Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA

MEREK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP


MINAT BELI ULANG PADA HIJAB RAQUMI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:
ZULFIKAR HAFIS ARDIANSYAH
B100180028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

iii
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA MEREK,
KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI
ULANG PADA HIJAB RAQUMI

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek,
Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Hijab Raqumi. Populasi
pada penelitian ini adalah konsumen produk hijab Raqumi dengan sampel 100
responden. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Analisis data
dalam penelitian ini menggunakan Smart PLS versi 3.0. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan teknik
pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi outer model yang
terdiri dari convergent validity, discriminant validity, composite reliability,
cronbach’s alpha dan uji multikolinearitas serta inner model yang terdiri dari
coefficient determination, goodness of fit, uji effect size (f 2 ), dan uji hipotesis. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Produk, Citra Merek dan Kualitas
Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang, dan Harga
berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang.

Kata kunci: kualitas Produk, citra merek, kualitas pelayanan, dan harga, minat beli
ulang hijab raqumi.

Abstract
This study aims to analyze the effect of product quality, brand image, service
quality and price to repurchase Hijab Raqumi. The population in this study were
consumers of Raqumi hijab products with a sample of 100 respondents. Data
collection techniques through the distribution of questionnaires. Data analysis in
this study used Smart PLS version 3.0. The sampling technique in this study uses
purposive sampling and data testing techniques used in this study include the outer
model consisting of convergent validity, discriminant validity, composite
reliability, Cronbach's alpha and multicollinearity tests as well as the inner model
consisting of coefficient determination, goodness of fit, effect size test (f^2), and
hypothesis testing. The results of this study indicate that product quality, brand
image and service quality has no significant effect on repurchase, and price
significant effect on repurchase.

Keywords: product quality, brand image, service quality, and price repurchase
hijab raqumi.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin modern membuat kebutuhan manusia semakin
meningkat. Masuknya produk-produk asing khususnya di bidang fashion menjadi
tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha. Di Indonesia, salah satu kegiatan bisnis

1
yang ada pada bidang fashion adalah bisnis hijab yang banyak digunakan oleh
wanita muslim.
Keberadaan brand hijab saat ini menjadi kebutuan masyarakat, terlebih saat
ini penggunaan hijab bukan lagi sebagai penutup aurat sesuai syariat islam , tetapi
penggunaan hijab sudah menjadi bagian dari fashion dan tren di kalangan wanita
berhijab. Para pelaku usaha khususnya yang berada di bidang fashion harus
memikirkan bagaimana cara melakukan program pemasaran yang baik agar
produknya dapat diterima oleh masyarakat.
Menurut Ong dan Sugiarto, (2013) pemasaran adalah proses sosial yang
dengan proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Inti dari kegiatan pemasaran yaitu
untuk mengembangkan suatu produk, penelitian distribusi, komunikasi, penetapan
harga, dan pelayanan. Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran adalah kualitas produk. Ong & Sugiarto, (2013)menyatakan bahwa
kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalakan
pesaing. Jadi hanya perusaaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh
dengan pesat, dan jangka panjang perusahan tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.
Belakangan ini, hijab Raqumi tersebut mengalami penurunan loyalitas
pelanggan yang ditandai dengan terjadinya penurunan jumlah pembeli. Selama
pandemik kurang lebih satu tahun belakangan ini jumlah pengunjung ataupun para
konsumen yang membeli produk hijab Raqumi bersifat fluktuatif dan tidak
menunjukkan terjadinya peningkatan bahkan dapat dikatakan cenderung semakin
menurun. Hal tersebut dengan jelas menunjukkan adanya penurunan loyalitas
pelanggan pada brand hijab Raqumi Surakarta.
Hal ini disebabkan karena adanya rasa ketakutan untuk keluar rumah agar
dapat terhindar dari pandemik Covid-19. Persaingan untuk menarik pelanggan lebih
banyak lagi, dengan semakin banyaknya brand Hijab yang memulai bermunculan.
Terlebih produk-produk hijab seperti hijab syar’i, pashmina dan lain lain mulai
bermunculan dengan model yang sangat bervariatif. Realitas kompetitif adalah

2
bahwa brand Raqumi Hijab Indonesia harus bekerja keras untuk menarik pelanggan
dari berbagai hal seperti media online/offline, oleh karena itu diperlukan suatu
barang strategi untuk bersaing mendapatkan pelanggan. Salah satu strategi untuk
brand hijab dapat bersaing adalah dengan membangun citra yang baik dimata
pelanggan dan masyarakat, karena citra dapat mempengaruhi proses pembelian
suatu produk atau pelayanan, dan oleh karena itu citra merupakan faktor penting
bagi keberhasilan pemasaran suatu brand hijab. Kemudian meningkatkan kualitas
produk agar dapat menarik kembali konsumen ataupun pelanggan. Kualitas
pelayanan juga perlu diperhatikan dan ditingkatkan agar dapat membuat konsumen
merasa nyaman selama berada di Raqumi Hijab Indonesia. Tentunya kepercayaan
dari konsumen ataupun pelanggan perlu dipertahankan dengan meningkatkan
berbagai hal untuk dapat mempertahankan mereka.
Perusahaan yang terus-menerus kehilangan pelanggan akan sulit
menstabilkan penjualan karena harus selalu mencari konsumen baru. Apalagi jika
perusahaan tersebut bergerak di fashion. Di mana pada bidang ini, perusahaan
dituntut untuk mampu menawarkan produk-produk yang baik dengan model yang
sangat bervariatif untuk digunakan secara berkelanjutan. Penurunan loyalitas yang
ditandai dengan menurunya jumlah pengunjung, konsumen/reseller dan banyaknya
keluhan pelanggan yang berkaitan dengan harga, kualitas produk dan kualitas
pelayanan mengindikasinya adanya kemungkinan bahwa penurunan loyalitas
pelanggan yang dialami oleh Raqumi Hijab disebabkan oleh harga yang relatif
mahal, kualitas produk dan kualitas pelayanan yang kurang baik, serta kepercayaan
pelanggan yang mulai berkurang. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Citra Merek, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang Hijab
Raqumi”.

3
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif. Objek dalam
penelitian ini adalah konsumen dari hijab Raqumi dan memiliki akun sosial media.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Berdasarkan rumus Lemeshow mendapatkan hasil 96, jumlah sampel mahasiswa
S1 di Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu 96 responden dan dibulatkan
menjadi 100 responden. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer.
Metode pengumpulan data penelitian menggunakan kuisioner. Analisis data
dilakukan dengan metod Partial Least Square (PLS) menggunakan software
SmartPLS. PLS adalah salah satu metode penyelesaian Struktural Equaton
Modeling (SEM) yang dalam hal ini lebih dibandingkan dengan teknik - teknik
SEM lainnya. SEM memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi pada penelitian yang
menghubungkan antara teori dan data, serta mampu melakukan analisis jalur (path)
dengan variabel sehingga sering digunakan oleh peneliti yang berfokus pada ilmu
sosial. PLS merupakan metode analisis yang cukup kuat karena tidak didasarkan
pada banyak asumsi. Data juga harus berdistribusi normal multivariate (indikator
dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model
yang sama), sampel tidak harus besar yang dikatakan Gozalo (2015). Analisis PLS
terdiri dari dua yaitu Outer model dan Inner model.
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

No Nama variabel Definisi Indikator


Variabel Independen (X1, X2, X3,X4)
1 Kualitas produk Kotler & Amstrong, Dalam kaitannya dengan
(2008) mendefinisikan produk, Tjiptono, et al.
kualitas produk adalah (2008:68) ada delapan
karakteristik produk indikator kualitas produk yaitu
atau 1. Performance (kinerja).
jasa yang bergantung 2. Durability (daya tahan).
pada kemampuannya 3. Conformance to specification
untuk memuaskan (kesesuaian dengan
kebutuhan pelanggan spesifikasi).
yang dinyatakan atau 4. Features (fitur).
diimplikasikan 5. Reliability (reliabilitas).
(Mulyani et al., 2015). 6. Aestetics (estetika).
7. Perceived quality (kesan
kualitas) (Widjoyo, 2014)

4
2 Citra merek Kotler & Keller, (2009) Kotler dan Keller (2009),
mendefinisikan citra berpendapat bahwa indikator-
merek adalah Persepsi indikator brand image antara
yang dimiliki oleh lain :
konsumen saat pertama1. Persepsi konsumen
kali mendengar slogan terhadap kualitas produk.
yang diingat dan 2. Persepsi konsumen
tertanam di benak terhadap ukuran, apakah
konsumen. (Ambarwati dapat memenuhi
et al., 2015) kebutuhan konsumen atau
tidak.
3. Persepsi konsumen terhadap
desain atau model kemasan.
4. Persepsi konsumen
terhadap warna produk.
(Yunaida, 2017).
3 Kualitas Pelayanan Dalam definisinya Zeithaml, Bitner dan Gremler
Tjiptono (2007) (2009:111) menjelaskan
menyatakan bahwa bahwa elemen kualitas
kualitas pelayanan pelayanan terdiri dari :
merupakan segala 1. Bukti Fisik (Tangible)
sesuatu upaya 2. Keandalan (Reability)
pemenuhan kebutuhan 3. Jaminan (assurance)
dan keinginan 4. Empati (empaty)
konsumen serta 5. Daya tanggap (responsives)
ketepatan (Aliyyah & Sunarti, 2017).
penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan
konsumen. (Aptaguna
& Pitaloka, 2016)
4 Harga Kotler & Amstrong Fure (2013) menjelaskan
(2008) Harga adalah indikator-indikator untuk
sejumlah uang yang mengukur harga antara lain,
dibebankan atas suatu adalah :
produk atau jasa, atau1. Harga yang sesuai dengan
jumlah dari nilai yang manfaat.
ditukar konsumen atas2. Persaingan harga.
manfaat-manfaat 3. esesuaian harga dengan
karena memiliki atau kualitasnya.(Anwar, 2015).
menggunakan produk
atau jasa tersebut
(Siregar & Ovilyani,
2017).
Variabel Dependen (Y)
5. Minat beli ulang Kotler & Keller (2012), Indikator Minat Beli menurut
mendefinisikan minat Tjiptono (2007),

5
beli ulang sebagai
1. Minat transaksional
Tindakan konsumen
2. Minat refrensial,
pasca pembelian
3. Minat preferensial
terjadinya kepuasan dan
4. Minat eksploratif (Aptaguna
ketidak puasan pasca & Pitaloka, 2016).
pembelian konsumen
terhadap suatu produk
akan mempengarui
pembelian selanjutnya.
Jika konsumen puas,
maka akan menunjukkan
kemungkinan yang lebi
tinggi untuk membeli
kembali produk tersebut.
(Putri, 2016).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Model Pengukuran (Outer Model)

Gambar 1. Outer Model


Tabel 2. Nilai Rata-Rata Indikator

Variabel Indikator Rata-Rata


Kualitas Produk KP1 4.600
KP2 4.460
KP3 4.360
KP4 4.260
KP5 4.390
KP6 4.420
KP7 4.390
Citra Merek CM1 4.350
CM2 4.370

6
CM3 4.250
CM4 4.390
Kualitas KPR1 4.470
Pelayanan KPR2 4.480
KPR3 4.490
KPR4 4.350
KPR5 4.340
Harga H1 4.420
H2 4.480
H3 4.230
H4 4.410
Minat Beli Ulang MBU1 4.400
MBU2 4.410
MBU3 4.360
MBU4 4.390
MBU5 4.460

Tabel 3. Outer Loading

Variabel Indikator Outer Loading Keterangan


Kualitas Produk KP1 0,849 Valid
KP2 0,856 Valid
KP3 0,784 Valid
KP4 0,724 Valid
KP5 0,774 Valid
KP6 0,775 Valid
KP7 0.824 Valid
Citra Merek CM1 0,804 Valid
CM2 0,759 Valid
CM3 0,734 Valid
CM4 0,822 Valid

Kualitas KPR1 0,785 Valid


Pelayanan KPR2 0,825 Valid
KPR3 0,832 Valid
KPR4 0,826 Valid
KPR5 0,808 Valid
Harga H1 0,807 Valid
H2 0,752 Valid
H3 0,820 Valid
H4 0,798 Valid

7
Minat Beli Ulang MBU1 0,845 Valid
MBU2 0,830 Valid
MBU3 0,800 Valid
MBU4 0,762 Valid
MBU5 0,889 Valid

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa masing-masing indikator dalam variabel


konstruk memiliki nilai outer loading > 0.7. Namun menurut Ghozali & Latan
(2015) untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran, nilai
outer loading 0,5 – 0,6 masih dianggap cukup. Data di atas menunjukkan tidak ada
indikator variabel yang nilai outer loading-nya dibawah 0.5, sehingga semua
indikator dinyatakan layak atau valid untuk digunakan penelitian dan dapat
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Tabel 4. Average Variance Extracted (AVE)

Variabel Average Variance keterangan


Extracted (AVE)
Kualitas Produk 0,639 Valid
Citra Merek 0,609 Valid
Kulaitas Pelayanan 0.665 Valid
Harga 0,631 Valid
Minat Beli Ulang 0,682 Valid

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa masing-masing indikator dalam


variabel konstruk memiliki nilai > 0,05. Maka nilai AVE dari variabel Kualitas
Produk sebesar 0,639, nilai variabel Citra Merek sebesar 0,609, nilai variabel
Kualitas Pelayanan 0,665, nilai variabel Harga sebesar 0,631 dan untuk nilai
variabel Minat Beli Ulang sebesar 0,682. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan valid
Tabel 5. Composite Reliability

Variabel Composite Keterangan


Reliability
Kualitas Produk 0,925 Reliabel
Citra Merek 0,862 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0.908 Reliabel
Harga 0,872 Reliabel
Minat Beli Ulang 0,915 Reliabel

8
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai nilai composite
reliability > 0,7. Dengan nilai Kualitas Produk sebesar 0,925, Citra Merek sebesar
0,862, Kualitas Pelayanan sebesar 0,908, Harga sebesar 0,872, dan Minat Beli
Ulang sebesar 0,915. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel dalam penelitian
ini dapat dikatakan reliabel.
Tabel 6. Cronbach’s Alpha

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Kualitas Produk 0,905 Reliabel
Citra Merek 0,786 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,874 Reliabel
Harga 0,805 Reliabel
Minat Beli Ulang 0,883 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai nilai cronbach’s alpha
> 0,7. Dengan nilai Kualitas Produk sebesar 0,905, Citra Merek sebesar 0,786,
Kualitas Pelayanan sebesar 0,874, Harga sebesar 0,805, dan Minat Beli Ulang
sebesar 0,883. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini
dapat dikatakan reliabel.
Tabel 7. Colliniery Statistic (VIF)

Variabel Minat Beli Ulang


Kualitas Produk 5,867
Citra Merek 4,790
Kualitas Pelayanan 5,410
Harga 5,967

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai dari variabel Kualitas
Produk terhadap Minat Beli Ulang sebesar 5,867, Citra Merek terhadap Minat Beli
Ulang sebesar 4,790, Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Ulang sebesar 5,410,
dan Harga terhadap Minat Beli Ulang sebesar 5,967. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap variabel dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak melanggar uji asumsi
multikolinearitas.

9
3.2 Model Pengukuran (Inner Model)

Gambar 2. Inner Model


3.3.1 Coefficient Determination (R2)
Tabel 8. nalisis R-Square

Variabel R-Square R-Square Adjusted


Minat Beli Ulang 0,838 0,832

Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai R2 yang didapat
Minat Beli Ulang sebesar 0,838 (83,8%) artinya kontribusi yang dihasilkan model
Kualitas Produk, Citra Merek, Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Minat Beli
dalam menjelaskan factor-faktor yang menjadi penyebab Minat Beli Ulang sebesar
83,8% sehingga masih ada 16,2% variabel independent lain yang belum
diungkapkan dalam penelitian ini. Dengan demikian model dalam penelitian ini
Minat Beli Ulang memiliki kontribusi yang kuat.
3.3.2 Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit)
Tabel 9. Analisis Q-Square

Variabel Model Nilai


Minat Beli Ulang Q2 (=1-SSE/SSO) 0,503

Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai Q 2 dari Minat Beli
Ulang yang dihasilkan sebesar 0,503, hal ini berarti nilai Q2 >0,05. Oleh karena itu
kelayakan model atau goodness of fit penelitian ini adalah baik.

10
3.3.3 Uji Effect Size (f2)
Tabel 10. Analisis F-Square
Variabel Minat Beli Ulang
Kualitas Produk 0,009
Citra Merek 0,057
Kualitas Pelayanan 0,080
Harga 0,342

Hasil yang di dapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa:


a. Variabel kualitas produk menghasilkan nilai f2 sebesar 0,009 yang berarti >
0,02, < 0,15, dan < 0,35 sehingga variabel kualitas produk memiliki proporsi
yang kecil terhadap minat beli.
b. Variabel citra merek menghasilkan nilai f2 sebesar 0,057 yang berarti > 0,02,
tetapi < 0,15, dan < 0,35 sehingga variabel citra merek memiliki proporsi yang
cukup terhadap minat beli.
c. Variabel kualitas pelayanan menghasilkan nilai f2 sebesar 0,080 yang berarti >
0,02, tetapi < 0,15, dan < 0,35 sehingga variabel kualitas pelayanan memiliki
proporsi yang cukup terhadap minat beli.
d. Variabel harga menghasilkan nilai f2 sebesar 0,342 yang berarti > 0,02, > 0,15,
dan > 0,35 sehingga variabel harga memiliki proporsi yang besar terhadap minat
beli.
3.3 Uji Hipotesis
Tabel 11. Analisis T-test

t-test P Values
Kualitas Produk Minat Beli Ulang 0,617 0,537
Citra Merek Minat Beli Ulang 1,854 0,064
Kualitas Pelayanan Minat Beli Ulang 1,733 0,084
Harga Minat Beli Ulang 4,149 0,000

Tabel 12. Path Coefficient

Original Sample Standard T-Statistic P


Sample Mean Deviation (O/STDEV) Values
(O) (M) (STDEV)
kualitas produk - -0,092 -0,065 0,150 0,617 0,537
> minat beli
ulang
Citra merek -> 0,210 0,218 0,113 1,854 0,064

11
minat beli ulang
kualitas 0,264 0,253 0,153 1,733 0,084
pelayanan ->
minat beli ulang
Harga -> minat 0,574 0,547 0,138 4,149 0,000
beli ulang

3.4 Pembahasan
3.4.1 Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai t-statistic dari pengaruh kualitas
produk < 1,96 yaitu sebesar 0,617 dengan besar pengaruh sebesar -0,092 dan p-
value > 0,05 yaitu sebesar 0,537. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. Maka dapat
disimpulkan bahwa Hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini
ditolak. Hal ini dikarenakan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat beli
ulang..
Hasil penelitian ini tidak memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Mulyani et al., 2015) dalam penelitian ini menyatakan bahwa
variabel kualitas produk tidak memiliki nilai signifikan dalam meningkatkan minat
beli ulang konsumen.
3.4.2 Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli Ulang.
Citra Merek juga merupakan salah satu faktor utama yang menentukan Keputusan
Pembelian Ulang Konsumen. Prawira & Ni Nyoman (2014) mengatakan bahwa
sangat menguntungkan bila memiliki suatu produk yang memiliki citra merek yang
baik dan oleh sebab itu perusahaan harus terus menjaga dan mempertahankan citra
merek secara terus menerus.
Nilai t-statistic dari pengaruh citra merek terhadap minat beli ulang < 1,96
yaitu sebesar 1,854 dengan besar pengaruh sebesar 0,210 dan p-value < 0,05 yaitu
sebesar 0,064 Sehingga dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh tidak
signifikan terhadap minat beli ulang. Oleh karena itu hipotesis kedua (H2) yang
menyatakan citra merek (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
ulang (Y) tidak terbukti.

12
Hasil penelitian ini tidak memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh (Prawira & Ni Nyoman, 2014) dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel citra merek tidak berpengaruh signifikan dan positif
terhadap minat beli.
3.4.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli Ulang
Menurut Supranto (2006), Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang harus dikerjakan
oleh penyedia jasa dengan baik. Kualitas pelayanan seperti yang dirasakan oleh
para konsumen, berasal dari suatu perbandingan antara apa yang ditawarkan oleh
suatu perusahaan pelayanan yaitu harapan dan dengan persepsi mereka tentang
kinerja pemberi jasa.(Aliyyah & Sunarti, 2017).
Hasil nilai t-statistic dari pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli
ulang < 1,96 yaitu sebesar 1,733 dengan besar pengaruh sebesar 0,264 dan p-value
> 0,05 yaitu sebesar 0,084. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh tidak signifikan terhadap minat beli ulang. Oleh karena itu hipotesis
ketiga (H3) yang menyatakan kualitas pelayanan (X3) berpengaruh signifikan
terhadap minat beli (Y) tidak terbukti.
Hasil ini tidak memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh (Bahar & Sjaharuddin, 2015) berdasarkan penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap minat beli ulang konsumen.
3.4.4 Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli Ulang
Anwar, (2015) menyebutkan bahwa strategi penentuan harga (pricing) sangat
signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image
produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Maka harga merupakan hal
yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk atau
jasa.
Nilai t-statistic dari pengaruh harga terhadap minat beli ulang > 1,96 yaitu
sebesar 4,149 dengan besar pengaruh sebesar 0,574 dan p-value < 0,05 yaitu sebesar
0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap
minat beli ulang. Oleh karena itu hipotesis ketiga (H4) yang menyatakan harga (X4)
berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang (Y) terbukti.

13
Hasil ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Satria, (2017) berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa harga
berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli ulang konsumen.

4. PENUTUP
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membahas pengaruh Kualitas
Produk, Citra Merek, Kualitas Pelayanan, dan Harga Terhadap Minat Beli
Ulang Hijab Raqumi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
a. Kualitas Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang pada
produk hijab Raqumi.
b. Citra Merek tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang pada
produk hijab Raqumi.
c. Kualitas Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang
pada produk hijab Raqumi.
d. Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang pada produk hijab
Raqumi.
e. Hasil dari nilai perhitungan f2 menunjukkan variabel kualitas produk memiliki
proporsi yang kecil terhadap minat beli ulang, variabel citra merek memiliki
proporsi yang kecil terhadap minat beli ulang, variabel kualitas pelayanan
memiliki proporsi yang kecil terhadap minat beli ulang, variabel harga
memiliki proporsi yang cukup teradap minat beli ulang.
f. Hasil analisis R2 yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan variabel
minat beli ulang dapat dijelaskan oleh perubahan variabel kuaitas produk.
Dari hasil kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran
sebagai berikut:
a. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan validasi pada jawaban
responden dengan tujuan data memiliki akurat yang lebih baik.
b. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
rujukan untuk penelitian dengan topik yang sama. Peneliti selanjtnya agar dapat

14
menambah variabel lain selain kualitas produk, citra merek, kualitas pelayanan,
dan harga.
c. Dan bagi para pengusaha khususnya yang bergerak di bidang fashion di
harapkan untuk meningkatkan kualitas produk, citra merek dan kualitas
pelayanan untuk meningkatkan minat beli ulang.

DAFTAR PUSTAKA
Aliyyah, D., & Sunarti, A. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen. In Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 51,
Issue 2). www.bisnissurabaya.com
Ambarwati, M., Sunarti., & Mawardi, M. (2015). Pengaruh Citra Merek terhadap
Minat Beli (Survei Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Yang
Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya, 25(1), 86141. http://www.topbrand-
award.com/top-brand-
Anwar, I. (2015). PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN Budhi Satrio Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Aptaguna, & Pitaloka. (2016). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga. 3(2012),
49–56.
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). PENGARUH IKLAN DAN
KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI. Analisis Standar
Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD Kota Semarang,
3, 103–111.
Bahar, A., & Sjaharuddin, H. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Minat Beli Ulang. 3, 14–
34.
Janita, I., Suharyono, S., & Kusumawati, A. (2014). Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Membentuk
Loyalitas Pelanggan. In Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 15,
Issue 1).
Kodu, S. (2013). Harga, Kualitas Produk, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza. EM, 1(03), 1251.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran (12th ed., Vol. 1).
Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. (2012). Marketing Management (12th ed.). Pearson
Education.

15
Kotler, P., & Keller, K. . (2009). Manajemen Pemasaran (13th ed.). PT Indeks.
Mulyani, M., Zahara, Z., & Santi, I. N. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Ulang Lipstik Merek Wardah Pada Mahasiswi Universitas
Tadulako Palu. Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT),
1(3), 279–286. https://doi.org/10.22487/jimut.v1i3.29
Pradana, D., Hudayah, S., & Ramawati. (2017). Pengaruh Harga Kualitas Produk
Dan Citra Merek Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor.
Journal Feb Unmul, 14(1), 16–23.
Prawira, B., & Ni Nyoman, K. Y. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Citra, Merek
Dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk SmartPhone Samsung Di
Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3642–3658.
Putri, L. H. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
PEMBELIAN ULANG KONSUMEN TERHADAP PRODUK NAGET
DELICY. In PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis (Vol.
1, Issue 2).
Satria, A. A. (2017). Pengaruh Harga, Promosi Dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36. In PERFORMA: Jurnal
Manajemen dan Start-Up Bisnis (Vol. 2, Issue 1).
Siregar, N., & Ovilyani, R. (2017). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Beli Konsumen Dalam Menggunakan Indihome Sebagai Penyedia
Jasa Internet Di Kota Medan (Studi Kasus Kantor Plaza Telkom Cabang
Iskandar Muda No. 35 Medan Baru). Jurnal Manajemen Tools, 7(1), 65–
76.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Sumarni, M., & Wahyuni, S. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis. CV Andi Offset.
Tjiptono, F. (2007). Service, Quality and Satisfaction (1st ed.). Andi offset.
Widjoyo, S. (2014). Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Konsumen Restoran Happy Garden
Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1), 1–9.
Wiyani, W., Indra K.N, G., & Supriyadi. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Bisnis Dan
Manajemen , 4(1), 74–85.
Yunaida, E. (2017). Pengaruh Brand Image (Citra Merek) terhadap Loyalitas
Konsumen Produk Oli Pelumas Evalube di Kota Langsa (Vol. 6, Issue 2).

16

Anda mungkin juga menyukai