Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah Jepang, sebuah negara dengan beribu dinamika. Dari sisi manapun kita melihat Jepang, hampir di setiap sisinya kita temukan keunikan tersendiri. Jepang merupakan Negara yang terkenal dengan kepintaran mereka dalam hal teknologi. Berbagai macam alat-alat teknologi yang canggih dihasilkan oleh Negara Jepang. Selain teknologi, banyak hal-hal yang menjadi keunikan Jepang misalnya, bahasa, musik, kesenian, sastra dan lainlain. Dan yang paling digandrungi baik anak-anak maupun orang dewasa yaitu Anime. Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar berwarnawarni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang (http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Anime_dan_Manga). Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga (Anime(http://id.wikipedia.org/wiki/Anime). Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Bukan orang Jepang saja, tetapi negara-negara luar juga sangat menyukai anime, salah satunya adalah Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang menyukai anime, bahkan dari berbagai kalangan khususnya, anak-anak. Anak-anak menyukai Anime karena gambarnya yang menarik dan dikemas dengan cerita yang menarik. Salah satu anime yang paling digemari anak-anak saat ini adalah Naruto.

Universitas Sumatera Utara

Anime naruto dapat dinikmati baik dalam bentuk komik maupun lewat televisi. Naruto menduduki peringkat pertama dalam film kartun televisi favorit anak dan remaja Indonesia 2009 (http://koran anakindonesia.wordpress.com). Naruto merupakan karya dari Masashi Kishimoto yang disajikan dalam dua bentuk yaitu manga (komik Jepang) dan anime. Bercerita seputar tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang berisik, hiperaktif, dan ambisius, dan petualangannya dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat didesanya

(http://id.wikipedia.org/wiki/Naruto). Dari segi ceritanya, anime ini mempunyai ciri khas yaitu setiap tokoh-tokoh yang ada dalam cerita naruto memiliki sifat yang berbeda-beda dan menarik dan juga banyak menampilkan jurus-jurus ninja yang mengundang keinginan anak-anak untuk menirunya sehingga banyak anak-anak tertarik untuk mengikuti jalan ceritanya. Menikmati naruto lewat televisi dan komik sepertinya tidak membuat anak-anak merasa puas sehingga merekapun mulai mengoleksi serial naruto baik dalam bentuk film, komik, gambargambar, maupun atribut para tokoh cerita. Berdasarkan pernyataan diatas, anime Naruto dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak dan juga mengubah sifat dan pola pikir anak. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penulis menitikberatkan kepada pengaruh anime Naruto terhadap anakanak Indonesia, karena tanpa disadari banyak anak-anak yang merasakan pengaruhnya. Penulis menjadikan SD swasta Antonius I dan II yaitu orang tua kelas1, 2 dan 3 sebagai objek penelitian dengan metode angket yang akan dibagikan bagi orang tua. Alasan penulis memilih kelas 1, 2 dan 3 adalah karena menurut Kartini (1995:138) anak-anak pada usia ini sangat aktif dinamis. Segala sesuatu yang aktif dan bergerak akan sangat

Universitas Sumatera Utara

menarik perhatian anak. Dan minatnya banyak tertuju pada macam-macam aktifitas. Pada usia ini juga daya pikir dan fantasi anak sangat kuat. Itulah sebabnya, peranan orang tua pada usia ini sangat dibutuhkan khususnya, dalam pemilihan program-program yang disuguhkan di televisi. Drew Edwards (2006:191) menyebutkan, menyusun waktu tenang bisa jadi sulit bagi anak yang sulit dikenadalikan yang lebih memilih nonton televisi atau bermain video game sampai waktu tidur, namun anda dapat menentukan batasan yang konsisten dan tegas. Karena, seperti yang kita ketahui televisi merupakan salah satu media yang lebih sering dijadikan sebagai hiburan, memberikan informasi, dan lain-lain yang mampu mengubah kepribadian seseorang yang menontonnya. Sebagai contoh dengan menonton anime Naruto, anak-anak SD Swasta Antonius I dan II dapat menyerap hal-hal yang menarik yang terdapat dalam anime tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis akan mencoba mengadakan analisa tentang pengaruh anime Naruto terhadap anak-anak melalui skripsi yang berjudul Pengaruh Anime Naruto terhadap anak SD Swasta Antonius I dan II Medan, kelas 1, 2 dan 3.

1. 2 Perumusan Masalah Sesuai dengan judul proposal, yaitu Pengaruh Anime Naruto terhadap anak-anak sekolah dasar. Studi Kasus: SD Swasta Antonius I dan II, maka proposal ini akan membahas pengaruh dari anime Naruto dalam segi sosiologis maupun psikologis anakanak penikmat anime Naruto. Penikmat anime naruto bukan saja dari kalangan anakanak, tetapi juga orang dewasa. Karakter setiap tokoh-tokoh yang beragam, jurus-jurus yang dipertunjukkan dan bahkan tingkatan-tingkatan ninja menjadikan anime ini menjadi

Universitas Sumatera Utara

kegemaran para generasi muda Indonesia. Khususnya, pada anak-anak SD Antonius I dan II. Dalam proposal ini akan dijabarkan sejauh mana pengetahuan orangtua terhadap pengaruh Naruto akan tingkah laku anak-anak mereka, bukan hanya pengaruh terhadap tingkah laku tetapi juga pola pikir anak. Sejak anak berumur lima tahun atau enam tahun, perhatiannya mulai ditujukan ke dunia luar, kealam kenyataan. Tetapi bukan berarti fantasinya menjadi lenyap, fantasi itu masih terus hidup. Fantasi yang senantiasa hidup akan mencari lapangan penyaluran lain, misalnya hiburan seperti membaca buku-buku, mendengarkan cerita, membuat sesuatu dan sebagainya ( Zulkifli, 1992 : 56 ). Menurut Bandura dalam buku Nuryanti (2008:17), menyebutkan bahwa anak-anak akan membentuk perilakunya dari mencontoh dan meniru apa yang dilihatnya dalam sehari-hari. Itulah sebabnya, seorang anak akan terdorong untuk meniru dan berbuat seperti yang dibaca atau yang dilihatnya. Dalam hal ini, peranan orang tua sangat diperlukan dalam pemilihan program yang layak ditonton oleh anak. Karena dalam bukunya, Maurice Balson (1987:8) menyebutkan bahwa merupakan suatu kesalahan jika menganggap bahwa bersikap longgar terhadap perbuatan anak sebagai sesuatu yang dianjurkan. Anak-anak merupakan konsumen media televisi yang populasinya besar sekali. Karena anak-anak sangat menyukai tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yang menampilkan efek suara yang dahsyat dan gerakan-gerakan yang cepat. Hal-hal tersebut dapat kita lihat dalam animasi Naruto. Dimana animasi ini banyak menyuguhkan gerakan-gerakan bela diri ninja yang sangat berbahaya. Namun, animasi ini juga menyuguhkan tentang gambaran persahabatan dan kasih sayang antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain. Film animasi bermanfaat untuk merangsang

Universitas Sumatera Utara

imajinasi anak. Film kartun identik dengan tokoh khayalan di dalamnya. Zulkifli (1992 : 33) mengatakan bahwa anak-anak memiliki fantasi yang sangat luas, artinya dapat membuat gambaran khayal yang banyak dan luar biasa sehingga orang dewasa menganggapnya mustahil. Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka permasalahan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Sejauhmana pengetahuan orangtua akan ketertarikan anaknya terhadap Naruto? 2. Bagaiman pengaruh anime Naruto terhadap perilaku siswa-siswi SD swasta Antonius II khususnya pada siswa-siswi kelas1, 2 dan 3? 3. Bagaimana pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir siswa SD swasta Antonius II, khususnya kelas 1, 2 dan 3?

1. 3 Ruang Lingkup Pembahasan Salah satu media yang dijadikan sebagai komunikasi tanpa batas adalah televisi. Pada jaman sekarang ini televisi merupakan media massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkan telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan, khususnya bagi anakanak televisi sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya, bahkan acara menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi mereka. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, kadang-kadang lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu

Universitas Sumatera Utara

problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.

(http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/11/pengaruh-televisi-terhadap-anak/ )

Televisi adalah media yang dapat mengubah pola pikir seseorang yang menikmatinya, termasuk anak-anak. Dimana anak-anak yang gemar menonton film-film animasi dapat mengubah tingkah laku si anak. Misalnya, ketika si anak menikmati anime naruto, maka si anak akan meniru gerakan-gerakan ataupun tingkah laku tokoh yang disukainya. Anime itu sendiri adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Anime merupakan turunan dari manga (komik Jepang). Biasanya anime banyak menyerap dari manga, bukan hanya cerita tetapi gambar dari tokoh-tokoh juga diserap dari manga.

Mengingat perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah, maka menonton Anime Naruto memiliki permasalahan yang dapat diteliti baik dari segi psikologisnya maupun sosiologisnya. Para siswa yang akan diteliti adalah siswa siswi sekolah dasar swasta Antonius II, yang dimulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 3.

Penjabaran kelas dibedakan dari masing-masing sekolah, Antonius I dijabarkan dalam kelas A, sedangkan Antonius II adalah kelas B. Tetapi, untuk mewakili dari populasi keseluruhan, peneliti akan membagi setiap kelas dari Antonius II sebagai sampel unuk dijadikan objek kajian:

Universitas Sumatera Utara

1. Kelas I diwakili oleh IB, 2. Kelas II diwakili oleh IIB, 3. Kelas III diwakili oleh IIIB Berdasarkan jumlah sampel dari siswa siswi perwakilan setiap kelas diatas, menggambarkan jumlah orang tua dari setiap siswa yang akan mengisi kuisioner yaitu sebanyak 150 orang. Berikut adalah penjabarannya. 1. Kelas I 2. Kelas II 3. Kelas III : : : 48 orang 51 orang 51 orang

Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir dan tingkah laku anak menurut orangtua para siswa SD Antonius I dan II yang duduk dikelas 1, 2, dan 3 dimana anak-anak sedang dalam tahap perkembangan sosiologis dan psikologisnya.

1. 4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka Anime adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambargambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me ( ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris

Universitas Sumatera Utara

"Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon". Pembuat anime itu sendiri disebut animator. Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya (Anime(http://id.wikipedia.org/wiki/Anime)). Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Manga merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka adalah orang yang menggambar manga. Perbedaan mendasar antara sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, di mana manga lebih terfokus kepada komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik lebih kepada komik komik buatan Eropa/Barat. Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benarbenar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka,

Universitas Sumatera Utara

dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Naruto () adalah manga dan anime karya Masashi Kishimoto. Bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja remaja yang berisik, hiperaktif, dan ambisius, dan petualangannya dalam mewujudkan keinginan untuk mendapatkan gelar Hokage, ninja terkuat di desanya. Menurut cerita, Naruto adalah seorang ninja dari desa Konoha (Konohagakure), sebuah desa fiktif yang konon tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan pemberani. Masashi Kishimoto, pengarang serial manga ini, dikutip dari wawancara terbaru dari Shonen Jump Amerika, mengatakan bahwa kehidupannya seperti Naruto ketika dia seumuran dengannya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Naruto_Uzumaki) Sedangkan membahas tentang perkembangan anak. Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik anak sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh factor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu, menuju kedewasaan (Kartini,Kartono,1995:21). Pada saat-saat perkembangan tertentu, anak-anak secara umum memperlihatkan ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama. Dalam buku H, Mubin dan Ani Cahyadi (2006: 54-60), dicantumkan pembagian fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut: 1. Perkembangan menurut Aristoteles

Universitas Sumatera Utara

a. 0-7 tahun : disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain. b. 7-14 tahun : masa anak-anak, masa belajar, atau masa sekolah rendah c. 14-21 tahun : masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak

menjadi orang dewasa. 2. Perkembangan menurut Charlotte Buhler a. Fase pertama, 0-1 tahun : masa menghayati obyek-obyek di luar diri sendiri, dan saat melatih fungsi-fungsi.Terutama fungsi-fungsi motorik, yaitu fungsi yang berkaitan dengan gerakan-gerakan dari badan dan anggota badan. b. Fase kedua, 2-4 tahun : masa pengenalan dunia obyektif di luar diri sendiri, disertai penghayatan subyektif. c. Fase ketiga, 5-8 tahun : masa sosialisasi anak. Pada saat ini, anak mulai memasuki masyarakat luas dan mulai belajar mengenal dunia sekitar. d. Fase keempat, 9-11 tahun : masa sekolah rendah. Pada periode ini anak mencapai obyektifitas tertinggi. Masa penyelidik, kegiatan mencoba dan bereksperimen yang didorong oleh rasa ingin tahu yang besar. e. Fase kelima, 14-19 tahun : masa tercapainya sintesa antara sikap ke dalam batin sendiri dengan sikap keluar kepada dunia obyektif. 3. Perkembangan menurut Kohnstamm a. Masa bayi atau masa vital b. Masa anak kecil, masa estetis c. Masa anak sekolah, masa intelektual d. Masa pubertas dan adolesensi, masa sosial e. Manusia yang sudah matang

Universitas Sumatera Utara

4. Perkembangan menurut Oswald Kroh a. Dari lahir sampai masa menentang pertama, 0-4 tahun. Disebut pula sebagai masa kanak-kanak pertama. b. Dari masa menentang pertama sampai pada masa menentang kedua, 4-14 tahun. Disebut pula sebagai masa keserasian atau masa bersekolah. c. Masa menentang kedua sampai akhir masa muda. Disebut pula sebagai masa kematangan,14-19 tahun. Batas fase ketiga ini adalah akhir masa remaja. 5. Perkembangan menurut Hackel a. Masa perampokan/penggarongan dan masa perburuan, sampai kira-kira usia 8 tahun. Pada masa ini, anak-anak memperlihatkan kesukaan menangkap macammacam binatang dan serangga, main panah-panahan dan ketapel pelanting dan main selinap. b. Masa penggembalaan (8-10 tahun), pada usia ini anak suka sekali memelihara ternak dan binatang jinak. c. Masa pertanian (1-12 tahun), pada usia ini anak memperlihatkan kesukaan menanam macam-macam tumbuhan dan kegiatan berkebun. d. Masa perdagangan, (13-14 tahun), Anak gemar sekali mengumpulkan bendabenda, serta bertukar/jual beli perangko, uang receh, manik-manik dan lain-lain. 6. Perkembangan menurut William Stern dalam Zulkifli (1992 : 20) Willian Stern menyebutkan hokum biogenetic dari Hackel tadi sebagai paralelparalel genetik. Sebab tidak setiap perkembangan psikis anak merupakan ulangan tepat dari pengalaman historis manusia, akan tetapi banyak paralelitas atau persamaannya, misalnya;

Universitas Sumatera Utara

a. periode 2-7 tahun, disamakan oleh Stern dengan kehidupan suku-suku bangsa alam. b. Tahun-tahun pertama di sekolah disamakan dengan periode berkuasanya kaum Patriakh. c. Masa pubertas, disamakan dengan periode Aufklarung (aliran di Jerman pada abad ke-18 yang menuntut adanya penerangan jiwa) 7. Perkembangan menurut Johan Amos Comenius a. 0-6 tahun, periode Sekolah Ibu karena pada periode ini hampir semua usaha bimbingan/pendidikan (ditambah perawatan dan pemeliharaan) berlangsung di tengah keluarga. b. 6-12 tahun, periode Sekolah Bahasa Ibu karena pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu) c. 12-18 tahun, periode Sekolah Latin, anak diajarkan bahasa Latin sebagai bahasa kebudayaan yang dianggap paling kaya dan paling tinggi kedudukannya pada saat ini. d. 18-24 tahun, periode Universitas, dimana anak muda mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, disamping mempelajari macam-macam ilmu pengetahuan. 1.4.2 Kerangka Teori Dalam penelitian ini terdapat kajian yang mendasari penalaran terhadap objekobjek penelitian. Objek tersebut dijelaskan melalui penalaran yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Universitas Sumatera Utara

Pendekatan yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah sosiologi. Sosiologi berasal dari kata socius = kawan, dan logos = berbicara tentang masyarakat. Hassan (1993:2) dalam bukunya menyebutkan Sosiologi diartikan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau

masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan, atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya. Sosiologi jelas merupakan ilmu social yang objeknya adalah masyarakat (Syahrial,dkk, 2002:1-2). Menurut Max Weber, sosiologi merupakan ilmu yang berupaya mendalami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam

mempertimbangkan perilaku orang lain. Dengan menggunakan teori sosiologis, penulis dapat menganalisis pengaruh anime Naruto terhadap prilaku siswa siswi SD swasta Antonius I dan II. Karena Utami (1985:9) dalam bukunya menyebutkan anak usia sekolah dasar sudah menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan dan emosinya begitu saja tanpa mempertimbangkan lingkungannya dan ia mulai belajar

mengungkapkan perasaannya dalam perilaku yang dapat diterima secara sosial. Selain menggunakan pendekatan Sosiologis, penulis juga menggunakan pendekatan psikologis. Psikologis sendiri memiliki pengertian yaitu ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia

(L,Zulkifli,1992:4). Karena anime Naruto dapat mengubah tingkah laku dan pola pikir seorang anak baik bernilai negatif maupun positif. Penulis menggunakan beberapa pendekatan yang dibahas di atas sebagai landasan teori dalam penelitian Pengaruh

Universitas Sumatera Utara

Anime Naruto Terhadap Perilaku Anak Sekolah Dasar Studi kasus; SD Swasta Antonius I dan II, kelas 1, 2 dan 3.

1. 5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Melihat permasalahan-permasalahan yang sudah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian adalah ; 1. Mengetahui sejauhmana ketertarikan anak terhadap Naruto 2. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap perilaku anak 3. Mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir anak

1.5.2 Manfaat Penelitian 1. Memberikan pengetahuan seberapa besar minat anak terhadap anime Naruto. 2. Memberikan pengetahuan peranan orangtua dalam hal pemilihan program yang ditonton anak. 3. Memberikan pengetahuan sejauhmana orangtua mengetahui pengaruh anime Naruto terhadap perilaku anak 4. Memberikan pengetahuan sejauhmana orangtua mengetaui pengaruh anime Naruto terhadap pola pikir anak 1. 6 Metode Penelitian Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Husaini,dkk, 2009:41). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif yang memberikan gambaran secermat mungkin

Universitas Sumatera Utara

mengenai suatu individu, keadaan, atau kelompok tertentu. Penelitian Deskriptif yang digunakan adalah meneliti secara Field Research (penelitian lapangan) yang disertai populasi yang akan diteliti.Untuk mengumpulkan data, penulis akan membagikan kuesioner atau angket kepada populasi. Karena kuesioner dapat mempercepat pengumpulan data dalam waktu relatif singkat (Subagyo,2004:56). Populasi yang dimaksud adalah anak-anak SD Swasta Antonius I dan II, yang duduk di kelas 1, 2 dan 3 sedangkan lapangan yang akan dikaji adalah SD Swasta Antonius I dan II. Dan populasi tersebut akan menjadi responden dalam mengisi angket guna kepentingan data penelitian. Kartini (1995 : 15) mengatakan bahwa metode angket merupakan metode dimana peneliti akan memberikan angket yang berisikan pertanyaanpertanyaan yang akan dijawab oleh orangtua. Selain memanfaatkan literatur berupa buku, penulis juga memanfaatkan teknologi internet, mengumpulkan data dari berbagai website yang berhubungan dengan materi penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai