Anda di halaman 1dari 14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini berisi hasil kajian pustaka yang mengungkapkan kerangka acuan
komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang
diharapkan. Kerangka acuan disusun berdasarkan kajian berbagai aspek teoritis dan
empiris yang terkait dengan permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk
memecahkannya.1

a. Pertama, karya Gita Permata Puspita Hapsari, Zulherman dengan judul


pengembangan media video animasi berbasis aplikasi canva untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa. 2 Penelitian ini merupakan pendekatan
penelitian dan pengembangan model ADDIE. Hasil validasi ahli materi dan guru
memperoleh kategori “sangat valid” dengan hasil masing-masing sebesar 86%
dan 85,57%. Hasil pembuatan produk media pembelajaran berupa video animasi
memperoleh rata-rata sebesar 65,45% termasuk dalam kriteria “valid”. Dan
diperoleh nilai 90% pada uji validasi siswa yang memenuhi standart “sangat
baik”. Dengan rumusan masalah yaitu 1) bagaimana pengembangan media video
animasi berbasis aplikasi canva pada materi gaya dan gerak untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa? 2) bagaimana hasil pengembangan media
video animasi berbasis aplikasi canva sehingga layak digunakan dalam
pembelajaran IPA?

Persamaan pada penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan media


pembelajaran video animasi dan menggunakan penelitian R&D yang mana

1 Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah”. (Jember : UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Press,
2021), 67.
2 Gita Permata Puspita Hapsari, Zulherman. Pengembangan Media Video Animasi Berbasis Aplikasi Canva untuk
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa. DOI: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1237. Jurnal
Basicedu Vol 5 No 4 Tahun 2021 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147.
menggunakan model ADDIE. Sedangkan penelitian perbedaan ini yaitu peserta
didik yang menjadi objek penelitian yaitu siswa kelas IV serta peneliti meneliti
materi IPA, yang mana produk video animasi tersebut layak untuk digunakan.
b. Kedua, karya Mardita Putri Fauziah, Mimin Ninawati dengan judul
pengembangan media audio visual (video) animasi berbasis doratoon materi hak
dan kewajiban penggunaan sumber energi mata pelajaran ppkn di sekolah dasar. 3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan video animasi berbasis
doratoon untuk SD Cengkareng Barat 03 Pagi kelas III. Model 4-D yang dibuat
oleh Sivasilam Thiangajaran Dorothy, S.Semmel, dan Melvyn I yang menjadi
referensi penelitian dan pengembangan ini. Penelitian ini mencakup media video
animasi yang dinyatakan layak dengan rata-rata sebesar 91%. Persamaan
penelitian ini sama-sama menggunakan penelitian R&D, serta meneliti media
video animasi. Sedangkan perbedaan penelitian ini yaitu meneliti materi PPKn
dengan objek penelitian siswa kelas III serta model penelitiannya yaitu model 4-
D.
c. Ketiga, Putu Jerry Ponza, I Nyoman Jampel, I Komang Sudarma dengan judul
pengembangan media video animasi pada pembelajaran siswa kelas IV di sekolah
dasar.4
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui desain video animasi serta hasil
validitas pengembangannya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan media video animasi sudah dinyatakan layak atau valid. Hasil tes
individu 96% sangat baik, penilaian ahli materi 96% sangat baik, dan penilaian
ahli media 92% sangat baik. Persamaan pada penelitian ini yaitu sama-sama
penelitian R&D model ADDIE, sedangkan pada perbedaannya yaitu pada materi
rancang bangun serta objek penelitiannya yaitu kelas IV SD.
d. Keempat, karya Sulastri dengan judul pengembangan media audio visual berbasis
animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa sekolah dasar tema 5 subtema 3
pengalamanku.5

3 Putri Fauizah. 6506.


4 Putu Jerry Radita Ponza, dkk. Pengembangan Media Video Animasi Pada Pembelajaran Siswa Kelas IV di
Sekolah Dasar. 2018. Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha.Vol. 6 No. (1) pp. 9-19.
5 Sulastri, “Pengembangan Media Audio Visual Berbasis Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Sekolah Dasar Tema 5 Subtema 3 Pengalamanku”. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Mataram, 2020/2021), 26.
Dengan dilakukan penelitian dan pengembangan ini diharapkan anak-anak SDN 3
Batu Kumbung kelas 2B dapat belajar lebih banyak. Di SDN 3 Batu Kumbung
dilakukan uji coba lapangan terhadap seluruh siswa kelas II A. Dua validator ahli
dan dua praktisi pendidikan menghasilkan penelitian ini yang berkarakteristik
sangat valid (93,75%), sangat valid untuk angket respon siswa terbatas (94,2%),
dan angket respon siswa untuk uji lapangan sangat praktis yaitu (91%). Dengan
rumusan masalah 1) Bagaimana pengembangan media audio visual berbasis
animasi pada materi tema 5 subtema 3 pengalamanku untuk mningkatkan hasil
belajar siswa yang memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif? Persamaan pada
penelitian tersebut yaitu penelitian pendekatan R&D, perbedaannya dalam model
4-D serta objek penelitiannya kelas III A SD.
e. Kelima, Jurnal Pendidikan Matematika, karya Elly Anjarsari, Donny Dwi
Farisdianto, Abdul Wahid Asadullah dengan judul pengembangan media audio
visual powtoon pada pembelajaran matematika untuk siswa sekolah dasar.6
Peneliti dalam penelitian ini diharuskan mengikuti berbagai kegiatan penelitian
(van den Akker). Dengan nilai 3,53, maka penelitian dan pengembangan ini
dianggap valid. Pada kategori valid, ahli media mendapat skor 3,28, ahli tampilan
program mendapat skor 3,5 dan ahli kualitas teknis dan efektivitas program
mendapat skor 3,5. Persamaan pada penelitian ini yaitu sama-sama R&D,
perbedaannya dengan model serta objek penelitiannya kelas IV SD, dan materi
yang diambil yaitu Matematika.

Table 2.1
6 Elly Anjarsari, dkk. Pengembangan Media Audio Visual Powtoon Pada Pembelajaran Matematika Untuk Siswa
Sekolah Dasar. JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 September 2020.
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
dengan Penelitian yang akan dilakukan

NO. Nama Judul Perbedaan Persamaan

1 2 3 4 5
● Materi gaya dan ● Research and
1 Gita Permata Pengembanga
gerak Ilmu development (R&D)
Puspita Hapsari, n media video
Pengetahuan Alam model ADDIE
Zulherman animasi
● Sasaran SD ● Media
berbasis
● Media Video Pembelajaran
aplikasi canva
Animasi Berbasis Video Animasi
untuk
Aplikasi Canva
meningkatkan
motivasi dan
prestasi
belajar siswa
● Materi hak dan ● Media Audio
2 Mardita Putri Pengembanga
kewajiban Visual (Video)
Fauziah, Mimin n media audio
penggunaan sumber Animasi Berbasis
Ninawati visual (video)
energi mapel ppkn Doratoon
animasi
● Sasaran SD
berbasis
● Research and
doratoon
Development
materi hak
(R&D) model 4D
dan
kewajiban
penggunaan
sumber energi
mata
pelajaran
ppkn di
sekolah dasar
● Materi rancang ● Research and
3 Putu Jerry Ponza, Pengembanga
bangun development (R&D)
I Nyoman Jampel, n media video
● Sasaran SD model ADDIE
I Komang animasi pada
● Media Video
Sudarma pembelajaran
Animasi
siswa kelas
IV di sekolah
dasar
● Materi tema 5 ● Media Berbasis
4 Sulastri Pengembanga
subtema 3 Animasi
n media audio
pengalamanku
visual
● Sasaran SD
berbasis
● Research and
animasi untuk
development model
meningkatkan
4D
hasil belajar
siswa sekolah
dasar tema 5
subtema 3
pengalamank
u
● Mata pelajaran ● Research and
5 Elly anjarsari, Pengembanga
matematika Development
Donny dwi n media audio
● Media Audio (R&D)
farisdianto, Abdul visual
Visual Powtoon
wahid asadullah powtoon pada
pembelajaran
matematika
untuk siswa
sekolah dasar
Pada tabel di atas dapat menarik kesimpulan bahwa media yang
dikembangkan oleh peneliti sebelumnya dapat dikembangkan lebih lanjut pada materi
pembahasan untuk yang akan datang, sehingga memungkinkan bagi peneliti
selanjutnya untuk lebih mengembangkan media yang akan ditelitinya, khususnya
dalam pengembangan media pembelajaran berupa media video animasi berbasis
Doratoon.
B. Kajian Teori
a. Pengembangan Media Pembelajaran
Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-
langkah yang digunakan untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan
produk yang telah ada sebelumnya. Penelitian dan pengembangan merupakan
suatu metode yang digunakan untuk menghasilkan produk, dan diuji cobakan
keefektifan produk yang telah dibuat. Pengembangan bukan hanya sekedar
menciptkan produk, tetapi juga mempertanggungjawabkan produk yang telah
diciptakan.7
Kata “media” secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau
“pengantar”. Istilah "media" berasal dari kata Latin "medius". Dalam bahasa arab,
yang dimaksud dari perantara pada media ini yaitu dari pengirim pesan kepada
penerima pesan. Di sini, media dipandang sebagai seseorang atau sumber daya
yang tindakannya dapat mendorong perkembangan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap siswa. Sedangkan alat grafis, fotografi, atau elektronik digunakan untuk
merekam, menganalisis, dan membangun kembali informasi visual dan verbal,
yaitu definisi khusus media, dalam hal ini guru, teks, buku, dan lingkungan
sekolah juga berfungsi sebagai media, menurut Gerlach dan Ely.8
Dari uraian di atas jelas terlihat bahwa media merupakan alat pengajaran
yang dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan belajar siswa. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa media ini sangat baik jika membantu siswa
dalam memahami suatu mata pelajaran secara menyeluruh. Ada beberapa jumlah

7 Sugiono, “Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D”, (Bandung.
Alfabeta, 2015),407..
8 Azhar Arsyad, “Media Pengajaran” (Jakarta:Raja Grafindo Persada. 1997),3.
komponen, tetapi yang harus kita ketahui adalah komponen guru dan media.
Berikut beberapa komponen yang dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan
belajar dan mengajar.9
Media pembelajaran merupakan Informasi terpadu yang dapat
dimanfaatkan sebagai alat komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar memungkinkan siswa
menghindari komunikasi verbal.10
Media pembelajaran adalah sumber daya, alat, perantara, dan keterkaitan
yang membantu menyebarkan dan menyampaikan gagasan atau informasi serta
merangsang pikiran, tindakan, dan minat. Media pembelajaran terdiri dari dua hal:
1) informasi yang akan diberikan, misalnya perangkat lunak atau materi
pendidikan 2) Peralatan atau alat yang dipamerkan. Media adalah segala jenis
sistem informasi, menurut Asosiasi Teknologi Pendidikan dan Komunikasi. 11
Media pembelajaran memiliki item penting, yaitu infrastruktur atau
perangkat keras dan informasi. Oleh karena itu, penting untuk dipahami bahwa
meskipun media pembelajaran memerlukan sumber daya untuk menyampaikan
informasi, informasi pembelajaran itu sendirilah yang lebih penting.
Penjelasan di atas menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (a) media
pembelajaran merupakan wadah penyampaian pesan; (b) informasi pembelajaran
adalah apa yang ingin dikomunikasikan; dan (c) belajar adalah proses yang ingin
dicapai. Meningkatkan kesempatan bagi siswa untuk belajar secara efektif,
mengatur pembelajarannya secara efektif, serta meningkatkan keterampilan sesuai
dengan tujuannya disini merupakan penggunaan media secara kreatif.12
Pada media pembelajaran disini memiliki beberapa landasan yaitu yang
pertama, Landasan filosofis kebenaran akademik maupun kebenaran sosial, disini
seharusnya didasarkan pada nilai kebenaran tersebut dalam penggunaan media,
yang merupakan nilai sebenarnya yang disetujui banyak orang. 13 kedua, Landasan

9 Fernando, 56.
10 Fernando, 54.
11 Dr. Ani Cahyadi, M.Pd.,“Pengembangan Media dan Sumebr Belajar Teori dan Prosedur”, (Serang: Penerbit
Laksita Indonesia, 2019), 2.
12 Riyana, 11-12.
13 Septy Nurfadhillah, M.Pd, dkk. Media Pembelajaran Tingkat SD. (CV Jejak, anggota IKAPI, 2021). 25.
psikologis disini sangat penting bahwa penggunaan media untuk pemahaman
siswa mempunyai dampak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu, faktor yang mempengaruhi pembelajaran harus dianalisis secara
langsung agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif. Pelajaran
yang diterapkan di sini harus sesuai dengan pengalaman siswa, dan atas dasar
pikiran yang sangat penting untuk memperhatikan pilihan materi agar menarik
perhatian siswa dan memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang
dilihat.14 ketiga, Landasan teknologi memudahkan pembelajar untuk belajar
merupakan sasaran akhir dalam teknologi pembelajaran. Teknologi dibidang
pembelajaran disini dapat mengembangkan sumber belajarnya yaitu untuk
memenuhi kebutuhan setiap pembelajar sesuai dengan karakteristiknya, hal ini
untuk mencapai sasaran akhir tersebut. Keempat, Landasan empiris hasil
penelitian menunjukkan hubungan antara identitas siswa dan penggunaan media
dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sedangkan pada temuan lain
menyatakan bahwasannya ada interaksi antara pengguna media pembelajaran
dengan karakteristik nya pelajar yang mana menentukan hasil belajar mahasiswa,
maka dengan penjelasan ini perlu diketahui media akan memperoleh manfaat dari
belajar menggunakan media sesuai dengan kualitasnya. Kelima, Landasan teoritis
hubungan proses memperoleh informasi dan kemampuan, serta perubahan sikap
dan perilaku, akan menghasilkan perbandingan antara pengalaman baru dan
pengalaman sebelumnya.15
Sanjaya menjelaskan bahwasannya banyak sekali fungsi media
pembelajaran: a) Fungsi komunikatif, memudahkan komunikasi antara yang
menyampaikan pesan dengan yang menerimanya, hal ini adalah salah satu
manfaat dari media pembelajaran. b) Fungsi motivasi, dengan memanfaatkan
media disini akan membuat siswa menunjukkan peningkatan motivasi dan
antusiasme selama kegiatan pembelajaran. Jadi tidak hanya mengandung unsur
kreatif, melainkan membuat siswa mudah dalam belajar. c) Fungsi kebermaknaan,
dalam fungsi ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis serta
menciptakan aspek kognitifnya juga meningkatkan penambahan informasi seperti
14 Rohani, S.Ag., M.Pd, “Media Pembelajaran”, (Skripsi: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2019), 11.
15 Nur Fadhillah, 29.
data serta fakta, melainkan lebih daripada itu yang mana dapat meningkatkan
aspek sikap serta keterampilan, hal ini melalui pemanfaatan media. d) Fungsi
penyamaan persepsi, dapat mengorganisasikan pemikiran masing-masing siswa,
yang terjadi pada diri masing-masing siswa disini memiliki gagasan yang sama
tentang informasi yang sudah diberikan, hal ini melalui pemanfaatan media
pembelajaran. e) Fungsi individualitas, dapat membantu siapa pun, masalah
berbagai bentuk pembelajaran, hal ini salah satu fungsi dari pemanfaatan media
pembelajaran.16
Adapun terdapat langkah pembuatan media pembelajaran yang mana
untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat menilai keefektifan sebuah
media, Drs. Rahmat, Ph.D sebagai berikut :
● Membuat ide atau gagasan
● Menguraikan karakteristik dan kebutuhan siswa
● Merumuskan tujuan
● Tentukan konteks materi sebelumnya
● Menentukan jenis media
● Memastikan bahwa siswa berprestasi
● Membuat sketsa/skenario
● Tentukan bahan/peralatan yang digunakan
● Implementasi produksi media
● Pengeditan
● Uji coba (jika memungkinkan)
● Lakukan aktivitas dan review17

b. Video Animasi
Menurut Agustien mengungkapkan bahwa video animasi merupakan alat
yang digunakan dalam proses pembelajaran yang berbentuk gambar bergerak
yang hidup. Animasi dapat memberikan benda kemampuan untuk bergerak dan
mengubah ukuran, warna, dan bentuk. Dalam media pembelajaran disini yang
berupa video, perlu diketahui bahwasannya video yang nantinya akan diberikan
16 Fernando, 60.
17 Tatta Herawati Daulae, “Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran Menuju Peningkatan Kualitas
Pembelajaran”, Forum Paedagogik, Vol.11, No.01 Juni 2019. 59.
pada pembelajaran sekolah dasar yaitu video animasi kartun yang mana didalam
video ini terdapat materi pelajaran yang menarik, tampilannya menggemaskan
dan cocok untuk anak-anak di sekolah dasar.
Animasi adalah salah satu media pandang dengar yang berupa hubungan
dari gambar yang tidak hidup dalam keteraturan dan gambar serta memprediksi
mekanika dan elektronik menjadi hidup pada layar. Media disini yaitu untuk
merubah sesuatu, dari sebuah imajinasi, gagasan, konsep, pandang, sehingga di
akhir nanti mencapai dan memberikan dampak terhadap dunia bukanlah satu-
satunya kendala dalam dunia animasi, hal ini menurut pendapat Faris dalam
Ponza dkk.
Karakteristik peserta didik yaitu menirukan, mengobservasi, dan
menyukai animasi kartun. Di dunia pendidikan diberikan dengan kegiatan yang
menarik serta menyenangkan dalam pembelajaran, diberikan warna yang
membuat siswa sekolah dasar merasa nyaman, karena dalam dunia belajar peserta
didik disini juga penuh dengan permainan, salah satunya adalah bermain sambil
belajar. Video animasi ini bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar anak-
anak sekolah dasar dengan membuat mereka lebih bahagia, lebih terlibat, dan
lebih berpengetahuan tentang topik tersebut. Juga didukung oleh penelitian
terdahulu, jika hal ini dilakukan maka dapat meningkatkan minat belajar siswa.18
Selain itu, ada kelebihan dan kekurangan video animasi, Kelebihan dalam
penggunaan :
● Dapat disimpan dengan benar untuk digunakan lebih dari satu kali.
(Prabowo, 2011)
● Membuat penyajian materi menjadi lebih jelas, karena di dalamnya
terdapat suara-suara dan gambar untuk membantu pemahaman siswa.
● Melibatkan beberapa indera dalam proses pembelajaran (Ibeng,
2021).
● Tampilan yang menarik menarik perhatian siswa
Sedangkan, Kekurangannya adalah:
● Untuk memanfaatkan media ini diperlukan perangkat keras
18 J. Julia, dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Musik Berbasis Digital Untuk Sekolah Dasar. (CV. Caraka
Khatulistiwa:2021). 76.
● Untuk membuat media diperlukan kemampuan khusus
● Jika pengajar tidak terlibat aktif dalam proses pengajaran, maka
penggunaan media tidak akan terjadi, mayoritas pembelajaran siswa
akan bersifat pasif (Ibeng, 2021).
Hal ini termasuk langkah membuat video animasi yakni sebagai berikut:
● Sebelumnya yaitu menentukan tema atau topik terlebih dahulu
● Mengumpulkan bahan berupa gambar berwarna yang menarik
● Dan mengumpulkan musik yang membangkitkan semangat
● Dapat mengujungi situs web untuk membuat video animasi, seperti
animaker, kinemaster, atau bisa juga Doratoon. Yang mana peneliti
lakukan dalam penelitian ini menggunakan Doratoon.

c. Doratoon
Doratoon adalah aplikasi pembelajaran yang dapat memfasilitasi
pengajaran online maupun offline bagi guru. Pola belajar pada aplikasi ini yaitu
dapat menjembatani masalah yang ada pada pembelajaran normal yaitu pada
keterbatasan waktu yang sudah tersedia bagi pendidik serta pelajar yang ada di
ruang kelas. Menurut Agustina & Johari dalam video pembelajaran berbasis
animasi ini memberikan manfaat lebih yang mana dapat meningkatkan
keterampilan pendidik dalam cara memberikan ilmu pengetahuannya, serta dapat
menjadi alat juga dalam mentransfer informasi yang baik dalam pembelajaran
sehingga pembelajaran disini lebih seru dan siswa tidak menjadi bosan dengan
berbagai pembelajaran.19 Doratoon atau yang disebut sebagai media video
animasi salah satu sumber praktis untuk membuat video animasi dengan
kombinasi serta berbagai perangkat yang ada, doratoon yang merupakan salah
satu alat desain paling handal.
Adapun langkah-langkah pembuatan video animasi berbasis doratoon
yaitu sangat sederhana, dapat dilakukan dengan bantuan Doratoon. Untuk dapat
membuat video dengan aplikasi web doratoon maka diperlukan kekuatan internet

19 Putri Fauziah, 6508.


yang memadai, karena pembuatannya ini melalui web. Beberapa tahap yang bisa
dilaksanakan dalam pembuatan atau penyusunan video, yaitu sebagai berikut :
a) Buka Google
Tulis di halaman web menggunakan Laptop, klik Doratoon atau
https://www.doratoon.com. Untuk mulai membuat desain, akan tetapi
mendaftar terlebih dahulu menggunakan akun email pribadi.

Gambar 2.1
Tampilan awal pada Doratoon
b) Cari Template
Didalam tampilan template pada Doratoon berisi berbagai macam
template untuk setiap gaya dan tema. Tersedia tampilan awal sampai akhir
pada halaman template masing-masing. Halaman sampul dari depan,
dalam, dan belakang. Pilih template dan pastikan sesuai dengan tema yang
Anda inginkan.

Gambar 2.2
Tampilan memilih template
c) Bereksperimen Dengan Fitur

Didalam doratoon ini, anda bisa menjelajahi berbagai properti


yang sudah ada, animasi, tampilan background, font, musik, dan lainnya.
Pada doratoon sudah lengkap semuanya, anda tinggal memilih sesuai
dengan video yang ingin anda buat, bisa diubah dengan suara sendiri atau
musik sendiri, serta mengupload foto dari gambar sendiri.

Gambar 2.3
Contoh tampilan template
1) Disesuaikan
Buat video animasi itu menunjukkan orisinalitas dan daya cipta
anda. Anda dapat padu padankan komponen dari tema berbeda,
mengunggah foto dan gambar anda sendiri, atau menambahkan komponen
identitas merek pribadi.
2) Publikasikan
Setelah selesai membuat video, anda bisa menyimpannya terlebih
dahulu melalui simpan pada Doratoon. Setelah itu anda bisa memindahkannya
kembali, dengan di simpan pada komputer atau laptop atau perangkat yang
anda gunakan. Pada doratoon ini bisa kembali ke halaman awal, tanpa
menghapus video yang anda sudah buat, serta dapat diedit kembali.
d. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dari kelas satu hingga enam di sekolah dasar, siswa diajarkan bahasa
Indonesia. Ada dua kategori pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar:
tingkat rendah dan tingkat tinggi. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan
tematik disini adalah salah satu karakteristik yang tampak pada pembelajaran
Bahasa Indonesia. Karakteristik pendekatan tujuan dari isi bahan ajar dan kelas
yang lebih kecil untuk tujuan pengajaran bahasa Indonesia yakni berikut ini:
a) Siswa dapat mengapresiasi bahasa Indonesia, bahasa bangsa dan
bahasa persatuan.
b) Siswa mampu memanfaatkannya secara efisien, memahami struktur,
makna, dan tujuan bahasa Indonesia, serta menerapkan kreativitas
untuk memenuhi tuntutan dan menemukan solusi.
c) Siswa dapat mengembangkan kematangan intelektual, emosi, dan
sosialnya melalui penggunaan bahasa Indonesia.
d) Disiplin siswa terfokus pada berpikir dan berbahasa (bicara dan
menulis).
e) Menurut Khair, mampu memahami dan menerapkan karya sastra
untuk mengakui sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual negara Indonesia.
Pentingnya Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Republik Indonesia
dan lambang persatuan bangsa, maka bahasa Indonesia mempunyai arti
penting. Menyusul pergerakan kemerdekaan Indonesia, tepatnya satu hari
setelah undang-undang tersebut disahkan, bahasa Indonesia diadopsi sebagai
bahasa resmi pemerintahan. Sebagai warga negara Indonesia, sudah wajar jika
kita berbicara bahasa tersebut dengan baik dan menyadari maknanya.
Pada era terakhir ini semakin dilalui bagaimana pentingnya bahasa sebagai
alat atau perangkat komunikasi. Realitas yang ada sekarang ini yang dihadapi
adalah selain para pakar bahasa, juga terdapat pakar dalam bidang ilmu
pengetahuan menyebabkan sesuatu meningkat di bidang tutorial dan bahasa.
Untuk mencapai tujuan tertentu, hal demikian mengingatkan pentingnya bahasa
dalam alat komunikasi. Komunikasi dan segala macam aktivitas yang dilakukan
manusia dalam masyarakat akan sulit tanpa bahasa, semua orang mengetahui hal
ini. Sebuah bahasa ini penting atau tidaknya terlihat melalui tiga kriteria, kriteria
pertama adalah jumlah penuturnya, kedua adalah wilayah persebarannya, dan
ketiga adalah penggunaan bahasa dalam ilmu pengetahuan, sastra, dan bu

Anda mungkin juga menyukai