Penelitian
Heru Kristiyono *)
Abstrak
embelajaran matematika yang monoton dan anggapan bahwa matematika adalah pelajaran
yang sulit, dapat menjadi faktor penyebab kegagalan pembelajaran matematika. Minat
siswa pada pelajaran matematika dapat dibangkitkan melalui pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAKEM). Salah satu metode PAKEM adalah Metode Permainan
Kartu. Metode ini sangat digemari oleh siswa usia sekolah dasar. Hasil penelitian yang dilakukan di
SDK BPK PENABUR Rengasdengklok tahun 2007, membuktikan bahwa pendapat yang menganggap
bahwa pelajaran matematika itu sulit dan tidak disukai siswa ternyata tidak benar. Sebagian besar
siswa kelas III sampai VI yang jumlahnya 92 orang memilih pelajaran matematika sebagai mata
pelajaran kegemaran.
Monotonous instruction in mathematics and the opinion that mathematics is a difficult subject could
become one of the reasons causing the failure of teaching and learning mathematics. How ever, this
problem can be overcome by applying instructional methods which can create active, creative, effective,
and joyfull learning. One of the methods is playing card which the students are fond of. The effectivenes
of this method in motivating the students to learn mathematics has been proved by the research
conducted in Primary School of BPK PENABUR in Rengasdengklok. Most of the students of grade 3
through 6 chose mathematics as their favorite subject after having experience of learning mathematics
with this method.
Pendahuluan
Dengan diberlakukannya Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), pada tahun 2004 dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pada tahun 2006, maka di setiap sekolah
diwajibkan menetapkan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata
pelajaran. Setiap siswa yang nilai ulangannya
belum mencapai KKM yang ditetapkan maka
siswa tersebut diwajibkan mengikuti Program
Perbaikan atau yang kita kenal dengan Remidial.
Persamaan yang unik dari setiap kebijakan
sekolah, adalah KKM mata pelajaran matematika
selalu menduduki peringkat terbawah
3.
4.
Pokok Bahasan
Perkalian dan Pembagian Bilangan Dasar
Tempat penelitian
SD BPK PENABUR Rengasdengklok
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang
dikemukakan, masalah penelitian dirumuskan
sebagai berikut. Bagaimana mengatasi kesulitan
siswa dalam Pelajaran Matematika Pokok
Bahasan Perkalian dan Pembagian di SD BPK
PENABUR Rengasdengklok
Rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai
berikut.
1. Bagaimana kegemaran siswa terhadap mata
pelajaran matematika?
2. Bagaimana penguasaan siswa dalam
konsep perkalian dan pembagian dalam
matematika.
3. Bagaimana mengatasi kesulitan siswa dan
mempelajari pokok bahasan perkalian dan
pembagian.
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Pembatasan Masalah
Manfaat Penelitian
Bagi siswa:
1. Menumbuhkembangkan perasa-an senang
siswa terhadap pelajaran matematika.
2. Meningkatkan kemahiran berhitung
perkalian dan pembagian
Bagi guru:
Dapat mengembangkan pembelajaran Matematika yang menyenangkan siswa, melalui
metode permainan kartu.
Bagi Sekolah:
Meningkatnya nilai hasil pembelajaran
Matematika siswa SDK BPK PENABUR
Rengasdengklok.
Kajian Teoritis
1. Operasi Perkalian
Sufyani Prabawanto dan Puji Rahayu (2006:55)
menyatakan, operasi perkalian pada bilangan
bulat pada hakekatnya adalah operasi
penjumlahan yang dilakukan secara berulang.
Oleh sebab itu untuk memahami konsep
perkalian pada bilangan bulat ini, tentunya
konsep penjumlahan dan keterampilan
menghitung pada bilangan bulat harus sudah
dikuasai dengan baik. Hal ini dikarenakan
operasi perkalian pada bilangan bulat positif
dengan positif dan bulat positif dengan negatif
secara umum membutuhkan landasan
pengertian penjumlahan. Sedangkan untuk
operasi perkalian pada bilangan bulat negatif
dengan positif dan bilangan negatif dengan
negatif penjelasan dengan melalui penjumlahan
berulang akan mengalami kesulitan.
Pembahasannya akan menggunakan pola atau
analogi dari perkalian yang berkurang secara
teratur.
Bilangan bulat dapat dikelompokan ke
dalam tiga kelompok, yaitu bilangan bulat
negatif, nol dan bilangan bulat positif. Dengan
tidak memasukan bilangan nol, maka perkalian
bilangan bulat dapat dikelompokan menjadi 4
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat positif.
b. Perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif.
c. Perkalian bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat positif.
d. Perkalian bilangan bulat negatif dengan
bilangan bulat negatif.
Namun yang hendak dipaparkan pada
kajian teoritis di sini hanyalah perkalian
bilangan bulat positif dengan perkalian
bilangan bulat positif.
Untuk mendapatkan hasil perkalian
bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
positif, yaitu dengan cara menggunakan
penjumlahan berulang. Selanjutnya perhatikan
contoh berikut.
a. 5 x 2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10
b. 6 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 24
c. 4 x 8 = 8 + 8 + 8 + 8 = 32
Operasi perkalian bilangan bulat positif
dengan bilangan bulat positif dapat juga
diperagakan dengan menggunakan garis
Jurnal Pendidikan Penabur - No.10/Tahun ke-7/Juni 2008
-3 -2 -1 0
3 4
9 10 11 12 13
a.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kartu Pertama
Keterangan :
Kearah Kiri, Kartu pertama 20 dan 4 x 3. Kartu
4 x 3 ditutup dengan 12, kartu 3 x 2 ditutup
dengan 6 dan seterusnya.
Kearah Kanan, Kartu pertama 20 dan 4 x 3.
Kartu 20 ditutup dengan 5 x 4, kartu 8 ditutup
dengan 4 x 2, kartu 9 ditutup dengan 3 x 3 dan
seterusnya sampai kartu habis atau tidak bisa
dimainkan lagi.
Permainan ini harus dilakukan secara
berkelompok (tigalima orang di setiap
kelompoknya). Diusahakan dalam satu
kelompok dicampur antara siswa yang sudah
Mahir, Cukup Mahir dan Belum Mahir. Dengan
demikian secara tidak langsung siswa yang
sudah mahir akan menjadi tutor sebaya.
Untuk mahir perkalian dan pembagian
bilangan dasar diperlukan tiga paket kartu,
setiap paket berisi 40 kartu. Tiga paket kartu
tersebut adalah :
Paket 1 : Perkalian bilangan kecil dengan
bilangan kecil (5 x 5 sampai 2 x 2)
Paket 2 : Perkalian bilangan besar dengan
bilangan besar (9 x 9 sampai 6 x 6)
Paket 3 : Perkalian bilangan besar dengan
bilangan kecil (9 x 5 sampai 6 x 2)
Kartu :
Contoh Paket 1 :
Perkalian bilangan kecil
dengan bilangan kecil
a.
b.
c.
d.
e.
5 x 5 = 25
5 x 4 = 20
5 x 3 = 25
5 x 2 = 20
4 x 4 = 16
a.
b.
c.
d.
e.
4x3 =
4x2 =
3x3 =
3x2=
2x2=
12
8
9
6
4
Metodologi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD BPK PENABUR
Rengasdengklok pada tanggal 17 sampai
dengan tanggal 28
September 2007
dengan responden
Jumlah
semua murid SD
Kelas
Siswa
BPK PENABUR
Rengasdengklok
III
29
kelas III sampai
IV
18
dengan kelas VI
(tidak ada kelas
V
23
paralel) dengan
jumlah siswa 92
VI
22
siswa.
Penelitian dilakukan
Total
92
Responden
dengan kunjungan
langsung ke tiap
kelas dalam dua
tahap yaitu tahap pengisian angket dan tahap pengerjaan soal evaluasi.
1. Pengisian Angket
Setiap siswa dibagikan lembar angket, yang di
dalamnya mengharuskan siswa memilih satu
mata pelajaran yang paling digemari di antara 8
mata pelajaran yang disajikan oleh guru kelas.
Contoh angket tersebut sebagai berikut.
Angket Kegemaran Siswa Terharap Mata Pelajaran yang Disajikan oleh Guru Kelas
Berikanlah tanda v (Ceklist) pada matapelajaran yang paling kamu sukai !
Pendidikan Agama Kristen
Sains
Pendidikan Kewarganegaraan
Pengetahuan Sosial
Bahasa Indonesia
Matematika
1.
2.
3.
4.
5.
... x ... = 15
... x ... = 18
... x ... = 24
... x ... = 28
... x ... = 35
35
30
25
Jumlah Siswa
20
15
10
5
6 . . . . x . . . = 42
7. ... x ... = 48
8. ... x ... = 54
9. ... x ... = 63
10. ... x ... = 72
0
PAK
Hasil Penelitian
1.
Mata Pelajaran
B. Ind
Mtk
Sain
P. Sos
Orkes
SBK
No
PKn
Jumlah
Siswa
1.
13
4,3%
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2,2%
3.
Bahasa Indonesia
4,3%
4.
Matematika
19
20, 7%
5.
Sain
11
12,0%
6.
Pengetahuan Sosial
4,3%
7.
9,8%
8.
30
32,6%
Mata Pelajaran
1.
SBK
32,6%
2.
Matematika
20,7%
3.
PAK
14,1%
4.
Sains
12,0%
5.
Orkes
9,8%
6.
B. Ind
4,3%
7.
P. Sosial
4,3%
8.
PKn
2,2%
Jumlah
100%
3.
No
Kelas
1.
Jumlah
Mahir
C ukup
Mahir
Belum
Mahir
III
14
(48,3%)
5
(17,2%)
10
(34,5%)
29
(100%)
2.
IV
7
(38,9%)
6
(33,3%)
5
(27,8%)
18
(100%)
3.
6
(26,1%)
8
(34,8%)
9
(39,1%)
23
(100)
4.
VI
14
(63,6%)
5
(22,8%)
3
(13,6%)
22
(100%)
41
(44,6%)
24
(26,1%)
27
(29,3%)
92
(100%)
Jumlah
Saran
Teknik menghapal perkalian dan pembagian
untuk siswa usia Sekolah Dasar agar siswa
Mahir berhitung sudah tidak zamannya lagi.
Cara itu membosankan siswa, hasilnya tidak
10
Daftar Pustaka
Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang. (2006).
Kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Karawang : Dinas Pendidikan
Kasbolah, Kasihani (1998). Penelitian tindakan
kelas. Malang: Depdikbud
Prabowo, S. dan Rahayu, Puji. (2006). Bilangan.
Bandung: UPI Press
Rukmana A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan
kelas. Bandung: UPI Press
_______. (1996). Metoda mengajar matematika
di SD. Pelatihan Matematika Guru SD
dan SLTP BPK PENABUR, 12-17
Februari 1996. Yogyakarta: PPPG
Matematika
Surya, Yohanes (2006). Matematika itu asyik 2B.
Jakarta: PT. Armandelta Selaras