Anda di halaman 1dari 8

PANTOMIM

Definisi Pantomim
Istilah pantomim berasal dari bahasa Yunani yang artinya serba isyarat. Jadi secara
etimologis, pertunjukan pantomim yang dikenal sampai sekarang itu adalah sebuah
pertunjukan yang tidak menggunakan bahasa verbal. Pertunjukan itu bahkan bisa sepenuhnya
tanpa suara apa-apa. Jelasnya, pantomim adalah pertunjukan bisu.

Pantomim adalah ekspresi gerak - gerik tubuh untuk menunjukkan emosi yang dialami
pemain.

Menurut Wikipedia pengertian Pantomim (pantomimus) adalah suatu pertunjukan teater yang
menggunakan isyarat, dalam bentuk mimik wajah atau gerak tubuh, sebagai dialog. Jenis
pertunjukan ini telah dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus
keagamaan dengan cerita umumnya seputar mitologi Yunani. Pantomim kembali populer
pada abad ke-16 dengan berkembangnya Commedia dell'arte di Italia yang membawa
pantomim pada bentuknya yang sekarang yang mengutamakan pada lakon komedi.

Menurut Harymawan, pengertian Pantomim adalah salah satu bentuk kesenian yang akan
mengantar seseorang menjadi pemeran berkualitas. Dengan memahami dan melatih
Pantomim maka calon aktor akan mampu menjadi sempurna dalam profesinya, ia setidaknya
akan enak dipandang mata jika mau berlatih Pantomim.

Secara Umum pantomim adalah merupakan suatu seni pertunjukan tersendiri, disamping
pantomim dapat pula dipahami sebagai disiplin ilmu yang harus dilakukan oleh calon aktor.
Jika dipahami sebagai bagian latihan keaktoran maka pantomim merupakan salah satu kajian
yang sangat diperlukan seorang aktor. Pantomim merupakan salah satu cara yang bakal
mengantar seseorang menjadi pemeran berkualitas. Dengan memahami dan mengamalkan
pantomin calon aktor akan mampu menjadi sempurna dalam profesinya, ia setidaknya akan
enak dipandang mata jika mau berlatih pantomim.

.
SENIMAN PANTOMIM INDONESIA

Septian Dwi Cahyo


Septian Dwicahyo (lahir di Jakarta, 4 September 1968; umur 51 tahun) adalah seniman
berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai pemeran untuk film layar lebar dan
sinetron, juga seniman pantomim.

Septian Dwicahyo lahir di Jakarta. Sebelum terjun ke dunia industri film dan sinetron, sejak
kecil sudah menekuni dunia tari dan pantomim. Ia juga sempat bekerja sebagai desainer
produksi di perusahaan periklanan. Dia belajar pantomim ketika bergabung dengan Teater
Adinda hingga mengadakan Lomba Pantomim tingkat Nasional (1986-1987). Dia pernah
menjadi Juara 1 lomba pantomim (1981) dan mendapatkan Beasiswa dari tokoh pantomim
dunia Marcel Marceau. Awal kariernya di layar lebar saat membintangi film Di Sini Cinta
Pertama Kali Bersemi (1980). Setelah berbagai peran dijalani di layar lebar dan namanya
mendapatkan tempat di hati penonton, ia pun melangkah ke ranah sinetron. Aku Cinta
Indonesia (ACI) dan Rumah Masa Depan adalah dua sinetron debut yang mengawali di
industri hiburan di pertelevisian. Sempat masuk nominasi pada Festival Sinetron Indonesia,
1994 dalam sinetron Ali Oncom (episode Kredit Macet) sebagai aktor utama. Berbekal
kemauan dan bekerja keras, ia menjadi sutradara sekaligus pemain (sebagai Den Bagus)
untuk serial komedi Spontan (1996-1997) berhasil meraih predikat Sutradara komedi
terfavorit diajang Panasonic Award (1997). Kini berama Kemendikbud, Ia menggagas
Lomba pantomim pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional tingkat Sekolah dasar
(2014), serta fokus pada kolaborasi seni dan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
kreatifitas anak hingga berhasil meraih Golden award pada World Creativity Festival (2016),
Daejon,Korea. serta menjadi pembina hingga meraih peringkat 5 dunia dalam World Finals
Odyssey Of The Mind,Iowa,USA.(2016).
SENIMAN PANTOMIM LUAR NEGERI

Marcel Marceau

Marcel Marceau, sebagai Bip Si Badut, 16 Juni 1977.


Marcel Mangel (Strasbourg, Prancis, 22 Maret 1923 – Cahors, 22 September 2007), atau
dikenal dengan nama panggung Marcel Marceau atau Mime Marceau, adalah satu dari
sedikit seniman pantomim dunia yang paling terkenal.
Ia memopulerkan seni pantomim ke berbagai pelosok dunia dan ciptaannya banyak memberi
pengaruh pada perkembangan seni modern. Teknik moonwalking yang dipopulerkan oleh
Michael Jackson, misalnya, terinspirasi dari salah satu nomor karyanya.
Marcel Marceau pernah melakukan pentas di Indonesia. Sejumlah seniman pantomim
Indonesia, seperti Septian Dwi Cahyo, mendapat banyak inspirasi darinya.
MAKE-UP PANTOMIM SEDIH

MAKE-UP PANTOMIM SENANG


SEJARAH PANTOMIM DI DUNIA

Pantomim di dunia sebagaimana ditulis Aristoteles dalam Poetics menyebutkan bahwa seni
pantomim sudah berumur tua.
Bahkan beberapa pendapat menyatakan pantomim sebelum dikenal di Yunani sudah ada
lebih dahulu di Mesir dan India.
Rumusan yang dikemukakan Aristoteles memberikan asumsi bahwa pantomim sudah mulai
dapat diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya.
Yaitu ketika orang mempertahankan seni gerak tiruan (imitation) yang tidak berdasarkan
rhtym secara dominan.
Seni gerak itu selesai sebagai suatu gerakan isyarat, maka para ahli menyebutnya sebagai
pantomim.
Charles Aubert dalam bukunya The art of Pantomime (1970) mendefinisikan pantomim
adalah seni pertunjukan yang diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya, yakni ketika seseorang
melakukan gerak isyarat atau secara umum bahsa bisu.
Bahasa gerak sang pantomimer adalah universal; menjalankan ekspresi emosi yang serupa
diantara berbagai umat manusia.
Pantomim merupakan pertunjukan teatrikal dalam sebuah permainan dengan bahasa gerak.
Kemudian dalam Encyclopedia Britanica dijelaskan bahwa pantomim sebagai seni yang
mengandalkan olah tubuh dan kebisuan ini ada di Yunani sejak tahun 600 Sebelum Masehi.
Saat ini, pantomim sering diasosiasikan sebagai gaya akting komedi tanpa kata-kata.
Berkaitan dengan akting, pantomim pada awalnya untuk menyebut aktor komedi di masa
Yunani yang menggunakan gerak tubuh untuk berkomunikasi.
Kemudian, kedua dipakai untuk menyebut aktor di Romawi yang menyampaikan perannya
melalui tari dan lagu.
Bentuk awal seni pantomim masih dapat ditelusuri dalam phlyake, sebuah pertunjukan peran
jenaka yang mengangkat tema kehidupan yang nyata dan mitologi yang berkembang di
kawasan Sparta dan Dorian.
Pemeran dalam pertunjukan ini tidak saja berpakaian aneh tapi juga menutupi muka mereka
dengan topeng yang hanya menyisakan bagian mulut.
Penulis pertama seni pantomim Dorian yang ternama adalah Epicharmus.
Sejak tahun 485-467 SM, dia menjadi satu-satunya penulis pantomim yang paling kondang di
Syracuse.
Sampai-sampai Aristoteles menganggapnya sebagai penulis puisi dramatik pertama yang
sangat berjasa.
Epicharmus juga menulis beberapa plat komikal dan menghaluskan permainan pantomim
sebelumnya.
Pantomim dorian kemudian dianggap sebagai bentuk awal pantomim modern.
Sejak itu pantomim identik dengan sifat-sifat komikal, karakter para pahlawan atau bahkan
dewa pun dapat dijadikan bahan tertawaan.
Seni pantomim dalam perkembangannya semakin dikenal oleh banyak bangsa-bangsa di
dunia, terutama melalui industri film bisu (silent movie) dekade 1900-an berbagai bentuk
ekspresi dan gerak yang paling terbaru dikembangkan dengan serius.
Tahun 1927 sebagai era tanpa kata. Hal ini ditandai dengan banyaknya aktor yang menguasai
seni pantomim, seperti dari Amerika Charles Spencer Chaplin atau Charlie Chaplin (1889-
1977).
Chaplin sangat penting dalam percaturan bahasa bisu sebab ia salah satu tokoh besar dalam
film bisu, sebelum film bicara (talkies) diketemukan dan dijual kepada masyarakat.
Chaplin tampil dan langsung populer tatkala muncul dalam film The Tramp (Si Gelandangan)
tahun 1915.
Film bisu Chaplin lainnya yakni City Light (Lampu Kota), The Gold Rush (Emas yang
Merepotkan) dan Modern Times (Jaman Modern).
Chaplin setia membuat film tanpa suara dan merupakan jenius film bisu. Lewat film bisu
kekuatan Chaplin dapat ditangkap.
Ia adalah penyair yang sesungguhnya. Ia berbicara dengan bahasa tubuh sebagai isyarat-
isyarat dan bukan bahasa tubuh yang digunakan untuk menciptakan indikasi.
Dari situ maka pengayaan batin yang diasah, juga membahasakan kekayaan batin ke dalam
iysarat-isyarat yang mungkin tak jelas benar akan tetapi puitik dan menyentuh. Itulah
hebatnya Chaplin.
Kemudian di Perancis ada seniman pantomim yang handal pula, yakni Marcel Marceau.
Pria kelahiran Perancis 22 Maret 1923 ini mencintai pantomim karena sering menonton film
bisu Keaton dan Chaplin.
Kesungguhannya menekuni mime sangat terpengaruh gaya mime harlequin dan karakter
pantomim klasik Deburau’s Pierrot.
Marceau sangat dikenal dengan karakteer individunya sejak tahun 1947 dengan membawakan
gaya sang tooh ciptaannya bernama Bib.
Bib merupakan tokoh ciptaan yang selalu tampil dengan muka putih. Pertama kali si Bib ini
dibawa keliling ke Switzerland, Beligia dan Holland.
Tahun 1949 Marceau mendapat penghargaan Deburau Prize untuki karya mimenya berjudul
Death Before Dawn (Mati Sebeklum Fajar).
Marceau dalam aktivitasnya begitu teliti. Hal tersebut tidak disimak lewat beberapa karyanya
yang tokoh netral Bib itu, misalnya, pada Bib sang Pawang, Bib Naik Kereta Api, Bib Bunuh
Diri, Bib memerankan Daud-Goliat, dan Bib Serdadu.
Maka tak ayal jika seorang penulis asing ada yang mengatakan Marcell Marceau merupakan
Master of Mime.
Perkembangan Pantomim Indonesia
Dalam perkembangannya, pantomim menjadi suatu seni pentas tersendiri dan mendapat
tempat baru bagi penikmat seni.
Perkembangan pantomim dunia telah menemukan dinamisitasnya jauh waktu, sedangkan di
Indonesia baru dimulai sekitar tahun 1970-an, khususnya di Jakarta dan Yogyakarta.
Tidak banyak seniman yang menggeluti pantomim dan hanya beberapa seniman yang cukup
konsisten, seperti Sena A. Utaya, Didi Petet (Sena Didi Mime), Jemek Supardi, Moortri
Poernomo, dan Deddy Ratmoyo.
Realitas sosial juga menunjukkan bahwa belum tercapai apresiasi yang menggembirakan dari
masyarakat terhadap eksisitensi pantomim. Diketahui bahwa dekade 1990-an, Pantomim
Yogya mengalami pasang surut yang cukup serius.
GAMBAR MAKE UP PANTOMIM COWOK

GAMBAR MAKE UP PANTOMIM CEWEK

Anda mungkin juga menyukai