Jurnal 1
Jurnal 1
Email: jurnalstikeselisabeth@gmail.com
PENDAHULUAN Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional, kehamilan
Pengetahuan adalah suatu didefinisikan sebagai fertilisasi atau
hasil tau dari manusia atas penyatuan spermatozoa ovum.
penggabungan atau kerjasama Konsepsi dan pertumbuhan zigot,
anatara suatu subjek yang nidasi (implantasi) pada uterus
mengetahui dan objek yang pembentukan plasenta dan tumbuh
diketahui. Segenap apa yang kembang hasil konsepsi sampai
diketahui tentang sesuatu objek aterm. Masa kehamilan dimulai dari
tertentu. (Suriasumantri dalam konsepsi sampai lahirnya janin.
Nurroh, 2017). Pengetahuan adalah Lamanya hamil normal adalah 280
hasil penginderaan manusia, atau hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
hasil tahu seseorang terhadap objek dihitung dari hari pertama haid
melalui indera yang dimiliki (mata, terakhir (Prawihardjo, 2014).
hidung, telinga, dan sebagainya). Kehamilan merupakan masa
Jadi pengetahuan adalah berbagai dimana seorang wanita membawa
macam hal yang diperoleh oleh embrio atau fetus didalam tubuhnya.
seseorang melalui panca indera. Masa kehamialn dimulai dari
(Yuliana, 2017). konsepsi sampai lahirnya janin.
Pengetahuan seseorang Lamanya kehamilan mulai dari
tentang suatu objek mengandung dua ovulasi sampai partus kira-kira 280
aspek, yaitu aspek positif dan hari (40 minggu), dan tidak lebih dari
negative. Kedua aspek ini yang akan 300 hari (43 minggu) (Kuswanti,
menentukan sikap seseorang semakin 2014)
banyak aspek positif dan objek yang Personal hygiene berasal dari
diketahui, maka akan menimbulkan bahasa yunani yang berarti personal
sikap makin positif terhadap objek yang artinya perorangan dan
tertentu.(Dewi dan Wawan,2018) hygieneberarti sehat. Kebersihan
Pengetahuan itu sendiri perorangan adalah suatu tindakan
dipengaruhi oleh factor internal dan untuk memelihara kebersihan dan
eksternal, dalam factor internal dapat kesehatan seseorang untuk
meliputi yaitu : pendidikan, kesejahteraan fisik dan psikis
pekerjaan, umur, begitu juga factor (Tarwoto & Wartonah, 2010).
eksternal yaitu: factor lingkungan, Suatu tindakan yang
social budaya, status ekonomi, dan dilakukan oleh individu untuk
sumber informasi (Ariani, 2014) memelihara dan menjaga kebersihan
Menurut penelitian Wibowo dan kesehatan baik fisik atau mental
di Bogor tahun 1992 yang dikutip dan kegiatan tersebut dilakukan
oleh Murniati (2007) di Surabaya, setiap hari untuk memberi rasa
ditemukan bahwa terdapat 6 faktor nyaman pada orang disebut personal
yang mempengaruhi pelaksanaan hygiene. Berpenampilan bersih,
perawatan diri selama kehamilan harum, dan rapi dapat menjadi
yaitu: faktor umur, pendidikan, indikator penting dalam mengukur
pekerjaan, paritas, dukungan tingkat kesejahteraan individu secara
keluarga dan ekonomi.
umum (Isro’in dan Andarmoyo, akan mengalami peningkatan yang
2012). menyebabkan jaringan gingiva
Kebersihan harus dijaga pada merespon secara berlebihan terhadap
masa hamil,Mandi dianjurkan iritasi lokal, Hasil penelitian
sedikitnya dua kali sehari karena ibu menunjukkan tingkat kebersihan
hamil cenderung untuk mulut ibu hamil di wilayah kerja
mengeluarkan banyak keringat, Puskesmas Andalas Kecamatan
menjaga kebersihan diri terutama Padang Timur sebagian besar adalah
lipatan kulit (ketiak, bawah buah sedang (57,1%) dan sebagian besar
dada, daerah genetalia) dengan cara ibu hamil yang diperiksa mengalami
dibersihkan dengan air dan gingivitis sedang (70%).
dikeringkan. Kebersihan gigi dan Peningkatan resiko terjadinya
mulut perlu mendapat perhatian penyakit mulut pada wanita hamil
karena seringkali mudah terjadi gigi dapat disebabkan oleh beberapa
berlubang, (Kusmiyati Y, dkk. 2010) faktor seperti refleks muntah
Berdasarkan penelitian Rizky (gagging), nausea dan muntah yang
Amelia (2015), yang berjudul dapat meningkatkan resiko terjadinya
“Karakteristik Dan Dukungan karies gigi, rasa takut menggosok
Tenaga Kesehatan Terhadap Praktik gigi karena keadaan gingiva yang
Genital Hygiene Ibu Hamil di Kota dapat meradang pada masa
Semarang 2015”.Kasus vaginosis kehamilan, bahkan perubahan
bakteri pada ibu hamil di kota perilaku atau kebiasaan seperti
Semarang berdasarkan data dari mengabaikan kebersihan rongga
Rumah Sakit Kota Semarang telah mulut yang dapat meningkatkan
meningkat selama 3 tahun terakhir, frekuensi karies dan penyakit
pada tahun 2011 (4,8%), 2012 periodontal.Gejala klinis gingivitis
(5,4%), dan 2013 (5,8%). Vaginosis ditandai dengan adanya perubahan
bakteri dalam kehamilan dapat warna, perubahan bentuk, perubahan
menyebabkan persalinan prematur, konsistensi (kekenyalan), perubahan
KPD, infeksi intra-uterin dan infeksi tekstur, dan perdarahan pada gusi,
pascasectio. Gejala klinis gingivitis ini mulai
Berdasarkan penelitian terlihat sejak bulan kedua dari
Hidayati (2012), yang berjudul kehamilan dan mencapai puncak
“Pengaruh Kebersihan Gigi Dan pada bulan kedelapanibu hamil yang
Mulut Dengan Status Gingivitis menderita infeksi gusi memiliki
Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja kemungkinan 6 kali lebih tinggi
Puskesmas Andalas Kecamatan untuk melahirkan bayi premature dan
Padang Timur Kota Padang Tahun bayi lahir dengan berat badan rendah.
2012”,Gingivitis kehamilan adalah Berdasarkan penelitian Farida
gingivitis yang terjadi pada wanita Alhadar (2016), yang berjudul
hamil. Gingivitis disebabkan oleh “Pengaruh Perawatan Payudara Pada
iritasi bakteri yang ada dalam plak Ibu Hamil Terhadap Peningkatan
dan kalkulus. Selama kehamilan, Produksi ASI Di Wilayah Kerja
hormon estrogen dan progesterone Puskesmas Kota Kecamatan Kota
Ternate Tengah Tahun 2016”
Perawatan payudara adalah suatu pada 6 bulan pertama kehidupannya.
metode untuk meningkatkan Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI
produksi ASI. Penelitian ini masih merupakan makanan utama
bertujuan untuk mengetahui bayi,karena mengandung lebih dari
pengaruh perawatan payudara 60% kebutuhan bayi. Guna
terhadap peningkatan produksi ASI memenuhi semua kebutuhan bayi,
pada ibu Post Partum di wilayah perlu ditambah dengan Makanan
kerja Puskesmas Kota Kecamatan Pendamping ASI (MPASI). Jika bayi
Kota Ternate Tengah Tahun 2016. tidak mau minum ASI, maka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan gizi bayi tidak akan
95% dari 20 ibu hamil melakukan terpenuhi secara baik dan bayi akan
perawatan payudara jenis Senam mudah terkena penyakit. (Saryono
Payudara/Pijatan Payudara, Ibu dan Pramitasari, 2009). Untuk
hamil yang melakukan perawatan mengatasi masalah tersebut salah
payudara ASInya keluar lancar satunya adalah memberikan
sebesar 95%. Hasil Produksi ASI pengarahan tentang perawatan
perhari pada hari pertama 10–30 payudara kepada ibu hamil sebaiknya
cc/hari adalah pada 8 orang (40%) dilakukan pada usia kehamilan 18
dan 20–40 cc/hari adalah juga pada 8 minggu sampai usia kehamilan 40
orang (40%), pada hari kedua minggu atau masa kehamilan
produksi ASI sebesar 40–60 cc/hari Trimester II dan III (Geniofan,
pada 10 orang (50%), sedangkan 2010).
pada hari ketiga produksi ASI Dalam rangka upaya
meningkat menjadi 60-80 cc/hari percepatan penurunan AKI maka
pada 15 orang (75%). Hasil pada tahun 2012 Kementerian
penelitian juga menunjukkan bahwa Kesehatan meluncurkan program
ibu hamil yang tidak melakukan Expanding Maternal and Neonatal
perawatan payudara produksi Survival (EMAS) yang diharapkan
ASInya tidak lancar sebanyak 15 dapat menurunkan angka kematian
orang (75%) dan ASI tidak keluar ibu dan neonatal sebesar 25%.
sebanyak 5 orang (25%). Dari hasil Program ini dilaksanakandi provinsi
penelitian tersebut disimpulkan dan kabupaten dengan jumlah
bahwa ibu hamil lebih suka kematian ibu dan neonatal yang
melakukan Perawatan Payudara besar, yaitu Sumatera Utara, Banten,
dengan Senam Payudara/Pijatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Payudara; Perawatan Payudara Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar
dengan Senam Payudara/Pijatan pemilihan provinsi tersebut
Payudara produksi ASInya lebih disebabkan 52,6% dari jumlah total
lancar; Ibu hamil yang melakukan kejadian kematian ibu di Indonesia
perawatan payudara berpengaruh berasal dari enam provinsi tersebut.
signifikan terhadap peningkatan Sehingga dengan menurunkan angka
produksi ASI. kematian ibu di enam provinsi
ASI mengandung semua zat tersebut diharapkan akan dapat
gizi dan cairan yang dibutuhkan menurunkan angka kematian ibu di
untuk memenuhi seluruh gizi bayi
Indonesia secara signifikan. (Profil kali hamil (primigravida). Bagi
Kesehatan Indonesia, 2017) mereka pun dalam melakukan
AKI di Sumatera Utara kebersihan diri (personal hygiene) itu
sebesar 328/100.000 KH, namun, suatu hal yang biasa, tanpa
masih cukup tinggi bila mengetahui apa dampak tersebut
dibandingkan dengan angka nasional untuk kehamilannya.
hasil SP 2010 yaitu sebesar Berdasarkan survey yang
259/100.000 KH. Sedangkan dilakukan oleh peneliti pada tanggal
berdasarkan hasil Survey AKI & 08 Maret 2019 yang terletak di
AKB yang dilakukan oleh Dinas Klinik Romauli Kecamatan Marelan
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Medan didapatkan data dari bulan
dengan FKM-USU tahun 2010 Januari – Maret 2019 bahwa
menyebutkan bahwa AKI di sebanyak 101 ibu hamil yang
Sumatera Utara adalah sebesar 268 memeriksa kehamilan di Klinik
per 100.000 kelahiran hidup. (Profil Romauli. Dari hasil observasi yang
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dilakukan oleh peneliti pada 5 ibu
2016) hamil ditemukan dengan kondisi gigi
kotor dan beberapa ditemukan carries
Jumlah Kematian Ibu di Kota
gigi, kuku dengan kondisi panjang
Medan(2016) sebanyak 3 jiwa dari
dan kotor. Terlihat juga pada rambut
47.541kelahiran hidup, dengan
dengan kondisi ketombe, dan juga
Angka Kematian Ibu (AKI)
mereka mengatakan mandi dua kali
dilaporkan sebesar 6 per100.000
sehari, keramas dilakukan 2 kali
kelahiran hidup, artinya dari 100.000
seminggu, hasil wawancara 5 ibu
kelahiran hidup 6 ibu meninggalsaat
hamil itu sendiri, 3 diantaranya
kehamilan, persalinan atau nifas.
mengatakan kurang tahu tentang
AKI di Kota Medan mengalami
personal hygiene dan kurang tahu
penurunan bila dibandingkan dengan
bagaimana cara personal hygiene
tahun sebelumnya. Dimana tahun
dengan baik dan benar.
2015jumlah kematian ibu sebanyak 6
jiwa dari 49.251 kelahiran hidup, Berdasarkan latar belakang
tahun 2014jumlah kematian ibu diatas dan masalah yang ada maka
sebanyak7 jiwa dari 48.352 kelahiran peneliti tertarik untuk mengambil
hidupdengan AKI14per 100.000 judul gambaran pengetahuan ibu
kelahiran hidup dan di tahun tentang personal hygiene selama
2013jumlah kematian ibu sebanyak kehamilan di klinik Romauli tahun
9jiwa dengan AKI sebesar 21 per 2019.
100.000 kelahiran hidup. (Profil
Kesehatan Kota Medan, 2016) METODE PENELITIAN
Nietha,Agustina.(2011). Personal
Hygiene pada Ibu Hamil.
Diakses tanggal 22 Oktober (terjemahan : Yudi
2014 Santoso).
Yogyakarta :
Nursalam, (2012). Konsep Penerapan Pustaka Pelajar
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Riwidikdo, H. 2010. Statistik
Tesis, dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Keperawatan. Jilid Mitra Cendekia.
1. Jakarta : Salemba Medika.
Rizky Amelia, (2015).
Nursalam, (2013). Konsep Penerapan Karakteristik dan Dukungan
Metode Penelitian Ilmu Tenaga Kesehatan Terhadap
Keperawatan. Jakarta: Salemba Praktik Genital Hygiene Ibu
Medika Hamil di Kota Ssemarang
2015, Vol.4 No. 9, (JURNAL
Nursalam, (2014). Manajemen KEBIDANAN, Diakses
Keperawatan : Aplikasi Dalam tanggal 9 Oktober 2015)
Praktik Keperawatan
Profesional . Jakarta: Salemba Santi,Siahaan. (2012). Gambaran
Medika. pelaksanaan perawatan diri
pada ibu hamil dan factor-
Nursalam. (2016). Metodologi faktor yang mempengaruhi di
Penelitian Ilmu Keperawatan: PIH RSUP Haji Adam Malik
Pendekatan Praktis. Ed. 4. Medan. (Repository Usu
Jakarta: Salemba Medika Diakses tanggal 12 maret
2012)
Pantikawati, Saryono. (2010).
Asuhan Kebidanan I Sarwan,Aramico. (2015).
(Kehamilan). Yogyakarta: Pemeliharaan Kebersihan Diri
Nuha Medika Ibu hamil Di Kelurahan
Belawan 2 Kecamatan Medan
Polit & Beck, (2012). Resource Belawan ( Repository Usu.
Manual For Nursing Diakses tanggal 10
Research. Generating and September 2015)
Assessing Evidence For
Nursing Pratice. Ninth Sulistyawati.(2012). Asuhan
Edition. USA: Lippincott. Kebidanan pada Masa
Kehamilan. Jakarta: Salemba
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Medika.
Kebidanan. Jakarta: PT. Bisssna
Pustaka Sarwono Tarwoto & Wartonah.(2010).
Prawirohardjo; Kebutuhan Dasar Manusia
dan Proses
Reber, Arthur S. & Reber, Emily S. Keperawatan.(Edisi
(2010). Kamus Psikologi 4).Jakarta: Salemba
Medika