Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN JUAL-BELI GULA

(Sugar Trade Agreement)


No: 028/…..-ELS/99999/2020

Antara
…….………………………………………
Dengan
PT. EMPATI LINTAS SAMUDRA

Perjanjian Jual-Beli Gula ini, selanjutnya disebut “Perjanjian” dibuat di Jakarta pada hari Rabu, tanggal
Duapuluh Sembilan bulan Empat tahun Duaribu Duapuluh (29-04-2020) telah ditandatangani Perjanjian
Jual-Beli Gula, selanjutnya disebut “Perjanjian” oleh dan antara:

1. ……………………., selaku Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama …. ……….
………………………………………… berkedudukan di …………….. ……………………………. ……………………….,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. ADY ARIZA, selaku Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. EMPATI LINTAS
SAMUDRA berkedudukan di Jl. Achmad Adnawijaya F1/07, Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”

Dengan ini PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal- Pasal tersebut dibawah ini.

PASAL 1
METERI & DEFINISI

Kecuali secara tegas diartikan lain, istilah/kata-kata yang didefinisikan dalam Pasal ini untuk selanjutnya
di dalam Perjanjian ini memiliki arti dan pengertian sebagai berikut:

(1) Jual-Beli Gula yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah pesanan (order) dari PIHAK PERTAMA ke
PIHAK KEDUA untuk menyediakan sejumlah Gula Konsumsi untuk quantity dan spesifikasi
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
(2) Gula Konsumsi, yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Gula Pasir berstandar SNI yang umum
dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
(3) Jaminan Pembayaran, yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah SKBDN (Surat Kredit Berdokumen
Dalam Negri) yang akan diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA sebagai alat/ jaminan pembayaran yang
sah atas pembelian Gula Konsumsi sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
(4) Bank Penerbit, yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Bank yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA
untuk menerbitkan SKBDN atas nama PIHAK KEDUA sebagai Beneficiary.
(5) Bank Penerima, yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah Bank yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
untuk menerima dan mencairkan SKBDN dari PIHAK PERTAMA.
(6) Akseptasi, yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah janji bayar dari Bank Penerbit SKBDN kepada
Bank Penerima SKBDN setelah dokumen lengkap sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam
Jaminan Pembayaran dan Perjanjian ini.
(7) Partial Payment, yang dimaksud dalam Perjanjian ini adalah pencairan SKBDN secara bertahap
sesuai dengan tahapan pengambilan/ pengiriman Gula.

1
PASAL 2
SPESIFIKASI DAN HARGA

Spesifikasi dan harga Gula Konsumsi sebagai Berikut :

SPESIFIKASI KEMASAN KUANTITAS HARGA/ KG TOTAL

GULAKU- SUGAR GROUP 01 KG


COMPANIES (SGC)
&/ &/ 10.000 TONS IDR 13.500 IDR 135.000.000.000
GUNUNG MADU PLANTATION
(GMP) 50 KGS

TERBILANG: SERATUS TIGA PULUH LIMA MILIAR RUPIAH

PASAL 3
SERAH TERIMA DAN KLAIM

(1) PIHAK PERTAMA wajib membayar keseluruhan harga Gula sebagaimana tercantum dalam Pasal 2
Perjanjian ini dengan menerbitkan Jaminan Pembayaran berupa SKBDN sebesar Rp
135.000.000.000 (Seratus Tiga Puluh Lima Miliar Rupiah).
(2) PIHAK KEDUA wajib menyediakan pesanan dari PIHAK PERTAMA berupa Gula sejumlah
sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini secara bertahap selambat – lambatnya 10 hari
kalender, setelah diterbitkannya SKBDN melalui (MT700) oleh Bank Penerbit.
(3) Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB) akan dilakukan secara bertahap di Gudang Distributor/
Supplier rekanan PIHAK KEDUA setelah tersedianya pesanan Gula untuk PIHAK PERTAMA
sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
(4) Penandatanganan Bukti Serah Terima Barang (BSTB) dilakukan pada saat Berita Acara Serah Terima
Barang dan disaksikan oleh wakil PARA PIHAK dan dapat dihadiri juga oleh perwakilan dari Bank
Penerbit maupun Bank Penerima SKBDN (bila diharuskan).
(5) Bank Penerima SKBDN akan melakukan penagihan kepada Bank Penerbit SKBDN dengan
melampirkan dokumen sebagai berikut:
1. Purchase Order (PO) dari PT …………………………………
2. Bukti Serah Terima Barang (BSTB)
3. Invoice dari PT. EMPATI LINTAS SAMUDRA
(6) Bank Penerbit SKBDN wajib melakukan Akseptasi (janji bayar), apabila dokumen yang dilampirkan
dalam penagihan oleh Bank Penerima SKBDN telah lengkap terpenuhi.
(7) Pencairan SKBDN dapat dilakukan secara bertahap (partial payment allowed) per 1.000 (seribu) tons
sesuai jadwal pengambilan/ pengiriman Gula yang dipesan PIHAK PERTAMA.
(8) Seluruh biaya perbankan dan administratif terkait dengan penerbitan SKBDN yang diterbitkan
sebagai jaminan pembayaran sepenuhnya ditanggung PIHAK PERTAMA.
(9) PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan dokumen-dokumen terkait asal Gula Konsumsi (origin
of goods) dan surat jalan/ delivery atas pengambilan/ pengiriman Gula Konsumsi dan
menyerahkannya kepada PIHAK PERTAMA.
(10) Apabila dikarnakan satu hal PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk

2
menyediakan keseluruhan pesanan PIHAK PERTAMA sesuai dengan Pasal 3 Ayat 2 Perjanjian ini,
maka sisa pesanan Gula yang tidak dapat dipenuhi dapat dibatalkan.
(11) PIHAK KEDUA tidak dapat melakukan penagihan/ pencairan SKBDN terhadap sisa/ kekurangan
pesanan Gula yang tidak dipenuhi oleh PIHAK KEDUA.
(12) Jangka waktu pengambilan/ pengiriman Gula dapat diperpanjang bilamana terjadi Force Majeur
dengan pemberitahuan dan persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.

PASAL 4
PEMBATALAN PERJANJIAN

(1) Apabila salah satu pihak cidera janji dan/atau tidak dapat memenuhi kewajiban serta tanggung
jawabnya sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian ini, maka pihak yang melakukan cedera janji
dapat dikenakan penalty (denda) dengan penjelasan sebagai berikut:

5.1.1 Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyediakan Gula yang dipesan oleh PIHAK PERTAMA
setelah SKBDN terbit maka PIHAK KEDUA dapat dikenakan Penalty (denda) sebesar …%
(…… persen) dari nilai SKBDN yang telah diterbitkan.
5.1.2 Jika PIHAK PERTAMA tidak melakukan pengambilan Gula yang dipesan dari PIHAK KEDUA
setelah pesanan tersedia maka PIHAK PERTAMA dapat dikenakan Penalty (denda)
sebesar …% (…… persen) dari nilai kontrak supply/ Perjanjian.

PASAL 5
FORCE MAJEURE

(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah peristiwa-peristiwa
bencana alam dan peristiwa-peristiwa di luar kehendak PARA PIHAK seperti banjir, topan badai,
kebakaran, gempa bumi, perang, huru-hara, pemberontakan, demonstrasi dan lain sebagainya
sehingga mengakibatkan salah satu Pihak atau PARA PIHAK tidak dapat memenuhi Perjanjian ini.
(2) Dalam hal terjadi Force Majeure, maka Pihak yang terkena Force Majeure wajib untuk
memberitahukan hal tersebut secara tertulis kepada Pihak lainya dalam waktu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal kejadian Force Majeure dan selanjutnya Para
Pihak akan meninjau kembali pelaksanaan Perjanjian ini berdasarkan musyawarah untuk mufakat
.
PASAL 6
OPSI PEMBAYARAN

(1) Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat menerbitkan SKBDN sebagai alat/ jaminan pembayaran
kepada PIHAK KEDUA maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan opsi pembayaran alternative yaitu
berupa escrow pembayaran Gula di rekening bersama (joint account) sebesar minimal … (……
persen) dari nilai kontrak/ perjanjian Jual-Beli.
(2) Rekening Bersama tersebut akan dibuka di institusi Perbankan yang ditunjuk oleh PIHAK KEDUA
yang mana dana nya akan dicairkan sesuai volume pengambilan/ pengiriman Gula berdasarkan
BSTB yang diketahui dan ditandatangani PARA PIHAK maupun pihak Bank.

PASAL 7
PERSELISIHAN

(1) Perjanjian ini dibuat dan tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia, dalam hal terjadi
perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

3
(2) Jika tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan yang terjadi melalui jalur Hukum dan memilih domisili hukum yang sah dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
(3) Segala biaya yang timbul akibat terjadinya perselisihan akan ditanggung oleh PARA PIHAK.
(4) Proses penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (2) tidak dapat dijadikan alasan oleh PARA
PIHAK untuk menunda pengadaan Gula Konsumi maupun pembayaran harga Gula sesuai jadwal
yang telah disepakati.

PASAL 8
LAIN-LAIN DAN
PENUTUP

(1) PARA PIHAK wajib kerahasiaan Perjanjian ini dan bertanggung jawab bahkan wajib mengganti
kerugian yang diakibatkan oleh kebocoran atau penyalahgunaan informasi.

(2) PARA PIHAK wajib menghormati dan mematuhi prinsip dan aturan Non Disclosure and Non
Circumtance dengan demikian maka PARA PIHAK tidak dapat melakukan By Pass.

(3) Hal lain-lain yang ada hubungannya dengan Perjanjian ini dan belum lengkap diatur dalam Pasal-
pasal Perjanjian ini, termasuk perubahan-perubahan maka akan ditentukan kemuadian oleh
PARA PIHAK secara musyawarah dan mufakat dalam perjanjian tambahan/ addendum yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian Jual-Beli Gula ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal
sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing sama
bunyinya, bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum dan pembuktian yang sama.

Ditandatangani untuk dan atas nama:

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PT. EMPATI LINTAS SAMUDRA ………………………………………………

ADY ARIZA ………………………..………


Direktur Direktur

Saksi-saksi:

XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXX

Anda mungkin juga menyukai