PENDAHULUAN
Judul percobaan pada praktikum kali ini adalah “Viskositas Zat Cair”.
fluida. Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair memiliki
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan antara
molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah
yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan
suatu bilangan yang menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton
menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser
Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukkan
kedalamnya mendapat gaya tekanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara permukaan
padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai contoh, apabila kita memasukkan sebuah bola kecil
kedalam zat cair, terlihatlah batu tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat
hingga akhirnya sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu mengalami
Sejumlah Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan yang dimiliki
suatu zat cair sehingga kecepatan bola berubah. Mula-mula akan mengalami percepatan yang
dikarenakan gaya beratnya tetapi dengan sifat kekentalan cairan maka besarnya percepatannya
akan semakin berkurang dan akhirnya nol. Pada saat tersebut kecepatan bola tetap dan disebut
kecepatan terminal. Hambatan-hambatan dinamakan sebagai kekentalan (viskositas). Akibaat
viskositas zat cair itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup drastis terhadap
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan percobaan yang bertujuan untuk
mengetahui Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh dan Hubungan antara
2. Bagaimana Hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh bola pejal.
1. Untuk mengetahui Hubungan antara massa jenis bola pejal dengan waktu tempuh dan
2. Untuk mengetahui Hubungan antara jarak tempuh dengan waktu tempuh bola pejal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Bird, 1993) Viskositas adalah ukuran hambatan aliran yang ditimbulkan fluida
bila fuida tersebut mengalami tegangan geser. Biasanya disebut sebagai "kekentalan", atau
aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki
viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi. Besar gaya F yang
diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida dengan kelajuan tetap v untuk luas A dan
letaknya pada jarak y dari suatu permukaan yang tidak bergerak dinyatakan oleh penurunan
rumus:
F=ηA (1)
Keterangan:
η = koefisien viskositas
Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan
yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-
molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling
gesek-menggesek ketika fluida fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan
karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida
yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu, dan lain-
lain. Hal ini bias dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai yang
permukaannya miring. Pasti hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minya goreng atau oli.
Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di dapur, minyak
goreng yang awalnya kental, berubah menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin
tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut (Bird, 1993).
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida rill (rill = nyata).
Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti air sirup,
oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk
membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok
sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas adalah dyn.s/cm2 =
poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise
digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie Poiseuille.
Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil untuk zat cair. Jarak
antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan garis tengah molukel itu. Molekul-molekul
itu tidak terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi
kecepatan fluida atau massanya kecapatan volume tidak mempunyai makna yang tepat sebab
jumlah molekul yang menempati volume tertentu terus menerus berubah (while, 1988).
Fluida dapat digolongkan kedalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan utama antara
a. Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan seringkali harus
diperlakukan demikian.
sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah
(Soedojo, 1986). Suatu bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi
viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap sebagai
gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida (Sears & Zemansky, 1982). Jika sebuah benda
berbentuk bola dijatuhkan ke dalam fluida kental, misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam kolam
renang yang airnya cukup dalam, nampak mula-mula kelereng bergerak dipercepat. Tetapi
beberapa saat setelah menempuh jarak cukup jauh, nampak kelereng bergerak dengan kecepatan
konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di samping gaya berat dan gaya apung zat
cair masih ada gaya lain yang bekerja pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya
METODE PERCOBAAN
Buah)
3. Neraca ohauss (1
Buah)
4. Stopwatch (1 Buah)
(Secukupnya)
6. Tissue
(Secukupnya)
7. Bola pejal (3
Buah)
1. Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
4. Menentukan jarak antara dua karet gelang pembatas pada tabung stokes
5. Mengukur waktu tempuh yang diperlukan bola pejal untuk Sampai pada jarak yang telah
ditentukan
Ariyanti, Eka. 2010. Otomatisasi pengukuran koefisien viskositas zat cair menggunakan
gelombang ultrasonik. Skripsi. Jurusan Fisika. Fakultas sains dan teknologi. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Jawa Timur