Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanifatul Awwalina

NIM : 858752602
Kelas : RPL 3 Waru

Kerangka Pemecahan Masalah

Tahapan Memecahkan Kasus


1 Masalah yang Beberapa siswa kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika materi
ditemukan di bangun ruang, sehingga nilai matematika pada materi ini tidak mencapai KKM
kelas (saat
pembelajaran)

Identifikasi Beberapa siswa memiliki kesulitan dalam memahami konsep matematika


informasi dasar yang merupakan dasar dari pembelajaran bangun ruang, seperti
kunci/penting perhitungan volume, luas, dan konsep geometri dasar.
dari kasus
masalah
(Penyebab
masalah)
Kekuatan Kelemahan
Alternatif Menggunakan Metode Pengajaran Mengakomodasi Memerlukan
pemecahan yang Diversifikasi. gaya belajar yang persiapan yang
masalah berbeda, lebih intensif dari
membuat guru dan
pembelajaran peralatan atau
lebih menarik, sumber daya
dan memberikan tambahan
siswa beragam
pendekatan
untuk
pemahaman
konsep.
Relevansi dengan Kehidupan Sehari- Meningkatkan Tidak semua
hari motivasi siswa konsep dapat
dengan dengan mudah
menunjukkan dikaitkan dengan
relevansi konsep situasi sehari-
dalam kehidupan hari, dan perlu
nyata. kreativitas dalam
menciptakan
konteks yang
sesuai
Pendekatan Diferensiasi. Memberikan Memerlukan
perhatian waktu tambahan
individual kepada dan sumber
siswa yang daya, dan tidak
membutuhkan selalu mudah
bantuan
tambahan, diterapkan dalam
meningkatkan kelas yang besar.
pemahaman
melalui
pendekatan yang
disesuaikan.
Memberikan umpan balik Membantu siswa Memerlukan
mengidentifikasi konsistensi dalam
dan mengatasi memberikan
kesalahan umpan balik dan
mereka dengan membutuhkan
cepat, waktu tambahan.
memberikan
arahan yang
jelas.

Pilih satu (tulis 1 alternatif. Uraikan secara detail alternatif yang dipilih, termasuk juga
alternatif yang langkah-langkah pembelajaran)
dianggap paling
efektif Alternatif :
Menggunakan Metode Pengajaran yang Diversifikasi dengan Penggunaan
Teknologi Virtual

Langkah-langkah Pembelajaran:

Penilaian Awal (pretest):

Guru memulai dengan penilaian awal untuk mengidentifikasi tingkat


pemahaman siswa terkait konsep bangun ruang. Ini dapat dilakukan melalui
kuis singkat, pertanyaan lisan, atau aktivitas evaluasi formatif.
Pengenalan Konsep melalui Teknologi Virtual:

Guru menggunakan teknologi virtual, seperti aplikasi simulasi bangun ruang


3D atau platform pembelajaran daring yang mendukung visualisasi. Siswa
dapat melihat objek dalam ruang tiga dimensi dan berinteraksi dengan konsep
secara lebih konkret.

Diskusi Kelompok:

Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan konsep yang telah
diperkenalkan. Diskusi kelompok dapat melibatkan pemecahan masalah
bersama, pertukaran ide, dan eksplorasi konsep secara kolaboratif.

Aktivitas Praktis:

Setelah pemahaman dasar diperoleh, siswa terlibat dalam aktivitas praktis. Ini
bisa mencakup pembuatan model fisik bangun ruang menggunakan bahan-
bahan sederhana atau menggunakan aplikasi desain 3D untuk menciptakan
representasi virtual.
Penerapan dalam Konteks Nyata:

Siswa diberi tugas atau proyek untuk menerapkan konsep dalam konteks
nyata. Misalnya, mereka dapat merancang tata letak ruangan atau
menyelesaikan masalah praktis seputar bangun ruang dalam kehidupan
sehari-hari.

Umpan Balik Teratur:

Selama dan setelah aktivitas, guru memberikan umpan balik teratur untuk
membantu siswa memperbaiki kesalahan dan memperdalam pemahaman
mereka. Ini dapat melibatkan diskusi kelas, evaluasi formatif, atau umpan balik
individual.

Keterlibatan Teknologi Selama Tugas:

Selama tugas atau proyek, siswa dapat terus menggunakan teknologi,


termasuk berkolaborasi secara daring, mengakses sumber daya tambahan,
atau memperluas pemahaman mereka melalui platform pembelajaran daring.

Evaluasi Akhir:

Sebagai langkah terakhir, guru melakukan evaluasi akhir untuk menilai


pemahaman siswa terkait konsep bangun ruang. Ini dapat melibatkan ujian
formatif, penugasan proyek, atau portofolio kreatif yang mencerminkan
pemahaman mereka.

Anda mungkin juga menyukai