Nama Kelompok:
1. Ozora Edmund Namang
2. Rahmah
3. Ravelt Dian Valentine
4. Nadia Noor As’syifa Jamil
5. Virdy Abimayu
6. Septi Triyani
7. Devina Natalia
8. Christy Dwi Aurelia S. R. N.
1. PEMILIHAN BIBIT
Bibit ikan patin merupakan salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh
dalam budidaya ikan patin, dimana permasalahan yang terjadi adalah
pemilihan bibit ikan patin yang berkualitas sehingga budidaya ikan patin
menghasilkan produksi yang tinggi, awal dari budidaya ikan patin adalah
tergantung pada bibit ikan patin yang digunakan dilanjutkan dengan
perawatan pada masa pertumbuhannya hingga pada masa panen.
1. Perhatikan kualitas bibit dengan memilih bibit yang sehat, bebas dari
kelainan fisik, memiliki kulit yang cerah dan bersih dengan ukuran dan berat
yang sesuai serta sudah mencapai usia minimum, antara 4-6 bulan.
3. Pastikan bibit ikan berasal dari indukan ikan yang berkualitas atau memiliki
sertifikasi.
4. Pastikan kualitas air, memassalkan air bebas dari polutan, yang dapat
menyebabkan banyak masalah pada ikan.
5. Pilih lingkungan hidup yang tepat, pastikan tempat bibit sudah bersih,
berventilasi baik, memiliki suhu yang terkontrol, aman dari predatori dan
perubahan iklim.
2. PEMELIHARAAN KOLAM
Kolam budidaya merupakan habitat baru bagi ikan patin untuk tumbuh serta
berkembang biak hingga memiliki bobot dan berusia matang untuk dipanen
atau dipijahkan. Agar ikan patin bisa berkembang dengan nyaman,
Pembudidaya perlu membangun kolam budidaya sesuai standar dan
parameter kualitas air yang tepat, misal kadar pH air, kadar oksigen terlarut,
dan suhu air kolam.
1. Kolam Terpal
Jenis kolam terpal adalah kolam yang paling irit karena biaya yang dibutuhkan
untuk membangun kolam budidaya cukup murah. Jenis kolam ini cocok untuk
Pembudidaya pemula yang memiliki modal minim dan lahan yang kecil, karena
jenis kolam terpal tidak terlalu memakan tempat. Kendati demikian, ada
beberapa kekurangan pada kolam terpal yang perlu dipertimbangkan.
2. Kolam Tanah
Kolam beton merupakan jenis kolam ikan patin terbaik dibandingkan dua jenis
lainnya karena kolam beton jauh lebih awet dan tidak mudah rusak.
Mendesain dan memasang saluran air pada kolam beton juga lebih mudah
sehingga Bapak/Ibu dapat mengendalikan kualitas air kolam, contohnya ketika
Bapak/Ibu ingin mengontrol kualitas pH air agar tetap terjaga pada nilai 7-9.
Ukuran, jenis kolam, dan sistem budidaya yang digunakan menjadi faktor
penentu jumlah padat tebar, karena apabila kepadatan ikan melebihi daya
dukung kolam atau tidak sesuai dengan standar sistem, ikan yang
dibudidayakan akan lebih mudah stres.
Rata-rata standar padat tebar untuk satu kolam ikan patin bervolume 1 m3
adalah 25 ekor ikan patin. Dengan kata lain, padat tebar standar untuk kolam
budidaya ikan patin adalah 25 ekor/m3. Namun, volume kepadatan tebar ikan
patin ini diklasifikasikan ke dalam tiga sistem, yaitu:
•Sistem ekstensif dengan kolam tanah biasanya memiliki padat tebar ikan 8-15
ekor/m3.
•Sistem semi intensif biasanya memiliki jumlah padat tebar ikan 27-33
ekor/m3.
•Sistem intensif dengan media budidaya air deras biasanya memiliki jumlah
padat tebar ikan 84 ekor/m3.
Untuk memelihara kolam ikan patin, ada beberapa langkah yang perlu Anda
ikuti:
1. Persiapan Kolam:
- Pastikan kolam memiliki ukuran yang memadai untuk ikan patin, dengan
kedalaman minimal 1,5 meter.
2. Kualitas Air:
- Pastikan kualitas air kolam tetap baik dengan memonitor pH, suhu, dan
tingkat oksigen.
3. Pemberian Pakan:
- Berikan pakan yang berkualitas dan seimbang, seperti pelet ikan patin
komersial.
- Berikan pakan secara teratur, 2-3 kali sehari, dengan jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan ikan.
- Periksa secara rutin ikan patin untuk memastikan tidak ada tanda-tanda
penyakit atau serangan parasit.
- Jika ada tanda-tanda penyakit, segera isolasi ikan yang terinfeksi dan
konsultasikan dengan ahli perikanan untuk pengobatan yang tepat.
5. Pemeliharaan Rutin:
- Bersihkan kolam secara teratur dari kotoran dan sisa pakan yang tidak
dimakan
- Ganti air kolam secara berkala untuk menjaga kualitas air yang baik.
- Lakukan pengukuran berat dan panjang ikan secara rutin untuk memantau
kesehatan dan produktivitasnya.
Pencegahan hama dan penyakit dalam budi daya ikan patin atau ikan konsumsi
lainnya sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kolam.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah hama
dan penyakit pada budi daya ikan patin:
1. Kebersihan Kolam:
Pastikan kolam ikan selalu dalam kondisi bersih. Bersihkan kolam secara
teratur untuk menghilangkan sisa pakan yang tidak dimakan, kotoran ikan, dan
bahan organik lainnya yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya
penyakit.
Gunakan bibit ikan yang sehat dan berasal dari sumber terpercaya. Bibit yang
sehat memiliki kemungkinan lebih rendah menularkan penyakit dan lebih
mungkin bertahan dalam lingkungan budi daya.
Berikan pakan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan ikan patin. Jangan
memberikan pakan berlebihan yang dapat mencemari udara dan menjadi
sumber potensi penyakit.
5. Isolasi:
Isolasi ikan yang sakit segera untuk mencegah penyebaran penyakit ke ikan
lain. Pisahkan ikan yang terlihat sakit dan berikan perawatan yang sesuai.
7. Bio Keamanan:
Penting untuk selalu mengikuti praktik-praktik budi daya yang baik dan tetap
waspada terhadap perubahan dalam lingkungan kolam atau perilaku ikan
untuk mencegah serta mengidentifikasi dini potensi masalah kesehatan.