Anda di halaman 1dari 2

Smith, S., Hadfild, A., & Dunne, T. (2016).

The History and Evolution of Foreign Policy


Analysis. Foreign Policy: Theories, Actors, Cases (Third ed.). pp. 13-30.

Bab 1 dalam buku “Foreign Policy: Theories, Actors, Cases” ini membahas
mengenai evolusi analisis kebijakan luar negeri. Dalam pembahasan tersebut, penulis
menjelaskan lebih dalam tiga poin utama dalam analisis kebijakan luar negeri, yakni
pembuatan kebijakan oleh kelompok baik kecil maupun besar, perbandingan
kebijakan luar negeri, dan penjelasan secara psikologis ataupun sosiologis mengenai
kebijakan luar negeri. Karya-karya yang ditulis oleh Richard Synder dkk, James
Rosenau, dan Harold dan Margaret Sprout menjadi dasar analisis penulis. Melalui
sub-bab “The Psychological and societal milieux of foreign policy decision making”,
penulis menjelaskan pengaruh faktor psikologis terhadap pembuatan kebijakan luar
negeri pada pembuat kebijakan. Dimana , ditegaskan bahwa individu pembuat
kebijakan luar negeri memiliki pikiran yang kompleks yang dipengaruhi oleh
kepercayaan, karakteristik, kognitif, pengalaman, emosi, ingatan, dan nilai-nilai
hidup.

Penulis dalam memberikan penjelasan seringkali menggunakan ungkapan


perandaian, seperti “The mind of foreign policy maker is not a tabula rasa…” (h. 24).
Penggunaan ungkapan-ungkapan tersebut membantu pembaca untuk lebih memahami
konsep tulisan penulis. Penjelasan-penjelasan yang diberikan penulis didasarkan pada
karya-karya penulis professional dalam bidangnya, sehingga bab 1 dalam buku ini
merupakan bab awalan yang baik dalam membentuk konsep pemikiran awal pembaca
mengenai analisis kebijakan luar negeri. Namun, penulis tidak membahas terlalu
dalam mengenai “level analysis of individual” , yang menjadi topik bahasan kami.
Maka dapat dikatakan bahwa, bab ini cukup membantu kami dalam menjelaskan
konsep-konsep mengenai “level analysis of individual”.

Morin, J.F & Paquin, J. (2018). Do Decision Makers Matter? Foreign Policy Analysis: A
Toolbox. 1, hh. 69-91.

Pada bab 3 buku “Foreign Policy Analysis: A Toolbox”, Morin dan Paquin secara
spesifik menjelaskan mengenai level analisis individu. Mengawali pembahasannya,
penulis memperlihatkan kontroversi terhadap eksistensi pembuat kebijakan luar
negeri. Kemudian, penulis memfokuskan pembahasan dengan menjelaskan faktor
kognitif, karakteristik spesifik individu, dan lingkungan yang mempengaruhi
pembuatan kebijakan luar negeri oleh individu. Secara keseluruhan, buku ini
membantu pembahasan kami mengenai level analisis individu. Penjelasan-penjelasan
yang diberikan menyeluruh dan mendalam. Penulis juga memberikan analisis kasus
individu yang relevan, seperti halnya sikap Woodrow Wilson dalam perang dunia I (h.
73). Dengan adanya analisis kasus secara konkrit membantu pembaca untuk
memahami lebih jauh mengenai level analisis individu. Buku ini dapat dijadikan
referensi untuk tulisan-tulisan maupun analisis kasus yang berkaitan dengan level
analisis individu. Menurut kami, buku ini memberikan informasi dan penjelasan yang
paling sesuai untuk mendukung topik kami.
Pembuat kebijakan luar negeri sebagai seorang individu memiliki peran penting
dalam politik internasional. Dalam hubungan level analisis individu dengan kebijakan luar
negeri, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi individu dalam membuat kebijakan.
Faktor-faktor tersebut adalah faktor psikologis, emosi, kognitif, persepsi dan lingkungan
maupun situasi yang sedang mereka hadapi. Individu dalam membuat kebijakan luar negeri
seringkali memiliki persepsi yang bias mengakibatkan pada kegagalan kebijakan tersebut.
Analisis pada level individu dapat membantu menganalisis dasar yang mempengaruhi
pemimpin negara dalam mengambil suatu kebijakan dalam sistem internasional.
Berhubungan dengan pembahasan mengenai level analisis individu, bab 3 pada buku yang
ditulis oleh Morin dan Paquin (2018) memberikan penjelasan yang paling jelas, detail, dan
lengkap, yang membantu kami dalam memahami lebih dalam mengenai level analisis
individu.

Anda mungkin juga menyukai