Anda di halaman 1dari 3

Teks puisi

“ATOUNA EL TOUFOULE” PUISI MONOLOG

Inilah suara dari anak-anak yang negerinya dirampas


Tolong dengarkan aku Sudahkah kalian dengar…
Aku adalah seorang anak kisah mujahid dibumi PALESTINA
Yang ingin bermain
yang sedang mengukir sejarah dengan merah darah
Mengapa anda tidak membiarkanku bermain
menghadapi tirani bengis dan kejam
Mengapa…..? pintuku menunggu
Teman-temanku berdo’a rumah demi rumah rata dengan tanah
Memohon perlindungan bocah demi bocah kehilangan ayah
Hati kecilku memohon nasib yang hanya digadaikan dengan batu-batu inthifadah
Berikan kami kesempatan
Berikanlah kami kesempatan masihkah kalian diam seribu Bahasa
Tolong berikan kami kesempatan merasa tak perlu dengan mereka
Berikanlah kami kesempatan masih kah kalian membeku
untuk bisa melaksanakan ramadahan ini
karna kau anggap mereka bukan bagian dari bangsamu
berikan kami kesempatan
untuk mengucapkan selamat hari raya kepadamu berilah mereka dari apa yang kalian punya

tolong…tolong…. meskipun hanya seuntai do’a


tolong berikan kami kesempatan
berikan kami masa kecil
berikan kami masa kecil

berikan…..berikan….
berikan kedamaian
kami datang untuk mengucapkan selamat hari raya kepadamu
mengapa ditempat kami tidak ada dekorasi hari raya
Mengapa…..? mengapa……?
Dialog Drama Musikal

“Palestina ….. negeri para ambiya…negeri yang didalamnya tercium semerbak


wangi darah para syuhada… para pejuang dan para mujahid mujahid sejati yang
tak rela membiarkan tanah-tanah mereka dibiarkan DIRAMPAS! Diberikan begitu
saja kepada tangan-tangan hina dana kotor para ZIONIS sang PENJAJAH!...” lalu dilindasnya menemui kesyahidan,
Amir….kini hidup Bersama seorang adik dan neneknya
“palestina… negeri yang sangat indah, dimana didalamnya terdapat tanah yang yang sudah tua dan sakit-sakitan terus,
suci nan subur, bukit-bukit hijau ditumbuhi pepohonan zaitun dan pinus, bunga- semua keluarganya syahid tertimpa reruntuhan rumahnya…”
bunga bergantian tumbuh disetiap musim, mata air yang mengairi pedesaan,
serta laut mati yang begitu biru mempesona..” (suara jundi menangis tersedu-sedu)

“Palestina… ya inilah palestina kami… yahudi atau siapapun boleh tinggal disini, “ Paman… jundi teringat ayah jundi paman… bagaimana ayah
tetapi tidak untuk MERAMPASNYA !.... TIDAK UNTUK MERAMPASNYA…!!! disiksa dan di brondong peluru didepan mata jundi paman

“GAZA…1996.. kota tepi barat sungai yordania… tersebutlah seorang pejuang pemuda : sudahlah jundi… jangan menangis begitu…
HAMAS yang menjadi pelopor meletusnya Gerakan inthifadhah tahun 1987 di seharusnya jundi bersyukur punya orang tua yang kini
palestina… ia adalah sosok yang diincar oleh para tentara Israel untuk menjadi berbahagia disyurga, ayo tidurlah..
daftar syuhadah selanjutnya… dan do’akan ayah mu, besok pagi
jundi boleh berjihad dengan batu lagi.
(sayup sayup suara jangkrik Diputar)
Anak kecil : baiklah paman…
“disuatu malam, tepatnya ditenda pengungsian, Beberapa orang anak sedang
murojaah hafalan ayat-ayat suci Al Qur’an, terdengar sayup suara percakapan ‫ت‬ُ ‫ِبسْ مِكَ اللّ ُه َّم اَحْ يَا َو ِبسْ مِكَ اَم ُْو‬
antara seorang pemuda dengan seorang anak kecil” Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut

ْ ِّ‫رَ ب‬
‫اغفِرْ لِيْ َول َِوالِدَ يَّ َوارْ حَ مْ ُه َما= َكمَا رَ َّبيَانِيْ صَ ِغ ْيرَ ا‬
Pemuda : “ayo lekas tidur… jangan melamun begitu…”
Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā
rabbayānī shaghīrā.
Anak Kecil : “tidak paman…
jundi tidak bisa tidur paman… Ya ALLAH, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku.
dibarak pengungsian ini yang yatim ternyata bukan jundi saja, Ya ALLAH anugerahkan kepadaku mati syahid, sebagaimana
11 dari 13 kawan main jundi semuanya yatim piatu engkau telah
khalid kawan dekat jundi, menganugerahkannya kepada ayahku aaamiiin….
sebulan yang lalu kedua orang tuanya
telah diseret mobil patroli Israel,

Anda mungkin juga menyukai