Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW (CJR)

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. SISTEM BANGUNAN


IRIGASI + TUGAS
PERENCANAAN

PRODI S1 TEKNIK SIPIL

SKOR NILAI:

NAMA : Nurjannah Safitri

NIM : 5192250002

NAMA DOSEN : - Dr. Ir. Rumilla Harahap, MT

- Sarra Rahmadani, S.T., M.eng.

MATA KULIAH : SISTEM BANGUNAN IRIGASI + TUGAS


PERENCANAAN

KELAS : Reguler B Teknik Sipil S1 2019


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL B 2019

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat TUHAN Yang Maha Esa, karena berkat
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review (CJR) ini yang diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Bangunan Irigasi + Tugas Perencanaan tepat
waktu.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:


Ibu Sarra Rahmadani, S.T., M.eng. selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Bangunan
Irigasi + Tugas Perencanaan, yang telah memberikan tugas ini dan bimbingannya sehingga
tugas ini berjalan dengan baik.

Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
kesalahan yang ada.

Medan, 18 Maret 2021


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

A Rasionalisasi Pentingnya CJR..................................................................................................1

B Tujuan Penulisan CJR.............................................................................................................1

C Manfaat CJR...........................................................................................................................1

D Identitas Jurnal......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1 Jurnal Utama..........................................................................................................................3

2.1.1 ABSTRAK PENELITIAN....................................................................................................3

2.1.2 TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................3

2.1.3 METODE PENELITIAN.....................................................................................................4


2.1.4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................................................6

2.2 Jurnal Pembanding................................................................................................................9

2.2.1 ABSTRAK PENELITIAN....................................................................................................9

2.2.2 TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................9

2.2.3 METODE PENELITIAN.....................................................................................................9

2.2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................10

BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL..................................................................................12

3.1 Jurnal Utama........................................................................................................................12

3.1.1 KELEBIHAN...................................................................................................................12

3.1.2 KEKURANGAN..............................................................................................................12

3.2 Jurnal Pembanding..............................................................................................................12

3.2.1 KELEBIHAN...................................................................................................................12

3.2.2 KEKURANGAN..............................................................................................................12

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................13

4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13

4.2 Saran....................................................................................................................................13

4.3 Rekomendasi.......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Dalam mempelajari suatu hal kerap sekali kita membutuhkan referensi untuk
mendukung ilmu yang akan kita pelajari. Namun terkadang kita bingung mencari sumber
referensi yang akan kita pakai karena tidak mengetahui info tentang referensi yang kita
pakai.

Salah satu referensi yang cukup awam di pakai adalah jurnal. Namun, dari begitu
banyaknya jurnal yang ada di dunia dan begitu banyak judul penelitian yang di terbitkan
kita tidak lantas dapat memilih jurnal mana yang akan kita pakai. Untuk mengatasi hal
itu maka dilakukanlah kegiatan CRITICAL JURNAL REVIEW ini untuk membantu
dalam memberikan review jurnal yang akan digunakan sebagai referensi oleh
pembacanya. Terutama untuk judul yang ingin di pelajari. Sehingga, memberikan
kemudahan kepada pembaca.

B. Tujuan penulisan CJR

Mengkritisi atau membandingkan satu topik materi kuliah Sistem Bangunan Irigasi +
Tugas Perencanaan dalam dua atau lebih jurnal yang berbeda.

C. Manfaat CJR

1. Untuk menambah wawasan tentang sistem pengairan atau irigasi, dan kebutuhan air yang
ada di beberapa daerah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui metode dan cara dalam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
jaringan irigasi di Indonesia .

3. Untuk memenuhi salah satu tugas pada kurikulum KKNI.

4. Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam mengevaluasi jurnal.


D. Identitas Jurnal

1. Jurnal Utama
Judul Artikel : RANCANGAN UNIT PENGELOLA IRIGASI MODERN DI
INDONESIA DESIGN OF MODERN IRRIGATION
MANAGEMENT UNIT IN INDONESIA
Nama Jurnal : Jurnal Irigasi
Penulis : Bastin Yungga Angguniko dan Susi Hidayah
Instansi : Balai Litbang Penerapan Teknologi Sumber Daya Air
Volume dan No : Vol. 12, No. 2
Tahun : 2017
Kota Terbit : Jakarta
Halaman : Hal 23 – 36

2. Jurnal Pembanding
Judul Artikel : SISTEM PENGATUR IRIGASI SAWAH MENGGUNAKAN
METODE IRIGASI ALTERNATE WETTING AND DRYING
BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS
Nama Jurnal : Jurnal of Information Technology and Computer Engineering
Penulis : Tisnainil Husna , Dody Ichwana Putra, Werman Kasoep
Instansi : Universitas Andalas
Volume dan No : Vol. 2, No. 2
Tahun : 2018
Kota Terbit : Padang
Halaman : Hal 92-100
ISSN : 2599-1663 (online)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jurnal Utama


1.1.1 ABSTRAK PENELITIAN
Pembentukan unit pengelola irigasi di Indonesia merupakan amanat yang
tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Kebutuhan ini didasari pada masih lemahnya upaya pengelolaan jaringan irigasi. Dari
3,3 juta hektar luas jaringan, sebanyak 52% berada dalam kondisi buruk pada tahun
2014. Untuk itu pembentukan unit irigasi yang dibawahi oleh seorang manajer
merupakan langkah yang dianggap tepat untuk meningkatkan kondisi jaringan.
Penelitian ini mencoba menemukenali faktor-faktor utama yang perlu ada dalam
pembentukan sebuah kelembagaan pengelola irigasi modern (UPIM). Upaya tersebut
dilakukan melalui audit pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi di
daerah irigasi kewenangan pusat, baik yang dilaksanakan melalui mekanisme
swakelola maupun melalui tugas pembantuan. Hasil temuan lapangan kemudian
dianalisa melalui metode SWOT, diikuti dengan penentuan faktor-faktor kunci
keberhasilan pengelolaan. Terdapat lima temuan fungsi utama pengelolaan irigasi
modern dari hasil penelitian ini yaitu; (1) pemrograman dan sistem informasi, (2)
pengendalian operasi dan pemeliharaan, (3) pengamanan irigasi, (4) knowledge center
dan pengembangan SDM, dan (5) fungsi penyuluhan dan tata guna air (PTGA). Adanya
fungsi knowledge center dan PTGA merupakan inovasi manajemen yang menjadi
keunggulan dalam penelitian ini. Seluruh fungsi tersebut kemudian disusun dalam
sebuah struktur kelembagaan yang didasarkan pada tipologi masing-masing daerah
irigasi. Untuk kelancaran penerapan UPIM, diperlukan dukungan berupa surat
keputusan serta pedoman pelaksanaan yang dapat dipahami oleh seluruh
stakeholder.

1.1.2 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan rancangan Unit Pengelola Irigasi
Modern (UPIM) yang di dalamnya mencakup program layanan Operasi dan
Pemeliharaan irigasi, struktur organisasi UPIM dan hubungannya dengan lembaga
lainnya, kebutuhan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur pendukung, dan sistem
penganggaran.
1.1.3 METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan UPIM ini menggunakan pendekatan desain institusi. Pertanyaan
riset tentang prinsipprinsip transisi perubahan institusi pengelola irigasi dari model
konvensional ke model UPIM menggunakan pendekatan manajemen perubahan.
Jawaban kedua pertanyaan riset di atas kemudian diolah menjadi rekomendasi
kebijakan dengan menggunakan metode Regulatory Impact Assessment (RIA). Empat
tahapan yang dilakukan dalam metode desain organisasi adalah audit, desain,
validasi, dan rekomendasi. Khusus pada tahap validasi menggunakan Indikator Tingkat
Layanan dan Tahapan Irigasi Modern.
1.1.4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Rancangan Unit Pengelola Irigasi Modern (UPIM)
Pada rancangan struktur UPIM terdapat lima fungsi yang harus ada di dalam
organisasi UPIM. Fungsi wajib UPIM tersebut meliputi: 1) Sub Unit Sistem Informasi &
Program OP; 2) Sub Unit Pengendali OP; 3) Sub Unit Pengamanan Irigasi; 4) Sub Unit
Human Capital and Knowledge Center; dan 5) Sub Unit Penyuluh dan Tata Guna Air
(TGA). Kelima fungsi wajib UPIM tersebut terdapat pada setiap tahapan UPIM, yaitu
UPIM minimal, menengah dan lanjutan. Pada prinsipnya, terdapat dua cara untuk
melaksanakan pembentukan UPIM, yaitu secara bertahap atau secara serentak.
Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri.
Untuk bertahap memiliki kelebihan yaitu adanya proses pembelajaran yang
diperoleh secara bertahap melalui proses dialog antar para pihak. Selain itu
dimungkinkan biaya pembentukan UPIM akan lebih mudah dan murah dipandang dari
biaya sosial dan politikal. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa pelaksanaan secara
bertahap ini sangat rentan apabila terjadi perubahan kebijakan yang tidak terduga.
Untuk pembentukan UPIM secara serentak, proses pembelajaran dilakukan segera
setelah UPIM terbentuk. Kelemahannya yaitu membutuhkan biaya yang besar baik
biaya sosial maupun politis. Untuk penelitian ini, pembentukan UPIM dilakukan secara
bertahap dengan mempertimbangkan biaya sosial dan politis yang rendah yang dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu : 1) UPIM Minimal, 2) UPIM Menengah, dan 3) UPIM
Lanjutan. Masing-masing tahapan ini terdiri dari peran dan program layanan layanan,
struktur organisasi, kebutuhan SDM, infrastruktur pendukung, dan sistem anggaran.

2.2 Jurnal Pembanding

1.2.1 ABSTRAK PENELITIAN

Beras adalah makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia dan sebagian


besar penduduk bekerja sebagai Petani. Namun, jumlah beras yang dihasilkan
masih belum mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat, harus
meningkatkan jumlah produksi beras dengan berfokus pada kualitas seperti
sawah ketinggian air. Dalam penelitian ini sebuah prototipe sistem irigasi
sawah dirancang menggunakan metode irigasi AWD dengan mengatur aktivasi
terbuka dan menutup saluran masuk gerbang dan gerbang keluar berdasarkan
usia padi yang dihitung menggunakan RTC dan ketinggian air padi diukur
menggunakan sensor ultrasonik. Sistem ini juga dirancang untuk menerima
masukan dari usia padi dan menonaktifkan sistem dari aplikasi seluler melalui
Modul ESP8266. Hasil pengujian dari sistem ini dapat mengukur ketinggian air
dengan akurasi 95,68% dan membaca real-time dengan akurasi 98,67%. Motor
servo NFC DS04 bekerja untuk buka pintu dengan durasi 60 detik dan tutup
pintu dengan durasi 56 detik. Sistem pengaulasi irigasi padi dapat mengatur
ketinggian air dengan persentase keberhasilan sebesar 81,48%. Sistem dapat
menerima input dan menonaktifkan sistem dengan persentase keberhasilan
70%.

1.2.2 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengurangi kemiskinan beras perlu dilakukan peningkatan


produksi beras dengan memperhatikan faktor yang berperan dalam
meningkatkan hasil produksi padi seperti penggunaan air. Menurut Subagyono,
pengelolaan air berperan sangat penting dan merupakan salah satu kunci
keberhasilan peningkatan produksi padi di lahan sawah. Tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini yaitu dapat mengatur pintu masuk dan keluar air
secara otomatis menggunakan motor servo berdasarkan kadar air di lahan
sawah, sistem pengatur irigasi yang dapat mengatur tinggi air di lahan sawah
menggunakan metode irigasi AWD dan dapat meng-input-kan usia tanaman
padi dan menonaktifkan sistem dari aplikasi mobile pada smartphone petani.

1.2.3 METODOLOGI PENELITIAN

Salah satu metode irigasi hemat air adalah metode irigasi Alternate
Wetting and Drying (AWD). Pada pengamatan metode irigasi air sawah
menggunakan metode irigasi berbeda, penghematan air menggunakan metode
AWD dapat menghemat air 55,03%. Pada pengkajian peningkatan produksi
dan nilai ekonomi di desa Mario, Kec. Tanasitolo Sulawesi Selatan dengan
metode irigasi yang berbeda dan nilai ekonomi yang sama memperoleh hasil
produksi berbeda. Metode irigasi dengan menggunakan metode AWD
menghasilkan produksi padi lebih banyak dari pada metode intermitten atau
berselang dan irigasi terus menerus. Hasil produksi padi menggunakan metode
irigasi AWD, intermitten dan terus-menerus secara berurut, yaitu Rp16,1
juta/ha, 14,1 juta/ha dan 13,4 juta/ha . Dari data tersebut, diketahui bahwa
metode irigasi AWD dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi padi di
lahan sawah.

1.2.4 HASIL DAN PEMBAHASAN


A. PERANCANGAN SISTEM
1. Analisa Kebutuhan Fungsional
Pada bagian ini akan padi pada aplikasi mobile. Pada pemrograman arduino
uno, dilakukan pendeklarasian variabel sensor ultrasonik, motor servo, usia
tanaman padi. Sistem dijalankan jika usia tanaman padi yang diinputkan
besar dari 0. Usia tanaman padi IR64 sampai hari panen yang
diimplementasikan pada sistem adalah 120 HST. Jika usia tanaman padi
antara 1-119 HST, maka arduino menjalankan sistem pengatur irigasi sawah
berdasarkan usia tanaman padi yang dihitung berdasarkan data waktu RTC
dan tinggi air yang diukur oleh sensor. Untuk mengukur tinggi air di lahan
sawah, data yang di diterima dari sensor ultrasonik akan dikonversi ke dalam
satuan jarak (cm). Berdasarkan data usia padi dan tinggi air di lahan sawah,
dilakukan pemberian dan pengeluaran air, dengan cara menggerakkan pintu
air menggunakan motor servo yang berotasi untuk membuka pintu dan
menutup pintu.
2. Perancangan Perangkat Lunak
Berikut tampilan antarmuka dari aplikasi mobile dapat dilihat pada
gambar 3.2 di bawah ini:

HASIL DAN ANALISA


1. Implementasi Perangkat Keras
Sistem Pada implementasi perangkat keras dirancang secara terpisah
yang terdiri dari 3 bagian yaitu, pintu air masuk, pintu air keluar dan pusat
kontrol sistem. Pintu air masuk dan keluar dirancang seperti parit kecil
menggunakan akrilik yang memiliki ketebalan 5 mm berwarna hitam
dengan ukuran 20 cm 11 cm 20 cm. Bagian penghalang air di dalam parit
menggunakan akrilik dengan luas 11 cm 10 cm. Motor DS04 NFC
dipasang pada besi
2. Implementasi Sistem
Implementasi input usia tanaman padi sangat dibutuhkan untuk
menjalankan sistem sesuai dengan usia tanaman padi. Implementasi ini
digunakan saat sistam baru akan dijalankan dan saar sistem akan
diaktifkan kembali setelah dinonaktifkan sementara. Usia tanaman padi di-
input-kan dari aplikasi mobile pada halaman Kirim Data Usia.
3. Pengujian Input Usia untuk Mengaktifkan Kerja Sistem
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam
menerima input yang dikirim dari aplikasi mobile. Pengujian ini sangat
penting dilakukan untuk membantu sistem dalam mengontrol tinggi air di
lahan sawah saat sistem baru dijalankan atau ketika sistem dinonaktifkan
sementara pada kondisi tertentu
4. Pengujian Kontrol Tinggi Air
Secara Otomatis Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan sistem dalam mengatur tinggi air di lahan sawah. Pengujian
ini berdasarkan usia tanaman, tinggi air, pintu air masuk dan pintu air
keluar. Usia tanaman padi digunakan untuk memilih kondisi tinggi air.
Tinggi air diukur oleh sensor ultrasonik. Kontrol pintu air masuk dan
keluar berdasarkan usia dan tinggi air.
5. Pengujian Nonaktif Sistem Sementara Melalui Aplikasi Mobile
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam
menerima perintah nonaktif sementara dari aplikasi mobile. Perintah
dikirim user melalui halaman Nonaktif Sistem pada aplikasi mobile. Hasil
pengujian nonaktif sistem menghasilkan persentase keberhasilan sebesar:
Persentase keberhasilan = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙) (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛) x
100% Persentase keberhasilan = 7 10 x 100% Persentase keberhasilan =
70 % Persentase keberhasilan yang didapatkan adalah 70% dengan error
sebesar 30%. Hal ini menunjukkan kemampuan sistem dalam menerima
perintah nonaktif sistem cukup bagus.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

3.1 Jurnal Utama

3.1.1 KELEBIHAN
Bahasa yang digunakan dalam jurnal ini sudah cukup baku dan materi yang
disampaikan juga mudah untuk dipahami. Data-data hasil survey/penelitian juga
dipaparkan dengan lengkap.

3.1.2 KEKURANGAN
Terdapat susunan kata-kata atau penyusunan penjelasan yang sedikit sulit untuk
dipahami. Dan tidak adanya saran yang diberikan

3.2 Jurnal Pembanding

3.2.1 KELEBIHAN
Pemaparan materi dan data – data hasil penelitian sangat lengkap dan jelas. Bahasa
yang digunakan sudah cukup baku.

3.2.2 KEKURANGAN
Tidak dijelaskan metode seperti apa yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada jurnal pertama penyediaan air irigasi untuk pertanian menjadi salah satu
perhatian utama, dan pengelolaan irigasi perlu dilakukan secara terintegrasi di bawah satu
unit pengelolaan (management unit) yang bersifat partisipatif. Dalam penelitian ini, unit
tersebut dinamakan Unit Pengelola Irigasi Modern (UPIM). Berdasarkan hasil audit
terhadap praktik pengelolaan irigasi di lima wilayah DI, baik melalui mekanisme
swakelola maupun tugas pengelolaan, ditemukan sembilan faktor kunci yang dapat
mendukung keberhasilan pengelolaan irigasi.
Dan pada jurnal pembanding Berdasarkan perancangan, pengamatan, dan pengujian
yang telah dilakukan, sistem pengatur irigasi sawah dapat bekerja dengan baik mengatur
aktivasi pintu air masuk dan pintu air keluar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
pengukuran tinggi air yang akurat dapat mengontrol aktivasi pintu air secara tepat. Tinggi
air dilahan sawah dapat diatur menggunakan metode irigasi AWD.
4.2 Saran
Beberapa saran untuk pembaca agar tidak mudah diselewengkan oleh pihak lain.
Tidak seperti jurnal-jurnal lain, yang cenderung terlalu dalam dan menjelimet. Jurnal ini
justru memberikan materi yang mudah dimengerti oleh pembacanya.

4.3 Rekomendasi
Semoga dengan adanya tugas CJR ini dapat membuat mahasiswa berfikir kritis dan
aktif dalam mempelajari pengetahuan serta menambah minat dalam membaca jurnal.
DAFTAR PUSTAKA

Angguniko, Bastin. Hidayah, Susi (2017). RANCANGAN UNIT PENGELOLA IRIGASI


MODERN DI INDONESIA DESIGN OF MODERN IRRIGATION MANAGEMENT
UNIT IN INDONESIA. Jurnal Irigasi. Vol. 12, No. 1. Hal 23-36

Husna, Tisnainil. Ichwanda, Dody. Kasoep, Werman (2018). SISTEM PENGATUR IRIGASI
SAWAH MENGGUNAKAN METODE IRIGASI ALTERNATE WETTING AND
DRYING BERBASIS TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS. Journal of Information
Technology and Computer Engineering. Vol. 2, No. 2. Hal 92-100

Anda mungkin juga menyukai