How to Cite
Kholis, I & Setiaji, K.(2020). Analisis Efektivitas Kebijakan Subsidi Pupuk Pada Petani Padi.
Economic Education Analysis Journal, 9(2), 503-515.
Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L3 Lantai 1 FE Unnes e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: ikmalsukses@gmail.com
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
504
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
tanian menyatakan bahwa pengadaan dan nian selalu meningkat dari tahun 2013 sampai
penyaluran pupuk bersubsidi menggunakan 2016. Padahal penentuan jumlah alokasi pu-
prinsip enam tepat dilaksanakan berdasarkan puk subsidi didasarkan oleh kebutuhan petani
enam indikator tepat yaitu tepat harga, jenis, pada luas lahan yang ada.
jumlah, mutu, tempat, dan waktu. Dari data observasi awal di Kabupaten
Dari Tabel 1. dapat dilihat bahwa luas Batang dalam proses pengadaan dan penyalu-
penggunaan lahan untuk sawah di Kabupaten ran pupuk subsidi masih detemukan beberapa
Batang selalu mengalami penurunan dari ta- masalah yang berkaitan dengan enam indika-
hun ketahun, dari sebesar 22.479,12 hektare tor tepat. Masalah yang sering ditemui adalah
luas area sawah pada tahun 2010 turun menja- adalah harga pupuk subsidi yang tidak sesuai
di 22.373,68 hektare sawah pada tahun 2016, HET, serta tempat atau lokasi pengecer resmi
berkurang 105,44 hektar sawah dalam kurun yang masih jauh dari lokasi petani. Selain itu
waktu enam tahun. dari hasil observasi pada beberapa pengecer
Dengan menurunnya luas area penggu- mereka menyatakan masih menemui kendala
naan lahan di Kabupaten Batang untuk per- keterlambatan pasokan pupuk subsidi. Maka
sawahan seharusnya hal tersebut juga akan dari masalah-masalah tersebut dalam peneli-
menurunkan kebutuhan pupuk subsidi un- tian ini bertujuan untuk menganalisis efektivi-
tuk sektor pertanian di Kabupaten Batang. tas kebijakan subsidi pupuk pada petani padi
Namun demikian dari data yang diperoleh di Kabupaten Batang menggunakan enam in-
seperti tergambar pada Tabel 2. alokasi pupuk dikator tepat.
subsidi Kabupaten Batang untuk sektor perta-
Tabel 1. Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Batang (Hektar)
505
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
506
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
Analisis dalam penelitian ini menggu- jumlah penggunaan pupuk anjuran dengan
nakan analisis deskriptif. untuk mendeskrip- yang digunakan oleh petani. Untuk mengeta-
sikan seberapa tingkat efektivitas kebijakan hui perbedaan rata-rata jumlah pupuk yang di-
subsidi pupuk pada petani padi di Kabupaten gunakan oleh petani dengan yang disarankan
Batang dengan menggunakan indikator enam pemerintah, maka digunakan rumus (Marisa,
tepat subdidi pupuk, yaitu tepat harga, jum- 2011):
lah, tempat, waktu, jenis dan mutu.
Pengukuran indikator tepat harga di-
lakukan dengan cara membandingkan harga Keterangan :
ketetapan pemerintah (HET) dengan harga ∆Q = Perbedaan jumlah (Kg/ha)
aktual yang diperoleh petani. Untuk mengeta- = Jumlah pupuk yang dipergunakan oleh
hui perbedaan rata-rata harga pupuk di tingkat responden (Kg/ha)
petani dengan yang disarankan pemerintah, = Jumlah pupuk yang disarankan oleh
digunakan rumus (Marisa, 2011): pemerintah (Kg/ha)
507
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
508
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
kebutuhan petani agar petani dapat mengha- sidi yang digunakan merupakan pupuk yang
silkan produksi padi yang maksimal. dianggap sesuai dengan kebutuhan hara tanah
Penyaluran subsidi pupuk yang saat ini yang dibutuhkan. Pupuk subsidi yang digu-
diterapkan adalah sistem terbuka dimana pe- nakan adalah pupuk Urea, NPK, dan SP-36.
tani langsung dapat membeli pupuk ke penge- Dari hasil penelitian pupuk Urea me-
cer resmi. Mulai tahun 2018 petani yang akan miliki harga eceran tertinggi (HET) yang di-
membeli pupuk harus menggunakan kartu tetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp 1800/
tani pada setiap transaksinya namun hal ter- Kg. Namun pada kenyataannya harga pupuk
sebut masih belum maksimal dalam pelaksa- Urea yang diperoleh responden rata-rata se-
naanya sehingga masih banyak transaksi yang besar Rp 2000/Kg, sehingga terdapat selisih
dilakukan tanpa menggunakan kartu tani. Rp 200/Kg antara harga yang diperoleh den-
Penggunaan kartu tani sebenarnya ditujukan gan harga yang seharusnya. Dengan kata lain
agar penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran responden telah membeli pupuk Urea dengan
karena setiap pembelian pupuk di pengecer harga 11,11 persen lebih mahal HET untuk
resmi harus menggunakan kartu tersebut, setiap kilogramnya. Untuk jenis NPK harga
namun pada kenyataannya implementasi dari eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah
penggunaan kartu tani masih belum berjalan. adalah sebesar Rp 2300/Kg. Rata-rata harga
Pengawasan pupuk bersubsidi untuk menge- pembelian responden untuk pupuk jenis NPK
tahui efektivitas dari kebijakan pupuk subsidi adalah sebesar Rp 2600/Kg yang berarti ter-
adalah melalui prinsip enam tepat, yaitu tepat dapat selisih sebesar Rp 300/Kg pupuk NPK.
harga, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tem- Sehingga rata-rata responden membeli pupuk
pat, tepat jenis, dan tepat mutu. Hasil peneli- jenis NPK dengan selisih harga 13,04 pesen
tian mengenai efektivitas kebijakan subsidi lebih mahal dari harga HET untuk setiap ki-
pupuk pada petani padi di Kabupaten Batang logramnya. Untuk jenis pupuk SP-36 harga
dijelaskan sebagai berikut. eceran tertinggi untuk pupuk jenis SP-36 ada-
lah sebesar Rp 2000/Kg. dari hasil penelitian
Indikator Tepat Harga rata-rata responden memperoleh pupuk terse-
Tingkat efektivitas subsidi pupuk ber- but dengan harga sebesar Rp 2250/Kg sehing-
dasarkan indikator tepat harga diukur den- ga terdapat selisih harga sebesar Rp 250/Kg
gan cara membandingkan harga pupuk yang dari harga aktual dengan harga eceran terting-
diperoleh responden dengan harga pupuk se- gi. Berdasarkan data tersebut maka responden
suai HET. Pupuk yang mendapat subsidi dari membeli pupuk jenis SP-36 lebih mahal 12,5
pemerintah sebenarnya berjumlah lima jenis persen lebih mahal dari harga eceran tertinggi
pupuk, yaitu pupuk Urea, NPK (phonska), untuk tiap kilogram pupuk SP-36. Dari ketiga
SP-36, ZA, dan pupuk Organik (petroganik). data tersebut maka dapat dikatakan bahwa ke-
Namun dari hasil penelitian responden hanya tiga jenis pupuk tersebut mempunyai rata-rata
menggunakan tiga jenis pupuk untuk proses harga pembelian yang lebih tinggi dari harga
produksi padi mereka, ketiga jenis pupuk sub- eceran tertinggi. Hal ini tentu sangat meru-
Tabel 6. Rata-rata harga pupuk subsidi yang digunakan responden
509
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
gikan petani karena harga perolehan pupuk puk bersubsidi yang digunakan oleh respon-
lebih mahal dari harga yang ditetapkan, men- den semuanya mempunyai kecenderungan
gingat untuk kebutuhan pupuk oleh petani yang sama dimana kebanyakan responden
sendiri mempunyai peran yang sangat penting memperoleh harga yang lebih tinggi dari HET
dan kebutuhan cukup banyak untuk setiap dengan persentase 90 persen dibanding den-
musim tanam, sehingga dengan adanya seli- gan responden yang mendapat pupuk dengan
sih harga aktual pupuk subsidi yang dipero- harga sesuai HET yang hanya sebesar 10 per-
leh petani tentu juga akan berimbas terhadap sen, sehingga kebijakan subsidi pupuk dikate-
membengkaknya biaya produksi petani untuk gorikan sangat tidak efektif berdasarkan indi-
pupuk. Sehingga hal ini tentu akan mempen- kator tepat harga.
garuhi tingkat efektivitas dari kebijakan subsi- Kecenderungan harga yang lebih tinggi
di pupuk. dikarenakan kebanyakan responden membe-
Dari hasil penelitian pupuk subsidi li pupuk tidak pada pengecer resmi, mereka
yang digunakan responden utuk produksi lebih memilih membeli pupuk di kios yang
padi hanya tiga jenis pupuk yaitu Urea, NPK, terdekat dengan rumah mereka walaupun itu
dan SP-36. Berdasar Tabel 6. Terlihat bahwa bukan kios pupuk resmi sehingga harga pupuk
data rata-rata harga pupuk yang diperoleh otomatis lebih mahal dari yang seharusnya.
responden sesuai jenis pupuk yang digunakan Perbedaan harga kebanyakan terjadi karena
mempunyai harga pembelian yang lebih tinggi tempat pembelian pupuk responden belum se-
dari HET. Hal ini tentu akan mempengaruhi suai dengan kios pengecer resmi yang ditentu-
tingkat efektivitas kebijakan pupuk subsidi. kan. Selain tempat pembelian pupuk hal lain
Kemudian untuk melihat tingkat efektivitas yang mempengaruhi harga dikarenakan res-
kebijakan subsidi pupuk berdasar indikator te- ponden membeli pupuk secara eceran perkilo
pat harga dijabarkan pada tabel 7. bukan membeli satu kantong langsung. Den-
Analisisis tingkat keefektifan kebijakan gan pembelian secara eceran.
subsidi pupuk berdasar indikator ketepan har-
ga dilihat dari seberapa besar persentase res- Indikator Tepat Jumlah
ponden yang menyatakan mendapat pupuk Tepat jumlah adalah jumlah penggu-
bersubsidi sesuai dengan harga HET yang te- naan pupuk subsidi sesuai dengan dosis yang
lah ditentukan. dianjurkan. Pemberian jumlah pupuk yang te-
Tabel 7. menunjukkan pupuk yang di- pat akan membuat pertumbuhan periodik ta-
gunakan responden hanya tiga jenis meliputi naman secara optimal yang dapat dilihat dari
Urea, NPK, dan SP-36. Dari ketiga jenis pu- tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun
Tabel 7. Persentase tingkat ketepatan harga pupuk subsidi responden
510
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
dan jumlah cabang (Suyantohadi, dkk 2009). adalah petani sebagai penerima subsidi pupuk
Anjuran penggunaan pupuk subsidi menurut dapat memperoleh pupuk subsidi pada kios
konsep pemupukan berimbang menggunakan pengecer resmi yang sudah ditentukan dalam
pupuk majemuk adalah Urea 200kg/ha dan RDKK setiap kelompok tani masing-masing.
NPK Phonska 300kg/ha (PT Petrokimia Gre- Seiap pengecer resmi seharusnya hanya mela-
sik). indikator tepat jumlah dijelaskan pada yani pembelian untuk petani yang hanya men-
tabel 8. jadi jatahnya sesuai dengan RDKK, sehingga
Tabel 8. menunjukkan penggunaan penyaluran pupuk subsidi bisa tepat.
pupuk responden responden. Dari hasil pen- Dari tabel 9. menunjukkan seberapa be-
elitian penggunaan pupuk responden belum sar besar tingkat ketepatan indikator tempat
sesuai dengan anjuran yang ditetapkan. Res- pembelian pupuk responden. Indikator tepat
ponden yang menggunakan pupuk dengan tempat diukur berdasarkan responden yang
jumlah sesuai anjuran berjumlah 13 respon- menyatakan tempat atau kios pembelian pu-
den atau hanya 13,13 persen sehingga tingkat puk subsidi sudah sesuai RDKK. Responden
efektivitas kebijakan subsidi pupuk pada pe- yang membeli pupuk subsidi sesuai RDKK
tani padi di Kabupaten Batang dikategorikan sejumalah 27 responden atau hanya 27,27
sangat tidak efektif. Ketidaksesuaian penggu- persen sehingga tingkat keefektifan kebijakan
naan pupuk oleh responden dilatarbelakangi subsidi pupuk pada petani padi di Kabupaten
banyak faktor, seperti budaya petani, tingkat Batang berdasarkan indikator tepat tempat
kesuburan tanah ataupun karena tidak menge- dikategorikan sangat tidak tepat. Responden
tahui perihal anjuran pemupukan yang tepat lebih memilih membeli pupuk subsidi dilu-
untuk tanaman padi sawah. ar RDKK karena masih terdapat kuis resmi
yang jauh dari lokasi petani, sehingga respon-
Indikator Tepat Tempat den lebih memilih membeli di kios non resmi
Indikator tepat tempat yang dimaksud namun lebih dekat dari lokasi mereka.
511
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
512
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
Tabel 13. Persentase Tingkat Keefektifan Kebijakan Subsidi Pupuk di Kabupaten Batang
514
Ikmal Kholis & Khasan Setiaji/ EEAJ 9 (2) (2020) 503-515
515