Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD RAFLI PRATAMA (2305076016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN TAHUN
2023

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Oktober 2023


Tempat : Zoom Meeting
Judul Seminar : Konflik PSN Rempang Eco City : Mengejar Investasi, Meninggalkan
Masyarakat Sendiri?

Tugas
1. membuat resume (hanya materinya pembicara 1)
2. menganalisis konsep yang digunakan oleh pembicara 1 (Wengky Ariando) dalam
memotret kasus Rempang?
3. mengkomparasi konsep yang digunakan oleh pembicara 1 dengan konsep-konsep
yang sudah kita pelajari, mana yang lebih mendekati? Apakah konsep kelasnya Karl
Marx, konsep moralitasnya Durkheim? Atau yang lainnya?

Resume:Pembicara 1 Wengky Ariando


Dr. Wengki membuka materi dengan menyampaikan bahwa konsep pembangunan itu pasti
menyangkut tiga lingkaran atau tiga hal yang disebut wacana pembangunan, yaitu isu
lingkungan, isu ekonomi dan isu sosial. Ketidakseimbangan ini yang menyebabkan
ketidakadilan dalam pembangunan.
Ada beberapa poin yang beliau sampaikan, yaitu :
1. Poin-poin penting yang perlu diperhatikan yang dapat menyebabkan
ketidakseimbangan konflik dalam program pembangunan.
2. Beliau mengatakan mengapa perlu mengaitkan budaya sebagai pengetahuan, ruang
dan perkembangan, beliau memberikan kutipan dari marcus garvey “orang-orang
yang tidak punya pengetahuan dari masa lampaunya, asal usulnya dan budayanya
adalah seperti pohon tanpa akar”.
3. Dari poin 2 jika dihubungkan dengan masalah pulau rempang ini, yaitu alasan
masyrakat mempertahankan wilayah tersebut, pengetahuan apa yang masyarakat
punya sehingga mempertahankan wilayah rempang ini.
4. Ancetral domain itu adalah konsep tanah lelulur, bukan hanya wilayah yang ditinggali
tapi wilayah yang menjadi tempat praktek kebudayaan mereka secara turun temurun.
5. Ancetral domain itu wilayahnya masih bagus sehingga munculnya wilayah yang
menarik investasi.
6. FPIC (Free Prior and Informed Consent)
7. FPIC itu menjadi kunci utama, tetapi tidak menjadi kunci utama jika ada sesuatu yang
lebih implementatif daripada FPIC itu sah saja asalkan poin dari pengakuan dan
informed, consent tetap dijunjung tinggi.
8. Beliau mencoba merefleksikan salah satu isu yang diangkat itu, yaitu UMKM
terangkat, investasi, tenaga kerja, infrastruktur, sosial ekonomi dan kesehatan,
legalitas hunian.
9. Pak Dedi Arman menyatakan Rempang itu bukan hanya satu etnis saja tetapi
multikultur sehingga jadi isu ini banyak diangkat aktivis bahwa banyak yang
terdampak dari projek rampang eco city.
10. Isu ini lebih bersifat Etnosentris bahwa terfokus pada satu kultur saja tetapi
sebenarnya banyak kultur didalamnya.
11. Kultur adalah yang sudah ada didalam diri masyarakat.
Kesimpulan dari topik yang disampaikan oleh Dr. Wengky bahwa masalah ini bukan
hanya tentang masyarakat melayu saja tetapi juga masalah kekuatan ekonomi serta
kepemilikan pulau dan juga identitas dari sebuah komunitas dan pulau.

• Penjelasan yang disampaikan oleh Dr. Wengki Ariando ini dalam menganalisis
masalah daripada pulau rempang tersebut bahwa beliau lebih menitikberatkan kepada
FPIC (Free Prior and Informed Consent) yang mana perlu diperhatikan hal-hal
tersebut. Dalam hal ini pemerintah perlu adanya diskusi dan memperhatikan
faktorfaktor yang dapat terjadi bagi pulau rempang tersebut dan beliau menegaskan
bahwa bukan hanya masalah tentang masyarakat melayu saja tetapi adalah mengenai
sebuah identitas pulau atau pun komunitas serta kultur yang terdapat dipulau tersebut.
FPIC ini membantu dalam hal masalah-masalah seperti pulau rempang ini yang
bersangkut paut terhadap kultur-kultur yang ada didalmnya.
FPIC itu terdiri dari :
1. Free (bebas)
2. Prior (didahulukan)
3. Informed (dinformasikan)
4. Consent (dengan persetujuan)
Maksud dari FPIC itu adalah pengakuan hak masyarakat adat dan komunitas lokal
terhadap persetujuan atas dasar informasi di awal tanpa paksaan.

Hasil Analisis konsep menurut Wengky Ariando

• Hasil analisis dari konsep Dr. Wengki Ariando ini adalah bahwa penjelasan beliau
jika dihubungkan dengan konsep dari beberapa filosof mengarah kepada konsep
Durkheim yang lebih memperhatikan masalah moralitas dari suatu kelompok
tersebut. Jika kita perhatikan kembali penjelasan dari Dr. Wengki bahwa pemerintah
perlu memperhatikan beberapa aspek dalam urusan pulau rempang, karena hal ini
berhubungan dengan adanya kultural masyarakat setempat, masyarakat berpendapat
bahwa pulau tersebut merupakan tanah leluhur mereka, Dr. Wengki juga
menyinggung perihal Ancetral Domain (konsep tanah leluhur). Konsep ini masuk
kepada konsep dari Durkheim mengenai sosiologi bahwa ada dua makna fakta sosial
yang merupakan hal eksternal bagi individu masyarakat, yaitu :
1. Setiap orang dilahirkan dalam masyarakat yang terus berkembang dan
mempunyai organisasi atau struktur yang pasti mempengaruhi keadaanya;
2. Setiap individu hanyalah unsur tunggal dari totalitas pola hubungan yang
membentuk masyarakat.
Konsep yang mendekati mengarah ke?
Durkheim menjelaskan dua pendekatan dalam menerangkan fenomena-fenomena
sosial, yaitu pendekatan fungsional dan pendekatan historis.
Hubungan konsep yang dijelaskan oleh Dr. Wengki dengan Durkheim adalah
samasama menjelaskan bahwa masyarakat tidak dapat terlepas dari kondisi asli
mereka yang sudah ada sejak mereka lahir yang kemudian berkembang menjadi
sebuah komunitas didalamnya serta mereka akan tetap mempertahankan wilayah yang
menjadi tempat berkembangnya mereka dan historis dari wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai