Anda di halaman 1dari 38

makalah

BEDAH QS. AR-RUM AYAT 20-22

Tugas mata kuliah Tafsir Tahlili I

Dosen Pengampu: Mayada Hanawi, M. Ag

Disusun Oleh:

Nurul Muflihah 21211751

Nuzula Hidayati Fitri 21211754

Putri Nur Beza 21211759

Rahma Maulidya Ma’mun 21211764

Rendy Antika 21211769

Sayyidanur Nafisa 21211785

Septa Nur Hidayah 21211789

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA

1
2023

Ar-Rum: 20-22
ۡ ۡ ۡ ۡ
٢٠‫شر تَن تَ ِش ُر ۡو َن‬ ۡ ۡ ۡ
َ َ‫َوِمن اٰيٰتِه اَن َخلَ َق ُكم ِمن تُ َراب ثُم اِذَا اَن تُم ب‬

ۡ ِ ۡ ۡ ۡ ِۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ِ ۡ ِۡ ۡ ۡ ِ ِۡ
‫ك َ َٰليٰت لَِق ۡوم‬
َ ِ‫اجا لِتَس ُكنُوا الَي َها َو َج َع َل بَي نَ ُكم م َو مدةً موَرۡحَةً ا من ِف ٰذ ل‬
ً ‫َومن اٰيٰته اَن َخلَ َق لَ ُكم من اَن ُفس ُكم اَزَو‬

٢١ ‫يمتَ َف مك ُر ۡو َن‬

ۡ ِ ِۡ ۡ ِ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ِ ۡ ۡ ِ ۡ ۡ
َ ِ‫ف اَل ِسنَتِ ُكم َواَل َوانِ ُكم ا من ِف ٰذل‬
َ ‫ك َ َٰليٰت للعٰل ِم‬
٢٢ ‫ي‬ ُ ‫ض َواختِ ََل‬ ‫َوِمن اٰيٰتِه َخل ُق ال م‬
‫س ٰم ٰوت َواَلَر‬

20. “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia menciptakan (leluhur) kamu
(Nabi Adam) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang bertebaran.”

21. “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan
untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di
antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

22. “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan
bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berilmu.”

1. ‫َءا َٰيَت‬
Definisi ‫َءا َٰيَت‬
• Secara Bahasa ayat dapat diartikan dalam banyak makna. Diantaranya adalah mukjizat, tanda
atau alamat, pelajaran atau peringatan, suatu hal yang menakjubkan, kelompok atau kumpulan,
dan bukti .
• Secara istilah ayat diartikan sebagai sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam suatu surat Al-
Qur’an. Kata ayat yang semula berasal dari bahasa Arab kini juga telah diserap ke dalam bahasa
Indonesia. Sehingga, arti ayat kini juga bisa ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Dalam KBBI, kata ayat mempunyai beberapa arti. Pertama, ayat bisa diartikan sebagai

2
alamat atau tanda. Kemudian, ayat juga diartikan sebagai beberapa kalimat yang merupakan
kesatuan maksud sebagai bagian surah dalam kitab suci Alquran. 1
• Spesifik: Tak saja diartikan sebagai satuan tanda satuan dari bagian dalam surat, ayat juga
sering dimaknai sebagai mukjizat. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa setiap ayat dalam
Alquran turun dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW. Sementara seperti yang kita
tahu, Alquran juga dianggap sebagai salah satu mukjizat dari Nabi Muhammad, Rasulullah
SAW.
Selain itu, arti ayat juga dapat dimaknai sebagai firman Allah SWT. Sebagai firman Allah
SWT, ayat-ayat Alquran berisikan dalil, perintah yang harus dikerjakan, larangan yang harus
dijauhi, dan pembuktian atas kebesaran Allah SWT.
• Tujuan: Adapun tujuan umum adanya ayat atau tanda /mukjizat adalah untuk membangun
dalil bahwa Rasul yang tampak padanya adanya mukjizat adalah benar dengan apa yang dia
klaim dan apa saja yang dia serukan. Dengan demikian, keberadaan ayat atau tanda menduduki
posisi firman Allah Swt: Hambaku benar dengan setiap apa yang dia sampaikan tentang aku.
Sedangkan tujuan khusus ada nya ayat/mukjizat hal itu tercermin pada pengaruh yang
ditinggalkan oleh mukjizat ini. Dengan demikian, tujuannya sebesar pengaruh dan sebesar
mukjizat itu sendiri. Mukjizat yang paling besar pengaruhnya adalah al-Qur’an al-Karim.
Dengan demikian, ayat al-Qur’an sebagai mu’jizat bermakna bahwa alQur’an merupakan
sesuatu yang mampu melemahkan tantangan menciptakan karya serupa dengannya. Dalam
kaitan dengan fungsi kerasulan serta kenabian kenabian Nabi Muhammad terhadap umatnya,
kemu’jizatan ayat al-Qur’an tersebut berarti memperlihatkan kebenaran kerosulan dan fungsi
kenabiannya serta kitab suci yang dibawanya. Selain itu, untuk memperlihatkan kekeliruan
bangsa Arab yang menentangnya, karena tantangan-tantangan yang dilontarkan Alloh dalam
al-Qur’an tidak dapat mereka layani.
Tujuan&Urgensi
Dengan sangat jelasnya paparan ayat-ayat Al Qur’an dan kemenyeluruhan cakupannya, Al
Qur’an benar-benar mampu memecahkan segala persoalan kehidupan manusia dalam seluruh
aspek kehidupan manusia.
Nash-nash syara’ inilah yang telah mendorong para sahabat gemar menyibukkan diri dalam
membaca, mempelajari, menghafalkan, dan mengamalkan al-Qur’an. Isi dan irama al- Qur’an
telah membekas dalam jiwa dan pikiran mereka. Mereka adalah generasi pengemban al- Qur’an

1Ismail bin Umar Ad-Dimasyqi, Tafsiir Ibnu Katsiir Al-‘Ilmiyyu, Jilid ke-6 (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah,
1419H.), h.277.

3
yang telah merealisasikan isi kandungannya dalam kehidupan serta menyebarkan dan
mengajarkannya kepada seluruh umat manusia.
Jika kaum muslimin hari ini ingin memimpin dunia maka mereka harus menempatkan al-
Qur’an pada kedudukan yang sebenarnya. Untuk itu mereka harus benar-benar mempelajari
dan memahami Al Qur’an sebagaimana adanya, bukan ditakwil-takwilkan, bukan disimpang-
simpangkan. Persoalannya, siapa yang mau mempelajari Al Qur’an? Perhatikan firman Allah:
??Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang
yang mengambil pelajaran? (QS. Al Qamar 17).2

2. ‫خلق‬
Definisi ‫خلق‬
• Secara bahasa berarti menentukan ukuran/mengatur bentuk. Maka, bila dipergunakan
istilah khalaqa atau al-khaliq, makna hakiki yang dikehendaki adalah: Allah merupakan Dzat
yang menentukan ukuran/mengatur bentuk dari makhluk ciptaan-Nya dalam suatu
rancangan/pengaturan tertentu. Maka, dalam sebuah tindakan penciptaan (khalaqa) tersirat
adanya ilmu, kesengajaan, sistem, keteraturan, dan semacamnya.
• Spesifik: Kata khalaqa dalam Al-Qur’an dapat bermakna menciptakan, menjadikan,
rancangan.
Urgensi & Tujuan ‫خلق‬
• Menurut Al-Razi, Ada beberapa hal yang menyebabkan dalam penciptaan langit dan bumi itu
memakai kata “khalaqa”, yaitu merupakan suatu gambaran akan kemahakuasaan Allah,
kemahatahuan Allah dari segala yang ada, baik yang dalam bentuk mujmal atau terperinci,
karena kata “khalaqa” menunjukkan kepada suatu sifat ilmu. Kata “khalaqa”, merupakan
gambaran kemahakuasaan Allah dan kemahatahuan-Nya dengan segala yang diketahui-Nya,
jauh telah mengetahui tentang langit dan bumi sebelum Ia menciptakannya. Beberapa hal lain
yang diungkap oleh al-Razi dalam ayat 1 ini, adalah kata “as-Samaa’” dan “al-Ardh”, dengan
mengkaji kenapa kata as-Samaa’ didahulukan dari kata al-Ardh, dan menurutnya, bahwa kata
“as-Samaa’ laksana suatu lingkaran, sementara al-Ardh laksana markas, berhasilnya suatu
putaran mewajibkan adanya suatu markaz, dan bukan sebaliknya. perubahan dari gelap menjadi
terang, dari kufur menjadi iman. Hal ini semua menurut al-Razi sebagai bukti adanya “Pencipta
Yang Maha Bijaksana”. Selanjutnya, untuk lebih meyakinkan manusia akan kekuasaan-Nya,
maka Allah memberikan lagi (argument) tentang kemahakuasaan dan kemahaesaan-Nya

2 Abdullah bin Ahmad An-Nisfi, Tafsir An-Nisfi, Jilid 2, (Beirut: Darul Kalim Al-Thayyib, 1998), h.695.

4
dengan mengungkapkan proses penciptaan diri manusia dan akhir dari perjalanan hidupnya.
Dalam surah al-an’aam ayat 2 disebutkan:
‫هوهلال الذى خلقكم من طين ثم قضى اجال واجل مسمى عنده ثم انتم تمترون‬
Menurut al-Razi, proses penciptaan manusia berasal dari pertemuan sperma laki-laki dan ovum
wanita, keduanya itu sesungguhnya tercipta dari sari pati darah, dan darah berasal dari saripati
makanan yang dimakan oleh manusia, baik yang bersumber dari unsur nabati (tumbuh-
tumbuhan) maupun yang bersumber dari unsur hewani (binatang), dan kedua unsur tersebut –
unsur nabati dan hewani- hidup, tumbuh dan berproduksi dari saripati tumbuhan yang tumbuh
dari tanah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa manusia itu tercipta dari tanah,
sebagaimana halnya Adam as, yang pada awal mulanya dibentuk dan diciptakan dari saripati
tanah. Dari proses alami yang telah disebut di atas, sesungguhnya merupakan bukti akan
adanya Tuhan Yang Maha Bijaksana. Maha Pemelihara yang penuh kasih. Dari sisi lain,
menurut al-Razi, proses kejadian manusia seperti yang telah diutarakan di atas, merupakan
suatu gambaran dari hari kebangkitan. Proses penciptaan manusia yang berasal dari beberapa
tahap, demikian pula nantinya sesudah terjadi kematian. Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan
mengembalikan kehidupan itu lagi. Kesemuanya itu merupakan tanda dari kemahakuasaan dan
kemahaesaan-Nya. Dan adapun yang terjadi di alam raya ini, baik pada diri manusia maupun
pada yang lainnya, baik yang disembunyikan maupun yang ditampakkan, sesungguhnya Tuhan
Maha Tahu dan Maha Berkuasa atas segalanya. Hal yang demikian pulalah yang menjadi
prinsip-prinsip tauhid, dimana segalanya milik Allah, segalanya di bawah pengaturan dan
kekuasaan-Nya, segalanya di bawah pengetahuan-Nya, sehingga tiada satupun yang menjadi
alpa dari-Nya.

3. ‫تراب‬
Definisi ‫تراب‬
• Al-Quran telah menyebut kata turab (‫( راب ُت‬sebanyak 22 ayat, salah satunya adalah: Artinya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah yaitu menciptakan manusia dari turaab/ tanah,
maksudnya menciptakan Nabi Adam as. dari tanah yang merupakan manusia pertama”. Turab
tersebut bermakna kematian, diam, dan keserasian, dari situlah manusia diciptakan.Di antara
tanda-tanda kekuasaan Allah yang lain bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah yang
mana sebagaimana kita ketahui bahwa tanah itu tidak mempunyai unsur kehidupan, kemudian
tanpa campur tangan manusia, Allah menciptakan manusia hingga akhirnya berkembang biak
menjadi banyak dan tersebar di mana-mana. 3

3 Sayyid Quthub, Tafsir fi Zhilalil Qur’an, Juz 9 (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 138.

5
Tujuan & Urgensi ‫تراب‬
• Sebagian berpendapat bahwa makna dari tanah (turab) di sini adalah sperma (air mani) sebelum
bertemu dengan sperma perempuan. Para ulama memahi demikian karena asal muasal air mani
itu berasal dari saripati makanan manusia baik yang bersifat hewani maupun nabati. Makanan
hewani dan nabati itu berasal dari tanah. Meskipun tanah itu tidak mengandung unsur
kehidupan, akan tetapi dari tanahlah manusia dicipta sehingga manusia hidup dan berkembang
biak menjadi banyak. Imam Ahmad berkata: diriwayatkan dari Yahya bin Sa’id dan Ghundar
berkata: diriwayatkan dari ‘Auf dari Qasamah bin Zuhair dari Abi Musa berkata: Rasulullah
SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan Adam dari segumpal tanah yang
diambil dari seluruh penjuru bumi, maka anak cucu Adam terlahir sesuai keadaan tanah
tersebut, ada yang berkulit putih, merah, hitam, dan di antara warna itu, ada yang baik dan ada
yang buruk, ada yang lembek, ada yang keras, dan ada yang di antara keduanya.”(HR. Abu
Daud dan Tirmidzi)
‫ و من ايته‬Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah dalam ayat tersebut menurut Imam Muqatil
yaitu bukti-bukti ketuhanan dan qudrat (kekuasaan)-Nya.19Allah itu Maha Esa meskipun tidak
dilihat oleh makhluk ciptaan-Nya, akan tetapi semua makhluk mengetahui keesaan-Nya
melalui semua ciptaan-Nya . ‫ ان خلقكم من تراب‬Allah menciptkan kalian (manusia) dari tanah,
maksudnya menciptakan Nabi Adam as dari tanah, sedangkan kalian (para manusia) adalah
anak cucu keturunannya yang akhirnya menjadi banyak bertebaran di muka bumi

4. ‫بشر‬
Definisi ‫بشر‬
• Secara etimologi, Al Basyar merupakan bentuk jamak dari kata Al Basyarah yang berarti kulit
kepala, wajah atau tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Penamaan ini menunjukkan
makna, bahwa secara biologis manusia didominiasi dengan kulit, dibanding rambut atau
tubuhnya. Pada aspek ini, terlihat perbedaan umum secara biologis antara manusia dengan
hewan yang lebih didominasi bulu atau rambut. Makna Al Basyar dalam pengertian kulit, atau
"kulit manusia", merujuk pada surat Al Muddatstsir: 29, bahwa neraka saqar adalah membakar
kulit manusia (lawwahah li-al-basyar). Ada pula yang mengartikan basyar terambil dari akar
kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. 4

4“933803616 Bab3.Pdf,” accessed December 4, 2023,


http://etheses.iainkediri.ac.id/2480/4/933803616%20bab3.pdf.

6
Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar karena
kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang.
Kata Al Basyar menumbuhkan sebuag kata"Al Mubasyarah" yang punya makna "Al
Mulamasah" atau "Al-Wat'u" yang artinya setubuh atau senggama. Kata Mubasyarah juga
mengandung arti secara langsung. Nabi Adam ‘alaihissalam juga digelari dengan terma Abu Al
Basyar, atau “moyang manusia”.
Pemakaian manusia dengan kata Al Basyar, memberikan pengertian bahwa manusia adalah
makhluk biologis, memiliki segala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum,
seks, keamanan, kebahagiaan, dan lainnya. Dalam Alquran kata basyar digunakan untuk
menjelaskan eksistensi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak lain hanya seorang
basyar yang diciptakan (Wa al-nabiyy ma huwa illa basyar makhluq). Karena itu Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk menyampaikan pesan bahwa,
َّ ‫نَّما أنا بش ٌر مِ ثْلُكُ ْم يُوح ٰى ِإل‬
‫ي‬
Innama ana basyar mitslukum yuha ilayya
Artinya, “Sungguh aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diberi wahyu. (QS. Al-
Kahfi: 110).
• Tujuan dan Urgensi
Dalam ilmu mantiq, basyar disebut juga hayawanun natiq, yaitu hewan yang bisa bicara.
Hewan yang bisa bicara adalah manusia seperti kita ini.
Basyar adalah manusia yang karakternya sangat dasar. Fitrahnya sebagai manusia yang
merasakan berbagai sensasional dan emosional seperti: lapar, haus, marah, benci, suka, kawin,
rakus, dendam, nafsu, dan sebagainya. Emosionalnya lebih dominan daripada spiritual dan
intelektualnya. Itulah sebabnya, Nabi Adam adalah Basyar pertama di muka bumi ini. Fakta
yang diungkap arkeolog berhasil menemukan fosil tulang yang mirip seperti struktur tulang
manusia modern. Diperkirakan mereka hidup sebelum Nabi Adam, jauh di zaman megalitikum
misalnya. Al Quran menyebutkan, Allah menciptakan Adam sebagai khalifah atau pengganti
di muka bumi. Sebelumnya Allah menciptakan makhluk di bumi yang merusak, dan minim
pengetahuan.
Ketika Allah menciptakan Nabi Adam sebagai Basyar, dan menyuruh malaikat dan iblis untuk
sujud kepada Adam. Sujud di sini bisa ragawi seperti sujud di atas tanah kepada Adam. Bisa
juga sujud maknawi, yaitu tunduk pada Nabi Adam yang dikaruniai akal untuk berpikir dan
menjadi khalifah pengelola kehidupan bumi. Jadi, kalau makhluk seperti kita masih dominan
emosionalnya daripada spiritual dan intelektualnya, dia adalah basyar, hewan yang bisa bicara.
Basyar, lebih dominan sifat hewani.
7
5.) ِ َ ‫ت َ ۡنت‬
َ‫ش ُر ۡون‬

a) Definisi َ‫ ت َۡنتَش ُِر ۡون‬secara Bahasa dan istilah

Secara bahasa, َ‫ ت َۡنتَش ُِر ۡون‬artinya terbentang, tersiar, tersebar, berserak. 5 Sedangkan secara
istilah َ‫ ت َۡنتَش ُِر ۡون‬bermakna berkembang biak, asalnya dari nuthfah menjadi segumpang
darah(alaqah) lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging), lalu menjadi manusia yang berakal
yang dengan akalnya dapat menopang kehidupannya.6

b) Cara manusia berkembang biak dan bertebaran (berjumlah banyak)

Asal mula kalian dari tanah liat, kemudian dari air yang hina, lalu menjadi ‘alaqah,
kemudian menjadi segumpal daging, lalu menjadi tulang-tulang yang berbentuk manusia,
setelah itu Allah memakaikan daging kepadanya dan meniupkan roh ke dalamnya, maka tiba-
tiba ia menjadi manusia yang mempunyai pendengaran dan penglihatan. Kemudian ia keluar
dari perut ibunya dalam keadaan kecil lagi lemah. Selanjutnya setiap kali bertambah usianya,
maka bertambah kekuatannya, dan bertambah kuat pula gerakannya.

Pada akhirnya ia menjadi manusia yang sempurna dan mampu membangun kota-kota
dan benteng-benteng serta mengadakan perjalanan ke berbagai kawasan, menempuh jalan laut
menaiki perahu dan keliling dunia. Dia mampu berusaha dan mengumpulkan harta. Dia
mempunyai akal, berwawasan, serta mempunyai daya nalar, berpengetahuan, dan berilmu
dalam menganalisis perkara-perkara duniawi dan ukhrawi, masing-masing dianugerahi oleh
Allah sesuai dengan kemampuannya. Mahasuci Allah Yang telah membuat mereka
berkemampuan, menjadikan mereka dapat menyesuaikan diri dan mempunyai kepandaian
dalam menjalani roda kehidupan dan aneka ragam mata pencaharian. Allah telah membeda-
bedakan di antara mereka dalam hal ilmu, pemikiran, bentuk, dan rupa. Ada yang tampan, ada
yang buruk, juga ada yang kaya, ada yang miskin, serta ada yang bahagia, ada pula yang
sengsara.7

ِ ُ‫ا َ ْنف‬
6.) ‫س‬

Adib Bisri, Kamus Al-Bisri, (Surabaya : Pustaka Progressif, 1999), h. 720.


5

Muhammad Ali Ash Shobuni, Shofwatuttafasir, (Dar Kutub Islamiyah J. 2), h. 475.
6
7
Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 20 ‫ الروم‬Lengkap Arti Terjemah Indonesia,
https://daaralatsarindonesia.com/tafsir-030-020/, diakses pada 2 Desember 2023.

8
ِ ‫ اَ ْن ُف‬secara Bahasa dan istilah
a) Definisi ‫س‬

Al-Nafs mempunyai banyak arti, antara lain: jiwa (soul), pribadi (person), diri (self),
hidup (life), hati (heart) dan pikiran (mind). 8 Secara Istilah al-Nafs adalah Jiwa bagian dari ruh
yang mengacu kepada segala sifat yang memang layak bagi sebutan ruh. 9

b.) Macam-macam ‫نفس‬

Tiga jenis jiwa (nafs) di antaranya adalah:

1. al-Nafs al-Muthmainnah, jiwa yang telah yakin kepada perkara yang hak dan tidak ada
lagi perasaan yang syak (ragu, bimbang). Jiwa yang telah berpegang teguh pada
ketentuan syari’at, sehingga tidak mudah terombang-ambingkan oleh nafsu syahwat
dan berbagai keinginnan.
2. al-Nafs al--Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesal dan mengecam dirinya jika
melakukan kesalahan. Penyesalan dan tercela itu bisa dilakukan oleh yang ta'at atau
yang durhaka. Bila yang bersangkutan menyesali dan mengecam dirinya karena
kedurhakaan maka akan selamat, dan bila sebaliknya mengecam dan menyesali
perbuatan baiknya maka akan celaka.
3. al-Nafs al-Ammarah Bis Suu’, yaitu nafsu yang selalu mendorong keburukan, karena
mampu mengikuti hawa nafsunya (syahwat). 10

7.) ‫ا َ ْزواج‬
a) Definisi ‫ اَ ْزواج‬secara Bahasa dan istilah

Secara arti bahasa, ‫ اَ ْزواج‬artinya pasangan11, kata ini bisa dipakai baik untuk jenis laki-
laki maupun perempuan. Secara istilah, menurut Ar-Raghib, ialah sesuatu yang lain yang bila
dipadukan akan tampak kebaikannya karena adanya keserupaan ataupun berlawanan. 12

b) Alasan, tujuan dan hikmah berpasang-pasangan

8
M. Zaim Mahudi, “Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an Al – Azhim”,
(Tesis, Program Magister Ilmu Agama Islam, Pascasarjana Institut Ptiq Jakarta, 2015).
9
M. Sari dan Titi Lusyati, “Nafs (Jiwa) Dalam Al-Qur’an”, Jurnal al-Fath, vol. 08. no. 02 (Juli-
Desember) 2014, h. 185.
10
M. Sari dan Titi Lusyati, “Nafs (Jiwa) Dalam Al-Qur’an”, h. 184-185.
11
Klawing Arjuna, “Hurun ‘Ain Dalam Al Quran Dan Implikasinya Pada Kesetaraan Gender”, (Skripsi,
Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, 2022), h. 30.
12
M.Dhuha Abdul Jabbar dan N. Burhanuddin, “Ensiklopedia Makna Al-Qur’an”, ( Bandung : CV.
Media Fithrah Rabbani, 2012) h. 292.

9
Islam menganjurkan umatnya untuk berpasang-pasangan (menikah), karena ia
mempunyai banyak pengaruh yang baik bagi pelakunya sendiri, masyarakat dan seluruh umat
manusia, diantaranya:

1) Sesungguhnya naluri seks merupakan naluri yang paling kuat dan keras yang selamanya
menuntut adanya jalan keluar. Bilamana jalan keluar tidak dapat memuaskannya, maka
banyaklah manusia yang mengalami guncangan dan kacau serta menerobos jalan yang
jahat.
2) Pernikahan jalan terbaik bagi kebaikan anak-anak, memperbanyak keturunan,
kelestarian hidup serta memelihara nasib dengan baik yang memang sepenuhnya
diperhatikan oleh Islam.
3) Selanjutnya, naluri kebapa-an dan keibu-an akan tumbuh saling lengkap melengkapi
dalam suasana hidup dengan anak-anak dan akan tumbuh pula perasaan-perasaan
ramah, cinta dan kasih sayang yang merupakan sifat-sifat baik yang menyempurnakan
kemanusiaan seseorang.
4) Menyadari tanggung jawab beristeri dan menanggung anak-anak akan menimbulkan
sikap rajin dan sungguh- sungguh dalam memperkuat bakat dan pembawaan seseorang.
Ia akan cekatan bekerja karena dorongan tanggung jawab dan memikul kewajibannya,
sehingga ia akan banyak bekerja dan mencari penghasilan yang dapat memperbesar
jumlah kekayaan dan memperbayak produksi.
5) Pembagian tugas, dimana yang satu mengurusi dan mengatur rumah tangga, sedangkan
yang lain bekerja diluar, sesuai dengan batas-batas tanggung jawab antara suami isteri
dalam menanggung tugas-tugasnya. Pernikahan juga Memperluas hubungan
kekerabatan, hubungan cinta di antara manusia yang sebelumnya tidak [ada, dan
membuka kontak serta ikatan sosial baru yang memperkuat masyarakat. 13

Tujuan utama dari menikah adalah untuk memperoleh keturunan (anak), karena
keluarga yang bahagia dan kekal erat kaitannya dengan keturunan. Dengan adanya anak maka
kehdupan suami istri dalam rumah tangga akan memperoleh ketenangan, ketentraman, dan
kebahagiaan. Anak merupakan tali pengikat kelangsungan hidup berumah tangga. Jadi tujuan
yang hakiki dalam sebuah pernikahan adalah mewujudkan mahligai rumah tangga sakinah
yang selalu dihiasi mawaddah dan rahmah. Selain itu, tujuan pernikahan yaitu menciptakan
ketenangan, pendewasaan diri bagi pasangan suami isteri sehingga melalui pernikahan

13
M. Fikri Hasbi dan Dede Apandi, “Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an”, HIKAMI : Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir, vol.3 no.1 (Juni 2022), h. 8-9.

10
diharapkan suami dan isteri makin dewasa, dan melahirkan generasi yang jauh lebih lanjut
berkualitas. Pendapat Imam Syafi’i bahwasanya tujuan pernikahan yaitu Pertama,
melestarikan keturunan. Kedua, menyalurkan libido yang berbahaya bila dikekang. Sedangkan
Menurut M. Quraish Shihab tujuan pernikahan bagi setiap pasangan adalah meraih sakinah
dengan pengembangan potensi mawaddah dan rahmah, sedangkan tujuan akhirnya adalah
melaksanakan tugas kekhalifahan dalam pengabdian kepada Allah swt.14

Mengenai hikmah pernikahan, sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari tujuannya di atas,
dan sangat berkaitan erat dengan tujuan diciptakannya manusia di muka bumi ini. Al-Jurjawi
menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan memakmurkan bumi, di mana
segala isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu, demi kemakmuran bumi
secara lestari, kehadiran manusia sangat diperlukan sepanjang bumi masih ada. Pelestarian
keturunan manusia merupakan sesuatu yang mutlak, sehingga eksistensi bumi di tengah-tengah
alam semesta tidak menjadi siasia. Seperti diingatkan oleh agama, pelestarian manusia secara
wajar dibentuk melalui pernikahan, sehingga demi memakmurkan bumi, pernikahan mutlak
diperlukan. Ia merupakan syarat mutlak bagi kemakmuran bumi. (Ali Ahmad al-Jurjawi, tt:6-
7).

Lebih lanjut al-Jurjawi menuturkan, kehidupan manusia (baca: lelaki) tidak akan rapi,
tenang dan mengasyikkan, kecuali dikelola dengan sebaik-baiknya. Itu bisa diwujudkan jika
ada tangan terampil dan professional, yaitu tangan-tangan lembut perempuan, yang memang
secara naluriah mampu mengelola rumah tangga secara baik, rapi dan wajar. Karena itu
pernikahan disyari’atkan, kata al-Jurjawi, bukan hanya demi memakmurkan bumi, tetapi tak
kalah penting adalah supaya kehidupan manusia yang teratur dan rapi dapat tercipta. Dengan
demikian kehadiran perempuan di sisi suami, melalui pernikahan sangatlah penting. (Ali
Ahmad al-Jurjawi, tt:6-7) Menurut Mustafa al-Khin dalam pernikahan sesungguhnya terdapat
hikmah-hikmah yang agung yang dapat digali, baik secara naqliyah maupun aqliyah. Di antara
hikmah-hikmah tersebut adalah: (Mustafa alKhin dkk, 1987: 13d)

1. Memenuhi tuntutan fitrah Manusia diciptakan oleh Allah dengan memiliki insting
untuk tertarik dengan lawan jenisnya. Laki-laki tertarik dengan wanita dan sebaliknya.
Ketertarikan dengan lawan jenis merupakan sebuah fitrah yang telah Allah letakkan
pada manusia. Islam adalah agama fitrah, sehingga akan memenuhi tuntutan-tuntutan
fitrah; ini bertujuan agar hukum Islam dapat dilaksanakan manusia dengan mudah dan

14
M. Fikri Hasbi dan Dede Apandi, “Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an”, h. 6-8.

11
tanpa paksaan. Oleh karena itulah, pernikahan disyari’atkan dalam Islam dengan tujuan
untuk memenuhi fitrah manusia yang cenderung untuk tertarik dengan lawan jenisnya.
Islam tidak menghalangi dan menutupi keinginan ini, bahkan Islam melarang
kehidupan para pendeta yang menolak pernikahan ataupun bertahallul (membujang).
(At-Turmuzi, tt:393III) Akan tetapi sebaliknya, Islam juga membatasi keinginan ini
agar tidak melampaui batas yang dapat berakibat rusaknya tatanan masyarakat dan
dekadensi moral sehingga kemurnian fitrah tetap terjaga.
2. Mewujudkan ketenangan jiwa dan kemantapan batin Salah satu hikmah pernikahan
yang penting adalah adanya ketenangan jiwa dengan terciptanya perasaanperasaan
cinta dan kasih. QS. Ar-Rum: 21 ini menjelaskan bahwa begitu besar hikmah yang
terkandung dalam perkawinan. Dengan melakukan perkawinan, manusia akan
mendapatkan kepuasan jasmaniah dan rohaniah. Yaitu kasih sayang, ketenangan,
ketenteraman dan kebahagiaan hidup.
3. Menghindari dekadensi moral Allah telah menganugerahi manusia dengan berbagai
nikmat, salah satunya insting untuk melakukan relasi seksual. Akan tetapi insting ini
akan berakibat negative jika tidak diberi frame untuk membatasinya, karena nafsunya
akan berusaha untuk memenuhi insting tersebut dengan cara yang terlarang. Akibat
yang timbul adalah adanya dekadensi moral, karena banyaknya perilaku-perilaku
menyimpang seperti perzinaan, kumpul kebo dan lain-lain. Hal ini jelas akan
merusakfundamen-fundamen rumah tangga dan menimbulkan berbagai penyakit fisik
dan mental. (AtTurmuzi, tt:393III)
4. Mampu membuat wanita melaksanakan tugasnya sesuai dengan tabiat kewanitaan yang
diciptakan. Dari uraian di atas hanya sekilas tentang hikmah yang dapat diambil dari
pernikahan, karena masih banyak hikmah-hikmah lain dari pernikahan, seperti
penyambung keturunan, memperluas kekerabatan, membangun asas-asas kerjasama,
dan lain-lain yang dapat kita ambil dari ayat al-Qur’an, hadis dan growth-up variable
society.15

ْ َ ‫ِِّلت‬
8.) ‫سكُنُ ْْٓوا‬

ْ َ‫ ِِّلت‬secara Bahasa dan istilah


a) Definisi‫سكُنُ ْْٓوا‬

15
Ahmad Atabik dan Khoridatul Mudhiia, “Pernikahan Dan Hikmahnya Perspektif Hukum Islam”,
YUDISIA, vol. 5, no. 2 (Desember 2014), h. 306-308.

12
ْ َ‫ ِِّلت‬artinya supaya tenang. Maksudnya supaya perkawinan dapat menyebabkan ketenangan
‫سكُنُ ْْٓوا‬
jiwa bagi pelakunya.16

b.) Ciri ‫سكينه‬

Keluarga sakinah yang berarti keluarga yang terbentuk dari pasangan suami istri yang
diawali dengan memilih pasangan yang baik, kemudian menerapkan nilai- nilai Islam dalam
melakukan hak dan kewajiban rumah tangga serta mendidik anak dalam suasana mawaddah
wa rahmah.17

Menurut Danuri yang menjadi karakteristik dari keluarga sakinah atau ciri-ciri keluarga
sakinah yaitu:

1) Adanya ketenangan jiwa yang ditandai dengan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
2) Adanya hubungan yang harmonis antara individu dengan individu lain dan antara
individu dengan masyarakat;
3) Terjamin kesehatan dan rohani serta sosial;
4) Cukup sandang, pangan dan papan;
5) Adanya jaminan hukum terutama hak asasi manusia;
6) Terjadinya pelayanan pendidikan yang wajar;
7) Adanya jaminan dihari tua, dan
8) Tersedianya fasilitas rekreasi yang wajar.

Menurut Aziz Mushoffa sebuah keluarga dapat disebut keluarga sakinah jika telah
memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Segi keberagaman keluarga; taat kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya, cinta kepada
Rasulullah dengan mengamalkan misi yang diembannya, mengimani kitab-kitab Allah
dan al-Qur’an, membaca dan mendalami maknanya, mengimani yang ghaib, hari
pembalasan dan qadla dan qadar. Sehingga berupaya mencapai yang terbaik, tawakkal
dan sabar menerima qadar Allah, dalam hal ibadah mampu melaksanakan ibadah
dengan baik, baik yang wajib maupun yang sunnah.
2. Segi pengetahuan agama, memiliki semangat untuk mempelajari, memahami dan
memperdalam ajaran Islam. Taat melaksanakan tuntunan akhlak dan kondisi rumahnya

16
BAB III, Tinjauan Umum Tentang “Keluarga Sakinah”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim), http://repository.uin-suska.ac.id/2777/4/BAB%20III.pdf, h. 36.
17
Agus Hermanto, “Larangan Perkawinan”(DI Yogyakarta: Rasi Aksara Books, 2016), h. 4.

13
Islami. 3. Segi pendidikan dalam rumah tangga, dalam hal ini diperlukan peran orang
tua dalam memotivasi terhadap pendidikan formal bagi setiap anggota keluarganya.
3. Segi kesehatan keluarga, keadaan rumah dan lingkungan memenuhi kriteria rumah
sehat, anggota keluarga menyukai olahraga sehingga tidak mudah sakit, jika ada
anggota keluarga yang sakit segera menggunakan jasa pertolongan puskesmas atau
dokter.
4. Segi ekonomi keluarga, suami isteri memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Pengeluaran tidak melebihi pendapatan, kebutuhan pokok yang
harus dipenuhi adalah kebutuhan makan sehari-hari, sandang, tempat tinggal,
pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
5. Segi hubungan; memiliki hubungan sosial keluarga yang harmonis, hubungan suami
isteri yang saling mencintai, menyayangi, saling membantu, menghormati,
mempercayai, saling terbuka dan bermusyawarah bila mempunyai masalah dan saling
memiliki jiwa pemaaf. Begitu juga hubungan orang tua dengan anak, orang tua mampu
menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangnya, memberikan perhatian, bersikap adil,
mampu membuat suasana terbuka, sehingga anak merasa bebas mengutarakan
permasalahannya. Anak berkewajiban menghormati, mentaati dan menunjukkan cinta
dan kasih sayangnya terhadap orang tua dan selalu mendo’akan. Sedangkan hubungan
dengan tetangga, diupayakan menjaga keharmonisan dengan jalan saling tolong-
menolong, menghormati, mempercayai dan mampu ikut berbahagia terhadap
kebahagiaan tetangganya, tidak saling bermusuhan dan mampu saling memaafkan.

Keluarga sakinah akan terwujud jika para anggota keluarga dapat memenuhi
kewajiban-kewajiban terhadap Allah, terhadap diri sendiri, terhadap keluarga, terhadap
masyarakat dan terhadap lingkungannya, sesuai ajaran al- Qur’an dan sunnah Rasul.
Tercapainya keluarga sakinah adalah dambaan bagi setiap orang yang membangun
mahligai rumah tangga. Keinginan yang mulia ini dikatakan atau tidak, jauh hari sudah
terpancang sebelum dua insan yang berlainan jenis berikrar dalam sebuah pernikahan.
Maka segenap daya dan upaya dilakukan untuk mencapai kebahagiaan tersebut.

Setiap keluarga diharapkan mampu membina rumah tangganya menjadi


keluarga yang memperoleh ketenangan hidup yang penuh cinta dan kasih sayang
sebagai tujuan utama dari perkawinan. Sebuah keluarga dapat disebut harmonis apabila
memiliki indikasi menguatnya hubungan komunikasi yang baik antara sesama anggota
keluarga dan terpenuhi standar kebutuhan materil dan spiritual serta teraplikasinya

14
nilai-nilai moral dan agama dalam keluarga. Inilah keluarga yang dikenal dengan
sebutan keluarga sakinah. 18

9) ‫َجعَ َل‬
- Definisi ‫جعل‬secara Bahasa dan istilah
‫يَجْ عَ ُل – َجعَ َل‬artinya membuat , menjadikan.
Menurut pakar ahli bahasa Al-Quran Raghib al-Asfahani, kata ja’ala bisa bermakna
mewujudkan sesuatu dari sesuatu yang lain yang bersifat takwiniy (tersusun). Seperti
contohnya: ‫أزواجا انفسكم من لكم وجعل‬maksudnya mewujudkan sesuatu dari sesuatu di sini
adalah istrimu berasal dari jenis yang sama dengan dirimu, 19 bukan dari jenis yang rendah. 20
- Hasil dari ciptaan ( ‫)جعل‬
Sesuatu yang diciptakan atau mengubah kejadian sesuatu yang sudah ada ke kejadian lain.
seperti dalam surah Yasin ayat 80:
‫َارا‬ َ ‫ٱلَّذِى َج َع َل لَكُم مِنَ ٱل َّش َج ِر أٱْل َ أخ‬
ً ‫ض ِر ن‬
“… yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau.”
Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa kayu diubah kejadiannya menjadi api. 21 Dan jika
kita kembali kepada QS. Ar-Rum ayat 21 maka Allah menyebutkan Di antara tanda
kekuasaan Allah Swt. adalah menjadikan laki-laki berpasangan (menikah) dengan wanita
dari jenisnya sendiri, yaitu sesama manusia dan bukan makhluk lain.
- Karakteristik makna ‫جعل‬
‫جعل‬lebih umum dari kata khalaqa, karena bisa digunakan makhluk Allah untuk
menjelaskan adanya proses menjadikan/membuat sesuatu, kalimat ini juga lebih
menekankan kepada manfaat dari apa yang diciptakan. Pada konteks penciptaan jodoh, kata
khalaqa seringkali disebut diawal, hal ini seolah menunjukan didahulukannya penciptaan
laki-laki atas perempuan. Tetapi penggunaan makna ‫جعل‬Dan ‫ خلق‬tidak sesuai dengan
persepsi bahwa laki-laki selalu lebih unggul dari perempuan. Karena dalam
penggunaannya, kadang-kadang keduanya menggunakan kata khalaqa dan kadang-kadang
menggunakan ja’ala. Allah menggunakan kata ja’ala dan khalaqa untuk penciptaan
keduanya (laki-laki dan perempuan), jadi hal ini menunjukan bahwa antara laki-laki dan

18
BAB III, Tinjauan Umum Tentang “Keluarga Sakinah”, h. 46-49.
19 Amina Wadud, “‘Qur’an and Woman: Rereading The Sacred Text From a Woman’s Perspective. By Amina
Wadud. New York: Oxford University Press1999. Pp. 118. $11.95. ISBN: 0-195-12836-2.,’ Journal of Law and
Religion 15 (2001): 19–20.,” n.d.
20 Quthub Sayyid, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Terj. As’ad Yasin Dkk, Vol. 7 (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), 196,

n.d.
21 alif.id, “Perbedaan Khalaqa, Fathara, Dan Ja’ala,” n.d.

15
perempuan mempunyai nilai yang sama. Keduanya diciptakan meskipun dengan fungsi dan
tugas yang berbeda tetapi perbedaan inilah yang menjadikan keduanya untuk saling
berkasih sayang, sehingga mereka memahami. 22

10. ‫َّم َودَّة‬


Definisi ً‫ َّم َودَّة‬secara Bahasa dan istilah
Istilah mawaddah berasal dari bahasa Arab " ً‫ " َّم َودَّة‬yang memiliki arti kasih sayang. Dengan
kata lain, keluarga mawaddah adalah keluarga yang penuh dengan kasih sayang dan rasa
cinta antar pasangan suami istri yang akan memperkuat ikatan pernikahan. Makna
“mawaddah” juga dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya bahwa Mawaddah
berarti rasa kasih atau cinta. 23 Dalam Islam, mawaddah ini adalah fitrah manusia. Ini
bisa muncul dari hal-hal yang bersifat duniawi.
Misalnya dari ketampanan atau kecantikan, kedudukan dan hal-hal lain yang melekat
pada pasangannya yang tidak dapat dipungkiri menimbulkan rasa cinta.
Oleh karena itu, hal juga tersebut masuk dalam kriteria calon istri dan suami menurut
islam.24

- Ciri ‫َّم َودَّة‬ :


Dalam menggapai keluarga sakinah perlu ada mawaddah, yaitu dua lawan jenis yang jatuh
cinta, bukan saja karena pertimbangan kebutuhan biologisnya melainkan yang paling
diutamakan adalah pertimbangan kepribadiannya, dan lain sebagainya atau sejenisnya. 25

11. ً‫و َرحْ َمة‬


- Definisi ‫ َرحأ َمةً و‬secara Bahasa dan istilah
Kata warahmah diambil dari kata wa dan rahmah.
Wa memiliki arti dan, sementara rahmah artinya ampunan, rahmat, rezeki, dan
karunia merupakan sesuatu yang datang dari Allah SWT.

22 Unung Fauzan, “MAKNA JA’ALA ) ‫)جعل‬DAN KHALAQA ) ‫)خلق‬DALAM AYAT-AYAT JODOH DI AL-QUR’ĀN,” n.d.
23 Tafsir Ibnu Katsir, n.d.
24 Gea Yustika, “14 Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Yang Penuh Kasih,” n.d.
25 Anisa Parasetiani, “AKTUALISASI KONSEP SAKINAH MAWADAH WARAHMAH PADA KELUARGA MUSLIM DI

KOTA METRO,” n.d.

16
Rahmah merupakan sebuah proses dalam rumah tangga, sebab ini akan
memunculkan rasa saling membutuhkan, menutupi kekurangan, memahami, dan
pengertian.
Rahmah atau karunia dan rezeki dalam keluarga ada karena proses dan kesabaran
suami istri dalam membina rumah tangga.
Saat melewatinya dengan kesabaran dan cinta, maka karunia itu akan diberikan oleh
Allah SWT sebagai bentuk cinta tertinggi dalam keluarga. 26

- Ciri ً‫َرحأ َمة‬ :


Keluarga sakinah itu terdapat di dalamnya rahmah yaitu sifat ilahi karena bersumber dari
Yang Maha Rahman dan Rahim, yang diberikan kepada setiap hamba-Nya yang dirahmati.
Hubungan cinta dua manusia yang berlainan jenis ini dapat mencapai tingkat kualitas yang
paling tinggi dan tak terbatas yang serba meliputi murni dan sejati. 27

12. ‫قَ ْوم‬


- Definisi ‫قَ أو ٍم‬secara Bahasa dan istilah
kaum/ka·um/ secara bahasa bisa diartikan golongan (orang yang sekerja, sepaham,
sepangkat, dan sebagainya). 28

Imam al-Biqai dalam tafsirnya Nadhm al-Durar menafsirkan kata qaum bertujuan
mendorong untuk bangkit mengelola diri dan menghindari kekurangan ataupun keburukan.
Al-Biqai melanjutkan agar senantiasa bersyukur atas kekuatan yag dianugerahkan Tuhan
kepada kita. Menariknya, al-Biqai mengungkap makna semantik dari kata qawm ini, kata
qawm diambil dari kata qama (‫ )قام‬yang berarti tampil ke depan dan melaksanakan segala
hal dengan sempurna.29
- Ciri ‫قَ أو ٍم‬ :
Jika kita merujuk kepada QS Ar-Rum ayat 21 menggambarkan ciri dari kaum yang berfikir.
Adapun sebutan untuk orang yang mampu berpikir kritis dalam islam dikategorikan ke

26 Yustika, “14 Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Yang Penuh Kasih.”
27 Parasetiani, “AKTUALISASI KONSEP SAKINAH MAWADAH WARAHMAH PADA KELUARGA MUSLIM DI KOTA
METRO.”
28 Kamus KBBI, n.d.
29 Rita Sa’adah, “Mengenal Istilah Kaum Dan Umat Dalam Al-Quran,” n.d.

17
dalam ulul albab. Berikut diantara ciri-ciri dari kaum atau golongan yang tergolong dalam
ulul albab, diantaranya :
1. ulil albab senantiasa berzikir kepada Allah SWT dalam segala kondisi dan situasi
2. mendapatkan al hikmah dari Allah SWT akibat dari kesungguhannya dalam melakukan
kegiatan zikir dan pikir. Al hikmah ini merupakan ilmu yang bermanfaat yang
melahirkan amal saleh.
3. mampu memisahkan yang toyyib (halal lagi baik) dengan yang khobits (buruk, jelek,
haram) dan ia memilih yang baiki walaupun khobits itu lebih banyak pengikutnya.
4. mampu mendengarkan pendapat dan pandangan orang lain, walaupun tetap memilah-
milahnya dengan bersandar pada Al-Qur'an. Artinya, kata Furqon, ia akan menerima
pendapat tersebut jika sejalan dengan Al-Qur'an dan menolaknya jika bertentangan. 30

13. َ‫َّيتَفَ َّك ُر ْون‬


a) Definisi َ‫يَّتَفَ َّك ُر أون‬secara Bahasa dan istilah
secara Bahasa َ‫يَّتَفَ َّك ُر أون‬berasal dari kata ‫يُفَك ُِر‬-‫فَ َّك َر‬yang berarti berpikir.
Sedangkan menurut istilah menurut Sajid Sabri Nu’man pada Mafhum al-‘Ilm fi al-Fikr
al-Islami adalah proses mental dan intelektual yang dilakukan oleh pikiran manusia,
yang membuatnya mampu membentuk bentuk khas dunia tempat seseorang hidup.
Karenanya ia menjadi sadar akan hal itu dan mampu menghadapinya secara lebih
efektif, untuk mencapai tujuan, rencana, dan keinginan.31

b) Proses َ‫يَّتَفَ َّك ُر أون‬


kata ( ‫ )فكر‬fikr biasa digunakan al-Qur’an dalam arti merenungkan hal-hal yang
bersifat empiris atau terjangkau oleh panca indera. Karena itu. Ada larangan berfikir
tentang dzat Tuhan dan anjuran berfikir tentang nukmat-nikmat-Nya dalam arti
larangan merenungkan-Nya sebagai objek “fikr” (dalam bahasa al-Qur’an, bukan
bahasa Indonesia). QS. Ar-rum:21 diakhiri dengan “yatafakkarun”. Di sini obyeknya
dengan jelas dapat dilihat dan dirasakan, tetapi untuk memahami tanda itu, diperlukan
pemikiran dan perenungan. Betapa tidak, ia terlihat sehari-hari sehingga boleh jadi
Anda yang tidak menyadari bahwa hal tersebut adalah berkat anugrah Allah. Dialah
yang menanamkam mawaddah dan cinta kasih, sehingga seseorang serta merta setelah

30 Kristina, “Sebutan Untuk Orang Yang Mampu Berpikir Kritis Dalam Islam,” n.d.
31 Rudi Ahmad Suryadi, “Menelisik Makna Berfikir dalam Al-Qur’an”.

18
perkawinan menyatu dengan pasangannya, badan dan hatinya. Sungguh Allah Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. 32

c) Tujuan fungsi dan urgensi َ‫يَّتَفَ َّك ُر أون‬


Tujuan dan fungsi َ‫يَّتَفَ َّك ُر أون‬menurut Buya Hamka yaitu untuk mengajak umat
Islam untuk berpikir tentang apa yang terjadi jika tidak ada pernikahan. Maka manusia
akan dengan bebasnya berhubungan bersama siapa saja. Tentu mereka tidak akan
memiliki aturan dalam berhubungan, tidak memiliki garis keturunan, dan tidak
memiliki kehormatan serta kemuliaan. Maka hal ini mampu merusak dunia. 33
Urgensi berfikir yaitu Pikiran merupakan anugerah besar yang di berikan oleh
Allah kepada manusia. Salah satu hal yang membedakan manusia dari hewan ialah
terletak pada pikirannya. Pendayagunaan pikiran dengan baik akan membuat utuh
esensi kemanusianya, namun jika sebaliknya, maka esensi kemanusianya akan
teredusir(terkurangi) atau bahkan terseret pada level hewani dimana melandasi setiap
sikap dan langkahnya hanya berdasarkan insting semata. Berpikir merupakan suatu
bentuk terrefleksikannya (tercerminnya) rasa syukur seorang hamba kepada Tuhanya,
orang yang tidak menggunakan pikiranya dengan baik dan benar maka ia telah
mengkufuri nikmat Allah Shubhanahu wata`ala.
Dengan membiasakan diri untuk berpikir maka dapat meningkatkan nikmat dari
Allah, karena Allah akan menambahkan nikmatNya bagi siapa saja yang
menyukurinya. Dalam al-Quran kata berpikir disebutkan sebanyak delapan belas kali,
ini mengindikasikan bahwa betapa pentingnya berpikir bagi kehidupan manusia.
Berpikir merupakan perangkat lunak yang di gunakan untuk mengatasi dan
memecahkan problematika yang di hadapi manusia. Bagi orang yang menginginkan
kesuksesan baik dunia maupun akhirat, dia harus menggunakan pikiranya dengan
baik.34

14. ِ ‫سمٰ ٰو‬


‫ت‬ َّ ‫ال‬

32 repo.iain-tulungagung.ac.id, “BAB III PENAFSIRAN AYAT BERFIKIR (FAKKARA ) DAN

DERIVASINYA DALAM KITAB TAFSIR AL-MISBĀH” h.76


33
Surat Ar-Rum Ayat 21 dan Kaitannya dengan Pernikahan, Kunci Mencapai Keluarga Sakinah
Mawaddah wa Rahmah

34 repo.iain-tulungagung.ac.id, “BAB III PENAFSIRAN AYAT BERFIKIR (FAKKARA ) DAN

DERIVASINYA DALAM KITAB TAFSIR AL-MISBĀH” h.36

19
a) Definisi ‫ت‬
ِ ‫السَّمٰ ٰو‬secara Bahasa dan istilah
Secara Bahasa ‫ت‬
ِ ‫السَّمٰ ٰو‬berarti langit. Menurut KBBI berarti angkasa, antariksa, awang –
awang, cakrawala, dirgantara dan udara.
Secara istilah langit adalah hamparan alam semesta yang dianggap berada di angkasa
berisi terdiri dari gas, uap, oksigen. Pengertian langit secara istilah juga merupakan
sebuah proses yang berasal dari ilmu pengetahuan. 35
b) Bagaimana ‫ت‬
ِ ‫السَّمٰ ٰو‬diciptakan

Dalam Alquran Allah SWT berfirman: ” Dialah Allah, yang menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al Baqarah ayat
29). Dalam ayat tersebut Allah setelah menciptakan bumi menuju penciptaan langit,
dan menyempurnakannya dengan Penciptaan tujuh langit ini diisyaratkan tersusun
secara berlapis-lapis, sesuai dengan ungkapan pada ayat ini, yaitu bertingkat-tingkat.
Ini menandakan bahwa tujuh langit yang dicipta tidak bertumpuk, tetapi terdapat jarak
antara yang satu dengan lainnya.

Ilmu pengetahuan memahami tujuh langit berlapis-lapis hanya berhenti pada


konsepsi langit atmosfir yang terdiri dari tujuh lapis. Di antaranya, Troposfer,
Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer, Termosfer, Ionosfer, dan Eksosfer. Akan tetapi
hakikatnya tujuh langit kita belum mengetahui. Karena dalam bahasa Arab angka tujuh
adalah menunjukkan sesuatu yang banyak, sehingga para mufasir menjelaskan bahwa
galaksi yang begitu banyak adalah maksud tujuh lapis, dan bintang-bintang yang
banyak pun dimaksudkan tujuh lapis.36

c) Lapisan langit dan macam-macam benda ‫ت‬


ِ ‫ال سَّمٰ ٰو‬

Lapisan langit

Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an


adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis. “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala

35 Annisa Nur Indriyanti, “SEMIOTIKA LANGIT DAN BUMI DALAM ALQUR'AN: Perspektif Ferdinand

De Saussure” h.35
36
Humas UM Metro, “Penciptaan Makrokosmos”

20
yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS.Al-Baqarah:79).

Kata “langit”, yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam al-Qur’an,
digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta.
Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari
tujuh lapisan. Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-
lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana
dinyatakan dalam al-Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah,
hal tersebut diuraikan sebagai berikut:Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer
terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik,
seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut
troposfer. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas
troposfer disebut stratosfer. Lapisan ozon adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi
penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut mesosfer. termosfer
berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer
yang disebut ionosfer. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km
hingga 960 km. Bagian ini dinamakan eksosfer.37

Macam-macam benda langit

1) Galaksi (gugusan bintang, buruj).

Galaksi adalah suatu sistem dari himpunan besar yang terdiri dari bintang-bintang
yang jumlahnya jutaan bahkan ada yang milyaran. Galaksi yang menghimpun tata surya
kita biasa disebut galaksi “bima sakti” atau “milky way”. Galaksi ini bisa dilihat di
malam hari yang cerah seperti embun tipis membentang dari arah timur laut ke arah
barat daya. Apabila dilihat dengan teleskop ternyata bukanlah embun, tetapi berupa
butir-butir bintang-bintang lebih dari seratus milyar jumlahnya, dan matahari termasuk
salah satu butir bintang itu.

2) Solar System (tata surya)

Tata surya yaitu sekelompok benda-benda angkasa yang terdiri dari satu bintang
yang berfungsi sebagai surya dan menjadi pusat edaran benda-benda pengikutnya yang
berupa planet-planet, satelit-satelit, comet dan berjuta-juta asteroid. Adapun tata surya

37
Prima Aswirna & Reza Fahmi, “AL-QUR’AN AND HUMAN MIND: The Facts of Science
Development” Walisongo, Volume 23, Nomor 2, November 2015. h.439,440

21
kita adalah terdiri dari satu bintang yang bernama matahari dikelilingi oleh sembilan
buah planet, yaitu; Markurius, Venus, bumi, Mars, Yupiter, Saternus, Uranus, Neptunus
dan Pluto.

3) Bintang

Untuk memberi gambaran yang tepat tentang benda samawi yang bernama bintang
itu. QS. At-Tariq: 1-3 menyebutkan, ”Demi langit dan yang datang pada waktu malam
hari. Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? Yaitu bintang yang
cahayanya menembus.” Menurut ayat ini, bintang mempunyai cahaya sendiri yang
menembus ruang angkasa, sehingga cahaya sampai di bumi dan dapat dilihat mata
diwaktu malam.

4) Matahari

Matahari adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk yang ada di bumi baik
berupa manusia, hewan maupun tumbuhtumbuhan. Panas matahari yang dipancarkan
kesegala penjuru bumi baik yang langsung maupun tidak langsung merupakan
penyebab semua kehidupan di atas bumi.

5) Planet

Di dalam ilmu pengetahuan alam dikemukakan, bahwa sampai sekarang ini


manusia telah mengenal sembilan buah planet dalam tata surya ini, dimana bumi kita
termasuk salah satu diantaranya. Kesembilan planet itu semuanya mengelilingi
matahari dalam waktu yang berbeda sebagai anggota tata surya kita ini. Memang planet
adalah benda langit yang menjadi anggota dari sebuah bintang yang berfungsi sebagai
matahari, di mana planet-planet itu berevolosi mengitari bintang di samping berotasi
pada sumbunya sendiri.

6) Bulan (Satelit bumi, Moon)

Al-Qur’an menyebutkan, bahwa bulan itu bercahaya, sedang matahari bersinar(QS.


an-Nur: 16). Menurut analisais Maurice Bucaile matahari itu bersinar karena
diumpamakan sebagai lampu yang sangat terang, sedang bulan itu bercahaya adalah
merupakan cahaya yang diterima dari sinar matahari. Bulan atau satelit sebenarnya juga
beredar mengelilingi matahari terbawa oleh bumi yang mengorbitnya dan juga berotasi
pada sumbunya. Di samping ia berotasi, juga mengitari bumi selama 29 hari, 12 jam,

22
44 menit, 03 detik. Dengan demikian, sehari ia bisa melewati jarak kira-kira 74.000 kilo
meter.

7) Komet

Komet ialah sebuah bintang yang diliputi oleh kabut remang-remang, kabut tersebut
makin hari terlihat makin panjang dan terlihat seperti ekor bintang, sehingga bintang
tersebut disebut bintang berekor atau komet.

8) Meteor

Meteor atau bintang beralih ialah suatu benda seperti batu yang memasuki atmosfir
bumi sehingga terjadi pergesekan dengan udara yang menimbulkan panas dan batu
meteor terbakar hangus. Kebanyakan sebelum jatuh ke permukaan tanah, batu meteor
sudah habis terbakar dan apinya padam.

9) Asteroid

Asteroid juga disebut planet kerdil, beredar mengelilingi matahari dalam sabuk di
antara orbit Mars dan Yupiter. Ia berasal dari planet yang telag pecah berserakan di
angkasa bebas.38

d) Fungsi ‫ت‬
ِ ‫السَّمٰ ٰو‬

Di dalam langit terdapat benda-benda yang berfungsi bagi kehidupan segala


makhluk di muka bumi. Contoh nya seperti matahari. Banyak manfaat yang ada pada
matahari, karena dengan sinar cahayanya yang kita rasakan setiap pagi hari. Terdapat
banyak kandungan yang ada di matahari salah satunya energi dari sinar ultravioletnya yang
memberikan kehangatan kepada manusia yang ada di muka bumi. Apabila tidak ada
matahari, bumi akan gelap karena tidak ada sinar yang ada pada matahari. 39

Adapun bulan yang berfungsi sebagai penentu waktu. Allah menjadikan revolusi
bulan terhadap bumi beserta kemukjizatan ilmiah di dalamnya sebagai penanda waktu
tersebut. Adanya tempat-tempat persinggahan bagi bulan membantu manusia untuk
menghitung waktu-waktu mereka dalam hitungan hari, bulan, dan tahun sehingga

38
Fathul Mufid, “DISKURSUS TENTANG BENDA-BENDA ANGKASA LUAR MENURUT PARA
MUFASSIRDAN ASTRONOM” Hermeneutik, Vol. 7, No.1, Juni 2013. h. 85
39
Indah Fitria, “Manfaat Benda-benda Langit Menurut Al-Qur’an (Analisa Kritis Terhadap Tafsir Ilmi
Kementrian Agama RI)” h.42

23
merekapun mengetahui bilangan tahun. Hal itu juga membantu mereka untuk mengetahui
waktu-waktu untuk beribadah dan berinteraksi dengan sesama mereka. 40

15. ‫ض‬ َْ
ِ ‫اْل ْر‬
َ‫أ‬
a) Definisi ‫اْلرأ ض‬secara Bahasa dan istilah

َ‫أ‬
Secara Bahasa ‫اْل رأ ض‬berarti bumi: yaitu salah satu planet yang merupakan anggota dari
tata surya.

َ‫ا‬
Secara istilah ‫اْل را ض‬adalah planet terdekat ketiga dari Matahari yang merupakan
planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga
merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya.41

َ‫أ‬
b) Bagaimana ‫اْلرأ ض‬diciptakan

Konsep penciptaan bumi dalam Alquran menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.
Hamka menjelaskan mengenai konsep penciptaan bumi pada saat itu sesuai dengan ilmu
yang dipahaminya yaitu pada zaman awal penciptaan alam semesta (penciptaan langit dan
bumi) keduanya merupakan satu kesatuan yang berpadu satu, sekepal, lekat, tidak cerai,
tidak tanggal. Maka lama-kelamaan terpisah-pisahlah di antara yang satu dengan yang lain.
Hamka juga mengemukakan pendapat beberapa mufassir di dalam kitab tafsirnya
sebagaimana yang sudah penulis jelaskan pada bab sebelumnya, seperti pendapat Ibnu
Katsir dan yang lainnya. Selanjutnya Hamka menafsirkan, Dan Kami jadikan dari air tiap-
tiap sesuatu yang hidup, menurut Hamka ini merupakan penjelasan yang amat penting dari
Allah tentang sebab-sebab adanya hidup. Hasil penyelidikan bahwa air adalah penyebab
pertama dan timbulnya hidup adalah riset (selidik) yang amat penting, bahkan puncak dari
ilmu hayat (biologi).

Jadi firman Allah yang berbunyi “…fafataqnahuma…” merupakan isyarat tentang


apa yang terjadi pada langit dan bumi (diumpamakan cairan atom/ segumpal) pertamanya
berupa ledakan dahsyat yang mengakibatkan tersebarnya benda-benda alam raya ke
seluruh penjuru, yang berakhir dengan terciptanya berbagai benda langit yang terpisah,

40
Indah Fitria, “Manfaat Benda-benda Langit Menurut Al-Qur’an (Analisa Kritis Terhadap Tafsir Ilmi
Kementrian Agama RI)” h.66
41
Ensiklopedia Dunia

24
termasuk tata surya dan bumi. Jika dihubungkan dengan teori big bang maka penafsiran
tersebut sejalan dengan teori big bang. Yang mana pada awalnya dalam ayat tersebut di
jelaskan bahwa langit dan bumi itu merupakan satu kesatuan yang padu, sekepal, lekat,
tidak cerai, tidak tanggal, yang tidak bisa dipisahkan, kemudian atas kehendak Allah, Dia
memisahkan antara keduanya yang mana langit Allah angkat ke atas dan membiarkan
bumi berada dibawah lalu memisahkan keduanya dengan udara, hingga hujan turun dari
langit dan tanahpun menumbuhkan tanaman-tanaman. Sedangkan hubungan penciptaan
yang terdapat pada ayat tersebut dengan teori big bang yaitu pada teori big bang penciptaan
bumi itu awalnya terjadi karena suatu ledakan yang mengakibatkan terbentuknya materi,
energi, planet-planet dan yang lainnya. Dari ledakan tersebut terbentuklah berbagai macam
planet salah satunya bumi. 42

َ‫أ‬
c) Lapisan bumi dan macam-macam benda ‫اْلرأ ض‬

Lapisan Bumi

Al-Quran menerangkan bahwa lapisan bumi ada tujuh sesuai keterangan ayat
berikut dalam surat ath-thalaq, “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu
pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu. (QS. AthThalaq(65): 12).

Sebagian dari energi termal bumi kemungkinan terbentuk akibat reaksi


penguraian inti unsur uranium dan thorium yang menghasilkan energi yang
mengakibatkan perut bumi menjadi panas. Herndon mengembangkan konsep untuk
menjelaskan tentang munculnya energi termal di dalam bumi menggunakan teori
reaktor inti dari Fermi. Simulasi yang dilakukan dengan menganggap inti bumi sebagai
georeactor yang memiliki reaksi penguraian inti (visi inti) ternyata sangat sesuai.
Adanya energi termal yang dihasilkan oleh proses kimia dan fisika di dalam perut bumi
menjaga planet ini tetap hangat. Namun, energi termal yang berlebihan akibat reaksi
yang terjadi secara terusmenerus harus dikeluarkan secara berkala seperti melalui
letusan gunung berapi. Permukaan bumi dihamparkan sedemikian rupa sehingga
terbentuk gunung-gunung berapi yang berfungsi sebagai tempat keluar energi termal
dari dalam bumi agar tidak kelebihan energi termal yang dapat membuatnya

42
Mersi Hendra, “KONSEP PENCIPTAAN BUMI DALAM ALQURAN (STUDI TERHADAP QS. AL-
ANBIYA’[21]: 30) MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR” Tafsere Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020.
h. 135

25
berguncang. Lempengan bumi bagian atas yang disebut litosfer masih bergerak sampai
sekarang dan sering kali bertumpukan satu sama lain yang menyebabkan gempa bumi.
Penghamparan bumi bermakna menyebar dan sesuai dengan teori gondwana yang
menjelaskan bahwa pada saat awalnya semua lempengan daratan bersatu. 43

Macam-macam benda Bumi

Terdapat banyak sekali benda yang diciptakan Allah SWT di muka bumi ini
untuk kehidupan manusia, hewan, dan segala ciptaannya. Segala bentuk yang
diciptakan di muka bumi ini berguna untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Seperti contohnya tanaman dan berbagai macam pepohonan, air laut, tanah,
pegunungan yang masing-masing memiliki manfaat untuk kehidupan manusia di muka
bumi.

َ‫ا‬
d) Fungsi ‫اْلرا ض‬
Surah Al-Baqarah ayat 22 menerangkan bahwa Allah membuat bumi sebagai
hamparan yang luas tempat kehidupan manusia dan berbagai makhluk-Nya dengan
langit sebagai atapnya. Allah juga menurunkan hujan dari langit yang selanjutnya
menumbuhkan berbagai macam tumbuhan serta menghasilkan beragam sayur dan
buah-buahan. Semuanya menjadi rezeki yang dibutuhkan manusia dan makhluk
lainnya. Penciptaan langit, bumi, serta berbagai kelengkapan hidup manusia di
permukaan bumi dalam kerangka memenuhi kebutuhan manusia dan segala mahluk
hidup di dalamnya. Dengan itu, diharapkan akan menambah keimanan kepada Allah,
dan menambah keluasan ilmu pengetahuan tentang ciptaan-Nya. Dapat pula,
memanfaatkan semua dengan benar sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.44

16. ‫سنَ ِتكُ ْم َوا َ ْل َوا ِنكُ ْم‬


ِ ‫ف ا َ ْل‬ ْ ‫َو‬
ُ ‫اخ ِت ََل‬
A. Pengertian ‫سنَ ِتكُ ْم َواَ ْل َوا ِنكُ ْم‬
ِ ‫ف اَ ْل‬ ْ ‫َو‬
ُ ‫اخت ََِل‬
‫و أ‬Menurut
ُ ‫اخت ََِل‬
‫ف‬ َ َ َ‫ َخل‬- ‫لف‬
Bahasa dari kata ‫ف‬ ُ ‫ي َْخ‬yang artinya menggantikan, mengangkat.

43
Heru Juabdin Sada, “ALAM SEMESTA DALAM PERSEPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADIST” Al-
Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016. h. 106
44
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI
“PENCIPTAAN BUMI Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains” h.32,38

26
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ikhtilaf diartikan sebagai
perbedaaan pendapat atau perselisihan pikiran. Sementara, secara istilah, ikhtilaf
adalah perbedaan yang terjadi di kalangan para ulama atau mujtahid dalam memahami
sebuah teks Alquran dan hadis.

‫اَ ألسِ نَتِ ُك أم‬Menurut Bahasa ِ ‫أَ ْل‬yang artinya lidah .


‫سنَة‬
Menurut istilah Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal
sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Dalam hal ini,
kata lidah mempunyai dua arti. Pertama, lidah yang secara fisik berada pada rongga
mulut dan sangat berperan dalam mengeluarkan bunyi. Bunyi inilah yang menjadi dasar
munculnya bahasa untuk keperluan berkomunikasi. Kedua, lidah adalah bahasa itu
sendiri. Menurut para saintis, lidah adalah organ yang terletak pada rongga mulut.
Organ ini merupakan struktur berotot yang terdiri atas tujuh belas otot yang memiliki
beberapa fungsi. Lidah di antaranya berfungsi untuk turut membantu mengatur bunyi
untuk berkomunikasi atau berbicara. Fungsi lainnya adalah untuk membantu menelan
makanan dan alat pengecap. Diperkirakan terdapat sekitar 10.000 titik pengecap di
lidah. Titik-titik ini sangat aktif untuk selalu memperbaharui diri. Lidah dapat
merasakan berbagai rasa. Lidah, dalam bidang agama, hampir selalu dikaitkan dengan
hati, dan digunakan untuk mengukur baik-buruknya perilaku seseorang 45

‫واَ أل َوانِ ُك أم‬Menurut


َ bahasa ‫أَ ْل َوان‬yang artinya warna.
yang di maksud disini yaitu Menjelaskan warna kulit merujuk ke tafsir kemenag.
rahasia kejadian langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit, serta sifat-sifat
kejiwaan manusia itu tidak akan diketahui, kecuali oleh orang-orang yang mempunyai
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, ayat ini ditutup dengan “sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui
(berilmu pengetahuan)46

B. Macam macam bahasa dan dan ras di dunia

45 Tafsir kemenag.
46 Tafsir kemenag

27
• Macam macam ras di dunia
Ada berbagai pendapat mengenai macam-macam ras di dunia, salah satunya adalah
menurut A. L. Krober. Menurut A. L. Krober, ras di dunia dibedakan menjadi 4 yakni:
1. Ras Mongoloid, yakni ras dengan kulit berwarna kuning. Golongan bangsa yang
termasuk ke dalam Ras Mongoloid misalnya Asiatic Mongloid (Asia Utara, Asia
Tengah, dan Asia Timur), Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan
Indonesia, Malaysia, dan Filipina), American Mongoloid (Orang Eskimo di
Amerika Utara hingga pendudu Terra del Frugo di Amerika Selatan).

2. Ras Negroid, yakni ras dengan kulit berwarna hitam. Golongan bangsa yang
termasuk dalam ras ini diantaranya African Negroiud (Benua Afrika), Negrito
(Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, dan Filipina), dan Melanisia (Papua dan
Melanisia).

3. Ras Kaukasoid, yakni ras dengan kulit berwarna putih. Golongan bangsa yang
termasuk ke dalam ras ini misalnya Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik), Alpine
(Eropa Tengah dan Eropa Timur), dan Mediterania (sekitar Laut Tengah, Afrika
Utara, Amerika, Arabia, Armenia, dan Iran).
4. ras khusus yang tidak dapat diklasifikasikan, yaitu diantaranya Bushman (daerah
Gurun Kahari di Afrika Selatan), Veddoid (Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi
Selatan), Australoid (penduduk asli Australia), Polynesian (Kepulauan Mikronesia
dan Polinesia), dan Ainu (Pulau Kurufoto dan Hokaido di Jepang bagian utara).47

• Macam macam Bahasa di dunia.

bahasa di Indonesia hingga sekarang belum ada jawaban yang pasti. Berdasarkan
perkiraan umum yang disampaikan orang awam, di seluruh Indonesia terdapat 200 hingga
300 bahasa daerah. Namun, berdasarkan penelitian Kelompok SIL (2001) di seluruh
Indonesia terdapat 726 bahasa daerah (dengan catatan, tidak terma- suk 3 bahasa yang
telah punah). Di antara semua bahasa-bahasa di Indonesia, ada bahasa dengan jumlah
penuturnya jutaan dan ada pula bahasa yang hanya beberapa ribu, beberapa ratus, bahkan
beberapa puluh saja penuturnya. Hanya ada 13 bahasa terbesar di Indonesia, yaitu yang

47 Dianatul khurra, buku pengayaan pkn kelas IX .JAKARTA:PT NASYA EXPANDING MANAGEMENT 2022.

28
jumlah penuturnya di atas 1 juta. Dengan demikian, masih tersisa 713 bahasa yang
dituturkan kurang dari 1 juta orang Apalagi kalau kita mempertanyakan bahasa-bahasa di
durum. Belum ada pihak yang dapat menjawab dengan pasti jumlah bahasa di dunia. Buku
buku acuan umumnya menyebut sekitar 6.700 bahasa (Comie 2001). Belum terjawabnya
jumlah bahasa yang ada di dunia itu disebabkan bermacam-macam alasan . 48
a. Pengertian
َ – ‫ َي ْع َل ُم‬yang artinya mengetahui.
Menurut Bahasa ‫ع ِل َم‬

Adapun menurut istilah Mengetahui adalah proses memperoleh informasi atau


pengetahuan tentang sesuatu melalui pengamatan, belajar, atau pengalaman. Dengan
mengetahui, seseorang dapat memahami, mengerti, dan memiliki kesadaran tentang suatu
hal atau keadaan. Mengetahui juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan,
memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan diri. 49

ۡ ‫لِ ۡلعٰلِ ِم‬


17. ‫ي‬
َ
a. Definisi secara Bahasa dan istilah
ۡ ‫ لِ ۡلعٰلِ ِم‬berasal dari kata ‫ عٰلِم‬yang bermakna berpengetahuan, terpelajar,
‫ي‬
َ
diberitahukan, saling kenal, kata 'ulama dan 'alimin memiliki arti yang
sama, yaitu orang-orang berilmu, berpengetahuan, atau orang-orang
alim. Kata alim dan ulama memiliki makna sama yaitu ilmuwan, sarjana,
tenaga ahli, master.
Kemudian istilah “‫”عُلَ َما ُء‬, jamak dari “ ‫عالِم‬
َ ”. Di Indonesia sering kali, “Dia
itu ulama”, itu sebenarnya keliru. Karena ulama ( ‫ )عُلَ َما ُء‬adalah jamak,
artinya orang-orang yang berilmu. Kalau kita ulama (‫)عُ َل َما ُء‬, tetapi
kalau dia alim (‫عالِم‬
َ ). Ini sering menjadi keliru. Begitu juga kalau tidak
mengerti bahasa Arab—sharaf—sampai ada seorang mubalig keliru.
b. Karakteristik
• Orang alim merupakan orang yang dikehendaki sebagai orang baik.

48 Khusartanti, pesona Bahasa . langkah awa memahami linguistic. JAKARTA:PT GRAMEDIA 2022
49 Ensiklopedia.com

29
• Orang alim merupakan ahli waris para nabi yang mendapatkan derajat
mulia.
Orang alim adalah orang beriman yang bermanfaat melalui ilmunya
baik untuk orang lain maupun untuk dirinya sendiri.
• Orang alim berjuang mengedukasi masyarakat sesuai petunjuk para
rasul
• Satu orang alim merupakan seorang warga yang berkualitas karena
tingkat literasinya, sehingga setara dengan sekelompok warga tanpa
kualitas.
• Tinta pada karya tulis ulama dan tetesan darah pejuang sangat penting.
Tetapi bobot ganjaran tinta ulama kelak melebihi bobot tetesan darah
syuhada
• Orang alim adalah ia yang teidak pernah puas dahaganya pada ilmu
sampai ia tiba di surga
• Anti-ilmu dan gila harta bibit kerusakan umat Nabi Muhammad saw
• Terkait ilmu, umat Islam hanya memiliki empat pilihan terbaik.
• Penolakan Allah atas seorang hamba ditandai dengan keluputannya dari
ilmu.
• Miskin harta berbahaya, tetapi miskin ilmu lebih berbahaya.

c. Tujuan, manfaat, fungsi dan urgen


Tujuan
Allah SWT telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang paling bagus. Baik bentuk
fisik yang terlihat dari luar, maupun organ-organ yang ada di dalam tubuhnya termasuk juga
fungsinya. Secara fisik lahir, kita bisa melihat bagaimana Allah menetapkan Panjang dan
jarang setiap organ. Tangan, misalnya, jarak antara ujung tangan sampai siku dengan siku
sampai pundak tidak sama. Ketidaksamaan ini menjadikan tangan terlihat indah serta
fungsional. Kemudian ukuran panjang kaki mulai dari ujung kaki sampai pangkal paha
dengan ukuran badan mulai dari pangkal paha sampai leher. Posisi mulu, hidung, mata, dan

30
telinga, panjang setiap ruas jari, panjang masing-masing jari dan sebagainya menunjukan
jarak dan komposisi yang indah dan fungsional.
Kesempurnaan organ dalam, misalnya otak, dengan otak manusia dapat berpikir,
menerima dan menggali pengetahuan, membedakan yang mana yang baik untuk
kehidupannya dan mana yang buruk akibatnya, memikirkan solusi permasalahan
hidup yang dihadapi dan sebagainya. Di otak inilah, segala ilmu pengetahuan
yang dipelajarinya bersemayam. Dan dengan ilmu pengetahuan ini pula, manusia
memiliki keutamaan di bandingkan dengan makhluk yang lainnya.

Rasulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam, juga memuji orang yang berilmu,
sebagaimana tersebut dalam beberapa haditsnya, seperti yang terdapat dapat kitab Adab ad-
Dunya wa ad-Din bab Adab al-‘Ilm, sebagai berikut:

‫ إني عليم‬:‫ أوحى هللا إلى إبراهيم عليه السَلم‬:‫روي عن النبي صلى هللا عليه وسلم أنه قال‬
‫أحب كل عليم‬

“diriwayatkan dari Nabi Saw. beliau bersabda: Allah Swt memberi wahyu kepada Ibrahim
as.: sesunggunya Aku (Allah Maha) mengetahui, Aku (Allah) mencintai orang-orang yang
berilmu”

‫ أحدهما عالم واْلخر‬:‫ سُئِل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم عن رجلين‬:‫روى أبو أمامة قال‬
‫ فضل العالم على العباد كفضلى على أدنا كم رجَل‬:‫ فقال صلى هللا عليه وسلم‬,‫عابد‬
“Diriwayatkan dari Abu Umamah, berkata: Rasulullah Saw. ditanya tentang 2 orang, yang
satu orang alim dan yang satunya ahli ibadah. Rasulullah Saw. bersabda: keutamaan orang
alim terhadap ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap orang yang paling rendah di antara
kalian (sahabat)”

manfaat

Beberapa manfaat orang yang berilmu dalam kitab Ihya' Ulumuddin adalah:

(1) ilmu dapat menjaga diri,

31
(2) ilmu menjadikan orang bijak,

(3) ilmu akan berkembang jika diinfakkan. Dzulkifli menambahkan bahwa ini merupakan
bukti, Allah Swt. mengagungkan para ulama' dan meninggikan derajatnya

urgensi

1. Keharusan orang yang berilmu beribadah dan keharusan orang abid berilmu,ilmu tak
ada manfaatnya tanpa ibadah dan ibadah tidak diterima tanpa ilmu
2. Proses belajar mengajar ilmu lebih diutamakan daripada melaksanakan ibadahyang
sunnah, karena ibadah itu memberikan manfaat hanya epada yangmengerjakaannya
saja, sedangkan ilmu selain bermanfaat bagi dirinya juga bermanfaat bagi orang lain.
3. Anjuran untuk menghormati ulama dan para penuntut ilamu serta
mendoakanmereka.
4. Anjuran agar melakukan hal-hal yang bermanfaat baik bagi dirinya sendirimaupun
bagi arang lain.

18. Kesimpulan
A. Macam Macam Ciptaan Allah

Dalam Islam, semua ciptaan Allah disebut sebagai makhluk. Kata makhluk mancakup seluruh
alam semesta termasuk air, bintang tanah dan isi jagad raya lainnya. Sebagaimana sifat Allah
yang maha menciptakan, seluruh langit, bumi dan segala isinya memang merupakan
ciptaannya.

Semua ciptaan Allah disebut makhluk terbagi menjadi dua bagian yang besar, yaitu makhluk
yang bernyawa dan makhluk yang bernyawa. Manusia, merupakan salah satu makhluk Allah
yang bernyawa. Ibnu Hajar, Seorang ahli hadits dari Mazhab Syafi’i menjelaskan bahwa
makhluk yang pertama diciptakan adalah air, kemudian ‘Arsy kemudian pena

Allah memiliki nama lain yang disebut Al-Khaliq, yang berarti yang maha pencipta. Nama ini
menggambarkan salah satu aspek keagungan Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah
sumber dari segala penciptaan di alam semesta ini. Bukti keagungan Allah sebagai Al-Khaliq
dapat ditemukan melalui keberadaan ciptaan-Nya yang luar biasa dan kompleks.

Allah menciptakan berbagai bentuk ciptaan yang sangat beragam, termasuk malaikat, jin,
manusia, bulan, matahari, langit, bumi, tumbuhan, dan hewan. Setiap ciptaan ini memiliki
karakteristik dan fungsi yang unik, menunjukkan kebesaran dan kebijaksanaan penciptaannya.

32
Tidak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang dapat tercipta tanpa adanya kehendak dan kuasa
dari Allah Sang Maha Pencipta. Semua ciptaan-Nya terbentuk dengan rancangan yang
sempurna dan tak terbatas, mencerminkan kekuasaan-Nya yang luar biasa.50

Manusia sebagai salah satu makhluk Allah harus memiliki keyakinan yang teguh bahwa Allah
adalah Maha Pencipta yang tiada tanding. Manusia harus mengakui dan menghormati
kekuasaan-Nya dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Pemahaman akan
keesaan Allah sebagai Al-Khaliq dapat membantu manusia untuk menghargai keindahan dan
keragaman ciptaan-Nya. Hal ini juga dapat menimbulkan rasa bersyukur dan menjaga
lingkungan yang telah disediakan oleh Allah.

Penjelasan tentang penciptaan alam semesta beserta isinya, tersebardi berbagai surat dalam Al-
Quran. Berikut diantaranya.

Al-'Ankabut Ayat 44

َ‫ق ِإنَّ فِي ذَلِكَ ََل َيةً ل أِل ُمؤأ مِ نِين‬


ِ ‫ض ِب أال َح‬
َ ‫ت َو أاْلَرأ‬ ُ َ‫َخلَق‬
ِ ‫هللا ال َّس ُمو‬

Artinya: Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu
pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Az-Zumar Ayat 62

‫علَى كُ ِل َش أ‬
‫يءٍ َوكِي ُل‬ ‫َّللا خَا ِلقُ كُ ِل َش أ‬
َ ‫يءٍ َوه َُو‬ ُ َّ

Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.

Fussilat Ayat 21

َ‫يءٍ َوه َُو َخلَقَكُ أم أَ َّو َل َم َّرةٍ َو ِإلَ أي ِه تُرأ َجعُ أون‬ َ ‫َّللا الَّذِي ا أن‬
‫طقَ كُ َّل َش أ‬ َ ‫علَ أينَا قَالُوا أَ أن‬
ُ َّ ‫طقَنَا‬ َ ‫َوقَالُوا ِل ُجلُو ِد ِه أم ل َِم َش ِهدأت ُ أم‬

Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?”
(Kulit) mereka menjawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga)
menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama
kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”

50Ambo Tang Hakikat Manusia Dan Potensi Pedagogik, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA)
Sorong Jurnal PAIDA Vol. 1 No. 2 Agustus 2022 H.120

33
Al-Anbiya' Ayat 31

ُ ‫اسِي أَ أن تَمِ يدَ بِ ِه أم َو َجعَ ألنَا فِي َها فِ َجاجًا‬


َ‫سب ًَُل لَّعَلَّ ُه أم يَ أهتَدُون‬ ِ ‫َو َجعَ ألنَا فِي أاْلَرأ‬
َ ‫ض َر َو‬

Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh agar ia (tidak) guncang
bersama mereka, dan Kami jadikan (pula) di sana jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat
petunjuk.51

B. Urgensi mengetahui ciptaan allah

Urgensi atau pentingnya mengetahui ciptaan Allah dapat dijelaskan dalam beberapa aspek
berikut:

1. Menghargai Keberagaman: Mengetahui ciptaan Allah membantu kita menghargai


keberagaman dalam alam semesta ini. Dalam alam semesta ini terdapat berbagai macam bentuk
kehidupan dan keindahan yang mencerminkan kebesaran-Nya. Dengan memahami ciptaan-
Nya, kita dapat menghormati dan menjaga keberagaman ini.

2. Memperoleh Pemahaman tentang Tujuan Hidup: Mengetahui ciptaan Allah membantu kita
memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan hidup kita di dunia ini. Kita dapat
mencari arti hidup dan menjalani kehidupan yang bermakna dengan mengikuti petunjuk-Nya
yang terdapat dalam ciptaan-Nya.

3. Mengembangkan Rasa Syukur: Mengetahui ciptaan Allah membuat kita lebih sadar akan
nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini dapat mengembangkan rasa
syukur dalam diri kita dan mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala karunia-Nya.

4. Memahami Nilai-nilai Moral: Mengetahui ciptaan Allah membantu kita memahami nilai-
nilai moral yang dikehendaki-Nya. Dalam ciptaan-Nya, terdapat aturan dan prinsip yang dapat
kita pelajari untuk menjalani kehidupan yang baik, adil, dan bermartabat.

5. Meningkatkan Ketaqwaan: Mengetahui ciptaan Allah dapat memperdalam rasa ketaqwaan


kita kepada-Nya. Dengan menyadari kebesaran-Nya yang terpancar dalam ciptaan-Nya, kita
menjadi lebih sadar akan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita dan lebih berupaya
untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

51Hakikat Manusia Dan Potensi Pedagogik, Ambo Tang Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA)
Sorong Jurnal PAIDA Vol. 1 No. 2 Agustus 2022 H.120

34
Mengenal ciptaan Allah bukan hanya tentang mempelajari fakta-fakta ilmiah, tetapi juga
tentang mengembangkan rasa kagum, rasa syukur, dan ketaqwaan kepada-Nya52.

C. Tujuan Dan Manfaat Mengetahui Ciptaan Allah .

Mengembangkan Rasa Syukur: Dengan mengetahui ciptaan Allah, kita dapat lebih menghargai
dan bersyukur atas segala karunia-Nya. Melihat keindahan dan keajaiban alam semesta yang
diciptakan-Nya, kita dapat menyadari betapa luar biasa dan sempurna karya-Nya. Ini
menginspirasi kita untuk mengucapkan syukur dan menghargai setiap aspek kehidupan.

Memperdalam Iman: Mengetahui ciptaan Allah membantu memperdalam iman kita. Ketika
kita mempelajari keagungan dan kompleksitas ciptaan-Nya, kita semakin yakin akan
keberadaan dan kekuasaan Allah. Hal ini dapat memperkuat keyakinan kita dan memperdalam
hubungan spiritual dengan-Nya.

Memahami Tujuan Hidup: Mengetahui ciptaan Allah membantu kita memahami tujuan hidup
kita sebagai manusia. Dalam Al-Quran, Allah menjelaskan bahwa tujuan utama kita adalah
untuk menyembah-Nya, beribadah, dan menjalani kehidupan yang baik dalam ketaatan
kepada-Nya. Dengan memahami ciptaan-Nya, kita dapat lebih memahami bagaimana kita
dapat mencapai tujuan tersebut.

Menghargai Keindahan dan Keajaiban: Mengetahui ciptaan Allah memungkinkan kita untuk
menghargai keindahan dan keajaiban yang ada di sekitar kita. Dari keindahan alam,
keanekaragaman hayati, hingga keajaiban dunia mikro, semuanya adalah bukti nyata dari
kebesaran dan keindahan ciptaan-Nya. Dengan mengenali dan menghargai keindahan ini, kita
dapat merasakan keajaiban dan keajaiban yang ada di sekitar kita.

Menjadi Khalifah di Bumi: Mengetahui ciptaan Allah membantu kita memahami tanggung
jawab kita sebagai khalifah di bumi. Kita diberi amanah untuk menjaga lingkungan, merawat
dan melindungi makhluk hidup, serta menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan mengetahui
ciptaan-Nya, kita dapat lebih memahami pentingnya menjalankan peran ini dengan bijaksana.

tujuan mengetahui ciptaan Allah adalah untuk mengembangkan rasa syukur, memperdalam
iman, memahami tujuan hidup, menghargai keindahan dan keajaiban, serta menjalankan peran

52 Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008)

35
kita sebagai khalifah di bumi. Dengan mengetahui ciptaan Allah, kita dapat hidup dengan lebih
bermakna dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan ini.

Adapun manfaat dari mengetahui ciptaan alah yaitu Salah satu manfaat utama mengetahui
ciptaan Allah adalah memperdalam hubungan kita dengan-Nya. Dengan memahami dan
mengamati ciptaan-Nya, kita dapat merasakan kebesaran dan kehadiran Allah dalam kehidupan
kita. Hal ini akan memperkuat ikatan spiritual kita dengan-Nya.53

53 M Hasan, Jurnal tujuan penciptaan manusia dan fungsi lembaga-lembaga pendidikan, Palu. 2010

36
DAFTAR PUSTAKA
Adib Bisri, Kamus Al-Bisri, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1999),
Muhammad Ali Ash Shobuni, Shofwatuttafasir, (Dar Kutub Islamiyah J. 2),
Tafsir Al-Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 20 ‫ الروم‬Lengkap Arti Terjemah
Indonesia, https://daaralatsarindonesia.com/tafsir-030-020/, diakses pada 2
Desember 2023.
M. Zaim Mahudi, “Konsep Nafs Perspektif Ibnu Katsir Dalam Kitab Tafsir Al- Qur’an
Al – Azhim”, (Tesis, Program Magister Ilmu Agama Islam, Pascasarjana Institut
Ptiq Jakarta, 2015).
M. Sari dan Titi Lusyati, “Nafs (Jiwa) Dalam Al-Qur’an”, Jurnal al-Fath, vol. 08. no.
02 (Juli-Desember) 2014.
Klawing Arjuna, “Hurun ‘Ain Dalam Al Quran Dan Implikasinya Pada Kesetaraan
Gender”, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora UIN Saifuddin
Zuhri Purwokerto, 2022),
M.Dhuha Abdul Jabbar dan N. Burhanuddin, “Ensiklopedia Makna Al-Qur’an”
(Bandung: CV. Media Fithrah Rabbani, 2012)
M. Fikri Hasbi dan Dede Apandi, “Pernikahan Dalam Perspektif Al-Qur’an”, HIKAMI:
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, vol.3 no.1 (Juni 2022),
Ahmad Atabik dan Khoridatul Mudhiia, “Pernikahan Dan Hikmahnya Perspektif
Hukum Islam”, YUDISIA, vol. 5, no. 2 (Desember 2014).
Agus Hermanto, “Larangan Perkawinan” (DI Yogyakarta: Rasi Aksara Books, 2016),
Amina Wadud, “‘Qur’an and Woman: Rereading The Sacred Text From a Woman’s
Perspective. By Amina Wadud. New York: Oxford University Press1999. Pp.
118. $11.95. ISBN: 0-195-12836-2.,’ Journal of Law and Religion 15
(2001):,” n.d.
Quthub Sayyid, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Terj. As’ad Yasin Dkk, Vol. 7 (Jakarta:
Gema Insani Press, 2003), 196, n.d.
alif.id, “Perbedaan Khalaqa, Fathara, Dan Ja’ala,” n.d.
Unung Fauzan, “MAKNA JA’ALA) ‫)جعل‬DAN KHALAQA ) ‫)خلق‬DALAM AYAT-
AYAT JODOH DI AL-QUR’ĀN,” n.d.
Gea Yustika, “14 Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Yang Penuh Kasih,”
n.d.
Anisa Parasetiani, “AKTUALISASI KONSEP SAKINAH MAWADAH
WARAHMAH PADA KELUARGA MUSLIM DI KOTA METRO,” n.d.
Yustika, “14 Ciri Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Yang Penuh Kasih.”
Rudi Ahmad Suryadi, “Menelisik Makna Berfikir dalam Al-Qur’an”.
Annisa Nur Indriyanti, “SEMIOTIKA LANGIT DAN BUMI DALAM ALQUR'AN:
Perspektif Ferdinand De Saussure”
Prima Aswirna & Reza Fahmi, “AL-QUR’AN AND HUMAN MIND: The Facts of
Science Development” Walisongo, Volume 23, Nomor 2, November 2015.
h.439,440
Fathul Mufid, “DISKURSUS TENTANG BENDA-BENDA ANGKASA LUAR
MENURUT PARA MUFASSIRDAN ASTRONOM” Hermeneutik, Vol. 7, No.1,
Juni 2013. h. 85
Indah Fitria, “Manfaat Benda-benda Langit Menurut Al-Qur’an (Analisa Kritis
Terhadap Tafsir Ilmi Kementrian Agama RI)”
Ensiklopedia Dunia
Mersi Hendra, “KONSEP PENCIPTAAN BUMI DALAM ALQURAN (STUDI
TERHADAP QS. AL-ANBIYA’[21]: 30) MENURUT HAMKA DALAM TAFSIR
AL-AZHAR” Tafsere Volume 8 Nomor 2 Tahun 2020. h. 135
37
Heru Juabdin Sada, “ALAM SEMESTA DALAM PERSEPEKTIF AL-QUR’AN DAN
HADIST” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016.
h. 106
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama
RI “PENCIPTAAN BUMI Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains” h.32,38
Tafsir kemenag.
Khusartanti, pesona Bahasa . langkah awa memahami linguistic. JAKARTA:PT
GRAMEDIA 2022

Ambo Tang Hakikat Manusia Dan Potensi Pedagogik, Universitas Pendidikan


Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong Jurnal PAIDA Vol. 1 No. 2 Agustus
2022 H.120
Hakikat Manusia Dan Potensi Pedagogik, Ambo Tang Universitas Pendidikan
Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong Jurnal PAIDA Vol. 1 No. 2 Agustus
2022 H.120
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008)

38

Anda mungkin juga menyukai