Anda di halaman 1dari 2

SPO

Judul:

PELAYANAN ICU

Tanggal Terbit: ……………………………….


No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:
MB/ SPO/ DIVISI/ 00000
No. Revisi:
- (dr. Dendi Artstetrianto)
Halaman: Managing Director
+

PENGERTIAN
Suatu tata cara menerima pasien untuk dirawat di ICU yang mengalami kegawatan.
TUJUAN
Pasien yang mengalami kegawatan terancam jiwanya sewaktu-waktu agar dapat memperoleh
pengobatan, perawatan dan pemantauan intensif sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.
KEBIJAKAN
1. Pasien dirawat di ICU harus memenuhi persyaratan / indikasi yang telah ditentukan.
2. Dokter jaga ICU berhak untuk menyetujui adanya indikasi tersebut.
3. Penolakan pasien masuk ICU hanya oleh konsulen ICU yang bertanggung jawab saat itu.
PROSEDUR
1. Bila pasien berasal dari IGD / rujukan dari luar RS pasien masuk ke ruang rawat intensif diantar
oleh perawat IGD.
2. Bila pasien berasal dari ruang perawatan lain pasien diantar ke ruang rawat intensif oleh perawat
ruangan yang bersangkutan.
3. Bila pasien berasal dari OK pasien diantar keruang rawat intensif oleh perawat ruangan asal pasien
sebelum operasi.
4. Pasien yang masuk ruang rawat intensif dipindahkan dari tempat tidur lama ke tempat tidur ruang
rawat intensif, perawat ruang rawat intensif berada pada posisi yang mengalami kegawatan.
5. Atur posisi pasien yang nyaman sesuai indikasi.
6. Menyiapkan perlengkapan peralatan pasien dan bed ICU dilengkapi dengan status pasien dan
Trolley Emergency.
7. Memasang oksigen, bed side monitor, ventilator (jika diperlukan).
8. Mengganti pakaian pasien dengan pakaian ICU.
9. Observasi tanda vital : tekanan darah, heart rate, pernapasan dan suhu.
10.Observasi keadaan lainnya seperti tingkat kesadaran, pupil, fungsi motorik dll.
11. Cek kepatenan seluruh peralatan yang telah terpasang sebelumnya, memasang dan atau
mengalirkan dower khateter, NGT, drain dll.
12. Melakukan timbang terima dengan perawat pengantar pasien beserta catatan medik yang lengkap.
13.Membaca advis/order dokter yang tercantum di status pasien/surat pengantar.
14. Bila belum ada advis dokter, hubungi dokter primer/dokter konsultan untuk melaporkan keadaan
umum pasien dan menanyakan terapi selanjutnya.
15. Melaksanakan terapi dan pemeriksaan sesuai advis/order dokter.
16. Mencatat keadaan umum pasien, identitas pasien dan nama dokter yang merawat pada papan nama
pasien dan buku register.
17. Bila pasien berasal dari IGD/rujukan, lakukan anamnesa/pengkajian pasien masuk RS.
18.Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (sesuai order).
19. Melaporkan dokter ICU jika terjadi perubahan.
20. Memberi penjelasan/orientasi pada keluarga pasien tentang keadaan pasien dan peraturan ruang
rawat intensif dan ruang tunggu bagi keluarga pasien.
21. Mengadakan komunikasi dengan keluarga pasien minimal sekali salam sehari (terutama pada
waktu kunjungan keluarga).
UNIT TERKAIT
ICU
REFERENSI
-
DIAGRAM ALUR
-

Anda mungkin juga menyukai