Anda di halaman 1dari 8

Pertemuan 1

Struktur Kayu

1. Pengertian Kayu sebagai Bahan Bangunan

Kayu adalah suatu bahan bangunan yang

diperoleh dari tumbuhan yang ada di alam (hutan).

Indonesia sebagai Negara tropis kaya akan kayu

sebagai hasil hutannya. terdapat beberapa ribu

jenis kayu yang ada.

Kayu merupakan salah satu bahan konstruksi

yang pertama digunakan. Penggunaan kayu

sebagai bahan konstruksi pada awalnya hanya

mengandalkan pengalaman. Ilmu Teknik

Konstruksi Kayu (Timber Engineering), yang


dimulai perkembangannya terutama di Jerman

pada permulaan abad ke 20, telah dan masih

terus mengalami transisi dari suatu bidang

pengetahuan pertukangan kayu tradisional ke

suatu ilmu pengetahuan berdasarkan ilmu

matematis yang sudah lama dipergunakan pada

konstruksi-konstruksi baja dan beton (Felix, 1999).

Struktur kayu adalah struktur yang bahan

bangunannya adalah kayu. Struktur kayu banyak

digunakan dalam perencanaan pekerjaan-

pekerjaan konstruksi, diantaranya adalah : rumah

panggung, rangka kuda-kuda.kolom, dan balok


lantai bangunan, jembatan dan sebagai bahan

bangunan tahan gempa.

2. Kekuatan Kayu

Kayu sebagai bahan struktur mempunyai

berbagai kekuatan, antara lain:

a. Kekuatan Tarik.

Kekuatan tarik terbesar yang dapat ditahan

oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan

kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil

dari pada sejajar serat.


b. Kekuatan Tekan (Desak).

Kekuatan menahan beban desak, baik tekanan

sejajar serat maupun tegak lurus serat,

c. Kekuatan Lentur.

Ketahanan kayu terhadap lenturan tergantung

pada jenis kayu, besarnya penampang kayu,

berat jenis, lebar bentangan, karena kayu dapat

menahan lenturan maka dapat menahan beban

tetap maupun beban kejut/pukulan.

3. Ukuran dan Bentuk Kayu

Kayu sebagai bahan struktur biasanya

diperdagangkan dengan ukuran tertentu dan


dipakai dalam bentuk balok, papan, atau

bentangan bulat, (berdasarkan SK-SNI-03-

24451991).

a. Balok

- Kuda-kuda / batang struktur (cm) :

8 x (8, 10, 12, 15, 18), 10 x (10, 12, 15, 18).

- Balok antar tiang (cm) :

4 x (6, 8); 6 x (8, 12, 15); 8 x (12, 15, 18),

10 x (12, 15).

- Kuzen pintu dan jendela (cm):

6 x (10, 12, 13, 15) ; 8 x (10, 12, 15).

- Balok langit (cm):

8 x (12, 15, 18, 20); 10 x (15, 18, 20).


- Tiang balok (cm):

8 x (8, 10, 12); 10 x (10, 12); 12 x (12, 15).

b. Reng dan Kaso:

2 x 3; 2,5 x (3,4,6,8, 10, 12);

3,5 x (3,4,6,8,10,12,15);

5 x (7,8,10,12,13,15,18,20,22,25)

c. Lis dan Jalusi:

1 x (1,3,4,5,6,8)

1,5 x (3,4,5,6,8,10,12,15,18,20,22)

2 x (4, 5,6,8,10,12)

d. Papan kayu.:

2 x (15, 18,20,22,25)

3 x (18,20,22,25,30)

4 x (18,20,22,25)
4. Kelebihan dan Kekurangan Kayu

Perbandingan kayu dengan bahan-bahan

konstruksi lain, biasanya baja (Felix,1999);

a. Baja dianggap homogen, artinya bagian-bagian

dalam baja mempunyai sifat-sifat fisik yang

sama. Kayu tidak homogen karena terdiri dari

serat-serat dan adanya mata kayu.

b. Kayu mempunyai kekuatan yang tinggi dan

berat yang rendah, mempunyai daya tahan

tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik,

dapat mudah dikerjakan dan dapat mudah

diganti.
c. Kayu dapat memuai dan menyusut dengan

perubahan-perubahan kelembaban dan

meskipun tetap elastis pada pembebanan

jangka panjang akan terdapat lendutan yang

relatif besar.

5. Kayu di Indonesia

Peraturan Konstruksi Kayu - PKKI

(Lampiran 3), dari 3000-4000 jenis pohon yang

ada di Indonesia baru sekitar 150 jenis yang telah

diselidiki dan dianggap penting dalam

perdagangan. Berdasarkan jumlah tersebut

sebagian merupakan jenis kayu yang penting

sebagai bahan struktur.

Anda mungkin juga menyukai