Anda di halaman 1dari 15

MENAMPILKAN LAWAKAN

TUNGGAL SECARA SANTUN


Oleh kelompok 7
X.C
ANGGOTA KELOMPOK
Ghaitsa Zahira Maulida

Shelli Dewiyanti

Muhammad Fardhan Pradygta


LATAR BELAKANG
Lawakan tunggal atau stand up comedy adalah seni pertunjukkan komedi
yang dilakukan oleh satu penampil (One man show) atau yang biasa disebut
komika. Menurut Pragiwaksono (2012) mengatakan bahwa Stand up comedy
itu berangkat dari Observasi, memotret fenomena sosial, menganalis dan
membahasnya secara monolog yang lucu. Komika yang sedang melakukan
stand up comedy akan melemparkan jokes kepada penonton dari hasil
observasi dan analisis tentang Fenomena yang diresahkan kepada penonton
secara komedi, biasanya jokes yang Komika bawakan terdapat sebuah
statement yang mengandung kritik sosial akan Keresahan komika dengan
keadaan sekitar.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu lawakan tunggal?

2. Bagaimana sejarah lawakan tunggal?

3. Apa prinsip lawakan tunggal?

4. Apa struktur lawakan tunggal?

5. Apa istilah-istilah dalam lawakan tunggal?

6. Bagaimana contoh teks untuk lawakan tunggal?


TUJUAN
1. Mengetahui pengertian lawakan tunggal

2. Mengetahui sejarah lawakan tunggal

3. Mengetahui prinsip lawakan tunggal

4. Mengetahui struktur lawakan tunggal


5. Mengetahui istilah-istilah lawakan tunggal
6. Dapat memberikan contoh teks untuk lawakan
tunggal
PENGERTIAN LAWAKAN TUNGGAL
Lawakan tunggal adalah seseorang yang berdiri di atas
panggung dan melakukan monolog komedi untuk
menghibur penonton sesuai topik yang dibawakan.
Lawakan tunggal merupakan salah satu genre lawakan
yang dimana pelawaknya melakukan lawakan langsung di
atas panggung seorang diri dengan cara bermonolog sesuai
topik yang dibawakan.
Pelawak tunggal dalam bahasa Inggris disebut stand-up
comedy, sedangkan pelawaknya disebut komika (bahasa
Inggris: comic)
SEJARAH LAWAKAN TUNGGAL
Stand up comedy pada awalnya bermula dari sebuah pertunjukan teater di
Amerika tahun 1800-an. Konsep tersebut pertama kali diperkenalkan oleh
sebuah grup teater Amerika bernama Vaudeville yang menyajikan
pertunjukan dalam tiga babak.Sementara itu, cikal bakal stand up comedy
baru dirasakan ketika memasuki babak kedua dari ketiga pertunjukan
tersebut, dengan ditandai oleh adanya seorang penampil yang melakukan
monolog setelah penyajian musik babak pertama selesai.
Memasuki tahun 1920-an mulai muncul trend dengan lawak berformatkan
dua orang penampil ada di atas panggung.
Di Indonesia stand up comedy dikenal pada tahun sejak era 1970-an seperti
yang dilakukan sejumlah pelawak dari Srimulat, Warkop DKI, hingga Sersan
Prambors.
PRINSIP LAWAKAN TUNGGAL
1. Jangan mencoba menjadi lucu
2. Jangan menceritakan lawakan yang
pernah ditampilkan
3. Jangan bercerita bertele-tele
4. Serius
5. Santai
STRUKTUR LAWAKAN TUNGGAL
1. Set-up adalah bagian yang tidak lucu dari sebuah lawakan
yang berfungsi
untuk memancing penonton agar mereka penasaran.
2. Punchline adalah bagian yang lucu dari sebuah lawakan yang
berfungsi
untuk menyodorkan kejutan kepada penonton.
3. Rule of three adalah teknik penyampaikan tiga hal yang
mengundang tawa
penonton yang isinya berupa hal yang tidak terduga, tetapi
tetap berkaitan
dengan contoh sebelumnya.
ISTILAH-ISTILAH DALAM LAWAKAN TUNGGAL
1. Set up
Set up adalah bagian yang tidak lucu dari sebuah lawakan tunggal (stand up
comedy).
2. Punch (Punchline)
Punch (Punchline) adalah bagian yang paling penting dari sebuah lawakan
tunggal karena ia adalah titik ledak dari sebuah candaan.
3. Bit
Bit adalah lelucon atau candaan. Bit merupakan gabungan antara Set up dan
punch. Setiap naskah terdiri atas beberapa bit yang saling mendukung satu
tema dari awal sampai akhir naskah
4. Rule of Three
Rule of three adalah teknik penyampaikan tiga hal yang mengundang tawa
penonton.
5. Open Mic
Open mic adalah ajang latihan bagi komika menguji materinya lucu atau tidak
sebelum naik pentas sungguhan.
6. Premis
Presmis adalah kata pengantar yang menggiring penonton kepada
serangkaian candaan komika.
7. Timming
Timming adalah waktu yang diberikan kepada komika (pelawak) untuk
melawak di atas panggung.
8. Rifing
Rifing adalah teknik komika dalam menarik perhatian penonton di atas
pentas.
9. Ripping
Ripping adalah teknik komika dalam membalas candaan atau ejekan
penonton yang mengganggunya di atas panggung.
9. Ripping
Ripping adalah teknik komika dalam membalas candaan atau ejekan
penonton yang mengganggunya di atas panggung.
10. Hackling atau Hackler
Hackling atau hackler adalah sebutan bagi penonton yang menganggu
komika dalam melawak.
11. Act Out
Act out adalah teknik komika dalam memainkan mimik wajah dan gestur
tubuhnya.
12. Delivery (Penyampaikan)
Delivery adalah teknik penyampaian materi kepada penonton yang terdiri
atas empat unsur, yaitu artikulasi, mic-ing, gestur, dan emosi.
CONTOH LAWAKAN TUNGGAL
Masih lekat dalam ingatan mahasiswa yang kumpul buat demo DPR karena
masalah kebijakan Omnibus Law. Mereka berorasi tentang pentingnya iba
akan hak pekerja yang dirampas. Jujur, kalau untuk masalah politik, aku
nggak gitu paham. Jangankan omnibus law, masalah mother in law aja belum
pasti.
Demonstrasi atau disebut juga unjuk rasa, yaitu gerakan protes oleh
sekumpulan orang sebagai upaya penekanan politik atas suatu kebijakan.
Bisa dilakukan untuk mengkritik kebijakan yang dirasa merugikan. Jangan
pula anarkis hingga merusak fasilitas umum dengan dalih "ini dibuat dengan
uang rakyat". Hei... uang rakyat yang dimaksud itu didapat dari pajak.
Mayoritas mahasiswa yang ikut demo belum menjadi wajib pajak. Come on,
think smart. Masak handphonenya udah smart, tapi kamunya enggak.
Bagus kalau mahasiswa memiliki empati akan pekerja tapi aku kok curiga
ya. Soalnya kemarin ada yang mengaku mahasiswa dan ditangkap polisi.
Ternyata jas almamater yang dipakai hasil minjem. Pas ditanya apa isi
omnibus law juga nggak paham, cuma ikut-ikutan. Janganlah seperti itu.
Kalian merasa bebas untuk merusak fasilitas umum karena pengen viral,
tapi tidak bisa bertanggung jawab akan akibatnya. Ya kalau mau viral kan
bisa dengan cara lain. Bisa dengan cara nikah sama dua wanita sekaligus
atau pura-pura makan di mall mewah.
Aku sih setuju aja ada demo. Ya paling enggak kita mengingatkan sama
orang-orang yang notabene berkedudukan lebih tinggi supaya
mendengarkan keluh kesah orang kecil, jangan cuma keluh kesah orang yang
berduit aja. Karena mereka yang berduit tidak akan menjadi kaya tanpa
orang-orang kecil seperti kita.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai