Anda di halaman 1dari 8

NEGOSIASI DAN RESOLUSI KONFLIK: C

KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH:

Izaq Fauzy Rachman 19311373

Ahmad fandy Kusuma 17311188

Fernando Febryan 19311372

Muhammad Zidan 19311331

Mikail visbayakov 17311398

Aditya ainurrisqi rais 18311235

Alfath Ibrahim 18311242

Evan Hendy Pradana 19311016

Muhammad Izzul muna 16311055

Havits Dewastu Alamsha 16311085

Rizki akbar Ramadhan 16311175

Risti dwi oktaviani 17311173

Julio Caesar 17311262

Muh Thariq Nuryanto 17311006

MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Yogyakarta
2021
Latar Belakang

Pemilihan strategi sangat lah penting dalam negosiasi yang akan berjalan dengan pihak
lain, agar penyelesaian negosiasi akan terjadi sesuai keinginan kita. pemilihan strategi yang tepat
dan sesuai akan menghasilkan peluang kerberhasilan yang dapat tercapainya tujuan kita.

Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan ketika bernegosiasi yang dimana
memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu kita harus memilih strategi dan kombisansi
yang tepat dalam masing - masing situasi yang akan dihadapi.

ISU 1

Pasar merupakan salah satu ruang interaksi jual beli dimana bertemunya pedagang dan
pembeli. Pasar tradisional ditandai dengan adanya transaksi secara langsung dan terdapat proses
tawar menawar di dalamnya. Bagaimana bahasa digunakan masyarakat dalam proses jual beli
antara pedagang dan pembeli. Masing-masing pembeli memiliki cara-cara atau metode dalam
melakukan tawar menawar tentu pada saat tawar menawar terdapat keunikan-keunikan tertentu
yang melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal pada setiap prosesnya

Untuk menggambarkan cara kerja proses tawar menawar distributif, ada beberapa harga
disebutkan: (1) harga yang diminta, (2) harga yang ingin dibayarkan, dan (3) harga beli. Harga-
harga ini merepresentasikan poin-poin kecil dalam analisis situasi tawar menawar distributif.

Harga yang di inginkan adalah titik target, titik dimana negosiator ingin menutup
negosiasi-tujuan optimalnya. Target tersebut juga disebut sebagai aspirasi negosiator. Harga
yang tidak diinginkan adalah titik resistansi, inti milik negosiator-harga maksimal yang
dibayarnya sebagai pembeli (bagi penjual, jumlah tersebut adalah batas harga terendah yang
dapat diterima). Titik tersebut juga disebut sebagai harga reservasi. Terakhir, harga yang diminta
adalah harga awal yang di tentukan oleh pembeli untuk menawar harga yang diminta dengan
mengajukan penawaran awal-angka pertama yang ia berikan kepada penjual.

Disini kami akan membahas tentang perundingan distributif situasi tawar-menawar di


pasar tradisional (pasar oleh-oleh). Bagaimana memutuskan penawaran awalnya? Ada banyak
cara menjawab pertanyaan ini. Tetapi pada dasarnya, untuk membuat penawaran awal yang baik,
harus memahami sesuatu yang berkaitan dengan proses negosiasi. Sementara itu, perlu diingat
bahwa walaupun hanya berkaitan dengan harga, semua permasalahan atau agenda lain untuk
negosiasi memiliki titik awal, titik akhir, dan titik resistansi. Kedua belah pihak yang
bernegosiasi harus menetapkan titik awal, titik target dan titik resistensinya sebelum memulai
negosiasi.
Disini menggunakan jenis negosiasi dengan menggunakan strategi perundingan
distributif situasi yang dimana kedua pihak saling bertentangan.Mungkin dengan menggunakan
proses negosiasi agar salah satu hasil yang ingin dicapai yaitu dengan proses Win-win solution.

Sebagai contohnya di dalam proses tawar menawar yang terjdi di pasar:

- Dari Kacamata Sipenjual = melakukan penolakan terlebih dahulu kemudian si


penjual mempunyai tujuan/aspirasi dari pihak si penjual dan kemudian si penjual
menawarkan harga.
- Dari Kacamata Sipembeli = menawarkan sesuatu penawaran awal (permintaan menawar
tentang harga) kemudian ada tujuan asli dari kepentingan si pembeli dan
akhirnya si pembeli konsisten atau tidak mau berubah dengan apa yang di tawarkan si
penjual.

Disini disebutkan dalam sebuah transaksi jual beli, si penjual kalau bisa akan menjual produk
dengan harga setinggi-tingginya. Sedang si pembeli akan berusaha membeli produk dengan
harga serendah-rendahnya (bahkan kalau bisa gratis, gak perlu bayar).

Hanya saja bukan berarti sebuah win-win solution itu juga tidak mungkin tercapai. Akan ada
sebuah kesepakatan dimana kedua pihak merasa gembira dengan apa yang mereka dapatkan.
Ada sebuah titik harga di mana baik pembeli maupun penjual bersedia melakukan transaksi yang
membuat keduanya sama-sama gembira.

ISU 2

ISU TERKAIT Compromising Strategy (Materi chapter 2 part of Styles of Conflict


Management: Compromising)

Kompromi mengenai sejumlah isu krusial dalam pembahasan Rancangan Undang-


Undang Penyelenggaraan Pemilu diyakini masih bisa dilakukan. Proses pengambilan keputusan
di rapat Panitia Khusus RUU Pemilu, Kamis (8/6), diharapkan tidak berujung pada voting, tetapi
tetap mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Fraksi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan meyakini, fraksi-fraksi lainnya di pansus, yang saat ini berseberangan sikap dalam
sejumlah isu krusial RUU Pemilu, dapat diajak berkompromi untuk mengambil keputusan yang
satu. Ada lima isu krusial yang menurut rencana akan dibahas dan diputuskan dalam rapat
Pansus RUU Penyelenggaraan Pemilu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis pagi ini.
Kelima isu itu adalah sistem pemilu legislatif, ambang batas pencalonan presiden (presidential
threshold), ambang batas parlemen (parliamentary threshold), alokasi kursi per daerah pemilihan,
dan metode konversi suara ke kursi DPR. "Kalau semangat semua fraksi dan pemerintah
menggunakan musyawarah untuk mufakat, saya kira Kamis ini dalam satu kali rapat tidak bisa
putus. Arah kompromi sebenarnya sudah ada, tetapi, kan, belum diambil keputusan dan tidak
mungkin dibuka kepada publik," papar anggota Pansus RUU Pemilu dari Fraksi PDI-P, Arif
Wibowo. Ia mengatakan, agenda rapat Pansus RUU Pemilu hari ini sebaiknya fokus
mendengarkan pandangan dan sikap pemerintah terlebih dahulu. Pemerintah, ujarnya, memiliki
porsi sikap 50 persen dalam pembuatan legislasi. "Kami harap pemerintah dapat menyampaikan
sikap yang tegas karena isu-isu krusial ini terkait dengan politik pembangunan pemerintah," kata
Arif. Beberapa isu, menurut dia, dapat dikompromikan. Seperti ambang batas pencalonan
presiden yang tetap dipertahankan, tetapi batas angkanya diturunkan. Selain itu, ada pula ambang
batas parlemen yang dapat dikompromikan di angka 4 persen atau 5 persen perolehan suara sah
nasional. Sebelumnya, sejumlah fraksi, seperti PAN dan PKB, menilai mekanisme pengambilan
keputusan bisa saja berujung voting dengan melihat opsi yang dipilih oleh suara terbanyak di
pansus atau voting. "Kami coba lagi bermusyawarah, mencari titik temu. Kalau bisa untuk isu-
isu di RUU itu, jangan diputuskan dengan mekanisme suara terbanyak," kata Wakil Ketua DPR
dari Fraksi PAN yang juga Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan. Adapun semalam,
ketua umum enam partai dari total tujuh partai yang hadir (Demokrat diwakilkan) mengadakan
pertemuan untuk membicarakan hal-hal seputar RUU Pemilu sekaligus persiapan menyambut
rapat untuk membahas lima isu krusial, besok. Pertemuan itu menyepakati dua hal, yaitu agar
isu-isu diputuskan secara musyawarah mufakat (bukan voting) dan partai-partai sepakat untuk
saling mengalah dan berkompromi. Selain Demokrat, enam partai lain adalah PKB, PAN, PPP,
Gerindra, PKS, dan Hanura.

MATERI REVIEW

Kompromi (bagi perbedaan): Di tengah adalah area yang akan kita sebut sebagai strategi
compromising, atau "memuaskan,". Ini mewakili pendekatan kombinasi yang digunakan dalam
berbagai situasi. Misalnya, sering digunakan ketika para pihak tidak dapat mencapai kolaborasi
yang baik, tetapi masih ingin mencapai beberapa hasil dan / atau menjaga hubungan. Jadi,
misalnya, jika para pihak tidak dapat mencapai kolaborasi yang baik tetapi tidak ingin mengejar
hasil dan mengabaikan perhatian pada hubungan (atau sebaliknya), maka strategi kompromi
dapat menjadi efektif. Ini juga sering digunakan ketika para pihak berada di bawah tekanan
waktu dan perlu mencapai resolusi dengan cepat. Masing-masing pihak akan sedikit menyerah
untuk menemukan kesamaan.

Konflik. Di banyak budaya konflik memiliki konotasi negatif dan cenderung dihindari
sebagai fitur yang mendampingi politik. Sebenarnya konflik adalah ekspresi kebebasan langsung
dan unsur produktif dari pemahaman politik. Tanpa adanya ekspresi yang jelas dari kepentingan
dan sasaran politik yang berbedabeda, lawan-lawan politik tidak akan memiliki kesempatan
untuk memasuki proses pembentukan opini politik dan tujuan politik. Selain itu, publik tidak
berkesempatan untuk mengetahui sejauh mana mereka diperhitungkan di dalam penyelesaian
permasalahan. Akan tetapi konflik juga diperlukan untuk menjamin kebebasan dan ruang
berekspresi untuk semua kepentingan sosial yang sah.

Konflik tanpa konsensus dasar akan memiliki dampak yang menghancurkan. Konsensus
tanpa memberikan kesempatan untuk terjadinya konflik juga akan melumpuhkan dan
menghambat demokrasi.

Kompromi yang adil merupakan salah satu proses yang paling produktif untuk mengatasi konflik
atas dasar konsensus, dimana cara ini diterima oleh semua pihak melampaui aturan, sasaran, dan
hak-hak dasar yang dimiliki setiap orang di masyarakat. Kompromi menegakan kembali
konsensus dasar yang ada, memberikan ruang untuk terjadinya konflik, dan menunjukan
bagaimana kepentingan banyak pihak dapat turut dipertimbangkan di dalam kerangka kerja ini.

ISU 3

Situasi Negosiasi Distributif

Negosiasi distributif juga disebut dengan tawar-menawar kompetitif atau win-lose.


Dalam kasus negosiasi distributif, tujuan satu pihak biasanya secara langsung bertentangan
dengan tujuan pihak lain. Pada dasarnya, negosiasi distributif adalah persaingan untuk
mendapatkan sebagian besar sumber daya yang terbatas (biasanya uang). Kemampuan kedua
belah pihak untuk mencapai tujuan mereka akan bergantung pada strategi dan taktik yang
mereka gunakan.

Isu Terkait Situasi Negosiasi Distributif

Perang Harga antara Google dan Facebook dalam Mengakuisisi Fitbit

Meski Google dan pabrikan wearable device Fitbit telah sepakat untuk akuisisi, nyatanya
tidaklah mudah bagi Google untuk mencapai kesepakatan tersebut. Sebab, tak hanya Google
yang mengincar Fitbit, melainkan juga raksasa jejaring sosial Facebook. Mulanya, identitas
Facebook sebagai calon peminang Fitbit tidak diketahui oleh publik. Dalam penawaran yang
tertera pada sebuah dokumen sekuritas, Nama Facebook selaku peminat akuisisi Fitbit Inc.
ditulis sebagai "Party A". Namun, seorang sumber yang familiar dengan hal tersebut baru-baru
ini mengonfirmasi bahwa perusahaan yang dimaksud sebagai "Party A" tersebut adalah
Facebook.
Sang sumber menyebutkan bahwa Facebook dan Google sudah terlibat "perang" tawar
menawar harga untuk dapat mengakuisisi Fitbit Inc. Sebelum menyetujui pinangan Google,
Fitbit ternyata pernah lebih dulu terlibat pembicaraan soal itu dengan Facebook. Facebook
hendak membeli saham Fitbit dengan harga 7,35 dollar AS atau sekitar Rp 103.000 per lembar.
Namun, harga tersebut masih berada di bawah angka yang ditawarkan Google. Pihak Fitbit
mengatakan bahwa awalnya, CEO perusahaan "Party A" atau yang sekarang diketahui sebagai
Facebook ini sempat mengirimkan e-mail pada CEO Fitbit, James Park untuk mengajak makan
malam.

"Pada 11 Juni 2019, Park dan kepala eksekutif 'Party A' makan malam dan membahas
secara umum tentang lanskap teknologi wearable," kata pihak Fitbit. Setelah Fitbit sepakat
dengan Google untuk proses akuisisi, sumber tersebut pun mengatakan bahwa Facebook tidak
memiliki rencana untuk membuat penawaran lain yang lebih tinggi. Dihimpun KompasTekno
dari Bizjournals, Rabu (27/11/2019), sumber itu mengatakan bahwa penawaran seharga 7,35
dollar per lembar saham adalah angka tertinggi yang ditawarkan Facebook kepada Fitbit. Google
sendiri secara resmi mengumumkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan produsen wearable,
Fitbit pada Jumat (1/11/2019). Nilai transaksi akuisisi Google terhadap Fitbit mencapai 2,1
miliar dollar AS, atau setara Rp 29,3 triliun.

Dengan nilai tersebut, maka akuisisi Google terhadap Fitbit itu menjadi salah satu
akuisisi bernilai besar yang pernah dilakukan oleh Google, setelah akuisisi Motorola senilai Rp
112 triliun pada 2011 lalu. Google pada awal 2019 juga telah membeli teknologi smartwatch
milik perusahaan fesyen Fossil, senilai 40 juta dollar AS (sekitar Rp 567 miliar).

Negosiasi tersebut termasuk dalam strategi kompetitif dimana terdapat pihak yang
menang dan pihak lainnya kalah. Dalam strategi bersaing, hasil negosiasi lebih penting daripada
hubungan. Seperti dalam isu “Perang Harga antara Google dan Facebook dalam mengakuisisi
Fitbit”, hasil negosiasi berupa akuisisi Fitbit lebih penting daripada hubungan antara pihak-pihak
tersebut, Persaingan antara Google dan Facebook tercermin dalam negosiasi tersebut. Google
tidak peduli akan hubungannya dengan Facebook, Fitbit pun tidak peduli hubungannya dengan
Facebook. Google dan Facebook sebagai pihak pembeli sama-sama mengejar keuntungan dan
sumber daya yaitu Fitbit. Fitbit sebagai pihak penjual juga mengejar harga yang lebih tinggi.
Strategi ini mengesampingkan dampak jangka panjang mengenai hubungan yang terjalin antara
pihak-pihak tersebut. Namun, hubungan tersbebut juga bisa tidak menjadi masalah, karena ini
mungkin negosiasi satu kali tanpa hubungan di masa depan.

Sasaran dalam strategi bersaing adalah membuat pihak lain menyerah, Facebook telah
menyerah dalam akuisisi tersebut karena harga yang ditawarkan oleh Google mencapai titik
resistesinya. Jika titik resistensi Fitbit berada di atas Facebook, dan Facebook akan membayar
tidak lebih dari jumlah minimum yang dapat diterima Fitbit, maka akan muncul kisaran tawar-
menawar negatif. Negosiasi yang dimulai dengan rentang tawar menawar negatif biasanya
menemui jalan buntu. Oleh karena itu, negosiasi antara Facebook dan Fitbit menemui kebuntuan.

KESIMPULAN

Pemilihan strategi Negosiasi sangatlah penting dalam karena akan berdampak kepada
hasil dari negosiasi antara kedua belah pihak, maka dari itu, sebelum berlangsungnya negosiasi
pihak pengaju negosiasi harus melakukan penelitian agar dapat menentukan strategi dan
kombinasi strategi apa yang harus dilakukan agar negosiasi berjalan sesuai keinginan dan
mendapatkan Win Win Solution untuk masing – masing pihak yang terikat didalamnya

Anda mungkin juga menyukai