Anda di halaman 1dari 132

FACT SHEET

PUSKESMAS LOKASI PENEMPATAN


NUSANTARA SEHAT
PERIODE III TAHUN 2018
Vol. 1

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 i


Tim Penyusun Buku
FACT SHEET LOKUS NUSANTARA SEHAT BATCH 11
© 2018

Penanggung Jawab
Siswanto
(Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI)

Pengarah
Diah Saminarsih
(Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan SDGs)
Irmansyah
(Kepala Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan)
Dr Max Rein Rondonuwu
(Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan)
Saraswati
(Direktur Pelayanan Kesehatan Primer)

Koordinator
Irmansyah
(Kepala Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan)

Kontributor Penulisan
Mawari Edy, Harimat Hendarwan, Tinexcelly Marisuly Simamora, Mimi Sumiarsih,
Iin Nurlinawati, Sefrina Werni, Sri Mardikani Nugraha, Siti Nurhasanah,
Galih Ajeng Kencana Ayu, Amir Su’udi , Rudi Hendro Putranto, Amir Su’udi

Penyelaras Akhir
Hutomo dan Mimi Sumiarsih

Sekretariat
Hutomo, Irma, Budi, Tini, Syifa, Ahmad

ii FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


KATA PENGANTAR

T
im Nusantara Sehat (Tim NS) adalah tim tenaga kesehatan
yang terdiri dari minimal 5 jenis tenaga kesehatan dari
sembilan jenis tenaga kesehatan yang harus ada di puskesmas
yaitu dokter, dokter gigi, tenaga promosi kesehatan, ahli gizi, bidan,
perawat, analis kesehatan, sanitarian, dan tenaga farmasi yang
ditempatkan pada puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan
kepulauan. Program ini merupakan upaya terobosan Kementerian
Kesehatan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer melalui pemenuhan jenis tenaga
kesehatan minimal sesuai Permenkes 75 Tahun 2014. Penugasan Tim Nusantara Sehat
memiliki masa tugas selama 2 tahun.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Puslitbang Sumber Daya


dan Pelayanan Kesehatan memiliki tugas dan fungsi melaksanakan verifikasi lapangan
terhadap usulan puskesmas dari Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan. Pada periode ini
tim verifikasi direkomendasikan 29 puskesmas dari 97 puskesmas yang diusulkan. Selain itu,
tim verifikasi merekomendasikan 11 puskesmas lainnya yang merupakan lokasi penugasan
Tim NS batch V yang diseleksi berdasarkan hasil pengkajian laporan. Direktorat Pelayanan
Kesehatan Primer, Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan menyetujui seluruh rekomendasi
tim verifikasi di atas dan menetapkan 40 puskesmas sebagai lokus penempatan Tim NS
batch XI. Dengan ditempatkannya 40 Tim Nusantara Sehat batch XI, maka total terdapat 156
pada tahun 2018 (data per Oktober 2018) yang mendapatkan Tim Nusantara Sehat. Rincian
penempatannya adalah periode 1 tahun 2018 (batch IX) telah diturunkan 60 Tim NS, periode
2 tahun 2018 (batch X) telah ditugaskan 56 Tim NS, dan periode 3 tahun 2018 untuk batch XI
akan diterjunkan Tim NS di 40 puskesmas.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 iii


Buku ini berisi kumpulan fact sheet dari 40 puskesmas lokasi penempatan Tim
Nusantara Sehat batch XI tahun 2018. Di dalam fact sheet ini terdapat gambaran beberapa
puskesmas yang pernah ditempatkan Tim NS batch V yang kemudian mendapatkan
penempatan kembali Tim NS yang di dalamnyaberisi tentang perubahan-perubahan yang
telah dihasilkan puskesmas selama masa tugas tim NS batch V dari tahun 2016 sampai dengan
2018 dan kinerja puskesmas sebelum ada Tim NS berdasarkan hasil verifikasi lapangan.
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Nusantara
Sehat batch V, para Peneliti di lingkungan Badan Litbangkes yang telah membantu menyusun,
dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini
dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan, khususnya Tim Nusantara Sehat dalam
mengenal kondisi puskesmas yang akan menjadi tempat mereka bertugas selama dua tahun
ke depan. Saran perbaikan atas kurang sempurnanya buku ini akan kami terima dengan
terbuka. Semoga bermanfaat.

Kepala Badan Litbangkes,


ttd

dr. Siswanto, MHP, DTM


NIP 196005271988031001

iv FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


DAFTAR ISI

Tim Penyusun ........................................................................................................................ ii


Kata Pengantar..................................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................................ v
Provinsi Aceh......................................................................................................................... 1
1. Puskesmas Mane ............................................................................................................ 2
2. Puskesmas Lokop ........................................................................................................... 7
3. Puskesmas Peunaron .................................................................................................... 15

Provinsi Sumatra Barat ........................................................................................................ 23


4. Puskesmas Silayang ...................................................................................................... 24

Provinsi Jawa Barat.............................................................................................................. 23


5. Puskesmas Cimari .......................................................................................................... 24

Provinsi Kalimantan Tengah................................................................................................ 28


6. Puskesmas Tumbang Kajami......................................................................................... 29
7. Puskesmas Tumbang Baraoi ......................................................................................... 34

Provinsi Lampung................................................................................................................. 39
8. Puskesmas Kelumbayan ...............................................................................................40
9. Puskesmas Pulau Pisang ............................................................................................... 45
10. Puskesmas Bengkunat Belimbing............................................................................... 50

Provinsi Maluku Utara.......................................................................................................... 54


11. Puskesmas Labi Labi .................................................................................................... 55

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 v


Provinsi Papua...................................................................................................................... 60
12. Puskesmas Gamelia...................................................................................................... 61
13. Puskesmas Poga........................................................................................................... 65
Provinsi Papua Barat............................................................................................................ 60
14. Puskesmas Kokoda Utara ........................................................................................... 71

Provinsi Sulawesi Selatan.................................................................................................... 75


15. Puskesmas Pamantauang ........................................................................................... 76
16. Puskesmas Gaya Baru .................................................................................................. 78
17. Puskesmas Lekke' ........................................................................................................ 83
18. Puskesmas Rantebua ..................................................................................................88
19. Puskesmas Awan ......................................................................................................... 92
20. Puskesmas Rante uma ................................................................................................96
21. Puskesmas Baruppu ....................................................................................................101

vi FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


PROVINSI
ACEH

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 1


1. PUSKESMAS MANE,
KABUPATEN PIDIE
PROVINSI ACEH

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Mane


Alamat : Jalan Tangse-Geumpang Km 76 Simpang Turue
Kode Puskesmas : 1010146
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 42% (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Perawat, Bidan, Gizi, Farmasi, Analis
Contact Person : Sri Rezeki (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 0813-6095-4193
Unit Binwil : Badan PPSDMK

2 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil elf-Mobil elf

Untuk sampai ke Puskesmas Mane, akses perjalanan dari Kabupaten Pidie dapat
menggunakan transportasi darat dan sudah tersedia angkutan umum dengan biaya sekitar
Rp 40.000, dilanjutkan dengan naik mobil elf sekitar 3 jam perjalanan dengan ongkos
Rp. 50.000,-. Sebagai rute alternatif dapat menggunakan kendaraan dengan sistem sewa
sebesar Rp. 500.000,-. Perjalanan menuju puskesmas cukup sulit dan kalau musim hujan
sering terjadi longsor yang dapat menghambat perjalanan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Pidie Nomor: 440/512/KEP.13/2018, Puskesmas Mane
termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Mane sebanyak 47 orang yang terdiri dari
1 dokter umum (dokter tidak setiap hari masuk kerja hanya hari rabu sampai jumat dan
tinggal diluar wilayah puskesmas), 1 Dokter gigi dari NS individu, 13 perawat 1 orang perawat
sudah dua tahun tidak masuk kerja dan tidak ada keterangan apapun, 21 bidan (hanya ada
1 bidan yang bisa menolong persalinan), 1 kesmas (akan pensiun tahun 2018), 5 Kesling, 1
Gizi, 1 Farmasi dan 3 non nakes, sebagian dari bidan dan perawat ditugaskan di pustu. Status
kepegawaian terdapat 14 orang PNS (1 Dokter, 3 bidan, 8 perawat yang terdiri dari 4 orang di
puskesmas dan 4 orang di pustu, 1 kesmas).

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 3


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Masalah kesehatan tertinggi yang dihadapi Puskesmas Mane yaitu Rheumatoid arthritis
(RA). Kurangnya minat masyarakat terhadap olah raga menyebabkan meningkatnya kasus
pada RA. selain itu juga di beberapa wilayah masih ada sebagian masyarakat yang buang air
besar dikebun atau di sungai. Akses terhadap pelayanan kesehatan juga menjadi tantangan
tersendiri dikarenakan beberapa situasi : a) wilayah terlalu luas dan penduduknya tersebar;
b) akses di beberapa desa melewati jembatan gantung sehingga banyak kasus penduduk
yang jatuh terpeleset ke sungai, dan c) Apabila memasuki musim hujan, akses jalan sangat
terhambat.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial telah dilaksanakan seluruhnya oleh
puskesmas tetapi belum maksimal karena keterbatasan tenaga kesehatan. Begitu pula dengan
UKP, masih belum berjalan dengan baik karena hanya tersedia satu tenaga dokter umum
yang tidak bertugas setiap hari. Sementara untuk pelayanan gigi sudah baik karena didukung
oleh adanya dokter gigi dari NS individu. Kegiatan PIS-PK sudah berjalan di puskesmas Mane
walaupun belum ada petugas yang dilatih dan baru tahun depan diagendakan pelatihan.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Puskesmas Mane punya 2 bangunan rumah dinas yang berada sekitar 5 menit dari puskesmas,
rumah dinas tersebut memiliki 5 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang dapur, dimana 1
kamar ditempati oleh dokter gigi. Pihak Puskesmas memberikan pilihan lain untuk tempat
tinggal Tim NS yaitu di rumah salah satu staf puskesmas yang berada di samping rumah
dinas. Rumah dinas telah dilengkapi dapur dan kamar mandi dengan sumber air yang tersedia
sepanjang waktu dan listrik 24 jam. Dokumentasi secara lengkap dapat di download di link
http://tiny.cc/puskesmasmane.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Mane. Sumber air bersih Puskesmas berasal
dari air permukaan yang tersedia sepanjang waktu. Sinyal komunikasi dan internet sudah
cukup baik (4G) dengan menggunakan provider Telkomsel walaupun untuk internet belum
secara merata disemua wilayah.

4 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH

Substansi Komitmen Keterangan


rumah tinggal √ dilengkapi perabot
insentif -
kendaraan √ roda dua
kapitasi √
pelatihan √
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan tim NS

8. OBAT-OBATAN
Stok obat masih belum lengkap dan masih terbatas namun sistem penyimpanan relatif
rapi. Perbekalan imunisasi sudah dikelola dengan baik.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Mane sudah relatif lengkap misalnya
peralatan laboratorium sederhana, akan tetapi masih terkategori <80% Standar Permenkes
75 Tahun 2014.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Biaya operasional puskesmas diperoleh dari dana BOK dan JKN. BOK non fisik selama
ini dipergunakan untuk kegiatan di luar gedung seperti konsumsi, transport, dan honor
narasumber. Apabila tim NS datang dana BOK dapat dipergunakan oleh tim NS untuk kegiatan
yang menunjang program puskesmas. Dana JKN diperuntukkan jasa pelayanan sebesar 60%
dan 40% untuk operasional serta bahan habis pakai.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Pengelolaan informasi puskesmas dilakukan dengan SIKDA Generik. Petugas khusus
tidak ada namun terdapat petugas sukarelawan yang melaksanakan penyimpanan dokumen
seperti rekam medik dan pendaftaran pasien. Semua laporan dikirim ke Dinkes dan dilakukan
pengiriman satu bulan sekali seperti laporan PWS Imunisasi, PWS KIA, PWS Gizi, SKDN,
monev penilaian kinerja dan rencana tindak lanjutnya. Feedback yang diperoleh dari dinkes
yaitu dokumen laporan dan akan dievaluasi oleh dinkes kabupaten untuk monitoring rencana
kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang diperoleh oleh puskesmas yaitu tidak adanya
petugas khusus yang menguasai sistem informasi kesehatan.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 5


12. MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas Mane belum memiliki rencana kerja tahunan, namun dokumen perencanaan
tersebut sudah dibuat dalam bentuk draf dan akan di sahkan pada akhir tahun 2018.
Perencanaan Puskesmas telah dibahas pada musyawarah perencanaan pembangunan
dan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat yang bersumber dari alokasi dana
desa. Terdapat umpan balik dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas dan sudah
dibuatkan penilaian kerja puskesmas. SK legalitas program dan tim pengelola program sudah
ada, akan tetapi SOP pelaksanaan program masih dalam bentuk draf dan baru akan disahkan
akhir tahun 2018.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Puskesmas Mane sudah aktif melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti
pertemuan rutin tingkat desa, SMD, MMD, Pertemuan rutin kader dan mengadakan pelatihan
kader dan tokoh masyarakat. Kerjasama lintas sektor pun sudah sangat baik, hal ini terlihat
dari kegiatan-kegiatan puskesmas yang sering melibatkan tokoh agama, TNI-POLRI.

Puskesmas Mane Calon Rumah Dinas Tim NS

Ruang pelayanan puskesmas

6 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


2. PUSKESMAS LOKOP,
KABUPATEN ACEH TIMUR
PROVINSI ACEH

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Lokop


Alamat : Jl. Peunaron Pinding, Desa Lokop Kecamatan Serba Jadi
Kode Puskesmas : 1010064
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 58% (Sangat Terpencil)
Jenis nakesdiperlukan : Dokter gigi, Gizi, Farmasi, Analis, Kesling, Kesmas
Contact Person : Abdul Kadir (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 08113175129
Unit Binwil : Ditjen Yankes

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 7


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Mobil

Perjalanan dari Jakarta ke Puskesmas Lokop dapat dilakukan melalui Banda Aceh (aceh)
maupun Medan (Sumatera Utara). Perjalanan melalui Medan lebih dekat dibandingkan
melalui Banda Aceh. Dari Jakarta ke Medan menggunakan pesawat udara. Untuk mencapai
Kabupaten Aceh Timur, dari Medan dapat menggunakan transportasi darat, kendaraan roda
4 bisa menggunakan bis, travel atau dengan sistem sewa.
Untuk sampai ke Puskesmas Lokop, akses perjalanan dari Kota Langsa dapat
menggunakan transportasi darat dengan angkutan umum hingga ke Kecamatan Serbajadi.
Transportasi umum darat yang tersedia berupa mobil sewa yang tersedia sekali sehari,
dengan memakan waktu kurang lebih 6 jam perjalanan. Sedangkan dari ibu kota Kabupaten
Aceh Timur (Idi) ke Lokop tidak terdapat kendaraan umum yang langsung menuju lokasi,
dibutuhkan satu kali transit, yakni di Daerah Kampung Besar, Kecamatan Peureulak.
Perjalanan menuju Puskesmas Lokop cukup menyulitkan walaupun hampir sebagian
besar jalan sudah di aspal, tetapi ada beberapa titik yang rusak dan rawan longsor, kemudian
jalanan yang agak berliku dan terletak di dataran tinggi. Biaya yang diperlukan ke puskesmas
apabila menggunakan sewa mobil sebesar Rp. 2.400.000.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Aceh Timur Nomor 440/691/ 2015, tentang Penetapan
Kategori Puskesmas, Puskesmas Lokop termasuk ke dalam kategori Puskesmas Daerah
Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Buhias terdiri dari 1 dokter (PNS), 3 perawat
(PNS), 15 bidan (PNS, PTT, dan Tenaga sukarela) dan 1 perawat gigi (PNS), 1 tenaga kesmas
(PNS), tenaga gizi (PNS). Dikarenakan keterbatasan di puskesmas induk berakibat beberapa
pustu tidak tersedia nakes sama sekali. Selain itu, tidak semua desa memiliki bidan desa.

8 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


4. MASALAH KESEHATAN DAN UPAYA KESEHATAN
Masalah kesehatan yang masih banyak ditemui antara lain hipertensi, ISPA, diare,gastritis,
Rhematoid Arthritis (RA). Dari aspek perilaku, sebagian masyarakat masih buang air sembarangan,
memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, banyak kasus persalinan dengan dukun,
rendahnya kunjungan posyandu saat masa tanam/masa panen, pemberian makanan tambahan
tidak sesuai usia, dan adanya penolakan imunisasi sehingga banyak bayi yang tidak terimunisasi.
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dilakukan meliputi pemeriksaan gula darah, asam,
urat, dan kolesterol gratis. Sementara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) diselenggarakan
melalui penyuluhan kesehatan pada siswa dan masyarakat (terkait kesehatan anak sekolah
dan remaja, PHBS, KB, sanitasi berbasis masyarakat, pemantauan gizi, ASI eksklusif), kunjungan
keluarga, pendataan pelacakan TB, pemberian PMT, serta advokasi kepada kepala puskesmas
dan perangkat masyarakat salah satunya melalui MMD.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 4, dimana 1 rumah tersebut ditempati oleh 2
orang Tim NS laki-laki bersama dengan kepala puskesmas dan 1 staf. Sementara 3 orang tim
NS perempuan dialokasikan 1 rumah dinas dengan 2 kamar dan berbagi dengan staf lainnya
sehingga diputuskan pindah ke rumah sewa sejauh 500 m dari puskesmas dengan kondisi
tidak layak huni dan sumber air bersih tidak baik, tim NS harus memasang pompa air dengan
kondisi air yang berminyak dan berbau.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia jaringan listrik PLN selama 24 jam akan tetapi sering terjadi padam listrik. Adapun
sumber listrik cadangan atau genset tidak lagi ada karena hilang (sering terjadi kemalingan,
jaminan keamaan kurang). Kebutuhan air bersih terpenuhi dengan baik bersumber dari
sumur gali. Sinyal komunikasi tersedia di puskesmas dengan layanan Telkomsel sejak februari
2017 meski kualitas sinyal masih kurang baik saat hujan dan akan hilang apabila listrik padam.
Jaringan internet baik dan tersedia fasilitas wifi yang baru dipasang pada bulan Juni 2018.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Jenis komitmen Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ kurang layak
insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
kendaraan √ ada 1 motor dinas
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan √ tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 9


Lokop memiliki banyak TKS yang kebanyakan berprofesi sebagai bidan, sementara
untuk jenis nakes lain tidak ada atau sangat kurang sehingga perlu dipenuhi sesuai dengan
kebutuhan terlebih saat ini sedang persiapan akreditasi puskesmas sehingga keberadaan NS
sangat diharapkan.

8. OBAT-OBATAN
Pasokan obat dari dinkes ke puskesmas rutin, namun sering kekurangan obat esensial.
Jika terjadi kekurangan obat petugas farmasi membuat permintaan obat ulang ke dinkes
atau jika mendesak mengusulkan kepada kepala puskesmas pengadaan dengan dana
JKN. Pengelolaan dan pendistribusian obat kurang baik, ditemukan banyak obat yang
kadarluasa dan hilang. Ketersediaan vaksin lengkap dan mencukupi kebutuhan rutin. Tempat
penyimpanan vaksin tipe TCW 2000 yang baru (2016) dan sesuai standar.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Sejumlah alat kesehatan tidak terlengkapi yang belum lengkap misalnya pendukung
tenaga keperawatan, bidan, dan gizi. Sementara alat kesehatan pendukung tenaga kesling
(sanitasi kit) sama sekali tidak ada.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan puskesmas berasal dari dana BOK. Akan tetapi, puskesmas
tidak memahami adanya proporsi alokasi anggaran BOK untuk RUK NS sehingga inovasi sulit
dijalankan. Puskemsas mengacu pada pedoman juknis BOK, pengelola program menawarkan
solusi dengan menyelipkan kegiatan inovasi Tim Nusantara Sehat ke dalam Program UKM
yang ada di Puskesmas.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Sistem informasi puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas khusus sistem informasi
tidak ada, namun pelaporan laporan masih tepat waktu. Supervisi maupun feedback dari
dinkes tidak ada.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Lokop melakukan SMD dan MMD setelah ada Tim Nusantara Sehat, namun
Musrenbang telah dilaksanakan sebelumnya. Monev terpadu lintas sektor maupun feedback
hasil monev tidak dilakukan akan tetapi supervisi dari Dinkes Kab telah dijalankan. RUKUNS
terintegrasi dengan RUK puskesmas dan PKP belum dilakukan.

13. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang diterjunkan untuk memperkuat SDM di
Puskesmas Lokop berjumlah 5 orang, terdiri dari tenaga perawat, bidan, kesling, gizi dan
apoteker.

10 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya:
1. Verifikasi Jamban Sehat
Verifikasi dilakukan dalam rangka menuju desa ODF yang merupakan hasil advokasi
penggunaan dana desa untuk pembangunan jamban sehat. Hal ini dilakukan untuk
membangun kesadaran dan perilaku masyrakat agar memiliki kepedulian terhadap
sanitasi lingkungan.
2. Pemberdayaan masyarakat peduli imunisasi
Edukasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) dan bertujuan agar masyarakat terpapar informasi yang akurat dengan
pendekatan persuasif sehingga tidak lagi menganggap imunisasi sebagai sesuatu
yang menakutkan dan perlu dihindari. Sebagai catatan, salah satu tantangan yang
muncul di tengah masyarakat adalah adanya penolakan imunisasi.

14. GAMBARAN PERUBAHAN SEBELUM DAN SESUDAH ADA TIM NS

No Indikator Sebelum Sesudah


I Manajemen
- SMD Tidak Ada
- MMD Tidak
- Musrenbang Tk Desa Ada Ada
- Musrenbang Tk Kecamatan Ada Ada
- Musrenbang Tk Kabupaten Ada Ada
- RUKUNS integrasi dengan RUK
Belum Belum
puskesmas
- PKP (penilaian kinerja puskesmas) Tidak Ada Tidak Ada
- Monev Terpadu LS Tidak Ada Tidak Ada
- Feed back hasil monev Tidak Ada Tidak Ada
SIP (Sistem Informasi Puskesmas) Tidak Ada Tidak Ada
- Tenaga khusus (ada/tidak) Tidak Ada Tidak Ada
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada ( Tidak Mencukupi)
- Pencatatan (manual/
Ada Ada
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat waktu/tidak) Ada Ada
- Feedback dari Dinkes Kabupaten
Tidak Tau Ada
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Kab (ada/tidak) Ada Ada

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 11


No Indikator Sebelum Sesudah
II UKM esensial
1 Promkes
- Desa siaga Tidak Ada Tidak Ada
Ada ( tidak
Ada ( tidak semua
- PHBS rumah tangga semua
tercover)
tercover)
- Posyandu aktif Ada Ada
- Advokasi Kebijakan berwawasan Belum tahu Ada
kesehatan
- Penyuluhan di sekolah Tidak tahu Ada

No Indikator Sebelum Sesudah


2 Kesling
- Cakupan air bersih (%) 85% 95%
- Cakupan jamban keluarga (%) 45% 55%
45%
- Cakupan rumah sehat (%) 45%( Belum Di Data Ulang)
0 (Dalam Proses Verifikasi
- Desa ODF 0
Desa ODF)
- TTU diperiksa (%) 0% 100%
- TPM diperiksa (%) Tidak Ada Data 100 % ( Depot Air Minum )
- Konseling (Klinik sanitasi) Tidak Ada Ada
3 KIA-KB
- K1 (%) 69% 70%
- K4 (%) 52% 50%
- Persalinan di fasilitas (%) 18% 31%
- KF (%) 73% 64%
- KN lengkap (%) 77% 61%
- Cakupan KB aktif (%) 55% 53%
- Jumlah kematian ibu 1 Tidak Ada
- Jumlah kematian bayi 5 3
4 Gizi
- D/S 85% 88%
- Kasus gizi kurang 9% 8%

12 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


No Indikator Sebelum Sesudah
- Kasus gizi buruk 0% 0%
- ASI ekslusif (%) 38% 40%
- Fe3 (%) 87% 83%
- Vit A (%) 92% 87%
- Konseling (Klinik gizi) Tidak Ada Ada

Rumah sewa NS perempuan Rumah dinas NS laki-laki bersama


berdinding kayu Kepala Puskesmas

Jalan menuju Puskesmas Rumah Dinas NS perempuan


Lokop selepas hujan dekat TPS dekat dari pembuangan sampah

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 13


Kegiatan Pemicuan Desa STBM Pemeriksaan Pembuatan Jamban Sehat

Advokasi Lintas Sektor dengan Bpk Camat

14 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


3. PUSKESMAS PEUNARON,
KABUPATEN ACEH TIMUR
PROVINSI ACEH

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Peunaron


Alamat : Jl. Peurelak – Lokop Km. 42
Kode Puskesmas : 1010066
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Proses Akreditasi
Skor T/ST : 58 %, (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter Umum, Kesling, Gizi, Kesmas, Analis
Kesehatan, Perawat
Contact Person : Delimawati, S.ST
Nomor HP : 081376358262

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 15


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Mobil

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Aceh TimurNomor: 440/691/2015 tentang Penetapan Karakteristik
Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Kategori Puskesmas Kawasan Perkotaan,
Puskesmas Kawasan Pedesaan Dan Puskesmas Terpencil Dan Sangat Terpencil masuk dalam
kriteria puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan (non tenaga sukarela) di Puskesmas Tahalupu sebanyak 21
orang terdiri dari 1 dokter gigi PNS, 6 bidan PNS, 1 bidan PTT pusat, 5 perawat PNS, 5 perawat
kontrak. Tenaga sukarela berjumlah 25 ( 1 dokter umum, 14 bidan, 8 perawat, 1 kesmas, 1
tenaga farmasi).

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Masalah kesehatan perorangan yang dijumpai adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang akibat timbulnya penyakit dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk
mempertahankan derajat kesehatannya. Tantangan dari aspek promkes dan kesling yang
perlu diintervensi adalah belum tercapai target rumah ber-PHBS, kurangnya pemanfaatan
dana desa, masalah belum tercapai pendekatan rumah sehat, sulitnya akses air bersih, dan
sulitnya akses jamban sehat yang memenuhi syarat. Masalah kesehatan lainnya yaitu kasus
persalinan oleh dukun, jarak akses perjalanan menuju faskes menyebabkan bumil jarang
memeriksa kehamilan sehingga cakupan K4 dan ANC kehamilan tidak tercapai, kurangnya
sarana dan prasarana pada tempat bersalin dan, terdapat masalah gizi kurang pada bayi dan
balita.

16 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Setelah kedatangan tim NS, masih ditemui permasalahan antara lain cakupan air bersih
masih 35,76%, cakupan jamban keluarga 36,94%. K1 62%, K4 51,83%. Ada 1 kematian bayi
(premature, BBLR). D/S 85% . ASI eksklusif 36%, Fe3 sebesar 52,2%. Desa UCI 5 desa. Imnisasi
dasar lengkap 56,4%,, serta penemuan kasus BTA + 5 kasus. Dalam rangka mengatasi masalah
tersebut, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) telah diselenggarakan melalui edukasi dan
advokasi perangkat desa, kemitraan dukun dan bidan, pemantauan gizi bayi dan balita,
pemberian PMT, dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan siswa sekolah.

5. KETERSEDIAAN RUMAHDINAS
Jumlah rumah dinas puskesmas yang tersedia sebanyak 4 unit. TimNS tinggal di rumah
dinas puskesmas, dimana rumah dinas perempuan dan laki-laki terpisah (dialokasikan 2
rumah dinas ).

6. KEBERADAANLISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Sumber listrik PLN dengan jam operasional 24 Jam (terkadang mati lampu). Sumber
air bersih di puskesmas adalah PDAM yang tersedia sepanjang tahun, terkadang pada saat
alat PDAM rusak akan sulit mendapatkan air bersih. Sementara itu, sarana air bersih di
rumah tinggal Tim NS cukup baikdan tersedia sepanjang tahun. Jaringan telepon/HP tersedia
provider telkomsel dengan sinyal yang kuat. Jaringan internet lemah, titik sinyal berlokasi di
puskesmas.

7. KOMITMENPEMERINTAH DAERAH
Jenis komitmen Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ baik (Layak Huni)
insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
Kendaraan √ ada 1 motor dinas untuk tim NS
Kapitasi √ NS mendapatkan pembagian dana JKN
tenaga NS diikutsertakaan jika ada pelatihan dari
pelatihan √
dinas.

8. OBAT-OBATAN
Pasokan obat rutin dilakukan oleh Dinkes dengan Puskesmas yang mengambil obat di
Dinkes setiap bulan. Selama ini tidak pernah kekurangan. Vaksin tersedia lengkap dengan
fasilitas penyimpanan sesuai standar, yakni pada kisaransuhu 20C – 80C.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 17


9. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pengolahan BOK non fisik Puskesmas dan Nusantara Sehat dikelola oleh bendahara BOK
Puskesmas. Pencairan BOK dilakukan setiap tiga bulan sekali. Adapun bentuk kegiatan BOK
berupa kegiatan promotif dan preventif yang tersedia pada juknis BOK. Hambatan-hambatan
yang ditemukan adalah keterlambatan pembagian BOK karena SPT dari pemegang program
sering melampaui jadwal penyampaian kepada Bendahara BOK, dan pencairan dari dinaspun
seringkali tidak tepat waktu sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan utamanya yang
membutuhkan dana besar.

10. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Sarana sistem informasi puskesmas ada, pencatatan secara manual (baik sebelum
maupun sesudah kedatangan tim NS). Tenaga khusus sistem informasi puskesmas
sebelum kedatangan tim NS tidak ada, namun setelah kedatangan tim NS ada tenaga SIP
khusus. Pelaporan SIP sebelum kedatangan tim NS kurang tepat waktu, sedangkan setelah
kedatangan tim NS telah ditentukan tanggal pengumpulan laporan. Ada feedback dari Dinkes,
namun supervisi dari dinkes tidak ada.

11. MANAJEMEN PUSKESMAS


Sebelum kedatangan tim NS, tidak ada SMD dan MMD tidak diselenggarakan.
Sedangkan Musrenbang tingkat desa dan kecamatan sudah ada sebelum kedatangan tim NS.
Selama penugasan NS, tercapai RUKUNS yang terintegrasi dengan RUK Puskesmas. Monev
terpadu lintas sektor tidak ada, baik sebelum maupun sesudah kedatangan tim NS. Feedback
hasil monev juga dinyatakan tidak dilakukan.

12. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Upaya pemberdayaan masyarakat dan kemitraan belum dilakukan secara optimal, walau
demikian banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemberdayaan dan
kemitraan di wilayah Puskesmas Tahalupu.

13. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang diterjunkan untuk memperkuat SDM di
Puskesmas Peunaron berjumlah 7 orang, terdiri dari tenaga kesmas, perawat, bidan, kesling,
gizi, analis kesehatan, dan apoteker.
Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya: a) senam rutin bersama
warga, b) sekolah percontohan berbasis kesehatan, c) kebun gizi, apotik hidup, d) desa
siaga, e) PIS PK, d) posyandu remaja, dan e) Pemicuan STBM

18 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


14. GAMBARAN PERUBAHAN SEBELUM DAN SESUDAH ADA TIM NS
No Indikator Sebelum Sesudah
I Manajemen
- SMD Tidak Ada Ada
- MMD Tidak Ada Ada
- Musrenbang Tk Desa Ada Ada
- Musrenbang Tk Kecamatan Ada Ada
- Musrenbang Tk Kabupaten Tidak ada Tidak ada
- RUKUNS integrasi dengan
Ada
RUK puskesmas
- PKP (penilaian kinerja
Ada Ada
puskesmas)
- Monev Terpadu LS Tidak Ada Tidak Ada
- Feed back hasil monev Tidak Ada Tidak Ada
SIP (Sistem Informasi Sedang dalam proses
Tidak berjalan
Puskesmas) perbaikan
- Tenaga khusus (ada/tidak) Tidak ada Ada (NS)
Tidak
- Sarana (ada/tidak) Ada Penambahan
Lengkap
- Pencatatan (manual/
Manual Manual
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat waktu/ Kurang tepat Waktu pengumpulan laporan
tidak) waktu ditentukan
- Feedback dari Dinkes Kab
Ada Ada
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Kab
Tidak ada Tidak ada
(ada/tidak)
No Indikator Sebelum Sesudah
II UKM esensial
1 Promkes
Sedang dalam pembinaan (
- Desa siaga Tidak ada Desa Bukit Tiga sebagai desa
siaga)
Sudah dilakukan survei ke
- PHBS rumah tangga Tidak ada
rumah-rumah

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 19


No Indikator Sebelum Sesudah
- Posyandu aktif 17 Posyandu 17 Posyandu
- Lainnya .......... Ada ( senam sehat dan gotong
Tidak ada
1.Penggerakan masyarakat royong di seluruh desa)
2 Kesling
- Cakupan air bersih (%) Tidak ada 35,76 %
- Cakupan jamban keluarga
Tidak ada 36,94%
(%)
- Cakupan rumah sehat (%) Tidak ada Tidak ada
- Desa ODF Tidak ada Tidak ada
- TTU diperiksa (%) Tidak ada 15,38 %
- TPM diperiksa (%) Tidak ada 3,7%
- Konseling (Klinik sanitasi) Tidak ada Tidak ada
- Lainnya ..........
Tidak ada 2 desa
- 1. Pemicuan STBM
3 KIA-KB
62 % (Tingginya cakupan kb,
- K1 (%) 94,9%
sehingga cakupan k1 menurun)
49 %(Tingginya cakupan
- K4 (%) 67,1% kb, sehingga cakupan k4
menurun)
- Persalinan di fasilitas (%) 70,99% 85,5%
- KF (%) 64,12%
- KN lengkap (%) 56,27% 62,67%
- Cakupan KB aktif (%) 68,9% 76,4%
- Jumlah kematian ibu 0 0
- Jumlah kematian bayi 9 1 (Prematur, BBLR)

20 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


No Indikator Sebelum Sesudah
4 Gizi
- D/S 70% 85%
Tidak Sudah terkontrol dan
- Kasus gizi kurang
terkontrol mendapatkan PMT
- Kasus gizi buruk Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
- ASI ekslusif (%) 36%
data
Tidak ada
- Fe3(%) 52,2%
data
- Vit A (%) 85% 100%

Puskesmas Peunaron Calon rumah dinas NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 21


No Indikator Sebelum Sesudah
- Konseling (Klinik gizi) Tidak ada Sudah ada
- Lainnya .......... Dalam proses
Tidak ada
1. Kebun gizi pembuatan
5 P2P
- Desa UCI 3 5
- Imunisasi dasar lengkap (%) - 56,4%
- Penemuan kasus TB BTA+ (jumlah
9 kasus 5 kasus
kasus)
- Pneumonia balita ditemukan dan
Tidak ada data Tidak ada data
ditangani (jumlah kasus)
- Diare ditemukan dan ditangani (%) Tidak ada data Tidaka ada data
- PD3I (uraikan sesuai kasusnya) Tidak ada data Tidaka ada data
- API malaria (per 1000)
- Cakupan pengukuran tekanan darah
60% 100%
(%)
- Lainnya ..........
II UKM pengembangan

1. UKS Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) SDN 1 Peunaron


- Sekolah binaan Tidak ada SDN 1 Peunaron
- Pembinaan guru UKS Tidak ada dan
- Pembinaan UKS dan Dokcil Tidak ada SMPN 1 Peunaron
SDN 1 Peunaron

22 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Puskesmas Peunaron Calon rumah dinas NS

Puskesmas PHBS Penyuluhan Lansia

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 23


PROVINSI
SUMATRA BARAT

24 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


4. PUSKESMAS SILAYANG
KABUPATEN PASAMAN
PROVINSI SUMATRA BARAT

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Silayang


Alamat : Jl Tingkarang Muaro Seilolo No.42 Kec. Mapat Tunggul selatan
Kode Puskesmas : 1011074
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 75% (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Bidan, kesmas, kesling, apoteker, perawat
Contact Person : dr. Monalisa (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 082170349549
Unit Binwil : Ditjen Kesmas

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 25


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-mobil-Mobil-Mobil

Menuju ke Puskesmas silayang, akses perjalanan dari kabupaten hanya bisa mengunakan
transprotasi darat seperti ojek motor dengan biaya sekali jalan Rp. 300,000,- 350.000,- atau
alternatif lain menggunakan mobil sewa sekitar Rp.1.000.000,- dikarenakan belum tersedia
angkutan umum yang langsung menuju puskesmas silayang. Waktu yang di tempuh dari
kabupaten ke puskesmas adalah 3 jam. Perjalanan menuju puskesmas melalui jalan beraspal
namun masih ada titik yang rusak karena jalan bolong dan bergelombang. Selain itu kontur
jalan juga melalui bukit, tebing, dan jalan berliku.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Pasaman Nomor: 188.45/696/BUP-PAS/2016,
Puskesmas Silayang termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Silayang terdiri dari 2 dokter, 1 dokter gigi 11
perawat, 2 bidan, 1 kesmas, 1 sanitarian, 1 gizi, 1 teknis kefarmasian, 1 analis kesehatan, 2
nakes lain dan 3 non nakes. Sementara tenaga lainnya sebanyak 3 bidan dan 2 perawat yang
bertugas di pustu, serta 25 bidan di polindes.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Masalah kesehatan tertinggi yang dihadapi Puskesmas Silayang yaitu ISPA. Akar
permasalahannya antara lain penyebab cuaca yang kurang bagus, makanan (gizi) yang
kurang, dan aktivitas yang tinggi menyebabkan daya tahan tubuh menurun jadi mudah
tertular dari orang lain. Budaya yang menghambat upaya kesehatan antara lain Ibu hamil tidak
ingin diketahui kehamilannya oleh nakes, pantangan tidak boleh makan ikan karena dianggap
penyebab cacingan, masyarakat masih membuang jamban di sungai, dan keengganan

26 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


imunisasi-KB. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial belum dapat dilaksanakan
semua oleh puskesmas karena keterbatasan tenaga kesehatan. Untuk UKP belum sempurna
diselenggarakan karena petugas yang sangat terbatas sehingga merangkap tugas program
puskesmas.

1. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Rumah dinas di puskesmas ada 2 bangunan, dimana 1 rumah ditempati oleh dokter,
tenaga kesehatan, dan NS Individu dan 1 rumah untuk calon tim nusantara sehat dengan 2
kamar kapasitas 16 orang, ruang dapur, toilet dan ruang tengah. Letak rumah dinas berada di
samping puskesmas yang jaraknya hanya kurang lebih 5 meter.

2. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Silayang karena menggunakan PLTA tapi jika
cuaca buruk aliran listrik akan terganggu atau sering mati. Sementara pasokan listrik dari PLN
hanya tersedia selama 2 jam. Sumber air bersih puskesmas dialirkan melalui perpipaan yang
bersumber dari mata air di perbukitan dan selalu ada sepanjang tahun. Sinyal komunikasi
selalu tersedia di lingkungan puskesmas, sementara untuk sinyal internet belum terjangkau
dan perlu menempuh perjalanan turun sekitar 61 km ke Rao/kota.

3. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ dilengkapi perabot
insentif -
kendaraan √ roda dua
kapitasi √
pelatihan √

4. OBAT-OBATAN
Stok obat masih belum lengkap karena belum tercover oleh dinas kesehatan kabupaten,
namun kekurangan obat dapat diatasi dengan memanfaatkan dana JKN.

5. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Silayang masih belum lengkap dan
terkategori <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 27


6. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya operasional puskesmas berasal dari DAK non fisik dikarenakan sistem DAK
tidak akan cair jika pelaporan semua puskesmas dan lintas sektor belum ada. Dana JKN
diperuntukkan jasa pelayanan sebesar 60% dan 40% untuk operasional serta bahan habis
pakai dan pembelian kekurangan obat- alkes.

7. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas Sistem Informasi tidak ada
namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam
medik dan pendaftaran pasien. Laporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan adalah laporan
bulanan, triwulan, insidentil, dan laporan tahunan melalui berkas laporan. Adapun laporan
melalui SMS juga dilakukan untuk jenis laporan mingguan, insidentil, laporan profil tahunan,
PWS imunisasi, PWS-KIA, dll.
Feedback yang diperoleh dari dinkes yaitu dokumen laporan dan akan dievaluasi juga oleh
dinkes kabupaten untuk monitoring rencana kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang
diperoleh oleh puskesmas yaitu akses pelaporan yang masih manual dan masih bergantung
kepada nakes yang mengetahuinya. Data Puskesmas Silayang pada Laporan Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasaman banyak yang tidak sama dengan data puskesmas.

8. MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas Silayang sudah memiliki rencana kerja tahunan, namun dokumen
perencanaan tersebut belum dapat ditunjukkan. Perencanaan Puskesmas dibahas di
musyawarah perencanaan pembangunan dan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat
yang bersumber dari alokasi dana desa ada. Jenis kegiatannya adalah polindes, honor kader,
pmt posyandu

9. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Penguatan pelayanan KIA dilakukan melalui pemberdayaan kader-kader kesehatan
seperti kader posyandu, posbindu, dan posyandu lansia, petugas puskesmas, dan jejaring
puskesmas dalam hal ini praktek bidan mandiri.

28 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Gedung puskesmas Gedung rawat inap puskesmas

Calon rumah dinas NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 29


PROVINSI
JAWA BARAT

30 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


5. PUSKESMAS CIMARI
KABUPATEN GARUT
PROVINSI JAWA BARAT

Nama Puskesmas : Cimari


Alamat : Jalan Cimari
Kode Puskesmas : 1030616
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 58% (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter Gigi/Perawat Gigi, Gizi, Farmasi, Analis,
Kesling, Kesmas, Perawat.
Contact Person : Dadang Rustandi (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 0823 2222 4816
Unit Binwil : Badan PPSDMK

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 31


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Mobil

Untuk sampai ke Puskesmas Cimari, akses perjalanan dari Kabupaten Garut dapat
menggunakan transportasi darat dan sudah tersedia angkutan umum dengan biaya sekitar
Rp 50.000, dilanjutkan dengan naik mobil ambulan milik puskesmas, dikarenakan masih
jarang ada angkutan umum baik mobil ataupun ojek yang mau mengantar ke puskesmas
(jadwalnya tidak teratur). Alternatif lain, dapat menggunakan kendaraan dengan sistem
sewa sebesar Rp. 250.000,-. Perjalanan menuju puskesmas cukup sulit, jalannya masih
berbatu, tetapi ada beberapa titik jalan yang masih tanah sehingga kalau hujan sulit dilalui
karena licin, jalan berliku melewati kebun sawit dan karet, terletak di dataran tinggi yang
dikelilingi perkebunan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Luar Biasa Nomor: 440/Kep.276-Dinkes/2017,
Puskesmas Cimari termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Cimari sebanyak 14 orang yang terdiri dari 1
dokter PTT, 6 perawat (3 PNS, 3 Sukarela), 8 bidan (4 PNS, 4 Sukarela), 7 non nakes, sedangkan
di Pustu tidak ada tenaga kesehatan yang ditugaskan setiap hari. Di Puskesmas Cimari hanya
terdapat dokter, bidan, perawat dan non nakes. Sebagian besar tenaga puskesmas tidak
tinggal wilayah kerja puskesmas melainkan tinggal di kecamatan pameumpeuk.

32 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Berdasarkan Laporan Tahunan 10 penyakit terbesar, masalah kesehatan tertinggi adalah
Influenza. Selain itu masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan adalah kesehatan
kerja, kurangnya tenaga penyuluh menghambat pada perilaku masyakat yang sebagian besar
adalah pekerja pabrik karet dan sawit. Faktor geografis yang menghambat upaya kesehatan
antara lain wilayah pegunungan, kondisi jalan tanah dan berbatu yang menghambat akses
terutama saat musim hujan
UKM esensial sudah dapat dilaksanakan seluruhnya puskesmas tetapi belum maksimal
karena keterbatasan tenaga kesehatan. Begitu juga dengan UKP, hanya tersedia satu tenaga
dokter umum berstatus PTT daerah dan belum tersedia tenaga dokter gigi. Kegiatan PIS-PK
sudah berjalan di puskesmas Cimari walaupun belum ada petugas yang dilatih PIS-PK.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 2, dimana 1 rumah ditempati oleh perawat
dan 1 rumah lainnya tidak dapat ditempati karena rusak dan baru akan di perbaiki awal tahun
2019. Puskesmas memberikan alternatif untuk tempat tinggal Tim NS sementara di ruangan
yang ada dipuskesmas karena masih ada 2 ruangan kosong yang layak dan nyaman untuk
tempat tinggal sementara TIM NS. Sudah tersedia dapur lengkap dengan peralatanya dan
kamar mandi dengan air yang tersedia sepanjang waktu dan listrik 24 jam.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Cimari karena dibantu dari pihak perusahaan.
Sumber air bersih Puskesmas berasal dari air permukaan yang tersedia sepanjang waktu.
Sinyal komunikasi dan internet sudah cukup baik dengan menggunakan provider Telkomsel
walaupun untuk internet masih 3G.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ dilengkapi perabot
insentif √ diusulkan untuk tahun 2019
kendaraan √
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan √ tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan
DAK NF (BOK) usulan kegiatan Tim NS untuk tahun 2019

8. OBAT-OBATAN
Stok obat masih belum lengkap dan stoke masih terbatas, dan tersimpan dengan rapi.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 33


9. PERALATAN ESSENSIAL
Dental Kit lengkap dan masih baru. Secara keseluruhan peralatan kesehatan yang ada
di Puskesmas Cimari masih belum lengkap, masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.
10. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas diperoleh dari dana BOK dan JKN. BOK
non fisik selama ini dipergunakan untuk kegiatan diluar gedung seperti transport, honor
narasumber, dan sewa gedung. Apabila tim NS datang dana BOK dapat dipergunakan oleh
tim NS untuk kegiatan yang menunjang program pruskesmas.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas Sistem Informasi tidak ada
namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam
medik dan pendaftaran pasien. Laporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan hanya beberapa
laporan dan pengiriman hanya satu bulan sekali seperti laporan LPLPO, Malaria dan KIA.
Feedback yang diperoleh dari dinkes yaitu dokumen laporan dan akan dievaluasi juga oleh
dinkes kabupaten untuk monitoring rencana kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang
diperoleh oleh puskesmas yaitu akses pelaporan yang masih manual dan masih bergantung
kepada nakes pemegang data.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Cimari sudah memiliki rencana kerja tahunan, namun dokumen perencanaan
tersebut masih dalam pembahasan dan belum final. Perencanaan Puskesmas juga dibahas di
musyawarah perencanaan pembangunan dan kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat
yang bersumber dari alokasi dana desa. Mekanisme umpan balik dari dinas kesehatan
sudah berjalan dan diterima oleh puskesmas. Sudah dilakukan penilaian kerja puskesmas.
SOP sudah mulai disusun walaupun masih dalam bentuk draf. Tahun ini puskesmas cimari
diagendakan melaksanakan akreditasi.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Puskesmas Cimari sudah aktif melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti
pertemuan rutin tingkat desa, SMD, MMD, Pertemuan rutin kader dan mengadakan pelatihan
kader dan tokoh masyarakat.

34 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Gedung Puskesmas Cimari

Calon Rumah Dinas Tim NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 35


PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH

36 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


6. PUSKESMAS TUMBANG KAJAMEI
KABUPATEN KATINGAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Puskesmas Tumbang Kajamei


Alamat : Jalan Raden Surarakit No. 02
Kode Puskesmas : 1060372
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 41,6 % (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Dokter Gigi, Kesling, Bidan, Analis
Contact Person : Enjet (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081352733365

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 37


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI

Untuk sampai di Puskesmas Tumbang Kajamei perjalanan dapat ditempuh dengan


menggunakan kombinasi transportasi darat (mobil) dan transportasi air (perahu). Perjalanan
di Mulai dari Kasongan yang merupakan ibukota kabupaten Katingan yang dapat ditempuh
dalam waktu 2 jam dari Bandara Palangkaraya. Transportasi yang digunakan adalah angkutan
umum dengan tarif normal sekitar 50.000/kursi, akan tetapi memakan banyak waktu
yang lebih lama dikarenakan menunggu mobil penuh dengan penumpang lainnya barulah
berangkat. Apabila penumpang hanya sendiri dapat berlaku sistem carter dengan tarif lebih
mahal sekitar Rp. 200.000 (seharga dengan 4 kursi), sistem carter ini menjadi alternatif agar
bisa berangakat lebih cepat.
Selanjutnya Perjalanan dari Kasongan menuju ke desa tumbang sanamang selama 5 jam
dengan mobil, dalam perjalanan ini melakukan penyeberangan sebanyak 2 kali menggunakan
transportasi masyarakat bernama getek yaitu sejenis kapal yang digunakan untuk
menyeberangkan motor, mobil dengan kapasitas maksimal 2 mobil dalam waktu kurang lebih
5 menit. Penyeberangan tersebut dilakukan berhubung akses menuju ke Puskesmas Kajamei
terpisah oleh sungai. Kemudian setelah tiba di desa tumbang sanamang, kecamatan katingan
hulu perjalanan dilanjutkan lagi dengan menggunakan perahu atau dikenal dengan istilah
klotok biaya normal sekitar Rp. 150.000. Perjalanan menuju puskesmas Kajamei terbilang
sulit, di darat harus melintasi jalan perusahaan yang berliku dari tanah merah tanpa aspal dan
jika hujan turun bisa terjadi banjir dan tidak bisa digunakan karena licin, sedangkan perjalanan
di sungai harus melihat kondisi air sungai apabila hujan bahaya gelombang air tinggi dan
apabila sungai surut bahaya bebatuan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Katingan Nomor : 1000 Tahun 2018, Puskesmas
Tumbang Kajamei termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

38 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tumbang Kajamei sebanyak 12 orang yang terdiri
dari 5 perawat, 3 bidan, 2 tenaga gizi, 1 tenaga teknis farmasi, sedangkan di Pustu ada 14 orang
tenaga kesehatan terdiri dari 5 bidan, 9 perawat. Adapun polindes atau Poskesdes belum ada
di wilayah kerja puskesmas tumbang Kajamei. Status kepegawaian terdapat 7 orang PNS (2
bidan, 1 perawat, 2 gizi, 1 famasi), Tenaga kontrak sebanyak 2 orang (perawat). Di Puskesmas
Tumbang Kajamei hanya terdapat bidan, tenaga gizi, farmasi. Saat ini Puskesmas Tumbang
Kajamei dipimpin oleh Kasbag TU sebagai pelaksana harian (plh) jabatan kepala puskemas.

4. MASALAH dan UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan laporan petugas puskesmas 10 penyakit terbesar di Puskesmas Tumbang
Kajamei, masalah kesehatan tertinggi yaitu Hipertensi. Budaya yang menghambat upaya
kesehatan antara lain praktik dukun yang masih menjadi pilihan pengobatan dan kepercayaan
masyarakat terhadap obat herbal tanpa mempertimbangkan sterilisasi. UKM Esensial belum
dapat dilaksanakan seluruhnya oleh puskesmas karena keterbatasan tenaga kesehatan.
Untuk UKP belum berjalan baik karena tidak adanya tenaga dokter umum (1 PNS sedang tubel
PPDS dan berencana pindah). Selain itu pelayanan kesehatan juga belum didukung dengan
pencatatan serta pelaporan atas upaya yang telah dilakukan karena ketenagaan yang kurang
dengan tugas yang rangkap. Rencana PIS-PK (Sosialisasi, Pelatihan, Pendataan, Intervensi,
IKS, dll) masih akan dioptimalkan, sudah ada 4 orang tenaga kesehatan puskesmas yang
telah mengikuti pelatihan PIS-PK yaitu bidan, tenaga gizi, dan tenaga farmasi.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 1 rumah kapasitas 2 orang yang disiapkan
sebagai tempat tinggal tim Nusantara Sehat. Letak rumah dinas tersebut berada di samping
puskesmas yang jaraknya hanya sekitar 10 meter. Pihak puskesmas berencana akan
mengontrak rumah disekitaran puskesmas jika rumah dinas tidak mencukupi. Dapur dan
toilet tersedia didalam rumah namun air bersih terbatas dikarenakan hanya terdapat 1
sumber air bersih yaitu di rumah dinas yang dialirkan ke puskesmas dan rumah dinas lainnya
sesuai kebutuhan.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama namun kurang 24 jam di Puskesmas Tumbang Kajamei, smber
listrrik menggunakan PLTS sebagai sumber listrik. Sumber air bersih Puskesmas berasal dari
sumur bor dan akan terjadi kekurangan air saat musim kemarau. Sinyal komunikasi baik
handphone maupun Internet tidak tersedia di Puskesmas, jaringan internet sebenarnya
tersedia di kantor kecamatan dengan menggunakan teknoloogi VSAT namun sangat terbatas
hanya di lingkup kantor kecamatan saja.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 39


7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH

Jenis komitmen Komitmen Keterangan


rumah tinggal √ Beserta dengan meubeleir
Insentif √
kendaraan √ bersama staf puskesmas
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan √ tenaga NS diikutsertakan pelatihan

8. OBAT-OBATAN
Stok obat sebagian besar tersedia dan cukup, ada beberapa jenis obat yang
tersedia namun tidak mencukup dikarenakan habis terpakai, kesediaan vaksin juga masih
mencukupi.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Tumbang Kajamei sangat minim,
masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan dengan Dana JKN digunakan untuk operasional dan bahan
medis habis pakai. Belum ada pembiayaan kesehatan dari dana desa

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan secara manual. Tidak ada petugas khusus untuk Sistem
Informasi Puskesmas, namun tugas ini dikerjakan oleh Tata Usaha yang melaksanakan
penyimpanan dokumen pencatatan seperti rekam medik dan pendaftaran pasien dan data
lainnya, selain Itu Puskesmas belum menggunakan aplikasi sistem informasi. Laporan yang
dikirim ke Dinas Kesehatan hanya dua laporan yaitu laporan bulanan seperti KIA, Gizi, P2M,
Kesling, KB dan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan laporan sewaktu-waktu seperti P2M
terkait Diare. Feedback yang diperoleh dari dinkes atas laporan yang diberikan yaitu laporan
kesehatan sebagai bahan evaluasi oleh dinkes kabupaten untuk menentukan rencana kerja
puskesmas ke depannya. Hambatan yang diperoleh oleh puskesmas yaitu akses pelaporan
yang masih manual dan kapasitas tenaga kesehatan terkait sistem informasi yang terbatas
sehingga penyajian data laporan tidak maksimal.

40 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


12. MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas Kajamei belum memiliki rencana kerja lima tahun begitupun dengan
Rencana Usulan Kegiatan. Rencana Pelaksanaan Kegiatan sudah ada dalam bentuk Plan of
Action meskipun belum bisa menunjukkan dokumennya. Legalitas setiap program belum ada
sama sekali begitupun dengan Sistem Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan program.
Perencanaan Puskesmas dibahas di musyawarah perencanaan pembangunan tingkat desa
namun kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat yang bersumber dari alokasi dana
desa belum ada. Selanjutnya perencanaan Puskesmas juga dibahas dalam perencanaan Dinas
kesehatan kabupaten Katingan.

Pelaksanaan kegiatan yang rutin dilakukan adalah lokakarya mini bulanan, adapun
sumber dana kegiatan puskesmas sebagian besar diperoleh dari dana BOK dan JKN.
Terdapat umpan balik dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas meskipun belum
ada penilaian kinerja puskesmas. Secara keseluruhan profil/ laporan tahunan puskesmas ada
tetapi belum rampung.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Belum ada kemitraan yang terbangun di puskesmas tumbang kajamei, kegiatan
pemberdayaan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas terhadap kader-kader
kesehatan.

Gedung Puskesmas tumbang Kajamei

Gambar Calon Rumah Dinas Tim Nusantara Sehat

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 41


7. PUSKESMAS TUMBANG BARAOI,
KABUPATEN KATINGAN,
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Puskesmas Tumbang Baraoi


Alamat : Desa Tumbang Baraoi
Kode Puskesmas : 1060369
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 41.6 % (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Gizi, Farmasi, Analis, Dokter Gigi, Kesmas
Contact Person : Enjet (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 085248849630
Unit Binwil : Ditjen Yankes

42 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan : Pesawat-Mobil-Mobil

Perjalanan ke puskesmas Baraoi ditempuh dengan menggunakan kombinasi transportasi


darat (mobil) dan transportasi air (getek). Perjalanan dimulai dari Kasongan yang merupakan
ibukota kabupaten ditempuh dalam waktu 2 jam dari Bandara Palangkaraya. Transportasi
yang digunakan adalah angkutan umum dengan tarif normal sekitar 50.000/kursi, akan
tetapi memakan banyak waktu yang lebih lama dikarenakan menunggu mobil penuh
dengan penumpang lainnya barulah berangkat. Apabila penumpang hanya sendiri dapat
berlaku sistem carter dengan tarif lebih mahal sekitar Rp. 200.000 (seharga dengan 4
kursi), sistem carter ini menjadi alternatif agar bisa berangkat lebih cepat. Setelah sampai di
Kasongan kemudian dilanjutkan perjalanan dari Kasongan menuju Puskesmas Baraoi dengan
mengunakan mobil selama kurang lebih 4 jam. Jalan yang dilalui menuju puskesmas cukup
sulit dan belum ada aspal (tanah merah) dan apabila banjir melanda atapun hujan deras jalan
ini tidak dapat digunakan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Katingan Nomor : 1000 Tahun 2018 , Puskesmas
Baraoi termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Baraoi sebanyak 17 orang yang terdiri dari 1
dokter ptt, 5 perawat, 1 perawat gigi, 4 bidan, 1 kesmas, 1 sanitarian, 1 tenaga gizi, 1 farmasi, 1
tenaga kesmas dan 1 non nakes. Sedangkan di Pustu 4 bidan, 7 perawat. Status kepegawaian
terdapat 10 orang PNS (3 bidan, 2 perawat, 1 perawat gigi, 1 sanitarian, 1 tenaga gizi, 1 famasi),
PTT daerah 2 orang (1 dokter, 1 bidan), tenaga kontrak 2 orang (1 perawat, 1 tenaga kesmas),
Tenaga sukarela 3 orang (2 prerawat, 1 non nakes). Di Puskesmas Baraoi hanya terdapat
dokter, bidan, perawat, perawat gigi, kesmas, sanitarian, tenaga gizi, tenaga kefarmasian,
non nakes (sopir).

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 43


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Berdasarkan Laporan dari petugas puskesmas 10 penyakit terbesar di Puskesmas
Tumbang Baraoi, masalah kesehatan tertinggi yaitu ISPA. Sumber masalahnya yadalah
kebiasaan masyarakat Tumbang Baraoi terpapar asap pembakaran hutan yang terjadi di
wilayah sekitar. Adapun budaya yang menghambat upaya kesehatan antara lain: a)
pemahaman masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat masih kurang sehingga
mempengaruhi keberhasilan program, dan b) sosial budaya setempat, salah satunya bahasa
(perlu adaptasi).
UKM Esensial sudah dilaksanakan oleh puskesmas meskipun dengan keterbatasan
tenaga kesehatan, dan beban kerja ganda. Untuk UKP berjalan baik dengan adanya dokter
PTT Daerah namun masih kurang didukung dengan pencatatan dan pelaporan dari upaya
yang dilakukan karena belum banyak yang mengerti terkait pelaporan dan hanya dikerjakan
oleh 1 orang.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 1 rumah dengan 2 kamar kapasitas 2 orang
yang saat ini sedang ditempati oleh perawat laki-laki dan 1 rumah lagi akan direnovasi untuk
dapat digunakan oleh Tim Nusantara Sehat perempuan. Letak rumah dinas berada di samping
puskesmas yang jaraknya hanya sekitar 10 meter, apabila rumah dinas yang disediakan tidak
mencukupi, pihak puskesmas rencananya akan mengontrak rumah disekitar puskesmas.
Di dalam rumah terdapat dapur meskipun ukurannya tidak terlalu luas tetapi masih bisa
digunakan, begitupun dengan toilet yang jaraknya berdekatan dengan dapur.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik tetapi hanya 5 jam dalam sehari di Puskesmas Baraoi mulai dari jam 05.00
- 10.00 WIB karena menggunakan Pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik
selebihnya jam 11.00-16.00 digunakan untuk mengisi energi. Sumber air bersih puskesmas
berasal dari mata air, akan terjadi kekurangan air saat musim kemarau. Jaringan komunikasi
tidak ada di Puskesmas, sinyal provider Telkomsel hanya tersedia di titik tertentu misalnya di
depan puskesmas yang berjarak 15 meter.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Jenis komitmen Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ Sudah dengan perabot
insentif √
kendaraan √
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
tenaga NS diikutsertakan jika ada
pelatihan √
pelatihan

44 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


8. OBAT-OBATAN
Stok obat sebagian besar lengkap, tersedia, dan cukup, saat kuunjungan begitupun
dengan ketersediaan vaksin tersimpan bersih.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Tumbang Baraoi masih belum
lengkap, masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Dana JKN diperuntukan jasa pelayanan sebesar 75% dan 40% untuk operasional dan
bahan habis pakai. Belum ada alokasi Dana Desa khusus untuk Pembiayaan kesehatan
di Puskesmas, namun terdapat program kesehatan desa bagi Lansia dan PMT untuk anak
mencegah stunting.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas Sistem Informasi tidak ada
namun tugas ini dikerjakan oleh Tata Usaha yang melaksanakan penyimpanan dokumen
pencatatan seperti rekam medik dan pendaftaran pasien. Laporan yang dikirim ke Dinas
Kesehatan hampir semua laporan, diantaranya laporan mingguan terkait penyakit menular,
laporan bulanan terkait pelaksanaan program puskesmas, laporan sewaktu-waktu terkait
pendataan penderita kaki gajah dan laporan tahun dalam bentuk profil kesehatan kecamatan.
Feedback yang diperoleh dari dinkes yaitu dokumen laporan sebagai bahan evaluasi oleh
dinkes kabupaten untuk rencana kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang diperoleh
oleh puskesmas yaitu akses pelaporan yang masih manual dan masih bergantung kepada
nakes yang menguasainya. Profil kesehatan Puskesmas tahun 2017 belum selesai sehingga
indikator kesehatan di kecamatan masih menggunakan data tahun sebelumnya.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Tumbang Baraoi belum memiliki rencana kerja tahunan, Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) biasanya baru dibuat di bulan november sehingga belum bisa menunjukkan
dokumen. Dari legalitas program hanya memiliki SK petugas pelaksana program dan
pelayanan kesehatan, Sistem Prosedur Operasional (SPO) juga belum ada.
Terdapat rencana kegiatan puskesmas yang bersumber dari dana desa seperti
pembangunan sistem sanitasi, wc, sarana air bersih dan sumur bor, PMT untuk anak dalam
rangka mencegah stunting, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian susu bagi lansia.
Perencanaan Puskesmas dibahas di musyawarah perencanaan pembangunan tingkat
kecamatan begitpula dibahas dalam perencanaan dinas kesehatan. Terdapat umpan balik
dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 45


13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN
Belum ada kemitraan yang terbangun di puskesmas tumbang kajamei, kegiatan
pemberdayaan hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas terhadap kader-kader
kesehatan.

Gedung Puskesmas

Gambar Calon Rumah Dinas Tim Nusantara Sehat

46 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


PROVINSI
LAMPUNG

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 47


8. PUSKESMAS KELUMBAYAN,
KABUPATEN TANGGAMUS
PROVINSI LAMPUNG

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Kelumbayan


Alamat : Jl. Pesisir Barat Dusun Pantai Harapan Pekon Penyandingan
Kode Puskesmas : 1012097
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 41,6% (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Dokter Gigi, Farmasi, Analis kesehatan ,
Apoteker, Kesmas.
Contact Person : Wahyu Dwi Putra, SKM (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 082289591575
Unit Binwil : Badan Litbangkes

48 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Mobil

Untuk sampai ke Puskesmas Kelumbayan, akses perjalanan dari Kabupaten Tanggamus


dapat menggunakan transportasi darat dengan dua rute yakni : Tanggamus-Bandar
Lampung- Kelumbayan atau Tanggamus- Kelumbayan. Kedua rute tersebut belum tersedia
angkutan umum sehingga harus menyewa mobil dengan biaya sekitar Rp 1.000.0000, letak
puskesmas berada di pinggiran desa. Perjalanan menuju puskesmas tidak terlalu sulit, jalan
sudah diaspal, jalan sangat berliku, dan akan melewati tepi-tepi pantai dengan sebelumnya
melewati dataran tinggi dan pantai

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Tanggamus Nomor: B. 56/27/08/2017 Puskesmas
Kelumbayan termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Kelumbayan sebanyak 24 orang yang terdiri dari
1 dokter, 2 perawat, 6 bidan, 1 kesmas, 1 perawat gigi, 1 sanitarian, 1 tenaga gizi dan 8 non
nakes, 1 bidan di Pustu, serta 6 bidan desa. Status kepegawaian terdapat 12 orang PNS (6
bidan, 2 perawat, 1 kesmas, 1 sanitarian, 1 tenaga gizi), tenaga PTT Daerah (1 dokter).

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan Laporan Tahunan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Kelumbayan ,
masalah kesehatan tertinggi yaitu Dispepsia. Sebagian masyarakat tidak terbiasa melakukan
cuci tangan dengan air mengalir serta menggosok gigi rutin. Masih berlaku pengambilan
keputusan berobat oleh yang dituakan di keluarga. Masih ada sebagian kecil yang berobat ke
dukun kampung, namun tidak banyak.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 49


Seluruh UKM Esensial telah dilaksanakan di puskesmas Kelumbayan oleh tenaga bidan
dan perawat. Untuk UKP berjalan baik karena tersedia tenaga dokter umum namun saat ini
masih dirasa kurang karena merupakan puskesmas rawat inap. Pelayanan kesehatan gigi
hanya berupa premedikasi oleh perawat gigi. Seluruh tenaga puskesmas belum ada yang
mengikuti pelatihan PIS-PK, namun saat ini puskesmas sedang dalam kegiatan pendataan
Keluarga Sehat. Untuk menunjang kegiatan pelayanan maka Puskesmas Kelumbayan memiliki
1 unit kendaraan puskesmas keliling roda 4 double gardan, 1 ambulan, 2 puskesmas keliling
perairan serta 9 unit sepeda motor yang berfungsi baik. Umumnya masyarakat berkunjung ke
Puskesmas dengan kendaraan roda 2 atau berjalan kaki. Jarak terjauh ke puskesmas adalah
5 km.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Tersedia 1 rumah dinas yang rencananya akan di tempati tim NS, dengan jumlah kamar
tidur 2 ruang, dapur dan kamar mandi berada dalam rumah.Letak rumah dinas berada di
belakang puskesmas dengan jarak sekitar 10-15 meter.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR, DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Kelumbayan karena menggunakan listrik
utama PLN dan genset sebagai sumber listrik cadangan. Sumber air bersih Puskesmas berasal
dari air tanah dan belum pernah terjadi kekurangan air saat musim kemarau. Sinyal komunikasi
ponsel maupun internet tidak tersedia di Puskesmas namun sinyal ponsel tersedia ± 1 km dari
puskesmas dengan jaringan Telkomsel.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ tersedia perabot seadanya
insentif √
tidak ada pengadaan khusus, sesuai yang
kendaraan √
tersedia di puskesmas
kapitasi - belum terencana
pelatihan √
DAK NF(BOK) √ untuk usulan kegiatan Tim NS

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus dan Kepala Puskesmas Kelumbayan siap
untuk mendapatkan penempatan tenaga Tim Nusantara sehat. Diharapkan Tim Nusantara
sehat membawa pembaharuan dan silang budaya bidang kesehatan pada masyarakat.

50 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


8. OBAT-OBATAN
Stok obat dan vaksin sudah cukup namun penyimpanan obat masih membutuhkan
lemari agar obat dapat tersimpan dengan rapi.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Kelumbayan masih belum lengkap,
masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014. Dental unit dan set alat untuk pelayanan gigi
mulut lainnya tersedia namun sejauh ini belum difungsikan karena ketiadaan dokter gigi.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Kegiatan operasional Puskesmas sebagian besar menggunakan dana Bantuan
Operasional Puskesmas (BOK). Dana kapitasi BPJS dipergunakan untuk jasa pelayanan
kesehatan dan operasional yakni dengan proporsi 75% diperuntukkan jasa pelayanan dan 25%
untuk operasional serta bahan habis pakai.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas khusus Sistem Informasi
belum ada namun untuk penyimpanan berkas seperti rekam medik dan pendaftaran pasien
bagian TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen. Laporan yang dikirim ke dinkes
mulai laporan mingguan (surveilans), bulanan, triwulan dan tahunan. Laporan sewaktu jika
ada kasus luar biasa. Laporan akan dievaluasi juga oleh dinkes kabupaten untuk monitoring
rencana kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang diperoleh oleh puskesmas yaitu akses
pelaporan yang masih manual dan masih bergantung kepada nakes yang mengetahuinya.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Kelumbayan sudah memiliki perencanaan puskesmas 2019. SK Pengelola
program puskesmas dan SOP secara dokumen lengkap tersedia. Perencanaan Puskesmas
dibahas di musyawarah perencanaan pembangunan dan kegiatan pembangunan kesehatan
masyarakat yang bersumber dari alokasi dana desa tidak ada. Terdapat umpan balik dari dinas
kesehatan yang diterima oleh puskesmas, dan telah ada penilaian kerja puskesmas.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, Puskesmas Kelumbayan telah
melaksanakan kegiatan penyuluhan di sekolah, UKBM/Posyandu dan kelompok potensial.
Telah dibentuk wadah upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) berupa Posyandu
sebanyak 20 Posyandu, 3 Posbindu, 2 polindes, 13 posyandu lansia serta 8 buah PAUD. Jumlah
kader kesehatan aktif sebanyak 100 orang. Belum ada upaya kemitraan dengan dunia usaha
atau organisasi kemasyarakatan lainnya

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 51


Gedung Puskesmas

Gambar Calon Rumah Dinas Tim Nusantara Sehat

52 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


9. PUSKESMAS PULAU PISANG
KABUPATEN PESISIR BARAT
PROVINSI LAMPUNG

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Pulau Pisang


Alamat : Jl. Labuan desa labuhan, Kec. Pulau pisang
Kode Puskesmas : 1012310
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 41,6% (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter umum, dokter gigi, gizi,farmasi, analis,kesling,kesmas
Contac Person : Mulyadi SKM, M.Kes ( Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081379352291
Unit Binwil : Badan Litbangkes

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 53


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan : Pesawat , Mobil, Kapal Perahu

Bandar Lampung – Krui -Dermaga Kuala


Jakarta- Bandara
Kab.Pesisir Barat Stabas Krui
Radin Inten II
(Krui)
45 Menit 1 jam
6-8 Jam (Rp.500.000)
(Rp. 1.234.800.)
(Rp.500.000)

Ada 2 dermaga untuk sampai ke puskesmas pulau pisang. Dermaga Stabats dan
Dermaga Tembakak. Dari Dinkes Kab.Pesisir Barat dapat jarak tempuh ke dermaga Stabats
± 15 menit dengan menggunakan mobil. Sedangkan ke dermaga Tembakak berjarak ±
45 menit. Dari Dermaga Kuala Stabat dengan biaya sebesar Rp 50.000 PP/ orang dengan
perjalanan selama 1 jam. Sedangkan dari dermaga tembakak harga tarif kapal laut sebesar
Rp.20.000 PP, terkadang akan naik tarif kapal jika cuaca tidak baik, dengan waktu tempuh
selama 15 menit. jika kondisi cuaca tidak baik kapal laut akan beroperasi pagi sampai sore
kira-kira jam 14.00 wib, selebihnya kapal laut akan ada kembali besok. Kapal pun bisa sistem
sewa dari pagi sampai jam 16.00 wib sebesar Rp. 500.000, ditakutkan tidak ada kapal yang
berangkat dari Pulau Pisang ke Krui.
Angkutan kapal laut memakan banyak waktu, karena harus menunggu kisaran
5-10 orang. Perjalanan menggunakan kapal laut terkadang kondisi ombak besar yang
menyebabkan pakaian basah, angin kencang sehingga harus membawa baju ganti. Tersedia
pelampung yang dapat digunakan untuk para penumpang. Setelah sampai dermaga di pulau
pisang, kita menyusuri jalan dengan berjalan kaki ke arah Puskesmas Pulau Pisang, perjalanan
di tempuh ±10 menit.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Pesisir Barat No No B/204/KPTS/IV.02/HK-PSB/2017 tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas Pulau
Pisang termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

54 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pulau Pisang sebanyak 15 orang yang terdiri
dari 9 PNS, ( 1 Kesmas, 5 bidan,3 perawat) untuk Tenaga Kontrak ( 7 bidan, 4 perawat dan
1 non nakes). Di Puskemas Pulau Pisang terdapat bidan, perawat, kesmasi, dan non nakes.
Tidak ada tenaga nakes dokter umum,dokter gigi, gizi, analis dan farmasi. Tenaga puskesmas
buka setiap hari senin sampai sabtu, jam pelayanan i jam 09.00 wib sampai dengan jam 14.00
wib.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan Laporan Tahunan 10 Penyakit terbesar di Puskesmas Pulau Pisang, masalah
kesehatan tertinggi yaitu Hipertensi. Hal ini terkait dengan pola makanan, air yang biasa di
komsumsi oleh warga Pulau Pisang . Upaya kesehatan masyarakat esensial sudah dapat
dilaksanakan semua oleh Puskesmas, meskipun terkendala jumlah tenaga kesehatan yang
belum memadai. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan yang diselenggarakan terdiri
atas UKS, Pelayanan Kesehatan Lansia, Pelayanan PTM, Pelayanan kesehatan olah raga, dan
pelayanan kesehatan kerja nelayan. Upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan meliputi
pelayanan rawat jalan (umum), pelayanan gawat darurat, dan pelayanan home care.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di Puskesmas ada 3 dimana 1 rumah ditempati oleh bidan, 2
rumah lainnya tidak ditempati oleh tenaga kesehatan sehingga dapat digunakan oleh Tim
Nusantara Sehat. Letak rumah dinas tersebut berada di samping Puskesmas yang berjarak 5
meter. Tersedia 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan kamar mandi 1 dengan air bersih tersedia
sepanjang tahun. Tidak terdapat pasar di wilayah tersebut namun bahan pokok dan sayuran
tersedia di warung sekitar.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik non PLN dalam sehari ˂24 jam, dari pukul 17.00 wib sd 23.00 wib,
dikarenakan listrik PLN masih dalam kondisi pemasangan. Sinyal komunikasi tersedia dimana
saja tidak harus di titik-titik tertentu. Sinyal telkomsel lebih stabil dari pada sinyal XL.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √
insentif -
kendaraan √
kapitasi √
pelatihan √
Dana BOK (NF) √ Usulan kegiatan NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 55


8. OBAT-OBATAN
Stok obat masih belum lengkap dan masih terbatas. Ada beberapa bagian obat yang
tidak ada. Untuk penyimpanan Vaksin di karenakan di Puskesmas Pulau Pisang untuk sarana
Listrik tidak memadai, maka alternatif nya adalah penyimpanan kulkas Vaksin di simpan di
Dinas Kesehatan Kab.Pesisir Barat. Jika saat jadwal Posyandu (imunisasi) telah di tentukan,
maka vaksin tersebut akan di bawa ke Puskesmas.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Pulau Pisang ˂ 80% standar
Permenkes 75 tahun 2014. Sejumlah peralatan yang belum tersedia antara lain set promosi
kesehatan, set ASI, set laboratorium, set farmasi, set kesehatan gigi dan mulut, kit
keperawatan kesmas, set obsetri dan ginekologi, set inersi dan ekstraksi AKDR, set resusitasi
bayi, set pasca nifas, kit UKS, kit UKGS, kit posyandu, kit bidan, dan kit kesling.

10. PEMBIYAAN KESEHATAN


Biaya operasional kesehatan puskesmas bersumber dari APBD, BOK, dan JKN.
Dukungan operasional lainnya seperti ATK, Perjadin, dan belanja modal.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Sistem informasi puskesmas dilakukan dengan manual. Tidak ada Petugas khusus
pengolahan dan analisis data, terdapat petugas yang melaksanakan penyimpanan dokumen
seperti rekam medik dan pendaftaran pasien. Tidak ada aplikasi sistem informasi yang
digunakan, dan tidak ada komputer khusus untuk input data. Laporan yang dikirim ke Dinas
Kesehatan berupa laporan dan pengiriman setiap satu minggu seperti diare, laporan satu
bulan seperti LB 1, imunisasi, gizi,dll. Dan laporan tiga bulan seperti promkes, kesling, ada
feedback yang diperoleh dari Dinkes atas laporan yang dikirim Puskesmas.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Pulau Pisang tidak memiliki rencana kerja lima tahunan. Dokumen
perencanaan yang telah dilengkapi antara lain RUK tahun 2019 dan RPK tahun 2018.
Sementara itu, dokumen SOP belum tersedia seperti SOP pelayanan KIA-KB, SOP pelayanan
gizi, dan lain-lain. Koordinasi lintas sektor mulai dipertimbangkan dimana lokakarya mini
telah diselenggarakan. Sayangnya, perencanaan puskesmas belum dibahas sebagai agenda
musrenbang tingkat desa sehingga belum ada rencana kegiatan pembangunan kesehatan
masyarakat yang bersumber dari alokasi dana desa. Selain itu, kegiatan pemberdayaan
masyarakat seperti pertemuan kader dan survei mawas diri juga belum dilakukan.

56 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Hanya melaksanakan kegiatan Posyandu,dan penyuluhan sekolah. Telah dibentuk
wadah upaya berbasis masyrakata (UKBM) namun saat ini kegiatan banyak yang tidak aktif.
Belum ada uapaya kemitraan dengan dunia usaha atau organisasi kemasyarakat lainnya

Gedung Puskesmas Pulau Pisang

Calon rumah tinggal tim NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 57


10. PUSKESMAS BENGKUNAT BELIMBING
KABUPATEN PESISIR BARAT
PROVINSI LAMPUNG

Nama Puskesmas : Bengkunat Belimbing


Alamat : Jl. Pelabuhan Bengkunat Pekon kota Jawa
Kecamatan Bangkunat Pesisir Barat
Kode Puskesmas : 1012314
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 33,30% ( Sangat terpencil )
Jenis nakes diperlukan : Dokter umum, dokter gigi, gizi,farmasi, analis,kesling, kesmas
Contac Person : Sudarno Amd.Kep ( Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081272272627
Unit Binwil : Badan Litbangkes

58 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan : Pesawat, Mobil.

Jakarta- Bandara Bandar Lampung- Pesisir Barat-


Radin Inten II Pesisir Barat Puskesmas Bengkunat
(Krui) Belimbing
45 Menit
6-7 jam 2 jam
(PP Rp. 1.234.800) (Rp. 500.000) (Rp.50.000)

Menuju Puskesmas Bengkunat Belimbing, akses perjalanan dari Kabupaten Pesisir Barat
dapat menggunakan transportasi darat, seperti motor, mobil atau travell. Namun perjalanan
dari jalan raya pesisir barat menuju puskesmas bengkunat jaraknya ± 5 Km dan tidak tersedia
angkutan umum. Alternatif lain bisa sistem sewa atau menumpang mobil motor yang searah
ke puskesmas. Perjalanan tidak terlalu sulit, jalan sudah diaspal, dan kondisi jalan baik.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten No B/204/KPTS/IV.02/HK-PSB/2017 tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas
Bengkunat Belimbing termasuk kategori Puskesmas sangat terpencil

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga puskesmas Bengkunat Belimbing sebanyak 29 orang yang terdiri 1
dokter, 14 bidan, 9 perawat, 1 perawat gigi, 2 nakes, 2 non nakes. Status kepegawaian
terapat 19 PNS, ( 1 dokter, 10 bidan, 5 perawat, 1 perawat gigi, 2 nakes lainnya) 2 perawat
Tenaga Kontrak dan Tenaga Sukarela ( 4 bidan, 2 perawat dan 2 non nakes). Di Puskemas
Bengkunat Belimbing terdapat dokter umum, bidan, perawat, perawat gigi, nakes lainnya,
dan non nakes. Tidak ada tenaga nakes gizi, kesmas, analis dan farmasi. Tenaga puskesmas
buka setiap hari senin sampai sabtu.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Laporan tahunan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Bengkunat Belimbing
memperlihatkan masalah kesehatan tertinggi adalah ISPA. Tantangan lain terhadap upaya
kesehatan adalah adanya kecenderungan pilihan pengobatan ke dukun, h al ini masih
sering terjadi saat diskusi keluarga dalam rangka merujuk (lama pengambil keputusan dari
keluarga bisa mencapai 1 hari) serta adanya pengambilan keputusan oleh petinggi adat.
Upaya kesehatan masyarakat belum dapat dilaksanakan seluruhnya oleh puskesmas karena
keterbatasan tenaga. Tidak ada tenaga yang mengikuti Pelatihan PIS-PK

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 59


5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS
Bangunan rumah dinas di puskesmas tersedia 4 rumah , dimana 2 rumah di tempati
oleh dokter dan bidan, 1 rumah di tempati untuk ruangan Kepala Puskesmas, KTU, dan
1 rumah di fungsikan untuk sementara sebagai ruang bersalin. Jika ada penempatan tim
Nusantara Sehat 1 rumah bersalin akan di gunakan oleh TIM Nusantara Sehat. Letak rumah
dinas tersebut berada di samping puskesmas yang berjarak hanya 10 meter

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama 24 jam di Puskesmas Bengkunat Belimbing karena menggunakan
PLN dan genset sebagai sumber listrik. Sumber air bersih puskesmas berasal dari air tanah.
Sinyal komunikasi tersedia namun susah sinyal.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH.


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √
insentif -
kendaraan √
kapitasi √
pelatihan -
Dana BOK NF √ Untuk usulan kegiatan tim NS

8. OBAT-OBATAN
Stok obat sudah cukup lengkap dan tersimpan dengan rapih. Permaslahaan sebatas
paracetamol sirup sudah 3 bulan tidak tersedia dan di gantikan dengan yang lain. Vaksin
TT, DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib, vaksin polio, vaksin BCG, dan vaksin campak tersedia cukup
lengkap.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Perlatan kesehatan yang ada di Puskesmas Bengkunat Belimbing terkategori ˂ 80%
standar Permenkes 75 tahun 2014. Peralatan yang belum tersedia meliputi set promosi
kesehatan, set kesehatan gigi dan mulut, kit keperawatan kesmas, kit UKS, kit UKGS, kit
posyandu, kit kesling. Ruang farmasi dalam kondisi terkunci saat verifikasi lapangan sehingga
tidak ada pemeriksaan alat set farmasi.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas bersumber dari APBD, BOK, dan JKN. Dana
JKN diperuntukan jasa pelayanan sebesar 65 % dan 35% untuk operasional , bahan habis pakai,
serta dukungan operasional lainnya seperti pelatihan, pengadaan bangunan fisik, AC dll.

60 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas khusus sistem informasi tidak
ada namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam
medik dan pendaftaran pasien. Laporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan berupa laporan dan
pengiriman setiap satu bulan seperti laporan KIA, LB1, kesling, promkes dll. Dan laporan tiga
bulan seperti promkes, laporan sewaktu-waktu seperti laporan KLB atau kematian. Laporan
tahunan seperti PKP. Tidak ada feedback yang diperoleh dari Dinkes atas laporan yang dikirim
Puskesmas.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Bengkunat Belimbing sudah memiliki rencana kerja lima tahunan. Dokumen
perencanaan yang sudah tersedia antara lain RUK tahun 2019, RPK tahun 2018, SOP Pelayanan
KIA-KB, SOP Pelayanan gizi, SOP Pelayanan pembangunan, dan lain-lain. Pelaksanaan
lokakarya mini dan lokakarya mini triwulan sudah dilakukan.

Tidak ada perencanaan puskesmas yang dibahas di musrenbang tingkat desa dan
belum ada rencana kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat yang bersumber dari
Alokasi Dana Desa.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pertemuan tingkat desa,
pertemuan kader kesehatan, survey mawas diri, pelatihan kader/tokoh masyarakat, dan
musyarawah masyarakat.

Gedung Puskesmas Bengkunat Belimbing

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 61


PROVINSI
MALUKU UTARA

62 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


11. PUSKESMAS LABI LABI,
KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
PROVINSI MALUKU UTARA

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Labi Labi


Alamat : Jalan Raya Dowongi Jaya
Kode Puskesmas : 1080290
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 58.3% (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Gizi, Farmasi, Analis, Kesling, Promkes, Bidan
Contact Person : Arie Pomboyan (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 085145085479
Unit Binwil : Ditjen Kesmas

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 63


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Pesawat-Mobil

Untuk sampai ke Puskesmas Labi Labi diperlukan waktu 7 jam, akses perjalanan dari
Kabupaten Halmahera Timur dapat menggunakan transportasi darat hanya saja belum
tersedia transportasi umum. Alternatif lainya untuk mencapai Puskesmas Labi Labi dapat
menggunakan mobil reguler sampai desa Bokimaake dengan biaya 350.000 per orang
dilanjutkan menggunakan sewa body (kapal kayu kecil) dengan biaya 6.000.000.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Halmahera Timur Nomor: 188.45/440-6.6 Tahun
2017, Puskesmas Labi Labi termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Labi Labi sebanyak 28 orang yang terdiri dari
1 dokter, 12 perawat, 3 bidan, 1 kesmas, 2 gizi, 2 non nakes, sedangkan di Pustu sebanyak
3 bidan dan di Polindes 3 bidan dan 1 perawat. Status kepegawaian terdapat 9 orang PNS (6
bidan, 3 perawat), 14 kontrak daerah (1 dokter, 1 bidan, 9 perawat, 1 gizi dan 1 non kesehatan),
5 tenaga sukarela (2 bidan, 1 perawat, 1 gizi, dan 1 non nakes).

4. MASALAH DAN KESEHATAN


Berdasarkan Laporan Tahunan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Labi Labi, masalah
kesehatan tertinggi yaitu ISPA. Akar masalah dari ISPA yaitu kebiasaan masyarakat yang
kurang memperhatikan faktor lingkungan dan kebiasaan merokok di keluarga. Upaya yang
dilakukan Puskesmas Labi Labi yaitu pemantauan dengan cara mengunjungi masyarakat dan
memberikan sosialisasi. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial yang sudah dilaksanakan
adalah pelayanan promosi kesehatan, pelayanan KIA-KB dan pelayanan gizi. Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan yang sudah dilaksanakan adalah Pelayanan kesehatan jiwa, UKS,
kesehatan olah raga, kesehatan lansia dan terpadu PTM. Upaya Kesehatan Perorangan yang

64 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


dilaksanakan adalah pelayanan rawat jalan umum dan pelayanan gawat darurat. Rencana
PIS-PK akan dilaksanakan tahun 2019, hal ini dikarenakan belum ada staff yang dilatih PIS-PK.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 3, dimana 1 rumah ditempati oleh dokter dan
2 rumah ditempati sementara oleh paramedis agar tidak rusak. Letak rumah dinas tersebut
berada di samping puskesmas yang jaraknya hanya sekitar 8 meter.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Sumber listrik selama 11 jam dari pukul 19.00-06.00 menggunakan PLN di Puskesmas
Labi Labi. Sumber air bersih Puskesmas berasal dari sumur yang tersedia sepanjang tahun.
Sinyal komunikasi dan internet belum tersedia di wilayah Puskesmas.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ Termasuk meubeleir
insentif - tidak memberikan insentif daerah
kendaraan - tidak disediakan kendaraan dinas
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan √ tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan
DAK NF (BOK) √ Untuk usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Stok obat sudah lengkap dan cukup, akan tetapi ada beberapa obat yang tidak tersedia
(Amoxicilin sirup, diazepam, epinefrin, fitomenadion, magnesium sulfat injeksi, oksigen, zinc
tablet, infus NaCl, infus ringer laktat dan serum anti bisa ular). Penyimpanan obat sudah
tersimpan dengan rapih dan bersih.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Peralatan kesehatan essensial yang ada di Puskesmas Labi Labi masih belum lengkap,
masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan Puskesmas Labi Labi bersumber dari APBD, BOK dan JKN. Dana
JKN diperuntukan jasa pelayanan sebesar 60%. Sedangkan 40% komponen kegiatan untuk
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan yaitu obat, alat kesehatan, bahan habis
pakai dan ATK.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 65


11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
Informasi Puskesmas dilakukan dengan SP2TP. Petugas Sistem Informasi tidak ada
namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dan merekap dokumen.
Laporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan waktunya bervariasi. Setiap minggu puskesmas
melaporkan surveilans. Semua program melaporkan laporanya setiap bulan. Feedback yang
diperoleh dari dinkes yaitu dokumen laporan dan akan dievaluasi juga oleh dinkes kabupaten
untuk monitoring rencana kerja puskesmas ke depannya. Hambatan yang diperoleh oleh
puskesmas yaitu komunikasi dengan Dinas Kesehatan karena akses yang jauh dan ketidak
adaan sinyal.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Labi-Labi sudah memiliki rencana kerja bulanan dan tahunan. Puskesmas
belum memiliki SPO pelaksanaan program dan pelayanan. Perencanaan Puskesmas dibahas
di musyawarah perencanaan pembangunan tingkat kecamatan dan dibahas juga dalam
perencanaan dinkes. Pembangunan kesehatan masyarakat yang bersumber dari alokasi dana
desa adalah gaji untuk kader posyandu. Puskesmas sudah melaksanakan lokmin bulanan dan
triwulan. Terdapat umpan balik dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas, namun
belum ada penilaian kerja puskesmas.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap masyarakat
dengan cara jemput bola dan koordinasi dengan lintas sektor untuk memberikan penyuluhan,
konseling dan pemeriksaan.

Gedung puskesmas Labi-labi

66 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Calon rumah dinas tim nusantara sehat

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 67


PROVINSI
PAPUA

68 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


12. PUSKESMAS GAMELIA
KABUPATEN LANNY JAYA
PROVINSI PAPUA

Peta lokasi

Nama Puskesmas : Gamelia


Alamat : Jalan Bolakme Danime
Kode Puskesmas : 1090486
Kategori : Non Rawat Inap
Status akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 33.3% (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Gizi, Kesling, Analis, Kesmas.
Contact Person : Emi Wenda, AMD. Kep
Nomor HP : 085254391881
Unit Binwil : Badan PPSDMK

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 69


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Pesawat-Motor-Mobil

Untuk sampai ke Puskesmas Gamelia, akses perjalanan lebih dekat dari Wamena,
karena jika dari Kabupaten Lanny Jaya menuju ke Puskesmas Gamelia tetap harus kembali
ke Wamena terlebih dahulu. Dari Kabupaten Lanny Jaya dapat menggunakan transportasi
darat dan sudah tersedia angkutan umum menuju Wamena dengan biaya sekitar Rp 300.000
dilanjutkan dengan perjalanan Wamena menuju ke Puskesmas Gamelia dengan biaya sekitar
Rp 100.000, tetapi jika menggunakan angkutan umum akan memakan banyak waktu karena
angkutan umum tersebut menunggu mobil penuh dengan penumpang, baru berangkat ke
tujuan. Alternatif lain, dapat menggunakan kendaraan darat dengan sistem sewa. Puskesmas
Gamelia berada di wilayah dataran tinggi, perjalanan menuju puskesmas tidak terlalu sulit,
sebagian besar jalan sudah diaspal, tetapi ada beberapa titik jalan yang belum diaspal dan
sulit dilalui kendaraan ketika turun hujan karena tanah menjadi licin.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Luar Biasa Nomor: 115 Tahun 2016, Puskesmas
Gamelia termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Gamelia sebanyak 16 orang yang terdiri dari
5 perawat ( 3 PNS, 1 Kontrak daerah, 1 sukarela) , 2 bidan PNS , 1 Farmasi Kontrak daerah,
1 analis kesehatan kontrak daerah, 7 non nakes (4 PNS, 3 sukarela) . Tenaga kesehatan di
Pustu terdapat 6 orang tenaga yaitu 1 Kesmas PNS, 5 Non Nakes PNS serta di Pos Obat Desa
sebanyak 7 Non Nakes Sukarela .

70 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Berdasarkan laporan kematian tahun 2017, penyebab kematian paling banyak adalah
pneumonia, penyebab kematian kedua adalah diare. Hal ini dikarenakan masyarakat masih
tinggal di rumah honai dan masyarakat juga belum terbiasa berperilaku hidup bersih sehat,
seperti jarang mandi, cuci tangan dan gosok gigi.
Budaya yang menghambat upaya kesehatan antara lain : a) masyarakat masih memiliki
kebiasaan melakukan persalinan di rumah dengan ditolong oleh suami atau keluarga. Bila
terjadi penyulit baru menghubungi tenaga kesehatan; b)Periksa hamil dilakukan pada
trimester dua atau saat perutnya sudah terlihat besar karena bila trimester 1 ibu merasa
belum percaya diri bahwa dirinya hamil, dan c) bayi kurang dari 6 bulan sudah diberi MPASI.
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial belum dapat dilaksanakan semua, yang sudah
berjalan hanya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Upaya kesehatan perseorangan sudah
berjalan dan biasanya dilayani oleh bidan atau perawat. Tenaga Kesehatan yang ada di
Puskesmas Gamelia belum ada yang mengikuti pelatihan PIS- PK, pihak puskesmas belum
diberikan pemberitahuan tentang rencana pelatihan PIS- PK.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 2 bangunan rumah, dimana 1 rumah ditempati
oleh bidan dan perawat, 1 bangunan rumah lainnya terdapat 3 pintu. 2 pintu akan ditempati
oleh paramedisdan satu pintu dengan 2 kamar belum ditempati oleh sehingga dapat
digunakan oleh Tim Nusantara Sehat. Letak rumah dinas tersebut berada di dekat puskesmas
yang jaraknya hanya sekitar 10 meter. Saat ini puskesmas Gamelia juga sedang melakukan
pembanguna rumah dinas dan gedung puskesmas yang baru.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Sumber listrik di Puskesmas Gamelia ini dari sollar cell, bisa digunakan selama kurang
lebih 12 jam, tetapi bila cuaca hujan listrik tidak menyala. Sumber air bersih puskesmas
berasal dari air hujan dan air sungai, akan terjadi kekurangan air saat musim kemarau. Sinyal
komunikasi tidak tersedia di puskesmas, harus naik ke bukit agar mendapatkan sinyal
Telkomsel.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ dilengkapi perabotan
insentif - tidak memberikan insentif daerah
kendaraan - tidak disediakan kendaraan dinas
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan - tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 71


8. OBAT-OBATAN
Ketersediaan stok vaksin pada saat kunjungan ada dan tercukupi, untuk obat obatan
ada beberapa jenis obat yang tidak tersedia seperti jenis obat untuk hipertensi.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Gamelia masih belum lengkap,
masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas berasal dari dana BOK dan JKN. Dana JKN
diperuntukan jasa pelayanan sebesar 60% dan 40% untuk operasional serta bahan habis pakai.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Puskesmas belum membuat profil tahunan, Sistem informasi yang digunakan oleh
puskesmas menggunakan sistem SP2TP, belum ada petugas Sistem Informasi namun
terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam medik dan
pendaftaran pasien. Laporan yang dikirim ke dinas kesehatan hanya beberapa laporan dan
pengiriman hanya satu bulan sekali seperti laporan LPLPO, Malaria dan KIA, LB1, LB3, LB4.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Gamelia belum memiliki rencana kerja lima tahunan Puskesmas, serta belum
memiliki SOP, RUK dan RPK. Kegiatan musrenbang dan lokmin juga belum dilaksanakan.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sudah dilaksanakan di puskesmas adalah
pertemuan kader kesehatan.

Gedung Puskesmas Calon rumah dinas baru

72 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


13. PUSKESMAS POGA,
KABUPATEN LANNY JAYA
PROVINSI PAPUA

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Poga


Alamat : Distrik Poga
Kode Puskesmas : 1090487
Kategori : Non Rawat Inap
Status akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 33.37 % (Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Perawat Gigi, Kesmas, Kesling
Contact Person : Matrogwe Wandik (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081340393346
Unit Binwil : Badan PPSDMK

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 73


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Transport roda empat.

Menuju Puskesmas Poga, akses perjalanan dari Kabupaten Lanny Jaya dengan biaya
charter/sewa kendaraan roda empat, dikarenakan belum ada kendaran roda empat regular/
rutin dari Kabupaten Lanny Jaya (Tiom) ke Distrik Poga. Besarnya biaya sewa kendaraan roda
empat sekitar Rp 2.500.000,- untuk sekali drop dan untuk sewa tunggu sekitar 7 jutaan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Lanny Jaya Nomor: 115 Tahun 2016, Puskesmas Poga
yang terletak di Distrik Poga termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Poga sebanyak 15 orang yang terdiri dari 4 orang
tenaga Bidan (2 Aparat Sipil Negara dan 2 tenaga kontrak), 10 orang perawat (7 Aparat Sipil
Negara dan 3 tenaga kontrak), 1 orang tenaga Farmasi.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan Laporan Tahunan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Poga, masalah
kesehatan tertinggi yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Diare, Penyakit Kulit (Scabies
dan Borok), Cacar Air, Cacingan, Penyakit sendi tulang/rematik dan Malaria. Masyarakat
umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah sehingga berdampak pula pada sanitasi
lingkungan dan hygiene yang masih rendah. Penyakit ISPA umumnya disebabkan oleh asap
perapian pada malam hari yang kebanyakan dialami oleh masyarakat yang tinggal di rumah
Onai dimana ventilasi sirkulasi udara sangat minim.

74 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial belum dapat dilaksanakan semua oleh puskesmas
karena keterbatasan tenaga kesehatan. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial yang ada
baru pelayanan gizi, kesling dan KIA. Untuk UKP tidak berjalan baik karena kepala puskesmas
belum pernah mendapatkan pelatihan tentang manajemen puskesmas dan kurang didukung
dengan pencatatan pelaporan yang rapi dan teratur.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di Puskesmas Poga ada 5, dimana 4 rumah ditempati oleh pegawai
puskesmas, 1 rumah lainnya belum ditempati sehingga tempat tinggal tersedia untuk Tim
Nusantara Sehat. Masing-masing rumah tersebut terdiri dari 2 kamar yang bisa ditempati oleh
4 orang. Meubelair dan sarana lain belum tersedia dalam rumah. Alternatif lain Tim NS dapat
menginap di kamar petugas rawat inap, dimana ruang tersebut belum digunakan.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Puskesmas Poga menggunakan sumber listrik non PLN yaitu bersumber dari generator
tenaga air milik distrik. Listrik hanya tersedia 24 jam namun jika keadaan banjir kadangkala
lampu menjadi padam. Sumber air bersih puskesmas berasal dari mata air, akan terjadi
kekurangan air saat musim kemarau. Sinyal komunikasi handphone (Telkomsel) tersedia di
lokasi puskesmas namun kurang jernih, namun tidak terdapat sinyal internet.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ Dilengkapi perabotan
insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
kendaraan -
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan - tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Stok obat masih belum lengkap dan masih terbatas, dan tersimpan dengan rapih.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Poga masih belum lengkap dan
dipakai secara bersama-sama di setiap bagian tindakan, kondisi peralatan masih kurang dari
80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 75


10. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Puskesmas telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
dengan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdaftar per Desember 2018 di
Puskesmas Poga sebanyak 11.000 Jiwa. Jumlah Dana Kapitasi yang diterima Puskesmas Poga
pada tahun 2018 sebesar 200 juta dengan besar kapitasi untuk puskesmas/jiwa sebesar Rp
3000. Persentase pengalokasian dana kapitasi untuk jasa pelayanan kesehatan sebesar 60%
sedangkan pengalokasian dana kapitasi untuk biaya operasional kesehatan (obat, bahan
medis habis pakai, alat kesehatan) sebesar 30%. Persentase dukungan operasional lainnya
seperti kunjungan rumah sebesar 10%.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas Poga dilakukan dengan manual yang dikelola oleh Petugas Sistem
Informasi dan Analisis Data. Petugas Perawat merangkap sebagai Petugas Tata Usaha dan
Bendahara Puskesmas yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam medik,
pendaftaran pasien dan pengelolaan keuangan puskesmas. Laporan yang dikirim ke dinas
kesehatan adalah laporan mingguan, bulanan, triwulanan berupa laporan penyakit. Laporan
sewaktu-waktu seperti Kejadian Luar Biasa (KLB) dan peningkatan kasus juga dikirim ke dinas
kesehatan. Feedback yang diperoleh dari dinkes yaitu dokumen laporan dan akan dievaluasi
juga oleh dinkes kabupaten untuk monitoring rencana kerja puskesmas ke depannya.
Hambatan yang diperoleh oleh puskesmas yaitu akses pelaporan yang masih manual dan
masih bergantung kepada nakes yang mengetahuinya.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Poga sudah mempunyai rencana kerja lima tahunan namun tidak bisa
ditunjukkan, Dokumen perencanaan puskesmas berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tidak
ada. Belum ada Sistem Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan program dan pelayanan.
Perencanaan puskesmas tidak dibahas di musyawarah perencanaan pembangunan
tingkat desa namun dibahas pada perencanaan dinas kesehatan kabupaten. Pelaksanaan
perencanaan dibahas pada Mini Lokakarya Bulanan dan Triwulan. kegiatan pembangunan
kesehatan masyarakat yang bersumber dari alokasi dana desa tidak ada. Terdapat umpan
balik dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas, namun belum ada penilaian kinerja
puskesmas.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Pemberdayaan masyarakat hanya ada untuk kegiatan pertemuan tingkat desa,
sedangkan survey mawas diri, pelatihan kader/tokoh masyarakat, pertemuan kader
kesehatan belum dilakukan.

76 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Gedung Puskesmas Poga

Rumah dinas Tim Nusantara Sehat

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 77


PROVINSI
PAPUA BARAT

78 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


14. PUSKESMAS KOKODA UTARA
KABUPATEN SORONG SELATAN
PROVINSI PAPUA BARAT

Peta lokasi

Nama Puskesmas : Kokoda Utara


Alamat : Distrik Kokoda Utara, Kampung Atori
Kode Puskesmas : 1090063
Kategori : Rawat Inap
Status akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 58, 33% (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : dr, drg, apoteker, ATLM, tenaga gizi, teknis kefarmasian
Contact Person : Verdinal Tarukleme (Pjs. Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081248470922
Unit Binwil : Ditjen P2P

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 79


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI

Jakarta-Sorong Sorong- Teminanbuan- Inanwatan-Atori


6 Jam 55 menit Teminanbuan Inanwatan Rp. 24 jt pp
Rp 5 jt pp Rp. 3 jt pp Rp. 500.000 pp

Transportasi yang digunakan:


Terdapat alternatif transportasi dari Teminabuan ke Atori (Kecamatan Kokoda Utara),
yakni dengan speedboat selama 10 jam dengan biaya Rp 24 juta; pesawat perintis (Susi Air)
dari Teminabuan – Inanwatan terjadwal sekali dalam seminggu yaitu hari Rabu. Sedangkan
Sorong – Inanwatan terjadwal seminggu 2 atau 3 kali. Jika ingin melakukan perjalanan
sebaiknya pemesanan tiket dilakukan jauh hari karena terbatasnya tempat, demikian pula
pemesanan speedboat juga demikian karena terbatasnya BBM.

2. SK KETERPENCILAN PUSKESMAS KOKODA UTARA


Berdasarkan SK Bupati Sorong Selatan Nomor: 440/251/BSS/XII/2016 tentang Penetapan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil, masuk dalam kriteria
puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Sumber daya manusia yang ada di puskesmas sebanyak 12 orang, terdiri dari 10 orang
tenaga kesehatan (nakes). Tenaga kesehatan yang ada terdiri dari tenaga kesmas 1 orang,
perawat 5 orang, bidan 3 orang dan sanitarian 1 orang. Non nakes terdiri dari cleaning servis
dan driver speedboat. Di puskesmas tidak ada dokter, dokter gigi, apoteker, analis kesehatan,
tenaga gizi, dan teknis kefarmasian.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Pada 2017, data jumlah kunjungan pasien yang tercatat ialah ISPA (214), Myalgia (183),
Dermatitis (119), Diare (82), Gastritis (70), Chepalgia (49), Penyakit kulit dan jaringan lainnya
(39), Kecelakaan ruda paksa (39), Febris (36), Pioderma (28). Masalah kesehatan utama
tahun 2017 dilihat dari pencapaian SPM, yaitu: rendahnya cakupan kunjungan bayi, 23,56%,
cakupan pertolongan persalinan di fasyankes 9,6%, penemuan bumil KEK 40 orang, masih ada
kasus gizi buruk sebanyak 2 orang dan yang mendapatkan perawatan hanya 20%.

80 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Jenis pelayanan yang ada di puskesmas adalah pelayanan non rawat inap, pelayanan
rawat jalan, pelayanan poliklinik, pelayanan bersalin, farmasi, pelayanan KIA/KB/Kespro,
pelayanan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), pelayanan gizi. Di Puskesmas
Kokoda Utara, program promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan dijadikan satu.
Pada tahun 2017, cakupan program gizi masyarakat tercatat bahwa cakupan ibu hamil
yang mendapatkan 90 tablet tambah darah sangat rendah hanya 14,4%, sementara cakupan
balita yang ditimbang hanya 48.1%. Program KIA cakupan juga sangat rendah yaitu K1 81.2%
dan K4 14.4%, sementara kunjungan nenatus hanya 60.4%. Cakupan yang tinggi hanya pada
cakupan ibu hamil yang mendapatkan PMT yaitu 95.2% dan Bayi yang mendapatkan Vitamin
A 97.29%.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Rumah dinas berada tepat di samping puskesmas. Terdapat 3 unit rumah dinas dan
tersedia 1 rumah dinas dengan 2 kamar yang dikosongkan untuk Tim NS.

6. KEBERADAAN LISTRIK DAN AIR


Tidak ada listrik di wilayah ini, sehingga harus menggunakan generator set (genset) dan
panel surya yang dapat aktif 24 jam. Di puskesmas, kebutuhan air dipenuhi melalui sumur gali
dan air hujan.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH

Substansi Komitmen Keterangan


rumah tinggal √ termasuk perabot
insentif -
kendaraan -
kapitasi √
pelatihan √
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Persediaan obat di puskesmas dinilai cukup karena pasokan obat dari dinas kesehatan
rutin dilakukan. Di samping itu obat diinventarisir dengan baik, setiap obat yang keluar dicatat
petugas. Hanya vaksin yang kadang datang terlambat karena faktor cuaca .

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 81


Puskesmas lama dan baru

Calon rumah dinas NS

82 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


PROVINSI
SULAWESI SELATAN

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 83


15. PUSKESMAS PAMANTAUANG,
KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Pamantauang


Alamat : Desa Pammas, Pulau Pamantauang
KodePuskesmas : 1070515
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 66.7% (SangatTerpencil)
Jenis nakes diperlukan :Dokter, dokter gigi, Gizi, Bidan, Analis Kesehatan,
Rekam medis, Perawat
Contact Person : Nurhadi S.Kep,Ns (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 085299752762
Unit Binwil : Ditjen P2p

84 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Perahu

Menuju ke Puskesmas Pamantauang, akses perjalanan dari Kabupaten Pangkep


menggunakan transportasi menggunakan kendaraan laut dengan sistem sewa Rp 15.000.000.
Alternatif lain dengan menumpang kapal nelayan, umumnya masyarakat membayar sekitar
Rp 70.000, tetapi waktu keberangkatan tidak tentu, karena nelayan hanya akan ke laut saat
ada kegiatan menangkap ikan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Alternatif lain,
dapat Perjalanan menuju puskesmas sewaku-waktu dapat terhalang oleh kondisi cuaca,
untuk menuju puskesmas harus ke Makassar yaitu di Pelabuhan Poetere karena di Pangkep
tidak ada transportasi langsung menuju puskesmas Pamantauang.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Pangkajene dan kepulauan Nomor: 511 Tahun 2018,
Puskesmas Pamantauang termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Pammantauang sebanyak34 orang yang terdiri
dari 1 dokter, 14 perawat, 8 bidan, 2 perawat gigi, 3 kesmas, 1 kesling, 1 tenaga gizi, 1 analis
kesehatan, 3 non nakes, sedangkan di poskesdes ada 22 tenaga kesehatan, yaitu 11 orang
bidan dan 11 orang perawat. Status kepegawaian terdapat 14 orang PNS (5 bidan, 3 perawat,
2 kesmas, 1 non nakes, 1 dokter, 1 kesling, 1 gizi ), 11 bidan kontrak dan 3 sukarela, 20 perawat
kontrak dan 2 sukarela, perawat gigi ada 1 tenaga kontrak dan 1 sukarela. Analis kesehatan ada
1 tenaga kontrak non nakes terdiri dari 2 tenaga kontrak dari SMU dan S1 ekonomi. Puskesmas
Pamantauang memiliki tenaga kesehatan di rumah singgah yang ada di kabupaten, yang
bergantian berjaga jika ada pasien rujukan dari puskesmas. Tenga kesehatan tidak selalu ada
di puskesmas.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 85


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Berdasarkan Laporan Tahunan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Pamantauang,
masalah kesehatan tertinggi yaitu hipertensi kemudian gastritis, hal ini dapat disebakan karena
pola hidup dan pilihan konsumsi makanan serta kurangnya aktivitas fisik pada penduduk
daerah kepulauan. Sedangkan penyebab kematian tertinggi disebabkan karena usia lanjut
hal ini menunjukkan bahwa tingkat harapan hidup di wilayah puskesmas masih tinggi. Selain
itu masih terdapat kepercayaan dan ikatan emosional yang kuat antara masyarakat dengan
dukun di wilayah puskesmas. Kebiasaan seperti tidak menerima pengobatan konvensional,
tidak mau disuntik, rambut tidak boleh diurai saat hamil dan beberapa hal lain yang tidak
sesuai dengan kondisi seharusnya, hal ini memicu kurangnya pelayanan kesehatan pada
masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial belum dapat dilaksanakan semua oleh puskesmas
karena keterbatasan tenaga kesehatan yang menerapkan sistem shift/ bergantian di pulau
dan di kabupaten. Untuk upaya pengembangan masyarakat hanya pelayanan lansia dan
PTM yang dapat dilaksanakan walaupun belum terlalu maksimal. Tenaga Puskesmas belum
ada yang pernah mengikuti pelatihan PIS-PK, sehingga program PIS-PK yang dilaksanakan
tidak sesuai atau tidak maksimal karena belum mendapatkan pelatiihan manajeman dan
pelaksanaannya. Meskipun demikian kepala puskesmas berinisatif untuk tetap menjalankan
beberapa poin PIS-PK dengan merujuk pada panduan dan contoh yang ditemukan di media
sosial atau internet.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 3, dimana 1 rumah ditempati oleh dokter dan
bidan, 2 rumah lainnya tidak ditempati oleh tenaga kesehatan sehingga dapat digunakan
oleh Tim Nusantara Sehat. Letak rumah dinas tersebut berada di samping puskesmas yang
jaraknya hanya sekitar 10 meter.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tersedia listrik selama <24 jam di Puskesmas antara pukul 17:00 s/d 21:00 menggunakan
geset atau solar cell sebagai sumber listrik. Sumber air bersih Puskesmas berasal dari air hujan
dan air sumur (mata air), Sinyal komunikasi tidak tersedia untuk Puskesmas, akan tetapi
terdapat jaringan Internet (VSatIpstar) yang disediakan oleh swasta sehingga masih dapat
berkomunikasi menggunakan media sosial (WA, facebook, dan e-mail).

86 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH
Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ Dilengkapi perabot
Insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
Kendaraan √ ada 1 motor dinas
Kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan √ tenaga NS diikutsertakan jika ada pelatihan
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Stok obat terkadang kurang, ada beberapa jenis vaksin yang kurang seperti DPT/HB,
sehingga terkadang melakukan rujukan dengan alasan kekurangan obat. Hal ini karena jarak
dari PKM ke Dinas kesehatan sangat jauh dan terbatas oleh laut/ transportasi.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Semua peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Pamantauang masih belum lengkap,
masih <80% Standar Permenkes 75 Tahun 2014. Beberapa alat rusak dan kurang namun
puskesmas telah mengusulkan kembali pada dinas, terkadang pengadaan alat kesehatan
juga menggunakan anggaran JKN jika kebutuhan sangat mendesak.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Biaya Operasional Kesehatan Puskesmas dari DAK Non Fisik, Dana desa dan JKN .Dana
JKN diperuntukan jasa pelayanan. Komponen kegiatan yang dibiayai dengan dana kapitasi
berupa bahan medis habis pakai. Untuk dana desa diperuntukan untuk menambah anggaran
bangunan posyandu dan pembangunan jamban sehat (Jaga).

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan menggunakan aplikasi SP2TP. Petugas Sistem Informasi
tidak ada namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti
rekam medik dan pendaftaran pasien. Jenis laporan yang dikirim ke Dinas Kesehatan berupa
laporan mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan seperti laporan Surveilans, UKP, UKM
Esensial, TB Paru dan Profil Feedback yang diperoleh dari Dinkes yaitu dokumen laporan dan
akan dievaluasi juga oleh Dinkes Kabupaten untuk monitoring rencana kerja puskesmas ke
depannya. Hambatan yang diperoleh puskesmas yaitu akses pelaporan masih bergantung
kepada nakes yang mengetahuinya serta jarak puskesmas dengan dinas kabupaten yang
sangat jauh.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 87


12. MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas Pamantauang sudah memiliki rencana kerja tahunan, Perencanaan
Puskesmas dibahas di musyawarah perencanaan pembangunan dan ada kegiatan
pembangunan kesehatan masyarakat yang bersumber dari alokasi dana desa. Terdapat
umpan balik dari dinas kesehatan yang diterima oleh puskesmas, namun belum ada penilaian
kerja puskesmas. Dokumen RUK, RPK bulanan dan tahunan ada berupa soft file. Namun
belum ada SPO serta SK legalitas program dan tim pengelolah program puskesmas.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Sepengetahuan kepala puskesmas belum terdapat pemberdayaan dan kemitraan yang
dibentuk oleh puskesmas.

Gedung Puskesmas

Gambar Calon Rumah Dinas Tim


Nusantara Sehat

88 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


16. PUSKESMAS GAYA BARU
KABUPATEN BONE
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Puskesmas Gaya Baru


Alamat : Jl. Tujue, Desa Gaya Baru, Kec. Tellu Limpoe
Kode Puskesmas : 1070567
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 58.3 % (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Dokter gigi, Apoteker, Analis Kesehatan
Contact Person : H. Sudirman, SKM (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 085255722494
Unit Binwil : Ditjen P2P

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 89


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil- Mobil

Jakarta - Makassar
• Pesawat(2 Jam) Makassar- Watampone –PKM
• Rp 1.5 - 2 Juta Watampone Gaya Baru
Angkutan umum darat Angkutan umum
(5 jam) darat (4 jam)
Rp. 130.000 Rp.80.000

Menuju Puskesmas Gaya Baru, perjalanan dilakukan menggunakan Rute Udara-


Darat-Darat.Perjalanan dimulai dari Jakarta menuju bandar udara Sultan Hasanuddin di
Makassar, lalu menuju ke Terminal Daya untuk menggunakan angkutan umum menuju Kota
Watampone dengan waktu tempuh selama 5 jam dan biaya sekitar Rp. 130.000.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Puskesmas Gaya Baru menggunakan angkutan
umum, dengan durasi tempuh sekitar 4 Jam dan biaya Rp. 80.000. Namun jika menggunakan
angkutan ini, maka akan memakan waktu yang sangat lama, karena mobil harus menunggu
penumpang hingga penuh kemudian berangkat. Alternatif lainnya adalah menggunakan
sistem carter/sewa dengan tarif sesuai dengan negosiasi.
Rute Alternatif lain adalah dengan menggunakan jalur darat dari kota Makassar (terminal
Daya), kemudian turun di pertigaan Jl Poros Makassar Bone-Kecamatan Lapri (waktu tempuh
4 Jam) dengan biaya Rp. 100.000. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puskesmas
Gaya Baru dengan angkutan umum dengan biaya sekitar Rp. 50.000 (waktu tempuh 3 Jam).
Karena Puskesmas terletak di antara rute Makassar-Bone, maka rute ini dapat memangkas
waktu perjalanan karena tidak perlu di masuk ke Kota Watampone. Kondisi jalan menuju
Puskesmas secara umum telah beraspal, namun di beberapa lokasi masih terdapat jalan
rusak, dan berlubang. Rute yang di lewati adalah dataran tinggi dan pegunungan dengan
tikungan tajam, terdapat tanjakan/ turunan yang ekstrim, dan jalan yang sempit sehingga
harus berhati-hati.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten BoneNomor 357 Tahun 2017 Puskesmas Gaya Baru
termasuk kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

90 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Gaya Baru sebanyak 52 orang dengan rincian
sebagai berikut Dokter 1, Bidan 26, Perawat 12, Perawat Gigi 1, Kesehatan Masyarakat
6, Sanitarian 1, Tenaga Gizi 1, dan Tenaga non Nakes 4. Jumlah Nakes Berdasarkan Status
Kepegawaian PNS Dokter (1), Bidan (8), Tenaga Kesmas (2), Sanitarian (1), Tenaga Gizi (1).
Tenaga kontrak Perawat (1), Tenaga Kesmas (3). Tenaga Sukarela Bidan (18), Perawat (11),
Perawat gigi (1), Tenaga Kesmas (1), Non Nakes (4).

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan laporan 10 penyakit terbesar di Puskesmas Gaya Baru, masalah kesehatan
yang terbanyak adalah gastritis. Masalah kesehatan kedua adalah penyakit dermatitis yang
dapat disebabkan oleh kontak terhadap zat tertentu ketika beraktivitas di kebun/ ladang.
Angka kematian tertinggi disebabkan oleh faktor umur/ lansia (7 kasus), TBC (1 Kasus), dan
Kecelakaan (1 Kasus). Kasus penyakit TB tahun 2017 sebanyak 7 (tujuh) orang yang positif dan
telah ditangani hingga sembuh. Kasus sunting yang ditemukan pada tahun 2018 sebanyak 11
orang. Sementara cakupan imunisasi universal sebanyak 45 % pada tahun 2017.
Hambatan dari aspek budaya yang dijumpai :
a. Tradisi adat (ma’bakkang) dalam menyambut masa panen yang dilaksanakan
selama satu bulan. Masyarakat dipantang untuk mandi dan melarang anaknya
disentuh orang lain. Tradisi tersebut juga melarang makan-makanan yang berasal
dari ‘darah’ seperti telur dan sejumlah sayuran. Sebaliknya, warga dianjurkan
memakan ikan teri secara terus menerus.
b. kentalnya keharusan mengikuti ‘acara keluarga’ sehingga setiap orang tidak
boleh terputus berpartisipasi termasuk orang yang sakit dan ibu hamil dicegah
mengunjungi puskesmas sebelum rangkaian acara selesai;
c. pantangan memakan daun kelor karena dianggap berbahaya bagi janin
diakibatkan oleh getah pohon tersebut. Hal ini menyebabkan kurangnya asupan
alami zat besi pada ibu hamil;
d. ibu hamil harus didampingi oleh dukun pada saat akan melahirkan meskipun
pada saat yang bersamaan ada nakes yang menolong. Hal ini dapat menyebabkan
perbedaan prosedur dalam penanganan, dan
e. definisi sakit menurut masyarakat adalah ketika orang yang tersebut sudah betul-
betul tidak bisa berjalan dan beraktivitas sehingga sering ditemukan kasus yang
sudah terlanjur parah ketika di bawa ke puskesmas.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial telah berjalan. Hal ini dibuktikan dengan
adanya Penilaian Kinerja Puskesmas (2017) serta laporan bulanan dan triwulanan dengan
angka capaian yang cukup baik. Upaya Kesehatan perorangan (UKP) telah berjalan dengan
baik dengan didukung 1 orang dokter (PNS) yang telah bertugas selama 5 tahun. Meskipun
demikian ketiadaan apoteker, tenaga teknis farmasi, dan analis kesehatan menyebabkan UKP
belum berjalan dengan maksimal. PIS-PK telah dilakukan oleh puskesmas gaya baru, namun
masih belum maksimal. Penyebab utama adalah wilayah kerja puskesmas yang luas dan jauh.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 91


5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS
Tim Nusantara Sehat akan disediakan rumah dinas yang berada tepat di belakang
bangunan puskesmas dengan luas 8x9 m. Jumlah kamar 3 (ukuran kira2 2,5x3 meter). Kamar
mandi di dalam rumah ukuran 1,5x1,5 cm. Ventilasi cukup, lantai semen,kondisi baik, layak
tinggal. Tersedia dapur, ruang tengah, ruang tamu, teras, dan halaman belakang. Listrik
tersedia 24 jam. Air tersedia sepanjang tahun bersumber air permukaan (sungai).

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Listrik tersedia 24 jam sehari dengan sumber utama adalah PLN, selain itu Puskesmas
juga memiliki genset sebagai sumber listrik cadangan (Kapasitas 15 KVA). Sumber air bersih
berasal dari sungai yang berada 50 meter yang dialirkan menggunakan pompa bermesin dan
pipa, tersedia sepanjang tahun. Sinyal telekomunikasi tersedia (provider telkomsel) dengan
kualitas suara jernih. Sinyal stabil apabila berada di luar puskesmas. Jaringan internet tersedia
dimana koneksi stabil dalam mode 3G.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ kurang layak terutama kamar mandi
insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
kendaraan √
kapitasi √
pelatihan √
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Secara umum Puskesmas Gaya Baru telah memiliki stok obat yang cukup dari segi jenis
dan jumlahnya. Namun demikian, masih ada beberapa jenis obat yang tidak tersedia seperti
metilergometrin maleat, nifedipin, serum anti rabies, dan serum anti bisa ular. Tidak pernah
ada pasien yang dirujuk karena keterbatasan obat-obatan.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Jika mengacu pada standar Permenkes No 75 tahun 2015, Puskesmas Gaya Baru masih
belum memiliki peralatan kesehatan yang lengkap (<80%). Sarana, prasarana, dan peralatan
kesehatan di puskesmas tercatat dengan baik.

92 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


10. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya operasional kesehatan di Puskesmas Gaya Baru berasal dari dana kapitasi JKN,
dana BOK, dan dana desa. Jumlah peserta JKN adalah sebanyak 12.491 Jiwa (9.330 Jiwa PBI,
237 Non-PBI, dan 2924 Jamkesda). Dana JKN yang diperuntukkan untuk jasa pelayanan adalah
60% dan 40% untuk berupa obat-obatan, bahan habis pakai, alat kesehatan, dan transportasi
kegiatan. Alokasi dana desa untuk kesehatan dipergunakan untuk kegiatan dan insentif kader
posyandu, pengadaan alat kesehatan bidan desa, insentif bidan desa, pengadaan jamban,
insentif kader desa siaga, meubelier, renovasi/ konstruksi bangunan puskesmas

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Sistem pencatatan informasi puskesmas menggunakan SP2TP. Tidak terdapat petugas
yang khusus menangani sistem informasi. Dokumen seperti rekam medik dan berkas
pendaftaran pasien telah disimpan dengan dengan baik meskipun dilaksanakan oleh salah
seorang bidan. Frekuensi laporan yang dikrim ke dinas kesehatan adalah laporan bulanan,
triwulan, dan tahunan. Feedback yang diberikan oleh dinas kesehatan berupa monitoring dan
sebagai bahan evaluasi untuk rencana kerja puskesmas ke depan.
12. MANAJEMEN PUSKESMAS
Puskesmas telah memiliki rencana kerja lima tahunan, RUK 2019, RPK 2018, SK Program
dan penanggung jawabnya. Puskesmas juga telah memiliki SOP terkait dengan pelaksanaan
program yang dilakukan. Dokumen yang belum dimiliki adalah SK tim perencanaan dan
penilaian puskesmas, SK pengelola sistem informasi, dan SK tim pembina wilayah.
Perencanaan puskesmas telah dibahas pada Musrenbang pada tingkat desa maupun
pada tingkat kecamatan sumber anggaran puskesmas adalah dana BOK, JKN, dan dana desa.
Puskesmas telah memiliki daftar inventaris barang milik negara yang terdata cukup baik. Telah
dilakukan lokakarya mini bulanan dan triwulanan serta kegiatan pemberdayaan masyarakat
(pertemuan tingkat desa, survei mawas diri, musyawarah tingkat desa, pertemuan kader
kesehatan, pelatihan kader masyarakat).

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas Gaya Baru masih terbatas
pada pemanfaatan kader kesehatan di setiap desa. Kader tersebut secara rutin dibina dan
berikan pengetahuan kesehatan terkini serta dilibatkan dalam setiap kegiatan puskesmas.
Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan berupa pelatihan kader/ tokoh masyarakat,
pertemuan kader kesehatan, musyawarah masyarakat desa, pertemuan tingkat desa, untuk
membahas mengenai masalah dan perkembangan kesehatan masyarakat

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 93


14. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH III
Puskesmas Gaya Baru pernah ditempatkan Tim Nusantara Sehat Batch III (2016-
2018) sejumlah 5 orang, terdiri atas tenaga perawat, bidan, kesmas, gizi, dan apoteker. Hasil
survey menunjukkan bahwa pimpinan puskesmas (kepala puskesmas dan kepala tata usaha)
menilai kinerja tim tersebut sangat baik dan mampu memberikan kontribusi nyata kepada
puskesmas di berbagai aspek.
Tim NS mampu dinilai mampu memperbaiki kondisi pelaporan Puskesmas Gaya Baru
yang pada awalnya masih kacau, hingga akhirnya mendapatkan penghargaan terkait dari Dinas
Kesehatan karena kelengkapan laporan. Salah satu hambatan terbesar dalam penugasan
adalah munculnya kecemburuan dari petugas puskesmas lokal. Hal ini dilatarbelakangi
ketimpangan penghasilan dan fasilitasi yang diberikan dibandingkan sebagian besar nakes
lokal yang berstatus tenaga sukarela. Oleh karena itu, diberikan rekomendasi bagi tenaga
tim yang akan ditempatkan di masa mendatang agar menjaga hubungan baik, bersosialisasi,
menjaga empati, serta sebisa mungkin menghindari topik seputar penghasilan.

Gedung Puskesmas Gaya Baru

Rumah Dinas Tim NS

94 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


17. PUSKESMAS LEKKE’
KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Lekke’


Alamat : Kelurahan Lembang Lekke’ Kecamatan Simbuang
KodePuskesmas : 1070690
Kategori : Rawat Inap
Status Akreditasi : SudahTerakreditasi
Skor T/ST : 66,6% (SangatTerpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Tenaga Gizi,
Analis Kesehatan, Sanitarian, Kesling
Contact Person : Matius Pangala (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081315387507
Unit Binwil : Ditjen P2P

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 95


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Motor

Hambatan transportasi menuju Puskesmas, di antaranya tidak ada transportasi


umum yang dapat digunakan dari kabupaten ke Puskesmas,hujan yang mengguyur dari sore
hingga pagi hari menyebabkan akses jalan yang terdiri dari tanah, batu, lumpur, sedikit aspal
dan beton menjadi makin sulit dilalui. Selain itu adanya longsor batu besar menyebabkan
kendaraan roda 4 tidak dapat masuk menembus ke lokasi, sehingga perjalanan terpaksa
menggunakan kendaraan roda 2. Puskesmas berada sekitar 50 meter dari Kecamatan
Simbuang. Jalanan di depan dan sekitar puskesmas adalah beton yang masih tergolong
cukup baik kondisinya, namun masih ada beberapa titik yang masih tanah dan bebatuan.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Toraja Utara Nomor:38/III/2015, Puskesmas Lekke’
termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Lekke’ sebanyak 21 orang yang terdiri dari 1
dokter, 5 perawat, 10 bidan, 1 kesmas, 1 Promkes, 3 non nakes. Status kepegawaian terdapat
7 orang PNS (1 dokter, 2 bidan, 3 perawat, 1 kesmas), 6 tenaga honorer (2 bidan, 1 promkes,
1 SMK, 2 driver), 8 tenaga sukarela (6 bidan, 2 perawat).

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Berdasarkan data yang didapatkan masih bervariasi, yaitu diare berada di urutan
pertama dengan 3,90%, Thypus dan AIDS masing-masing di urutan kedua dengan angka
0,01%, TB Paru berada di urutan ketiga dengan 0,03%, PMS berada di ururtan keempat dengan
0,04%, dan kusta dengan 0%. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian
masyarakat belum melaksanakan PHBS, pola makan dan istirahat yang cukup, pola perilaku
serta gaya hidup sehat.

96 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Prevalensi penyakit yang bersumber dari binatang ditemukan adanya peningkatan
jumlah kasus rabies dibandingkan tahun lalu (terdapat 33 kasus masyarakat yang di gigit oleh
anjing yang diduga rabies. Namun kasus gigitan anjing rabies sudah di tangani oleh dinas
kesehatan dan dinas peternakan dimana dilakukannya penyuntikan vaksin rabies kepada
anjing peliharaan masyarakat setempat dan pemberian vaksi rabies kepada masyarkat
suspect rabies. Angka kematian bayi berjumlah 3 orang yang disebabkan oleh anencephali,
epistaksis, BBLR + Cacat bawaan.
Puskesmas memberikan pelayanan rawat jalan dan gawat darurat 24 jam untuk
masyarakat. Pelayanan 24 jam ditangani oleh petugas paramedis yang tinggal di rumah dinas.
Selain itu puskesmas juga mempunyai pelayanan konsultasi konseling, pelayanan kesehatan
bergerak yaitu puskesmas keliling, pelayanan usia lanjut, promosi kesehatan yang dilakukan
di gereja dan sekolah. Upaya kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh petugas puskesmas
walaupun tidak ada petugas kesling yang dibantu oleh Tim NS batch 5, tersedia kesehatan
ibu dan anak serta keluarga berencana, gizi, Kesehatan kerja, kesehatan kejiwaan, indera,
kesehatan tradisional. Puskesmas tidak memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan haji dan PONED. Puskesmas belum memiliki standar operasional prosedur di tiap
tindakan dan RPK sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dalam proses penyusunan.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Tempat tinggal tim Nusantara Sehat terletak tepat di sebelah Puskesmas Lekke’.
Adapun tempat tinggal tim NS dipisah antara perempuan dan laki – laki. Puskesmas mempunyai
3 rumah dinas, rumah dinas pertama ditempati oleh pegawai puskesmas, rumah kedua yang
sementara digunakan untuk UGD sebagai persiapan akreditasi mengingat minimnya ruangan
puskesmas, rumah ketiga ialah rumah yang ditempati tim NS wanita, sementara petugas
puskesmas lainnya sekarang tinggal di rujab Kecamatan Simbuang.

6. KEBERADAANLISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Tidak tersedia 24 jam, sampai dengan bulan November 2017 listrik tidak tersedia
dari PLN, maka untuk menanggulanginya menggunakan turbin, namun hanya pukul 17.00-
07.00 WITA. Ketersediaan akses komunikasi di Puskesmas Lekke hanya terbatas jaringan
2G Telkomsel yang mengakibatkan tidak adanya jaringan internet yang tersedia sehingga
menimbulkan kesulitan dalam sistem informasi puskesmas dalam mengakses dan input
data serta pelaporan yang ada. Segala bentuk pelaporan dan keperluan yang berhubungan
dengan jaringan internet hanya bisa dilakukan di ibukota kabupaten dengan jarak tempuh 4-6
jam. Air bersih sesungguhnya tersedia langsung dari pegunungan, hanya penghantarannya
sulit, sehingga akses air bersih sering terhenti akibat kebocoran pipa atau pipa yang terputus
sehingga air bersih tidak dapat mengalir ke pemukiman, melalui pipa penghantar dari sumber
air sehingga pendistribusiannya bergilir.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 97


7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH
Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ dilengkapi perabot
Insentif -
Kendaraan -
Kapitasi √
pelatihan -
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

8. OBAT-OBATAN
Obat emergensi ada namun tidak lengkap, obat-obatan yang tersedia tidak sesuai
dengan kebutuhan. Vaksin anti rabies tersedia.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Peralatan tersedia namun Kit tidak lengkap dan peralatan digunakan bersamaan oleh
balai pengobatan umum, pengobatan gigi dan KIA. Peralatan medis di poli KIA dan KB ada
dan belum sesuai dengan standar. Pelayanan gizi tidak memiliki peralatan yang memadai.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Total anggaran kesehatan dari berbagai sumber pembiayaan seperti JKN (kapitasi dan
non kapitasi), dana BOK.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual. Petugas Sistem Informasi tidak ada
namun terdapat petugas TU yang melaksanakan penyimpanan dokumen seperti rekam
medik dan pendaftaran pasien. Laporan program puskesmas Lekke’ rutin dikirim ke dinas
kesehatan yang bertanggung jawab pembuatan laporan programnya oleh tim NS batch 5.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Lekke’ sudah memiliki rencana kerja tahunan, dokumen perencanaan
tersebut dapat ditunjukkan. Dinkes Tana Toraja sudah mendistribusikan beberapa alat
kesehatan seperti dental care, mikroskop, reagensia TB dan malaria, tempat tidur pasien dan
beberapa alat kesehatan lainnya. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan pelayanan
pasien di Puskesmas Lekke’. Puskesmas sudah memiliki visi,misi, tujuan, kelembagaan dan
struktur organisasi terpampang dan tertulis di puskesmas, sudah mempunyai penyusunan
rencana pelaksanaan dan usulan kegiatan puskesmas yang tertulis sesuai pedoman
manajemen puskesmas. Puskesmas Lekke’ memiliki dokumen mengenai survei mawas
diri. Masyarakat di wilayah kerja puskesmas terdapat beberapa kelompok keagamaan.

98 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Puskesmas memiliki 3 buah pustu, 1 buah pusling roda empat dan dibantu oleh 5 orang
bidan desa. Kegiatan di pustu dibantu oleh beberapa orang kader.

13. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang diterjunkan untuk memperkuat SDM di
Puskesmas Lekke’ berjumlah 5 orang, terdiri dari tenaga perawat, bidan, kesling, gizi dan
analis kesehatan.

Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya:

a. Anak Peduli dan Cinta Lingkungan (AMPICILIN)


Kegiatan ini menyasar siswa tingkat SD, SMP, dan SMA agar menjalin komitmen
bersama untuk membiasakan diri mengambil sampah 5 menit sebelum masuk kelas,
menjalankan jumat bersih dan sehat (kerja bakti dan olahraga).

b. Kelas Balita Bermasalah (KEBAS)


Edukasi ditujukan kepada para ibu balita yang bermasalah perkembangan
kesehatan nya melalui sharing dan konseling sehingga diharapkan mampu
meningkatkan derajat kesehatan balita.

c. Ibadah Tanpa Gangguan Rokok (BATAGOR)


Kegiatan berupa edukasi untuk mendorong hari ibadah masyarakat bebas asap
rokok .

Gedung Puskesmas

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 99


Rumah tinggal tim NS

100 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


18. PUSKESMAS RANTEBUA
KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Rantebua


Alamat : Jl. PorosRantebua – Sumalu Lembang Rantebua
Kecamatan Rantebua
Kode Puskesmas : 1070745
Kategori : Rawat Jalan
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : SangatTerpencil
Jenis nakes diperlukan : Tenaga Analis, Tenaga Kesling, Dokter Umum, Apoteker, Gizi,
Kesehatan Masyarakat, dokter gigi
Contact person : Yan Palindang (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 0821 9201 0833
Unit Binwil : Ditjen P2P

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 101


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI

Perjalanan ke Toraja Utara dengan menggunakan kendaraan roda empat ditempuh


kurang lebih 10 jam jalan darat. Perjalanan dari kantor Bupati Toraja Utara ke Dinas
Kesehatan Toraja Utara kurang lebih 2 jam. Puskesmas Rantebua berada di perbatasan
Toraja Utara dan Palopo, perjalanan menuju Puskesmas ditempuh selama kurang lebih 2.5
jam.Biaya yang diperlukan dari Jakarta ke ibu kota provinsi Sulawesi Selatan (Makassar)
dengan menggunakan pesawat berkisar Rp. 2.500.000,- (PP), Provinsi ke Kabupaten Rp.
1.500.000,- (PP), Kabupaten ke Puskesmas Rp. 1.000.000 (PP). Hambatan yang dialami terkait
transportasi menuju Puskesmas yaitu tidak ada transportasi umum yang dapat digunakan
dari kabupaten ke Puskesmas. Transportasi hanya tersedia pada saat hari pasar. Namun jika
hendak turun dapat meminta bantuan warga dengan menggunakan kendaraan roda empat
untuk diantarkan kekabupaten atau ke Puskesmas. Untuk mengunjungi pustu, posyandu dan
kecamatan kendaraan yang harus digunakan adalah kendaraan roda dua dikarenakan jalan
yang kecil dan rusak.

2. SK KETERPENCILAN PUSKESMAS RANTEBUA


Berdasarkan SK Bupati No. 50/I/2015 dinyatakan Puskesmas Rantebua tergolong
puskesmas sangat terpencil. Jalan tergolong cukup baik karena jalan menuju puskesmas
berupa aspal, namun masih ada beberapa titik yang masih tanah dan bebatuan. Wilayah
puskesmas rawan longsor bila musim hujan.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan Puskesmas Rantebua yaitu 2 bidan PNS dan 4 bidan CPNS, 3 perawat
PNS dan 1 SPK. Pelayanan juga dibantu oleh tenaga sukarela sejumlah 4 orang dan pegawai honorer
daerah sejumlah 5 orang bidan, 3 perawat, 1 farmasi, 1 dokter umum. Rincian tenaga kesehatan
termasuk yang bertugas di luar Puskesmas yaitu 1 dokter umum, total bidan 11 orang , total
perawat 6 orang, tenaga farmasi, supir dan cleaning service berjumlah 1 orang. Berdasarkan lokasi
kerja, distribusi tenaga kesehatan di puskesmas 20 orang ,polindes 4 orang.

102 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Pada tahun 2018, masalah kesehatan yang banyak ditemui ialah myalgia, ISPA, penyakit
kulit, gastritis akut, hipertensi dan diabetes mellitus. Masalah kesehatan utama tahun 2018
dilihat dari pencapaian SPM yaitu masih ada penemuan penderita HIV/AIDS yaitu (1), malaria
(1 ). Jumlah penderita diare 30 orang, hipertensi 57 orang.
Puskesmas Rantebua merupakan puskesmas non rawat inap yang baru beroperasi pada
tahun 2013. Puskesmas memiliki pelayanan kesehatan keliling, usia lanjut dan posyandu.
Di samping itu sebagian besar pelayanan UKM esensial dan pengembangan juga telah
diselenggarakan meliputi KIA-KB, gizi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kesehatan
kejiwaan, indera, kesehatan tradisional. Upaya promosi kesehatan yang dilakukan di gereja,
sekolah dan masyarakat. Sementara itu, jenis pelayanan yang belum bisa dilaksanakan adalah
pelayanan haji dan PONED.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Puskesmas Rantebua memiliki 2 buah rumah dinas yang berada 50 meter dari
puskesmas. Rumah tersebut saat ini ditempati oleh petugas puskesmas dan NS. Masing –
masing rumah memiliki 3 kamar tidur, 1 buah kamar mandi, ruang tamu dan dapur. Saat ini,
fasilitas dalam rumah yang di tempati oleh NS yaitu 2 springbed, 2 kasur, 2 lemari, 1 box baju,
peralatan dapur, kulkas, meja makan dan meja kerja.

6. KEBERADAAN LISTRIK DAN AIR


Sudah tersedia listrik di Puskesmas Rantebua dan air yang tersedia berasal dari mata air
pegunungan, jika musim kemarau air di daerah ini sulit sehingga masyarakat harus membeli
atau mengambil air dari daerah lain.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ dilengkapi perabot
insentif - daerah tidak memberikan insentif daerah
kendaraan √ ada 1 motor dinas
kapitasi √ NS mendapatkan dana kapitasi
pelatihan - Informasi tidak tersedia

8. OBAT-OBATAN
Kesesuaian obat dengan perencanaan selalu selisih 50 %, akibatnya stok obat tidak sesuai
sehingga obat sering kosong. Hal ini disebabkan karena waktu tunggu dari IFK di luar perkiraan.
Sedangkan obat dengan menggunakan dana JKN bendahara kurang paham dengan mekanisme
pengadaan obat JKN. Akan tetapi sampai sejauh ini obat terkendali 80 % untuk pelayanan.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 103


9. PERALATAN ESSENSIAL
Sejumlah alat kesehatan tidak terlengkapi misalnya kit posyandu, kit kesling, kit
keperawatan kesmas, kit UKGs, set promkes, set ASI, set laboratorium, set farmasi, set
obgyn, dan set resusitasi bayi. Sementara peralatan medis yang kurang adalah printer dimana
jumlahnya hanya 2 buah dengan kondisi rusak.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan kesehatan puskesmas berasal dari dana BOK dan JKN. Rincian pembiayaan
tahun 2016 bersumber BOK Rp275.963.000,-) dan daru JKN Rp150.711.500,-.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Sistem informasi puskesmas dilakukan secara manual. Petugas khusus sistem informasi
tidak ada, namun pelaporan laporan masih tepat waktu. Supervisi maupun feedback dari
dinkes tidak ada.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas telah melaksanakan manajemen puskesmas dibuktikan dengan adanya
dokumen penilaian kinerja puskesmas uang telah diberikan feedback oleh dinkes kabupaten.

13. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang sudah diterjunkan untuk memperkuat
SDM di PKM berjumlah 5 orang, terdiri dari tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat,
apoteker, bidan, dan perawat. Kendala Tim Nusantara Sehat (NS) adalah menggerakkan
masyarakat untuk memiliki kesadaran dan berperilaku sehat. Program inovasi yang dilakukan
di Puskesmas Rantebua di antaranya :
a) Bekerjasama dengan PKH dan PKK desa dalam kegiatan terkait optimalisasi peran
Posyandu dan pembentukan Posyandu terintegrasi (posbindu untuk paralansia dan
penderita penyakit tidak menular) dan mendampingi/ melakukan kunjungan rumah
bagi balita gizi buruk atau kurang.
b) Pemasangan Stiker P4K untuk ibu hamil dan melakukan kunjungan rumah pada
semua ibu hamil.
c) Penyempurnaan kinerja pelayanan dalam gedung, dibuat alur pelayanan dan SOP
dari setiap program yang ada di puskesmas.

104 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


14. GAMBARAN PERUBAHAN SEBELUM–SESUDAH TIM NS BERGABUNG DENGAN TIM PUSKESMAS

No Sebelum Sesudah
1 Tidak ada SOP SOP lebih jelas
Perawat tidak mengisi SOAP
2 Perawat sudah mengisi SOAP pasien
pasien

Penggunaan dana BOK dan JKN


Penggunaan dana BOK dan JKN sudah
3 tidak tepat sasaran dan tidak
semakin jelas.
jelas

Laporan bulanan puskesmas


4 Laporan bulanan menjadi tepat waktu
tidak tepat waktu
Administrasi rawat jalan tidak
5 Administrasi sudah tertata dengan cukup baik
tertata dengan baik
Masyarakat lebih sadar akan pentingnya
Kesadaran masyarakat
kesehatan dibuktikan dengan sudah
6 terhadap pentingnya kesehatan
tersedianya tempat sampah dan kawasan
masih sangat rendah
tanpa rokok

Gedung Puskesmas Rantebua

Rumah dinas tim NS Kunjungan rumah lansia

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 105


Tim NS batch V saat survei akreditasi

Perjalanan menghadiri MMD

106 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


19. PUSKESMAS AWAN
KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Awan


Alamat : Desa Lembang Awan, Kecamatan Awan Rantekarua
Kode Puskesmas : 1080087
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 50% (Sangat Terpencil)
Nakes yang diperlukan : Dokter, Dokter gigi, Kesmas, Kesling, Gizi, Apoteker,
Analis Kesehatan
Contact person : Rita Susanti Tikupadang, S.Kep (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 082293756353
Unit Binwil : Badan Litbangkes

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 107


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat- mobil - mobil

2. SK KETERPENCILAN PUSKESMAS AWAN


Berdasarkan SK Bupati Toraja Utara Nomor 297/VII/2016 tentang Penetapan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Kabupaten Toraja Utara tahun
2016, Puskesmas Awan termasuk kategori sangat terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) di dalam Puskesmas Awan (di luar tim NS) dengan
status PNS dan kontrak, hanya sebanyak 11 orang, terdiri dari, 7 bidan (1 pns, 6 kontrak), 4
perawat (1 pns dan 3 kontrak. Tenaga Non Nakes ada 3 orang, terdiri 1 TU (PNS) dan 2 sopir.
Kategori tenaga magang di puskesmas ada 10 orang (3 perawat dan 7 bidan). Nakes yang
ada di desa ada 3 bidan desa. Selama penempatan NS 5, terdapat 5 tenaga kesehatan PNS
yang pindah dari puskesmas Awan. Pemda/Dinkes/Puskesmas masih membutuhkan Tim
Nusantara Sehat, karena SDM lokal (PNS/Honorer Daerah) mayoritas berprofesi bidan dan
perawat sedangkan profesi dokter umum, dokter gigi, tenaga kesehatan masyarakat, gizi,
kesling, analis lab, dan apoteker tidak ada.

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Permasalahan kesehatan yang dihadapi Puskesmas Awan diantaranya adalah masih
tingginya kasus ISPA dan diare, dengan kasus penemuan pneumonia 11 kasus, rendahnya
persalinan di fasyankes (31%), terdapat 1 kematian bayi dan sulitnya memperoleh buah dan
sayur di desa. Selain itu permasalahan yang belum terselesaikan adalah rendahnya capaian
rumah sehat sebesar 45,45%, 46,2% penduduk yang bisa mengakses akses air bersih, belum
ada data rumah tangga ber-PHBS, belum tercapai UCI, dan imunisasi lengkap baru 45% bayi.

108 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Sementara itu, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial telah dilaksanakan oleh
puskesmas dengan penguatan tim NS. Upaya pelayanan kesling sudah diselenggarakan
berupa kegiatan inspeksi sanitasi air bersih, pemicuan STBM meskipun belum menjadi desa
ODF, cakupan jamban keluarga 94,44 %. Pelayanan promkes dilakukan melalui penyuluhan
dalam gedung dan luar gedung, pemberian leafleat, pembinaan Rumah tangga ber-PHBS,
pendataan PIS-PK, dan kunjungan rumah. Pelayanan KIA-KB dilakukan dengan koordinasi
dengan lintas sektor dan untuk pelayanan gizi dengan PMT tambahan dan percontohan
kebun gizi. Upaya kesehatan perseorangan (UKP) dilaksanakan dengan total kunjungan
tahun 2017 sebanyak 210 kunjungan.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Bangunan rumah dinas di puskesmas ada 2 unit. 1 unit untuk dokter bersama paramedis
dan 1 unit digunakan sebagai tempat tinggal tim Nusantara Sehat.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR, DAN JARINGAN INTERNET


Sumber listrik berasal dari PLN 24 jam dan Non PLN dan hanya tersedia mulai jam 18.00
WIT sampai jam 08.00 WIT. Sumber air bersih baik di Puskesmas maupun rumah tinggal NS
berasal dari mata air pegunungan dan tersedia sepanjang tahun. Jaringan telepon/HP dan
internet tersedia pada beberapa titik khusus dalam jangkauan tertentu dari Puskesmas.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH

Substansi Komitmen Keterangan


rumah tinggal √ fasilitas baik
insentif - tidak ada
kendaraan √ 2 unit motor
kapitasi √ kapitasi dibagi sesuai permenkes
pelatihan √ pelatihan tingkat Kab dan Prov

8. OBAT-OBATAN DAN ALKES


Pasokan obat dari Dinkes ke Puskesmas dilakukan secara rutin. Belum pernah terjadi
kekurangan obat. Setiap awal bulan, vaksin selalu diantar dari Dinas Kesehatan. Penyimpanan
vaksin disimpan di dalam kulkas (freezer).

9. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pengelolaan dana BOK RUK NS dan RUK Puskesmas diintegrasikan menjadi satu POA (Plan
Of Action) dengan total anggaran Rp. 763.999.500 juta. Sampai pada periode April, dana yang
sudah terserap Rp. 118.428.000 juta selanjutnya dibagi untuk kegiatan pelayanan luar gedung,

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 109


biaya transportasi dan BBM untuk operasional puskesmas. Bentuk kegitan pelayanan luar
gedung dibagi menjadi UKP, UKM, Pengembangan dan essensial. Hambatan yang dihadapi
yaitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya transportasi peserta dan konsumsi
kegiatan.

10. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Saat ini sudah ada tenaga khusus yang mengelola sistem informasi Puskesmas.
Pelaporan sudah dilakukan secara tepat waktu dan sudah terlaksana supervisi dari Dinkes
Kab/Kota.

11. MANAJEMEN PUSKESMAS


Saat ini untuk kegiatan musrenbang tingkat desa, monev terpadu, dan feedback hasil
monev sudah terlaksana. Begitu pula dengan kegiatan SMD, MMD, musrenbang tingkat
kecamatan , kabupaten, dan penilaian kinerja Puskesmas.

12. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang ditempatkan untuk memperkuat SDM di
Puskesmas Awan berjumlah 6 orang, terdiri atas tenaga kesmas, 1 bidan, 1 tenaga perawat,
1 sanitarian, 1 tenaga gizi, dan 1 apoteker.

Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya:


1. KEGIMAS (Kebun Gizi Masyarakat), diharapkan masyarakat dapat mengambil
contoh yang baik untuk pemenuhan konsumsi sayur dan buah
2. PENYU GSB2 (Penyuluhan Gizi Seimbang Bangsa Berprestasi), menyasar kelompok
remaja yaitu siswa SMP dan SMA. Diharapkan para siswa-siswi dapat mengetahui
dan memahami manfaat gizi seimbang untuk meningkatkan konsentrasi belajar,
membantu aktifitas, bersosialisasi, untuk mencapai kesempurnaan fisik dan
kebugaran.
3. PEGAS GIZI (Pembinaan Keluarga Sadar Gizi), mengenalkan masyarakat berperilaku
gizi seimbang, dan mampu mengenali masalah gizi pada keluarganya melalui
konseling dan pemetaan kadarzi. Bertujuan meningkatkan kunjungan balita ke
posyandu secara berkala, mengenali tanda-tanda sederhana keadaan kelainan
gizi, menerapkan susunan hidangan yang baik dan benar, sesuai dengan PUGS,
mampu mencegah dan mengatasi kejadian, atau mencari rujukan dan menghasilkan
makanan melalui pekarangan.
4. Sosialisasi nikah sehat, mengenalkan kepada calon pengantin atau WUS yang akan
menikah agar mengetahui hal-hal yang harus disiapkan dalam masa kehamilan dan
persalinan yang aman. Diharapkan dapat menekan jumlah ibu hamil di bawah umur
20 tahun untuk minimalisasi komplikasi kehamilan.

110 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


5. Pembuatan inovasi media promosi kesehatan, meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat melalui permainan seperti ular tangga, kwartet, Teka-teki
sehat (TTS)

13. GAMBARAN PERUBAHAN SEBELUM DAN SESUDAH ADA TIM NS


Terdapat 10 buah posyandu (purnama), dengan kader aktif 50 orang), ada 8 posyandu
lansia, 8 POSBINDU PTM, pengurus desa siaga sudah dibentuk.

Gambar Puskemas Awan Calon rumah dinas NS

Poli umum Ruang konseling

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 111


20. PUSKESMAS RANTE UMA
KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi

Nama Puskesmas : Rante Uma


Alamat : Jl. Poros Sapan-Pulu’-Pulu’, Lembang Rante Uma,
Kecamatan Buntu Pepasan
Kode Puskesmas : 1070762
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter umum, dokter gigi, apoteker/teknis kefarmasian,
perawat gigi, kesling, kesmas, dan analis kesehatan
Contact Person : Saripa, S.Tr.Keb (Plt. Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 08114219205
Unit Binwil : Ditjen P2P

112 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan:

Terdapat alternatif transportasi dari Rantepoa (Ibukota Kabupaten Toraja Utara) ke


Puskesmas Rante Uma yakni dengan menggunakan ojek selama 2 jam 30 menit dengan biaya
Rp 400 rb/orang pp. Jalanan menuju ke Puskesmas Rante Uma tergolong cukup baik, namun
masih ada beberapa titik yang masih berupa tanah dan bebatuan sehingga rawan terhadap
longsor.

2. SK KETERPENCILAN PUSKESMAS RANTE UMA


Berdasarkan SK Bupati Toraja Utara Nomor 297/VII/2016 tentang Penetapan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Kabupaten Toraja Utara tahun
2016, masuk dalam kriteria puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas saat ini 23 orang, terdiri dari tenaga bidan
8 orang (3 PNS, 4 Pegawai Harian Tetap dan 1 NS), perawat 7 orang (1 PNS, 5 PHT, 1 NS), Ahli
Gizi 1 orang (1 NS), Dokter Gigi 1 orang (1 NS), Sanitarian 1 orang (1 NS), Apoteker 1 orang (1
NS), Promkes 1 orang (1 NS), 2 orang staf administrasi (2 PHT), dan 1 orang sopir (1 PHT). Jenis
tenaga kesehatan (non NS) yang tidak tersedia di puskesmas adalah dokter umum, dokter
gigi, analis kesehatan, perawat gigi, kesling, apoteker, kesmas, dan teknis kefarmasian.
Tetapi dengan kebijakan dari daerah ada 1 orang Dokter Umum , dokter dari Puskesmas lain
dengan jadwal piket di Puskesmas Rante Uma setiap hari selasa dan sabtu.

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 113


4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN
Pada 2017, data jumlah kunjungan pasien yang tercatat ialah Batuk (976), Hipertensi
(602), Dermatitis (293), Reumatik (291), Sakit Gigi (231), Myalgia (197), Influenza (112), ISPA
(108), diare (56), dan Pneumonia (19). Penyebab kematian terbanyak adalah hipertensi (3
Orang), Diabetes Mellitus (2 orang), dan Stroke (2 orang). Masalah kesehatan utama tahun
2017: Tingginya kasus balita Bawah Garis Merah (BGM) (7%), Tingginya cakupan balita
ditimbang yang tidak naik berat badannya (25,6%), Rendahnya cakupan bayi 0-6 bulan
yang mendapat ASI Eksklusif (32,6%), Rendahnya cakupan persalinan oleh NAKES (74,73%),
Rendahnya capaian keluarga yang memiliki/ menggunakan jamban sehat (75,9%), rendahnya
capaian penemuan kasus baru TB BTA Positif (0%), dan rendahnya cakupan Desa UCI (75%).
Puskesmas Rante Uma merupakan puskesmas non rawat inap yang baru beroperasi
pada tahun 2014. Jenis pelayanan yang ada di Puskesmas adalah pelayanan non rawat inap/
pelayanan rawat jalan, pelayanan poli klinik, pelayanan bersalin, farmasi, pelayanan KIA/KB/
Kespro, pelayanan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) dan Imunisasi, pelayanan
gizi, pelayanan sanitasi, serta pelayanan pijat bayi.

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Rumah dinas berada tepat di samping Puskesmas. Terdapat 1 unit rumah dinas dengan
kondisi baik yang terdiri dari 4 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur. Satu
kamar tidur telah dihuni oleh pegawai puskesmas dan 3 kamar yang kosong diperuntukan
bagi Tim NS. Fasilitas di rumah dinas seperti tempat tidur, lemari, dan perlengkapan dapur
telah tersedia.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR, DAN JARINGAN INTERNET


Listrik di Rante Uma tersedia 24 jam, namun karena lokasinya yang berada di lereng
terkadang listrik padam akibat kabel putus. Air yang tersedia berasal dari mata air pegunungan,
terkadang air mengalir kecil sehingga disiasati dengan menyediakan penampungan untuk
menanggulangi kehabisan air. Jaringan internet ada namun tidak tersedia setiap saat dan
titik sinyal terdekat berkisar antara 1-5 km dari puskesmas.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Pemerintah Daerah, DinasKesehatan, dan Kecamatan sangat menyambut baik
dengan diterjunkannya tim NS kedaerah mereka. Mereka bersedia membantu tim NS dalam
memberikan pelayanan kemasyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rante Uma.

8. OBAT-OBATAN
Persediaan obat di Puskesmas dinilai cukup karena pasokan obat dari Dinas
Kesehatan rutin dilakukan dan apabila terjadi kekurangan obat di puskesmas, petugas
memberikan alternative pilihan obat lain yang tersedia di gudang dinkes dengan efek dan
fungsi yang sama serta melakukan pembelian obat skala kecil dari apotek untuk obat-
obat yang memang tidak dapat digantikan misal obat yang aman untuk anak < 2 tahun.

114 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Obat diinventarisir dengan baik, setiap obat yang keluar dicatat oleh petugas. Hanya vaksin
untuk kasus gigitan/ rabies (VAR) stok sangat terbatas dengan angka kejadian di wilayah kerja
yang cukup tinggi sehingga sering terjadi kekosongan stok.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Sejumlah peralatan kesehatan yang belum dilengkapi adalah set promosi kesehatan, set
laboratorium, kit pendukung tenaga keperawatan kesmas, kit UKGS, kit kesling dan gizi.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Seluruh anggaran yang digunakan Puskesmas Rante Uma untuk melaksanakan kegiatan
puskesmas didapatkan dari dana JKN operasional, BOK (NS, fokus MDGs), dan APBN/APBD
Kegiatan oleh tim NS seluruhnya dianggarkan dalam BOK Nusantara Sehat, kecuali kegiatan
yang sifatnya menyatu dengan kegiatan rutin puskesmas.

11. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Terdapat pertemuan tingkat desa, Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), pertemuan
kader kesehatan, pelatihan kesehatan bagi tokoh masyarakat/kader, dan adanya kemitraan
bidan dan dukun. Terdapat organisasi masyarakat disetiap lembang/desa yang diberi nama
Lembaga Adat Tingkat Lembang.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas telah melakukaan telaah terhadap RUK tim NS dan selanjutnya diintegrasikan
dengan RUK puskesmas. PoA terintegrasi ini sudah mulai dijalankan. Tim NS menginisiasi
sejumlah program yang belum dilaksanakan di puskesmas dan dinilai bermanfaat besar bagi
masyarakat.

13. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V


Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang ditempatkan untuk memperkuat SDM
di Puskesmas Rante Uma berjumlah 7 orang, terdiri dari tenaga dokter gigi, bidan, perawat,
apoteker, gizi, kesling, dan kesmas
Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya:

a. Pembentukan kelompok Forum Komunikasi Peduli Kesehatan


b. Pemantauan pertumbuhan balita di gereja-gereja
c. Demonstrasi menu sehat balita di posyandu balita
d. Pengembangan Posbindu di desa, instansi, dan sekolah
e. Inspeksi berkala stok obat di pustu
f. Penyelenggaraan IVA test untuk WUS
g. Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi anak SD secara berkala
h. Inspeksi Tempat pengolahan makanan (TPM) dan Tempat-tempat umum (TTU) secara berkala

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 115


Gedung Puskesmas Rante Uma

Fasilitas dalam gedung puskesmas

Rumah tunggu kelahiran

116 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


21. PUSKESMAS BARUPPU'
KABUPATEN TORAJA UTARA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Peta Lokasi
Nama Puskesmas : Baruppu'
Alamat : Barerreng Kelurahan Baruppu’ Selatan Kecamatan Baruppu
Kode Puskesmas : 1070763
Kategori : Non Rawat Inap
Status Akreditasi : Belum Terakreditasi
Skor T/ST : 66,7% (Sangat Terpencil)
Jenis nakes diperlukan : Dokter, Apoteker, Tenaga Gizi, Analis Kesehatan
Sanitarian, Kesling
Contact Person : Jhon Padidi, AMK (Kepala Puskesmas)
Nomor HP : 081355315819
Unit Binwil : Ditjen P2P

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 117


1. PERJALANAN MENUJU LOKASI
Transportasi yang digunakan: Pesawat-Mobil-Motor

Hambatan transportasi menuju Puskesmas, diantaranya tidak ada transportasi


umum yang dapat digunakan dari kabupaten ke Puskesmas Baruppu’. Akses jalan dari
Baruppu’ ke kota masih banyak jalan yang berlubang, bebatuan serta sepanjang perjalanan
kita masih dapat menemukan hutan maupun jurang. Apabila menggunakan sepeda motor 1-2
jam. Apabila terjadi longsor akibat hujan maka lama perjalan bisa mencapai 4 jam. Apabila
cuaca hujan, jalan menuju kota rawan longsor, selama 3 bulan pertama di Baruppu’ telah
terjadi longsor hingga 3 kali sehingga akses jalan menjadi terhambat.

2. SK KETERPENCILAN
Berdasarkan SK Bupati Kabupaten Toraja Utara Nomor: 50/1/2015, Puskesmas Baruppu’
termasuk ke dalam kategori Puskesmas Sangat Terpencil.

3. SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Tenaga Kesehatan di Puskesmas Baruppu’ berjumlah 27 orang dengan rincian sebagai
berikut: 6 orang PNS ( 4 perawat, 2 bidan), 5 PTT (1 dokter gigi, 4 bidan), 7 Tenaga Sukarela (4
perawat, 3 bidan), 9 kontrak daerah ( 2 perawat, 6 bidan, 1 asisten apoteker).

4. MASALAH DAN UPAYA KESEHATAN


Penyakit terbanyak dipuskesmas Baruppu’ adalah Batuk, ISPA, Influenza, Gastritis,
Dermatitis dan Eksim, Demam, Sakit Kepala, Hipertensi, Diare, Reumatik. Upaya kesehatan
KIA-KB yang dilakukan di puskesmas Baruppu’ berdasarkan profil tahun 2015 dapat diukur
kesuksesannya melalui indikator kunjungan kehamilan K4 (target 95% tercapai 47,42%), KB
Aktif (target 65 % pencapaian 43,88%), pelayanan balita (target 85 % pencapaian 140.67%), KN
3 target 88 % pencapaian 109%, Persalinan oleh tenaga kesehatan target 90% pencapaian 111%.
Upaya kesehatan gizi meliputi cakupan D/S (target 85% pencapaian 74%), ASI sksklusif (target
80% pencapaian 57%), Fe bumil (target 95% pencapaian 41%), VIT A (target 85% pencapaian
75%), Pemberian MP-Asi bagi masyarakat miskin (target 100% pencapaian 0%).

118 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


Sementara itu, upaya kesling dilakukan melalui pengawasan TTU memenuhi syarat
kesehatan (target 85% pencapaian 83%), inspeksi rumah yang memenuhi syarat kesehatan
(target 80 % pencapaian 55%), inspeksi sanitasi air (target 82 % pencapaian 64 %), Stob BABS
(target 90 % pencapaian 74%), jamban sehat (target 82%pencapaian 55%), TPM (target 70%
pencapaian 31%). Upaya promosi kesehatan yaitu cakupan desa siaga aktif (target 100 %
pencapaian 0%), rumah tangga ber-PHBS (target 70 % pencapaian 62 %), bayi mendapat
ASI Eksklusif (target 80 % pencapaian 75 %), posyandu purnama dan mandiri (target 40 %
pencapaian 0 %), penyuluhan Napza (target 15 % pencapaian 10%), Intitusi kesehatan ber-PHBS
(target 100 % pencapaian 60,25 %), institusi pendidikan ber-PHBS (target 80 % pencapaian 0 %).

5. KETERSEDIAAN RUMAH DINAS


Puskesmas Baruppu’ memiliki 3 rumah dinas, yang mana masing-masing rumah
dinas memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi, serta lengkap dengan perabotan dan
peralatan masak. Kondisi rumah Tim Nusantara Sehat sudah termasuk layak huni, hanya saja
masih kekurangan kamar, karena 7 orang tim hanya memiliki 2 kamar tidur.

6. KEBERADAAN LISTRIK, AIR DAN JARINGAN INTERNET


Puskesmas Baruppu’ sudah memiliki akses untuk listrik dan air, sehingga tidak ada
kesulitan untuk masalah listrik dan air. Ketersediaan air di tempat tinggal tim cukup memadai,
air cukup bersih karena berasal dari pegunungan namun berpotensi coklat apabila terjadi hujan
yang cukup deras. Ketersediaan listrik di tempat tinggal tim cukup baik karena berasal dari
PLN. Apabila listrik dari PLN mati, maka akan digantikan oleh listrik yang berasal dari turbin.
Jaringan listrik sudah sangat baik sehingga tidak ada kendala yang berarti. Ketersediaan jaringan
komunikasi telepon di tempat tinggal tim NS cukup baik, situasi hilang sinyal apabila mati listrik
atau gangguan lainnya namun jarang terjadi. Jaringan internet di tempat tinggal tim juga sangat
baik. Tersedia jaringan wifi yang dimiliki Puskesmas dan dapat dinikmati hingga tempat tinggal
sehingga mendukung kebutuhan pelaporan online.

7. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH


Komitmen dinyatakan oleh Wakil Bupati sebagai berikut:
Substansi Komitmen Keterangan
rumah tinggal √ termasuk perabot
Insentif -
Kendaraan -
Kapitasi √
Pelatihan -
DAK NF (BOK) √ usulan kegiatan Tim NS

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 119


8. OBAT-OBATAN
Obat emergensi ada namun tidak lengkap, obat-obatan tersedia sesuai dengan
kebutuhan.

9. PERALATAN ESSENSIAL
Peralatan medis yang belum dilengkapi di Puskesmas Baruppu’ yaitu vaksin set, pH
kit, diagnostic test, sterilisator elektrik, otoskop, perlengkapan pendukung poli gigi set
(tang, alat skeling, tambalan, dll), dan UKS kit. Sementara peralatan non medis yang perlu
diberikan perhatian adalah jumlah komputer hanya 1 dan dalam kondisi rusak ringan sehingga
pencatatan dan pelaporan terhambat. Terdapat LCD, wifi dan mikrofon.

10. PEMBIAYAAN KESEHATAN


Total anggaran kesehatan dari berbagai sumber pembiayaan seperti JKN (kapitasi dan
non kapitasi), dana BOK, dan APBD.

11. SISTEM INFORMASI PUSKESMAS


Informasi Puskesmas dilakukan dengan manual dan komputerisasi. Petugas Sistem
Informasi ada dari tim NS. Pelaporan puskesmas sudah dilakukan tepat waktu namun
mekanisme feedback dari Dinkes belum berjalan. Tim NS batch V dilibatkan dalam SIP dan
salah satu anggota menjadi PJ SIP/simpus.

12. MANAJEMEN PUSKESMAS


Puskesmas Baruppu’ tidak memiliki SOP untuk penyusunan RUK, RPK, survei
mawas diri, PKP, PTP, Lokmin bulanan dan triwulan. Sedangkan untuk SOP pelayanan dan
tupoksi sudah ada, tetapi tidak dimiliki oleh setiap pegawai. Saat ini SMD, MMD, Muusrenbang
di berbagai tingkat telah dilakukan. RUKUNS telah terintegrasi dengan RUK puskesmas. Monev
terpadu Lintas sektor telah berjalan begitu juga dengan feedback hasil monev.

13. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KEMITRAAN


Pemberdayaan masyarakat di Puskesmas Baruppu’ terbilang cukup baik karena
puskesmas memberdayakan kader kesehatan dari masyarakat setempat untuk posyandu
dan desa siaga aktif yang jumlah aktifnya adalah 43 orang kader. Untuk kemitraan sendiri,
Puskesmas Baruppu’ bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan yang bersifat
keagamaan, yaitu dengan Persekutuan Wanita Gereja Toraja dan Persekutuan Pemuda Gereja
Toraja. Selain itu, Puskesmas Baruppu’ juga bekerja sama dengan TNI/Polri setempat dan
forum kecamatan desa.

120 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


14. TIM NUSANTARA SEHAT BATCH V
Tim Nusantara Sehat Batch V (2016-2018) yang ditugaskan di Puskesmas Baruppu’
berjumlah 7 orang, terdiri dari tenaga dokter, perawat, bidan, kesmas, kesling, gizi, dan
apoteker.

Terdapat beberapa Kegiatan Inovasi Tim NS diantaranya:

1. Kelas dukun ibu

Sosialisasi dan advokasi ke perangkat kecamatan dan dusun melalui kelas ibu hamil
dengan konsep kemitraan bidan dan dukun

2. Sertifikat bersalin

Pemberian sertifikat sebagai penghargaan kepada ibu yang bersalin di fasilitas


kesehatan dan ditolong bidan. Sertifikat memuat surat keterangan lahir yang
penting untuk keperluan pengurusan akte kelahiran, foto bayi baru lahir beserta
ibu, tanda tangan bidan penolong persalinan, kepala puskesmas, dan kepala
lembang

3. Kartu kontrol posbindu


Pengadaan kartu ini bertujuan memantau kesehatan posbindu berisi informasi
hasil pemeriksanaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar glukosa dan asam urat.

4. Pembuatan brosur konsultasi gizi mandiri


Membuat brosur secara mandiri sebagai media KIE dalam rangka konsultasi gizi

15. GAMBARAN PERUBAHAN SEBELUM DAN SESUDAH ADA TIM NS

No Indikator Sebelum Sesudah


I Manajemen
- SMD Tidak ada Ada
- MMD Tidak ada Ada
- Musrenbang Tk Desa Ada Ada
- Musrenbang Tk Kecamatan Ada Ada
- Musrenbang Tk Kabupaten Ada Ada
- RUKUNS integrasi dg RUK puskesmas - Sudah
- PKP (penilaian kinerja puskesmas) Tidak ada Ada
- Monev Terpadu LS Tidak ada Ada
- Feed back hasil monev Tidak ada Ada

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 121


No Indikator Sebelum Sesudah
SIP (Sistem Informasi Puskesmas) Tidak ada Ada
- Tenaga khusus (ada/tidak) Tidak Ada
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada
- Pencatatan (manual/ terkomputerisasi) Manual Manual
Tidak tepat
- Pelaporan (tepat waktu/tidak) Tepat waktu
waktu
- Feedback dari Dinkes Kabupaten Tidak
Dilakukan
(Dilakukan/tidak) dilakukan
- Supervisi dari Dinkes Kab (ada/tidak) Ada Ada
II UKM esensial
1 Promkes
- Cakupan desa siaga aktif Tidak ada 63%
- Cakupan Penyuluhan PHBS keluarga 39 % 75%
- Cakupan penyuluhan PHBS di Sekolah 6% 100%
- Cakupan penyuluhan PHBS di tempat-
0 100%
tempat umum
- Cakupan Penyuluhan PHBS di Fasilitas
0 100%
Kesehatan
- Cakupan Posyandu Madya (Baru) 0 85,7%

No Indikator Sebelum Sesudah


- Cakupan Posyandu Purnama + Mandiri 0 50%
- Cakupan Penyuluhan Napza siswa SMP dan SMA 0 53,6%
- Cakupan anggota keluarga tidak ada yang merokok 0 91,3%
2 Kesling
- Sarana air minum yang diinspeksi kesehatan
100 % 100 %
lingkungan (%)
- Sarana air minum yang dilakukan pengawasan (%) 78,25 % 100%
- TTU diperiksa (%) 64 % 75 %
- TTU yang memenuhi syarat (%) - 65%
- TPM yang diperiksa (%) 68,4 % 33,4
- TPM yang memenuhi syarat (%) - -

122 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


No Indikator Sebelum Sesudah
- Persentase penduduk dengan akses berkelanjutan 55% 75%
sanitasi dasar/jamban sehat
- Persentase rumah yang diinspeksi tenaga kesehatan 55% 75,5%
lingkungan
- Persentase rumah memenuhi syarat 55% 74%
- Puskesmas Melalukan klinik sanitasi - 100%
3 KIA-KB
K1 (%) 100,98% 75%
- K4 (%) 91,18% 76,85%
- Persalinan di fasilitas (%) 95,88% 80,58%
- KF Lengkap (%) 96,91% 81,55%
- KN 1 (%) 98,92% 82,83%
- KN lengkap (%) 101% 84%
- Resti Masyarakat(%) 38,89% 166,95
- Komp Obs Ditangani 11,11% 66,67
- Komp Neo Ditangani 0 50,00
- KBY Lengkap 81% 156%
- Kunj Balita Lengkap 21,43% 49,55%
- MTBS 322,77% 226,73
- Cakupan KB aktif (%) 57,94%% 177,69
- Jumlah kematian ibu - -
- Jumlah kematian bayi - 1
4 Gizi
- Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat
- 100 %
perawatan
- Persentase balita yang ditimbang berat badannya 63,50%
- Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat
57% 87,15%
ASI Eksklusif

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 123


No Indikator Sebelum Sesudah
- Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam 75% 98,5 %
beryodium
- Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul 92,65%
41%
vitamin A
- Persentase ibu yang mendapat TTD minimal 90
51,46%
tablet Fe selama kehamilan
- Persentase ibu hamil KEK yang mendapat makanan
% 100 %
tambahan
- Persentase balita kurus yang mendapat makanan
% 100%
tambahan

- Persentase remaja putri mendapat dan


100%
mengkonsumsi TTD
- Persentase Ibu nifas mendapat vit. A - 51,46%
- Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD 93,75%
0%
- Persentase bayi lahir dengan berat badan rendah
95,58%
- Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS
- Persentase balita ditimbang yang naik berat
50,31%
badannya
- Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat 14,77%
badannya

- Persentase balita ditimbang yang naik berat 2,38%


badannya dua kali berturut-turut
- Persentase balita di bawah garis merah 1,01%
- Persentase ibu hamil anemia 0%
5 P2P
- Desa UCI 4 desa 4 desa
- Imunisasi dasar lengkap (%) 75% 87%
- Penemuan kasus TB BTA+ (jml kasus) 0 10%
- Pneumonia balita ditemukan dan ditangani (jumlah
0 0
kasus)
- Diare ditemukan dan ditangani (%) 663,8% 43,5%
- PD3I (uraikan sesuai kasusnya) 0 0

124 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1


No Indikator Sebelum Sesudah
- API malaria (per 1000) 10% 31,25%
- Cakupan pengukuran tekanan darah (%) 100% 80,11%
III UKM Pengembangan
- Posbindu Tidak ada Ada
- Posyandu Lansia Tidak ada Ada
- Kesehatan olahraga Tidak ada Ada
- Dokter kecil Tidak ada Ada
- Kesehatan jiwa Tidak ada Ada

Bangunan Puskesmas Baruppu’

Rumah dinas Tim NS

Sertifikat persalinan Kartu kontrol Brosur mandiri gizi


posbindu

FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1 125


126 FACT SHEET Periode III Tahun 2018 Vol. 1

Anda mungkin juga menyukai