4 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan terhadap kegiatan peledakan hingga ke laju
pengumpanan pada hopper maka dapat diambil beberapa dari data lapangan di peroleh rata-
rata geometri dengan burden, 2,3 m, spasing 3 m, stemming 1,646 m, dengan kedalaman
7,978 m, serta diameter lubang 3 inci. Dengan perolehan volume sebesar 65.687 BCM.
Hasil Perhitungan fragmentasi menggunakan dua metode yaitu dengan teori Kuz-Ram dan
perhitungan aktual image analysis. Dengan metode Kuz-Ram diproleh fragmentasi < 80 cm
74,680(75 %) dan >80 cm 25,320 (25%). Sedangkan dengan analisis pada image analysis
diproleh < 80 cm 64,942 (65%) dan >80 cm 35,057 (35%). Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan dilapangan saat ini diperoleh data produktivitas hopper crusher dan
fragmentasi yang diolah dengan regresi untuk mengetahui hubungan fragmentasi terhadap
hopper didapatlah persamaan y = -1,858x + 186,9 dengan nilai R2 : 0,979 (97,9%) yang
menunjukkan bahwa hubungan produktivitas hopper crusher terhadap fragmentasi sangat
besar. Geometri usulan yang diproleh berdasarkan pengaruhnya pada produktivitas yaitu
burden 2,1 m, spacing 2,83 m, stemming 1,47 m, dengan kedalaman 7,98 m, diameter
lubang 3 inci, subdrilling 0,48 m, dengan perolehan volume sebesar 40026,8 BCM.
Fragmentasi yang diproleh > 80% cm 12,042 dan < 80 cm 87,958% (Bagaskara,2018).
Berdasarkan dengan parameter diameter lubang, burden, spasing, jenis bahan peledak, dan
isian bahan peledak permeter (loading density) yang sama, nilai powder factor pada
peledakan electronic detonator lebih kecil dibandingkan metode nonel sehingga dapat
menghemat biaya peledakan. Rata-rata digging time pada material hasil ledakan
menggunakan metode nonel 12,36 detik, sedangkan pada metode elektronik lebih cepat
yaitu 9,73 detik. Getaran hasil peledakan adalah 1,56 mm/s untuk nonel dan 1,17 mm/s
pada metode elektronik. Getaran peledakan menggunakan metode elektronik lebih kecil
dibandingkan nonel. Dimana getaran peledakan masih berada di bawah ambang batas yang
aman untuk kelas 1 dengan jenis bangunan kuno yang dilindungi undang-undang dan benda
cagar budaya yaitu 2 mm/s. Berdasarkan hasil peledakan metode nonel dan elektronik yang
didapat saat penelitian berlangsung, bisa disimpulkan bahwa menggunakan metode
peledakan elektronik dapat menjadikan waktu penggalian lebih efisien dan tidak terlalu
menghasilkan dampak getaran ke pemukiman penduduk dikarenakan peledakan elektronik
mempunyai kelebihan mengurangi getaran karena delay bisa ditentukan. Untuk pernyataan
penghematan biaya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada kedua metode peledakan
tersebut (Ahmad Rizani,2020).
Pada penambangan batubara sering dijumpai material penutup yang tidak dapat digali,
dikarenakan kekerasan batuan yang melebihi kemampuan yang dimiliki oleh excavator,
sehingga perlu dilakukan kegiatan pemboran dan peledakan untuk mengupas material
penutupnya. Data-data yang didapatkan pada praktek kerja lapangan ini berupa data
geometri peledakan, peralatan dan perlengkapan peledakan. Pengambilan data dilakukan
dengan melakukan wawancara dan observasi langsung di lokasi peledakan. Hasil analisa
pada geometri peledakan,pada penggunaan lubang ledak 127 cm (5 inch) yaitu burden 4
meter, spacing 5 meter, kedalaman lubang 6,3 meter, steaming 3 meter, subdrilling 0,3
meter, panjang kolom isian 3,3 m, kebutuhan bahan peledak 34,7 kg per lubang ledak, dan
volume batuan terbongkar 126 m3 per lubang ledak. Sedangkan pada penggunaan lubang
ledak 152.4 cm (6 inch) di geometri peledakan pada bulan april 2018: burden 5 meter,
spacing 6 meter, kedalaman lubang 6,3 meter, steaming 3 meter, subdrilling 0,3 meter,
panjang kolom isian 3,3 m, kebutuhan bahan peledak 50,1 kg per lubang ledak, dan volume
batuan terbongkar 189 m3 per lubang ledak (Sundoyo,2019).
Defriansyah, Aulia dan Dedi Yulhendra. 2019. “Evaluasi Teknis Geometri Peledakan untuk
Mendapatkan Fragmentasi dan Identifikasi Tingkat Keseragaman Batuan Hasil
Peledakan yang Ideal di PT. Allied Indo Coal Jaya, Kecamatan Talawi, Kota
Sawahlunto”. Universitas Negeri Padang, Padang
Ahmad Rizani, Kartini, & Khairunnisa . 2020. “Observasi Hasil Peledakan Menggunakan
Metode Peledakan Nonel Dan Electronic Detonator”. Politeknik Negeri Samarinda:
Samarinda.
Sundoyo, Rahmat Nur Hidayat. 2019. “Pengaruh Geometri Peledakan terhadap Upaya
Pencapaian Target Produksi Peledakan PT. Bukit Energi Kabupaten Kutai
Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur”. Universitas Kutai Kartanegara:
Tenggarong.
Restywati, Purwoko B., dan Syafrianto M. K. 2021. “Kajian Geometri Peledakan terhadap
Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan di PT. Gilgal Batu Alam Lestari Kecamatan
Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat”. Universitas Tanjungpura
Pontianak, Pontianak.
LAMPIRAN