Anda di halaman 1dari 26

STUDI KASUS LETAK KEBERADAAN LUMUT KERAK (LICHENES)

SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA


DI KAWASAN JALAN Ir.H. JUANDA, DAGO DAN ARCAMANIK
KOTA BANDUNG, JAWA BARAT

Diajukan Sebagai Syarat Mengikuti Evaluasi Hasil Belajar Semester Genap

Oleh
Anisa Ayu Adisti M.
091010014

SEKOLAH MENENGAH ATAS MUTIARA BUNDA


BANDUNG
2011
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN

Laporan ini telah disahkan di Bandung……

Pembimbing I Pembimbing II

Yuni Yuniati, S.Si. Ely Susiyanti, S.S.

Disetujui
Kepala SMA Mutiara Bunda

Lala Tansah, S.Si.


KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan laporan ini dengan judul
“Studi kasus Pembuktian Lumut Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara di kawasan
Ir.H.Juanda, Dago dan Arcamanik Bandung.” dapat diselesaikan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kondisi lumut kerak yang berada di kawasan Dago dengan Arcamanik kota
Bandung dan mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak.
Bantuan berbagai pihak sangat menunjang terhadap kelancaran penelitian ini, oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Siti Maryam,S.Si. sebagai Kepala SMA Mutiara Bunda.
2. Ibu Yuni Yuniati,S.Si. sebagai pembimbing I
3. Ibu Ely Susanti,S.S. sebagai pembimbing II
4. Bapak Yudi Karviandi,S.Pd. sebagai wali kelas
5. Ibu dan Bapak tercinta, sebagai orang tua penulis yang mendukung penulis dalam
penulisan laporan ini.
6. Teman-teman satu angkatan penulis di SMA Mutiara Bunda yang turut menjadi
penyemangat dan penghibur.
7. Semua pihak-pihak penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu dalam penelitian dan penyusunan laporan ini. Semoga segala
bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Amin.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, tetapi penulis
berharap dapat memenuhi sasaran dan tujuan yang diinginkan. Semoga hasil penelitian ini
dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan masyarakat luas umumnya.
Bandung, ……………

Penulis
STUDI KASUS LETAK KEBERADAAN LUMUT KERAK (LICHEN)
SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA
DI KAWASAN DAGO DAN DI KAWASAN ARCAMANIK
KOTA BANDUNG, JAWA BARAT

ABSTRAK

Pencemaran udara kini menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat di kota-kota
besar, salah satunya adalah Bandung. Sebetulnya, pemantauan kualitas udara di suatu wilayah
dapat dilakukan dengan cara yang cukup efektif dan sederhana, yaitu menggunakan lumut
kerak sebagai bioindikator. Melalui pendekatan kualitatif, pemantauan tingkat polusi udara
dilakukan dengan membuat peta persebaraan lumut kerak menggunakan Metode Analisis
Vegetasi (metode quarter). Kawasan Dago dan Kawasan Arcamanik Kota Bandung Jawa
Barat merupakan lokasi penelitian untuk mengetahui letak keberadaan lumut kerak sebagai
Bioindikator pencemaran udara dan mengetahui sejauh mana masyarakat mengetahui
manfaat lumut kerak. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada posisi Kawasan Dago yang
berada di pusat kota yang dilalui banyak kendaran bermotor, sementara Kawasan Arcamanik
adalah sebaliknya. Keberadaan lumut kerak di kawasan dago lebih sedikit dibandingkan di
kawasan Arcamanik.

CASE STUDY OF THE PRESENCE OF TOPOGRAPHICAL LICHENS


(LICHEN) AS BIOINDICATOR AIR POLLUTION IN THE AREA
ARCAMANIK DAGO BANDUNG, WEST JAVA

ABSTRACT

Air pollution has become a serious problem in big cities such as Bandung. Nowadays,
the air quality monitoring can be done by bioindicator such as Lichens. As a symbiosis
organism among fungus, Lichens is a fairly effective bioindicator. Air quality monitoring is
done by observing a lichens distribution through Vegetation Analysis Method (quarter
method). Dago Regions and Arcamanik Regions Bandung West Java is the location that
observed along this research. Site selection based on the position of both sites as center of the
city (Dago Regions) and area around the school (Arcamanik Regions). Through this research,
awareness and shared information can provided.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
ABSTRAK…………………………………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………….. 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 2
1.5 Metode Penelitian………………………………………………………….. 2-3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Lumut Kerak…………………………………………………… 4
2.1.1 Lumut Berdasarkan Bentuk Morfologi …………………………….. 4-6
2.1.2 Anatomi Lumut Kerak………………………….,…………………… 6-7
2.1.3 Reproduksi Lumut Kerak…………………………………………….. 7-8
2.1.4 Peran Lumut kerak…………………………………………………… 8-9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………….. 10
3.2 Teknik pengumpulan Data lumut kerak………………… ……..... 10-11
3.3 Teknik Pengumpulan Data pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak….. 11
3.4 Posedur Penelitian………………………………………………………….. 11
3.4.1 Prosedur Pengambilan Data Lumut Kerak………………...…………
11-12
3.4.2 Prosedur Wawancara ……………………………………………… 12-13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Letak Keberadaan Lumut Kerak……………………………………….. 15
4.1.1 Letak Keberadaan Lumut Kerak Di Kawasan Dago……………… 15-16
4.1.2 Letak Keberadaan Lumut Kerak Di Kawasan Arcamanik………...…… 17
4.2 Pengetahuan Mayarakat Di Sekitar Kawasan Dago Dan Arcamanik…..……..19-21
BAB III PENUTUP
- KESIMPULAN……………………………………………………………… 22
- SARAN……………………………………………………………………… 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran udara merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat di kota- kota
besar di Indonesia salah satunya adalah Bandung. Hal ini disebabkan karena adanya
peningkatan kegiatan industri dan transportasi. Sektor transportasi mempunyai konstribusi
terbesar pada pencemaran udara di daerah perkotaan. Berdasarkan analisa yang dilakukan
oleh kantor LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), kontribusi utama di
kota Bandung adalah gas beracun, termasuk CO (48.110 ton per tahun) yang dipancarkan,
Oksida Nitrogen (2707 ton), Belerang Oksida (2356 ton), dan timah (35 ton per tahun).

Kini untuk memantau kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan cara
bioindikator. Indikator yang dipakai adalah lumut kerak. Karena lumut kerak merupakan
organisme yang sensitif terhadap polutan SO2, CO2, dan NO2. Dalam penelitian ini kawasan
Jl. Ir. H. Juanda dan Arcamanik menjadi tujuan penelitian untuk mengetahui letak keberadaan
lumut kerak dan pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak. Dengan menggunakan metode
Quarter yang dilakukan secara kualitatif.

1.2 Identifikasi masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana keberadaan lumut kerak di kawasan Dago dan Arcamanik secara
kualitatif?
2. Sejauh mana masyarakat di kawasan Arcamanik mengetahui tentang lumut kerak?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan permasalah di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Mengetahui kondisi lumut kerak di kawasan Dago dan Arcamanik secara kualitatif.
2. Mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan mengenai
lumut kerak yang terdapat di sekitar kawasan Dago dan Arcamanik Kota Bandung.

1.4 Manfaat penelitian


Manfaat dari penelitian ini, khususnya bagi peneliti maupun masyarakat umum
diantaranya
1. Sebagi sumber belajar untuk menambah pengetahuan dasar tentang lumut kerak
(lichens).
2. Memberikan informasi kepada masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan mengenai
letak keberadaan lumut kerak di kawasan jalan Ir.H.Juanda, Dago dan kawasan
Arcamanik, Kota Bandung Jawa Barat.
3. Untuk menjaga kelestarian lumut kerak yang ada di kawasan Ir.H.Juanda, Dago dan
di kawasan Arcamanik, Kota Bandung Jawa Barat.
1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Suharsini, 2003).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif
menurut Bogan dan Taylor (Moleong.2007:3) adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. beberapa teknik yang dipakai dalam pengambilan data
diantaranya:
1. Wawancara
Wawancara adalah sebuah kegiatan Tanya jawab dengan bertatap muka secara
langsung antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk mendapatkan
sebuah informasi.

2. Observasi (pengamatan)
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

3. Metode Analisis Vegetasi (quarter)


Yaitu metode yang diawali dengan membuat garis-garis transek terlebih dahulu.
Pada jarak-jarak tertentu secara sistematika atau acak di sepanjang garis tersebut
dibuat titik-titik pengukuran dimana dilakukan pengamatan dan pengukuran pohon.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Lumut Kerak


Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak
hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama
daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Hubungan simbiosis mutualisme antara jamur dan
ganggang pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral
sedangkan ganggang yang hidup diantara miselium jamur berfungsi menyediakan
makanan melalui fotosintesis.

2.1.2 Lumut Berdasarkan Bentuk Morfologi


1. Foliose (bentuk daun)
Lichen foliose memiliki struktur seperti daun yang tersusun oleh
lobuslobus. Lichen ini relatif lebih longgar melekat pada substratnya. Thallusnya
datar, lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengerut berputar. Bagian
permukaan atas dan bawah berbeda. Lichens ini melekat pada batu, ranting dengan
rhizines. Rhizines ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi makanan.
Contoh: Xantoria, Physcia, Peltigera, Parmelia dan lainnya.

Gambar.1.1 Xantoria elegans Gambar.1.2 Physcia aipolia

2. Crustose
Lichens yang memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan selalu
melekat ke permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk
mencabutnya tanpa merusak substratnya. Contoh : Graphis scipta, Haematomma
puniceum, Acarospora atau Pleopsidium.

Gambar.1.5 Haematomma Gambar.1.6 Acarspora


accolens
3. Squamulose
Lichen ini memiliki lobus-lobus seperti sisik, lobus ini disebut squamulus yang
biasanya berukuran kecil dan saling bertindih dan sering memiliki struktur tubuh
buah yang disebut podetia.

Gambar.1.6 Psora pseudorusselli Gambar.1.7 Cladonia carneola

4. Fruticose
Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel pada substrat oleh satu atau
lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini mempunyai kandungan antibiotik dan
anti kanker. Hidup bergelantungan di udara, menempel pada pohon-pohon di
pegunungan.

5. Lumut Kerak Berfilamen


Lumut ini tampak seperti kapas wol. Tumbuh pada kulit kayu pohon dan
perdu, berwarna jingga kekuningan atau hijau.

2.1.5 Peran Lumut kerak


Dalam perkembangnya lumut kerak memiliki peran yang penting bagi manusia
diantaranya:

1. Lumut Kerak sebagai tumbuhan perintis


Dalam proses pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang cadas.
Tumbuhan perintis adalah spesies yang tangguh, mampu hidup pada lahan yang
ekstrem atau kritis seperti gurun, bebatuan dan daerah kutub.

2. Membantu siklus nitrogen


Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta
(cynobacterium) yang tumbuh tersebar di hutan tropika yang mampu hidup pada
intensitas cahaya yang rendah dan mereka dapat menggunakan nitrogen bebas (gas
nitrogen) menjadi organic (asam amino dan protein). Dalam ekosistem lumut kerak
membantu daur nitrogen yang berperan dalam persediaan pupuk alami pada ekosistem
dasar hutan hujan.

3. Sebagai Bioindikator lingkungan.


Bioindikator adalah organisme atau respon biologis yang menunjukkan
masuknya zat tertentu dalam lingkungan (Mulgrew et al 2006). Pengunaan Lumut
kerak sebagai bioindikator telah dilakukan sejak lama dengan cara membuat peta
penyebaran lumut kerak. Sistem Skala Polusi Lumut Kerak Hawkssworth & Rose
pada tahun 1970 menggunakan ada atau tidak adanya spesies sensitif tertentu untuk
mengetahui konsentrasi sulfur dioksida dalam udara ambient. Begitu juga dibuat
skala untuk zat-zat pencemar udara yang lain (Bell, 2001).
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
yang diteliti, sehingga pelaksanaannya dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.

1.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 mei dan 11 mei 2011 dikawasan jalan
Ir.H.Juanda, Dago dan kawasan Arcamanik, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

3.2 Teknik Pengumpulan Data Lumut Kerak


Pengumpulan data lumut kerak menggunakan metode quarter. Metode ini
diawali dengan membuat garis-garis transek. Pada jarak tertentu (secara sistematika
atau acak) disepanjang garis tersebut dibuat titik-titik pengukuran. Pada setiap titik
pengukuran dibuat garis absis dan ordinat khayalan. Sehingga, setiap titik
pengukuran terdapat 4 buah kaudran.
Pada setiap kuadran dipilih satu pohon yang letaknya dekat titik pengukuran
kemudian, ukur jarak masing-masing pohon tersebut ke titik pengukuran. Pengukuran
dimensi pohon hanya dilakukan terhadap keempat pohon yang terpilih. Pengukuran
dilakukan sejauh 300 meter dengan jarak antar plot 10 meter. Sebagai ilustrasi,
digambarkan sebagai berikut :

garis transek

10 meter

Gambar.1.12 ilustrasi garis transek

3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengetahuan Masyarakat tentang Lumut Kerak


Pengumpulan data pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak dilakukan
dengan wawancara pada masyarakat di kawasan Arcamanik Dago yang dipilih secara
acak sebanyak 25 orang. Kegiatan wawancara bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan masyarakat mengenai lumut kerak.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Prosedur pengambilan data Lumut kerak
Alat yang digunakan :
- Pita meter - Alat tulis
- Tali rafia - Kamera
- Lembar tabel pengamatan - Plastik

Teknik penelitian
a. Menentukan wilayah penelitian
b. Membuat garis transek
c. Menentukan plot dengen jarak 5 meter sejauh 300 meter
d. Mengisi tabel pengamatan
e. Menganalisa data pengamatan.

3.4.1 Prosedur pengambilan data pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak


Prosedur pengambilan data pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak dengan
mengajukan 3 buah pertanyaan kepada masyarakat kawasan Arcamanik sebagai
berikut:
a. Apa yang anda ketahui tentang lumut kerak ?
b. Apa saja manfaat dari lumut kerak ?
c. Bagaimana kondisi lumut kerak di sekitar kawasan ?
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Lumut kerak sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti sebagai
bioindikator pencemaran lingkungan dalam suatu wilayah dll. Banyaknya lumut kerak
pada permukaan kayu menunjukan bahwa lumut kerak tersebut membutuhkan cukup
banyak air dan unsur hara serta kadar oksigen tinggi. Berdasarkan data hasil penelitian
yang telah didapat dari 2 lokasi penelitian diperoleh data keberadaan lumut kerak, tanaman
yang paling dominan yang ditumbuhi lumut kerak dan pengetahuan masyarakat di
kawasan Arcamanik mengenai lumut kerak sebagai berikut ini

4.1 letak keberadaan lumut kerak


4.1.1 letak keberadaan lumut kerak di kawasan Dago
Dari hasil pengamatan di kawasan jalan Ir.H.Juanda, Dago tingkat keberadaan
lumut kerak terdapat pada ketinggian 0-50 cm dan 51-100 cm diatas permukaan tanah
pada pohon Palem Botol, pohon Cemara (Casuarina sp), pohon Angsana
(Pterocarpus indicus), pohon Jambu Air (Sysgium sp), Fikus sp, pohon Akasia, pohon
Rambutan dan pohon Hanjuang (Cordyline fruticosa) sebanyak 16%.

Pada ketinggian 101-150 cm letak keberadaan lumut kerak ditemukan pada


pohon Angsana, Palem Botol, Pohon Cemara, pohon jambu air, pohon akasia, pohon
rambutan, pohon aren, Ficus sp dan pohon kelapa sebanyak 15%. Pada ketinggian
151-200 cm letak keberadaan lumut kerak ditemukan pada pohon pohon jambu air,
pohon kelapa, pohon rambutan, pohon cemara, pohon aren, pohon akasia, pohon
angsana, dan pohon fikus sp sebanyak 14%. Pada ketinggian 201-250 cm, 251-300
cm dan lebih dari 301 cm keberadaan lumut kerak ditemukan pada pohon pohon aren,
pohon akasia, pohon cemara, pohon rambutan, pohon aren, pohon kelapa, pohon
angsana dan pohon palem botol sebanyak 13%. Berikut tabel diagram letak
keberadaan lumut kerak di kawasan Dago.

0-50 cm
13% 16%
51-100 cm
13% 101-150 cm
16% 151-200cm
201-250 cm
13%
251-300 cm
15%
14% >301 cm

Gambar.1.13 Diagram letak keberadaan lumut kerak di kawasan Dago


3.1.2 Letak keberadaan lumut kerak di kawasan Arcamanik
Tingkat keberadaan lumut kerak paling tinggi berdasarkan data hasil
pengamatan di kawasan Arcamanik terletak pada ketinggian 0-50 cm dan 51-100 cm
diatas permukaan tanah.sebanyak 25% jenis pohon yang dominan sebagai tempat
perkembangbiakan lumut kerak yaitu pohon sukun (Artocarpus communis) pohon
Kersen, Pohon Matoa.

4% 4%
0-50 cm
7% 25% 51-100 cm

13% 101-150 cm
151-200 cm
201-250 cm

22% 25% 251-300 cm


> 301 cm

Gambar.1.14 Diagram letak keberadaan lumut kerak di kawasan Arcamanik

Berdasarkan tabel.1.14 letak keberadaan lumut kerak diatas permukaan tanah


pada ketinggian 101-150 cm mencapai 22%. Pada ketinggian 151-200 cm diatas
permukaan tanah mencapai 13%. Pada ketinggian 201-250 letak keberadaan lumut
kerak mencapai 7%, sedangakan pada ketinggian 251-300 cm dan lebih dari 301 cm
diatas permukaan tanah mencapai 4%. Jenis pohon yang paling banyak ditemukan
letak keberadaan lumut keraknya adalah pohon palem Botol dan pohon matoa.
Berikut ini jenis-jenis pohon yang ditemukan di 2 lokasi penelitian :

No Dago No Arcamanik
1 mangga 1 pohon sukun
2 hanjuang 2 pohon matoa
3 palem botol 3 pohon pisang
4 akasia 4 pohon mangga
5 pohon delima 5 pohon nangka
6 pohon palem raja 6 pohon palem botol
Lengkeng(Dimocarpus
7 pohon jambu batu 7 longan)

8 pohon lengkeng 8 pohon sawo


jambu air (Syzygium
9 9
pohon pepaya aqueum)
10 pohon aren 10 Mangkudu (Morinda
citrifolia L)
11 pohon kelapa 11 Pohon Salak
Kersen
12 12
ficus sp (Muntingia calabura)
Sirsak
13 13
pohon cemara (Annona muricata)
14 pohon rambutan 14 Kopi (Coffea arabica)
15 pohon pinang 15 -
16 pohon angsana 16 -
17 pohon jambu-jambuan 17 -

Tabel 1.15 jenis pohon yang ditemukaan di kawasan Dago dan Arcamanik

3.2 Pengetahuan masyarakat di sekitar kawasaan Dago dan Arcamanik


Pencemaran udara merupakan masalah serius yang kini dihadapi masyarakat
dikota-kota besar di Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya Sebagian
besar masyarakat yang berada di sekitar kawasan Arcamanik. Tidak begitu
mengetahui mengenai lumut kerak. Berikut ini data rekapitulasi dari data primer

4%

28% lumut berwarna kehijau-hijauan


lumut terdapat di tembok
36%
lumut di batang /ranting pohon

8% lumut di air
lumut di batu
8%
16% tidak tahu

Tabel.1.17 Diagram tanggapan masyarakat mengenai lumut kerak

Tanggapan masyarakat mengenai informasi tentang lumut kerak berwarna kehijau-


hijauan mencapai 4% dari 25 responden yang diwawancarai sedangkan tanggapan yang
paling tinggi mengenai lumut kerak mencapai 36% bahwa lumut kerak berada di dinding-
dinding rumah. 16% masyarakat memberi tanggapan bahwa lumut kerak berada di batang
atau ranting-ranting pohon. 28% masyarakat di kawasan Arcamanik tidak mengetahui
tentang lumut kerak. Sedangkan tanggapan dari masyarakat mengenai bahwa lumut kerak
berada di air dan batu-bataun mencapai 8%.
0%

8%

tahu
tidak tahu
tidak menjawab

92%

Tabel.1.18 Diagram tanggapan masyarakat mengenai kondisi keberadaan lumut kerak

Berdasarkan diagram hasil penelitian diatas menyimpulkan bahwa masyarakat di sekitar


kawasan Arcamanik sebanyak 92% tidak mengetahui bagaimana kondisi letak keberadaan
lumut kerak di daerah sekitar. Sebanyak 8% masyarakat tidak menjawab pertanyaan dari
sang penelit dan 0% masyarakat tidak mengetahui kondisi letak keberadaan lumut di daerah
sekitar.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dilakukan di kawasan Jalan Ir.H.Juanda, Dago


dan Arcamanik Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Letak keberadaan lumut kerak di
Arcamanik lebih tinggi dibandingkan Dago. karena lumut kerak sangat peka terhadap
pencemaran paling tinggi sampai paling rendah sekalipun. Itu menandakan bahwa
kawasan Dago tingkat polusinya jauh lebih tinggi dibandingkan kawasan Arcamanik.
Sedangkan pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak sangat sedikit.

Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh data yang lebih lengkap
dan akurat mengenai letak keberadaan lumut kerak, karena banyak sekali kajian
yang harus di teliti kembali mengenai keberadaan lumut kerak di kawasan Dago
dan kawasan Arcamanik Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
2. Perlu adanya usaha pelestarian Lumut kerak bagi masyarakat sekitar
3. Dapat memanfaatkan lumut kerak sebagai sumber perekonomian oleh masyarakat
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer untuk Pelajar dan Umum(VIPPPU): memahami
Keragaman Tumbuhan. Jakarta PT Bhuana Ilmu Populer, 2006.
Biology Of Lichens. http:/ www.lichen.com di KKTI. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi
[Online] Tersedia: http://www.total.or.id/info.php?kk=attenuation
ETA (2000). “Pencemaran Udara Surabaya Dideteksi”. Kompas Cybermedia [Online].
Tersedia: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0004/01/iptek/penc10.htm (14 maret 2011)
http://www.mahanagari.com dikutip pada tanggal 12 mei 2011

http://generasibiologi.blogspot.com/ dikutip pada tanggal 26 maret 2011

http://www.scribd.com/doc/53073683/Taksonomi-Tumbuhan

http://www.scribd.com/doc/38537641/Seminar-Lichen-FMIPA-UNMA dikutip 27 Maret 2011

www.bpkpenabur.or.id/files/lumutkerak_damar.doc di kutip pada tanggal dikutip 27 Maret 2011

http://www.e-dukasi.net/ di kutip tanggal 27 maret 2011

Aryulina Ph.D., Diah. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama, 2007.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
http://nanang14045.student.umm.ac.id/metode-kuarter/
Arikunto Suharsini. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Reneka Citra
http://entertainment.kompas.com/ Meningkat.Polusi.Udara.di.Bandung
RIWAYAT HIDUP
CURICULUM VITAE

Identitas
Identity

Nama : Anisa Ayu Adisti Manikari


Name
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 13 Oktober 1994
Date of brith
Jenis kelamin : Perempuan
Sex
Status : Pelajar
Status
Alamat : Komp. Bumi Langgeng Cinunuk blok 31 No 17, kecamatan Cileunyi
Kab. Bandung
Anddress
Telepon : 082116506209
Phone
Alamat E-mail : anisaayuadisti@yahoo.com
E-mail Andrres

Riwayat Pendidikan Formal


Formal Education History

- SDN Mekar Wangi


- SMPN 1 Cileunyi
- SMA Mutiara Bunda
Riwayat Pendidikan Informal
Informal Education History

- Les Bahasa Inggris, matematika, fisika, kimia privat

Pengalaman Organisasi
Organization Experience

- PMR
- Dokter kecil
- Pramuka
- Teater
- Club Al-Qur’an
- Karang taruna
- Geoturism (Pencinta Alam)
- Rohis (Rohani Islam)
- SAMBA/OSIS

Pelatihan dan Pengalaman kerja


Training
- Sebagai peserta magang
- Peserta seminar peringatan hari Ozon Se-Dunia
- Sebagai panitia pelaksana Latihan Dasar Kepemimpianan (LDK)
- Peserta pelaksana Bela Negara
- Peserta CSW (Community Study Work)
- Panitia pelaksanan Bazar Amal dan Pengobatan gratis 2009/2010 SMA Mutiara
Bunda

Prestasi
Achievement

- (Peserta) Kompetisi INAYS (Indonesia Youngs Saincs)


- (Peserta) kompetisi matematika tingka SMA se-Indonesia
- (Peserta) lomba artikel “ menciptakan bandung yang bermartabat”
LAMPIRAN

Tabel hasil pengamatan Letak keberadaan lumut kerak di kawasan Dago


keberadaan lumut kerak dari permukaan tanah
plot jenis pohon 151- 201-250
0-50 cm 51-100cm 101-150cm 251-300cm > 301 cm
200cm cm
plot 1 pohon mangga
plot 2 pohon hanjuang
plot 3 -
plot 4 pohon palem
pohon hanjuang
plot 5 zigi bernase
sp 1
pohon akasia
plot 6 pohon delima
palem raja
pohon akasia
plot 7
palem botol
pohon akasia
plot 8 Duranta
palem raja
sp 1
plot 9
pohon jambu batu
sp 1
plot 10
pohon lengkeng
pohon akasia
plot 11
Mikase
plot 12 sp 1
pohon akasia
plot 13 pohon pepaya
pohon aren x x x x x x X
pohon akasia
plot 14 pohon aren x x x x x x X
pohon aren
fikus sp x x x x x
pohon aren
plot 15
pohon akasia
pohon sp 1
plot 16 sp 1
plot 17 Memosa
sp 2
Memosa
plot 18
pohon akasia
Akasia
plot 19 Memosa
pohon akasia
palem botol x x x
plot 20 pohon kelapa x x x x x x X
pohon akasia
plot 21 sp 3
pohon akasia
plot 22 palem botol
pohon hanjuang
plot 23 sp 4
plot 24 sp 1
plot 25 fikus sp
pohon akasia
plot 26
fikus sp
pohon cemara x x x x x x X
plot 27 pohon akasia
fikus sp
pohon akasia x x x x x x X
plot 28
pohon cemara
Palem botol
plot 29
sp 2
pohon akasia
plot 30
palem raja
pohon akasia
plot 31
pohon cemara
pohon cemara
pohon akasia
plot 32
Palem botol
pohon cemara
pohon cemara
plot 33
sp 4
plot 34 pohon akasia
pohon akasia
plot 35
pohon rambutan x x x x x x X
plot 36 pohon akasia
pohon akasia
plot 37 pohon cemara x x x x x x X
pohon pinang
pohon jambu air x x x x
plot 38
pohon akasia
sp 4
plot 39
pohon akasia
pohon akasia
plot 40 pohon kelapa
Palem botol
plot 41 pohon akasia
plot 42 pohon akasia
pohon akasia
plot 43
pohon cemara
pohon angsana x x x x x x X
pohon akasia
plot 44
pohon cemara
pohon palem
pohon angsana x x x x x x X
plot 45 pohon akasia
pohon mangga
pohon akasia
plot 46
sp 5
plot 47 pohon akasia
pohon akasia
plot 48
pohon cemara
pohon akasia
plot 49
pohon cemara
sp 4
plot 50
pohon akasia
pohon helikonia
plot 51 pohon cemara
pohon akasia
plot 52 pohon cemara x x x x x x X
Plot 53 pohon jambu air x x x x x x X
Plot 54 pohon akasia x x x x x x X
pohon angsana x x x x x x X
plot 55
Palem botol
Plot 56 pohon akasia
plot 57 pohon akasia
sp fikus
plot 58 pohon akasia
pohon mangga
pohon pisang
plot 60
pohon hanjuang x x
Plot 61 palem botol x x x x x x X
Plot 62 pohon angsana
Jumlah 18 18 17 16 15 14 14
Total 112
Data hasil pengamatan letak keberadaan lumut kerak

keberadaan lumut kerak dari permukaan tanah


plot jenis pohon 0-50 51-100 101-150 151-200 201- 250 251-300 < 301
cm cm cm cm cm cm cm
pohon sukun x x
plot
Pohon matoa x x x x
1
pohon pisang
Plot pohon sukun x x x x
2 sp 1
pohon mangga
Plot
pohon sukun x x x x
3
sp 1
pohon mangga x x
Plot
sp 2 x x x x x
4
Pohon nangka
plot pohon mangga x x
5 pohon sukun x x x x
Plot palem botol x x
6 pohon sukun
palem botol x x x x
plot palem botol x x x
7 palem botol x x x
palem botol x x x x x
palem botol x x x
plot
Pohon nangka
8
pohon sukun
plot
9 pohon sawo x x x x
pohon lengkeng
Plot
pohon mangga x x x x
10
pohon matoa x x x x
pohon matoa x x x x x
Plot
pohon matoa x x x
11
pohon matoa x x x
Plot pohon jambu air
12 pohon matoa x x x x x
Plot pohon durian x x x x x x
13 pohon matoa x x x
Plot pohon matoa x x x x x
14 pohon matoa x x x
Plot pohom matoa x x x
15 pohom matoa
pohon mangkudu
Plot
pohon matoa
16
pohon matoa
plot pohon matoa
17 pohon matoa
pohon matoa
plot pohon matoa
18 pohon salak
pohon matoa
plot
pohon matoa
19
pohon matoa
pohon matoa
plot
pohon matoa
20
pohon matoa
plot pohon matoa
21 pohon kersen x x x
pohon kersen
plot
pohon matoa
22
pohon matoa x x x
pohon kersen
plot
pohon kersen x x x
23
pohon sirsak
pohon matoa
plot
pohon matoa x x
24
palem botol x x x x x x x
pohon matoa
plot pohon palem x x x x x x x
25 pohon matoa
pohon matoa
pohon jambu air
plot palem botol x x x x x x x
26 pohon matoa
pohon matoa x x x
pohon jambu air x
Plot
palem botol x x x x x x x
27
pohon matoa x x x x
Plot pohon kopi
28 pohon kopi
palem botol x x x x x x x
plot pohon jambu batu
29 pohon matoa x x x x
pohon matoa x x x x x
pohon matoa x x x x
Plot
pohon jambu air
30
pohon palem x x x x x x x
pohon jambu air x x x x
Plot
pohon matoa
31
pohon matoa x x x
pohon jambu air x x x
Plot
pohon matoa
32
pohon matoa x x x
pohon matoa x x
plot pohon kersen x x x
33 pohon jambu air
pohon matoa x x
pohon matoa
plot
pohon matoa
34
pohon belimbing x x
pohon jambu air
plot pohon kopi
35 pohon matoa
pohon kopi
pohon kopi
Plot palem botol
36 pohon kopi
pohon kopi
pohon palem x x x x x x x
plot pohon matoa
37 pohon matoa
pohon matoa
pohon mangga
plot palem raja
38 sp. 3
sp 4
pohon matoa
plot pohon matoa
39 pohon matoa
poh cemara
pohon mangga apel x x x
plot pohon mangga apel
40 pohon matoa
pohon matoa
pohon matoa
plot pohon matoa x x x
41 pohon durian
pohon sawo
plot pohon mangga x x x x
42 pohon matoa x x x x x x x
Plot pohon nangka
43 pohon nangka
plot pohon mangga
44 pohon kersen
pohon nangka
plot
pohon jambu batu
45
pohon matoa
plot sp. 3 x x
46 sp. 3
pohon mangga
plot
pohon nangka
47
sp Acacia catechu
plot pohon rambutan
48 pohon pisang
plot pohon rambutan
49 x
plot pohon mangga x x x
50 pohon cemara
pohon pete
jumlah 56 56 49 28 15 9 8
Total 221

Data Primer interview Masyarakat Arcamanik

Daftar pertanyaan
No Responden
a B c
1 Pak Deden warnanya hijau keabu-abuan Indikator Lingkungan tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
2 Bu Rita tidak tahu tidak tahu
rumah
3 Bu neni lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
4 Bu Ria tidak tahu tidak tahu
rumah
lumut yang suka ada di tembok
5 Pak Indra tidak tahu tidak tahu
rumah
6 Ilfia Lumut di batang pohon indikator tidak tahu
7 Fani tidak tahu tidak tahu tidak tahu
indikator lingkungan, semakin
8 Sammy lumut yang ada di batang pohon
parfume sedikit
9 Rani lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
10 Bu cacal tidak tahu tidak tahu
rumah
lumut yang berada di air dan
11 Arfan indikator lingkungan tidak tahu
tembok rumah
lumut yang suka ada di tembok semakin
12 laila untuk obat kanker
rumah tinggi
13 Virza lumut yang ada di batu-batu untuk obat tidak tahu
14 Neneng lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
15 Aris tidak tahu tidak tahu tidak tahu
16 Asep tidak tahu tidak tahu tidak tahu
17 Riki lumut yang ada di ranting pohon untuk obat kanker tidak tahu
18 Siti lumut yang ada di air tidak tahu tidak tahu
lumut yang berada di tembok
19 Nur tidak tahu tidak tahu
rumah
20 Euis lumut yang ada di batu-batu tidak tahu tidak tahu
21 Ecah di ranting pohon tidak tahu tidak tahu
22 Randy tidak tahu tidak tahu tidak tahu
23 Nina tidak tahu tidak tahu tidak tahu
24 Sandy tidak tahu tidak tahu tidak tahu
25 Nurgianti tidak tahu tidak tahu tidak tahu

Anda mungkin juga menyukai