Anda di halaman 1dari 2

Palestina… negri para ambiya… negri yang didalamnya tercium semerbak wangi darah para

syuhada…
para pejuang dan para mujahid-mujahid sejati yang tak rela membiarkan tanah-tanah mereka
dibiarkan DIRAMPAS! Diberikan begitu saja kepada tangan-tangan hina dan kotor para ZIONIS
sang PENJAJAH !!..”
“Palestina… negri yang sangat indah..dimana didalamnya terdapat tanah yang suci nan subur,
bukit-bukit hijau ditumbuhi pepohonan zaitun dan pinus, bunga-bunga bergantian tumbuh
disetiap musim, mata air yang mengairi pedesaan, serta laut mati yang begitu biru mempesona…”

“Palestina… yaa..inilah palestina kami… yahudi atau siapapun boleh tinggal disini… tetapi
TIDAK untuk MERAMPASNYA!... TIDAK untuk MERAMPASNYA!!!”

Setiap hari, lantunan ayat suci al-qur'an terdengar dari para mulut para syuhada.

Namun semua kedamaian berubah menjadi kerusakan, ketika pasukan tetnatara ZIonis Israel
datang.
Suara tembakan dan letusan bom terdengar menghiasi hari-hari.

Di bawah langit biru Palestina yang luas


Terdengar rintihan hati yang terluka
Tanah ini menyaksikan perjuangan abadi
Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan

Jeritan anak-anak, suara perempuan dan laki-laki,


Terdengar di seluruh negeri ini yang tercinta.
Mereka bermimpi tentang hari tanpa perang,
Anak dipisahkan dari ibunya,
Tanpa mereka tahu bagaimana perasaan hati seorang ibu
Dia tidak bisa berkata
Ia tidak tahu dimana bapak-ibunya
Setiap sepuluh menit, satu anak wafat
Ribuan orang tua kehilangan anak
Tak terbilang berapa ribu anak kehilangan orang tuanya
Masjidil Aqsha di halamannya menggenang darah dan tubuh-tubuh yang terbongkar

peluru yang berhamburan di udara

menyanyikan lagu kematian menyayat nadi

kekejaman yang melebihi fiksi

dan semua film yang pernah kau tonton

di bioskop dan televisi

Kebiadaban yang mahanazi,”


mereka bertanya-tanya,
kapan kekejaman ini akan berhenti dan kapan keadilan itu akan menghampiri".

“Palestina merdeka … merdeka, Al AqsA bebaskan … bebaskan!’


“Jangan siksa kami, jangan bunuh anak-anak Palestina. Allahu Akbar… Allahu akbar,“

Anda mungkin juga menyukai