SAKEENA
SESI KEDUA
Hanya Untuk Peserta Kulwapp
Q11. Bagaimana cara menyampaikan tentang
pendidikan seks kepada anak berkebutuhan khusus?
“Nak, kalau di depan umum atau di depan orang lain, kalau boleh
bilangnya pelan aja kemaluan sambil bisik-bisik sama Bunda.
Karena ini hal yang sensitif, ok!”
Ini semua bagian dari konsep seks edukasi anak usia dini. Jadi,
pintar-pintar orang tuanya yang perlu mem-BAHASA-kan pada
anak, ya!
Insya Allah.
Wallahu’alam bis-sawab. 🤲🏻
Anak-anak itu sebenarnya hanya
perlu bimbingan dan
tuntunandari orang tuanya. Dan
anak itu mungkin bisa salah
mendengar, namun ia tidak akan
salah meniru. Sehingga orang tua
perlu menjadi ROLE MODEL untuk
anak. Nah bahasan Adab yang
berhubungan dengan seks
edukasi khususnya, ini sangat
dipengaruhi oleh SIKAP yang bisa
dilihat sama anak. Kadang boleh
jadi orang tua bingung
bagaimana membahasakannya,
ya! Semoga nanti paket buku ini
membantu Ayah Bunda, untuk
menemani anak lelakinya, paham
konsep PERAN sebagai LELAKI
dan menjadi ANAK MANDIRI. Bahasan kulwapp ini mungkin
tidak akan memuaskan Ayah
Bunda dari hal jawabannya,
karena dari segi waktu pun
terbatas, ya! Insya Allah
semoga nanti buku saku
parenting ini bisa membantu
Ayah Bunda untuk semakin
paham lagi, setidaknya di area
permukaannya. Tentang
bagaimana menuntun dan
membersamai anak
memahami seks edukasi
sesuai dengan konsep Islam.
Insya Allah. 🥰🤲🏻😍
Q13. Bagaimana mengajarkan anak laki 2,5 tahun
pipis? Dengan berdiri atau dengan jongkok?
Seringkali bukan kemampuan anak kita yang tidak bisa memahami, namun
boleh jadi ia memerlukan MEDIA yang bisa membuatnya mengerti. Sehingga
proses pembelajaran lebih mudah bisa dilakukan oleh anak-anak kita,
karena ada media dan role model yang jelas yang bisa mereka TIRU. Nah,
insya Allah buku “Belajar Adab bersama Pangeran Kamil” ini bisa membantu
anak laki-laki bisa LULUS toilet Training nih, Ayah Bunda. Sudah banyak
testimoni, Ayah Bunda yang konsisten bisa membuat anak LULUS toliet
training dengan CEPAT. Insya Allah. Bisa pesan paket bukunya ke Sakeena
Rangers, Sakeena Armys dan Sakeena Seller ya 🥰🤗🤲🏻💜
Apalagi nanti ada Toilet Training Pants Versi Kamil-Kamila ini,
yang semakin membantu Ayah Bunda. Biasanya yang sudah
baca buku Pangeran Kamil dan Putri Kamila, suka pengen jadi
seperti dua tokoh cute ini. Nah ada yang sampe mengubah
namanya, seperti anak ketiga kami mengubah jadi Pangeran
Eshan. Nah, apalagi ada toilet Training Pants ini semoga bisa
menyegerakan ananda lulus toilet Training, ya! Btw ini ada
paket untuk anak laki-laki juga, lho!! Ayah Bunda bisa pesan
Pre-Order Best Price! 🥰😍🤗
Menurut para ahli, MENIRU adalah
proses pembelajaran alami semua
makhluk hidup. Baik itu binatang yang
ketika lahir meniru apa yang induknya
lakukan untuk mencari makan,
bertahan hidup sampai menjalani
keseharian hidupnya. Nah, anak kita,
anak manusia pun SAMA. Perlu meniru
dalam proses pembelajarannya. Maka,
kita perlu memastikan bahwa MEDIA
BUKU yang dipakai, lingkungan tempat
pembelajarannya, bisa menjadi ROLE
MODEL untuk ia meniru dengan BENAR.
Semoga anak laki-laki kita para calon
pemimpin umat ini, juga bisa tuntas
kemandirian toilet trainingnya, dengan
meniru pembelajaran yang tepat,
melalui paket buku dan merchandise
training pants ini ya semoga
membantu. 🥰🤗💜
PERLU BANGET!!!
Jadi, seleksi dari sekarang ya! Jadikan hal ini urgensi dalam mencari
pasangan.
🥰🤗💜
Ada beberapa yang suka tanya apakah sebab yang paling mempengaruh seorang
anak bisa jadi gay / lesbi. Menurut hasil riset para ahli, paling utama adalah
PARENTING dan PENGASUHAN. Terutama bagaimana peran seorang Ayah bersikap
sebagai lelaki dan Ayah. Bagaimana peran seorang Ibu bersikap sebagai perempuan
dan Ibu. Karena memang LGBT itu melanggar fitrah, lingkungan bisa berpengaruh jika
pengasuhan nya tergoncang. Dan percayakah Ayah Bunda, hal ini dimulai dari
bagaimana pemahaman seks edukasi untuk anak / tarbiyah jinsiyah dari Ayah
Bundanya. Dari hal kecil pengenalan seks edukasi balita yang dari kemarin kita
bahas. Bismillah YUK FASILITASI media pencegahan anak agar tak ikut arus
lingkungan yang semakin menggila. Na’udzubillah…
Q15. Selain dapat merusak dan mematikan milyaran
sel otak, apa lagi dampak melihat (tidak sengaja
melihat karena ketika sedang membuka aplikasi
YouTube atau games, ada iklan ya) atau bahkan
menonton video porno?
Menurut riset para ahli, pornografi itu sangat berpengaruh pada kemampuan
otak untuk berpikir ke depannya. Kalau lebih jauh lagi, bisa menumpulkan
antara benar dalam ketaatan, atau sedikit terpengaruh pada kemaksiatan.
Dan kalau kondisi seperti ini terjadi, kira-kira apa dampak terburuknya di hari
terujung nanti?
Di hari hisab dan setelahnya, akan bagaimana kira-kira?
Ini yang perlu kita renungkan baik-baik. Karena apa-apa yang kita lakukan
akan dipertanggungjawabkan.
Allah akan bertanya bagaimana cara kita merawat TITIPAN allah selama di
dunia, yaiti membersamai anak-anak kita.
Maka dari itu, ikhtiarkan sebaik mungkin untuk bisa mencegah anak-anak
terpapar dari tontonan yang tidak seharusnya.
Namun, bagaimana pun Bunda telah memilih pasangan terbaik, sehingga perlu
menerima konsekuensinya.
Sehingga, saat seorang istri yang lebih paham dan juga dapat akses
pembelajaran, maka boleh jadi ini cara Allah mau ngasih pahala, untuk bisa
menjadi WASILAH perubahan dalam keluarga.
Komunikasikan baik-baik pada pasangan, dengan kepala dingin, saat santai dan
juga sedang baik kondisi hatinya.
Agar suami bisa pelan-pelan paham bahwa; kelak yang akan paling
BERTANGGUNG JAWAB akan apa yang terjadi pada penghuni sebuah keluarga,
adalah AYAH.
Tanggung jawab utama pendidikan anak dan istri adalah ada di AYAH. Makanya
perlu untuk belajar mengkaji Qur’an bersama.
Di sana, semua dijelaskan, tentang bagaimana Allah mengatur peran suami dan
Ayah. Bukan hanya tanggung jawab nafkah saja, melaikan tanggung jawab
pembelajaran dan progres setiap anggota keluarganya.
Semoga setiap istri Allah kuatkan untuk terus sabar dalam menuntut ilmu, dan
kuat untuk menemani progres pembelajaran suaminya; untuk memahami bahwa
maksud baik istri untuk mengajak MENDIDIK ANAK BERSAMA, adalah bentuk kasih
sayang untuk meringankan hisab dari suami tercintanya kelak di yaumul Hisab.
Satu, kami mungkin tidak kenal dengan nenek dari anak Ayah/Bunda. Maka,
Anda perlu melakukan pendekatan dan cara ngobrolnya itu perlu disesuaikan
dengan neneknya. Karena sekalipun sang nenek bisa menyebut sebagai ‘cucu
aku', tapi itu juga 'anak Anda' dan 'titipan dari Allah'.
Nah, terkait komunikasi sama orang tua/mertua, tentu gini, pada dasarnya
semua orang akan melakukan yang terbaik, terbaik versinya masing-masing.
Maka, pola komunikasi judging ke orang tua kalau bisa itu diminimalisasi
karena yang perlu digunakan adalah pola komunikasi asertif.
Bayangin, kalau ada muslim yang Anda kenal, ngedatengin Anda, dan bilang,
“Bro/Sis, gue pengen zina dong.”
Yes, kita tahu itu haram dan dosa, plus dalilnya juga jelas, tapi ketika rasul
ditanya begitu, bisa tebak respons beliau gimana?
Perhatikan.
Ini indah sekali cara menyampaikan ketidaksetujuan beliau dengan membuat
orang tersebut reflective thinking, kan?
Maka, pola komunikasi asertif ini yang perlu Anda sampaikan kepada orang
tua Anda.
Karena menurut hemat saya pun, memainkan kelamin sudah agak-agak ya.
Selalu ada maksud baik Allah dalam memberikan aturan apapun dalam Islam
Rahmatan Lil’alamin. Sampai hal detail konsep aurat laki-laki dan perempuan
yang berbeda. Ada maksud baiknya untuk kebaikan diri kita hamba-Nya. Nah,
seringkali kita memerlukan waktu untuk bisa memahami itu. Anak-anak kita
terlahir dengan FITRAH BAIK, maka kita perlu menjaga dan memanfaatkan
kebaikan Allah tersebut, dengan memberikan nutrisi IMAN yang bisa menjaga
dirinya. Semoga paket buku ini bisa membantu Ayah Bunda… 🥰🤗🤲🏻💜
Q18. Bagaimana kalau anak bertanya kenapa ada laki-laki
dan perempuan? Kenapa perempuan punya rahim,
sedangkan laki-laki tidak?
Dalam beberapa buku kami seperti Seri Adab Pangeran Kamil dan
Putri Kamila yang Belajar Adab Menjaga Aurat dikenalkan perbedaan
aturan antara laki-laki dan perempuan.
Dan dalam buku yang Seri Anak Bertanya “Kenapa Bunda Tidak
Shalat” di situ dijelaskan konsep haid atau menstruasi dengan cara
sederhana, dikenalkan juga adanya RAHIM bagi perempuan. Agar
anak paham keisitmewaan menjadi perempuan dan ibu seperti apa.
Insya Allah semoga next kami bisa membahas lebih detail lagi terkait
perbedaan peran laki2 dan perempuan di seri lainnya.
Pakai buku yang ada dulu ya Ayah, Bunda. Semoga membantu. 🥰🤗💜
Adapun jika ternyata ada kondisi nafkah istri lebih banyak daripada suami, dan istri
berkenan memberikan harta tersebut kepada suami, maka itu hitungannya adalah sedekah
istri kepada suami.
Itu dibolehkan, tetapi di satu sisi yang lain, suami nggak boleh terlena dengan kondisi begini,
kondisi disedekahi istri.
Karena bagaimanapun itu kemuliaan sifat istri yang layak disyukuri, sekaligus tidak boleh
jadi pemelihara sifat 'berpuas diri'.
Tangan di atas kan lebih baik daripada tangan di bawah. Maka, suami perlu berupaya untuk
berjuang lebih lagi dalam pemenuhan nafkah untuk keluarga.
Nah, anak laki-laki yang sudah balig sebetulnya tidak ada lagi kewajiban orang tua untuk
menafkahinya. Nggak wajib ini bukan berarti nggak boleh ya, tapi hitungannya sedekah
kalau Anda masih memberikan nafkah padanya.
Maka, tugas orang tua yang mendampingi anak laki-laki itu melatih kemandiriannya.
Jangan sampai anak berpuas diri di posisi 'tangan di bawah'.
Karena banyak anak laki-laki yg sudah balig di posisi 'tangan di bawah' ini bakal ngelunjak,
minta macem-macem, dan mengisi hari-harinya dengan kesia-siaan seperti ngabisin
usianya dengan banyakin main game, nonton (ini bukan berarti ngelarang, nggak boleh
sama sekali main game atau nonton ya), tapi kalau ini udah jadi kebiasaan, ini sudah gawat.
Serba disuapin sama orang tuanya karena anak lelaki itu nanti akan jadi imam keluarga.
Pelaut yang tangguh tidak akan terlahir dari ombak yang tenang dan damai, tapi dari
ombak yang bergejolak.
Maka, anak lelaki perlu berlatih merasakan berbagai macam beban-beban kehidupan, biar
jadi suami yang tangguh, imam keluarga yang tangguh.
Q21. Bagaimana cara agar orang tua siap menerima bahwa anak sudah
mandiri? Karena terkadang ketika anak melakukan ini itu sendiri seringnya
orang tua jadi lebih harus ekstra sabar. Misal, mandiri saat mandi tapi malah
jadi main air atau ambil makan sendiri tapi malah jadi berantakan.
Oh, berarti itu belum mandiri. Itu masih proses menuju kemandirian sejati, hehehe.
Satu prinsip yang cukup penting kalau melatih memandirikan anak itu aslinya
memang merepotkan.
Anak kita bukan orang dewasa versi mini sehingga kemampuan fisiknya, baik
motoriknya, pasti tidak sematang orang dewasa.
Orang dewasa sangat normal bisa ngambil makan sendiri dan tidak berantakan
karena koordinasi tangan-matanya udah mateng banget. Sedangkan, anak kecil
belum sematang dewasa, jadi sangat wajar jika koordinasi otaknya belum
sematang dewasa, kan?
Maka, kalau anak kecil belum matang fisiknya, bukankah ini sesuatu yang perlu
dimaklumi?
Namun, saya selalu teringat kata-kata salah satu guru saya, Abah Ihsan, beliau
mengajari sebuah prinsip yang nempeeelll banget di kepala saya.
Kalau orang tua nggak mau repot ngurus anak ketika dia masih kecil, maka
bersiaplah akan “direpotin” anak ketika dia udah gede nanti.
Toilet training itu dilakukan bertahap. Misal misi pertama adalah membuat anak
lepas pampers dulu di siang hari, dan ganti dengan training pants. Minimal anak
mau pipis ke kamar mandi. Biasanya kalau konsisten ini bisa lulus 2 minggu. Saat
malam misal masih coba pakai pampers dulu.
Misi kedua setelah lulus lepas pampers, adalah latihan tanpa pampers malam hari,
sediakan misal sprei waterproof dsb.
Misi selanjutnya, ke cebok sendiri, pipis sendiri serta pup sendiri, sampai benar-
benar lulus.
Nah, untuk di malam hari ini bisa bantu dipantau, dari mulai lepas pampers, coba
pakai training pants, pipis sebelum tidur, serta coba dibangunkan di jam-jam
tertentu sambil observasi kapan anak ngompol misal.
Dari sana kita akan dapat DATA. Untuk bisa membantu anak bisa lulus toilet
training, insya Allah… 🥰
Bisa pakai buku Belajar Adab Toliet untuk observasi nya ada poster toilet training
chart, serta ada bonus akses video book tentang Toilet Training juga.
Karena kalau anak tidak merasakan kebutuhan itu, potensi besarnya anak akan
cenderung menunda-nunda waktu mandi.
Misal, Anda punya kebiasaan pergi ke pasar pagi dan anak seneng untuk ikut
berangkat menemani Anda ke pasar.
Nah, itu bisa jadi salah satu alasan untuk membuat anak mandi sendiri. Kalau
nggak mandi, ya tinggalin aja. Sekalipun dia nantinya nangis di rumah, biarkan dia
merasakan kerugian ketika tidak mandi itu.
Begitu.
Yang penting, latih untuk buat anak merasakan itu adalah kebutuhannya untuk
mandi, bukan kebutuhan orang tuanya.
Salah satu hal yang terkadang bikin anak nggak mandiri itu schedule anak terlalu
sering disetir oleh orang tuanya sehingga dia tidak merasakan urgensinya itu.
Mengajak anak toilet training itu butuh dengan cara-cara yang ahsan. Please
remember surat ke 16, surat An Nahl ayat 125. Ini menurut saya ayat penting banget
dipake sama kita para orang tua di setiap kondisi.
Dan mengajak anak itu melihat dulu dari kesiapan anak scara fisik dan psikis, udah
siap apa belum.
Indikator yang suka kami gunakan adalah ketika anak sudah bisa diajak ngobrol. Nah,
itu kode bahwa toilet training mulai bisa dilakukan.
Dari mana?
Dari mengenalkan anak aware sama tanda-tanda kebelet.
Otak anak belum matang seperti kita yang sudah dewasa sehingga tak jarang anak
belum aware sama tanda-tanda kebelet dan akibatnya, mereka belum ngomong
apa-apa, eh … udah keluar aja deh.
Bayi suka gitu kan? Nggak ada tanda-tanda, langsung keluar aja.
Ini pertanda bahwa otak bayi belum aware sama rasa kebelet.
Maka, yang perlu dilatih itu pertama kali adalah rasa aware-nya dulu.
Di sini yang dibutuhkan adalah pemakluman dari orang tua kalau anak 'lagi-lagi
bocor di jalan' ya, hehehe.
Disarankan juga ketika lepas popok tentu pake training pants biar bocornya 'nggak
terlalu parah'. Cocok nih nanti di Sakeena juga udah nyiapin Training Pants untuk si
kecil.
Dan latihan ini mulainya dari latihan nggak pake popok sehingga biarkan anak pun
merasakan dulu rasa nggak nyaman. (yang paling perlu disiapin mah mental dan
kesiapan orang tua ya, dan juga kekompakan Anda dengan pasangan agar saling
menguatkan 😄)
Nah, setelah latihan yang memakan waktu nggak mungkin sehari ini beres,
yang outputnya adalah anak-anak bilang mau ke kamar mandi, dan di-follow
up sama orang tua untuk ambil kaki seribu menuju kamar mandi. Maka,
dilanjutkan dengan melatih otonomi anak untuk segera ke kamar sendiri,
sekaligus melatih gimana cara ceboknya.
Usahakan kamar mandi dibuat sedemikian mudah untuk anak karena seperti
yang kita tahu bersama bahwa ukuran toilet dewasa terkadang menyulitkan
untuk anak. Maka, bisa gunakan berbagai macam alat bantu seperti potty
training atau menyediakan air di ember yang didekatkan ke anak sehingga
memudahkan anak untuk cebok.
Yang penting kita sebagai orang tua itu sabar dan nikmati proses latihan
anak-anak kita, ya. Dan prinsipnya satu, yaitu KONSISTEN.
Kalau latihan lepas popok, berlatihlah lepas popok apa pun yang terjadi.
Namun, proses latihan tidak berlaku jika anak sedang sakit atau sedang dalam
perjalanan, ya.
Kalau anak sedang butuh ikut kita, misal belanja ke mal. Jika memang belum
lulus TT, kembali memakai popok pun saya lakukan. Namun, ketika sudah
sampai rumah, kembali popok dilepas dan gunakan training pants.
Dan jika kondisinya sedang berbarengan minta nen, maka Anda dalam satu
waktu 'memilih prioritas' dan menerima konsekuensinya.
Misal, jika berbarengan si kakak pengen ke toilet sedang adik minta nen. Kalau
Anda memilih untuk menunda sementara kebutuhan nen adik, maka anda
bersiap aja dengan tangisan anak dan nggak usah merasa bersalah akan hal
itu, dan anda sendiri nggak usah sampai stress berlebih ketika mendengar
tangisan anak, biasa aja.