Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|35100142

M. Aidil Anuar (CJR) - Tugas saya

Tugas (Universitas Negeri Medan)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)
lOMoARcPSD|35100142

Critital Journal Review

GEOGRAFI TRANSPORTASI DAN PERMUKIMAN

Dosen Pengampu :

Drs. Mbina Pinem,. M.Si

Disusun Oleh

Nama : M. Aidil Anuar

NIM : 3171131013

Kelas A 2017

PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang berjudul “Critical Journal Review” tepat
pada waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut serta
membantu penulisan makalah ini terutama kepada Drs. Mbina Pinem selaku dosen
pembimbing mata kuliah Geografi Transportasi dan Permukiman, sekaligus pembimbing
penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang telah memberikan arahan, bimbingan, serta
masukan dan koreksi terhadap penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 15 Oktober 2020

Penyusun

M. Aidil Anuar_
NIM. 3171131013

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
1.1 Identitas Jurnal.........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1 Jurnal Utama...........................................................................................5
2.1.1. Metode Penelitian..........................................................................5
2.1.2. Hasil Penelitian.............................................................................6
2.1.3. Pembahasan...................................................................................6
2.2 Jurnal Pembanding..................................................................................8
2.2.1. Metode Penelitian..........................................................................8
2.2.2. Hasil Penelitian.............................................................................8
2.2.3. Pembahasan...................................................................................8

BAB III EVALUASI JURNAL................................................................................11


3.1 Keunggulan Jurnal...................................................................................11
3.2 Kelemahan Jurnal....................................................................................11

BAB IV PENUTUP..................................................................................................12
4.1 Kesimpulan..............................................................................................12
4.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Jurnal

JURNAL UTAMA JURNAL PEMBANDING


JUDUL FAKTOR-FAKTOR FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB
PENDORONG PENYEBAB
KEMACETAN DI DKI
TERJADINYA JAKARTA
KEMACETAN Studi
Kasus : Kawasan Sukun
Banyumanik Kota Semarang
PENULIS Iwan Wijanarko Rohana Sitanggang
NAMA Jurnal Planologi Jurnal Manajemen Bisnis
Transportasi dan Logistik
JURNA
(JMBTL)
L
Volume / Vol. 14, No. 1 Vol. 4, No. 3
Nomer
Tahun 2017 2018
Terbit
ISSN 1829-9172 2407-635X

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

BAB II
RINGKASAN JURNAL

2.1 Isi Jurnal Utama

2.1.1 Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-


Metodologi faktor pendorong penyebab kemacetan di kawasan Sukun
Peneliti Banyumanik Semarang. Guna mencapai tujuan dan hasil yang
an diharapkan, penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif
kuantitatif rasionalistik. Dimana ilmu adalah berasal dari
pemahaman intelektual kita yang dibangun atas kemampuan
argumentasi secara logis dengan data-data yang ada. Dengan
adanya penekanan empiris dan mampu berargumentasi secara
logis dan perlu dibantu dengan data yang relevan, agar produk
ilmu yang melandaskan diri pada rasionalisme memang ilmu,
bukan fiksi. Penelitian ini dimulai dengan tahap sebagai berikut:
 Identifikasi Eksisting Faktor-Faktor Pendorong Penyebab
Kemacetan di Sukun Banyumanik;
 Analisis Faktor-Faktor Pendorong Penyebab Kemacetan di
Sukun Banyumanik.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan
traffic counting, quisioner dan pengamatan serta identifikasi
secara visual tentang kondisi exsisting dilokasi penelitian. Teknik
analisis yang digunakan untuk melakukan analisis dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis faktor dan
analisis transportasi untuk mengetahui faktor-faktor pendorong
penyebab kemacetan Transportasi merupakan suatu proses
perpindahan orang maupun barang dari satu tempat ke tempat lain
dengan menggunakan sistem tertentu untuk maksud dan tujuan
tertentu (Timboeleng A. James, Kaseke H. Oscar, 2015).

2.1.2 Ibukota provinsi Jawa Tengah yaitu Semarang termasuk

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

Hasil satu dari sekian banyaknya kota-kota besar yang ada


Peneliti di Indonesia. Titik temu dua jalur transportasi penting
an di pulau jawa yaitu jalur pantura dan jalur selatan
Jawa berada di Semarang. Laju pertumbuhan jumlah
kendaraan yang sangat banyak dan tidak sepadan
dengan pertumbuhan jalan menjadi satu permasalahan
kemacetan lalu lintas yang tidak bisa dihindarkan
(Nugraha Dedi, Sugito, Ispriyanti DwI, 2013). Kota
Semarang memiliki jumlah penduduk sebesar
1.434.025 jiwa (69,30% adalah usia produktif). Hal
ini dikarenakan dari perkembangan ekonomi
masyarakat yang menyebabkan terus meningkatnya
kepemilikan kendaraan bermotor. Fenomena tersebut
memiliki imbas pada tingkat mobilitas atau
pergerakan penduduk Kota Semarang dalam
memenuhi kebutuhan hidup (Handajani Mudjiastuti,
R. Faisal Akbar, 2010).
2.1.3 Transportasi darat sangat mendominasi dalam hal sitem
Pembahas transportasi di Kota Semarang. Seiring dengan
an semakin bertambahnya jumlah penduduk yang sangat
pesat dan pertumbuhan penduduk menyebabkan
munculnya berbagai kegiatan usaha yang berkembang
di Kota Semarang seperti kegiatan perdagangan jasa,
industri, pariwisata dan lainnya, hal ini berdampak
dengan semakin tingginya aktivitas kegiatan
transportasi yang ada di Kota Semarang. Kondisi ini
menjadi dampak dari pesatnya pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Kawasan
Sukun berada di Jalan Setiabudi yang berfungsi
sebagai jalan Arteri Sekunder. Adanya terminal
bayangan sebagai titik kumpul penumpang dan
ngetem nya kendaraan umum membuat arus volume
lalu lintas meningkat dan kepadatan tinggi, ditambah
dengan aktivitas perdagangan jasa berupa Mall

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

Swalayan ADA pada ruas jalan Setia Budi membuat


kondisi permasalahan lalu lintas semakin kompleks,
hal ini karena posisi Kawasan Sukun yang juga
berada di persimpangan (persimpangan jalan Tol dan
mengakibatkan terjadinya masalah lalu-lintas seperti
kemacetan lalu-lintas pada jam-jam sibuk pagi, siang
dan sore hari).

Berdasarkan Identifikasi Eksisting Faktor-Faktor


Pendorong Penyebab Kemacetan di Sukun
Banyumanik didapat beberapa kondisi yang
berpotensi menimbulkan berbagai permasalahan lalu
lintas yaitu : a. Adanya percampuran moda
transportasi yaitu lalu lintas lokal, regional dan
menerus dengan akses menuju pusat kota dan jalan
Tol. b. Berdasar geometrik jalan di kawasan Sukun,
terdapat Adanya persimpangan jalan, baik simpang
bersinyal maupun tak bersinyal dan terdapat beberapa
ruas jalan yang marging traffic (pertemuan dua lengan
arus menjadi satu). c. Penggunaan lahan yang cukup
kompleks yaitu adanya on site activity (Swalayan
ADA, Terminal Bayangan, Soto Bangkong, Batik
Jayakarta). Kondisi tersebut berdampak pada
tingginya aktivitas hambatan samping yang terdiri
dari pejalan kaki, kendaraan keluar dan masuk ke sisi
jalan dan kendaraan yang parkir on street.

Urutan dominasi Faktor – faktor yang pendorong


penyebab terjadinya kemacetan adalah:
1. Faktor Terminal Bayangan
2. Faktor Pasar Swalayan ADA
3. Faktor Soto Bangkong
4. Faktor Batik Jayakarta

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

2.2 Isi Jurnal Pembanding

2.2.1 Dengan teknik purposive sampling dan quoted sampling


Metodologi didapatkan 30 responden yang berasal dari pengguna
Peneliti jalan dan masyarakat sekitar Jalan Cawang – Grogol
an dan Kota Tua - Harmony. Metode Rangking digunakan
untuk menentukan Rangking para responden dan
memberikan perioritas terhadap variable studi, setelah
pengumpulan data dari responden, kemudian di
analisis dengan nilai Mean, yang merupakan teknik
penjelasan kelompok yang di dasarkan dari nilai rata-
rata tersebut untuk mendapatkan nilai Mean
pengolahan data kuisioner menggunakan program
SPSS versi 19 dengan metode analisis deskriptif.

2.2.2 Sebelum melakukan analisis deskriptif, dilakukan dulu


Hasil Uji Validitas hasilnya menunjukkan semua butir
Peneliti pertanyaan dinyatakan valid, karena semua r hitung
an lebih besar dari r table. Uji Relibilitas menunjukkan
dengan Cronbach's Alfa sebesar 0,744 yang artinya
masuk dalam interval 0,61–0,80 yang masuk dalam
kategori Reliabilitas.
2.2.3 1. Faktor Penggunaan Kendaraan Pribadi,
Pembahas Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa faktor
an utama penyebab kemacetan lalu lintas adalah tingginya
jumlah kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

maupun kendaraan roda dua, sementara infrastrukturnya


tidak sebanding. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul dalam berita
Antara Jumat, 9 Januari 2015 18:21 WIB yang
menyatakan bahwa “jumlah motor dan mobil di Jakarta
meningkat sebesar 12 persen setiap tahunnya.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Direktorat Lalu
Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan bermotor di
Jakarta dan sekitarnya bertambah sebanyak 5.500 hingga
6.000 unit kendaraan per hari. Ia mengatakan, jumlah
tersebut didominasi oleh pertambahan sepeda motor yang
mencapai 4.000 hingga 4.500 per hari. Sedangkan
kendaraan roda empat mengalami pertumbuhan sebanyak
1.600 unit per hari
2. Faktor Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan jumlah
kendaraan sering kali menjadi penyebab kemacetan lalu
lintas terjadi karena kapasitas jalan tidak bisa
menampung semua kendaraan yang ada sehingga
kemacetan pun tak bisa dihindari. Berikut adalah
beberapa factor kapasitas jalan yang menyebabkan
kemacetan : Kurangnya ruas jalan yang tersedia dimana
kecepatan menambah ruas sangat lambat yaitu 0,01% per
tahun,Lebar jalan yang tidak maksimal, Design U-Turn
(Putar Balik) yang tidak tepat, Banyaknya persimpangan
sebidang yang menggunakan lampu lalu lintas sebagai
sarana pengatur lalu lintas yang membuat banyak
kendaraan terhenti dalam perjalanan, Banyaknya
persimpangan sebidang jalan dengan rel kereta api yang
tidak lancer, Antrian di pintu tol karena kurangnya
jumlah loket, lambatnya proses, kurangnya petugas dan
faktor lainnya adalah Banyaknya faktor yang membuat

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

antrian di lampu merah menjadi lebih lama. Seperti


setting durasi lampu merah yang tidak sesuai, banyaknya
orang berjualan dan pengemis di lampu merah.
3. Faktor Manusia
Faktor manusia sebagai pengguna jalan (road user) baik
sebagai : pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki yang
tidak disiplin dan tidak taat aturan lalu lintas menjadi
salah satu faktor penyebab kemacetan. Perilaku
pengemudi yang tidak patuh terhadap rambu-rambu
lalulintas yang ada seperti batas kecepatan yang
diijinkan, menaikkan atau menurunkan penumpang pada
tempatnya, melanggar marka jalan, ngetem di sembarang
tempat, penggunaan lampu belok kanan atau belok kiri,
melawan arus dan lain sebagainya yang seringkali
mengabaikan keselamatan diri sendiri dan penumpang.
Disamping itu penumpang juga mempunyai andil dalam
menciptakan ketertiban lalu lintas terutama pada
angkutan / kendaraan umum (public transport). Perilaku
penumpang yang tidak taat aturan akan memperburuk
kondisi lalu lintas. Penumpang yang baik akan
memahami akibat dari tindakannya, misalkan
menghentikan kendaraan disembarang tempat sehingga
kendaraan berhenti mendadak dan berada di tengah jalan
atau di tengah persimpangan sehingga akan mengganggu
kendaraan lainnya.
4. Faktor Pengembangan Infrastruktur
Adanya pembangunan infrastruktur seperti MRT, LRT,
Flyover, Underpass dan Trotoar, juga menjadi penyebab
kemacetan di Jakarta. Kemacetan terjadi bukan hanya
pada lokasi tempat proyek underpass atau infrastruktur
tersebut dikerjakan, tetapi juga berdampak ke jalan
lainnya di luar pembangunan proyek infrastruktur
tersebut. Proyek galian kabel listrik milik PLN dan galian

10

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

air di sepanjang jalan raya yang belum rampung juga


merupakan salah satu penyebab kemacetan di Jakarta.
Proyek galian yang pengerjaannya dengan cara manual
menggunakan alat kerja seadanya dan dilakukan dari pagi
hingga sore dan terkadang lobang-lobang galian
dibiarkan begitu sangat berpotensi untuk menyebabkan
kemacetan.

BAB III
EVALUASI JURNAL

3.1 Keunggulan pada kedua jurnal ini menurut saya sudah


Keungg sangat baik, dimana pada setiap jurnal ini penggunaan
gulan tata bahasa nya juga baik dan tidak terdapat kata yang
sulit dipahami oleh para pembaca. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian yang dibahas pada jurnal
ini juga cukup baik, penelitian yang dilakukan
langsung pada lapangan untuk mensurvey keadaan
masalah kemacetan yang ada di daerah Semarang dan
DKI Jakarta. Lalu, hal yang membuat kedua jurnal ini
unggul adalah dimana hasil penelitian yang dilakukan
itu dikembangkan dan dibahas lebih lanjut dengan
menggunakan media tambahan seperti buku dan
informasi lain yang dapat dipercaya. Hal yang penting
dalam pembuatan suatu jurnal adalah metodologi
penelitian yang dilakukan, dan pada jurnal utama ini
sudah sangat bagus dalam hal penggunaan
metodologi penelitiannya. Dan pada jurnal
pembanding, penulis juga menambahkan beberapa
diagram serta tabel penelitian, ini cukup baik untuk
menerangkan lebih lanjut apa yang ingin penulis
sampaikan.
3.2 Menurut saya pada kedua jurnal ini, kelemahan yang saya

11

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

Kelema temukan paling awal adalah didalam kedua jurnal


han tidak dicantumkannya gambar lokasi hasil penelitian
yang telah dilakukan. Lalu ada beberapa ejaan bahasa
yang salah dalam pengejaannya. Sebaiknya ini lebih
di perhatikan lagi oleh kedua penulis dalam jurnal.
Namun selebihnya kedua jurnal sudah baik.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Dari analisis yang dilakukan, Faktor-faktor pendorong


Kesimp penyebab terjadinya kemacetan di kawasan Sukun
ulan Banyumanik Kota Semarang adalah adanya
percampuran moda transportasi yaitu lalu lintas lokal,
regional dan menerus dengan akses menuju pusat kota
dan jalan Tol yang menyebabkan tingginya volume
kendaraan dan berdampak pada tingginya kapasitas
jalan. Penggunaan lahan yang cukup kompleks yaitu
adanya on site activity (Swalayan ADA, Terminal
Bayangan, Soto Bangkong, Batik Jayakarta). Kondisi
tersebut berdampak pada tingginya aktivitas
hambatan samping yang terdiri dari pejalan kaki,
kendaraan keluar dan masuk ke sisi jalan dan
kendaraan yang parkir on street.

Sedangkan hasil dari penelitian ini terlihat urutan atau


rangking tiga terbesar dari faktor yang paling
mempengaruhi kemacetan menurut persepsi

12

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

pengguna jalan yaitu 1).Penggunaan Kendaraan


Pribadi di Jakarta sangat tinggi, 2). Penggunaan
Sepeda Motor roda dua di Jakarta sangat tinggi dan
3). Volume kendaraan tidak sebanding dengan
kapasitas jalan. Beberapa alternative pemecahan
dimungkinkan dari sisi kebutuhan transportasi,
prasarana transportasi maupun rekayasa dan
manajemen lalulintas. Namun demikian, mengingat
transportasi merupakan tanggungjawab bersama maka
keterlibatan pemerintah, swasta serta masyarakat
mutlak diperlukan untuk menanggulangi berbagai
persoalan kemacetan.
4.2 Saran Semoga tugas Critical Journal Review ini dapat
membantu para pembaca dalam memahami
Permasalahan dan penyebab timbulnya kemacetan.
Dan saya sebagai penyusun dalam Critical Journal
Review ini menyadari masih kurangnya pedalaman
mengenai ini, maka dari itu kami ingin para pembaca
memberikan saran yang membangun agar kedepannya
bisa menjadi lebih baik lagi.

13

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)


lOMoARcPSD|35100142

DAFTAR PUSTAKA

Sitanggang R. Dkk. 2018. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMACETAN DI


DKI JAKARTA. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan
Logistik (JMBTL). Vol 4 No. 3

Wijanarko I. Dkk 2017. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PENYEBAB


TERJADINYA KEMACETAN Studi Kasus : Kawasan
Sukun Banyumanik Kota Semarang. Jurnal Planologi Vol.
14, No. 1

14

Downloaded by lontong bekasi (lontongbekasi@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai