Anda di halaman 1dari 7

I.

JUDUL PRAKTIKUM
Identifikasi kandungan merkuri pada beberapa krim pemutih yang beredar
di pasaran.
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat melakukan uji kualitatif logam merkuri dalam krim
pemutih yang beredar di pasaran.
III. DASAR TEORI
Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia dan bahan lainnya
dengan khasiat dapat memutihkan kulit atau memucatkan noda hitam pada
kulit. Krim pemutih sangat bermanfaat bagi wajah yang memiliki berbagai
masalah, karena mampu mengembalikan kecerahan kulit dan mengurangi
warna hitam pada wajah(parengkuan dkk,2013).
Bahan aktif yang biasa digunakan dalam krim adalah merkuri. Merkuri
disebut juga air raksa ada hydrargyrum yang merupakan elemen kimia
dengan simbol Hg dan termasuk dalam golongan logam berat dengan
bentuk cair dan berwarna keperakkan.
Merkuri direkomendasikan sebagai bahan pemutih kulit karna
berpotensi sebagai bahan pereduksi(pemucat). Warna kulit dengan daya
pemutih terhadap kulit yang sangat kuat. Ion merkuri dianggap dapat
menghambat sintesis melamin pigmen kulit d sel melanosit(sembel, 2015).
Menurut peaturan badan pengawas obat dan makanan RI No.
HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan logam berat jenis
merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1mg/L (1 ppm).
Keputusan pemerintah Indonesia dalam membatasi penggunaan bahan
aktif tersebut karena krim pemutih yang mengandung merkuri dapat
menimbulkan toksisitas terhadap organ organ tubuh. Hal tersebut terjadi
karena senyawa merkuri dapat kontak dengan kulit secara langsung
sehingga mudah terabsorbsi masuk kedalam darah dan mengakibatkan
reaksi iritasi yang berlangsung cukup cepat diantaranya dapat membuat
kulit terbakar, menjadi hitam, dan bahkan dapat berkembang menjadi
kanker kulit.

IV. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM


 Alat :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Neraca analitik
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung
4. Corong
5. Gelas ukur
6. Erlenmeyer
7. Labu ukur 25 dan 100 ml
8. Pipet tetes
9. Batang pengaduk

 Bahan:
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Sampel krim pemutih
2. Larutan HNO3 P
3. Larutan HCl P dan HCl 6 M
4. HgCl2
5. Aquades
6. NaOH
7. Kertas saring

V. PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan larutan KI 0,5 N
Timbang kalium iodida 2 gr kemudian masukan kedalam labu ukur 25
ml dan tambahkan aquades sampai tanda 25 ml, kocok hingga
homogen.
B. Pembuatan larutan aqua regia
Ukur HCl P sebanyak 75 ml, kemudian masukkan kedalam labu ukur
100 ml dan ditambahkan dengan HNO3 P sebanyak 25
ml(perbandingan volume 3:1)
C. Pembuatan larutan uji secara destruksi basa
Timbang sebanyak 2 gr sampel. Tambahkan air sebanyak 25 ml,
setelah itu tambahkan dengan 10 ml larutan aqua regia kemudian
uapkan sampai hamper kering. Pada sisa penguapan tambahkan
aquades sebanyak 10 ml. lalu panaskan sebentar, didinginkan dan
disaring.
D. Uji kualitatif logam merkuri
1. Pada larutan uji, tambahkan larutan NaOH encer P, apabila positif
merkuri akan terbentuk endapan kuning.
2. Tambahkan 5 tetes larutan KI 0,5 M pada larutan uji, perhatikan
dengan seksama. Hasil positif Hg jika terjadi endapan merah
orange.
3. Tambahkan 5 tetes HCl 6 M pada larutan uji, hasil menunjukan
positif Hg jika terbentuk endapan putih.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Hasil
1. sampel + NaOH encer P menghasilkan endapan putih
2. sampel + larutan KI tidak ada endapan
3. sampel + HCL 6 M tidak ada endapan
b. Pembahasan
Sebuah produk kosmetik yang beredar dipasaran harus tidak
menyebabkan kerusakan terhadap kesehatan manusia. Krim pemutih yang
mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit
tampak putih dan sehat. Tapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam dan
menyebabkan jerawat parah. Selain itu pemakaian merkuri dalam waktu
yang lama dapat mngakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker
paru-paru dan jenis kanker lainnya.
Merkuri termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi
kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih
dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang
pada akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi,
iritasi kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan
kerusakan permanen otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin serta
dapat menyebabkan kanker.
Merkuri mulai dimanfaatkan dalam bidang kosmetik sebagai salah
satu zat pembuat sediaan kosmetik karena kemampuannya dalam
menghambat pembentukan melanin pada permukaan kulit. Gejala
keracunan merkuri ditandai dengan gangguan syaraf seperti tremor,
insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gangguan emosi.
Pada praktikum kali ini kami mengidentifikasi kandungan merkuri
pada krim pemutih yang beredar dipasaran. Sampel yang kami gunakan
adalah krim collagen.
Pada percobaan yang pertama larutan uji ditambahkan dengan larutan
NaOH encer P tidak menghasilkan endapan kuning sehingga negatif
mengandung merkuri. Pada percobaan kedua ditambahkan larutan KI 0,5
M pada larutan uji, tidak menghasilkan endapan merah orange sehingga
negative merkuri. Lalu Pada percobaan ketiga ditambahkan HCl 6 M pada
larutan uji tidak menghasilkan endapan putih sehingga negative merkuri.
Dari ketiga percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa sampel
collagen tidak mengandung logam Hg sehingga aman untuk digunakan
sebagai krim pemutih.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa krim collagen tidak mengandung merkuri (logam Hg) sehingga
aman untuk digunakan sebagai krim pemutih.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Penuntun praktikum kosmetika
https://www.academia.edu> uji_kandungan merkuri pada sediaan krim
pemutih.
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai