Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Salsabila Azzahra

Kelas : 2 C

Maternitas Mod 8
MENGECEK PEMAHAMAN
1. Ny C umur 22 tahun G1P0A0, Hamil 40 minggu, datang ke RS dengan riwayat
Diabetes Mellitus. Saat ini Ny.C sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah
kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar. Faktor predisposisi dari janin yang
dapat menyebabkan kasus diatas
adalah...a.Mikrosomia b.Makrosomiac.Hidrosepalusd.d.Anensephaluse.e.CPD2.
Sebutkan dan jelaskan faktor pencetus distrosia bahu?Jawaban :Distosia bahu adalah
kondisi saat bahu bayi terjebak di dalam panggul ibu selama persalinan. Faktor-faktor
pencetus distosia bahu melibatkan perbedaan ukuran antara kepala bayi dan panggul
ibu. Beberapa faktor meliputi:
1. Makrosomia: Bayi dengan berat badan yang besar (makrosomia) cenderung
memiliki risiko lebih tinggi mengalami distosia bahu.
2. Panggul sempit: Jika panggul ibu lebih kecil dari ukuran rata-rata atau jika ada
kelainan pada bentuk panggul, seperti panggul sempit (android pelvis), dapat
menyebabkan kesulitan bagi bayi untuk melewati panggul.
3.postmaturitas: Bayi yang lahir setelah melewati batas waktu kehamilan normal dapat
memiliki berat badan yang lebih besar, meningkatkan risiko distosia bahu.
4.Diabetes gestasional atau diabetes prakonsepsi: Diabetes pada ibu dapat
menyebabkan pertumbuhan janin yang berlebihan, meningkatkan kemungkinan
distosia bahu.
5.Induksi persalinan: Penggunaan obat untuk memicu persalinan (induksi persalinan)
dapat meningkatkan risiko distosia bahu.
6.Pendekatan persalinan yang cepat: Jika persalinan berlangsung terlalu cepat, belum
ada cukup waktu bagi panggul ibu untuk merentangkan secara alami, meningkatkan
risiko terjadinya distosia bahu.Perawatan distosia bahu melibatkan berbagai tindakan,
termasuk manipulasi lembut, posisi ibu yang berbeda, atau dalam kasus yang parah,
tindakan medis seperti dislokasi bahu atau operasi sesar darurat.
3. Sebutkan dan jelaskan penatalaksanaan kelahiran bayi dengan distrosia bahu?
Jawaban :Penatalaksanaan distosia bahu memerlukan tindakan cepat dan hati-hati
untuk meminimalkan risiko cedera baik pada bayi maupun ibu. Berikut adalah
beberapa langkah yang mungkin dilakukan:
1. Manuver McRoberts: Ibu diminta untuk menarik lututnya ke arah perut selama
kontraksi, yang membantu merentangkan panggul dan memfasilitasi kelahiran kepala
bayi.
2. Manuver Woods Corkscrew: Dokter atau bidan melakukan rotasi lembut pada bahu
bayi dengan tujuan membuat bahu bayi lebih mudah melewati panggul ibu.
3.Manuver Rubin I dan II: Penggunaan dua jari untuk membantu melewati bahu bayi
dengan memberikan dorongan pada bagian tubuh bayi yang tidak dapat lewat.
4.Manuver Zavanelli: Jika tindakan-tindakan di atas tidak berhasil dan distosia bahu
sangat parah, dokter dapat mencoba memasukkan kepala bayi kembali ke dalam rahim
dan melakukan operasi sesar darurat.
5.Pemotongan episiotomi: Dalam beberapa kasus, dokter dapat memutuskan untuk
melakukan episiotomi (pemotongan pada jalan lahir) untuk memberikan lebih banyak
ruang bagi bayi untuk keluar.
6.Pemberian oksitosin atau vakum: Dalam beberapa kasus, obat oksitosin atau bantuan
alat seperti vakum dapat digunakan untuk membantu percepat kelahiran setelah kepala
bayi berhasil dilewati.Penting untuk dicatat bahwa penanganan distosia bahu
memerlukan keahlian dan pengalaman, dan setiap kasus dapat berbeda. Keputusan
terbaik akan diambil oleh tim medis yang merawat berdasarkan kondisi spesifik
selama persalinan.
4. Sebutkan dan jelaskan komplikasi pada persalinan premature ?Jawaban :Beberapa
komplikasi pada persalinan prematur meliputi gangguan pernapasan, infeksi, masalah
pada sistem pencernaan, serta risiko perkembangan neurologis yang lebih tinggi. Pada
bayi prematur, organ-organ mungkin belum sepenuhnya berkembang, meningkatkan
kemungkinan masalah kesehatan
5. Sebutkan dan jelaskan resiko persalinan premature ?Jawaban : 1.masalah
pernapasan: Bayi yang lahir prematur mungkin mengalami kesulitan bernapas karena
paru-paru mereka belum sepenuhnya berkembang.
2. Masalah nutrisi: Bayi prematur cenderung memiliki masalah dalam menyusui atau
menerima nutrisi yang cukup, karena sistem pencernaan mereka mungkin belum siap
sepenuhnya.
3. Infeksi: Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi, karena
sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.
4.Masalah suhu tubuh: Karena kulit mereka belum sepenuhnya matang, bayi prematur
lebih rentan terhadap fluktuasi suhu tubuh.
5.Masalah perkembangan: Bayi prematur mungkin mengalami keterlambatan
perkembangan fisik dan kognitif karena mereka lahir sebelum waktunya.
6.Masalah mata: Retinopati prematur adalah kondisi di mana pembuluh darah di mata
bayi prematur dapat mengalami pertumbuhan yang tidak normal, dapat menyebabkan
masalah penglihatan.
7.Masalah jantung: Bayi prematur memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
masalah jantung, terutama jika mereka lahir sangat prematur.
8.Masalah neurologis: Risiko cedera otak atau gangguan neurologis meningkat pada
bayi prematur.Penting untuk dicatat bahwa resiko ini dapat bervariasi tergantung pada
seberapa prematur bayi lahir dan adanya faktor risiko tambahan. Pemantauan dan
perawatan medis yang tepat dapat membantu mengurangi beberapa risiko ini.
6. Sebutkan dan jelaskan komplikasi pada persalinan postmatur?Jawaban :Komplikasi
pada persalinan postmatur, atau bayi yang lahir setelah melewati masa kehamilan
normal (biasanya setelah 42 minggu), dapat melibatkan risiko berbagai masalah
kesehatan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:
1. Hipoksi (Kekurangan Oksigen)
2. Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
3.Trauma Persalinan
4.Cedera Tulang Klavikula atau Bahu
5.Distosia Bahu
6.Heoglikemia (Gula Darah Rendah)
7. Maslah suhu tubuh
8. Infeksi
7. Sebutkan dan jelaskan resiko persalinan postmatur ?
Jawaban : 1.Asfiksia: Bayi yang lahir setelah melewati batas waktu dapat mengalami
kesulitan bernapas karena plasenta mungkin tidak berfungsi dengan baik.
2. Berat badan rendah: Meskipun kontraksi plasenta dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin, bayi yang lahir setelah batas waktu mungkin memiliki berat badan
yang lebih rendah karena pertumbuhannya melambat.
3.Meconium aspirasi: Bayi postmatur cenderung mengeluarkan mekonium (tinja
janin) di dalam rahim, yang dapat masuk ke saluran pernafasan dan menyebabkan
masalah pernapasan setelah lahir.
4.Kerusakan saraf: Risiko cedera saraf meningkat karena bayi yang besar atau lahir
dengan bahu terlebih dahulu dapat menyebabkan cedera pada saraf.
5.Masalah plasenta: Plasenta yang lebih tua mungkin tidak berfungsi secara efisien,
menyebabkan penurunan pasokan oksigen dan nutrisi ke janin.
6.Hipoglikemia: Bayi postmatur dapat mengalami kadar gula darah yang rendah
setelah lahir karena cadangan glikogen dalam tubuhnya mungkin habis.
7.Masalah pernapasan: Bayi postmatur lebih rentan terhadap masalah pernapasan
karena paru-parunya mungkin belum matang sepenuhnya.
8.Konsultasikan dengan penyedia perawatan kesehatan untuk pemantauan dan
tindakan yang diperlukan selama kehamilan postmatur guna mengurangi risiko
tersebut.
MENGECEK PEMAHAMAN
1. Apa yang dimaksud dengan trauma melahirkan: fistula genetalia ?
Jawaban : Trauma melahirkan fistula genitalia adalah kondisi dimana terjadi robekan
atau kerusakan pada dinding vagina atau uretra selama proses persalinan, yang dapat
menyebabkan terbentuknya saluran abnormal antara vagina dan saluran kemih atau
dubur. Ini bisa terjadi akibat tekanan berlebihan pada jaringan selama persalinan,
terutama pada kasus persalinan sulit atau panjang. Fistula genitalia dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk masalah buang air kecil atau
besar yang tidak terkendali.
2. Tuliskan Faktor Risiko fistula genetalia ?Jawaban :Faktor risiko fistula genitalia
melibatkan beberapa elemen, termasuk:
1. Persalinan Sulit
2. Usia Perkawinan dan Persalinan
3.Asuhan Kesehatan yang Terbatas
4.Malnutrisi
5.Praktek Tradisional Persalinan
6.Kondisi Medis Predisposisi
7.Infeksi dan Penyakit Menular Seksual
8.Kurangnya Pendidikan Seksual
3. Tuliskan Tanda dan Gejala fistula genetalia ?Jawaban 1. Pendarahan: Perdarahan
yang tidak terkendali dari saluran genital.
2. Bau busuk: Bau yang tidak sedap dapat muncul akibat infeksi.
3. Nyeri panggul: Nyeri di area panggul atau perut bagian bawah.
4.Keluarnya cairan: Cairan yang tidak normal dapat keluar dari vagina.
5.Masalah buang air kecil atau besar: Kesulitan atau perubahan dalam buang air kecil
atau besar.
6.Iritasi atau ruam: Kulit di sekitar area genital dapat mengalami iritasi atau ruam.Jika
Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan.
4. Apa yang dimaksud dengan trauma melahirkan : inkontinen urinJawaban :Trauma
melahirkan yang menyebabkan inkontinensia urin dapat terjadi akibat kerusakan pada
otot panggul atau saraf di sekitar area panggul selama proses persalinan. Ini dapat
menyebabkan kesulitan mengendalikan keluarnya urin setelah melahirkan. Jika Anda
mengalami gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk
evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
5. Tuliskan Faktor penyebab inkontinen urin pada saat persalinan ?Jawaban : 1.
Trauma fisik
2. Episiotomi
3.berat badan jainin
4. Jumlah persalinan
5. Faktor usia
6. Genetika
7. Hormonal
6. Tuliskan Komplikasi pada inkontinen urin pada saat persalinan
Jawaban : 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Ganguan emosional
3. Gangguan hubungan seksual
4.Penurunan kualitas hidup
5.Kerusakan pada Otot Panggul dan Saraf
6. Isolasi sosial
7. Ganguan kesehatan mental
MENGECEK PEMAHAMAN1. Berapakah minimal kunjungan bagi bayi baru lahir
yang dianjurkan?a. 1 kalib. 2 kalic. 3 kalid. 4 kali2. Manakah dibawah ini yang
termasuk kedalam perawatan pada bayi baru lahir?a. Ruang rawat gabungb. Ruang
VKc. Ruang obstetrid. Poli Anak3. Apakah tindakan keperawatan pertama kali
perawat untuk menjaga bayi tetap hangat?a. Kontak skin to skinb. Perawatan tali
pusatc. Membersihkan bayi sekaligus pengecekan APGARd. Pakaikan baju4. Apakah
tindakan keperawatan pertama kali perawat saat akan melakukan IMD?a. Letakkan
dekat puting ibub. Letakkan di perut bawah ibuc. Anjurkan ibu untuk menyusuid.
Bantu bayi mendekat ke puting ibu5. Berapa lama anjuran dilakukannya IMD?a. 30
menitb. 1 jamc. 1 jam 30 menitd. 2 jam6. Seorang bayi lahir telah dilakukan IMD
pada ibu. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat?a. Pemberian vitamin
K1b. Pemberian salep matac. Pengeringan badan bayid. Pemberian identitas7.
Seorang perawat sedang memandikan bayi baru lahir. Perawat tersebut telah
menuangkan air dan mendekatkan Alat-alat. Apakah tindakan selanjtunya yang
dilakukan perawat?a. Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam
air bersih. b. Bersihkan lubang hidung bayi secara c. Bersihkan daun telinga bayi
dengan cotton budsd. Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar
tidak kedinginan8. Seorang perawat sedang melakukan perawatan tali pusat. Perawat
tersebu telah mengeringkan tali pusat dengan kassa kering. Apakah tindakan
selanjutnya yang dilakukan perawat a. Bersihkan tali pusat
b. Biarkan tali pusat terbuka (tidak dibungkus kassa)c. Kenakan popok d. Lakukan
minimal 2 kali sehari 9. Kapankah waktu yang tepat bagi seorang bayi baru lahir
dianjurkan untuk dimandikan dengan metode sponge (di seka)?a. 6 jamb. 8 jamc. 12
jamd. 24 jam

Anda mungkin juga menyukai