Anda di halaman 1dari 61

dr. Prasetiyawan, Sp.

KJ(K)
ALKOHOL
 Golongan A : kadar etanol 1 – 5%
Bir, shandy
 Golongan B : kadar etanol 5-20%
Anggur
 Golongan C : kadar etanol 20-55%
Whisky, brandy

 Miras tradisional : brem, ciu, tuak, arak


ALKOHOL
INTOKSIKASI ALKOHOL
 Gangguan kesadaran
(bergantung pada kadar etanol)
 Gangguan kognitif
 Gangguan persepsi
 Gangguan afektif
 Gangguan perilaku
 Perubahan faal
 Aspirasi isi lambung ke paru-paru → kematian
INTOKSIKASI RINGAN
ALKOHOL
 Euforia
 Disartria (cadel)
 Drowsiness (mengantuk)
 Ataksia
 Nistagmus
 Hipoglikemia (walaupun konsentrasi relatif rendah)
INTOKSIKASI BERAT
ALKOHOL
 Bradikardia
 Hipotensi
 Hipotermia
 Kejang
 Stupor
 Koma
 Berhentinya pernafasan
KEADAAN PUTUS ALKOHOL (1)
 Halusinasi, ilusi
 Kejang, dalam 12-48 jam
 Delirium tremens
 Gemetar
 Keluhan gastrointestinal
 Muka kemerahan seperti kepiting rebus
 Konjungtiva mata kemerahan
KEADAAN PUTUS ALKOHOL (2)
 Kelemahan umum
 Insomnia
 Mudah kaget, cemas dan marah
 Rindu dengan minuman beralkohol
 Mudah tersengal, nafas pendek dan berkeringat
 Hipertensi
 Kadang-kadang disritmia
KOMPLIKASI MEDIS
ALKOHOL
 Gastritis alkoholik
 Hepatitis alkoholik
 Sirosis alkoholik
 Perdarahan akibat varises alkoholik
 Pankreatitis
 Kardiomiopati
 Disfungsi seksual
 Trauma fisik
 Ensefalopati Wernicke
 Demensia alkoholik
KOMPLIKASI PSIKIATRI
ALKOHOL
 Delirium tremens
 Halusinosis alkoholik
 Kecemburuan patologis
 Depresi
 Psikosis Korsakov
OPIOID
 Opium
 Morfin, hidromorfin
 Diamorfin : heroin, smack, horse, dope
 Kodein
 Metadon
 Oksikodon
 Levorfanol
 Pentazosin, meperidin
 Propoksifen
BUNGA & BUAH
OPIUM
HEROIN
INTOKSIKASI OPIOID
 Penekanan SSP
 Berkurangnya motilitas gastr0intestinal
 Penekanan respirasi
 Analgesia
 Mual-muntah
 Bicara cadel
 Hipotensi ortostatik
 Bradikardi
 Pin point pupil
 Kejang
KEADAAN PUTUS OPIOID
 Mengantuk
 Pilek sampai bersin
 Lakrimasi
 Dilatasi pupil
 Vasodilatasi umum
 Piloereksi
 Meningkatnya TNSP
 Mual, muntah, diare
 Insomnia
KEADAAN PUTUS OPIOID
 Sugesti
 Ansietas, gelisah, mudah tersinggung
 Mialgia
 Atralgia
 Sakit dan kramp perut
 Tidak ada selera makan
 Gemetar/tremor
 Kejang-kejang kecil
 Lemas
GANJA
 Kanabis
 Marijuana
 Hasis

Nama beken:
Ganja, cimeng, gele, rumput, jayus, jum, barang, daun,
gelek, hijau, bang, bunga, ikat labang
DAUN GANJA
BIJI GANJA
TEMBAKAU GANJA
INTOKSIKASI KANABIS (GANJA)
 Perubahan proses pikir
 Inkoheren
 Disorientasi
 Emosi labil
 Waham kejar
 Paranoia
 Cemas
 Depresi
 Panik
KEADAAN PUTUS GANJA
 Kondisi klinis akibat putus ganja pada umumnya
ringan dan segera menghilang dengan sendirinya
dalam waktu yang tidak terlalu lama
SEDATIVA - HIPNOTIKA
 Paraldehid
 Kloral hidrat
 Karbamat
 Metakualon
 Glutetimide
 Barbiturat
 Benzodiazepin : Alprazolam, Klonazepam
INTOKSIKASI
SEDATIVA - HIPNOTIKA

Gejala neurologis :
 Cadel
 Gangguan koordinasi motorik
 Cara jalan yang tidak stabil (sempoyongan)
 Nistagmus
INTOKSIKASI
SEDATIVA - HIPNOTIKA
Gejala psikologis
 Afel labil
 Hilangnya hambatan impuls seksual dan agresif
 Iritabel
 Banyak bicara
 Gangguan dalam memusatkan perhatian
 Gangguan daya ingat dan daya nilai
KEADAAN PUTUS
HIPNOTIKA-SEDATIVA
 Mual dan muntah
 Tampak lemah dan letih
 Takikardi
 Berkeringat
 Tekanan darah meningkat, kadang hipotensi ortostatik
 Ansietas, depresi atau iritabel
 Tremor kasar pada tangan lidah dan kelopak mata
 Delirium
KOKAIN
 Potensi ketergantungan terbesar ditimbulkan bila
dilakukan dengan cara suntikan merokok dalam
bentuk kokain murni

 Bentuk murni kokain (freebase) dikenal dengan


sebutan crack
BUNGA DAN BUAH KOKA
DAUN KOKA
KOKAIN
INTOKSIKASI KOKAIN
TANDA KLINIS
 Takikardi
 Midriasis
 TD meningkat, nadi aritmia, suhu meningkat
 Berkeringat, panas dingin
 Tremor
 Mual, muntah
 Halusinasi visual atau taktil
 Sinkope
 Nyeri dada
INTOKSIKASI KOKAIN
GEJALA KLINIS
 Euforia, disforia
 Agitasi psikomotor
 Agresif dan menantang berkelahi
 Waham paranoid
 Halusinasi
 Delirium
 Eksitasi
 Poor judgement
 Gangguan fungsi sosial dan okupasional
INTOKSIKASI KOKAIN
GEJALA KLINIS
 Meningkatnya kewaspadaan
 Aktivitas bergerak terus menerus
 Memaksakan keinginan
 Banyak bicara
 Mulut kering
 Meningkatnya kepercayaan diri
 Selera makan kurang
 Grandiositas
 Perilaku repetitif dan stereotipik
 Panik
KEADAAN PUTUS KOKAIN
 Fatigue
 Insomnia atau hipersomnia
 Agitasi psikomotor
 Ide-ide bunuh diri dan paranoid
 Mudah tersinggung atau iritabel
 Perasaan defresif
AMFETAMIN
Amfetamin klasik
 Metamfetamin
 Metilfenidat
 Dextrometamfetamin
Designer amphetamine
 MDMA
 MDEA
 MDMA
 DOM
SHABU
EKSTASI
INTOKSIKASI AMFETAMIN
SSP :Korteks serebri, striatum, sistem limbik & batang otak
 Peningkatan kesadaran
 Insomnia
 Berkurangnya rasa capek
 Peningkatan mood
 Inisiatif
 Percaya diri
 Daya konsentrasi bertambah
 Nafsu makan berkurang
 Gelisah
 Cepat tersinggung
 Pusing
 Tremor
INTOKSIKASI AMFETAMIN
 Gejala kardiovaskuler : palpitasi, sakit angina, aritmia,
hiper/hipotensi, kolaps, banyak keringat, kedinginan,
hiperpireksia, pucat/muka merah
 Gejala pernafasan : bronkodilatasi
 Gejala gastrointestinal : anoreksia, mual, diare, kramp
abdominal, rasa metalik dalam mulut
 Gejala renal : diuresis
 Gejala endokrin ; libido berubah, impotensi
INTOKSIKASI AMFETAMIN
 Perubahan perilaku
 Euforia
 Afek tumpul
 Kewaspadaan berlebihan
 Perubahan sosiabilitas
 Kecemasan
 Ketegangan
 Kemarahan
 Perilaku stereotipik
 Gangguan daya nilai dan RTA (waham dan halusinasi)
 Gangguan fungsi sosial atau pekerjaan
KEADAAN PUTUS AMFETAMIN
FASE AWAL
 Depresi
 Agitasi
 Ansietas
 Anergia
 Drug craving
KEADAAN PUTUS AMFETAMIN
 FASE MENENGAH
 Rasa capek
 Depresi
 Hilangnya drug craving
 Insomnia disertai keinginan untuk tidur
KEADAAN PUTUS AMFETAMIN
FASE AKHIR
 Hipersomnolensia
 Terbangun dalam keadaan hiperfagia
HALUSINOGEN
 LSD
 Psilosibin dan psilosin (mushroom)
 Meskalin (kaktus peyote)

Sinonim :
 Psikedelik
 Fantastika
 Psikoleptik
 Psikotaraksik
 Psikomistik
 Psikomimetik
INTOKSIKASI HALUSINOGEN
TANDA-TANDA FISIOLOGIS
 Takikardi
 Midriasis
 Palpitasi
 TD, nadi, suhu meningkat
 Berkeringat
 Mual
 Pusing
 Penglihatan kabur
 Tremor
 Kelemahan
 Gangguan koordinasi
INTOKSIKASI HALUSINOGEN
GEJALA-GEJALA PSIKOLOGIS
 Perubahan mood
 Gangguan persepsi, proses pikir dan perilaku
 Euforia
 Keras kepala
 Paranoia
 Ansietas, serangan panik
 Delusi
 Ide bunuh diri
 Sinestesia
 Derealisasi, depersonalisasi
 Disorientasi waktu dan tempat
INTOKSIKASI HALUSINOGEN
 Reaksi panik
 Ansietas
 Depersonalisasi
 Paranoid
 Psikosis
NIKOTIN
Melalui asap rokok akan ikut terhisap hasil pembakaran
CO, tar, N2O, amonia, asetilhida & hampir 4000 jenis
senyawa lainnya →
 Kanker paru, mulut, faring dan laring
 Stroke, penyakit jantung koroner
 Cacat bawaan dan abortus spontan
 Bronkhitis dan infeksi lainnya
 Ulkus sistem gastrointestinal
 Menopouse dini dan risiko osteoporosis
INTOKSIKASI NIKOTIN
INTOKSIKASI RINGAN SAMPAI SEDANG
 Mual
 Salivasi
 Nyeri abdomen
 Diare
 Muntah
 Nyeri kepala
 Pusing
 Menurunnya denyut jantung
 Kelemahan
INTOKSIKASI NIKOTIN
Pemakaian dosis yang lebih tinggi
 Pusing yang hebat
 Tekanan darah turun
 Kejang
 Frekuensi pernafasan menurun → meninggal
KEADAAN PUTUS NIKOTIN
 Craving
 Iritabel
 Ansietas
 Sulit konsentrasi
 Gelisah
 Merasa pikiran tumpul
 Hostil
 Nyeri kepala
 Gangguan tidur
INHALANSIA
Terdapat dalam penghapus cat kuku, lem, thinner cat,
aerosol spray
 Aseton
 Haloten
 Nitrit alifatis
 Toluen
 Trikhloretilen
INTOKSIKASI INHALANSIA
 Pusing
 Bicara cadel
 Jalan tak stabil
 Gangguan koordinasi motorik
 Euforia
 Agresif
 Aritmia jantung
 Sianosis
 Halusinasi
NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCE
 Kanabinoid sintetik
 Katinon sintetik
 Ketamin
 Phenethylamine
 Piperazine
 Plant based substance
 Miscellaneous substance
KANABINOID SINTETIK
 Sinte
 Tembakau Gorilla
 Tembakau Ganesha
 Tembakau Super
 Hanoman
 Natareja
 Sun Go Kong
Tembakau Gorilla

CL_NPS.Seminar Keperawatan 56
INTOKSIKASI
KANABINOID SINTETIK
 Nausea
 Palpitasi
 Peningkatan nafsu makan
 ‘hangover like state’
 Depresi pernafasan
 Hipotermia
INTOKSIKASI
KANABINOID SINTETIK
 Perubahan mood
 Kerusakan kognitif
 Proses pikir kacau
 Kecemasan
 Paranoid
 Halusinasi
 Disosiasi
GEJALA PUTUS
KANABINOID SINTETIK
 Craving
 Nyeri kepala
 Kecemasan
 Sulit tidur
 Mual muntah
 Penurunan nafsu makan
 Diaforesis
TERIMAKASIH
dr. Prasetiyawan, Sp.KJ (K)
PENDIDIKAN
 2017 - 2019 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Psikiater Konsultan Adiksi
 1996 - 2000 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Psikiater
 1986 - 1992 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Umum
 1983 - 1986 : SMAN 8 Jakarta
PENGALAMAN
 2006
Visiting Fellow, the Department of Social Medicine, Harvard Medical School, USA
 2008
International Mental Health Leadership Program, The University of Melbourne,Australia
 2010
International Research Center for Medical Education, The University of Tokyo, Japan
 2014
Study Visit, Toszku Mental Hospital (Szpital Psychiatryczny w Toszku), Poland
 2018
Training Program in Addictions at The National Hospital Organization Kurihama Medical and Addiction Center
and The National Center for Addiction Center Service Administration, Yokosuka, Japan.

PEKERJAAN
 2001 - 2023 Psikiater di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi – Bogor
 1993 - 1996 Dokter dan Kepala Puskesmas di Puskesmas Nurussalam – Aceh Timur

Anda mungkin juga menyukai