,zat
warna, substratum dan zat pengawet pada kosmetik.
1
2
ABSTRACT
This study aims to determine the level of mercury (Hg) in the preparation of
whitening cream circulating in the Makassar city market and how safe it
ispreparation of whitening cream in accordance with the PERMENKES and the
POM Agency.In this study, three samples of Malaysian ginger cream were used
taken from the central market in the city of Makassar which was obtained
randomly. Measurement of mercury levels in the sample using an atomic
absorption spectrophotometer at a wavelength of 253.7 nm, the sample was
dissolved by wet destruction to remove organic substances before analysis. The
results showed the presence of mercury (Hg) contained in the Malaysian ginger
cream with levels of each sample A was 2307.493 ug/g, sample B was 1905.022
and sample C was 2001.821. From the results of this study it can be concluded
that the presence of metallic mercury (Hg) contained in the sample indicates that
the Malaysian temulawak cream used as the sample of this study is not safe to use
as stated in the PERMENKES 1998 and the Decree of the POM Agency on
cosmetics.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan bagian tubuh terluar yang menutupi seluruh organ tubuh
wilayah Makassar. Dari putih menjadi kuning hingga coklat tua Warna kulit
seseorang ditentukan oleh melanin atau butiran pigmen pada kulit. Sinar matahari
yang melimpah di wilayah Makassar dan aktivitas yang sering dilakukan di luar
rumah menggelapkan warna kulit. Tabir surya jarang digunakan saat bekerja di
bawah sinar matahari. Akibatnya muncul titik atau flek hitam di wajah. Bagi
Wajah merupakan bagian tubuh yang menjadi masalah besar bagi setiap
orang, terutama wanita. Oleh karena itu, kulit wajah dapat dirawat dengan
berbagai cara untuk menjaga kulit wajah tetap sehat, putih, bersih dan bebas
Kosmetik pemutih wajah saat ini banyak menjadi bahan perdebatan, tidak hanya
produk yang membanjiri pasar, tetapi juga efek penggunaan kosmetik tersebut.
Pada tahun 2018, 2019 dan 2020 ditemukan kosmetik dengan kandungan
yang dilarang atau berbahaya dan produk kosmetik yang dibatalkan seperti
berbahaya yang terkandung dalam sediaan krim pemutih wajah. Karena dengan
kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik untuk menganalisis ion logam
merkuri (Hg) dengan krim temulawak Malaysia yang beredar di pasar sentral kota
Makassar.
yang dapat mencegah pembentukan melanin pada kulit. Namun berdasarkan hasil
merkuri (Hg) pada krim pemutih dapat menyebabkan berbagai hal (reaksi negatif),
mulai dari perubahan warna kulit yang pada akhirnya dapat menimbulkan flek
hitam pada kulit, alergi dan iritasi kulit, serta penggunaannya dalam dosis yang
tinggi dapat menyebabkan kelainan pada kulit. kulit. ginjal, kerusakan otak
kandungan dan efek samping dari produk tersebut, karena biasanya orang melihat efek
Produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang memiliki efek langsung namun
berbahaya dan dapat menjadi racun jika digunakan dalam waktu lama, seperti: B. logam
merkuri.
sangat tepat untuk menentukan konsentrasi yang terkandung dalam suatu sampel. Atomic
logam, yang sebelumnya dilakukan dengan metode polarografi, kemudian dengan metode
spektrofotometri UV-VIS, kini digantikan dengan metode AAS. Kelebihan metode SSA
adalah spesifisitas, batas deteksi rendah, beberapa elemen lain dapat diukur dari larutan
yang sama, pengukuran dapat dilakukan langsung dari larutan, dapat diterapkan pada
B. Rumusan Masalah
1. Apakah krim temulawak Malaysia yang beredar di pasar sentral kota Makassar
mengandung logam ?
2. Berapakah kadar Merkuri (Hg) pada krim teulawak Malayasia yang berdar di
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui krim temulawak Malaysia yang beredar di pasar sentral kota
2. Untuk mengetahui kadar logam Merkuri (Hg) pada krim temulawak Malaysia
D. Kegunaan Penelitian
terkandung pada krim temulawak Malaysia yang apabila di pakai dalam jangka
Malaysia.
7
1. Krim pemutih yang beredar di pasar sentral kota Makassar di ambil sebanyak
random sampling.
8
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Uraian Kulit
1. Anatomi Kulit
luar. Fungsi pelindung ini terjadi melalui beberapa mekanisme biologis, seperti
mati), pengaturan pernapasan dan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta
pembentukan pigmen melanin, yang melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet
dari matahari. , sentuhan dan rasa serta perlindungan terhadap tekanan eksternal
a. Epidermis
Dari segi kosmetik, epidermis merupakan bagian yang menarik dari kulit
menjadi tujuan yang paling utama. Yaitu, epidermis memiliki 4 lapisan (Balsam
M.S., 1972).
Ini terdiri dari beberapa lapisan sel yang rata, mati, nuklir, tanpa proses
metabolisme, tidak berwarna, dan mengandung banyak air. Lapisan ini sebagian
dibentuk oleh keratin, sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat tahan
terhadap bahan kimia. Tentu saja, sel-sel mati di permukaan kulit dilepaskan
untuk regenerasi, dan permukaan stratum korneum ditutupi oleh lapisan pelindung
yang tipis, lembab, dan asam, yang disebut mantel asam pada kulit.
Terdiri dari sel-sel keratinosit, granular kasar, nukleus berkerut 4) Lapisan Malpygous
(stratum spinolosum) Sel-sel lapisan Malpygous ini selanjutnya dikelilingi oleh sel-sel
kuboidkuboiddanimpha.
10
Adalah lapisan terbawah epidermis. Didalam lapisan ini juga terdapat sel-
sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya
melalui dendrite-dendritenya.
Berbeda dengan epidermis yang terdiri dari sel-sel dengan berbagai bentuk dan
keadaan, dermis terutama terdiri dari bahan dasar serat kolagen dan elastin yang
bersifat koloid. Serat kolagen dapat membentuk 72 persen dari total berat kulit
manusia yang tidak berlemak. Di dalam lapisan dermis terdapat pelengkap kulit
seperti folikel rambut, papila rambut, kelenjar rambut, kepala pembuluh darah dan
subkutan/hipodermis.Subkutis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dari lapisan dermis. Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat
longgar yang diisi dengan sel-sel lemak. Adiposit adalah sel bulat besar dengan nuklei
a. Fungsi Proteksi
maupun mekanik.
b. Fungsi Termoregulasi
d.Kulit bertanggung jawab atas rangsangan eksternal berupa tekanan, sentuhan, suhu
dan rasa sakit melalui beberapa reseptor. Reseptor ini menerima rangsangan
eksternal yang ditransmisikan ke sistem saraf pusat, setelah itu korteks serebral
menafsirkannya.Fungsi Absorbsi
2. Beberapa
bahan dapat
diserap ke dalam
tubuh melalui
jalur, yaitu
melalui
epidermis dan
melalui kelenjar
sebaceous. Zat
diserap daripada
(Schwartz, e-
book).
13
b. Walaupun konsumsi oksigen kulit hanya 1,5 persen dari konsumsi oksigen paru-
paru dan kulit hanya membutuhkan 7 persen kebutuhan oksigen tubuh (4 persen
epidermis dan 3 persen dermis), respirasi kulit tetap faktor fisiologis yang penting
- Bahan yang merangsang pernapasan kulit adalah ekstrak ragi, ekstrak plasenta,
neomisin, bacitracin, dan pasta seng. Sedangkan bahan yang mencegah atau
mengurangi respirasi kulit adalah bahan pengawet, bahan antiseptik, asam lemak,
fluorida, butil alkohol, amonia merkuri, asam benzoat, asam salisilat, belerang, tar
selubung kulit” dan keasamannya (pH) bervariasi dari 4,5 sampai 6,5. Mantel
mantel asam kulit, yaitu antara 4,5 sampai 6,5. Kosmetik demikian disebut
d. Sebum pada permukaan kulit adalah lapisan lemak yang sebagian besar berasal
dari kelenjar sebaceous dan sedikit dari sel lemak epidermis, yang disebut
"lapisan lemak epidermis", terdiri dari trigliserida, asam lemak, squalene, lilin,
kolesterol dan ester. , fosfolid dan parafin. Komponen utama sebum adalah
kulit
Permeabilitas air pada kulit sangat terbatas, penghalang yang mengatur keluarnya air dari
kulit dan masuknya air ke dalam kulit tidak terletak langsung di bawah permukaan kulit,
melainkan di bawah yang disebut stratum korneum penghalang ginjal. . Untuk fungsi
fisiologisnya, kulit membutuhkan lemak dan air yang keduanya saling berkaitan erat.
Lapisan lemak pada permukaan kulit dan komponen stratum korneum yang higroskopis,
menyerap air, dan terkait secara fungsional disebut sebagai Faktor Pelembab Alami
(NMF). Kapasitas pengikat air cranberry sangat penting untuk kelenturan dan elastisitas
kosmetik dan penggunanya. Untuk menghasilkan reaksi, kulit harus terpapar kosmetik
Beberapa faktor yang mempengaruhi titrasi pada kulit adalah kelembaban kulit, kondisi
kulit:
apakah normal atau tidak normal, apakah kulit botak atau banyak rambut, umur, jenis
warna
Warna kulit terutama ditentukan oleh oksihemoglobin, yang berwarna merah, hemoglobin
tereduksi, yang berwarna biru kemerahan, melanin, yang berwarna coklat, keratohyalin,
yang membuat kulit tampak buram, dan stratum korneum, yang berwarna putih
kekuningan atau keabu-abuan. warna. . Yang kurang penting adalah karoten, pigmen
kuning yang langka dalam jumlah dan efeknya, dan eleidine dalam stratum lucidum, hanya
terlihat pada kulit yang menebal dari telapak kaki hingga ke tumit. Dari semua penyusun
warna kulit, pigmen melanin paling menentukan warna kulit. Jumlah, jenis, ukuran dan
distribusi pigmen melanin ini menentukan perbedaan warna kulit antara ras/kelompok
mekanisme pigmentasi
Proses pembentukan pigmen melanin terjadi pada granula melanosum yang dihasilkan
Keratinosit di lapisan basal (lapisan germinativum). Melalui lengan panjang yang disebut
Melanosum, yang dibentuk dengan menggabungkan banyak partikel dan berukuran kurang
dari 1 mikron, terdegradasi. Itu terjadi pada ras Eropa, Mongolia dan India. Melanosum
lebih besar dari 1 mikron dan soliter tidak membusuk, misalnya pada ras kulit hitam dan
asli. Besar kecilnya melanosum dipengaruhi oleh faktor genetik dan non genetik, misalnya
Telah terbukti bahwa ada hubungan antara warna kulit dan ukuran melanosum. Kulit
hitam memiliki melanosom tunggal yang besar dari melanin padat, sedangkan melanosis
kulit putih terdiri dari partikel kecil yang bercampur dengan melanin yang tidak padat.
Saat kulit terpapar sinar matahari, terjadi reaksi fisiologis, kulit yang terpapar sinar
matahari selama 6-20 jam menghasilkan kemerahan yang cepat atau lambat menyebabkan
penyamakan kulit (tanning). Hal ini disebabkan oleh sinar ultraviolet A (UV-A) dengan
panjang gelombang 290-320 nm dan cahaya tampak dengan panjang gelombang 320-700
nm. Paparan kulit terhadap sinar matahari dapat dihindari jika kulit dilindungi dengan
Hasil penelitian dan studi antropologi, arkeologi dan etnologi di Mesir dan India
menunjukkan penggunaan bahan-bahan seperti pengawet tubuh dan krim aromatik, yang
dianggap sebagai bentuk awal kosmetik, dan menunjukkan perkembangan kosmetik pada
Sejak abad ke-19, kosmetik mulai menarik perhatian, tidak hanya kosmetik untuk
kecantikan, tetapi juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu dan industri kosmetik baru
dimulai pada abad ke-20 (Wall Jellinek, 1970). Kosmetik telah menjadi alat bisnis, seiring
dengan perkembangan teknologi, kosmetik telah menjadi perpaduan antara kosmetik dan
obat (farmasi), atau biasa disebut kosmetik medis (kosmetik). Dalam 40 tahun terakhir,
industri kosmetik telah berkembang. Industri kimia memasok banyak bahan dasar dan
aktif dalam kosmetik. Kualitas dan kuantitas zat biologis yang digunakan pada kulit terus
meningkat. Banyak dokter yang terjun langsung dan lebih memperhatikan ilmu kecantikan
dengan cosmetologists. Misalnya menguji bahan mentah atau jadi dan membuat formulasi
bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti : bahan pewarna, bahan
(Wasitaatmadja,1997;37).
satu atau lebih bahan kosmetik terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
dalam minyak atau (water in oil, W/O) seperti penyegar kulit dan minyak
Adapun bahan dasar krim misalnya dalam krim pelembab adalah : mineral
oil, lanolin, paraffin wax, olive oil, dan bahan tambahan lainnya
(Syamsuni,2006;102 ).
19
serta melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Namun tidak untuk diagnosis,
bahan pemucat warna kulit. Daya pemutih pada kulit sangat kuat. Karena
toksisitasnya terhadap organ-organ ginjal, saraf dan sebagainya sangat kuat maka
dilarang pemakaiannya didalam sediaan kosmetik. Ada dua jenis reaksi negatif
yang terlihat : reaksi iritasi dan reaksi alergi berupa perubahan warna kulit
(Iswari,2007;47).
Logam berat adalah unsure logam yang mempunyai berat jenis atau
densitas 13,55 g/cm3 dan bersifat paling toksik, lalu diikuti Cd, Ag, Ni, Pb,
As, Cr, Sn, dan Zn. Beberapa logam berat tergolong dalam bahan B3 yaitu
bahan yang karena sifat atau konsentrasinya, jumlahnya baik secara langsung
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Zat kimia
B3 yang beasal dari logam dapat berupa senyawa logam (anorganik) atau senyawa
tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh
serta besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi
besifat mutagen, teratogen, atau kasinogen bagi manusia maupun hewan (Wahyu
Widowati.Dkk,2008; ).
Tingkat toksisitas logam berat terhadap hewan air, mulai dari yang paling
toksik, adalah Hg, Cd, Zn, Pb, Cr, Ni, dan Co. sementara itu tingkat toksisitas
terhadap manusia dari yang paling toksik adalah Hg, Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn,
Merkuri (Hg) adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak,
serta mudah menguap pada suhu ruangan. Hg akan memadat pada tekanan7.640
Atm. Merkuri (Hg) dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan
pada kerak bumi. Merkuri jarang didapatkan dalam bentuk bebas di alam, tetapi
Widowati,dkk,2008;127)
oksida, klorida, dan nitrat) maupun organik. Merkuri dapat menjadi senyawa
anorganik melalui oksidasi dan kembali menjadi unsur merkuri (Hg) melalui
21
merkuri anorganik. Ada tiga bentuk merkuri yang toksik terhadap manusia
berbentuk merkuri (Hg2+) dan berbentuk merkuro (Hg+), dimana bentuk garam
berarti cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada periodika unsur
Logam ini dihasilkan dari bijih sinabar, HgS, yang mengandung unsur merkuri
sehingga diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian
(Palar,2008;96)
1. Berwujud cair pada suhu kamar (25oC) dengan titik beku paling rendah -39° C.
2. Masih berwujud cair pada suhu 396° C . Pada temperatur 396° C ini telah
merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik.
6. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itu
Merkuri atau air raksa (Hg) muncul di lingkungan secara alamiah dan berada
dalam beberapa bentuk yang pada prinsipnya dapat dibagi menjadi 3 bentuk
1. Merkuri metal (Hg) merupakan logam berwama putih, berkilau dan pada
elemen lain seperti klorin (Cl ), sulfur atau oksigen. Senyawa-senyawa ini
berbentuk bubuk putih atau kristal, kecuali merkuri sulfida (HgS) yang biasa
lampau, merkurous klorid digunakan dalam dunia kedokteran untuk obat penjahar
tattoo. Merkuri klorida juga digunakan sebagai katalis, industri baterai kering, dan
Hg — COOH. Pada waktu yang lampau, senyawa organomerkuri yang tes kimia.
organik, metil merkuri dan fenil merkuri ada dalam bentuk garam-garamnya
seperti metal merkuri klorida dan fenil merkuri asetat. Metilmerkuri dihasilkan
1970 an metil merkuri dan etil merkuri digunakan untuk mengawetkan biji-bijian
dan infeksi fungi. Ketika diketahui adanya efek negatif terhadap kesehatan dari
bahan berbahaya metil merkuri dan etil merkuri, maka penggunaan selanjutnya
merkuri sebagai antifungi pada cat dalam maupun cat luar bangunan masih
24
akan terjadi penguapan Hg dari cat-cat tersebut. Sabun dan krem yang
udara diartikan sebagai hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara
(atmosfir) seperti debu, busa, gas, kabut, bau -bauan, asap, atau uap dalam
Atom
keadaan gas, sinar yang diserap itu biasannya sinar tampak atau ultra
dianalisis berada sebagai atom yang netral, dalam keadaan uap dan disinari
dengan berkas sinar yang berasal dari sumber sinar. Proses ini dapat dilaksanakan
kabut yang halus. Dengan demikian nyala api itu berfungsi sama seperti sel (
diperoleh dari nyala hasil reaksi pembakaran. Untuk itu diperlukan bahan bakar
terjadi proses desolvasi ini, sehingga yang tinggal adalah butur butir halus.
padat cuplikan itu langsung terurai, menjadi atom atom unsur yang akan
ditetapkan, atau butir butir padat cuplikan itu berubah dulu menjadi uap
dan uap inilah yang kemudian terurai menjadi atom-atom unsur ( Noor,
A.1989).
asas. Elektron dalam keadaan asas ini dapat tereksitasi ke tingkat energi
electron yang lebih tinggi oleh kalor nyala api. Keadaan tereksitasi ini
amat singkat, kira kira 10-9 detik atau lebih pendek, kemudian akan segera
atom tersebut suatu kuantum energi yang sesuai dengan nilai panjang
Seperti dijelaskan diatas, atom atom unsur logam dapat menyerap sinar dengan
atom dalam nyala. Dengan mengukur penyerapan cahaya oleh atom atom dalam
I = Io.e-abc
A = Log Io / I = a b c
absorpsi c = Konsentrasi
absorptivitas (a) dan panjang medium absopsi (b) telah tertentu pula,
1980;223).
membandingkan nilai absorban (a) larutan cuplikan tersebut dengan nilai A dari
tersebut dibuat kurva kalibrasi yaitu grafik hubungan antara absorban terhadap
konsentrasi larutan baku berfungsi untuk memancarkan cahaya yang akan dipakai
untuk mengeksitasi atom atom dari unsur yang akan dianalisis. Sumber cahaya
utama ini harus memancarkan cahaya resonan yang tajam dan interaksinya stabil.
Sebagai sumber cahaya dipakai lampu katoda berongga. Lampu katoda ini terdiri
atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan suatu anoda
(Sumar,1994;234).
27
permukaannya dilapisi dengan unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis.
Tabung lampu tersebut diisi dengan gas mulia neon atau argon. Bila antara katoda
dan anoda tersebut di pasang selisih tegangan yang tinggi, sampai 600 volt, maka
mula mula katoda akan memancarkan berkas elektron yang menuju ke anoda
dengan kecepatan dan energi yang tinggi. Elektron elektron yang bergerak dengan
energi kinetik yang tinggi itu dalam perjalanannya menuju anoda akan
bertabrakan dengan atom atom gas mulia. Akibat dari tabrakan ini, maka atom
atom gas mulia itu akan kehilangan elektron dan berubah menjadi ion ion positif.
Ion ion positif gas mulia ini akan menuju ke katoda dengan kecepatan dan energi
Akibatnya atom atom unsur bahan katoda ( yang sama dengan unsur yang
dianalisis) akan terlempar keluar dan kemudian mengalami eksitasi ketingkat yang
lebih tinggi dan pada saat dieksitasi akan memecahkan spektrum pancaran dari
unsur bahan katoda yang sama dengan unsur yang akan dianalisis, harus
untuk mengubah ion logam menjadi atom. Dalam SSA menyerap cahaya adalah
atom, sehingga unsur unsur dalam senyawa yang akan ditentukan kadarnya harus
peranan penting dalam analisis ini. Proses yang terjadi dalam sistem ini terdiri dari
2 tingkat :
28
Pengabutan larutan agar dapat masuk ke dalam nyala, dan pengatoman unsur di
dan bahan dinyalakan untuk menghasilkan nyala, yang akan digunakan untuk
mengatomkan unsur yang akan dianalisis. Campuran gas yang biasa dipakai untuk
menghasilkan nyala ialah : udara dan asetilena; N2O dan asetilena; campuran
udara dan propana menghasilkan nyala dengan suhu 1925ºC, dipakai untuk unsur
unsur yang mudah diatomkan, misalnya Cu dan Zn. Nyala campuran udara dan
lebih 30 unsur. Campuran N2O dan asetilena menghasilkan nyala yang paling
tinggi suhunya (3300ºC), biasanya dipakai untuk mengatomkan unsur Al, Si dan
3.Monokromator
kontinyu yang dipancarkan oleh molekul molekul gas bahan bakar yang
cahaya, sehingga cahaya yang masuk ke larutan contoh adalah cahaya tunggal
(Sumar,1994;235).
4.Detektor
sinyal listrik. Detektor akan menerima dua macam isyarat yangberselang seling
dan akan diubah menjadi isyarat listrik bolak balik. Sedang isyarat kontinyu yang
29
berasal dari nyala akan diubah menjadi isyarat arus searah itu oleh detektor akan
dapat terbaca pada alat pencatat. Isyarat arus searah yang berasal dari
isyarat sinyal kontinyu dari nyala, tidak akan diperkuat oleh amplifier
(Sumar,1994).
akan ditentukan unsur logamnya berupa larutan, maka perlu diketahui cara cara
melarutkan contoh. Cara melarutkan contoh akan tergantung dari susunan dan
bentuk (Boes,E,1991).
Namun demikian agar hasil analisis memberikan hasil yang baik dan pengatoman
dari unsur yang lebih mudah, maka biasannya kepada larutan yang diperiksa
Penentuan unsur unsur logam dengan cara ini banyak digunakan, terutama
untuk memeriksa unsur unsur tersebut dari cuplikan buah buahan dan tanah
(Boes,E,1991).
30
Cara ekstraksi ini memberikan hasil yang baik untuk penetapan unsur
Cara ini bertujuan untuk menghilangkan zat organik dari materi biologis sehingga
yang tinggal hanya senyawa anorganiknya. Ada 2 cara dekstruksi yang sering
a. Dekstruksi kering
contoh diabukan dalam tungku pemanas dalam suhu maksimum yang berkisar
450º -550º C, yaitu bergantung pada contoh yang akan diperiksa. Namun ada juga
dekstruksi kering dengan suhu maksimim atau suhu pengabuan mencapai 750º C
atau bahkan sampai 980º C. hal ini akan mempercepat proses destruksi tersebut,
dilain pihak, untuk analisis unsure tertentu kadang kadang diperlukan suatu
pengabuan yang tidak boleh terlalu tinggi misalnya hanya 300º - 320ºC. Hal ini
dapat dijumpai dalam analisis unsure unsur cadmium yang dikhawatirkan akan
menguap pada suhu pengabuan yang lebih tinggi. Makin rendah suhu pengabuan
akan makin lama pula waktu yang diperlukan untuk proses tersebut, sedangkan
makin tinggi suhu pengabuan, akan makin besar pula kemungkinan kehilangan
b. Dekstruksi basah
31
dengan kombinasi asam dengan pengoksidasi yang lain seperti asam sulfat asam
perklorat dan hidrogen peroksida. Karena adanya masalah yang ditimbulkan oleh
penggunaan dari zat zat tersebut sehingga cara ini jarang dipakai. (Noor, A.1989)
Dibandingkan dengan cara kering, cara basah ini jelas berlangsung pada suhu
yang jauh lebih rendah. Hal ini berarti bahwa kehilangan unsur analit karena
penguapan akan jauh lebih kecil atau bahkan dapat ditiadakan. Di lain pihak cara
basahmenyita waktu yang lama dan diperlukan perhatian analis yang besar, terus
menerus disamping banyaknya uap toksik yang terjadi jumlah asam asam yang
5. Metode kombinasi
kombinasi dari cara basah dan cara kering, yang pada garis besarnya adalah
a. Mula mula contoh didekstruksi secara kering dalam tungku dengan suhu
b. Kemudian kepada residu / abu yang diperoleh dibubuhkan asam klorida untuk
a. Prinsip Dasar
Alat ini digunakan untuk menguapkan sampel atau larutan contoh yang
reaksi, dan pada saat larutan stannium klorida ditambahkan kedalamnya maka
merkuri yang terkandung dalam sampel akan diuapkan dalam waktu yang singkat.
Uap tersebut akan terbawa ke gas flow dalam alat pengukuran dengan
1. Keunggulan SSA
a. Kepekaan (Sensitifitas)
kadar logam pada tingkat di bawah 1 bpj, bahkan alat shimadzu AA- 640-
13 ini pada unsur unsur tertentu dapat mengukur hingga tingkat bpj.
b.Selektivitas
menentukan beberapa unsur sekaligus dalam suatu larutan cuplikan tanpa perlu
pemisahan.
lebih kecil dibandingkan dengan cara spektrofotometri biasa dan cara instrument
33
2. Kelemahan SSA
a. Gangguan kimia yang merupakan hasil dari berbagai proses kimia yang terjadi
yang akan diukur. Contoh dari gangguan kimia yaitu karena terjadi disosiasi yang
b. Beberapa nyala lebih tepat untuk beberapa unsur jenis tertentu, sehingga
memberikan kesulitan yang cukup berarti. Gangguan spectral timbul bila serapan
atau emisi zat pengganggu mempengaruhi atau dekat sekali dengan serapan atau
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Alat
Labu ukur, Gelas ukur , Pipet volume, Kertasperkamen, Kertas label, Kerta
ssaring , Batang pengaduk, Corong, Bunsen, Pipet tetes, Korek api, Kertas pasir,
Kawat tembaga.
2.Bahan
Bahan bahan yang di gunakan adalah Air suling, Asam Nitrat dan
1. Lokasi
dan Makanan (BPOM) kota Makassar di Jl.Baji Minasa No.2, Tamarunang, Kec.
2. Waktu
penelitian.
1. Populasi
2. Sampel
malaysia yang dijual dipasar sentral kota Makassar yang dibeli secara purpossive
sampling yaitu membeli cream temulawak di empat toko yang berbeda seputaran
pasar sentral, peneliti membeli dari toko yang paling laris di pasar sentral sampai
dengan toko yang susah dijangkau karena letaknya yang jarang dilewati dan
dalam pembelian sampel dengan harga yang berbeda-beda dari tiap-tiap toko.
36
1. Pengambilan Sampel
2. Uji Kualitatif
didiamkan hingga terjadi pemisahan fase petroleumeter dan fase air. Fase airdiuji
FeCl3, maka akan timbul warna ungu kehitaman (positif mengandung Hg)
3. Uji Kuantitatif
Merkuri (II) klorida ditimbang teliti 0,1353 g dan dilarutkan dengan HCl,
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan dicukupkan volumenya hingga tanda
batas, diperoleh konsentrasi 1000 ppm. Dari larutan tersebut dipipet 10mL dan
accessory(VGA)
diaduk sampai jernih, setelah jernih masukkan kedalam labu ukur 100mL
kemudian tambahkan air suling sampai garis tanda, kocok hingga homogen.
digunakan.
38
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang analisis kadar merkuri (Hg) pada krim malam
Sebelum Setelah
No Kode penambahan penambahan Keterangan
sampel indikator FeCl3)/HNo3
1 A Keruh Ungu Positif
kehitaman
2 B Keruh Ungu Positif
kehitaman
3 C Keruh Ungu Positif
kehitaman
B. Pembahasan
karena produk pemutih yang beredar di pasaran perlu diteliti keamanannya untuk
digunakan dengan alasan demi kesehatan dan keamanan, namun ternyata dapat
pemutih kulit. Pada kulit kita banyak sekali terdapat pori, setiap pori tersebut
darah dan akhirnya bisa menyebabkan gangguan sistem saraf, ginjal, serta
mengendap di bawah kulit sehingga kulit akan menjadi biru kehitaman. Hal ini
dapat berujung pada kanker dan merkuri akan mengendap di dalam ginjal yang
digunakan untuk waktu lama. Dalam tubuh manusia merkuri anorganik dapat
dengan feces. Namun kompleks merkuri anorganik dengan garam empedu ini
40
dalam usus besar dapat diabsorbsi kembali kedalam tubuh manusia sediaan krim
pemutih ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, krim pemutih yang
dijadikan sampel dipilih secara acak dan mewakili populasi merek kosmetik
bertujuan untuk memutus ikatan antara senyawa organik dengan logam yang
akan dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan destruksi basah karena pada
mengganggu dalam analisis, maka salah satu unsur harus di hilangkan, dengan
nonpolar yang terdapat di dalam sampel seperti paravin, emulgator dan bahan-
bahan nonpolar yang terdapat dalam komposisi krim pemutih dapat larut
larutan HNO3 dan beberapa tetes FeCl3, keberadaan logam dalam larutan
sampel terdeteksi dengan adanya perubahan warna pada larutan sampel menjadi
ungu kehitaman sebagai hasil reaksi antara FeCl 3 dengan logam dalam larutan
bahwa alat ini merupakan alat yang dapat mengukur kadar logam dalam jumlah
yang sangat kecil dengan hasil yang akurat. Dalam analisis senyawa SSA,
unsur yang dianalisis berada sebagai atom yang netral, dalam keadaan uap dan
disinari dengan berkas sinar yang berasal dari sumber sinar. Proses ini dapat
persyaratan tertentu sebagai kabut yang halus. Dengan demikian nyala api itu
berfungsi sama seperti sel ( kuvet) dan larutan dalam spektrofotometer serapan
sejumlah energi yang umumnya diperoleh dari nyala hasil reaksi pembakaran.
Untuk itu diperlukan bahan bakar gas. Bila hasil senyawa tertentu dimasukkan
dalam nyala, maka pertama tama akan terjadi proses desolvasi ( penguapan
pelarut), sesudah terjadi proses desolvasi ini, sehingga yang tinggal adalah
pertama, butir butir padat cuplikan itu langsung terurai, menjadi atom atom
unsur yang akan ditetapkan, atau butir butir padat cuplikan itu berubah dulu
menjadi uap dan uap inilah yang kemudian terurai menjadi atom atom unsur,
pada suhu kamar praktis semua cuplikan berada dalam keadaan asas
42
Elektron dalam keadaan asas ini dapat tereksitasi ke tingkat energi electron
yang lebih tinggi oleh kalor nyala api. Keadaan tereksitasi ini amat singkat, kira
kira 10-9 detik atau lebih pendek, kemudian akan segera kembali ke keadaan
asas. Pada waktu kembali inilahakan dipancarkan oleh atom tersebut suatu
kuantum energi yang sesuai dengan nilai panjang gelombang tertentu (Noor,
A.1989).
karena setiap logam mempunyai tingkat eksitasi yang sesui dengan lampu
Selain itu digunakan alat bantu vapor generation accessory (VGA) yang
menguap bila diaspirasikan dengan uap panas. Sampel yang akan diuji
Penguapan merkuri terjadi sangat singkat dan selanjutnya akan terbawa ke sel
gas flow dalam alat pengukuran SSA dengan menggunakan pompa dan serapan
akan terbaca pada recorder pada panjang gelombang 253,7 nm. Panjang
yangdisebut λmaks. Hal ini disebabkan jika pengukuran dilakukan pada panjang
setiap bahan atau zat pada kondisi yang sama dan dapat menentukan apakah
Hasil analisis pereaksi warna dan pengukuran dengan metode SSA (λ maks)
menunjukkan adanya logam merkuri yang terkandung dalam setiap sampel krim
pemutih yang telah diuji. Sebagaimana diketahui bahwa logam merkuri adalah
salah satu logam berat yang sangat beracun. Pengaruh utama yang ditimbulkan
oleh merkuri didalam tubuh adalah menghalangi kerja enzim dan merusak
(sulfur) yang terdapat didalam enzim atau dinding sel. Merkuri yang
terkandung dalam krim pemutih dapat masuk kedalam tubuh dengan jalan
akan menjadikan kulit putih mulus, namun kemudian akan mengendap dibawah
kulit dan setelah bertahun-tahun kulit akan menjadi biru kehitaman bahkan
Dari hasil yang diperoleh dalam pengujian kadar merkuri (Hg) pada krim
Dimana kadar dari sampel A adalah 2.307,493 ug/g, sampel B yaitu 1.905,022
dan sampel C yaitu 2.001,821. Adanya logam merkuri yang terkandung dalam
tidak aman untuk digunakan sebagai mana tercantum dalam Peraturan Menteri
Substratum, Zat Pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik dan Keputusan
44
senyawanya adalah salah satu bahan yang dilarang digunakan dalam produk
kosmetik kecuali fenil raksa sebagai bahan pengawet untuk sediaan mata
dengan konsentrasi 0,007 % dan menurut peraturan kepala BPOM No.17 Tahun
2014 bahwa batas maksimal penambahan merkuri pada kosmetik tidak lebih dari
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis kadar Merkuri (Hg) pada krim temulawak
2. Dari ketiga sampel yang di uji didapatkan hasil kadar merkuri pada sampel A
dalam peraturan kepala BPOM No.17 tahun 2014 bahwa batas maksimal
B. Saran
(Hg) pada krim lain terutama yang tidak memiliki izin edar.
2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih krim untuk
3. berbahaya dalam produk krim wajah, terutama yang tidak memiliki izin edar.
46
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuni Drs. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Penerbit Buku
Kedokteran.Jakarta.
Priyo Hastono Sutanto dan Luknis Sabri. 2010. Statistik Kesehatan. PT.Raja
Grafindo. Jakarta.
Rumus :
Kadar Hg = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑖.𝑎𝑙𝑎𝑡
1000
x vol.akhir
Berat sampel
0,2097 gr
= 0,019.255x25
= 0,483.881
0,2097
= 2.307,493mg/g
0,2033 gr
= 0,015,491x25
= 0,387,291
0,2033
= 1.905,022mg/g
0,2114 gr
= 0,016,927x25
= 0,423,185
0,2114
= 2.001,821mg/g
49
Gambar penelitian
Gambar 2. FeCl3
50
Kurva Baku
absorbansi
0.012
0.01
0.008 y = 0.0002x + 0.0017
Absorbansi
R² = 0.6442
0.006
0.004 absorbansi
0
0 20 40 60
kadar (ppm)