Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS 2 SD PADA

PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH

Rizky Esti Utami


Fakultas Pendidikan MIPA IKIP PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24
e-mail: rizkyesti@gmail.com

$EVWUDFW'LI¿FXOW\$QDO\VLVRI6HFRQG*UDGHUVRI(OHPHQWDU\6FKRRO6WXGHQWVLQ/HDUQLQJ&RXQWLQJ
2SHUDWLRQRI&RXQWLQJ1XPEHUV7KLVVWXG\LVDTXDOLWDWLYHVWXG\ZKLFKLVDLPHGDW  'HWHUPLQHDQ\
GLI¿FXOWLHVH[SHULHQFHGE\VWXGHQWVLQOHDUQLQJDGGLWLRQDQGVXEWUDFWLRQRIQDWXUDOQXPEHUV  GHWHUPLQH
WKHFDXVHRIWKHGLI¿FXOWLHVH[SHULHQFHGE\VWXGHQWVLQOHDUQLQJWKHRSHUDWLRQVRIDGGLWLRQDQGVXEWUDFWLRQ
QDWXUDOQXPEHUV  .QRZLQJKRZWRVROYHWKHSUREOHPVIDFHGE\VWXGHQWV7KHSRSXODWLRQLQWKLVVWXG\
ZDVHOHPHQWDU\VFKRROVWXGHQWVLQ3XUZRVDULJUDGH7KHVDPSOHVLQWKLVVWXG\ZHUHVWXGHQWVWDNHQE\
VLPSOHUDQGRPVDPSOLQJ'DWDFROOHFWLRQZDVSHUIRUPHGE\WKHPHWKRGRIGRFXPHQWDWLRQTXHVWLRQQDLUHV
REVHUYDWLRQDQGWHVWV7KHUHVXOWVVKRZHGWKDWWKHUHDUHPDQ\VWXGHQWVZKRDUHH[SHULHQFLQJGLI¿FXOWLHVLQ
DULWKPHWLFRSHUDWLRQVHVSHFLDOO\UHJDUGLQJWKHVXPRIQDWXUDOQXPEHUVDQGDUHGXFWLRQLQERUURZLQJVWRUH

NH\ZRUGVDQDO\VLVRIGLI¿FXOWLHVDULWKPHWLFRSHUDWLRQV

Abstrak : Abstrak: Analisis Kesulitan Siswa Kelas 2 SD pada Pembelajaran Operasi Hitung Bilan-
JDQ&DFDKPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk (1) Mengetahui kesulitan
apa saja yang dialami siswa dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, (2) Men-
getahui penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, (3). Mengetahui cara pemecahan masalah dalam menghadapi kesulitan siswa. Populasi
dalam penelitian ini adalah 45 siswa SD Purwosari kelas 2. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 siswa
yang diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi,
angket, observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam operasi hitung bilangan cacah khususnya mengenai penjumlahan menyimpan dan pengu-
rangan meminjam.

Kata kunci: analisis kesulitan, operasi hitung

Pembelajaran matematika memiliki peran Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar


penting dalam pembangunan suatu bangsa me- merupakan suatu pembelajaran yang menuntut
lalui penanaman berbagai kemampuan berpikir anak untuk mengenal dasar-dasar ilmu matema-
yang secara efektif menunjang terhadap ke- tika. Salah satu tujuan pendidikan dasar adalah
mampuan siswa dalam menghadapi kemajuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
IPTEK dan perubahan tatanan dunia. Matema- kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
tika dianggap sebagai kemampuan kunci yang untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
harus dimiliki siswa yang berperan dalam mem- lebih lanjut (Mansur, 2007: 29). Salah satu kom-
bentuk pola pikir logis, sistematis, analitis, kri- ponen untuk mencapai tujuan tersebut adalah
tis dan kreatif serta untuk menunjang terhadap pembelajaran matematika tingkat sekolah dasar.
penguasaan sebagian besar bidang-bidang studi Untuk itu penanaman konsep matematika harus
yang lainnya. Di sisi lain, matematika dianggap benar-benar kuat agar tidak terjadi kekeliruan
sebagai kemampuan dasar yang harus dimiliki sampai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
oleh setiap orang agar dapat beradaptasi dalam Matematika yang tercantum dalam kuri-
kehidupan bermasyarakat dan kemajuan IPTEK. kulum SD adalah matematika yang telah dipi-
Untuk itu pembelajaran matematika harus dita- lih dan disederhanakan dan disesuaikan dengan
namkan sebagai pondasi yang kuat sejak dini. SHUNHPEDQJDQEHU¿NLUVLVZD6'0HQJDMDUNDQ

22
Rizky Esti Utami, Analisis Kesulitan Siswa Kelas... 23

matematika kepada siswa SD sesungguhnya ti- dalam berhitung meskipun oleh gurunya sudah
daklah terlalu sulit. Hal utama untuk menarik diajarkan. Mereka masih tampak bingung men-
minat belajar siswa terhadap matematika adalah genai proses mendapatkan suatu hasil dari peng-
menciptakan suasana senang dalam belajar hitungan tersebut.
matematika. Salah satu caranya adalah dengan Berdasarkan hasil tes semester siswa SD Pur-
memasukkan materi pelajaran dalam suasana wosari tahun 2011 dalam pelajaran matematika
permainan. masih banyak siswa yang mengalami kesulitan
Keberhasilan dari suatu pembelajaran meru- dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung
pakan tujuan utama seorang guru sebagai pelak- bilangan cacah. Hal ini bisa dilihat pada rata-
sana pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, rata hasil tes semester yaitu 6,1.
berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tu- Berangkat dari permasalahan diatas penulis
juan tersebut. Dalam pembelajaran komponen merasa tertarik untuk mencari kesulitan apa saja
utamanya adalah guru dan siswa disamping yang dialami oleh siswa dalam operasi hitung
komponen-komponen lain sebagai pendukung. bilangan cacah, akan tetapi dalam hal ini hanya
Ditinjau dari komponen guru, maka seorang akan membahas tentang operasi penjumlahan
guru harus mampu membimbing siswa sehing- dan pengurangan pada bilangan cacah.
ga dapat mengembangkan pengetahuannya ses- Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan be-
uai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. berapa permasalahan yaitu, (1) Apa saja kesu-
Dalam hal ini guru harus menguasai sepenuh- litan yang dialami siswa dalam pembelajaran
nya materi yang diajarkan dengan menggunakan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
metode yang tepat dan menyenangkan sehingga cacah? (2) Apa penyebab kesulitan yang dialami
membantu siswa dalam menguasai pelajaran. siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan
Ditinjau dari komponen siswa , keberhasilan dan pengurangan bilangan cacah? (3) Bagaima-
belajar sangat ditentukan oleh kemauan berlatih na pemecahan masalahnya dalam menghadapi
dan juga konsep-konsep awal yang telah diteri- kesulitan siswa tersebut?
ma sebelumnya. Pada kenyataannya ketidakber- Penelitian ini dilakukan dengan tujuan un-
hasilan siswa dalam belajar seringkali diakibat- tuk mendiskripsikan (1) Kesulitan yang dialami
kan karena kemauan berlatih sangat kurang dan siswa dalam pembelajaran operasi penjumlahan
minimnya konsep awal yang diterima. dan pengurangan bilangan cacah, (2) Penyebab
Seringkali kita mendengar bahwa matema- kesulitan yang dialami siswa dalam pembela-
tika dipandang sebagai mata pelajaran yang jaran operasi penjumlahan dan pengurangan
kurang diminati atau bahkan dihindari oleh bilangan cacah, (3) Pemecahan masalah dalam
sebagian siswa, padahal siswa seharusnya me- menghadapi kesulitan siswa tersebut.
Q\DGDUL EDKZD NHPDPSXDQ EHU¿NLU ORJLV UD-
sionalis, kritis, cermat dan efektif yang men- METODE
jadi ciri matematika sangat dibutuhkan. Karena Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti me-
itu, kreativitas dalam mengajarkan matematika milih 45 siswa kelas 2 Purwosari. Peneliti me-
merupakan faktor kunci agar matematika men- milih subyek penelitian kelas 2 karena pada
jadi pelajaran yang menarik di kelas. kelas tersebut materi operasi hitung bilangan ca-
Menurut informasi guru, beberapa siswa di- cah merupakan materi fundamental yang mem-
antaranya sudah lancar dalam berhitung khusus- bekali siswa dalam mempelajari matematika
nya penjumlahan dan pengurangan, akan tetapi yang lebih komplek.
banyak anak juga yang masih belum paham Rancangan pada penelitian ini menggunakan
24 Jurnal Edutama Vol. 1, No.1 Januari 2014

restrospektif, yakni menemukan wujudnya di *DPEDU+DVLO3HQ\HOHVDLDQVLVZD


lapangan. Tekhnik pengumpulan data meng-
gunakan metode tes. Istrumen penelitian yang
digunakan pada penelitian ini berupa soal oper-
asi hitung penjumlahan dan pengurangan angka
satuan sampai puluhan. Soal yang digunakan
instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

*DPEDU+DVLO3HQ\HOHVDLDQVLVZD

Hasil penyelesaian masalah dalam instrumen


penelitian ini kemudian dianalisis menggunak- Analisis Kesalahan
an metode analisis data kualitatif meliputi tiga Analisis kesalahan pada pemahaman algorit-
prosedur, yakni reduksi data, penyajian data, ma penjumlahan menyimpan. Jawaban siswa
GDQSHQDULNDQNHVLPSXODQVHUWDYHUL¿NDVL no 4 banyak sekali siswa yang menjawab salah.
Dilihat dari beberapa jawaban siswa, banyak
HASIL DAN PEMBAHASAN anak yang sudah mengenal konsep suatu pen-
Hasil jumlahan. Umumnya mereka menjumlahkan
Hasil penyelesaian soal yang diberikan kepa- dari satuan terlebi dahulu. Tapi ketika mereka
da siswa kelas 2 SD Purwosari yang berjumlah menjumpai suatu penjumlahan menyimpan
45 siswa yang menjawab salah per item sebagai banyak siswa yang hanya menjumlahkan tanpa
berikut. melakukan proses penyimpanan suatu bilangan.
7DEHO $QDOLVLV .HVDODKDQ 6LVZD GDODP 2SHUDVL Analisis kesalahan pemahaman algoritma
Hitung Bilangan Cacah pengurangan meminjam. Jawaban siswa no
8, banyak sekali terjadi kesalahan dalam pen-
gurangan. Padahal secara konsep siswa sudah
melakukan langkah-langkah pengurangan den-
gan benar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban
siswa bahwa banyak siswa yang melakukan
pengurangan dengan mengurangkan bilangan
besar dengan bilangan kecil.
Dari Beberapa analisis jawaban siswa SD
Hasil pekerjaan dari sebagian siswa yang dari hasil terlihat bahwa banyak sekali anak-
menjawab salah: anak SD yang kesulitan dalam menjumlahkan
bilangan disimpan dan menguragkan bilangan
Rizky Esti Utami, Analisis Kesulitan Siswa Kelas... 25

yang pengurangnya mengandung angka yang GLDMDUNDQSHQJXUDQJDQPHPLQMDP"


lebih besar. 6LVZD.D\DNQ\DVXGDK
3HQHOLWL$SDLWXSHQJXUDQJDQPHPLQMDP"
Analisis Hasil Wawancara 6LVZD3LQMDPDQJNDVHEHODKQ\D
Berikut ini adalah hasil wawancara petikan Dari petikan hasil wawancara tersebut terli-
wawancara dengan subyek no 27 adalah sebagai hat bahwa terjadi kekeliruan algoritma subyek
berikut: baik dalam menjumlahkan dan mengurangkan
3HQHOLWL 'DUL VRDO QR  NHQDSD MDZDEDQQ\D suatu bilangan cacah.
VHSHUWLLWX"
6LVZD.DUHQDVD\DPHQJKLWXQJGHQJDQVXVXQ Pembahasan
NHEDZDK\DLWXNHPXGLDQ Adanya siswa yang melakukan penjumlahan
3HQHOLWL%HUDSDNDK" menyimpan secara langsung tanpa melakukan
6LVZD proses menyimpan bilangan, memberikan gam-
3HQHOLWL %DJDLPDQD NDPX PHQXOLV  SDGD baran bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
RSHUDVL SHQJXUDQJDQ EHUVXVXQ memahami algoritma penjumlahan menyimpan.
WHUVHEXW" Dari hasil wawancara secara konsep siswa su-
6LVZD6D\DWXOLVDQJNDVDMD dah mampu memahami konsep penjumlahan,
3HQHOLWL/DOXDQJNDQ\DNHPDQD" akan tetapi siswa masih bingung dengan algorit-
6LVZD7LGDNGLWXOLV ma penjumlahan. Terllihat bahwa siswa tidak
3HQHOLWL0HQJDSD" melakukan proses menyimpan sutu bilangan
6LVZD .DUHQD \DQJ GLWXOLV DQJND GLEHODNDQJ Hal ini kemungkinan disebabkan karena guru
VDMD kurang bervariatif dalam memberikan soal yang
3HQHOLWL0HQJDSDELVDVHSHUWLLWX" berkaitan dengan penjumlahan pengurangan bi-
6LVZD<DVD\DWLGDNWDX6D\DELQJXQJ langan cacah.
Petikan wawancara dengan subyek no 35 adalah Berdasarkan hasil wawancara, banyak anak
sebagai berikut: juga yang belum memahami algoritma pengu-
3HQHOLWL 'DUL VRDO QRPRU  EDJDLPDQD NDPX rangann meminjam. Hal ini dimungkinkan kare-
PHQGDSDWMDZDEDQVHSHUWLLWX" na terjadi adanya miskonsepsi bahwa mereka
6LVZD 7LQJJDO GLNXUDQJL VDMD  NHPXGLDQ beranggapan untuk mengurangkan suatu bilan-
 gan harus dimulai dari bilangan besar.
3HQHOLWL 0HQJDSD  SDGDKDO VRDOQ\D NDQ Penyebab kemungkinan yang lain adalah
" guru kurang bervariatif dalam memberikan
6LVZD'LNXUDQJLVDWXSHUVDWXGDULEHODNDQJ pembelajaran untuk siswanya.Kemungkinan
3HQHOLWL .DODX GLNXUDQJL VDWX SHUVDWX GDUL langsung diajarkan cara cepatnya saja tanpa
EHODNDQJ MLND SHQJXUDQJDQ GLVXVXQ memperkenalkan awal proses bagaimana bisa
NH EDZDK PHQJDSD NDPX WLGDN menjawab seperti itu, jadi membuat anak ter-
PHQJXUDQJL" kadang bingung sendiri bahkan tidak mengerti
6LVZD<DWLGDNELVD akan maksud yang disampaikan.
3HQHOLWL/DOX" Alternatif Pemecahan Masalah untuk kesu-
6LVZD .DODX SHQJXUDQJDQ NDQ VHKDUXVQ\D litan dalam memahami algoritma penjumlahan
ELODQJDQEHVDUGLNXUDQJLNHFLO.DODX menyimpan.
\DWLGDNELVD Pertama: Memberikan pengertian kepada
3HQHOLWL 6HEHOXPQ\D NDPX VXGDK SHUQDK siswa bahwa hasil dari penjumlahan semua bi-
26 Jurnal Edutama Vol. 1, No.1 Januari 2014

langan itu penting. Jadi bilangan tersebut harus Ketiga: Melibatkan siswa dalam permainan
ditulis semua tanpa ada yang dihilangkan. penjumlahan dengan cara bermain peran dengan
Kedua: Memberikan pembelajaran kepada menggunakan benda-benda kongkret.
siswa dengan memberikan variasi-variasi soal Keempat: Menggunakan alat peraga nilai
untuk mengetahui perbedaan penjumlahan me- tempat guru mengajarkan siswa mengenai pem-
nyimpan dan tanpa menyimpan. belajaran penjumlahan menyimpan.
Berikut adalah bentuk alat peraganya:

Kelima: Mengajarkan ke siswa penjumlahan Alternatif kesulitan siswa dalam memahami


bersusun untuk menyelesaikan masalah penjum- algoritma pengurangan meminjam.
lahan menyimpan. Caranya dengan memberikan Pertama: Menjelaskan pengertian pada siswa
kotak kecil diatas penjumlahan yang berfungsi bahwa untuk pengurangan suatu bilangan bukan
sebagai kotak penyimpanan bilangan. Kotak berarti harus mengurangi dari bilangan besar ke
penyimpanan tersebut tidak ditulis dikolom sat- kecil tapi harus urut dari dari bilangan pertama
uan tapi dikolom puluhan dan seterusnya. ke bilangan kedua.
Contoh: Kedua: Memberikan pembelajaran kepada
siswa dengan memberikan variasi-variasi soal
untuk mengetahui perbedaan pengurangan me-
minjam dan tanpa meminjam.
Ketiga: Melibatkan siswa dalam permainan
Keenam: Memberikan banyak latihan-latihan pengurangan dengan cara bermain peran dengan
soal yang bervariasi secara berulang-ulang agar menggunakan benda-benda kongkret.
pemahaman siswa akan algoritma penjumlahan Keempat: Dengan menggunakan alat peraga
menyimpan semakin kuat. nilai tempat guru mengajarkan siswa mengenai
Ketujuh: Guru memperkuat algoritma siswa pembelajaran penjumlahan menyimpan.
dengan cara memberi pemanasan mengenai
penjumlahan meminjam selama kurang lebih 5
menit sebelum pelajaran dimulai sehingga den-
gan adanya pembelajaran yang berulang-ulang
tiap harinya, siswa menjadi lebih mengerti dan
paham.
Rizky Esti Utami, Analisis Kesulitan Siswa Kelas... 27

Berikut adalah bentuk alat peraganya:

dalam mengatasi kesulitan yang dialami siswan-


Kelima: Dengan penjumlahan bersusun.
ya.
Melihat beberapa kasus kesulitan siswa
dalam hal ini, diberikan beberapa alternative
pemecahan masalah diantaranya yaitu:
Pertama: Memberikan soal-soal yang berva-
Keenam: Untuk memperkuat algoritma
riasi kepada siswa baik mengenai penjumlahan
siswa, sebaiknya 5 menit sebelum pelajaran
maupun pengurangan.
dimulai siswa diberi pemanasan mengenai pen-
Kedua: Melibatkan agar siswa berperan ak-
jumlahan meminjam sehingga dengan adanya
tif dalam pembelajaran yaitu dengan pemainan
pembelajaran yang berulang-ulang tiap harinya,
bermain peran pejumlahan dan pengurangan
siswa menjadi lebih mengerti dan paham.
dengan menggunakan benda konkret.
Ketiga: Menggunakan alat peraga.
SIMPULAN
Keempat: Memberikan pembelajaran secara
Berdasarakan hasil yang diperoleh dari la-
berulang-ulang yaitu 5 menit sebelum pembela-
pangan, baik dari melalui tes yang diuji cobakan
jaran dimulai siswa diberikan pemanasan men-
kepada siswa dan melalui wawancara siswa,
genai penjumlahan dan pengurangan sehingga
tampak bahwa banyak sekali siswa yang men-
siswa benar-benar paham.
galami kesulitan dalam operasi hitung bilangan
cacah khususnya mengenai penjumlahan meny- DAFTAR RUJUKAN
impan dan pengurangan meminjam.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh guru Darmadi, H. 2009. .HPDPSXDQ 0HQJDMDU
kurang variatif dalam memberikan soal, dan *XUX: Landasan Konsep dan Implentasinya.
metode pembelajarannya kemungkinan masih Bandung: Alfabeta.
belum menarik bagi siswanya sehingga siswa
kurang memperhatikan penjelasan yang diberi- Herman, Suherman. 2003. 6WUDWHJL 3HPEHOD
MDUDQ 0DWHPDWLND .RQWHPSRUHU  Bandung:
kan oleh guru. Dengan adanya penulisan ini, di-
UPI.
harapkan dapat menambah referensi bagi guru
28 Jurnal Edutama Vol. 1, No.1 Januari 2014

Majid, A. 2009. 3HUHQFDQDDQ 3HPEHODMDUDQ Takahashi, A. 2006. &RPPXQLFDWLRQDV3URFHVV


0HQJHPEDQJNDQ6WDQGDU.RPSHWHQVL*XUX. IRU6WXGHQWWR/HDUQ0DWKHPDWLFDO(online),
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (http://www.criced.tsukuba.ac.jp/math/apec/
apec2008/papers/PDF/14.Akihiko_Taka-
Sugiyono. 2008. 0HWRGH3HQHOLWLDQ.XDQWLWDWLI hashi_USA.pdf.
.XDOLWDWLIGDQ5 '. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai