Oleh
Anisa Ayu Adisti M.
091010014
Pembimbing I Pembimbing II
Disetujui
Kepala SMA Mutiara Bunda
Penulis
STUDI KASUS LETAK KEBERADAAN LUMUT KERAK (LICHEN)
SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA
DI KAWASAN DAGO DAN DI KAWASAN ARCAMANIK
KOTA BANDUNG, JAWA BARAT
ABSTRAK
Pencemaran udara kini menjadi masalah serius yang dihadapi masyarakat di kota-kota
besar, salah satunya adalah Bandung. Sebetulnya, pemantauan kualitas udara di suatu wilayah
dapat dilakukan dengan cara yang cukup efektif dan sederhana, yaitu menggunakan lumut
kerak sebagai bioindikator. Melalui pendekatan kualitatif, pemantauan tingkat polusi udara
dilakukan dengan membuat peta persebaraan lumut kerak menggunakan Metode Analisis
Vegetasi (metode quarter). Kawasan Dago dan Kawasan Arcamanik Kota Bandung Jawa
Barat merupakan lokasi penelitian untuk mengetahui letak keberadaan lumut kerak sebagai
Bioindikator pencemaran udara dan mengetahui sejauh mana masyarakat mengetahui
manfaat lumut kerak. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada posisi Kawasan Dago yang
berada di pusat kota yang dilalui banyak kendaran bermotor, sementara Kawasan Arcamanik
adalah sebaliknya. Keberadaan lumut kerak di kawasan dago lebih sedikit dibandingkan di
kawasan Arcamanik.
ABSTRACT
Air pollution has become a serious problem in big cities such as Bandung. Nowadays,
the air quality monitoring can be done by bioindicator such as Lichens. As a symbiosis
organism among fungus, Lichens is a fairly effective bioindicator. Air quality monitoring is
done by observing a lichens distribution through Vegetation Analysis Method (quarter
method). Dago Regions and Arcamanik Regions Bandung West Java is the location that
observed along this research. Site selection based on the position of both sites as center of the
city (Dago Regions) and area around the school (Arcamanik Regions). Through this research,
awareness and shared information can provided.
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..i
ABSTRAK…………………………………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………….. 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………………. 2
1.5 Metode Penelitian………………………………………………………….. 2-3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Lumut Kerak…………………………………………………… 4
2.1.1 Lumut Berdasarkan Bentuk Morfologi …………………………….. 4-6
2.1.2 Anatomi Lumut Kerak………………………….,…………………… 6-7
2.1.3 Reproduksi Lumut Kerak…………………………………………….. 7-8
2.1.4 Peran Lumut kerak…………………………………………………… 8-9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………….. 10
3.2 Teknik pengumpulan Data lumut kerak………………… ……..... 10-11
3.3 Teknik Pengumpulan Data pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak….. 11
3.4 Posedur Penelitian………………………………………………………….. 11
3.4.1 Prosedur Pengambilan Data Lumut Kerak………………...…………
11-12
3.4.2 Prosedur Wawancara ……………………………………………… 12-13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Letak Keberadaan Lumut Kerak……………………………………….. 15
4.1.1 Letak Keberadaan Lumut Kerak Di Kawasan Dago……………… 15-16
4.1.2 Letak Keberadaan Lumut Kerak Di Kawasan Arcamanik………...…… 17
4.2 Pengetahuan Mayarakat Di Sekitar Kawasan Dago Dan Arcamanik…..……..19-21
BAB III PENUTUP
- KESIMPULAN……………………………………………………………… 22
- SARAN……………………………………………………………………… 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
Kini untuk memantau kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan cara
bioindikator. Indikator yang dipakai adalah lumut kerak. Karena lumut kerak merupakan
organisme yang sensitif terhadap polutan SO2, CO2, dan NO2. Dalam penelitian ini kawasan
Jl. Ir. H. Juanda dan Arcamanik menjadi tujuan penelitian untuk mengetahui letak keberadaan
lumut kerak dan pengetahuan masyarakat tentang lumut kerak. Dengan menggunakan metode
Quarter yang dilakukan secara kualitatif.
Metode penelitian adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Suharsini, 2003).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif
menurut Bogan dan Taylor (Moleong.2007:3) adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. beberapa teknik yang dipakai dalam pengambilan data
diantaranya:
1. Wawancara
Wawancara adalah sebuah kegiatan Tanya jawab dengan bertatap muka secara
langsung antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk mendapatkan
sebuah informasi.
2. Observasi (pengamatan)
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
2. Crustose
Lichens yang memiliki thallus yang berukuran kecil, datar, tipis dan selalu
melekat ke permukaan batu, kulit pohon atau di tanah. Jenis ini susah untuk
mencabutnya tanpa merusak substratnya. Contoh : Graphis scipta, Haematomma
puniceum, Acarospora atau Pleopsidium.
4. Fruticose
Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel pada substrat oleh satu atau
lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini mempunyai kandungan antibiotik dan
anti kanker. Hidup bergelantungan di udara, menempel pada pohon-pohon di
pegunungan.
Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
yang diteliti, sehingga pelaksanaannya dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
garis transek
10 meter
Teknik penelitian
a. Menentukan wilayah penelitian
b. Membuat garis transek
c. Menentukan plot dengen jarak 5 meter sejauh 300 meter
d. Mengisi tabel pengamatan
e. Menganalisa data pengamatan.
0-50 cm
13% 16%
51-100 cm
13% 101-150 cm
16% 151-200cm
201-250 cm
13%
251-300 cm
15%
14% >301 cm
4% 4%
0-50 cm
7% 25% 51-100 cm
13% 101-150 cm
151-200 cm
201-250 cm
No Dago No Arcamanik
1 mangga 1 pohon sukun
2 hanjuang 2 pohon matoa
3 palem botol 3 pohon pisang
4 akasia 4 pohon mangga
5 pohon delima 5 pohon nangka
6 pohon palem raja 6 pohon palem botol
Lengkeng(Dimocarpus
7 pohon jambu batu 7 longan)
Tabel 1.15 jenis pohon yang ditemukaan di kawasan Dago dan Arcamanik
4%
8% lumut di air
lumut di batu
8%
16% tidak tahu
8%
tahu
tidak tahu
tidak menjawab
92%
A. Kesimpulan
Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh data yang lebih lengkap
dan akurat mengenai letak keberadaan lumut kerak, karena banyak sekali kajian
yang harus di teliti kembali mengenai keberadaan lumut kerak di kawasan Dago
dan kawasan Arcamanik Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
2. Perlu adanya usaha pelestarian Lumut kerak bagi masyarakat sekitar
3. Dapat memanfaatkan lumut kerak sebagai sumber perekonomian oleh masyarakat
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer untuk Pelajar dan Umum(VIPPPU): memahami
Keragaman Tumbuhan. Jakarta PT Bhuana Ilmu Populer, 2006.
Biology Of Lichens. http:/ www.lichen.com di KKTI. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi
[Online] Tersedia: http://www.total.or.id/info.php?kk=attenuation
ETA (2000). “Pencemaran Udara Surabaya Dideteksi”. Kompas Cybermedia [Online].
Tersedia: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0004/01/iptek/penc10.htm (14 maret 2011)
http://www.mahanagari.com dikutip pada tanggal 12 mei 2011
http://www.scribd.com/doc/53073683/Taksonomi-Tumbuhan
Aryulina Ph.D., Diah. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama, 2007.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
http://nanang14045.student.umm.ac.id/metode-kuarter/
Arikunto Suharsini. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Reneka Citra
http://entertainment.kompas.com/ Meningkat.Polusi.Udara.di.Bandung
RIWAYAT HIDUP
CURICULUM VITAE
Identitas
Identity
Pengalaman Organisasi
Organization Experience
- PMR
- Dokter kecil
- Pramuka
- Teater
- Club Al-Qur’an
- Karang taruna
- Geoturism (Pencinta Alam)
- Rohis (Rohani Islam)
- SAMBA/OSIS
Prestasi
Achievement
Daftar pertanyaan
No Responden
a B c
1 Pak Deden warnanya hijau keabu-abuan Indikator Lingkungan tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
2 Bu Rita tidak tahu tidak tahu
rumah
3 Bu neni lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
4 Bu Ria tidak tahu tidak tahu
rumah
lumut yang suka ada di tembok
5 Pak Indra tidak tahu tidak tahu
rumah
6 Ilfia Lumut di batang pohon indikator tidak tahu
7 Fani tidak tahu tidak tahu tidak tahu
indikator lingkungan, semakin
8 Sammy lumut yang ada di batang pohon
parfume sedikit
9 Rani lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
lumut yang suka ada di tembok
10 Bu cacal tidak tahu tidak tahu
rumah
lumut yang berada di air dan
11 Arfan indikator lingkungan tidak tahu
tembok rumah
lumut yang suka ada di tembok semakin
12 laila untuk obat kanker
rumah tinggi
13 Virza lumut yang ada di batu-batu untuk obat tidak tahu
14 Neneng lumut yang ada di tembok tidak tahu tidak tahu
15 Aris tidak tahu tidak tahu tidak tahu
16 Asep tidak tahu tidak tahu tidak tahu
17 Riki lumut yang ada di ranting pohon untuk obat kanker tidak tahu
18 Siti lumut yang ada di air tidak tahu tidak tahu
lumut yang berada di tembok
19 Nur tidak tahu tidak tahu
rumah
20 Euis lumut yang ada di batu-batu tidak tahu tidak tahu
21 Ecah di ranting pohon tidak tahu tidak tahu
22 Randy tidak tahu tidak tahu tidak tahu
23 Nina tidak tahu tidak tahu tidak tahu
24 Sandy tidak tahu tidak tahu tidak tahu
25 Nurgianti tidak tahu tidak tahu tidak tahu