Anda di halaman 1dari 3

Implementasi Akomodasi Kompromi Dalam Konteks Perundingan

Harga Jual Untuk Mewujudkan Kesepakatan Transaksi

Gambar 1.1 transaksi di pasar tradisional. Sumber: https://finance.detik.com/berita-


ekonomi-bisnis/d-6673678/pasar-pengertian-jenis-fungsi-serta-manfaatnya-bagi-
kehidupan

Interaksi sosial akomodatif merupakan jenis interaksi yang dilakukan untuk meredakan
pertentangan atau perselisihan antara individu maupun kelompok dalam masyarakat,
dengan tujuan untuk mencapai kestabilan maupun kelangsungan hidup yang harmonis.
Dengan Adanya akomodasi diharapkan dapat meredakan pihak-pihak yang sedang
berselisih agar segera membaik. Akomodasi ini memiliki beberapa bentuk, antara lain
koersi, kompromi, arbitrase, mediasi, konsilasi, toleransi, dan ajudikasi. Permasalahan
yang akan penulis analisis di sini menggunakan konsep kompromi sebagai alternatif
penyelesaiannya.

Dikutip dari KBBI, definisi dari kompromi adalah persetujuan dengan jalan damai atau
saling mengurangi tuntutan tentang persengketaan dan sebagainya. Namun, kompromi
ini tidak selalu digunakan dalam permasalahan sengketa, karena ada konsep akomodasi
lain yang lebih cocok menyelesaikan permasalahan sengketa. Kompromi biasanya
digunakan pada situasi dimana permasalahan tersebut masih bisa didiskusikan antara
kedua belah pihak yang berselisih. Dalam berkompromi diperlukan komunikasi yang baik
sehingga proses negoisasi atau perundingannya bisa segera terselesaikan dan untuk
menghindari timbulnya masalah baru.

ketika kita terjun di masyarakat, interaksi sosial tentu tidak bisa dihindari, baik dalam
lingkup kecil maupun luas yang melibatkan banyak orang, seperti pasar misalnya.
Interaksi pasar merujuk pada proses interaksi antara penjual dan pembeli yang
didalamnya terdapat kegiatan transaksi jual beli, negoisasi, pemasaran, dan pertukaran
informasi. Terjadinya interaksi pasar juga dapat mempengaruhi mekanisme penetapan
harga yang mana terkait dengan pengalokasian sumber daya, distribusi, dan profitabilitas
produsen.

Apapun jenis pasarnya, baik itu pasar tradisional maupun modern, kegiatan yang sering
terjadi adalah transaksi. Transaksi meliputi segala bentuk interaksi ekonomi antara
penjual dan pembeli, seperti jual-beli, penawaran, dan pembayaran. Dalam kegiatan
bertranksaksi, proses negoisasi akan selalu dilakukan terutama di pasar tradisional. Lain
halnya ketika berada di pasar modern, seperti mall maupun supermarket. Di sana tidak
tersedia proses negoisasi harga lantara harga yang tertera di masing-masing produk
merupakan sebuah ketetapan yang tidak bisa ditawar. Namun, pihak pengelola masih bisa
memberikan potongan harga atau diskon yang mana berfungsi untuk menarik minat
konsumen dan meningkatkan penjualan.

Saat menegosiasikan harga jual, jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan
selama proses negosiasi, maka negosiasi harga mungkin tidak akan tercapai. Hal ini
mungkin disebabkan oleh perbedaan persepsi mengenai nilai produk atau jasa yang
ditawarkan atau faktor lain seperti kondisi pasar dan persaingan. Dalam beberapa kasus
di pasar tradisional ketika negoisasi berjalan dengan alot, dan kedua belah pihak tidak
mau mengalah, maka timbullah konflik percekcokan di sana. Solusi paling mudah yang
bisa dilakukan jika perundingan tidak mencapai kesepakatan adalah penjual dan pembeli
tersebut dapat mencari pihak lain yang bersedia melakukan transaksi.

Namun, jika hal tersebut sulit dilakukan karena adanya kepentingan salah satu pihak maka
melakukan kompromi bisa dijadikan sebagai jalan tengah. Ketika berkromomi keputusan
yang diambil harus menguntungkan kedua belah pihak. Hal yang perlu diperhatikan
ketika mulai berkompromi adalah mendengarkan kebutuhan dan keinginan pihak lain,
bersikap fleksibel dalam negosiasi, terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan baru,
dan bersedia menyesuaikan tawaran.

Kompromi adalah penyelesaian konflik paling sederhana jika permasalahan yang


dihadapi masih bisa dibicarakan oleh pihak-pihak yang berselisih paham. Permasalahan
mengenai tidak tercapainya kesepakatan dalam bertransaksi di pasar tradisional dapat
diselesaikan dengan pendekatan kompromi.
Daftar pustaka

Ayu, Nimas. 2023. 15 contoh akomodasi dalam kehidupan masyarakat, kompromi-


toleransi. Diakses pada tanggal 28 November, 2023.
(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6999586/15-contoh-akomodasi-dalam-
kehidupan-masyarakat-kompromi-toleransi)

Novarlia, Irena. (2015). Kompromi Sebagai Kunci Budaya Demokrasi. SOSIO DIDAKTIKA,
Vol 2 No. (2).

Utami, N.S. 2023. Bentuk interaksi yang terdapat di pasar. Diakses pada tanggal 29
November, 2023.
(https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/14/160000969/bentuk-
interaksi-yang-terdapat-di-pasar#google_vignette)

Anda mungkin juga menyukai