4.1 Pendahuluan
Setiap fluida yang dipancarkan mempunyai gaya atau kerja mekanis yang
menyebabkan tumbukan. Gaya ini dapat bemanfaat untuk menggerakkan benda
atau peralatan lain yang membutuhkan gaya penggerak seperti mesin air dan turbin
air.
Salah satu cara untuk menghasilkan gaya atau kerja mekanis tekanan fluida
adalah dengan menggunakan tekanan untuk mengakselerasikan fluida dengan
kecepatan tinggi dalam sebuah jet. Jet tersebut diarahkan ke piringan dari sebuah
roda turbin, yang berotasi oleh karena gaya yang timbul pada piringan dikarenakan
perubahan momentum atau implus yang terjadi ketika jet menyemburkan air pada
piringan.
Pada praktikum ini, gaya yang ditimbulkan oleh jet air ketika menyembur,
baik pada plat yang datar atau pada plat cekung akan diukur dan dibandingkan
dengan tingkat aliran momentum dalam jet.
4.1.1 Landasan Teori
Jet impact didasarkan pada peristiwa tumbukan, dalam hal ini tumbukan
pancaran fluida dengan suatu permukaan. Momentum adalah besaran yang
merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya
(mengubah kecepatannya, diperlambat atau dipercepat). Bentuk umum teori
momentum fluida :
Fh.t = m. Δv
Fh.t = m. 𝑣awal - akhir
m
Fh = t (𝑣awal - akhir) ………………………… (4.1)
Gaya ukur atau F ukur adalah gaya tekan fluida yang menumbuk piringan dan
dapat diperoleh dengan meninjau hubungan gaya yang terjadi pada sistem
batang.Pada keadaan awal ∑Ma seimbang karena tidak terjadi tumbukan. Batang
hanya memiliki momen per dan momen benda. Pada kondisi awal, beban masih
berada pada posisi awal (o) sehingga berlaku,
53
54
Rumus debit :
V M
Q = = ρ.t ………………………….………… (4.9)
t
Keterangan :
ρ = Massa jenis air (Kg/m3)
V = Volume air (m3)
Q = Debit (m3/detik) M = Massa (Kg) t = Waktu (detik)
W = Aliran massa air (Kg/detik)
55
Permukaan piringan dianggap licin sempurna, jadi tidak ada hambatan yang
ditimbukan
v0 = v1
M. v0 (1- cos β) = Fh.t
m
Fh = . v0 (1- cos β) ……………………. (4.11)
t
Subtitusikan rumus aliran massa air, sehingga didapatkan gaya akibat tumbukan air
sebesar :
Fh = W. v0 (1- cos β) …………………..… (4.12)
Selain gaya akibat tumbukan fluida, pembebanan juga akan menimbulkan gaya
sebesar :
Fp = m.g ……………………………………… (4.13)
Keterangan :
Fp = Gaya akibat pembebanan (N)
g = Percepatan gravitasi (m/𝑠2)
m = Massa beban (Kg)
Persamaan gerak lurus :
v02 = v2- 2gs ………………………………… (4.14)
Dimana,
A=g
Q
v = ………………………………….……… (4.15)
A
Sehingga,
Q 2
v0 2 = (A) - 2gs
Q 2
v0 = √(A) − 2gs ………………….…… (4.16)
56
4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Alat Percobaan
1
= 998 + (-1,4)
= 996,6 kg/m3
2. Piringan Datar
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 18,09 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = t
= 18,09 = 0,001658 Kg/detik
= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,001658 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
w
Jawab :Q = ρ
0,001658
= 996,6
= 0,00000166366 𝑚3/detik
d) Kecepatan Pancaran (v)
Diketahui : Q = 0,00000166366 𝑚3/detik
A = 0,00101736 m2
62
= 0,00163527 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00163527 m/detik
t = 18,09 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00163527. 18,09 - . 9,81.(18,09)2
2
= -1605,12235 m
f) Kecepatan Saat Menyentuh Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00163527 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -1605,12235 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menyentuh Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs
Fh = W. 𝑣0
= 0,001658. 177,45574
= 0,294 N
h) Efisiensi (𝛈)
Diketahui : Fp = 0,294 N
Fh = 0,294 N
Ditanya : Efisiensi?
Fp
Jawab : η = F . 100%
h
0,294
= . 100%
0,294
= 100%
3. Piringan Cekung
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 21,62 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = = 21,62 = 0,0013876 Kg/detik
t
= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,0013876 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
w
Jawab :Q = ρ
0,0013876
= 996,6
= 0,00000139233 m3/detik
64
= 0,00136857 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00136857 m/detik
t = 21,62 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00136857. 21,62 - . 9,81.( 21,62)2
2
= -2292,68709 m
f) Kecepatan Saat Menumbuk Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00136857 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -2292,68709 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menumbuk Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs
Jawab : Fp = m.g
= 0,03 . 9,81
= 0,294 N
Fh = 1,5 W. 𝑣0
= 1,5 . 0,0013876 . 212,09083
= 0,44144585 N
h) Efisiensi (𝛈)
Diketahui : Fp = 0,294 N
Fh = 0,44144585 N
Ditanya : Efisiensi?
Fp
Jawab : η = F . 100%
h
0,294
= 0,44144585 . 100%
= 67%
4. Piringan Setengah Bola
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 21,14 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = = 21,14 = 0,00141911 Kg/detik
t
= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,00141911 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
66
w
Jawab :Q = ρ
0,00141911
= 996,6
= 0,00000142395 m3/detik
d) Kecepatan Pancaran (v)
Diketahui : Q = 0,00000142395 𝑚3/detik
A = 0,00101736 m2
Ditanya : Kecepatan pancaran ?
Q
Jawab :v =A
0,00000142395
= 0,00101736
= 0,00139965 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00139965 m/detik
t = 21,14 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00139965 . 21,14 - . 9,81.(21,14)2
2
= -2192,01295 m
f) Kecepatan Saat Menumbuk Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00139965 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -2192,01295 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menyentuh Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs
0,294
= . 100%
0,58859574
= 50%
Tabel 4.5 Perhitungan Piringan Datar
Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No
(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)
1 0,03 18,09 0,001658 1,66403E-06 0,001636 -1605,1223 177,45574 0,294 0,294 100
2 0,06 12,82 0,004680 4,69615E-06 0,004616 -806,08934 125,75958 0,589 0,589 100
3 0,09 11,52 0,007813 7,83915E-06 0,00101736 0,007705 -650,85575 113,00349 0,883 0,883 100
4 0,12 10,65 0,011268 1,1306E-05 0,011113 -556,21901 104,46539 1,177 1,177 100
5 0,15 9,83 0,015259 1,53115E-05 0,015050 -473,81681 96,41725 1,472 1,471 100
68
Tabel 4.6 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Datar
1.200
1 0,294 0,294
1.000
Fh
0.800
2 0,589 0,589
0.600
0.200
4 1,177 1,177
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 1,471 Fp
68
Tabel 4.7 Perhitungan Piringan Cekung
Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No
(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)
3 0,09 14,96 0,006016 6,03657E-06 0,00101736 0,005934 -1097,6581 146,75167 0,883 1,324 67
Rata-Rata Efisisensi 67
68
Tabel 4.8 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Cekung
(N) (N)
2.000
1 0,294 0,441
1.500
Fh
2 0,589 0,883
1.000
3 0,883 1,324
0.500
4 1,177 1,766
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 2,207 Fp
68
Tabel 4.9 Perhitungan Piringan Setengah Bola
Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No
(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)
3 0,09 15,50 0,005806 5,82626E-06 0,00101736 0,005727 -1178,3375 152,04927 0,883 1,766 50
Rata-Rata Efisisensi 50
68
Tabel 4.10 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Setengah Bola
2.500
1 0,294 0,589
2.000
Fh
2 0,589 1,177
1.500
1.000
3 0,883 1,766
0.500
4 1,177 2,354
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 2,943 Fp
68
Perbandingan Fp dan Fh Pada Masing-Masing Piringan
3.500
3.000
2.500
2.000
Fh
Piringan Datar
1.000
0.500
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
Fp
Grafik 4.4 Perbandingan Fh dan Fp Piringan Datar, Cekung, dan Setengah Bola
68
75
4.4 Penutup
4.4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pancaran fluida ini maka, kami dapat menarik
beberapa kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu:
1. Gaya pancaran fluida (Fh) dan gaya aktualnya (Fp) berbanding lurus.
2. Beban (m) berbanding lurus dengan debit (Q).
3. Efisiensi (η) berbanding lurus dengan debit (Q).
4. Harga efisiensi selalu <, karena dalam praktek selalu terjadi kehilangan energi.
5. Piringan datar memiliki efisiensi paling besar.
6. Massa (M) berbanding lurus dengan skala paras air (Y).
4.4.2 Saran
1. Sebelum memulai praktikum, sebaiknya diawali dengan doa untuk memperoleh
hikmat dari Tuhan.
2. Praktikan harus mengerti terlebih dahulu tentang teknis pengoprasian alat uji.
3. Setiap anggota kelompok harus memiliki peran dalam praktikum maupun
menyusun laporan praktikum.
4. Pengoprasian alat hendaknya dilakukan dengan hati-hati.
5. Pembacaan angka dan pengukuran hendaknya dilakukan dengan penuh
ketelitian, sehingga dapat meminimalisir kesalahan.
6. Ketika melakukan percobaan akan lebih baik jika pratikan telah mengerti cara
kerja alat yang digunakan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang diinginkan
contohnya seperti kerusakan alat dan lain-lain.
7. Sebaiknya pratikum ini dilakukan dengan serius karena pratikum ini sangat
memerlukan banyak waktu.
8. Jangan menyentuh kawat yang digunakan untuk mengkukur 𝑌0 selama
praktikum untuk menghindari kekeliruan dalam pengukuran.