Anda di halaman 1dari 32

QnA KULWAPP

SAKEENA
SESI KEDUA
Hanya Untuk Peserta Kulwapp
Q11. Bagaimana cara menyampaikan tentang
pendidikan seks kepada anak berkebutuhan khusus?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Mohon maaf, untuk ABK kami sama sekali minim pengalaman,


jadi jawabannya kami tidak tahu. 😊🙏🏻

Khawatir malah salah jawab, keliru dan tidak sesuai dengan


keilmuannya. Kami sarankan untuk bisa konsultasi dengan
ahlinya ya Ayah, Bunda.

Barakallah fik. Semoga dimudahkan. 🤗🙏🏻

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.

Q12. Jika kita (orang tua) sudah


menerangkan/menjelaskan tentang sex ini kepada
anak (sesuai tahapannya), tetapi lingkungan masih
menganggapnya tabu dan bahasan ini dianggap tidak
sopan (vulgar), apa yang perlu kita lakukan?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Seperti pembahasan yang kami sampaikan dalam materi, serta


kajian zoominar kemarin.
Bahwa pengenalan seks edukasi pada anak itu, sesederhana
untuk mengenalkannya adab dalam menyebut kemaluan dan
kelamin, secara sopan.

Jadi, jika dirasa menyebutkan sebutan kelamin tertentu misal


dalam bahasa daerah itu riskan, maka kita bisa komunikasikan
ke anak,

“Nak, kalau di depan umum atau di depan orang lain, kalau boleh
bilangnya pelan aja kemaluan sambil bisik-bisik sama Bunda.
Karena ini hal yang sensitif, ok!”

Nah seks edukasi pada anak, bukan hanya sekadar organ


reproduksi dan bahasan yg menyangkut kemaluan saja.

Melainkan lebih luas lagi berpengaruh pada KEMANDIRIAN anak,


sehingga pengenalan konsep MALU, konsep AURAT, bagaimana
bisa thaharah lulus TOILET TRAINING, mandiri untuk bisa tidur
sendiri, serta mampu melindungi dirinya dari tahu sentutan yang
boleh dan yang tidak,

Ini semua bagian dari konsep seks edukasi anak usia dini. Jadi,
pintar-pintar orang tuanya yang perlu mem-BAHASA-kan pada
anak, ya!

Insya Allah.

Barakallah Fik. Semoga dimudahkan. 🤗

Wallahu’alam bis-sawab. 🤲🏻
Anak-anak itu sebenarnya hanya
perlu bimbingan dan
tuntunandari orang tuanya. Dan
anak itu mungkin bisa salah
mendengar, namun ia tidak akan
salah meniru. Sehingga orang tua
perlu menjadi ROLE MODEL untuk
anak. Nah bahasan Adab yang
berhubungan dengan seks
edukasi khususnya, ini sangat
dipengaruhi oleh SIKAP yang bisa
dilihat sama anak. Kadang boleh
jadi orang tua bingung
bagaimana membahasakannya,
ya! Semoga nanti paket buku ini
membantu Ayah Bunda, untuk
menemani anak lelakinya, paham
konsep PERAN sebagai LELAKI
dan menjadi ANAK MANDIRI. Bahasan kulwapp ini mungkin
tidak akan memuaskan Ayah
Bunda dari hal jawabannya,
karena dari segi waktu pun
terbatas, ya! Insya Allah
semoga nanti buku saku
parenting ini bisa membantu
Ayah Bunda untuk semakin
paham lagi, setidaknya di area
permukaannya. Tentang
bagaimana menuntun dan
membersamai anak
memahami seks edukasi
sesuai dengan konsep Islam.
Insya Allah. 🥰🤲🏻😍
Q13. Bagaimana mengajarkan anak laki 2,5 tahun
pipis? Dengan berdiri atau dengan jongkok?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Buang air kecil itu sunnahnya memang jongkok, namun bukan


berarti berdiri jadi haram. Apalagi untuk pembelajaran anak,
mereka perlu PROSES.

Sehingga mengenalkan dua-duanya, dengan memberi tahu


batasan serta aturan kapan baiknya, juga nggak masalah.

Karena terkadang di beberapa kondisi terpepet, lelaki butuh


pipis berdiri seperti pada saat mudik sebab kamar mandi yang
tersedia di publik ada yang tidak ideal untuk jongkok.

Maka, beberapa kondisi berdiri pun dipersilakan.

Meski Ayah Bunda bisa tekankan keutamaan pipis jongkok dan


kalau bisa, ini menjadi sebuah default, karena merupakan sunnah
Rasulullah.

Namun sekali lagi saat proses belajar, kita perlu banyak


memaklumi, karena hak orang yang sedang belajar adalah
berbuat SALAH.

Apalagi anak-anak kita belum berdosa saat melakukan


kesalahan.
Nah, kami bantu fasilitasi Ayah Bunda nih, dengan ada buku
“Belajar Adab Toilet” untuk anak laki-laki bersama Pangeran
Kamil.

Dilengkapi bonus untuk membantu proses TOILET TRAINING


sampai lulus. Alhamdulillah sudah terjual lebih dari 10.000
eksemplar membantu Ayah Bunda lulus toliet training anaknya.

Silakan gunakan buku 'Belajar Adab Toilet' untuk memudahkan


proses toilet training anak lelaki Ayah Bunda, ya! 🤗💜🖤

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.

Seringkali bukan kemampuan anak kita yang tidak bisa memahami, namun
boleh jadi ia memerlukan MEDIA yang bisa membuatnya mengerti. Sehingga
proses pembelajaran lebih mudah bisa dilakukan oleh anak-anak kita,
karena ada media dan role model yang jelas yang bisa mereka TIRU. Nah,
insya Allah buku “Belajar Adab bersama Pangeran Kamil” ini bisa membantu
anak laki-laki bisa LULUS toilet Training nih, Ayah Bunda. Sudah banyak
testimoni, Ayah Bunda yang konsisten bisa membuat anak LULUS toliet
training dengan CEPAT. Insya Allah. Bisa pesan paket bukunya ke Sakeena
Rangers, Sakeena Armys dan Sakeena Seller ya 🥰🤗🤲🏻💜
Apalagi nanti ada Toilet Training Pants Versi Kamil-Kamila ini,
yang semakin membantu Ayah Bunda. Biasanya yang sudah
baca buku Pangeran Kamil dan Putri Kamila, suka pengen jadi
seperti dua tokoh cute ini. Nah ada yang sampe mengubah
namanya, seperti anak ketiga kami mengubah jadi Pangeran
Eshan. Nah, apalagi ada toilet Training Pants ini semoga bisa
menyegerakan ananda lulus toilet Training, ya! Btw ini ada
paket untuk anak laki-laki juga, lho!! Ayah Bunda bisa pesan
Pre-Order Best Price! 🥰😍🤗
Menurut para ahli, MENIRU adalah
proses pembelajaran alami semua
makhluk hidup. Baik itu binatang yang
ketika lahir meniru apa yang induknya
lakukan untuk mencari makan,
bertahan hidup sampai menjalani
keseharian hidupnya. Nah, anak kita,
anak manusia pun SAMA. Perlu meniru
dalam proses pembelajarannya. Maka,
kita perlu memastikan bahwa MEDIA
BUKU yang dipakai, lingkungan tempat
pembelajarannya, bisa menjadi ROLE
MODEL untuk ia meniru dengan BENAR.
Semoga anak laki-laki kita para calon
pemimpin umat ini, juga bisa tuntas
kemandirian toilet trainingnya, dengan
meniru pembelajaran yang tepat,
melalui paket buku dan merchandise
training pants ini ya semoga
membantu. 🥰🤗💜

Apalagi anak-anak akan diajak


untuk bisa EVALUASI PROGRES-
nya dalam hal toilet training.
Jadi, orang tua perlu untuk
MENGAJAK anak agar bisa tahu
bagaimana proses dan progres
ia dalam pembelajarannya.
Bonus poster ini nanti bisa
membantu Ayah Bunda, apalagi
bisa ditulis hapus sehingga bisa
dipakai berulang. Biiznillah
alhamdulillah sudah membantu
lebih dari 10.000 keluarga
terbantu proses lulus toliet
trainingnya. 😍🥰🤗🤲🏻
Q14. Untuk yang belum menikah, perlukah bahasan ini
(pendidikan seks) dijadikan salah satu bahasan penting?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

PERLU BANGET!!!

Bahkan, ini perlu dijadikan bahasan ketika TAARUF. Untuk mencari


tahu sejauh mana persiapan calon pasangan untuk bisa berperan
sebagai Ayah.

Mumpung masih single, justru masih banyak waktu luang untuk


BELAJAR. Pembelajaran parenting dan pengasuhan ini baiknya
memang didapat justru sebelum menikah.

Sebelum mengaplikasikan langsung pada anak-anak nantinya.


Agar bisa mencegah hal-hal yang tidak diperlukan atau
berbahaya, serta meminimalisir adanya kekeliruan dalam
parenting yang bisa terjadi.

Ikhtiarkan memiliki pasangan yang PEMBELAJAR. Karena banyak


dari mereka yang sudah menikah, dan lelah jika perlu BERJUANG
SENDIRIAN mendidik anak setelahnya.

Jadi, seleksi dari sekarang ya! Jadikan hal ini urgensi dalam mencari
pasangan.

🥰🤗💜

Wallahu’alam bis shawwab. 🤲🏻


Alhamdulillah banget Sakeena Circle
yang SINGLELILLAH itu banyak yang
pembelajar banget. Ada yang bahkan
sudah mulai mengumpulkan membeli
paket buku Sakeena nyicil sebelum
nikah. Memang baiknya begitu ya
buibu, kerasa juga kan kalau udah
nikah mah banyak sekali kebutuhan
tak terduganya. Apalagi paket
bukunya bisa dicicil dan juga sistem
arisan yang memudahkan, insya Allah
akad halal dan tidak riba. Buat yang
masih HAMIL pun ini cocok banget
ngumpulin buku balita dari sekarang.
Sebelum nanti setelah melahirkan
lebih banyak kebutuhan lainnya.
Komunikasi dengan pasangan tentang
hal ini. Seperti kata Ali Bin Abi Thalib
“Pakaianmu memuliakanmu sebelum
dudukmu, ilmumu memuliakanmu
setelah dudukmu.” 🥰🤲🏻💜 Insya Allah…

Ada beberapa yang suka tanya apakah sebab yang paling mempengaruh seorang
anak bisa jadi gay / lesbi. Menurut hasil riset para ahli, paling utama adalah
PARENTING dan PENGASUHAN. Terutama bagaimana peran seorang Ayah bersikap
sebagai lelaki dan Ayah. Bagaimana peran seorang Ibu bersikap sebagai perempuan
dan Ibu. Karena memang LGBT itu melanggar fitrah, lingkungan bisa berpengaruh jika
pengasuhan nya tergoncang. Dan percayakah Ayah Bunda, hal ini dimulai dari
bagaimana pemahaman seks edukasi untuk anak / tarbiyah jinsiyah dari Ayah
Bundanya. Dari hal kecil pengenalan seks edukasi balita yang dari kemarin kita
bahas. Bismillah YUK FASILITASI media pencegahan anak agar tak ikut arus
lingkungan yang semakin menggila. Na’udzubillah…
Q15. Selain dapat merusak dan mematikan milyaran
sel otak, apa lagi dampak melihat (tidak sengaja
melihat karena ketika sedang membuka aplikasi
YouTube atau games, ada iklan ya) atau bahkan
menonton video porno?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart


Yang cukup berbahaya dari pornografi adalah adiksi karena bisa menjadi
candu dan juga dapat 'memanjakan' nafsu.

Jika nafsu terus-terusan dimanja, maka kemampuan untuk mengambil


keputusan, mengendalikan diri, membedakan mana benar dan mana salah
tentu akan semakin berkurang.

Pengalaman kami dalam menangani banyak klien yang kecanduan pornografi,


awalnya dari melihat tontonan film yang ada unsur sensual waktu kecil, atau
juga melihat orang tuanya berhubungan intim secara live.

Menurut riset para ahli, pornografi itu sangat berpengaruh pada kemampuan
otak untuk berpikir ke depannya. Kalau lebih jauh lagi, bisa menumpulkan
antara benar dalam ketaatan, atau sedikit terpengaruh pada kemaksiatan.

Dan kalau kondisi seperti ini terjadi, kira-kira apa dampak terburuknya di hari
terujung nanti?
Di hari hisab dan setelahnya, akan bagaimana kira-kira?
Ini yang perlu kita renungkan baik-baik. Karena apa-apa yang kita lakukan
akan dipertanggungjawabkan.

Allah akan bertanya bagaimana cara kita merawat TITIPAN allah selama di
dunia, yaiti membersamai anak-anak kita.

Maka dari itu, ikhtiarkan sebaik mungkin untuk bisa mencegah anak-anak
terpapar dari tontonan yang tidak seharusnya.

Semangat Ayah, Bunda! 🤗💜🖤


Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.
Pembelajaran tentang seks edukasi para anak, tidak selalu harus VULGAR.
Jika orang tua bisa membahasakannya dengan baik, memakai media
yang baik, maka pembahasan tentang organ reproduksi dan KONSEP
PERAN sebagai laki-laki dan perempuan, bisa untuk kita sampaikan
dengan baik pada anak-anak kita. Semoga paket buku Seri Anak
Bertanya ini membantu Ayah Bunda, ya… 🥰🤗💜

Jangankan akses tontonan yang sudah jelas-jelas memperlihatkan aurat


sensual, pembelajaran konsep “sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh”
saja, perlu dikenalkan pada anak-anak kita sedari mereka usia dini. Mari
Ayah Bunda, beri media yang baik untuk pemenuhan rasa penasaran
anak, alias Intelektual Curiosity-nya, ketika mereka bertanya hal-hal
yang dianggap ajaib, berarti fitrah pembelajarnya sedang aktif. Artinya
anak Ayah Bunda itu CERDAS. Insya Allah… 🥰🤗🤲🏻💜
Q16. Bagaimana mengajak suami agar berperan dalam
sex education? Karena selalu ngerasa sepertinya semua
beban pendidikan itu ada pada seorang ibu saja.

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Sebenarnya, ini bisa diminimalisir saat taaruf memilih calon pasangan.


Dikomunikasikan tentang bagaimana pandangannya akan konsep peran di
rumah tangga dan juga mendidik anak.

Namun, bagaimana pun Bunda telah memilih pasangan terbaik, sehingga perlu
menerima konsekuensinya.

Sehingga, saat seorang istri yang lebih paham dan juga dapat akses
pembelajaran, maka boleh jadi ini cara Allah mau ngasih pahala, untuk bisa
menjadi WASILAH perubahan dalam keluarga.

Komunikasikan baik-baik pada pasangan, dengan kepala dingin, saat santai dan
juga sedang baik kondisi hatinya.

Agar suami bisa pelan-pelan paham bahwa; kelak yang akan paling
BERTANGGUNG JAWAB akan apa yang terjadi pada penghuni sebuah keluarga,
adalah AYAH.

Tanggung jawab utama pendidikan anak dan istri adalah ada di AYAH. Makanya
perlu untuk belajar mengkaji Qur’an bersama.

Di sana, semua dijelaskan, tentang bagaimana Allah mengatur peran suami dan
Ayah. Bukan hanya tanggung jawab nafkah saja, melaikan tanggung jawab
pembelajaran dan progres setiap anggota keluarganya.

Semoga setiap istri Allah kuatkan untuk terus sabar dalam menuntut ilmu, dan
kuat untuk menemani progres pembelajaran suaminya; untuk memahami bahwa
maksud baik istri untuk mengajak MENDIDIK ANAK BERSAMA, adalah bentuk kasih
sayang untuk meringankan hisab dari suami tercintanya kelak di yaumul Hisab.

Insya Allah. Amin.

Wallahu’alam bis shawwab. 🤲🏻


Boleh jadi, bukan para Ayah TIDAK MAU ikut dalam proses parenting dan
pengasuhan. Melainkan, mereka BINGUNG tidak tahu apa yang perlu mereka
lakukan. Karena bekal turun temurun keluarga kita, tak terbiasa dengan peran
Ayah yang turun langsung dalam pengasuhan. Oleh karena itu, dalam buku-buku
Sakeena, peran Ayah jadi SENTRAL banget dalam DIALOG IMAN. Karena bertujuan
membantu para Ayah untuk bisa ngobrol sama anaknya dan terlibat pengasuhan
langsung. Alhamdulillah puluhan ribu customer Sakeena sudah membuktikannya.
Banyak para Ayah yang terbantu untuk bisa menemani pengasuhan anaknya. Bisa
ngobrol dan nggak kaku untuk interaksi sama anak-anaknya. Barakallah fik.
Bismillah… 🥰🤲🏻💜

Kalau misal suami / Ayah belum mau ikut


terlibat langsung dalam pengasuhan,
jangan kasih value pada anak laki-laki
kita, untuk membencinya. Karena
bagaimana pun role model PERTAMA anak
lelaki itu adalah Ayahnya. Oleh karena itu,
fasilitasi media yang bisa bantu adanya
komunikasi intens antara Ayah dan anak
lelakinya. Bantu jembatani mereka ada
interaksi yang memorable untuk anak,
melalui pembelajaran tauhid. Selain itu
Bunda pun artinya membantu suami
untuk bisa menunaikan KEWAJIBANNYA
dalam mengajarkan tauhid pada
anaknya. Semoga paket seri Belajar Adab
bersama Pangeran Kamil ini bisa
membantu, ya! 🥰😍🤗🤲🏻💜
Eh tadi ada Ayah Bunda yang tanya,
pengin banget bisa dapat paket buku
Belajar Adab bersama Pangeran Kamil
dan Putri Kamila secara GRATIS? Yuk
bisa gabung jadi Sakeena Seller aja.
Siapa tahu mau sekalian sama teman2
lainnya, dan bisa sekalian sebar value
semoga Allah balas pahala dan
diizinkan dapat jariyah karena sudah
sebar value Tauhid yang ada dalam
buku. Insya Allah. 🥰🤗🤲🏻💜

Q17. Bagaimana menyampaikan kepada nenek yang suka


memainkan (menimang-nimang) kemaluan cucu laki-lakinya?
Sebab saat diberi tahu, sang nenek malah berkata, "Kan cucuku!".
Bahkan karena hal ini sang cucu sering memainkan kemaluannya
dengan tangan boneka.

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Satu, kami mungkin tidak kenal dengan nenek dari anak Ayah/Bunda. Maka,
Anda perlu melakukan pendekatan dan cara ngobrolnya itu perlu disesuaikan
dengan neneknya. Karena sekalipun sang nenek bisa menyebut sebagai ‘cucu
aku', tapi itu juga 'anak Anda' dan 'titipan dari Allah'.

Jadi, dudukannya perlu jelas ya.

Nah, terkait komunikasi sama orang tua/mertua, tentu gini, pada dasarnya
semua orang akan melakukan yang terbaik, terbaik versinya masing-masing.

Maka, pola komunikasi judging ke orang tua kalau bisa itu diminimalisasi
karena yang perlu digunakan adalah pola komunikasi asertif.

Yaitu, cara menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang ahsan, dengan


cara yang lembut.
Asertif ini bisa dilakukan dimulai dari kelembutan hati kita dulu. Karena saya
nggak kenal sama neneknya cucu Anda, izinkan saya memberikan potret dari
pola komuniukasi asertif Rasulullah.

Bayangin, kalau ada muslim yang Anda kenal, ngedatengin Anda, dan bilang,
“Bro/Sis, gue pengen zina dong.”

Respon Anda bagaimana?


Respons kebanyakan orang bagaimana?
Langsung sampaikan dalil sambil sesekali ngomong itu haram dan dosa?

Yes, kita tahu itu haram dan dosa, plus dalilnya juga jelas, tapi ketika rasul
ditanya begitu, bisa tebak respons beliau gimana?

Pertama, Rasulullah mengajak orang itu duduk, tanpa mengeluarkan dalil,


beliau bertanya (yang kurang lebih), “Jika ibumu dizinahi oleh lelaki lain,
bagaimana perasaanmu?”

Perhatikan.
Ini indah sekali cara menyampaikan ketidaksetujuan beliau dengan membuat
orang tersebut reflective thinking, kan?

Ini salah satu pola komunikasi asertif, yaitu menyampaikan ketidaksetujuan


dengan cara yang santun.

Bahkan tidak sampai situ, Rasulullah juga menambahkan dengan kalimat,


“Apa jadinya jika saudara perempuanmu dizinahi? Jika anak perempuanmu
dizinahi?”.

Maka, pola komunikasi asertif ini yang perlu Anda sampaikan kepada orang
tua Anda.
Karena menurut hemat saya pun, memainkan kelamin sudah agak-agak ya.

Meski demikian, tetap tenangkan hati Anda.


Tetap sampaikan dengan penuh cinta dan kasih sayang sehingga keluar pola-
pola komunikasi asertif dari diri Anda

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.


Kenapa seri Belajar Adab dari
Sakeena ini DIPISAH dan DIBEDAKAN
antara anak laki-laki dan perempuan.
Justru itu, tujuan utamanya memang
mau memahamkan konsep
PERBEDAAN PERAN anak laki-laki dan
perempuan, serta menjaga FITRAH
mereka. Jangan sampai
menyimpang. Maka bahasan dari
mulai toilet training, menjaga aurat,
sampai pada kemandirian tidur,
kemandirian makan, kemandirian
menyiapkan kebutuhan. Ini menjadi
FONDASI UTAMA agar anak tumbuh
dan berkembang sesuai FITRAHNYA
menjadi laki-laki atau perempuan.
Insya Allah… Ayah Bunda. Semoga
Allah Ar-Razzaq berikan rezeki
berlimpah untuk bisa miliki paket
Best Seller Seri Belajar Adab ini, ya! 🥰🤗
🤲🏻💜

Selalu ada maksud baik Allah dalam memberikan aturan apapun dalam Islam
Rahmatan Lil’alamin. Sampai hal detail konsep aurat laki-laki dan perempuan
yang berbeda. Ada maksud baiknya untuk kebaikan diri kita hamba-Nya. Nah,
seringkali kita memerlukan waktu untuk bisa memahami itu. Anak-anak kita
terlahir dengan FITRAH BAIK, maka kita perlu menjaga dan memanfaatkan
kebaikan Allah tersebut, dengan memberikan nutrisi IMAN yang bisa menjaga
dirinya. Semoga paket buku ini bisa membantu Ayah Bunda… 🥰🤗🤲🏻💜
Q18. Bagaimana kalau anak bertanya kenapa ada laki-laki
dan perempuan? Kenapa perempuan punya rahim,
sedangkan laki-laki tidak?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Ayah Bunda bisa jelaskan tentang perbedaan konsep peran laki-laki


dan perempuan. Baik itu yang Allah atur dalam Al-Qur’an juga secara
keilmuan teori anatomi tubuhnya.

Meski kalau masih balita tak perlu sampai diperlihatkan perbedaan


kelaminnya.

Dalam beberapa buku kami seperti Seri Adab Pangeran Kamil dan
Putri Kamila yang Belajar Adab Menjaga Aurat dikenalkan perbedaan
aturan antara laki-laki dan perempuan.

Dan dalam buku yang Seri Anak Bertanya “Kenapa Bunda Tidak
Shalat” di situ dijelaskan konsep haid atau menstruasi dengan cara
sederhana, dikenalkan juga adanya RAHIM bagi perempuan. Agar
anak paham keisitmewaan menjadi perempuan dan ibu seperti apa.

Dan dilengkapi buku “Kenapa Adik Bayi Lahir” semakin menguatkan


perbedaan adanya rahim pada perempuan dan bagaimana
keajaiban proses penciptaan manusia.

Insya Allah semoga next kami bisa membahas lebih detail lagi terkait
perbedaan peran laki2 dan perempuan di seri lainnya.

Pakai buku yang ada dulu ya Ayah, Bunda. Semoga membantu. 🥰🤗💜

Wallahu’alam bis shawwab.


Anak itu Allah TITIPKAN pada kita. Artinya, Allah tuh sudah menyiapkan
dengan seperangkat rezeki untuk memenuhi KEBUTUHAN-nya, sampai
setiap anak lepas tanggung jawab dari orang tuanya. Kalau anak laki-laki
ketika baligh dan anak perempuan ketika ia menikah. Lepas sudah
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Tugas orang tua adalah
menyiapkan setiap anak untuk bisa mandiri, lepas dan berpisah dari
orang tuanya. Entah itu berpisah karena sebuah siklus hidup menikah,
atau pun karena kematian. Kita perlu optimalkan waktu-waktu terbaik
ini, dimana Allah masih memberikan amanah akan anak-anak ini pada
kita. Tunaikan kewajiban kita, penuhi hak TAUHID anak-anak kita. Allah
sudah siapkan seperangkat rezekinya kalau orang tua mau ikhtiar.
Sehingga, boleh jadi bukan anak yang sering butuh rezeki dari kita. Tapi,
kita yang sering NUMPANG REZEKI sama anak kita.
Q19. Kang, Yang dimaksud sedekah setelah akil balig anak itu maksudnya
bagaimana? Masih kurang paham saya tentang itu.
Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Oh, ini mirip seperti ini.


Kewajiban suami adalah cari nafkah, betul? Dan istri tidak ada kewajiban untuk mencari
nafkah.

Adapun jika ternyata ada kondisi nafkah istri lebih banyak daripada suami, dan istri
berkenan memberikan harta tersebut kepada suami, maka itu hitungannya adalah sedekah
istri kepada suami.

Itu dibolehkan, tetapi di satu sisi yang lain, suami nggak boleh terlena dengan kondisi begini,
kondisi disedekahi istri.

Karena bagaimanapun itu kemuliaan sifat istri yang layak disyukuri, sekaligus tidak boleh
jadi pemelihara sifat 'berpuas diri'.

Tangan di atas kan lebih baik daripada tangan di bawah. Maka, suami perlu berupaya untuk
berjuang lebih lagi dalam pemenuhan nafkah untuk keluarga.

Nah, anak laki-laki yang sudah balig sebetulnya tidak ada lagi kewajiban orang tua untuk
menafkahinya. Nggak wajib ini bukan berarti nggak boleh ya, tapi hitungannya sedekah
kalau Anda masih memberikan nafkah padanya.

Maka, tugas orang tua yang mendampingi anak laki-laki itu melatih kemandiriannya.
Jangan sampai anak berpuas diri di posisi 'tangan di bawah'.

Karena banyak anak laki-laki yg sudah balig di posisi 'tangan di bawah' ini bakal ngelunjak,
minta macem-macem, dan mengisi hari-harinya dengan kesia-siaan seperti ngabisin
usianya dengan banyakin main game, nonton (ini bukan berarti ngelarang, nggak boleh
sama sekali main game atau nonton ya), tapi kalau ini udah jadi kebiasaan, ini sudah gawat.

Serba disuapin sama orang tuanya karena anak lelaki itu nanti akan jadi imam keluarga.

Pelaut yang tangguh tidak akan terlahir dari ombak yang tenang dan damai, tapi dari
ombak yang bergejolak.

Maka, anak lelaki perlu berlatih merasakan berbagai macam beban-beban kehidupan, biar
jadi suami yang tangguh, imam keluarga yang tangguh.

Di zaman now, angka perceraian di Indonesia itu sudah mengkhawatirkan. 2/3-nya


didominasi oleh gugat cerai, yang itu artinya sebuah pertanda bahwa otoritas suami
menjadi suatu isu tersendiri yang perlu menjadi concern kita.
Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.
Tidak ada yang sepele baik itu
antara mendidik anak laki-laki
ataupun anak perempuan. Bahkan
bila orang tua dititipi tiga anak
perempuan dan bersabar dalam
mendidiknya maka Allah akan
hadiahkan istana di Jannah.
Begitupun ketika berhasil mendidik
anak laki-laki, maka memperbaiki
sebuah keluarga, yang kelak akan
berpengaruh pada kualitas
keturunan selanjutnya. Semoga
Allah beri kekuatan dan kesabaran
untuk Ayah Bunda, dititipi anak laki-
laki atau perempuan, semoga jadi
jalan pahala penolong masuk
Jannah-Nya. 🥹🥰🤲🏻💜

Untuk Ayah Bunda yang dititipi anak


perempuan, semoga sabar dalam
mendidiknya, menuntunnya, serta
menafkahinya sampai kelak ia menikah
dan beralih tanggung jawab semuanya
pada suaminya nanti. Semoga kita bisa
membekalinya peran sebagai
perempuan sedari usia dini, dan ia
terlindung dari marabahaya yang bisa
terjadi. Semoga Allah berikan kekuatan
dan kesabaran bagi setiap orang tua,
untuk memahami akan rezeki Allah
yang telah pasti. Sampai bisa
menghidupi setiap penghuni keluarga,
untuk bisa taat pada-Nya dengan
sebaik-baik kondisi, sampai kelak
husnul khatimah dan berkumpul
kembali di Jannah-Nya nanti. 🥹🥰🤲🏻💜
Q20. Bagaimana membahas perihal alat
kelamin, perubahan yang terjadi dengan
organ vital, tanpa merasa hal tersebut
tabu?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Q21. Bagaimana cara agar orang tua siap menerima bahwa anak sudah
mandiri? Karena terkadang ketika anak melakukan ini itu sendiri seringnya
orang tua jadi lebih harus ekstra sabar. Misal, mandiri saat mandi tapi malah
jadi main air atau ambil makan sendiri tapi malah jadi berantakan.

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Oh, berarti itu belum mandiri. Itu masih proses menuju kemandirian sejati, hehehe.

Karena saya perlu sampaikan secara jujur ya.

Satu prinsip yang cukup penting kalau melatih memandirikan anak itu aslinya
memang merepotkan.

Anak kita bukan orang dewasa versi mini sehingga kemampuan fisiknya, baik
motoriknya, pasti tidak sematang orang dewasa.

Orang dewasa sangat normal bisa ngambil makan sendiri dan tidak berantakan
karena koordinasi tangan-matanya udah mateng banget. Sedangkan, anak kecil
belum sematang dewasa, jadi sangat wajar jika koordinasi otaknya belum
sematang dewasa, kan?

Maka, kalau anak kecil belum matang fisiknya, bukankah ini sesuatu yang perlu
dimaklumi?

Ingat, kita yang dewasa, mereka yang masih anak kecil.


Apakah pantas jika yang udah dewasa malah menuntut minta dipahami sama
anak yang baru lahir kemaren sore?
Betul sekali bahwa memandirikan anak itu sangat merepotkan.
Siapa pula yang berani mengatakan hal itu mudah?

Namun, saya selalu teringat kata-kata salah satu guru saya, Abah Ihsan, beliau
mengajari sebuah prinsip yang nempeeelll banget di kepala saya.

Kalau orang tua nggak mau repot ngurus anak ketika dia masih kecil, maka
bersiaplah akan “direpotin” anak ketika dia udah gede nanti.

Mendidik dan melatih kemandirian emang melelahkan dan merepotkan, tapi


Anda mempunyai pilihan. Apakah Anda mau direpotin sama anak yang udah
makin gede, tapi gak mandiri menjalani hidupnya?

Your life is your choice.

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.

Tidak ada anak yang terlahir tanpa


fitrah mandiri. Setiap anak punya fitrah
potensi baik untuk MANDIRI. Kalau ada
yang pertumbuhan dan
perkembangannya terhambat, yang
perlu dikoreksi adalah bagaimana
parenting dan pengasuhan kita orang
tuanya. Jangan jadikan
ketidakmampuan anak sebagai
kemalasan orang tua yang TIDAK MAU
REPOT untuk menuntun anak-nya.
Sekarang banyak kajian tentang
parenting dan pengasuhan, banyak
MEDIA untuk membantu. Persoalannya,
orang tuanya MAU atau TIDAK???
Alhamdulillah ya kalau Sakeena Circle
insya Allah senantiasa berprogres…. 🥰🤲🏻
💜
Buku ini sama sekali TIDAK
BESAR. Ukurannya kecil dan
bahkan tipis halamannya. Sajian
ilmu praktis ada di sini, tipis-tipis
permukaan. Hasil dari kami
membaca banyak buku dan juga
pengalaman pada anak-anak
kami. Persoalannya, MAU atau
TIDAK membacanya? Hidayah ini
yang perlu dijemput. Jangan
sampai kita terus mengeluhkan
anak-anak, tapi tidak mau
belajar dan melakukan
perbaikan. Maka ujiannya akan
berputar di situ-situ saja dan
tidak berprogres. Mau atau tidak
Ayah, Bunda? 🥰🤗🤲🏻💜
Q22. Bagaimana caranya melatih anak 4 tahun toilet training
di malam hari?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Toilet training itu dilakukan bertahap. Misal misi pertama adalah membuat anak
lepas pampers dulu di siang hari, dan ganti dengan training pants. Minimal anak
mau pipis ke kamar mandi. Biasanya kalau konsisten ini bisa lulus 2 minggu. Saat
malam misal masih coba pakai pampers dulu.

Misi kedua setelah lulus lepas pampers, adalah latihan tanpa pampers malam hari,
sediakan misal sprei waterproof dsb.

Misi selanjutnya, ke cebok sendiri, pipis sendiri serta pup sendiri, sampai benar-
benar lulus.

Nah, untuk di malam hari ini bisa bantu dipantau, dari mulai lepas pampers, coba
pakai training pants, pipis sebelum tidur, serta coba dibangunkan di jam-jam
tertentu sambil observasi kapan anak ngompol misal.

Dari sana kita akan dapat DATA. Untuk bisa membantu anak bisa lulus toilet
training, insya Allah… 🥰

Bisa pakai buku Belajar Adab Toliet untuk observasi nya ada poster toilet training
chart, serta ada bonus akses video book tentang Toilet Training juga.

Wallahu’alam bish shawwab. 🤲🏻


Pembelian Paket Buku Seri ini dilengkapi akses videobook Islamic Toilet
Training yang insya Allah membantu Ayah Bunda untuk bisa membuat anak
LULUS toilet training serta TUNTAS Thaharah dasarnya. Ini penting banget
karena sebelum mengenalkan anak ibadah shalat, anak perlu beres dulu
tentang kebersihan dari najis-nya. Insya Allah. Dapatkan paket buku ini dengan
DP hanya 100k saja lho! Dan sudah dapat seabrek bonus penunjang juga 🥰🤩💜🤲🏻

Pangeran Kamil dan Putri Kamila itu


salah satu tokoh kesukaan Sakeena
Lovers, karena memang berhasil
bantu Ayah dan Bunda-nya
mengajarkan KONSEP KEMANDIRIAN
pada anak dengan cara yang
SANGAT sederhana, seru dan
menyenangkan. Makanya pada
mau ngikutin adab adab baik
Pangeran Kamil dan Putri Kamila.
GAK HERAN DEH kalau misal banyak
yang cepet lulus toilet trainingnya 🥰
😍🤲🏻💜
Q23. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran dalam diri anak 3
tahun agar terbiasa mandiri tanpa perlu diingatkan atau diantar
bunda ke kamar mandi. Dan bagaimana menghadapi anak yang
kalau mau sesuatu selalu menangis dan nggak mau ngelakuin
sendiri?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Buat anak merasakan kebutuhan sendiri, “apa manfaatnya saya mandi?”.

Karena kalau anak tidak merasakan kebutuhan itu, potensi besarnya anak akan
cenderung menunda-nunda waktu mandi.

Misal, Anda punya kebiasaan pergi ke pasar pagi dan anak seneng untuk ikut
berangkat menemani Anda ke pasar.

Nah, itu bisa jadi salah satu alasan untuk membuat anak mandi sendiri. Kalau
nggak mandi, ya tinggalin aja. Sekalipun dia nantinya nangis di rumah, biarkan dia
merasakan kerugian ketika tidak mandi itu.
Begitu.

Yang penting, latih untuk buat anak merasakan itu adalah kebutuhannya untuk
mandi, bukan kebutuhan orang tuanya.

Kalau udah butuh, insya Allah akan dilakukan dengan sendirinya.

Salah satu hal yang terkadang bikin anak nggak mandiri itu schedule anak terlalu
sering disetir oleh orang tuanya sehingga dia tidak merasakan urgensinya itu.

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.


Yuk, ajak anak belajar
dengan menyenangkan.
Minimalisir luka dan
tekanan pada mereka.
Hadirkan media yang
menyenangkan dan
MUDAH MEREKA TIRU,
semoga seri Belajar Adab
bersama Pangeran Kamil
dan Putri Kamila ini bisa
membantu. 😍🥰🤲🏻🤩💜

Siapa Ayah Bunda yang


butuh media untuk bantu
anaknya NO GTM (Gerakan
Tutup Mulut) Club!!! Nah
buku ini cocok buat yang
suka males makan, dan
sukanya ngemil terus. Serta
di sini dikenalin ADAB
MAKAN serta doanya juga.
Hmmm ada 10 Adab Makan
yang dibahas di sini, apa
saja ya??? Nanti simak
kisahnya yaa di buku ini 🥰🤩💜
Q24. Untuk anak laki laki yang sudah balig, dijelaskan bahwa
sudah wajib membiayai dirinya sendiri, nah bagaimana tahap
kami sebagai orang tua untuk mendidik dan menyampaikan
hal tersebut tanpa anak merasakan itu adalah hal yang
memberatkan? Apalagi pastinya berbeda besar dengan
didikan didikan keluarga yang lainnya?

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Sebelum mengenalkan anak-anak akan kemandirian, maka orang tua


perlu menuntun anak satu tahap ke tahap selanjutnya, perlahan banget
seperti naik tangga. Dalam mengenalkan proses kemandirian, dari mulai
makan sendiri, lulus toilet training dan bisa thaharah sendiri, pipis pup dan
mandi sendiri, kemudian bisa tidur sendiri, menyiapkan perlengkapan
sendiri, sampai bisa memanaje hatinya sendiri. Sampai tumbuh baligh
dengan baik dan bisa mencari nafkah sendiri. Nah, ini tentu bukan sulap
yang langsung cess pleng anak-anak sami’na wa’athona, melainkan perlu
dibimbing agar bisa paham sempurna. Semoga Paket Belajar Adab
bersama Pangeran Kamil dan Putri Kamila, menjadi salah satu tangga
tahapan kemandirian anak. Insya Allah ini bisa mudah didapatkannya
Ayah Bunda… 🥰😍🤲🏻💜
Q25. Bagaimana caranya mengajak anak-anak toilet trainning
sedari dini? Kalau jarak kelahiran 22bulan dan mengasuh sendiri di
rumah, bapak bekerja, sekarang yang besar umur 3 tahun, yang kecil
16bulan. Kemarin hampir berhasil, tapi kembali lagi ke popok. Karena
gantian fokus ke adik, kalau pas barengan adiknya minta nen.

Answer by Canun Kamil & Fufu Elmart

Mengajak anak toilet training itu butuh dengan cara-cara yang ahsan. Please
remember surat ke 16, surat An Nahl ayat 125. Ini menurut saya ayat penting banget
dipake sama kita para orang tua di setiap kondisi.

Dan mengajak anak itu melihat dulu dari kesiapan anak scara fisik dan psikis, udah
siap apa belum.

Indikator yang suka kami gunakan adalah ketika anak sudah bisa diajak ngobrol. Nah,
itu kode bahwa toilet training mulai bisa dilakukan.

Dari mana?
Dari mengenalkan anak aware sama tanda-tanda kebelet.

Otak anak belum matang seperti kita yang sudah dewasa sehingga tak jarang anak
belum aware sama tanda-tanda kebelet dan akibatnya, mereka belum ngomong
apa-apa, eh … udah keluar aja deh.

Bayi suka gitu kan? Nggak ada tanda-tanda, langsung keluar aja.
Ini pertanda bahwa otak bayi belum aware sama rasa kebelet.

Maka, yang perlu dilatih itu pertama kali adalah rasa aware-nya dulu.

Di sini yang dibutuhkan adalah pemakluman dari orang tua kalau anak 'lagi-lagi
bocor di jalan' ya, hehehe.

Disarankan juga ketika lepas popok tentu pake training pants biar bocornya 'nggak
terlalu parah'. Cocok nih nanti di Sakeena juga udah nyiapin Training Pants untuk si
kecil.

Dan latihan ini mulainya dari latihan nggak pake popok sehingga biarkan anak pun
merasakan dulu rasa nggak nyaman. (yang paling perlu disiapin mah mental dan
kesiapan orang tua ya, dan juga kekompakan Anda dengan pasangan agar saling
menguatkan 😄)
Nah, setelah latihan yang memakan waktu nggak mungkin sehari ini beres,
yang outputnya adalah anak-anak bilang mau ke kamar mandi, dan di-follow
up sama orang tua untuk ambil kaki seribu menuju kamar mandi. Maka,
dilanjutkan dengan melatih otonomi anak untuk segera ke kamar sendiri,
sekaligus melatih gimana cara ceboknya.

Usahakan kamar mandi dibuat sedemikian mudah untuk anak karena seperti
yang kita tahu bersama bahwa ukuran toilet dewasa terkadang menyulitkan
untuk anak. Maka, bisa gunakan berbagai macam alat bantu seperti potty
training atau menyediakan air di ember yang didekatkan ke anak sehingga
memudahkan anak untuk cebok.

Yang penting kita sebagai orang tua itu sabar dan nikmati proses latihan
anak-anak kita, ya. Dan prinsipnya satu, yaitu KONSISTEN.

Kalau latihan lepas popok, berlatihlah lepas popok apa pun yang terjadi.

Namun, proses latihan tidak berlaku jika anak sedang sakit atau sedang dalam
perjalanan, ya.

Kalau anak sedang butuh ikut kita, misal belanja ke mal. Jika memang belum
lulus TT, kembali memakai popok pun saya lakukan. Namun, ketika sudah
sampai rumah, kembali popok dilepas dan gunakan training pants.

Dan jika kondisinya sedang berbarengan minta nen, maka Anda dalam satu
waktu 'memilih prioritas' dan menerima konsekuensinya.

Misal, jika berbarengan si kakak pengen ke toilet sedang adik minta nen. Kalau
Anda memilih untuk menunda sementara kebutuhan nen adik, maka anda
bersiap aja dengan tangisan anak dan nggak usah merasa bersalah akan hal
itu, dan anda sendiri nggak usah sampai stress berlebih ketika mendengar
tangisan anak, biasa aja.

Begitu ya. Jadi, manajemen prioritas pun dibutuhkan.

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.


Fashbir shabran jamiilan.
Bersabarlah dengan kesabaran yang
baik. Proses memandirikan anak
yang perlu perjuangan memang
toilet training dan memandirikan
tidur. Pahalamu sesuai kadar
payahmu. Insya Allah semoga
dengan sabar dan ikhtiar Allah
berikan pertolongan. Asal tadi
KONSISTEN ya. Allah berikan ujian
berikut seperangkat amunisi sesuai
kesanggupan dari hamba-Nya. Asal
MAU atau TIDAK untuk berprogres itu
bergantung kita. Bismillah.
Semangat Ayah Bunda. 🥰🤲🏻💜

Jadi, MAU ikhtiar atau TIDAK,


ayah Bunda? 🥰 🤲🏻 🤗 💜
Semoga Allah berikan
kekuatan, kesabaran,
kelapangan rezeki, dan
keyakinan akan
pertolongan dari-Nya. 💜

Terima kasih Ayah Bunda yang


sudah menyimak Kulwapp hari ini.
Semoga barakah manfaat. See
you di Hari ke-3 Kulwapp dan juga
kajian nanti hari Ahad ya 🥰😍🤲🏻💜

Anda mungkin juga menyukai