15 Kesalahan Ayah Terhadap Anak - Khalifa Bisma Sanjaya
15 Kesalahan Ayah Terhadap Anak - Khalifa Bisma Sanjaya
Kesalahan
15
ayah
Banyak ayah yang terbukti gagal mendidik anak-anak mereka, lalu dengan
—Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, M.Sc.
mudahnya mereka menyalahkan banyak pihak, tetapi dirinya sendiri tak
Dosen ITS, Surabaya
pernah disalahkan. Padahal, ayahlah yang paling bertanggung jawab
terhadap anak.
Untuk para ayah… Anda wajib membaca buku ini. Tempatkan cinta sesuai
dengan porsinya agar seimbang, karena manusia memiliki dua cinta:
1. Cinta kepada Allah Swt. semua
ajib
ayah w
2. Cinta kepada ciptaan-Nya.
ca
Jika cinta kepada Allah menduduki ranking pertama di hati para ayah, lalu memba
i!
cinta kepada anak menduduki ranking kedua… inilah yang menghadirkan buku in
15
kegembiraan. Tapi jika di balik, inilah musibah yang kerap menghinggapi
keluarga muslim.
Kesalahan
Oleh karenanya, untuk menebus kesalahan kita kepada anak-anak… yuk
ayah
kita rajin dan rutin memberikan nasihat sederhana untuk anak-anak.
Jangan sekaligus, tapi secara bertahap. Semoga nasihat-nasihat ini bisa
menyejukkan kalbu anak-anak, amin.
Kh ai fa B is ma san jaya
Terhadap
718101151
ISBN: 978-602-04-7786-2
A
ssalamu’alaikum Wr. Wb.
• Penjara… nihil
• Pezina… nihil
• Koruptor… nihil
• Kasus di pengadilan… nihil
Saat itu yang menjadi ketua pengadilan adalah Umar bin
Khaththab. Beliau sampai mengundurkan diri dari jabatan
tersebut karena tak ada kasus satu pun. Wow… sungguh
zaman keemasan. Semua itu bisa terwujud karena Nabi
Muhammad saw., cerdas mendidik keluarga dan masyarakat,
sehingga hasilnya sangat memukau.
Zaman sekarang, mungkin makanannya lebih enak, hiburan
lebih banyak, rumah lebih bagus, alat transportasi juga se-
makin canggih, tapi kenyataannya… akhlak manusia bukan-
nya semakin baik, tapi malah sebaliknya… semakin buruk.
Penjara penuh sesak, kasus perzinaan sudah tak terhitung,
kasus korupsi menjadi berita yang terus hadir di media mas-
sa. Sungguh memprihatinkan.
Berangkat dari keprihatinan inilah, saya menulis buku ini.
Buku ini mengajak para ayah untuk mau introspeksi melihat
ke dalam jiwa masing-masing:
• Kenapa anak-anak lebih nyaman jika berada di luar
rumah?
• Kenapa mereka sulit diatur? Apakah ini salah mereka
atau jangan-jangan memang ayah yang tak bisa mengatur
mereka?
• Apa yang harus para ayah lakukan supaya anak-anak se-
makin patuh kepada Allah?
Kata Pengantar v
Endorsment xi
------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------
------
K
ok tega, ya? Tapi memang begitulah kenyataannya.
Sang anak masih suci, tak punya dosa sedikit pun, tapi
ada ayah yang tega menyuapi anak-anak mereka de
ngan uang haram. Akhirnya… daging dan darah anak-anak
kini tumbuh karena uang haram. Padahal… hakikat uang
haram adalah najis, kotor… busuk. Kenapa nih ayah tega men-
jejali najis ke raga anak?
Sejak umur 20 tahun hingga sekarang, kuingat… ada tiga
santri yang… hmm… perkataan maupun perbuatannya sa
ngat menyakitkan hatiku. Perkataan ketiga anak ini, sakitnya
tak akan kulupa. Saking pena-
sarannya… aku pun melihat
dengan lebih detail tentang
kehidupan keluarga mereka. Pak, andaikan anak-
Ternyata ketiga santri terse- anak bisa memilih,
but berasal dari keluarga yang tentu mereka memilih
lumayan kaya. Kulihat lebih disuapi dengan bubur
dalam… ayah mereka pegawai ayam, nasi opor…
pemerintah. Berapa sih gaji bukan dengan api.
nya? Kenapa asetnya bisa
miliaran seperti itu. Aku tidak