Anda di halaman 1dari 5

Skrip Litelatur Teater

Review Buku “Ikhtisar Sejarah Teater Barat”

Assalamualaikum Wr. Wb
Syalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan!
Perkenalkan saya Bella Junie Saputri,Mahasiswi Institut Seni Indonesia Surakarta dari Fakultas Seni
Pertunjukan, Program Studi Seni Teater,Nomor Induk Mahasiswa 231241007
Kali ini saya akan membuat video review buku “IKHTISAR SEJARAH TEATER” karya Jakob
Sumardjo.
Sebelumnya saya akan menceritakan latar belakang sang penulis, Jakob Sumardjo.
Prof. Drs. Jakob Soemardjo lahir pada 12 Agustus 1939 di Danguran,Klaten.Beliau salah seorang
pelopor kajian Filsafat Indonesia dan pemerhati sastra. Pendidikan formalnya adalah Jurusan Sejarah
IKIP. Dia pernah mengajar menggambar di sebuah SMA di Bandung serta mengajar Sejarah
Kebudayaan dan Sejarah Kesusastraan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung.

Lanjut ke pembahasan Review Buku “Ikhtisar Sejarah Teater”.


Buku ini memiliki kurang lebih 115 halaman. Terdapat 11 Bab.
Buku ini menjelaskan tentang Sejarah teater barat .
Di bab pertama, buku ini membahas Asal Mula Teater
Dimana waktu dan tempat pertunjukan drama pertama kali dimulai, tidak diketahui. Adapun yang
dapat diketahui hanyalah teori tentang asal mula drama. Ada beberapa teori tentang asal mula drama.
Yang pertama berasal dari upacara agama primitive unsur cerita ditambahkan pada upacara semacam
itu yang akhirnya berkembang menjadi pertunjukan drama dan meskipun upacara agama sudah di
tinggalkan,tapi drama ini hidup terus hingga sekarang.
Yang kedua berasal dari nyanyian untuk menghormati seorang pahlawan dikuburanya,di dalam acara
ini seseorang mengisahkan Riwayat hidup seorang pahlawan yang lama kelamaan diperagakan dalam
bentuk drama.
Selanjutnya yang ketiga berasal dari kegemaran manusia mendengarkan cerita, cerita itu kemudian
juga didramakan seperti kisah perburuan, kepahlawanan,perang dan sebagainya. Oke bab 1 hanya
sekedar teori asal mula tetaer dan lanjut di bab 2.
Dibab 2 buku ini membahas Teater Yunani Kuno, drama seperti yang berkembang sekarang ini,berasal
dari zaman Yunani Purba. Pengetahuan kita tentang drama Yunani Purba ditimba dari peninggalan
arkeologis dan catatan catatan Sejarah zaman itu. Drama Yunani baru mengalami puncak
perkembanganya sekutar tahun 400 SM. Drama masih dipertunjukan sebagai bagian upacara
agama,terutama tragedy. Dalam musim pertunjukan ini ada pula pergelaran komedi. Dalam Bab 2 ini
ada tragedi,karena timbulnya tragedi dari upacara agama, maka sifat pertunjukan ini adalah
serius,khidmat,puitik dan filosofis Dari ratusan naskah drama Yunani Purba, hanya 35 naskah saja
yang berhasil selamat pada zaman kita ini dan naskah itu itu ditulis oleh 3 penulis drama yang
terkenal : AESKILOS, SOPHOKLES, dan EURIPIDES.
Lalu ada juga Satry,tiap peserta sayembara dalam festival drama dikota Dionsyia harus menyuguhkan
3 tragedi dan 1 satry. Satry ini dimaksudkan sebagai komedi ringan dan pendek yang bersifat humor
dan parodi terhadap mitologi.Hanya ada satu naskah saja yang selamat,yakni karya Euripides, Cyclop,
yang berisi parodi terhadap kisah Odyseus yang sedang menghadapi lawanya makhluk cylop.
Selanjutnya Komedi Lama, orang Yunani tidak mencampuradukan tragedi dengan komedi dalam satu
naskah. Komedi berasal dari kata KOMOIDA = membuat gembira. Seluruh drama berakhir dengan
hasil menggembirakan. Biasanya setelah pertunjukan, komedi dilanjutkan dengan sebuah KOMOS
yakni keluar dengan mengadakan pesta penuh dengan kegembiraan.
Lalu sub bab terkahir yang ada di Bab 2 yakni Komedi Baru. Tragedi mulai lenyap setelah th 400
SM,tetapi komedi hidup terus. Namun komedi setelah th 400 SM mengalami perubahan drastic
sehingga komedi yang ditulis setelah th 400 SM dinamai KOMEDI BARU. Meskipun bentuk komedi
ini amat popular pada zamanya, namun sangat sedikit naskah yang selamat, hanya satu saja yang di
tulis oleh MENANDER, yakni RASA DONGKOL. Baik bab 3 sudah selesai,kita lanjut Bab 3
Dibab 3 dengan judul Teater Romawi menjelaskan setelah th 200 SM kegiatan kesenian beralih dari
Yunani ke Roma,begitu pula drama. Namun, drama-drama romawi jauh dibawah mutu drama-drama
Yunani.Panggung berfungsi sebagai jalan. Pemerintah hanya memberi bantuan dalam pertunjukan-
pertunjukan, sedang kan pembiayaan di tanggung oleh orang orang kaya. Penonton bebas dan
biasanya menghadiri pertunjukan dalam suasan pesta.
Dibab 3 ini terbagi menjadi 3 sub bab yang pertama yaitu tragedi(2)
Dalam Tragedi(2) menjelaskan bahwa bentuk drama ini di kenalkan ke Roma th 240 SM oleh LIVIUS
ANDRONICUS (melalui terjemahan/saduran tragedi-tragedi Yunani).Naskah-naskah ini tak penting,
namun memiliki arti besar karena sangat berpengaruh terhadap penulis-penulis Renaissance (Bahasa
latin). Penulis-penulis Renaissance banyak memakai Seneca sebagai model: drama 5 babak,
penggunaan Bahasa berbunga-bunga, tema pembalasan dendam, penggunaan upacara magis dan
penampakan hantu/roh dan penggunaan pembantu pelaku utama yang bertindak sebagai penyuluh
dan penasehat.
Sub bab selanjutnya yaitu Komedi(2),kebanyakan mencontoh dan mengembangkan komedi baru
Yunani. Pernanan koor dihilangkan, tetapi ditambahkan banyak nyanyian dan iringan musik. Plot
dibangun berdasarkan cerita penyamaran, penipuan anak pada Bapak, dan tingkah laku para hamba
sahaya yang cerdik dalam memberdaya majikan mereka. Penulis-penulisnya adalah: TERENCE (195-
159SM),PLAUTUS (254-184SM)
Sub bab terakhir dalam bab 3 ialah Bentuk-bentuk lain (3)
1. Farce Pendek
2. Mime (drama pendek tentang kejadian actual)
3. Pantomime
Teater Roma merosot setelah bentuk Republik diganti kekaisaran th 27 BC. Bentuk-bentuk drama
minor (farce,mime dan pantomime) dan pertunjukan sensional serta dangkal makin popular.

Selanjutnya bab 4 Teater Adab Pertengahan , setelah jatuhnya Roma, bantuan pemerintah dalam teater
ikut lenyap. Tetapi teater tidak ikut lenyap. Rombongan-rombongan sandiwara keliling yang
mempertunjukan MIME dan para TROUBADUR hidup terus sampai Abad Pertengan Eropa.
Naskah-naskah Terence,Plautus dan Seneca juga diselamatkan oleh para paderi bukan untuk
dipentaskan, tetapi dipelajari gaya mereka sebagai model gaya Bahasa Latin.
Ada 6 sub bab di bab 4 yang pertama adalah Drama Liturgi , drama iniberkembang th 900 an sebagai
bagian dari upacara misa yang dimainkan oleh pastor. Dalam upacara itu dimainkan drama pendek
dalam Bahasa Latin yang dilakukan oleh pastor dan pelayan misa serta anggota anggota koor anak-
anak. Sekitar th 1200 drama gereja mulai dibawa keluar dari gereja,biasanya didepan gereja (lapangan
dan tangga masuk gereja).
Sub bab kedua Cycle,bentuk drama di luar gereja yang masih berdasarkan kisah kisah Bible. Cerita-
cerita yang dipentaskan anakronik, mencampuradukan cerita-cerita kitab suci dengan kejadian
kejadian actual. Cycle pada dasarnya masih berupa/bersifat religious,meskipun sudah dimasuki
humor-humor.naskah ini masih banyak ditemui dibeberapa negara .
Subbab selanjutnya ada Miracle ,drama yang menceritakan kisah para orang suci (santo-santo),mula
nya pertunjukan ini bagian dr ibadah , seperti halnya drama misteri ,akhirnya gereja tidajk
mengizinkan drama ini dimainkan dalam gereja .
Selanjutnya Sub bab ke 4, Drama Moral tujuan utama drama ini adalah mengajar dengan menunjukan
adanya pertarungan abadi antara manusia dengan dirinya, antara kejahatan dengan kebaikan dalamhati
manusia .
Sub bab ke 5 ada Farce , sama sekali bersifat SEKULER yang berkembang diluar gereja . Farce
seluruhnya bersifat komikal dan dan berdasaran cerita cerita rakyat.
Sub bab terakhir ada Interlude,yaitu selingan-selingan yang diadakan pada suatu pesta atau peringatan
peringatan.
Lanjut di bab ke 5,Teater Renainssance,perhatian eropa terhadap seni Yunani purba terjadi diitalia
sekita tahun 1500,terutama dibidang sastra,sekitar tahun itu para penulis italia telah mempelajari
PUITIKA ARISTOTELES dan SENI PUISI HORAITUS untuk menulis esei mereka,dalam esai ini
berkembanglah Gerakan NEOKLASISME dalam seni.pusat utama teater italia adalah istana dan
akademi. Yang menarik adalah perkembangan bentuk teater itu sendiri,yang dikembangkan oleh
istana maupun universitas
Ada dua pengaruh besar terhadap bentuk teaternya Façade Roma,Pengetahuan Perspektif.
Oke , selanjutnya bab 6 Teater Neo Klasik , tetear prancis bertahan dari abad pertengahan. Gru-grup
teater amatir dikelola oleh gilda-gilds, yang paling terkenal adalah CONFRERIE de la PASSION yang
memiliki Gedung teater tetap di paris sekitar tahun 1400,teater ini memiliki monopoli dibawah
lindungan istana.
Teater prancis mengalami perubahan besar sekitar tahun 1630-an ketika teori neoklsik dari italia
masuk prancis. Adapun dasar teori klasik itu adalah
1. Hanya ada dua bentuk drama, tragedi dan komedi,keduanya tidak boleh dicampur.
2. Drama harus berisi ajaran moral
3. Karakter harus menggambarkan sifat umum.
4. Kesatuan waktu,tempat dan kejadian dipertahankan.
Oke karena bab 6 sudah selesai kita lajut bahas di bab ke 7 di bab ini ada Teater Romantik , drama
romantic berkembang antara th 1800-1850 gerakan ini kemudian dilanjtukan dengan melodrama yang
berkembang sampai abad akhir itu. Munculnya aliran romantic disebabkan reaksi terhadap neoklasik
yang lebih menekankan Analisa rasional dalam memahami kehidupan. Kaum romantic menganggap
bahwa manusia harus dituntun oleh insting-insting alamiahnya agar dapat berbuat benar dan dapat
menggunakan perasaannya yang benar. Lalu di bab 7 ini juga ada melodrama , bersamaan dengan
berkembangnya Romantik ,munculah melodrama yang berkembang sebagai bentuk popular dalam
abad XIX . Ada juga ciri ciri melodrama
1. Berpegang pada keadilan moralitas yang keras.
2. Membangkitkan simpati dari keharuan penonton dengan memperlihatkan penderitaan tokoh
yang baik.
3. Penuh dengan suspense.
4. Plot dijalin dengan kejadian yang nyaris lolos dari bahaya besar.
Selanjutnya bab 8 yaitu Teater Abad XIX di Amerika, sampai abad XIX teater di Amerika dikuasai
oleh Stock Company dengan system Bintang. Sebuah rombongan drama lengkap dengan peralatanya
serta Bintang-bintangnya mengadakan perjalanan keliling. Tumbuhnya teater local mengakibatkan
situasi teater sering kacau karena persaingan antar manejer yang kurang sehat. Maka timbul gagasan
membentuk sindikat teater pada th 1896, dan berhasil meskipun ini tak berarti monopoli. Di bab 8 ini
ada penonton ,panggung dan actor. Di bab 8 ini Cuma sedikit selanjutnya kita lanjut di bab 9 .
Di bab 9 membahas mengenai Teater Realisme, dalam pertengahan abad XIX,romantic runtuh .
idealism manusia tidak dapat menjadi kenyataan setelah masa itu.pemerintahan napoleon sejak th
1800 membawa manusia seperti diimpikan kaum romantic tidak dapat direalisikan . kemiskinan dan
kejahatan merajalela lebih hebat dari pada masa masa sebelumnya.
Ada 2 orang pemikir yang mempengaruhi timbulnya Realisme di Barat :
1. Positivisme dari AUGUSTE COMTE yang mengajarkan bahwa sosiologi adalah ilmu
tertinggi yang memperbaiki kondisi social .
2. Teori Evolusi dari CHARLES DARWIN yang mengajarkan bahwa semua bentuk kehidupan
berkembang secara evolusi dari nenek moyang yang sama.
Akibat dari meluasnya 2 pemikiran tersebut adalah , keturan lingkungan sangat menentukan eksistensi
seorang. Dua factor tersebut dapat menjelaskan perilaku watak seseorang, ajaran evolusi dan survival
of the fittest menyerang agama dan eksistensi Tuhan.
Di bab 9 ini ada Realisme dalam Teater, Realisme dalam teater berkembang sejak 1850 an di
prancis.Penulis drama harus menggambarkan kenyataan hidup seobyektif mungkin. Akibatnya pentas
penuh dengan gambaran gambaran detail kehidupan nyata sehari-hari . munculah satu bentuk drama
baru yang disebut well made play (drama yang terbikin dengan baik). Tokoh utama drama ini adalah
EUGENE SCRIBE (1991-1861) yang menulis lebih dari 400 drama.
Ciri-ciri well made play adalah
1. Penggambaran karakter dan situasi yang jelas.
2. Penuh kejutan-kejutan yang logis.
3. Penuhdengan suspense dan ketegangan.
Lalu di bab 9 ada tokoh tokoh Realisme , ada ALEXANDRE DUMAS FILS (1824-1895), EMILE
AUGIER (1820-!889) dan HENRIK IBSEN (1828-1906) serta ada Reaslisme di Inggris , Realisme
yang bermula di prancis dengan cepat menyebar ke eropa,di inggris pengaruh ibsen amat terasa. Ada
juga tokoh-tokoh Realisme Inggris yaitu ARTHUR WING PINERO (1855-1934),HENRY ARTHUR
JONES (1851-1919),JOHN GALWORTHY (1867-1933) dan GEORGE BERNARD SHAW. Setelah itu
kita lanjut ke Realisme di Rusia,realisme di rusia menunjukan ciri-ciri yang berbeda dengan di eropa
barat. Rusia banyak dipengaruhi oleh kebudayaanya sendiri . penulis yang mula-mula adalah
NIKOLA GOGOL (1809-1851) yang menulis Inspektur Jendral bersifat realisme yang farce. Tokoh
realisme lain ialah ANTON CHEKOV. Mula-mula menulis cerita pendek dan sketsa, kemudian mulai
menulis drama-drama pendek yang bersifat farce. Drama – drama Panjangnya yang ditulis sejak abad
ke 18 tak begitu berhasil, sampai STANILAVSKY mementaskan drama nya yang berjudul Camar
Laut pd th 1898.
Oke kita lanjut bab !0 yaitu Teater Modern, disini diejelaskan Realisme akhirnya merajai
perkembangan teater sesudah abad XIX usai,namun aliran ini tak sepenuhnya di terima dalam abad
XX. Banyak pemberontak terhadap realisme yang timbul, antara lain adalah aliran syimbolisme,
ekspresionisme dan teater epic. Oke kita urai satu satu, pertama tam akita bahas yang simbiolis,
meskipun aliran ini munculnya tahun 1880 di prancis, namun banyak memegang peranan berarti pada
th 1900. Aliran ini hanya mempercayai intuisi untuk memahami kenyataan karena kenyataan tak dapat
dipahami secara logis,maka kebenaran itu juga tak mungkin di ungkapkan secara logis pula. Kaum
simbolik mencari obyek Garapan dramanya pada Sejarah. Sebuah drama simbolis cenderung untuk
bersifat samar,misterius dan membingungkan. Selanjutnya ekspresionisme , pemberontak terhadap
Realisme dalam awal abad XX, selain simbiolisme adalah Ekspresionisme . sebenarnya
Ekspresionisme sudah ada dalam teater jauh sebelum masa itu,hanya masih merupakan salah satu
elemen saja dalam teater. Kebenaran menurut kaum Ekspresionisme, harus dicari dalam visi pribadi,
dan bukan pada observasi kenyataan-kenyataan luar seperti dalam Realisme . kebenaran terletak
dalam jiwa pikiran,batik. Selanjutnya Teater Epik Brecht, Gerakan teater social lebih mencapai hasil
dalam karya karya BERTOLT BRECHT (1898-1956). Gerakan Brecht di namai teater eoik untuk
melawan apa yang lazim di sebut teater dramatic. Untuk mencapai tujuan ini Brecht menemukan 3
prinsip utama yaitu Historifikasi,Aliensi,dan Epik.
Karena bab 10 sudah selsai kita lanjut ke bab yang terakhir yaitu bab 11, yang berjudul Teater Barat
Sesudah PD II, tetaer barat sesudah PD II menunjukan gambaran yang aneka ragam. Teater pada masa
itu banyak meninjau,mengubah, dan menggabungkan kaidah-kaidah teater lama dan teater modern.
Pada dasarnya ada 3 bentuk teater yang menyolok perkembanganya pada masa setelah PD II yakni
pada dasawarsa 1950 dan 1960 an yaitu
1. Ralisme Baru
2. Drama Musik
3. Teater Absurd
Baik , kita bakal urai satu satu dengan singkat saja, pertama kita bahas realisme baru , realisme ini
tetap dominan setela perang dunia kedua , hanya realisme masa kini telah di soroti oleh pelbagai
aliran pemberontaknya,seperti simbiolisme, ekspresionisme,teater epic dan drama musical.
Selanjutnya Drama Musik , jenis drama ini sangat popular di Amerika dan merupakan satu satu nya
sumbangan Amerika dalam memperkaya jenis teater dunia, drama yang diiringi musik ,tari dan nyanyi
ini sebenarnya sudah berakar di eropa sejakzaman VAUDEVILLE, BURLESQUE dan
EXTRAVAGANZA. Dua penulis drama musical adalah ALAN JAY LERNER 1918 dan FREDERICK
LOEWE 1904 yang menulis Camelot , My Fair Lady dan Paint Your Wagon. Oke last pembahasan di
bab 10 yaitu Teater Absurd , absurd berarti irrasional, tak masuk akal, menyimpang dari logika umum ,
dasar pemikiran absurd adalah pandangan bahwa dunia ini sepenuhnya netral . kaum absurd melihat
kebenaran selama ini sebagai sesuatu yang CHAOS, kacau, tak berbentuk dan penuh kontradisi. Cara
memandang kaum absurd ini sebenarnya merupakan perkembangan dari abad Ilmu Pengetahuan
dalam bad XIX. Tetapi untuk bidang moral taka da ukuran yang tak pasti seperti bidang ilmu. Jejak
kaum absurd sudah bisa ketemukan sekitar th 1918 ketika muncul Gerakan Dadaisme . kaum dada
menegaskan(menolak) segala yang taka da tapi tak mampu menawarkan kondisi positif yang lain.
Oke mungkin segitu review buku Ikhtisar Sejarah Teater Barat , jika ada ada salah kata mohon
dimaafkan, kurang lebih nya saya minta maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai