Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

ALIRAN TUMBUKAN FLUIDA


(JET IMPACT)

4.1 Pendahuluan
Setiap fluida yang dipancarkan mempunyai gaya atau kerja mekanis yang
menyebabkan tumbukan. Gaya ini dapat bemanfaat untuk menggerakkan benda
atau peralatan lain yang membutuhkan gaya penggerak seperti mesin air dan turbin
air.
Salah satu cara untuk menghasilkan gaya atau kerja mekanis tekanan fluida
adalah dengan menggunakan tekanan untuk mengakselerasikan fluida dengan
kecepatan tinggi dalam sebuah jet. Jet tersebut diarahkan ke piringan dari sebuah
roda turbin, yang berotasi oleh karena gaya yang timbul pada piringan dikarenakan
perubahan momentum atau implus yang terjadi ketika jet menyemburkan air pada
piringan.
Pada praktikum ini, gaya yang ditimbulkan oleh jet air ketika menyembur,
baik pada plat yang datar atau pada plat cekung akan diukur dan dibandingkan
dengan tingkat aliran momentum dalam jet.
4.1.1 Landasan Teori
Jet impact didasarkan pada peristiwa tumbukan, dalam hal ini tumbukan
pancaran fluida dengan suatu permukaan. Momentum adalah besaran yang
merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya
(mengubah kecepatannya, diperlambat atau dipercepat). Bentuk umum teori
momentum fluida :
Fh.t = m. Δv
Fh.t = m. 𝑣awal - akhir
m
Fh = t (𝑣awal - akhir) ………………………… (4.1)

Gaya ukur atau F ukur adalah gaya tekan fluida yang menumbuk piringan dan
dapat diperoleh dengan meninjau hubungan gaya yang terjadi pada sistem
batang.Pada keadaan awal ∑Ma seimbang karena tidak terjadi tumbukan. Batang
hanya memiliki momen per dan momen benda. Pada kondisi awal, beban masih
berada pada posisi awal (o) sehingga berlaku,

53
54

∑Ma = 0 – kx + m.g.l = 0 ………………………...… (4.2)


Pada kondisi kedua, beban berpindah sejauh y (pergeseran beban) sehingga berlaku,
∑Ma = 0 – kx – F.L + m.g (L+y) = 0 …………… (4.3)
Keterangan :
Kx = Gaya pegas
F = Gaya yang terjadi oleh nozzle
M = Massa benda
L = Jarak antara titik Adan piringan
G = Percepatan gravitasi ( 9,8 m/s2)
Pada saat air menumbuk piringan dengan kecepatan 𝑣0, maka air akan
meninggalkan piringan dengan kecepatan 𝑣1 membentuk sudut 𝜃 terhadap posisi
semula.
Momentum sebelum tumbukan :
M0 = m. 𝑣0 ………………..……………………… (4.4)
Momentum sesudah tumbukan :
M0 = m. 𝑣1 cos θ …………………….………... (4.5)
Perubahan momentum sebanding dengan perubahan impuls :
m. 𝑣0 – m. 𝑣1 cos θ = F.t …………………… (4.6)
Rumus massa jenis :
m
ρ = V ………………….……………………..… (4.7)

Maka volume adalah :


m
V = …………………………………………… (4.8)
ρ

Rumus debit :
V M
Q = = ρ.t ………………………….………… (4.9)
t

Rumus aliran massa air :


m
W= …………………………………..…….. (4.10)
t

Keterangan :
ρ = Massa jenis air (Kg/m3)
V = Volume air (m3)
Q = Debit (m3/detik) M = Massa (Kg) t = Waktu (detik)
W = Aliran massa air (Kg/detik)
55

Permukaan piringan dianggap licin sempurna, jadi tidak ada hambatan yang
ditimbukan
v0 = v1
M. v0 (1- cos β) = Fh.t
m
Fh = . v0 (1- cos β) ……………………. (4.11)
t

Subtitusikan rumus aliran massa air, sehingga didapatkan gaya akibat tumbukan air
sebesar :
Fh = W. v0 (1- cos β) …………………..… (4.12)
Selain gaya akibat tumbukan fluida, pembebanan juga akan menimbulkan gaya
sebesar :
Fp = m.g ……………………………………… (4.13)
Keterangan :
Fp = Gaya akibat pembebanan (N)
g = Percepatan gravitasi (m/𝑠2)
m = Massa beban (Kg)
Persamaan gerak lurus :
v02 = v2- 2gs ………………………………… (4.14)
Dimana,
A=g
Q
v = ………………………………….……… (4.15)
A

Sehingga,
Q 2
v0 2 = (A) - 2gs

Q 2
v0 = √(A) − 2gs ………………….…… (4.16)
56

Sehingga gaya tumbukan untuk masing-masing piringan adalah :


1. Untuk piringan datar

Gambar 4.1 Piringan Datar


𝜃 = 90°
Fh = W . V0(1 − cosθ)
Fh = W . 𝑣0 ………………………………….… (4.17)
2. Untuk Piringan Cekung
𝜃 = 120°
Fh = W . V0(1 − cosθ)
Fh = 1,5 . W . 𝑣0 …………………………..… (4.18)
3. Untuk piringan setengah bola

Gambar 4.2 Piringan Setengah Bola


𝜃 = 180°
Fh = W . V0(1 − cosθ)
Fh = 2W . v0 ………………………………..… (4.19)

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari :


1. Roket Air
Tangki roket air sebagian berisi air, sedangkan bagian lain diisi udara
bertekanan. Pada saat roket terlepas udara menekan air, nozzle yang berada di
bagian bawah roket mempengaruhi besar tekan akibatnya daya luncur rocket
menjadi semakin kencang, selain nozzle kecepatan atau daya luncur juga
dipengaruhi oleh daya tekan.
57

2. Mesin Jet Ski


Mesin kendaraan jet ski membangkitkan tekanan fluida air dengan
menggunakan beberapa buah propeler dan mengalirkan air bertekanan tersebut
keluar melewati sebuah nozzle untuk membangkitkan daya dorong kendaraan
ini.
3. Nozzle Air Mancur
Air pada air mancur mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Perbedaan
tekanan udara dapat menimbulkan aliran air dari tempat rendah ketempat tinggi
dengan adanya nozzle luncuran air akan bervariasi tergantung dari tipe nozzle
yang digunakan.

4.1.2 Tujuan Percobaan


1. Memahami konsep momentum aliran.
2. Menentukan gaya tumbukan fluida pada piringan datar, cekung, dan setengah
bola.
3. Menentukan efisiensi tumbukan fluida.

4.2 Pelaksanaan
4.2.1 Alat Percobaan
1

Gambar 4.3 Hydraulic bench dan peralatan jet impact

Gambar 4.4 Piringan dan beban


58

Gambar 4.5 Stopwatch

Gambar 4.6 Penggaris

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :


1. Peralatan Jet Impact dan Kelengkapannya berfungsi untuk memberi tekanan
dan mengeluarkan fluida atau air yang nantinya akan menumbuk ke permukaan
piringan datar/cekung.
2. Hydraulic Bench berfungsi untuk melakukan pengujian dan tempat untuk
meletakkan Jet Impact dan kelengkapannya.
3. Beban berfungsi untuk memberi tekanan pada saat pengujian.
4. Piringan berfungsi untuk melihat seberapa besar gaya yang dipancarkan oleh
fluida atau air yang di tumbukan pada permukaan piringan.
5. Stopwatch berfungsi sebagai alat untuk menghitung waktu saat pengujian.
6. Penggaris berfungsi untuk mengukur jarak antara as piringan ke engsel tuas
yang ada di hydraulic bench dan jarak antar ujung nozzle ke piringan.
59

4.2.2 Prosedur Percobaan


1. Posisi pesawat Jet Impact diatas hydraulic bench dan levelkan pesawat tersebut
dengan melihat nivo pada pesawat Jet Impact.
2. Meyeimbangkan lengan engsel pada posisi beban titik nol dengan cara memutar
skrup penyetel.
3. Pasanglah corot/nozzle dan salah satu model piringan pada pesawat Jet Impact.
4. Atur dan levelkan jarum petunjuk posisi (level gauge) sehingga tepat menunjuk
pada garis yang terlihat pada bangku beban (weight pan).
5. Letakkan beban seperti yang telah ditentukan oleh asisten pada bangku beban.
Akibat beban tersebut, bangku beban melesak sedikit kebawah sehingga tidak
level dengan alat/jarum penunjuk posisi.
6. Hidupkan pompa air pada hydraulic bench dan buka kran air perlahan-lahan
sehingga air akan terpancar keluar dari nozzle, menumbuk piringan, dan bangku
beban perlahan-lahan akan terangkat keatas. Atur bukaan kran sehingga posisi
bangku beban segaris (selevel) dengan jarum.
7. Baca dan catat debit aliran serta waktu sebanyak 10 kali dengan harga debit yang
berbeda-beda dan beban yang berbeda-beda.
8. Ulangi percobaan dengan beban yang bervariasi untuk masing- masing piringan.
Dari beban terkecil hingga beban terbesar. Adapun beban yang digunakan adalah
beban dengan berat 0,050 kg dengan selisih setiap beda berat tersebut adalah
0,030 kg.
60

4.2.3 Data Hasil Pengamatan


Suhu air = 27
Diameter Datar = 0,036 m
Diameter Cekung = 0,036 m
Diameter Setengah Bola = 0,036 m
Volume = 2 Liter
Tabel 4.1 Data Tumbukan Fluida Pada Piringan Datar
Piringan Datar (Y0 = 3,2)
No Pembacaan Waktu t (detik)
M (Kg) Y
1 2 Rata -Rata
1 0,03 12,08 24,10 18,09 0,2
2 0,06 8,51 17,13 12,82 0,2
3 0,09 7,61 15,42 11,52 0,2
4 0,12 7,22 14,08 10,65 0,3
5 0,15 6,52 13,14 9,83 0,2
Tabel 4.2 Data Tumbukan Fluida Pada Piringan Cekung
Piringan Datar (Y0 = 3,2)
No Pembacaan Waktu t (detik)
M (Kg) Y
1 2 Rata -Rata
1 0,03 14,48 28,75 21,62 0,3
2 0,06 11,17 22,74 16,96 0,2
3 0,09 9,78 20,13 14,96 0,2
4 0,12 9,15 18,52 13,84 0,2
5 0,15 8,00 16,23 12,12 0,1
Tabel 4.3 Data Tumbukan Fluida Pada Piringan Setengah Bola
Piringan Datar (Y0 = 3,2)
No Pembacaan Waktu t (detik)
M (Kg) Y
1 2 Rata -Rata
1 0,03 13,99 28,29 21,14 0,3
2 0,06 11,79 24,36 18,08 0,2
3 0,09 10,53 20,46 15,50 0,3
4 0,12 9,96 18,83 14,40 0,2
5 0,15 8,98 17,16 13,07 0,2

4.3 Analisa Perhitungan


Adapun analisa perhitungan pada percobaan ini meliputi Interpolasi. Piringan
datar, piringan cekung, dan piringan setengah bola.
1. Interpolasi
Untuk mendapatkan massa jenis air pada suhu 27℃ maka diperlukan
interpolasi dari data yang tersedia.
61

Tabel 4.4 Interpolasi


T °C ρair (kg/m3)
20 998
27 X
30 996
(27-20)
ρ27˚ = 998 + (30-20) (996-998)
7
= 998 + 10 (-2)

= 998 + (-1,4)
= 996,6 kg/m3
2. Piringan Datar
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 18,09 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = t
= 18,09 = 0,001658 Kg/detik

b) Luas Penampang (A)


Diketahui : d = 0,036 m
Ditanya : Luas Penampang?
1
Jawab : A = 4 πd2
1
= (3,14)(0,036)2
4

= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,001658 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
w
Jawab :Q = ρ
0,001658
= 996,6

= 0,00000166366 𝑚3/detik
d) Kecepatan Pancaran (v)
Diketahui : Q = 0,00000166366 𝑚3/detik
A = 0,00101736 m2
62

Ditanya : Kecepatan pancaran ?


Q
Jawab :v =A
0,00000166366
= 0,00101736

= 0,00163527 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00163527 m/detik
t = 18,09 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00163527. 18,09 - . 9,81.(18,09)2
2

= -1605,12235 m
f) Kecepatan Saat Menyentuh Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00163527 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -1605,12235 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menyentuh Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs

= √0,001635272 - 2 . 9,81. (−1605,12235)


= 177,45574 m/detik
g) Gaya Pada Piringan Datar (F)
Diketahui : W = 0,001658 Kg/detik
𝑣0 = 177,45574 m/detik
m = 0,03 Kg
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Gaya Pada Piringan Datar?
Jawab : Fp = m.g
= 0,03 . 9,81
= 0,294 N
63

Fh = W. 𝑣0
= 0,001658. 177,45574
= 0,294 N
h) Efisiensi (𝛈)
Diketahui : Fp = 0,294 N
Fh = 0,294 N
Ditanya : Efisiensi?
Fp
Jawab : η = F . 100%
h

0,294
= . 100%
0,294

= 100%
3. Piringan Cekung
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 21,62 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = = 21,62 = 0,0013876 Kg/detik
t

b) Luas Penampang (A)


Diketahui : d = 0,036 m
Ditanya : Luas Penampang?
1
Jawab : A = 4 πd2
1
= 4 (3,14)(0,036)2

= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,0013876 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
w
Jawab :Q = ρ
0,0013876
= 996,6

= 0,00000139233 m3/detik
64

d) Kecepatan Pancaran (v)


Diketahui : Q = 0,00000139233 𝑚3/detik
A = 0,00101736 m2
Ditanya : Kecepatan pancaran ?
Q
Jawab :v =A
0,00000139233
= 0,00101736

= 0,00136857 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00136857 m/detik
t = 21,62 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00136857. 21,62 - . 9,81.( 21,62)2
2

= -2292,68709 m
f) Kecepatan Saat Menumbuk Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00136857 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -2292,68709 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menumbuk Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs

= √0,001368572 - 2 . 9,81. −2292,68709


= 212,09083 m/detik
g) Gaya Pada Piringan (F)
Diketahui : W = 0,0013876 Kg/detik
𝑣0 = 212,09083 m/detik
m = 0,03 Kg
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Gaya Pada Piringan?
65

Jawab : Fp = m.g
= 0,03 . 9,81
= 0,294 N
Fh = 1,5 W. 𝑣0
= 1,5 . 0,0013876 . 212,09083
= 0,44144585 N
h) Efisiensi (𝛈)
Diketahui : Fp = 0,294 N
Fh = 0,44144585 N
Ditanya : Efisiensi?
Fp
Jawab : η = F . 100%
h

0,294
= 0,44144585 . 100%

= 67%
4. Piringan Setengah Bola
a) Aliran Massa Air
Diketahui : m = 0,03 Kg
t = 21,14 detik
Ditanya : Aliran massa air?
m 0,03
Jawab :W = = 21,14 = 0,00141911 Kg/detik
t

b) Luas Penampang (A)


Diketahui : d = 0,036 m
Ditanya : Luas Penampang?
1
Jawab : A = πd2
4
1
= (3,14)(0,036)2
4

= 0,00101736 m2
c) Debit (Q)
Diketahui : W = 0,00141911 Kg/detik
𝜌 = 996,6 Kg/m3
Ditanya : Debit ?
66

w
Jawab :Q = ρ
0,00141911
= 996,6

= 0,00000142395 m3/detik
d) Kecepatan Pancaran (v)
Diketahui : Q = 0,00000142395 𝑚3/detik
A = 0,00101736 m2
Ditanya : Kecepatan pancaran ?
Q
Jawab :v =A
0,00000142395
= 0,00101736

= 0,00139965 m/detik
e) Jarak (s)
Diketahui : v = 0,00139965 m/detik
t = 21,14 detik
g = 9,81 m/detik2
Ditanya : Jarak ?
1
Jawab : s = v.t - .g.t2
2
1
= 0,00139965 . 21,14 - . 9,81.(21,14)2
2

= -2192,01295 m
f) Kecepatan Saat Menumbuk Piringan (𝒗𝟎)
Diketahui : v = 0,00139965 m/detik
g = 9,81 m/detik2
s = -2192,01295 m
Ditanya : Kecepatan Saat Menyentuh Piringan?
Jawab : 𝑣0 = √v2 -2gs

= √0,00139965 2 - 2 . 9,81. −2192,01295


= 207,382 m/detik
g) Gaya Pada Piringan (F)
Diketahui : W = 0,00141911 Kg/detik
𝑣0 = 207,382 m/detik
m = 0,03 Kg
67

Ditanya : Gaya Pada Piringan?


Jawab : Fp = m.g
= 0,03 . 9,81
= 0,294 N
Fh = 2W. 𝑣0
= 2. 0,00141911. 207,382
= 0,58859574 N
h) Efisiensi (𝛈)
Diketahui : Fp = 0,294 N
Fh = 0,58859574 N
Ditanya : Efisiensi?
Fp
Jawab : η = F . 100%
h

0,294
= . 100%
0,58859574

= 50%
Tabel 4.5 Perhitungan Piringan Datar

Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No

(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)

1 0,03 18,09 0,001658 1,66403E-06 0,001636 -1605,1223 177,45574 0,294 0,294 100

2 0,06 12,82 0,004680 4,69615E-06 0,004616 -806,08934 125,75958 0,589 0,589 100

3 0,09 11,52 0,007813 7,83915E-06 0,00101736 0,007705 -650,85575 113,00349 0,883 0,883 100

4 0,12 10,65 0,011268 1,1306E-05 0,011113 -556,21901 104,46539 1,177 1,177 100

5 0,15 9,83 0,015259 1,53115E-05 0,015050 -473,81681 96,41725 1,472 1,471 100

Rata-Rata Efisisensi 100

68
Tabel 4.6 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Datar

Fp Fh Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Datar


1.600
No
(N) (N) 1.400

1.200
1 0,294 0,294
1.000

Fh
0.800
2 0,589 0,589
0.600

3 0,883 0,883 0.400

0.200
4 1,177 1,177
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 1,471 Fp

Grafik 4.1 Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Datar

68
Tabel 4.7 Perhitungan Piringan Cekung

Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No

(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)

1 0,03 21,62 0,001388 1,39234E-06 0,001369 -2292,6871 212,09083 0,294 0,441 67

2 0,06 16,96 0,003538 3,54981E-06 0,003489 -1410,8229 166,37411 0,589 0,883 67

3 0,09 14,96 0,006016 6,03657E-06 0,00101736 0,005934 -1097,6581 146,75167 0,883 1,324 67

4 0,12 13,84 0,008671 8,7001E-06 0,008552 -939,41281 135,76185 1,177 1,766 67

5 0,15 12,12 0,012376 1,24185E-05 0,012207 -720,36909 118,88499 1,472 2,207 67

Rata-Rata Efisisensi 67

68
Tabel 4.8 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Cekung

Fp Fh Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Cekung


No 2.500

(N) (N)
2.000

1 0,294 0,441
1.500

Fh
2 0,589 0,883
1.000

3 0,883 1,324
0.500

4 1,177 1,766
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 2,207 Fp

Grafik 4.2 Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Cekung

68
Tabel 4.9 Perhitungan Piringan Setengah Bola

Efisie
m t W Q A v s V0 Fp Fh
nsi
No

(kg) (detik) (kg/det) (m3/det) (m2) (m/det) (m) (m/det) (N) (N) (%)

1 0,03 21,14 0,001419 1,42395E-06 0,001400 -2192,0129 207,38200 0,294 0,589 50

2 0,06 18,08 0,003319 3,32991E-06 0,003273 -1603,3186 177,36153 0,589 1,177 50

3 0,09 15,50 0,005806 5,82626E-06 0,00101736 0,005727 -1178,3375 152,04927 0,883 1,766 50

4 0,12 14,40 0,008333 8,36176E-06 0,008219 -1016,9824 141,25578 1,177 2,354 50

5 0,15 13,07 0,011477 1,15158E-05 0,011319 -837,74819 128,20538 1,472 2,943 50

Rata-Rata Efisisensi 50

68
Tabel 4.10 Perbandingan Fp dan Fh Piringan Setengah Bola

Fp Fh Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Setengah Bola


3.500
No
(N) (N) 3.000

2.500
1 0,294 0,589
2.000

Fh
2 0,589 1,177
1.500

1.000
3 0,883 1,766
0.500
4 1,177 2,354
0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
5 1,472 2,943 Fp

Grafik 4.3 Perbandingan Fp dan Fh Pada Piringan Setengah Bola

68
Perbandingan Fp dan Fh Pada Masing-Masing Piringan
3.500

3.000

2.500

2.000
Fh

Piringan Datar

1.500 Piringan Cekung


Piringan Setengah Bola

1.000

0.500

0.000
0.000 0.200 0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600
Fp

Grafik 4.4 Perbandingan Fh dan Fp Piringan Datar, Cekung, dan Setengah Bola

68
75

4.4 Penutup
4.4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pancaran fluida ini maka, kami dapat menarik
beberapa kesimpulan berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu:
1. Gaya pancaran fluida (Fh) dan gaya aktualnya (Fp) berbanding lurus.
2. Beban (m) berbanding lurus dengan debit (Q).
3. Efisiensi (η) berbanding lurus dengan debit (Q).
4. Harga efisiensi selalu <, karena dalam praktek selalu terjadi kehilangan energi.
5. Piringan datar memiliki efisiensi paling besar.
6. Massa (M) berbanding lurus dengan skala paras air (Y).

4.4.2 Saran
1. Sebelum memulai praktikum, sebaiknya diawali dengan doa untuk memperoleh
hikmat dari Tuhan.
2. Praktikan harus mengerti terlebih dahulu tentang teknis pengoprasian alat uji.
3. Setiap anggota kelompok harus memiliki peran dalam praktikum maupun
menyusun laporan praktikum.
4. Pengoprasian alat hendaknya dilakukan dengan hati-hati.
5. Pembacaan angka dan pengukuran hendaknya dilakukan dengan penuh
ketelitian, sehingga dapat meminimalisir kesalahan.
6. Ketika melakukan percobaan akan lebih baik jika pratikan telah mengerti cara
kerja alat yang digunakan, sehingga tidak terjadi hal-hal yang diinginkan
contohnya seperti kerusakan alat dan lain-lain.
7. Sebaiknya pratikum ini dilakukan dengan serius karena pratikum ini sangat
memerlukan banyak waktu.
8. Jangan menyentuh kawat yang digunakan untuk mengkukur 𝑌0 selama
praktikum untuk menghindari kekeliruan dalam pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai