Anda di halaman 1dari 4

KEBERKAHAN BUMI SYAM

Makalah oleh Ustadz Abu Nida Chomsaha Sofwan, Lc.

ِ ‫ِ ﻗ‬ ِ ِ ِ ِِ َ ِ ‫ﺳﺒﺤ‬
َ َ‫ﺎن اﻟَّﺬي أ ْﺳ َﺮ ٰى ﺑِﻌَﺒْﺪه ﻟَﻴ ْ ًﻼ ﻣ َﻦ ا ْﳌ َ ْﺴ ِﺠﺪ ا ْﳊ َ َﺮام إ َِﱃ ا ْﳌ َ ْﺴ ِﺠﺪ ْاﻷ َ ْ َ اﻟَّﺬي ﺑ‬
‫ﺎر ْﻛﻨَﺎ‬ َ َُْ
(١ : ‫ﺼﲑ )ﺍﻹﺳﺮﺍء‬ ِ ‫ﻟﺴ ِﻤﻴ ُﻊ اﻟْﺒ‬َ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻫ‬ُ ‫ﻪ‬َ ّ ‫ﻧ‬ِ ‫إ‬ ۚ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬ِ ‫ﺗ‬‫ﺎ‬ ‫آﻳ‬ ‫ﻦ‬ ِ ‫ﺣﻮﻟَﻪ ﻟِﻨُ ِﺮﻳﻪ‬
‫ﻣ‬
ُ َ ّ َ ُ َ َ َُ ُ َْ
ْ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari al
Masjidil Haram ke al Masjidil Aqshaa`yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. “[al Israa`/17:1]

KEUTAMAAN SURAT AL ISRAA`


Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

َ ‫ﺳﻠّ َﻡ ﻻَ ﻳَﻧَﺎ ُﻡ‬


‫ﻋﻠَﻰ ِﻓ َﺭﺍ ِﺷ ِﻪ َﺣﺗﱠﻰ َﻳ ْﻘ َﺭﺃ َ )ﺑَ ِﻧﻲ ِﺇﺳ َْﺭﺍ ِﺋ ْﻳ َﻝ( َﻭ‬ َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﻳ ِﻪ َﻭ‬ ‫َﻛﺎﻥَ ﺍﻟﻧﱠ ِﺑ ﱡ‬
َ ‫ﻲ‬
. ‫ﺍﻟﺯ َﻣﺭ‬ ‫ﱡ‬
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur di atas ranjangnya sampai beliau
membaca surat Bani Israil dan az Zumar”1
KEUTAMAAN MASJIDIL AQSHA

‫ﺻ َﻼﺓِ ﻓِﻲ ْﺍﻟ َﻣﺳ ِْﺟ ِﺩ ْﺍﻟ َﺣ َﺭ ِﺍﻡ‬ ‫ﺿ ُﻝ ﺍﻟ ﱠ‬ ْ َ‫ »ﻓ‬:‫ﺳﻼَ ُﻡ‬ ‫ﺻﻼَﺓ ُ َﻭﺍﻟ ﱠ‬‫ﻋﻠَ ْﻳ ِﻪ ﺍﻟ ﱠ‬َ ‫ ﻗَﺎ َﻝ‬:‫ﺍء‬ ِ ‫ﻋ ْﻥ ﺃ َ ِﺑﻲ ﺍﻟ َﺩ ْﺭ َﺩ‬ َ
‫ﺕ ْﺍﻟ َﻣ ْﻘﺩ ِِﺱ‬ ِ ‫ﺻ َﻼ ِﺓ َﻭﻓِﻲ َﻣﺳ ِْﺟ ِﺩ ﺑَ ْﻳ‬
َ ‫ﻑ‬ ُ ‫ﺻ َﻼﺓٍ َﻭﻓِﻲ َﻣﺳ ِْﺟﺩِﻱ ﺃ َ ْﻟ‬ َ ‫ﻑ‬ ِ ‫ﻏﻳ ِْﺭ ِﻩ ِﻣﺎﺋَﺔُ ﺃ َ ْﻟ‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ‬ َ
َ ‫ َﻫﺫَﺍ ﺇِ ْﺳﻧَﺎ ٌﺩ َﺣ‬:‫( ﻗَﺎ َﻝ‬٤١٤٢)-‫ ﺍﻟﺑﺣﺭ‬-‫ﺍﺭ‬
‫ﺳ ٌﻥ‬ ُ ‫ﺻ ِﻼﺓٍ« ﺃ َ ْﺧ َﺭ َﺟﻪُ ْﺍﻟﺑَ ﱠﺯ‬ َ ‫ﺳ ِﻣﺎﺋ َ ِﺔ‬ ُ ‫ﺧ َْﻣ‬
Dari Abu Darda -radhiyallahu ‘anhu- Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, “Keutamaan shalat di Masjidil Haram atas masjid lainnya adalah seperti
100.000 shalat, dan di masjidku (Masjid Nabawi) seperti 1.000 shalat, dan di Masjid
Baitul Maqdis seperti 500 shalat.” (Dikeluarkan oleh Al-Bazzar dalam sunannya (Al-
Bahr) no. 4142, beliau berkata hadits ini hasan)2 3

1
HR at Tirmidzi (5/181 no. 2920), Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya (2/191 no. 1163), dan lain-lain.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al Albani di Shahih at Tirmidzi dan Shahihul Jami’ (4874).
2
Disahihkan oleh Syaikh al‐Alabani dalam Shahihul Jami’ (4211).
3
Sedangkan terkait dengan perbuatan buruk, maka para ahli ilmu berpandangan bahwa dosa perbuatan buruk
itu tidak dilipatgandakan hanya saja diperbesar nilainya. Karena Allâh Azza wa Jalla berfirman:
‫ﻭﻥ‬ ‫ﻋﺷ ُْﺭ ﺃ َ ْﻣﺛَﺎ ِﻟﻬَﺎ ۖ َﻭ َﻣ ْﻥ ﺟَﺎ َء ﺑِﺎﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺳ ِﻳّﺋ َ ِﺔ ﻓَ َﻼ ﻳُﺟْ َﺯ ٰﻯ ﺇِ ﱠﻻ ِﻣﺛْﻠَﻬَﺎ َﻭ ُﻫ ْﻡ َﻻ ﻳُ ْﻅﻠَ ُﻣ‬ َ ُ‫ﺳﻧَ ِﺔ ﻓَﻠَﻪ‬
َ ‫َﻣ ْﻥ ﺟَﺎ َء ﺑِﺎ ْﻟ َﺣ‬
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata.

‫ﺎﺟ َﺩ ْﺍﻟ َﻣﺳ ِْﺟ ِﺩ‬


ِ ‫ﺳ‬َ ‫ﺍﻟﺭ َﺣﺎ ُﻝ ﺇِ ﱠﻻ ﺇِﻟَﻰ ﺛ َ َﻼﺛ َ ِﺔ َﻣ‬
ّ ِ ‫ﺷ ﱡﺩ‬َ ُ ‫ﺳﻠﱠ َﻡ ﻗَﺎ َﻝ َﻻ ﺗ‬ َ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﻳ ِﻪ َﻭ‬ َ ِ‫ﻲ‬ ّ ِ‫ﻋ ْﻥ ﺍﻟﻧﱠﺑ‬َ
‫ﺻﻰ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺑﺧﺎﺭﻱ‬ َ ‫ﺳﻠﱠ َﻡ َﻭ َﻣﺳ ِْﺟ ِﺩ ْﺍﻷ َ ْﻗ‬ َ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﻳ ِﻪ َﻭ‬ َ ‫ﺳﻭ ِﻝ‬ ‫ْﺍﻟ َﺣ َﺭ ِﺍﻡ َﻭ َﻣﺳ ِْﺟ ِﺩ ﱠ‬
ُ ‫ﺍﻟﺭ‬
(‫ﻭﻣﺳﻠﻡ‬
Dari Nabi -shallallahu alaihi wasallam- beliau bersabda, “Jangan melakukan
perjalanan kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabi -shallallahu alaihi
wasallam- dan Masjidil Aqsha.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1189) dan Muslim
(1397))

KEBERKAHAN-KEBERKAHAN SYAM, PALESTINA DAN SEKITARNYA


(LIBANON, SURIAH, YORDANIA)
DARI AL-QURAN

‫ﲔ‬ ِ ‫ﳌ‬
َ ‫ﺎ‬‫ﻌ‬ْ ‫ﻠ‬ِ ‫ﻮﻃﺎ إ َِﱃ ْاﻷَر ِض اﻟ َّ ِﱵ ﺑﺎر ْﻛﻨﺎ ﻓِﻴﻬﺎ ﻟ‬
ً ُ ‫َو َﳒَّ ْﻨ َ ُﺎه َوﻟ‬
(٧١ : ‫)ﺍﻷﻧﺒﻴﺎء‬
َ َ َ َ َ َ ْ
“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah
memberkahinya untuk sekalian manusia”. [al Anbiyaa`/21:71]
Ibnu Katsir: ”Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang diselamatkan dari api
buatan kaumnya, dan membebaskannya dari mereka dengan berhijrah ke Negeri
Syam – tanah suci”.

ٍ‫ﺎﺻ َﻔﺔً َﲡْ ِﺮي ﺑِﺄ َ ْﻣ ِﺮ ِه إ َِﱃ ْاﻷَر ِض اﻟ َّ ِﱵ ﺑَﺎر ْﻛﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ۚ و ُﻛﻨَّﺎ ﺑِ ُﮑ ّ ِﻞ ﺷَﻲء‬
ِ ‫ﻋ‬ ‫ﺢ‬
َ ‫ِﻳ‬
‫ﺮ‬ ّ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻴ‬َ ‫ﻠ‬‫ﺴ‬ ِ ‫وﻟ‬
ْ َ َ ْ َ َ َْ ُ َ
(٨١ : ‫ﺎﳌِﲔ ﻟِﻠْﻌﺎ َﳌِﲔ )ﺍﻷﻧﺒﻴﺎء‬ ِ
َ َ َ َ‫ﻋ‬
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya
yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya.
Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu”. [al Anbiyaa`/21:81]

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa
membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya,
sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). [Al‐An’âm/6:160]
Jadi akibat perbuatan buruk itu tidak dilipatgandakan nominal dosanya, tidak pada bulan Ramadhan, tidak pula
untuk perbuatan yang dilakukan di wilayah Haram di Mekah atau di tempat lainnya. Jadi, balasan satu
keburukan tetap satu saja.
Namun (tentu), keburukan yang dilakukan di wilayah Haram, keburukan yang dilakukan pada bulan Ramadhan
dan keburukan yang dilakukan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah tentu lebih besar dosanya, bukan karena
nominalnya dilipatgandakan, tapi karena nilainya.
‫ﲑوا‬ ِ ۖ ‫اﻟﺴ ْﲑ‬
‫ﺳ‬ َ ‫ﺎ‬َ ‫ﻴﻬ‬ِ‫وﺟﻌﻠْﻨَﺎ ﺑَ ﻨَﻬﻢ وﺑَ ْﲔ اﻟ ْ ُﻘﺮى اﻟ َّ ِﱵ ﺑَﺎر ْﻛﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ُﻗﺮى َﻇﺎ ِﻫﺮةًوﻗَ ّﺪَرﻧَﺎ ﻓ‬
ُ َ ّ ْ َ َ ً َ َ َ َ ْ ُ ْ َََ
‫ﲔ‬ ِِ َ ِ
(١٨ : ‫)ﺳﺒﺄ‬
َ ‫ﻓﻴﻬَﺎ ﻟَﻴ َ ِﺎﱄ َ َوأﻳَّﺎﻣًﺎ آﻣﻨ‬
“Dan kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan
berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara
negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada
malam dan siang hari dengan aman”. [Sabaa`/34:18].

DARI SUNNAH
1. Syam Merupakan Tempat Para Nabi.
Dari Nabi Ibrahim, yang hijrah ke Syam, Nabi Luth, Nabi Ya’qub, Nabi Musa, Nabi
Isa, dan lainnya. Dan akhirnya, Allah menjadikannya sebagai milik umat Muhammad
setelah bangsa Yahudi menempuh jalan kesesatan.
2. Perintah Nabi Untuk Bermukim Di Syam.
Dari Watsilah bin al Asqaa`, berkata: Aku mendengar Rasulullah berkata kepada
Hudzaifah bin al Yaman dan Mu’adz bin Jabal yang sedang meminta pendapat
beliau tentang tempat tinggal. Maka, beliau mengisyaratkan ke arah Syam. Mereka
berdua kembali bertanya kepada beliau. (Dan) beliau mengisyaratkan ke arah Syam.
Beliau bersabda:

.. ‫ﻳﺭﺗُﻪُ ِﻣ ْﻥ ﺧ َْﻠ ِﻘ ِﻪ‬ ِ ‫ﺻ ْﻔ َﻭﺓ ُ ِﺑ َﻼ ِﺩ‬


َ ‫ﷲ ﻳَ ْﺳ ُﻛﻧُ َﻬﺎ ِﺧ‬ ‫ﻋﻠَ ْﻳ ُﻛ ْﻡ ِﺑﺎﻟ ﱠ‬
َ ‫ﺷ ِﺎﻡ ﻓَﺈﻧﱠ َﻬﺎ‬ َ
“Beradalah kalian di Syam. Sesungguhnya ia merupakan negeri pilihan Allah, dihuni
oleh makhluk pilihanNya”4
Para ulama juga telah terbiasa merekomendasi untuk bermukim di Syam, sesuai
petunjuk Rasulullah. ( Ketika ‘Atha al Khurasani berniat pindah tempat tinggal, ia
meminta pendapat para ulama yang ada di Mekkah, Madinah, Kufah dan Bashrah
serta Khurasan. Semua menjawab: “Berangkatlah ke Syam”. )
3. Malaikat Membentangkan Sayap Bagi Penduduk Syam.

‫ﻁﺔٌ ﺃ َ ْﺟﻧِ َﺣﺗ َ َﻬﺎ‬ ‫ﺳﻭ َﻝ ﱠ ِ ﻗَﺎ َﻝ ِﻷ َ ﱠﻥ َﻣ َﻼﺋِ َﻛﺔَ ﱠ‬


َ ‫ﺍﻟﺭ ْﺣ َﻣ ِﻥ ﺑَﺎ ِﺳ‬ ّ َ ‫ﺷ ِﺎﻡ ﻓَﻘُ ْﻠﻧَﺎ ِﻷ‬
ُ ‫ﻱ ٍ ﺫَ ِﻟ َﻙ ﻳَﺎ َﺭ‬ ‫ﻁﻭﺑَﻰ ِﻟﻠ ﱠ‬ ُ
‫ﻋﻠَ ْﻳ َﻬﺎ‬ َ
“Keberuntungan bagi penduduk Syam,” maka kami bertanya : “Karena apa, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab,”Karena para malaikat membentangkan sayap-
sayapnya kepada mereka (penduduk Syam)”.5

4
Hadits shahih li ghairihi. Lihat Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3089
5
HR at Tirmidzi. Lihat Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no 3095; ash-Shahihah, no. 503. [26] Ath-Thaifah
al Manshurah wal Biladil Muqaddasah, Majalah al Ashalah, Edisi 30, Th. V, halaman 21
4. Tempat Keberadaan Thaifah Manshurah.

ُ ‫ﻋﺔ‬
َ ‫ﺳﺎ‬ ِ ّ ‫ﻋﻠَﻰ ْﺍﻟ َﺣ‬
َ ُ‫ﻖ َﺣﺗﱠﻰ ﺗَﻘ‬
‫ﻭﻡ ﺍﻟ ﱠ‬ َ َ‫ﻅﺎ ِﻫ ِﺭﻳﻥ‬ ِ ‫َﻻ ﻳَﺯَ ﺍ ُﻝ ﺃ َ ْﻫ ُﻝ ْﺍﻟﻐ َْﺭ‬
َ ‫ﺏ‬
“Penduduk Gharb (yang berada di arah Barat) akan senantiasa menegakkan
kebenaran sampai Kiamat datang”. [HR Muslim 13/68, Nawawi].
Imam Ahmad berkata,”Ahli Gharb adalah penduduk Syam.” 6
5. Di Syam terdapat tempat bernama ‘Asqalan.
Ath Thabrani meriwayatkan dalam al Mu’jamul Kabir, dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

َ‫ﺃ َ ﱠﻭ ُﻝ َﻫﺫَﺍ ْﺍﻻَ ْﻣ ِﺭ ﻧُﺑُ ﱠﻭﺓ ٌ َﻭ َﺭ ْﺣ َﻣﺔٌ ﺛ ُ ﱠﻡ ﻳَ ُﻛ ْﻭ ُﻥ ِﺧ َﻼﻓَﺔٌ ﺛ ُ ﱠﻡ ﻳَ ُﻛ ْﻭ ُﻥ ُﻣ ْﻠﻛﺎ ً َﻭ َﺭ ْﺣ َﻣﺔٌ ﺛ ُ ﱠﻡ ﻳَﺗ َ َﻛﺎ َﺩ ُﻣﻭﻥ‬
‫ﺿ َﻝ‬َ ‫ َﻭ ِﺇ ﱠﻥ ﺃ َ ْﻓ‬,‫ﻁ‬ ُ ‫ﺍﻟﺭﺑَﺎ‬ّ ِ ‫ﺿ َﻝ ِﺟ َﻬﺎ ِﺩ ُﻛ ْﻡ‬ َ ‫ َﻭ ِﺇ ﱠﻥ ﺃ َ ْﻓ‬,ِ‫ ﻓَﻌَﻠَ ْﻳ ُﻛ ْﻡ ِﺑ ْﺎﻟ ِﺟ َﻬﺎﺩ‬.‫ﻋﻠَ ْﻳ ِﻪ َﺗ َﻛﺎ ُﺩ ُﻡ ْﺍﻟ ُﺣ ُﻣ ِﺭ‬
َ
‫ﻋ ْﺳﻘَ َﻼ ُﻥ‬ َ ‫ِﺭ ِ◌ﺑَﺎﻁ ُﻛ ْﻡ‬
“Permulaan dari perkara ini (Islam) adalah kenabian dan rahmat. Berikutnya
tegaknya khilafah dan rahmat. Selanjutnya muncul kerajaan dan rahmat. Kemudian,
orang-orang memperebutkannya, seperti kuda-kuda yang berebut. Maka, kewajiban
kalian untuk berjihad. Sesungguhnya sebaik-baik jihad adalah ribath. Sebaik-baik
tempat ribath adalah Asqalan”. [Ash Shahihah, 3270].
‘Asqalan telah dikenal sejak dahulu. Menempati tempat strategis di bibir pantai,
ramai dengan perdagangan. Palestina tidak pernah ditaklukkan, kecuali diawali
dengan penaklukkan ‘Asqalan.
6. Cahaya Iman Memancar Dari Syam Saat Fitnah Berkecamuk.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : Rasulullah bersabda :

‫ ﻓَﺈِﺫَﺍ ُﻫ َﻭ‬.‫ﻱ‬ َ َ‫ ﻓَﺄَﺗْ َﺑ ْﻌﺗُﻪُ ﺑ‬,‫ﺳﺎ َﺩ ِﺗ ْﻲ‬


ْ ‫ﺻ ِﺭ‬ ِ ْ‫ﻉ ِﻣ ْﻥ ﺗَﺣ‬
َ ‫ﺕ ِﻭ‬ ِ ‫ﻋ ُﻣ ْﻭ َﺩ ْﺍﻟ ِﻛﺗ َﺎ‬
َ ‫ﺏ ﺍ ْﻧﺗ ُ ِﺯ‬ َ ‫ِﺇ ِﻧّ ْﻲ َﺭﺃَﻳْﺕُ َﻛﺄ َ ﱠﻥ‬
‫ﺕ ْﺍﻟ ِﻔﺗ َُﻥ ﺑِﺎﻟ ﱠ‬
‫ﺷ ِﺎﻡ‬ ْ َ‫ﺇﻥ ْﺍﻹ ْﻳ َﻣﺎﻥَ ﺇﺫَﺍ َﻭﻗَﻌ‬‫ﺷ ِﺎﻡ َﺃﻻ َﻭ ﱠ‬ ‫ﻋ ِﻣ َﺩ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟ ﱠ‬ ُ ‫ﺎﻁ ٌﻊ‬ِ ‫ﺳ‬ َ ‫ﻭﺭ‬ٌ ُ‫ﻧ‬
“Sesungguhnya saya melihat seakan-akan tonggak al Kitab telah tercabut dari
bawah bantalku. Maka, aku mengikutinya dengan pandanganku. Tiba-tiba terdapat
cahaya terang-benderang yang mengarah menuju Syam. Ketahuilah,
sesungguhnya iman, apabila telah terjadi beragam fitnah, berada di Syam”.
[Shahihut-Targhib wat-Tarhib, no. 3092].

Diringkas dan diberi tambahan seperlunya dari Majalah As-Sunnah Edisi 07-
08/Tahun X/1427H/2006M.

6
Dan jawaban ini disepakati oleh Ibnu Taimiyah dalam Manaqibisy-Syam wa Ahlihi, halaman 76-77.

Anda mungkin juga menyukai