Anda di halaman 1dari 24

TUGAS 3

STATISTIKA PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Statistika Pendidikan dan Komputer
Dosen : Dr. Masduki, S.Si., M.Si.

DISUSUN OLEH :

NAMA : ISNAINI MARATUS SHOLIHAH, S.Pd


NIM : Q100220004
JURUSAN : MEGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2022
A. UJI HIPOTESIS SATU SAMPEL
Membuat Hipotesis dari 3 kasus dengan uji hipotesisi 2 pihak, 1 pihak kanan dan 1 pihak
kiri menggunakan SPSS
1. Kasus 1
Sekolah menyatakan bahwa kemampuan metakognisi siswa mencapai 90 % dari skor
idealnya. Untuk membuktikan hal tersebut seorang peneliti menyebarkan angket kepada
20 siswa untuk memberikan persepsinya terhadap kemampuan metakognisi siswa.
Jumlah pertanyaan diberikan sebanyak 5. Setiap item diberi skala : sangat baik (4), baik
(3), cukup baik (2), kurang baik (1). Taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi α – 0,05).
Berdasarkan hasil angket diperoleh data:
a. Data Dummy
18 20 18 20 17 18 17 20 12 16
19 19 17 20 18 20 15 20 16 20
b. Hipotesis
Hipotesis Penelitian
 H0 : Kemampuan metakognisi siswa kurang dari 90% dari nilai ideal
 Ha : Kemampuan metakognisi siswa minimal 90% dari nilaia ideal
Hipotesis Statistik
Nilai idealnya adalah 20, maka 90% dari nilia ideal adalah 18. Jadi hipotesis
statistikanya :
 H0 : µ ˂ 18
 Ha : µ ≥ 18
Taraf kepercayaan : 95 % (α = 0,05)
Kaidah pengujian :
 H0 diterima jika t-hitung < t-tabel (nilai distribusi t)
c. Hasil Perhitungan Spss

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
total 20 18.00 2.128 .476

One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
total 37.837 19 .000 18.000 17.00 19.00
d. Menghitung t-tabel
 Penelitian ini menggunakan uji t dua pihak maka α = 0,05
 Derajat kebebasan (db) = n-1 =19 (karena 1 sampel)
 Dari table distribusi t diperoleh (0,025:19)= 1,729
e. Membandingkan t-hitung dan t-tabel :
 Karena – t-tabel = -1,729 < t-hitung = 37.837) > t-tabel =1,729 maka t hitung
berada di daerah penolakan sehingga H0 ditolak
f. Kesimpulan
Kemampuan metakognisi siswa minimal90% dari nilaia ideal

2. Kasus 2
Sekolah menyatakan bahwa kemampuan metskognisi siswa minimal 90 % dari skor
idealnya. Untuk membuktikan hal tersebut seorang peneliti menyebarkan angket kepada
20 siswa untuk memberikan persepsinya terhadap kemampuan metakognisi siswa.
Jumlah pertanyaan diberikan sebanyak 5. Setiap item diberi skala : sangat baik (4), baik
(3), cukup baik (2), kurang baik (1). Taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi α – 0,05).
Berdasarkan hasil angket diperoleh data:
a. Data Dummy
18 20 18 20 17 18 17 20 12 16
19 19 17 20 18 20 15 20 16 20
b. Hipotesis
Hipotesis Penelitian
 H0 : Kemampuan metakognisi siswa tidak sama dengan 90% dari nilai ideal
 Ha : Kemampuan metakognisi siswa sama dengan 90% dari nilaia ideal
Hipotesis Statistik
Nilai idealnya adalah 20, maka 90% dari nilia ideal adalah 18. Jadi hipotesis
statistikanya :
 H0 : µ ˂ 18
 Ha : µ ≥ 18
Taraf kepercayaan : 95 % (α = 0,05)
Kaidah pengujian :
 H0 diterima jika t-hitung < t-tabel (nilai distribusi t)
c. Hasil Perhitungan Spss

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
total 20 18.00 2.128 .476

One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
total 37.837 19 .000 18.000 17.00 19.00

d. Menghitung t-tabel
 Penelitian ini menggunakan uji t saty pihak maka α = 0,05
 Derajat kebebasan (db) = n-1 =19 (karena 1 sampel)
 Dari table distribusi t diperoleh (0,05:19)= 2,093
e. Membandingkan t-hitung dan t-tabel :
 Karena – t-tabel = -2,093 < t-hitung = 37.837) > t-tabel =2,093 maka t hitung
berada di daerah penolakan sehingga H0 ditolak
f. Kesimpulan
Kemampuan metakognisi siswa sama dengan 90% dari nilaia ideal

3. Kasus 3
Sekolah menyatakan bahwa kemampuan metakognisi siswa maksimal 90 % dari skor
idealnya. Untuk membuktikan hal tersebut seorang peneliti menyebarkan angket kepada
20 siswa untuk memberikan persepsinya terhadap kemampuan metakognisi siswa.
Jumlah pertanyaan diberikan sebanyak 5. Setiap item diberi skala : sangat baik (4), baik
(3), cukup baik (2), kurang baik (1). Taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi α – 0,05).
Berdasarkan hasil angket diperoleh data:
a. Data Dummy
18 20 18 20 17 18 17 20 12 16
19 19 17 20 18 20 15 20 16 20
b. Hipotesis
Hipotesis Penelitian
 H0 : Kemampuan metakognisi siswa lebih dari 90% dari nilai ideal
 Ha : Kemampuan metakognisi siswa maksimal 90% dari nilai ideal
Hipotesis Statistik
Nilai idealnya adalah 20, maka 90% dari nilia ideal adalah 18. Jadi hipotesis
statistikanya :
 H0 : µ >18
 Ha : µ≤18
Taraf kepercayaan : 95 % (α = 0,05) (Uji t Pihak kiri)
Kaidah pengujian :
 H0 diterima jika t-hitung > -t-tabel (nilai distribusi t)
c. Hasil Perhitungan Spss

One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
total 20 18.00 2.128 .476

One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
total 37.837 19 .000 18.000 17.00 19.00
d. Menghitung t-tabel
 Penelitian ini menggunakan uji t satu pihak maka α = 0,05
 Derajat kebebasan (db) = n-1 =19 (karena 1 sampel)
 Dari table distribusi t diperoleh (0,05;19)= 1,729
e. Membandingkan t-hitung dan t-tabel :
 Karena t-hitung = 37.837 > – t-tabel = -1,729 maka t hitung berada di daerah
penerimaan sehingga H0 diterima
f. Kesimpulan
Kemampuan metakognisi siswa lebih dari 90% dari nilai ideal
B. UJI HIPOTESIS 2 SAMPEL
Buatlah 2 kasus dengan data dummy 2 sampel (20 data) independen dan berkorelasi
selanjutnya lakukan uji hipotesis komparatif menggunakan spss !
1. Kasus 1 (Sampel Independen)
Seorang guru mengajar pada kelas 8C dan 8D dengan strategi yang berbeda. Pada kelas
8C guru mengajar dengan strategi PBL dan pada kelas 8D guru mengajar dengan
strategi ceramah. Guru tersebut ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai pada
kedua kelas yang diajar dengan strategi berbeda. Guru memberikan tes kepada 20
siswa pada setiap kelas. Diperoleh hasil tes sebagaimana disajikan pada table
a. Data Dummy
PBL 76 100 96 84 75 92 100 88 77 100
100 100 100 90 100 80 90 75 90 80
Ceramah 80 90 40 80 71 70 72 80 80 70
65 74 70 65 70 80 90 85 80 60

b. HIPOTESIS PENELITIAN
H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai siswa yang diberikan pembelajaran dengan
model ceramah dan model PBL
Ha : Terdapat perbedaan nilai siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
ceramah dan model PBL
c. HIPOTESIS STATISTIK
 H0 : µ1 = µ2
 Ha : µ1 ≠ µ2
d. Taraf kepercayaan : 95 % (α : 0.05)
e. Kaidah pengujian (uji t dua pihak)
H0 diterima jika –t table < t-hitung < t-tabel
f. Perhitungan dengan SPSS
Group Statistics
KELAS N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
DATA PBL 20 89.65 9.713 2.172
Ceramah 20 73.60 11.325 2.532

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
Std.
Mean Error
Sig. (2- Differen Differen
F Sig. t df tailed) ce ce
DATA Equal variances .002 .968 4.811 38 .000 16.050 3.336
assumed
Equal variances not 4.811 37.138 .000 16.050 3.336
assumed

g. Menghitung t-tabel :
 Penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak maka α=0,05/2=0,025. Kemudian
derajat kebebasan (db) = n1+n2-2=38. Dari table distribusi t diperoleh t(0,025;
38)=2,021.
 Membandingkan: Karena t-hitung= 4,811) > t-table=2,021 atau t-hitung < -t-
tabel=-2,021 maka t hitung berada di daerah penolakan sehingga Ho ditolak.
h. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan nilai siswa yang diberikan pembelajaran dengan model
ceramah dan model PBL
2. Kasus 2 (Sampel Berkorelasi)
Seorang guru mengajar pada kelas 8C dengan strategi PBL. Untuk mengetahui apakah
strategi PBL yang digunakan memberikan dampak terhadap hasil belajar, guru
memberikan tes terlebih dahulu kepada 20 siswa 8C terkait materi yang diajarkan.
Setelah menerapkan strategi PBL, guru memberikan tes lagi kepada siswa yang sama.
Hasil tes sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan strategi PBL disajikan
pada table berikut. :
a. Data Dummy
Sebelum 80 90 40 80 71 70 72 80 80 70
PBL 65 74 70 65 70 80 90 85 80 60
Setelah 76 100 96 84 75 92 100 88 77 100
PBL 100 100 100 90 100 80 90 75 90 80
b. Hipotesis penelitian:
• Ho: Tidak terdapat perbedaan nilai siswa sebelum dan sesudah diberikan
pembelajaran dengan strategi PBL
• Ha: Terdapat perbedaan nilai siswa sebelum dan sesudah yang diberikan
pembelajaran dengan strategi PBL
c. Hipotesis statistik:
• 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
• 𝐻𝑎 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
d. Taraf kepercayaan: 95% (α=0,05)
e. Kaidah pengujian:
• Ho diterima jika – t-tabel < t-hitung < t-tabel
f. Perhitungan dengan SPSS
Paired Samples Test
Sig. (2-
Paired Differences t df tailed)
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Error Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pair Sebelum -16.050 16.700 3.734 -23.866 -8.234 -4.298 19 .000
1 -
Sesudah
g. Menghitung t-tabel
Penelitian ini menggunakan uji-t dua pihak maka α=0,05/2=0,025. Kemudian
derajat kebebasan (db) = n-1=19. Dari table distribusi t diperoleh t(0,025;
19)=2,093.
i. Membandingkan:
Karena menggunakan uji 2 pihak maka t-hitung = -4,298 < - t-table = -2,093, ini
berarti t hitung berada di daerah penolakan sehingga Ho ditolak.
j. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan nilai siswa sebelum dan sesudah yang diberikan pembelajaran
dengan strategi PBL
C. ONE WAY ANOVA TEST
Buatlah data dummy kasus komparatif 3 sampel, ujilah dengan one way anova !
1. Kasus 1 (Banyak Data Sama)
Seorang guru ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA siswa pada kelas 8A, 8B,
dan 8C jika diberikan model pembelajaran berbeda yaitu kelas 8A dengan inquiry, kelas
8B dengan media digital, dan kelas kelas 8C dengan ceramah. Untuk keperluan
tersebut, guru memberikan tes kepada 20 siswa pada masing-masing kelas dengan data
sebagai berikut.
a. Data dummy
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8A 68 65 70 80 85 83 80 82 80 78
8B 95 97 90 100 85 83 80 85 84 88
8C 60 62 64 60 75 73 75 70 72 72
Sswa 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
8A 83 80 80 75 78 83 90 88 88 78
8B 86 80 85 70 75 78 80 80 85 78
8C 73 75 70 68 72 70 80 82 80 83
b. Hipotesis penelitian:
 Ho: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan inquiry, digital, dan ceramah
 Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan inquiry, digital, dan ceramah
c. Hipotesis statistik:
H0 : X1 = X2= X3
Ha : Sekurang-kurangnya satu rerata yang berbeda
d. Taraf kepercayaan: 99% (α=0,01)
e. Kaidah pengujian:
Ho diterima jika F-hitung ≤ F-tabel (nilai distribusti F)
f. UJI NORMALITAS DENGAN SPSS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
MODEL Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRESTASI INQUIRY .196 20 .043 .933 20 .175
DIGITAL .157 20 .200* .957 20 .494
CERAMAH .144 20 .200* .948 20 .343
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Karena sig > α : 0,01 maka data normal

g. UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS


Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
PRESTASI Based on Mean .163 2 57 .850
Based on Median .196 2 57 .822
Based on Median and with .196 2 56.599 .822
adjusted df
Based on trimmed mean .192 2 57 .826

Karena sig > α : 0,01 maka data homogeny

h. UJI ANOVA DENGAN SPSS


ANOVA
PRESTASI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1576.133 2 788.067 16.858 .000
Within Groups 2664.600 57 46.747
Total 4240.733 59

i. Menghitung F-tabel
• Penelitian ini menggunakan uji-F dengan α=0,01. Kemudian derajat
kebebasan (db) = 2 dan 57. Dari table distribusi F diperoleh F(0,01;2;57)=5
k. Membandingkan:
Karena F-hitung = 16.858 > F-table = 5 maka Ho ditolak.
l. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran dengan
inquiry, digital, dan ceramah
2. Kasus 2 (Banyak Data Tidak Sama)
Seorang guru ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar IPA siswa pada kelas 8A, 8B,
dan 8C jika kelas 8A diberikan pembelajaran dengan Inquiry, kelas 8B dengan media
digital, dan kelas kelas 8C dengan ceramah. Untuk keperluan tersebut, guru
memberikan tes kepada Kelas 8A yang terdiri dari 17 siswa, kelas 8B terdiri dari 20
siswa, dan kelas 8C terdiri dari 16 siswa dengan hasil data sebagai berikut.
a. Data Dummy
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8A 65 70 80 85 83 80 82 80 78 80
8B 95 97 90 100 85 83 80 85 84 88
8C 62 64 60 75 73 70 72 72 73 75
Sswa 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
8A 80 75 78 83 90 88
8B 86 80 85 70 75 78 80 80 85 78
8C 70 68 72 70 80 82 80
b. Hipotesis penelitian:
 Ho: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan inquiry, digital, dan ceramah
 Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran
dengan inquiry, digital, dan ceramah
c. Hipotesis statistik:
H0 : X1 = X2= X3
Ha : Sekurang-kurangnya satu rerata yang berbeda
d. Taraf kepercayaan: 99% (α=0,01)
e. Kaidah pengujian:
Ho diterima jika F-hitung ≤ F-tabel (nilai distribusti F)
f. UJI NORMALITAS DENGAN SPSS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
MODEL Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRESTASI INQUIRY .200 16 .088 .929 16 .235
DIGITAL .157 20 .200* .957 20 .494
CERAMAH .157 17 .200* .956 17 .557
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Karena sig > α : 0,01 maka data normal

g. UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS

Test of Homogeneity of Variances


Levene Statistic df1 df2 Sig.
PRESTASI Based on Mean .416 2 50 .662
Based on Median .455 2 50 .637
Based on Median and with .455 2 49.057 .637
adjusted df
Based on trimmed mean .440 2 50 .647

Karena sig > α : 0,01 maka data homogeny

h. UJI ANOVA DENGAN SPSS


ANOVA
PRESTASI
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1469.273 2 734.636 16.931 .000
Within Groups 2169.520 50 43.390
Total 3638.792 52

i. Menghitung F-tabel
• Penelitian ini menggunakan uji-F dengan α=0,01. Kemudian derajat
kebebasan (db) = 2 dan 57. Dari table distribusi F diperoleh F(0,01;2;57)=5
m. Membandingkan:
Karena F-hitung = 16.931 > F-table = 5 maka Ho ditolak.
n. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diberikan pembelajaran dengan
inquiry, digital, dan ceramah
D. TWO WAY ANOVA TEST
Buatlah data dummy kasus yang harus dianalisis menggunakan two way anova baik tanpa
interaksi maupun dengan interaksi !
1. Kasus 1 (Two way anova tanpa interaksi)
Seorang guru ingin mengetahui pengaruh kemampuan metakognisi dan kecerdasan
interpersonal terhadap prestasi belajar siswa. Untuk keperluan tersebut, guru
memberikan angket kepada 30 siswa untuk mengetahui level kemampuan metakognisi
siswa dan tingkat kecerdasan interpersonal siswa. Selanjutnya, guru memberikan soal
tes kepada 30 siswa. Hasil tes kemampuan metakognisi siswa dan tingkat kecerdasan
interpersonal siswa. disajikan pada Tabel berikut:
a. Data Dummy

Kecerdasan Interpersonal
Metakognisi
Atas Menengah Bawah
85 70 70
95 75 75
Tinggi 75 80 70
90 85 80
95
85 80 70
85 75 85
Sedang
90 69
75
75 85 65
Rendah 65 85 70
75 75
b. Hipotesis penelitian:
 Ho1: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan kemampuan
metakognisi tinggi, sedang, dan rendah
 Ha1: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan kemampuan
metakognisi tinggi, sedang, dan rendah
 Ho2: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan kecerdasan
interpersonal atas, menengah, dan bawah
 Ha2: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan kecerdasan
interpersonal atas, menengah, dan bawah
c. Hipotesis statistik:
𝐻01 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = 0
𝐻𝑎1 : Sekurang-kurangnya satu 𝛼𝑖 ≠ 0
𝐻02 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0
𝐻𝑎2 : Sekurang-kurangnya satu 𝛽𝑖 ≠ 0
d. Taraf kepercayaan: 95% (α=0,05)
e. Kaidah pengujian:
Ho diterima jika F-hitung ≤ F-tabel (nilai distribusti F)
f. Hasil perhitungan deskriptif dengan SPSS diperoleh

Between-Subjects Factors
Value Label N
Interpersonal 1 Atas 8
2 Menengah 12
3 Bawah 10
Metakognisi 1 Tinggi 13
2 Sedang 9
3 Rendah 8

g. Uji Normalitas dengan SPSS

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Standardized Residual for .126 30 .200* .970 30 .532
Hasil
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Karena sig > α : 0,05 maka data normal


h. Hasil perhitungan two way anova dengan SPSS diperoleh

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Prestasi Belajar IPA
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 890.633a 8 111.329 2.060 .088
Intercept 167210.885 1 167210.885 3094.224 .000
Interpersonal 402.847 2 201.424 3.727 .041
Metakognisi 223.256 2 111.628 2.066 .152
Interpersonal * Metakognisi 264.138 4 66.034 1.222 .331
Error 1134.833 21 54.040
Total 186736.000 30
Corrected Total 2025.467 29
a. R Squared = .440 (Adjusted R Squared = .226)

i. Analisis hasil two way anova test berdasarkan metakognisi


F hitung = 2,066 dan F table = F(0,05;2;25) = 3,385
Karena F hitung < F tabel maka Ho1 diterima. Dengan demikian tidak terdapat
perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan tingkat ekonomi orang tua tinggi,
sedang, dan rendah
j. Analisis hasil two way anova test berdasarkan interpersonal
F hitung = 3,727 dan F table = F(0,05;2;25) = 3,385
Karena F hitung > F table maka Ho2 ditolak. Dengan demikian terdapat pebedaan
prestasi belajar siswa berdasarkan interpersonal atas, menengah dan bawah
2. Kasus 2 (Two way anova dengan interaksi)
Gunakan data pada Kasus 1 namun dengan memperhatikan adanya interaksi antara dua
factor yaitu motivasi belajar dan tingkat ekonomi orang tua.
a. Hipotesis Penelitian
• Ho3: Tidak ada interaksi antara kemampuan metakognisi siswa dengan
kecerdasan interpersonal terhadap prestasi belajar siswa
• Ha3: Terdapat interaksi antara kemampuan metakognisi siswa dengan
kecerdasan interpersonal terhadap prestasi belajar siswa Hipotesis Statistik
• 𝐻03 : (𝛼𝛽)1 = (𝛼𝛽)2 = (𝛼𝛽)3 = 0
• 𝐻𝑎3 : Sekurang-kurangnya satu(𝛼𝛽)𝑖 ≠ 0
b. Analisis hasil two way anova test berdasarkan Interaksi kemampuan metakognisi
siswa dengan kecerdasan interpersonal
 F hitung = 1,22 dan F table = F(0,05;4;21) = 4,369
 Karena F hitung < F tabel maka Ho3 diterima. Dengan demikian Tidak ada
interaksi antara kemampuan metakognisi siswa dengan kecerdasan
interpersonal terhadap prestasi belajar siswa.
E. ANALISI KORELASI
Buatlah kasus yang melibatkan data dummy 3 variabel (x1, x2, y) untuk dilakukan uji
korelasi berganda !
KASUS
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara kemampuan metakognisi dan
kecerdasan verbal terhadap prestasi siswa. Untuk keperluan tersebut, peneliti menyebarkan
angket kepada 15 orang siswa untuk mengisi 10 pertanyaan terkait kemampuan metakognsi.
Setiap pertanyaan diberi skor menggunakan skala Likert (1-5). Dan tes kecerdasan verbal
dengan 10 pertanyaan. Skor prestasi siswa digunakan skor PTS. Data hasil kemampuan
metakognisi, kecerdasan verbal dan perstasi disajikan pada tabel berikut. Selanjutnya,
dengan menggunakan taraf kepercayaan 95%, ujilah apakah ada hubungan yang signifikan
antara kemampuan metakognisi dan kecerdasan verbal terhadap prestasi siswa.
a. Data Dummy
KECERDASAN
No METAKOGNISI VERBAL PRESTASI
1 12 50 68
2 12 50 70
3 16 60 72
4 16 60 78
5 20 60 80
6 24 70 80
7 24 70 82
8 28 70 84
9 28 70 85
10 32 80 86
11 32 80 88
12 32 80 90
13 36 90 92
14 36 90 95
15 40 100 96
b. Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara kemampuan
metakognsi dan kecerdasan verbal terhadap hasil belajar siswa
Ha: Terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara kemampuan metakognsi
dan kecerdasan verbal terhadap hasil belajar siswa Hipotesis statistic
𝐻0 : 𝑟𝑥𝑦𝑧 = 0
𝐻𝑎 : 𝑟𝑥𝑦𝑧 ≠ 0
c. Kaidah Pengujian: Ho diterima jika Sig > 0.05
d. Hasil Perhitungan SPSS

Correlations
HASIL
METAKOGNISI VERBAL BELAJAR
METAKOGNISI Pearson Correlation 1 .976** .975**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 15 15 15
VERBAL Pearson Correlation .976** 1 .960**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 15 15 15
HASIL BELAJAR Pearson Correlation .975** .960** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 15 15 15
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Model Summary
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of the R Square Sig. F
Model R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Change
1 .976a .953 .945 2.026 .953 120.753 2 12 .000
a. Predictors: (Constant), VERBAL, METAKOGNISI

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 991.660 2 495.830 120.753 .000b
Residual 49.274 12 4.106
Total 1040.933 14
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
b. Predictors: (Constant), VERBAL, METAKOGNISI

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 56.047 5.514 10.164 .000
METAKOGNISI .775 .277 .814 2.793 .016
VERBAL .097 .170 .165 .568 .580
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
e. Analisis Hasil data deskriptif dari SPSS
• Karena r=0.975 berarti hubungan positif antara kemampuan metakognisi dan hasil
belajar siswa bersifat searah. Artinya semakin tinggi kemapuan metakognisi maka
hasil belajar siswa juga semakin meningkat. Hubungan kedua variable termasuk
dalam kategori sangat kuat. Ini berarti peningkatan kemapuan metakognisi
memberikan dampak secara signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
• Karena r=0,976 berarti ada hubungan positif antara kemampuan metakognisi dan
kecerdasan verbal. Ini berarti semakin tinggi kecerdasan verbal maka kemapuan
metakognisi semakin meningkat. Hubungan kedua variable termasuk kategori
sangat signfikan.
• Karena r=0,960 maka ada hubungan positif antara kecerdasan verbal dan hasil
belajar siswa. Ini berarti tinggi kecerdasan verbal maka hasil belajar siswa semakin
meningkat. Hubungan kedua variable termasuk sangat kuat.
f. Uji Signifikansi Simultan
 Berdasarkan hasil SPSS pengaruh variable kemampuan metakognisi dan kecerdasan
verbal terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,976 (R) termasuk kategori sangat kuat.
Sedangkan kontribusi secara simultan kedua variable terhadap kinerja guru sebesar
0,953=95,3% (R square)
 Dari hasil SPSS diperoleh F = 120.753,541 > F(0.05;2;12)=3,885 berarti Ho ditolak.
 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara
kemampuan metakognisi dan kecerdasan verbal terhadap hasil belajar siswa.
F. ANALISIS REGRESI
Buatlah data dummy 3 variabel (x1, x2, y) dengan 20 data untuk dapat dilakukan uji regresi
ganda !
Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara kemampuan metakognisi dan
kecerdasan verbal terhadap prestasi siswa. Untuk keperluan tersebut, peneliti menyebarkan
angket kepada 15 orang siswa untuk mengisi 10 pertanyaan terkait kemampuan metakognsi.
Setiap pertanyaan diberi skor menggunakan skala Likert (1-5). Dan tes kecerdasan verbal
dengan 10 pertanyaan. Skor prestasi siswa digunakan skor PTS. Data hasil kemampuan
metakognisi, kecerdasan verbal dan perstasi disajikan pada tabel berikut. Selanjutnya,
dengan menggunakan taraf kepercayaan 95%, ujilah apakah ada hubungan yang signifikan
antara kemampuan metakognisi dan kecerdasan verbal terhadap prestasi siswa.
a. Data Dummy
KECERDASAN
No METAKOGNISI VERBAL PRESTASI
1 12 50 68
2 12 50 70
3 16 60 72
4 16 60 78
5 20 60 80
6 24 70 80
7 24 70 82
8 28 70 84
9 28 70 85
10 32 80 86
11 32 80 88
12 32 80 90
13 36 90 92
14 36 90 95
15 40 100 96
16 32 80 82
17 32 70 84
18 36 80 88
19 12 60 80
20 28 90 65
b. Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi guru dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara motivasi guru dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru
c. Hipotesis statistic
𝐻0 : 𝛽 = 0
𝐻𝑎 : 𝛽 ≠ 0
d. Taraf kepercayaan 95%
e. Kaidah uji: F hitung ≤ F table maka Ho diterima
f. Hasil Regresi dengan SPSS
Correlations
HASIL
METAKOGNISI VERBAL BELAJAR
METAKOGNISI Pearson Correlation 1 .912** .777**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 20 20 20
VERBAL Pearson Correlation .912** 1 .653**
Sig. (2-tailed) .000 .002
N 20 20 20
HASIL BELAJAR Pearson Correlation .777** .653** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002
N 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

• Hubungan antara kemampuan metakognisi dengan hasil belajar siswa sebesar


0,777 (kategori kuat).
• Hubungan antara kecerdasan verbal dengan hasil belajar siswa sebesar 0,653
(kategori kuat)
g. Model Summary

Model Summary
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of Sig. F
Model R Square R Square the Estimate R Square Change F Change df1 df2 Change
1 .788a .622 .577 5.562 .622 13.959 2 17 .000
a. Predictors: (Constant), VERBAL, METAKOGNISI

• Kontribusi variable kemampuan metakognisi dan kecerdasan verbal terhadap hasil


belajar siswa sebesar 0,622 atau 62,2%.
h. Uji model regresi
Hipotesis penelitian:
Ho: Model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar siswa yang
dipengaruhi oleh kemampuan metakognisis dan kecerdasan verbal
Ha: Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar siswa yang
dipengaruhi oleh kemampuan metakognisi dan kecerdasan verbal
Taraf kepercayaan 95%
Kaidah uji: F hitung < F table maka Ho diterima atau Sig > 𝛼 Ho diterima
i. Table Anova
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 863.774 2 431.887 13.959 .000b
Residual 525.976 17 30.940
Total 1389.750 19
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR
b. Predictors: (Constant), VERBAL, METAKOGNISI

• Dari table anova diperoleh Sig =0,000> 0,05 (taraf signifikansi) berarti Ho
ditolak
• Kesimpulan: Model regresi dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar
siswa yang dipengaruhi oleh kemampuan metakognisis dan kecerdasan verbal
j. Persamaan Regresi

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 69.845 8.980 7.778 .000
METAKOGNISI 1.028 .347 1.074 2.959 .009
VERBAL -.202 .225 -.326 -.897 .382
a. Dependent Variable: HASIL BELAJAR

• Y=69,845 + 1,028X1 - 0,202X2


• Maknanya: Seorang siswa dengan skor kemampuan metakognisi dan
kecerdasan verbal nol (X=0) maka skor hasil belajar siswa sebesar 69,845
k. Menguji validitas Persamaan regresi
Berdasarkan tabel coefficient diperoleh t-hitung = 2,959 dan t-table (0,025; 60-3) = t-
table (0,025;58)=2,000
• Karena t hitung > t table maka Ho ditolak, Berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara kemampuan metakognisi dengan hasil belajar siswa
• Diperoleh t hitung =- 8,97 dan t-table (0,025; 60-3) = t-table (0,025;57)=2,000
• Karena t hitung < t table maka Ho diterima, Berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara kecerdasan verbal dengan hasil belajar siswa

l.

Anda mungkin juga menyukai