Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK TAYANGAN SINETRON ANAK JALANAN BAGI

KAUM MUDA DI DESA BARENGKOK


OLEH:
ACHMAD MUAYAD
1510631190002

ABSTRAK

Anak jalanan merupakan sinema elektronik yang tayang di salah satu


stasiun televisi swasta indonesia (rcti) yang tayang setiap hari pukul
17.30 wib. Sinetron ini mengangkat kisah tentang kehidupan geng
motor yang di dramatisasi. Sinetron ini memunculkan sosok “boy”
yang diperankan oleh stefan william sebagai peran utama. Boy
digambarkan sebagai ketua geng motor yang menerapkan aturan untuk
menjauhi minuman keras dan narkoba. Selain itu, boy juga
digambarkan sebagai pemuda baik, rajin ibadah, suka menolong, juga
jago bela diri. Sinetron ini dinobatkan sebagai program drama seri
terbaik panasonic gobel award 2016. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dampak tayangan sinetron terhadap kaum muda di desa
barengkok. Penelitian ini melibatkan tiga informan sebagai objek
pendukung penelitian. Yang pertama adalah mahasiswa berusia 20
tahun, yang kedua pelajar smp 15 tahun, dan yang ketiga pegawai 25
tahun.

KATA KUNCI: SINETRON, RCTI, ANAK JALANAN, BOY

PENGANTAR

Awal mula kemunculan sinetron bermula dari siaran drama seri di


beberapa radio amerika sekitar tahun 1930-an. Mayoritas pendengar
radio waktu itu adalah ibu-ibu rumah tangga. Sambil mengisi waktu
luang ibu-ibu biasa mendengarkan drama serial di radio. Nampaknya
ini menjadi peluang emas bagi perusahaan deterjen dan beberapa
produk kebersihan lainnya untuk memasang iklan disela-sela drama
seri tersebut. Oleh karena itu drama serial itu kemudian dikenal
dengan soap opera (opera sabun). Setelah kemunculan televisi warna
di tengah-tengah masyarakat sekitar tahun 1949-an berkat karya peter
goldmark, drama seri yang semula disiarkan radio beralih ke televisi
namun masih dengan nama opera sabun. Hal yang sama terjadi di
spanyol namun drama seri spanyol dikenal dengan telenovela. Di
indonesia istilah sinetron diperkealkn pertama kali oleh bapak
soemardjono, salah stau pendiri institut kesenian jakarta (ikj) sinetron
sendiri berasal dari sinema elektronik yaitu sebuah tayangan sinema
(film) berseri yang ditonton melalui media elektronik. Sinetron yang
pertama kali muncul berjudul “losmen” yang ditayangkan sekitar
tahun 80-an oleh TVRI, stasiun milik pemerintah Indonesia sekaligus
satu-satunya Televisi yang ada pada saat itu. Berbeda dengan sinetron
sekarang yang penayangannya setiap hari, drama losmen ditayangkan
sebulan sekali karena jam siaran TVRI masih terbatas. Jadi untuk
menonton episode selanjutnya harus menunggu bulan berikutnya.
Meskipun demikian, istilah sinetron baru digunakan pada drama
berseri, jendela rumah kita pada tahun 1989. Memasuki tahun 1990-an
mulai muncul stasiun televisi baru (RCTI) tak lama setelah RCTI
tayang, mulai bermunculan sinetron-sinetron baru. Sinetron yang
digandrungi pada saat itu adalah Si Doel Anak Sekolahan yang
dibintangi oleh Rano Krno sebagai peran utama. di tahun-tahun
berikutnya sampai sekarang terjadi perkembangan yang sangat pesat
dalam dunia perfilman dan sinetron hal ini ditunjang oleh teknologi
informasi yang semakin maju. Menurut dewan pers, jumlah stasiun
televisi sampai tahun 2014 terdapat 394 stasiun televisi yang
beroperasi di seluruh indonesia.

PERMASALAHAN

1. apa dampak sosial yang ditimbulkan akibat tayangan sientron anak


jalanan di desa barengkok?
2. apakah sinetron anak jalanan memengaruhi agenda kaum muda
desa barengkok dalam kehidupan sehari-hari?
3. apa hikmah yang diambil kaum muda desa barengkok dari tayangan
sinetron anak jalanan?

ANALISA

Untuk mengetahui hasil penelitian ini penulias mewawancarai tiga


narasumber dengan profesi dan usia berbeda. Mereka adalah Abud
mahsiswa berusia 20 tahun, anggi pelajar smp berusia 15 tahun, dan
yudi pegawai berusia 25 tahun. Ketiga informan diberikan 3
pertanyaan yang sama. Wawancara dimulai dengan salam dan obrolan
ringan.
Pertama, penulis menanyakan apakah mereka suka menonton sinetron
anak jalanan? Yudi dan anggi menjawab suka sedangkan abud tidak.
Yudi: “ saya suka nonton AJ karena cerita yang ditampilkan
bernuansa baru, yang mana sinetron ii menceritakan kehidupan geng
motor tapi justru perilakunya berbanding terbalik dengan geng motor
kebanyakan”.
Anngi: “ saya suka karena ceritanya seru dan si revanya cantik”
Abud: “ sinetron kurang mendidik, banyak tontonan lain yang lebih
menarik”
Karena abud tidak suka, berikutnya saya fokuskan kepada yudi dan
anggi. Apakah anda seringkali menantikan senetron tayang?
Yudi: “kadang-kadang kalo lagi ngga kerjana wajib noton”
Anggi: “ suka banget, klo ga nononton kaya da yang kurang”
Pertanyaan terakhir, apa sisi positif yang diambil dari sinetron ini?
Yudi: “kita harus kaya si boy, bergaul sama siapa siapa aja tapi tetapi
tetep baik rajin solat dan nurut sama orang tua”
Anggi: “”

Hasil analisis

“teori peluru atau jarum hipodermik memiliki asumsi bahwa pada


umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen
dan mudah dipengaruhi. Sehingga pesan-pesan yang disampaikkan
pada mereka selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu
komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik (hypodermic
needle theory)
Setidaknya anggi mewakili kaum muda sesusianya yang ada di desa
barengkok. Anggi cenderung menerima saja apa yang ada dalam
tayangan AJ. Berbeda dengan yudi yang cenderung lebih bijak. Dapat
dikatakan faktor usia berpengaruh dalam sejauh mana khalayak
mampu memilih dan memilah hal yang patut di cerna dalam
mengonsumsi tayangan AJ. Sehingga dampak yang ditimbulkan pun
berbeda. Bagi anggi dan orang seusianya, dampaknya kebiasaan yang
berubah. Pada jam 17.30 mestinya remaja seusia anggi pergi ke mesjid
mengaji sekaligus solat magrib, tapi kebiasaan itu mulai teralihkan
dengan adanya sinetron ini
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai