TEKNIK DASAR
PANTOMIM
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Namun ....
• Pantomim di dunia sebagaimana ditulis Aristoteles dalam Poetics menyebutkan bahwa seni pantomim
sudah berumur tua.
• Bahkan beberapa pendapat menyatakan pantomim sebelum dikenal di Yunani sudah ada lebih dahulu
di Mesir dan India.
• Rumusan yang dikemukakan Aristoteles memberikan asumsi bahwa pantomim sudah mulai dapat
diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya.
• Yaitu ketika orang mempertahankan seni gerak tiruan (imitation) yang tidak berdasarkan rhtym secara
dominan.
• Seni gerak itu selesai sebagai suatu gerakan isyarat, maka para ahli menyebutnya sebagai pantomim.
• Charles Aubert dalam bukunya The art of Pantomime (1970) mendefinisikan pantomim adalah seni
pertunjukan yang diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya, yakni ketika seseorang melakukan gerak
isyarat atau secara umum bahsa bisu.
• Bahasa gerak sang pantomimer adalah universal; menjalankan ekspresi emosi yang serupa diantara
berbagai umat manusia.
• Kemudian dalam Encyclopedia Britanica dijelaskan bahwa pantomim sebagai seni yang
mengandalkan olah tubuh dan kebisuan ini ada di Yunani sejak tahun 600 Sebelum Masehi.
AWAL MULA PANTOMIM
• Mesir,
Merupakan perkembangan dari drama prasejarah yang dilakukan org2
primitive dalam bentuk tarian. Dikerajaaan Mesir kuni ditemukan lukisan tembok
yang menunjukkan keberadaan seni Pantomim. Lukisan itu berjudul “angin” yang
berupa tiga orang menari. Gerakannya secara simbolis gerakannya menjelaskan
pemujaan Dewa Best yang memimpin semua Dewa di Mesir Kuno.
• India
Di India sandiwara teater digunakan untuk menghibur para bangsawan
dalam istana raja. Gaya para actor India penuh makna dengan lambing-lambang
isyarat, yang menjadi identifikasi seni pantomime.
Asal usulnya tidak dapat dipisahkan dari drama Bharata. Seni Pantomim India
adalah sebuah adegan dalam mitologi Wisnu.
• Yunani
• Indonesia
1. Olah Tubuh
Gerakan tubuh dalam pertunjukan pantomim merupakan teknik dasar yang
sangat penting, sehingga diperlukan persiapan yang matang dalam mempersiapkan
tubuh untuk melakukan pertunjukan. Dalam mempersiapkan tubuh untuk pantomim
diperlukan 3 langkah, diantaranya pelenturan, pemanasan, dan pendinginan.
Ada beberapa gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan pelenturan
antara lain : gerakan kepala, latihan tangan, gerakan badan, pinggul, dan kaki.
Setelah melakukan pelenturan selanjutnya adalah pemanasan. Dalam pemanasan
seorang aktor pantomim biasanya akan melakukan 2 gerakan dasar, yaitu gerakan
stakato (patah-patah) dan gerakan legato (lemah gemulai).
2. Ekspresi Wajah
Seni pertunjukan pantomim sangat mengandalkan kekuatan
gerakan dan ekspresi wajah tanpa menggunakan kata-kata. Oleh
karena itu, teknik untuk menyesuaikan ekspresi dengan cepat sesuai
dengan peran yang dimainkan harus dikuasai oleh seorang aktor
pantomim.
3. Improvisasi
Secara umum yang dimaksud dengan improvisasi adalah
menciptakan, mengarah, dan membuat sesuatu. Hal ini diperlukan lantaran
dalam setiap pertunjukan tidak bisa diprediksi bisa berjalan mulus, bahkan
kerap menemui berbagai macam hambatan seperti kendala teknik.
Maka, dalam meminimalisir kerusakan pertunjukan yang terjadi, para
aktor dapat melakukan improvisasi. Improvisasi adalah kemampuan
seorang aktor untuk beradaptasi dengan cepat terhadap segala perubahan
yang terjadi secara mendadak di atas panggung.
4. Kemampuan Indra
Dalam melakukan pertunjukan pantomim seorang aktor harus
memiliki indra yang tajam karena apa yang mereka akan sampaikan
tidak bisa diungkapkan melalui kata-kata. Hal ini akan menyebabkan
para penonton kesulitas dalam memahami cerita yang dibawakan
apabila tidak disampaikan dengan baik. Oleh karena itu, semua indra
yang dimiliki oleh seorang aktor harus dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya.
5. Sikap Tubuh dan Ekspresi Wajah
Sebagai seorang aktor yang akan bermain di atas panggung,
hendaknya memiliki sikap tubuh dan ekspresi wajah yang meyakinkan
penontonnya akan apa yang akan disampaikan. Sikap tubuh juga
menunjukan tingkat kesopanan kepada para penonton agar tidak
terjadi salah paham. Kesesuaian antara sikap tubuh dan ekspresi wajah
akan menghasilkan paduan gerakan yang mantap sehingga penonton
dapat mengerti makna dari cerita yang disampaikan.
6. Emosi
Sebagai seorang aktor harus pandai dalam mengendalikan
emosi. Hendaknya seorang aktor mengetahui dengan pasti saat kapan
yang tepat semua emosi itu harus dimunculkan agar menghasilkan
pertunjukan yang luar biasa. Hal ini menguji tingkat sensitivitas para
aktor dalam menghadapi suatu situasi.
3 BENTUK PANTOMIM
• Pantomim Tunggal.
Pertunjukan Pantomim tunggal dimainkan oleh satu orang pemain.
• Pantomim Berpasangan.
Selain dimainkan sendiri, Pantomim juga menarik kalau dimainkan
oleh dua orang atau berpasangan.
• Pantomim Kelompok.
Pantomim juga bisa dilakukan oleh dari dua orang atau secara
kelompok.
PRAKTEK PANTOMIM
(KELOMPOK)
• Pilihlah salah satu Naskah yang ada di WA, silahkan
berlatih dengan kelompok kalian
• Tentukan bersama siapa teman kalian yang akan menjaid
pemeran dalam mempraktekkan Naskah tersebut.
• Sebagai rekan 1 tim dlam kelompok, kalian wajib
memberikan saran dan arahan agar temanmu dapat
maksimal dalam memerankan Naskah Pantomim tersebut