Anda di halaman 1dari 62

Gangguan Mental

Organik?
Gangguan mental/psikiatrik
akibat disfungsi otak oleh
sebab faktor patologi
organik dalam dan/atau
diluar otak

GMO-GMF

Organik
Penyakit fisik
Sosial + faktor
psikologik
Yang mendasarinya

gangguan fisik
Demonstratable??

Fungsional
Asalnya psikologik
Kumpulan simtom dan

tanda gejala
Positron Emission
Tomography (PET),
Single Proton Emission
Tomography (SPET),
Magnetic Resonance
Imaging (MRI)

Riwayat Organik versus Fungsional


Organik = manifestasi simtom penyakit otak

atau sistemik
Beberapa perubahan nyata
Struktur defek

Fungsional = gangguan psikiatrik berasal dari

psikologik
Bentuk disederhanakan

Mental Organik
Sindroma Otak Organik
Acute organic brain syndrome = delirium =
Akut

status konfusi akut


Berfluktuasi /berubah-ubah gejala klinisnya
Ganguan kesadaran, atensi, arousal,
kognisi, aktivitas psikomotor /, tidur,
disorientasi, halusinasi (visual), ilusi,
Mood apati, depresi, cemas
Memburuk dimalam hari , lucid periods
50% dari pasien dirawat inap
Mortalitas 25%

Mental Organik
Sindroma Otak Organik
DIFFERENCIAL DIAGNOSIS
Akut
DEMENSIA terutama CLBD=cortical Lewy

body disease (CLBD)


Gangguan PSIKOTIK
Gangguan DISOSIATIF

DELIRIUM
Awitan akut
Hari- Minggu
Fluktuatif
Memburuk dimalam

hari
Halusinasi
Delusi dan ilusi
Fluktuatif
kewaspadaannya

DEMENSIA
Pelahan memburuk
Lamanya berbulan-

tahun

Mental Organik
Sindroma Otak Organik
Intoksikasi: Anticholinergics, psychotropic,
Akut
- kausa
anticonvulsants, antiarrhythmics (lignocaine),

steroids, amantadine, digoxin, lithium, alcohol,


illicit
Withdrawal: alkohol, benzodiazepin
Infeksi: termasuk SSP
Metabolik: kegagalan organ , electrolyte
imbalance, komplikasi diabetik, gangguan
endokrin lainnya nutrisi
Penyakit SSP Primer: trauma kepala,
cerebrovascular disease, epidural, ICP
Lainnya :SLE, porphyria, keracunan metal berat,
non-metastatic effects of carcinoma

Mental Organik
Sindroma Otak Organik
Tata kelola Akut
Ukuran Umum dan Suportif
Orientasi, cahaya dan tenang, cairan , Ureum,

Elektrolit,
Identifikasi dan terapi penyakit yang

mendasarinya
Farmakologik

DELIRIUM

Penurunan kesadaran dengan defisit


atensi
Perubahan kognisi (memori, bahasa,
orientasi) atau gangguan persepsi
Berkembang cepat dan berfluktuasi
Disebabkan ganguan medik

GAMBARAN KLINIS
DELIRIUM

Gangguan kognitif
Sakit medik
Awitan akut
Disorientasi
Halusinasi
Delusi
Defisit Visuospasial

Apraxia
Defisit menemukan
kata
Defisit komprehensi
Somnolen (hepatic,
uremic, medikasi)
Agitasi (putus
alkohol)

SINONIM DELIRIUM

Acute confusional state


Toxic-metabolic encephalopathy
Organic brain syndrome
ICU psychosis

EPIDEMIOLOGI DAN FAKTOR


RISIKO

25% dari pasien rawat


inap delirium
Lansia
Demensia
Gagal ginjal
Liver failure
Immobilisasi

Foley catheter
Infeksi
Medikasi
anticholinergic
Polypharmacy
Narkotika
Benzodiazepin

KAUSA METABOLIK

Hypernatremia
Hypercalcemia
Hypo-, hyper-glycemia
Hyperosmolar state
Uremia (uremic encephalopathy)
Liver failure (hepatic encephalopathy)

KAUSA INFEKSI

Urinary tract infection


Pneumonia
Sepsis
Delirium mungkin merupakan tanda
awal infeksi, ada demam, leukocytosis,
Foto toraks ada kelainan

MEDIKASI

Anticholinergics (Cogentin, Artane)


Medikasi psikotrtopik (Thorazine,
Mellaril, TCA, Paxil, benzodiazepin)
Keracunan Lithium
Steroid
Narkotika

EFEK ANTIKOLINERGIK DAN


DELIRIUM

Transmisi kolinergik menurun seiring dengan usia


Korteks otak secara luas diurus oleh neuron
cholinergic di basal forebrain
Risiko delirium berkorelasi dengan kadar serum
anticholinergik
Kadar Antikolinergik terkat dengan berkurangnya
kemampuan aktiivitas sehari-hari
Kadar Antikolinergik kembali normal ketika delirium
teratasi.

EFEK MEDIKASI
ANTIKOLINERGIK
Yang biasa terjadi dari
Cogentin, Artane
TCAs
Mellaril, Thorazine
Paxil
Narcotics
Antihistamines
OTC cold medications

Sesekali
Furosemide
Digoxin
Theophylline
Ranitidine
Cimetidine
Isordil
Nifedipine

KAUSA SSP DELIRIUM

Alcohol withdrawal (delirium tremens)


delirium sangat agitasi
Barbiturate/benzo withdrawal (jarang)
Post-ictal
Increased intracranial pressure
Trauma kepala
Encephalitis/meningitis
Vasculitis

PEMERIKSAAN PADA
DELIRIUM

Metabolik (CBC, Chem-18, TFTs)


Urinalysis
Foto toraks
EEG = perlambatan umum; normal EEG
delirium kecil kemungkinannya
CT/MRI karena perdarahan, tumor
(coagulopathies, trauma kepala)
LP karena infeksi (febris, leukocytosis)
Fish where the fish are

TATAKELOLA DELIRIUM

Cari kausa
Biasanya multifactorial
Adakah intoksikasi medikasi
Re-orientasi pasiennya
Tenang, lingkungan janan berisik
Kalau agitasi berikan Antipikotik
Benzodiazepin memperburuk delirium
1:1 observasi /fiksasi jika perlu

MENTAL ORGANIK
SINDROMA OTAK KRONIK- kausa

5% reversible
Alzheimer's, Vascular, LBD
Trauma kepala, alkoholisme, penyakit
Wilson
Keracunan Aluminium
Tumor
Gangguan endokrin Tiroid
GPI= glycosylphosphatidylinositol, Vitamin
deficiency

DEMENSIA

Pathognomic :defisit dalam short-term recall


Defisit sedikitnya pada 3 area kognitif
Awitan pelahan
Kesadaran stabil, tidak berfluktuasi
Penyebab utama para lansia dirawat di institusi
Terapi sekarang sebagian besar untuk simtom
psikiatriknya bukan penyebab demensianya

USIA DAN DEMENSIA

DEMENSIA yang Sering


Terjadi

Alzheimers disease
Vascular dementia
AIDS dementia
Alcoholic dementia (Korsakoffs)
Frontotemporal dementia

ASPEK PSIKIATRI
DEMENSIA

Agitasi
Jalan-jalan kesasar
Mondar-mandir
Insomnia
Menimbun
Reaksi katastropik
Sindroma Capgras

Psikosis
Depresi
Anxietas
Agnosia
Aphasia
Apraxia
Defisit dalam
berpikir abstrak

MENTAL ORGANIK

Gangguan Organik psikiatrik atau fisik?


Anorexia nervosa gynaecology, endocrine
Alcohol dependence gastroenterologist
Parkinsons Disease - neurologist

MENTAL ORGANIK

Gangguan fungsional klasik takada


abnormalitas SSP dalam pemeriksaan CT,
SPECT, PET, SPECT
Schizophrenia
Gangguan afektif Bipolar /psikosis manik

depresif
Depresi

MENTAL ORGANIK

Gangguan organik>>> hendaya kognitif


Gangguan kesadaran arousal, atensi,

konsentrasi
Gangguan mood
Perceptual abnormalities
Gangguan fungsi intelek memori, bahasa dan
pikiran
Perubahan kepribadian
Gangguan fungsi motorik
Gambaran klinis sesuai area yang terkena di
otak

MENTAL ORGANIK

Deskripsi umum pasien

Berpakaian, pengabaian diri, menggunakan alat bantu

sensorik, gait, abnormalitas motorik

Asesmen kesadaran

Tingkat arousal, orientasi , perilaku, short term memory,

atensi, perhatian mudah teralih

Asesmen pembicaraan dan bahasa

Asesmen bicara dan bqahasa


Komprehensi
Ekspresi spontanitas, koheren, repetitiveness,

menamai obyek

MENTAL ORGANIK

Asesmen pikiran
Bentuk, isi, adanya halusinasi

Asesmen mood
Keserasian antara mood dan emosi
Labilitas

Asesmen judgement dan insight


Kesadaran atas sekitarnya, penilaian fisik dan

mental

MENTAL ORGANIK

Asesmen Kognitif
Memori yang pertamakali terganggu
Immediate, short term, long term

Kemampuan : membaca, konstruksi,

disorientasi kanan/kiri, finger recognition,

Hati-hati konfabulasi

MENTAL ORGANIK

Mini Mental State Examination


Folstein
Skrining, bukan untuk diagnostik
Skor maksimum 30
24 atau kurang - suggestive of impairment

Mini-Mental State
Examination

Delirium, Dementia, dan


Amnesia

Delirium
Perubahan kesadaran penurunan kewaspadaan lingkungan, tak bisa
fokus, mempertahankan perhatian atau mengalihkan atensi
Perubahan kognisi
Terjadi segera (jam sampai hari)
Demensia
Gagguan memori
Satu dari hal berikut :

Aphasia gangguan berbahasa


Apraxia gangguan motorik tanpa kelainan fungsi mootorik
Agnosia gangguan mengenali obyek meski sensori berfungsi baik
Gangguan fungsi eksekutif planning, organizing, sequencing, abstracting

Alzheimers, Parkinsons, HIV, cerebrovascular disease

Amnesia
Gangguan memori tanpa ada gangguan lainnya
Mungkin akibat trauma atau Napza

MENTAL ORGANIK

FRONTAL
Tanda Neurologik munculnyakembali refleks

primitif (grasp, sucking), contralateral spastic


paresis, dysphasia, incontinence (bilateral),
perseverasi wicara
Abstract reasoning, ketidakmampuan menyusun
rencana, atensi buruk
Personaliti disinhibited, over-familiar, rajin
menjamah , nafsu, judgement, aggresi
Mood euphoric, tumpul

MENTAL ORGANIK

TEMPORAL terutama yang dominan


Neurologik defek contralateral

homonymous kwadran atas lapang visual,


contralateral hemiparesis, dysphasia
Epilepsy dan schizophrenia-like psychosis
Fungsi intelek, komunikasi,
Amnesia jika bilateral

MENTAL ORGANIK

PARIETAL
Jarang menyebabkan simtom psikiatrik
Gagguan Neuropsychological
Agnosia kesadaran tubuh sendiri
Apraxia ketidakmampuan menyalin
disain
Gangguan lapang visual (optic radiation)

MENTAL ORGANIK

OKSIPITAL
Gangguan visual kompleks

MENTAL ORGANIK

INVESTIGASI baseline
Darah rutin, kimia darah , elektrolit, ureum,

glucose, LFT, Ca+, Phosphate, TFT, Urinalysis,


urine culture, urine analysis untuk napza

INVESTIGASI lajut
Kultur darah, tes HIV, logam berat, Cu,

ceruloplasmin, B12, folate, VDRL, TPHA

pungsi Lumbar
Glucose, protein, cultures, VDRL

MENTAL ORGANIK

INVESTIGASI
EEG non-invasive tetapi non-specific
Xrays
CT
MRI
SPECT
Neuropsychological

THE RELUCTANT CAREGIVER

Hilang kebebasan
Hambatan keuangan
Penggantian peran
Budaya
Kebiasaan
Tak istirahat
Merasa dipaksa mempunyai caregiver

COUNTERTRANSFERENCE
Perasaan dari caregivers ke pasien
Simpati
Depresi
Tidak berdaya
Mengabdi
Frustrasi
Marah
Menyalahgunakan/mengorbankan

DEPRESI PADA ORANG


SAKIT

Kurang dari 1/2 pasien depresi dirawat


di layanan kesehatan dasar
Prevalensi 10-15% pada pasien sakit
dan populasi rawat jalan
Bedakan dari demensia, delirium, efek
Napza

GAMBARAN KLINIS
DEPRESI

Mood depresi
Minat menurun/kesenangan menurun (anhedonia)
BB naik atau turun
Insomnia (atau hypersomnia)
Retardasi psikomotor atau agitasi
Lelah, mudah lelah meski tidak beraktivitas
Merasa tidak berharga, bersalah
Konsentrasi menurun, tak dapat membuat
keputusan
Ide bunuh diri

UNDERDIAGNOSIS OF
DEPRESSION

Keluhannya sering fisik bukan kognitif atau


mood
Yakin bahwa depresi merupakan reaksi
alamiah atas lingkungan
(countertransference)
Menolak didiagnosis sebagai gangguan
psikiatrik
Simtom tidak spesifik, tumpang tindih
dengan sakit fisik
Terbatas rawatannya di Layanan
kesehatan dasar

MORBIDITAS DAN
MORTALITAS

Depresi meningkatkan morbiditas dan


mortalitas
Meningkatkan risiko MI, angioplasty, dan
kematian karena kateterisasi jantung
Faktor risiko independen mortalitas post-MI
Meningkatkan mortalitas pasca -CVA
Juga dampak sama pada dialysis, cancer,
dan penyakit akut umum
Koneksi fisik mental neuroendokrine

DEPRESI SEBAGAI SIMTOM /


TANDA SAKIT FISIK

Sampai 20% sakit fisik merupakan awitan episode


depresi mayor
Cushings
Addisons
Hypo-, hyper-thyroidism
Huntingtons
Parkinsons
Sama dengan tumpang tindih delirium

PERTIMBANGAN MEDIK

Anorexia penyakit
digestif , penyakit
kronis, kanker , efek
samping kemoterapi
BB turun meski nafsu
makan normal -hyperthyroidisme, DM,
malabsorpsi.
Insomnia -- sleep
apnea (siang hari
mengantuk), nocturnal
myoclonus.

Bagun dinihari tanda


depresi
Nyeri
Delirium
Anxietas
Mania

FAKTOR PSIKOSOSIAL

Kematian dan sekarat


Cacat tubuh
Disabilitas
Nyeri
Kehilangan peran
Konflik keluarga
Isu lama dari dulu

PENYAKIT JANTUNG

20% pasien dengan jantung atau post-MI


mengalami depresi
Faktor risiko perempuan, sebelum depresi
tidak berdaya
Frasure-Smith depresi pasca MI.
Mortalitas dalam 6-bulan sebesar 17%
untuk depresi , 3% non-depresi

KANKER

Sekitar 50% pasien


kanker merasa
depresi
Nyeri tidak terkontrol
Delirium
Metastases otak
Kematian dan
sekarat
Disabilitas dan
kemandirian

Kecacatan tubuh
Life cycle issues
mati muda, cita-cita
belum tercapai
Kemoterapi -steroids,
procarbazine, lasparaginase, ARAC, vinca alkaloids,
interferon

STROKE
30-50% pasien
stroke dengan
depresi mayor
Lebih umum pada
lesi anterior kiri
Dengan disabilitas
neurologik sekunder

Terapi antidepresan
efektif
Masa risiko tinggi
pada tahun pertama
dan kedua stroke
Depresi disertai
tinginya morbiditas
dan mortalitas
Terapi rehabilitasi
mungkin menolong

PENYAKIT LAIN YANG


DISERTAI DEPRESI

Parkinsons
Huntingtons
Multiple sclerosis
ALS
Epilepsy
AIDS

Hypothyroidism
Hyperthyroidism
Hyperparathyroidism
Cushings
Chronic fatigue
syndrome

MEDIKASI PENYEBAB
DEPRESI

Reserpine
Methyldopa
Inderal (rare)
High-dose (older)
oral contraceptives
Corticosteroids

Benzodiazepines
Alcohol
Opioids
Opiate analgesics
Cocaine withdrawal

TERAPI PSIKOLOGIK

Supportive
psychotherapy
Dengarkan!
Klarifikasi
Buang stigma
Masalah keluarga
Rehab Napza

Optimalisasi
perawatan
Bantuan rawat
dirumah
Makanan dan kursi
roda
Adult Day Health
Care
Partial
Hospitalization

NEDIKASI
ANTIDEPRESAN
Tricyclics
Selective serotonin
reuptake inhibitors
(Prozac, Paxil,
Zoloft, Celexa)
Effexor (venlafaxine)
Wellbutrin
(buproprion)

Remeron
(mirtazapine)
Reboxetine
Ritalin
Thyroid supplement
MAO inhibitors
ECT

KEMAMPUAN

Kemampuan kognitif memahami


risiko/keuntungan dari keputusan
Pasien kompeten untuk mencoba
sampai terbukti
Konsultasi psikiatrik membantu
meningkatkan kompetensi pasien untuk
mengambil keputusan pengobatan
Buat persetujuan dengan ahli waris

LEGAL ISSUES DALAM


KEMAMPUAN

Medical incompetence -perlindungan


hukum.
Guardianship untuk masalah finansial dan
harta atau pengambilan keputusan medik/
legal

ELEMEN KOMPETENSI

Capacity to understand risks/benefits


(dementia)
Capacity to appreciate consequences
(psychosis)
Capacity to come to a decision
(delirium)
Capacity to communicate a decision
(aphasia, intubation, ENT surgery)

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai