Kelas: 2C S1-keperawatan
Latihan/Tugas
Setiap mahasiswa membuat rangkuman materi globalisasi dan perspektif transkultural
Jawaban:
Globalisasi menyebabkan masyarakat hidup dalam suasana multikultural yang disebabkan karena migrasi
antar daerah dan negara menjadi lebih mudah.Kebudayaan merupakan fenomena yang universal, yang
memiliki gambaran yang khas tiap kelompok tertentu, mencakup pengetahuan, kepercayaan, adat dan
ketrampilan yang dimiliki anggota kelompok tersebut.Asuhan keperawatan yang komprehensif secara
budaya mengacu pada tindakan dan keputusan kognitif yang diatur agar sesuai dengan gaya hidup,
kepercayaan dan nilai budaya seseorang, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi, untuk memperoleh
asuhan kesehatan yang berarti, menguntungkan dan memuaskan.
Tindakan dan keputusan yang diambil terdiri dari:
1) Mempertahankan asuhan budaya atau Culture Care Preservation/ Maintenance,mengacu pada tindakan
dan keputusan professional yang dapat membantu pasien meningkatkan dan mempertahankan status
kesehatannya.Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan.
2) Akomodasi dan negosiasi asuhan budaya atau Culture Care Accomodation/Negotiation, mengacu pada
tindakan dan keputusan professional yang akan membantu seseorang dengan budaya tertentu beradaptasi
untuk dapat memperoleh hasil akhir kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan
3) Restrukturisasi dan pemolaan kembali asuhan keperawatan atau Culture Care Repatterning/
Restructuring, mengacu pada tindakan dan keputusan professional yang dapat membantu pasien mengatur
kembali, mengubah, atau memodifikasi gaya hidup mereka ke arah pola asuhan kesehatan yang
baru,berbeda dan lebih menguntungkan.
1. Budaya
2. Nilai budaya
3. Perbedaan budaya
Diversity dalam masyarakat yaitu Keragaman suku, agama, budaya, bahasa di Indonesia menjadi sesuatu
hal yang tidak dimiliki oleh Negara lain, karena itu keragaman ini dapat dijadikan sebagai sesuatu yang
positif dalam mendukung pembangunan nasional disegala bidang.
Dibagi menjadi 2:
1. Pengaruh positif
Contohnya:
-bidang ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, inovasi
2. Pengaruh Negatif
Contohnya:
Integrasi sosial adalah integrasi social adalah menghubungkan individu dengan individu yang lainnya
sehingga terbentuk menjadi masyarakat. Integrasi sosial dibagi menjadi 2:
2. Integrasi inovatif
Proses penyesuaian antara anggota- anggota dalam satu kelompok atau antara kelompok yang satu dengan
yang lain dalam suatu masyarakat atas dasar norma-norma tertentu. Integrasi aspek fisik, psikis,
hubungan social dan proses
1) Aspek Fisik, dilihat dari aspek fisik atau wadahnya, integrasi social bisa berbentuk organisasi atau
paguyuban.
2) Aspek Psikis, ditandai dengan adanya kesadaran diri dari setiap orang yang menyatukan diri dalam
suatu wadah tertentu sehingga mereka menjadi bagian yang utuh, merasa memiliki, dan mempunyai
tanggung jawab dalam kehidupan bersama.
3) Aspek Hubungan Sosial, integrasi social bukan hanya ditandai dari intensitas(khusus) dalam
berkomunikasi tetapi intensitas dalam bekerja sama dan .bergotong royong untuk memecahkan masalah-
masalah guna memenuhi kebutuhan bersama.
4) Aspek Proses, integrasi social tidak dapat terjadi seketika tetapi melalui proses panjang dan rumut
karean membutuhkan waktu dan prosedur tertentu.
- Tahap Kerjasama, yakni usaha dari dua orang atau lebih atau kelompok dengan kelompok lainnya dalam
rangka untuk mencapai tujuan bersama.Kerjasama disebabkan oleh:
a) Adanya kepentingan minat dan perhatian sama
b) Adanya kewajiban situasional (mempunyai hak dan kewajiban yang sama di antara anggota)
c) Adanya motif-motif untuk menolong orang lain.
d) Keinginan untuk mencapai nilai atau hasil yang lebih besar
e) Adanya musuh bersama. Dilihat dari Sifatnya, kerjasama dibedakan menjadi:
a) Kerjasama primer, yakni kerjasama pokok, misalnya: koperasi, untuk mensejahterakan anggotanya.
b) Kerjasama sekunder, yakni kerjasama luar pokok, misalnya: koperasi,untuk kepentingan keuntungan.
Dilihat Jenisnya, kerjasama dibedakan menjadi:
a) Kerukunan
b) Tawar menawar (Bargaining), yakni saling memberikan usul terhadap organisasi tersebut.
c) Kooptasi (Cooptation), yakni kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat dan ide orang atau
kelompok lain.
d) Koalisi (Coalition), yakni kerjasama
e) Patungan (joint venture), yakni cenderung ke modal.
g. Faktor yang Mempengaruhi integrasi antar Kelompok Sosial
1).Homogenitas kelompok, yakni semakin kecil tingkat kemajemukan masyarakat akan semakin mudah
tercapainya integrasi
2) Besar kecilnya kelompok, yakni semakin kecil suatu kelompok akan semakin mudah untuk mencapai
integrasi.
3) Perpindahan fisik, baik yang datang maupun yang keluar dari suatu kelompok akan mempengaruhi
terjadinya integrasi.
4) Efektivitas dan efisiensi komunikasi, adanya komunikasi yang efektif dan efisien dalam masyarakat
akan memudahkan terjadinya integrasi.
Faktornya:
1) Pengembangan potensi nasional melalui penghapus sifat-sifat cultural utama dari suku-suku bangsa
yang berbeda menjadi semacam penciptaan kebudayaan nasional; biasanya kebudayaan dari kelompok
budaya yang dominan melalui proses asimilasi.
2) Pengembangan potensi local melalui penciptaan kesetiaan nasional tanpa menghapus kebudayaan-
kebudayaan kecil (suku bangsa), yaitu disebut “Kebijakan Bhineka Tunggal Ika”, yang secara politis
ditandai dengan penjumlahan etnis.Dalam prakteknya kedua strategi jarang dilakukan namun lebih
cenderung mencampurkan beberapa unsure dari kedua strategi.
b) Integrasi Wilayah, lebih dahulu dilaksanakan adalah pembangunan Negara (state building) dan baru
kemudian melaksanakan pembangunan bangsa (nation building), yakni:
1) Pemerintah pusat mampu melaksanan control terhadap penguasa daerah yang lebih rendah.
2) Penciptaan Undang-undang yang seragam
3) Pengembangan transportasi dan komunikasi
c) Integrasi Nilai, berarti harus ada pengakuan akan adanya prosedur yang dapat diterima oleh semua
pihak guna memecahkan konflik yang ada. Dua strategi tersebut antara lain:
1) Strategi yang menekankan pentingnya consensus (perjanjian) dan memusatkan perhatian pada usaha
pencitpaan keseragaman semaksimal mungkin.
C. Penutup
a. Jelaskan globalisasi dan perspektif transkultural
b. Jelaskan diversity dalam masyarakat
c. Jelaskan pengaruh-pengaruh diversity dalam masyarakat
d. Jelaskan alternatif pemecahan masalah yang Timbul dalam Masyarakat Multikultural
e. Jelaskan Pengembangan Sikap Kritis, Sikap Toleransi, dan Empati Sosial dalam Kehidupan
Masyarakat Multikultural
Jawaban bagian C:
Jawaban a: Globalisasi menyebabkan masyarakat hidup dalam suasana multikultural yang disebabkan
karena migrasi antar daerah dan negara menjadi lebih mudah. Keperawatan transkultural menjadi
komponen utama dalam kesehatan dan menjadi konstituen penting dari perawatan, yang mengharapkan
para perawat kompeten secara budaya dalam praktek sehari-hari.
Jawaban b: adalah Keragaman suku, agama, budaya, bahasa di Indonesia menjadi sesuatu hal yang tidak
dimiliki oleh Negara lain, karena itu keragaman ini dapat dijadikan sebagai sesuatu yang positif dalam
mendukung pembangunan nasional disegala bidang. Walaupun menurut beberapa ahli bahwa keragaman
itu dapat memberikan pengaruh positif, namun ada juga yang melihat bawha keragaman tersebut ada
pengaruh negative.
* Pengaruh positif
BIDANG POLITIK
BIDANG EKONOMI
Dapat menjadi asset nasional yang mendatangkan devisa Negara yang besar dan sekaligus dapat
meningkatkan kesejateraan rakyat
BIDANG SOSIAL
Dapat menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antar kelompok sosialis dan suku bangsa melalui
pertukaran pelajar
BIDANG PARIWISATA
BIDANG BUDAYA
BIDANG INOVASI
Dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi masing-masing daerah atau suku bangsa untuk lebih
memajukan daerahnya.
* Pengaruh Negatif
a) Konflik Bersifat Ideologis, tipe konflik social yang berlatar belakang pembagian system nilai yang
dianut dan dijadikan ideology dari berbagai kesatuan social.
b) Konflik Bersifat Politis, tipe konflik social yang berlatar belakang pembagian status kekuasan dan
sumber-sumber ekonomi yang terbatas adanya dalam masyarakat.
a) Pengertian Intergrasi Sosial, menurut Abdul Syabu, integrasi social adalah menghubungkan individu
dengan individu yang lainnya sehingga terbentuk menjadi masyarakat; Menurut Festiger, integrasi social
terjadi apabila keseluruhan anggota dalam suatu kelompok berkemauan untuk tetap dalam kelompoknya,
seolah-olah satu sama lain saling terkait; Menurut Soerjono Soekanto, integrasi (penggabungan) adalah
pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu system social, membuat suatu keseluruhan
dari unsure-unsur tertentu.
b) Teori integritas Sosial, Teori Konflik (Menurut Karl Mark) yakni setiap masyarakat selalu berada
dalam ketegangan dan konflik, oleh karena itu agar terjadi integrasi maka perlu dilakukan tekanan oleh
pihak satu kepada pihak yang lainnya; Teori Fungsional (Menurut Kingley Davis dan Wilbert More)
yakni setiap masyarakat selalu stabil dan relative terintegrasi oleh karena itu agar tetap terintegrasi maka
diperlukan adanya consensus antar anggota-anggotanya.
c) Tipe dan bentuk Integrasi Sosial, 1) Integrasi Fungsional: proses penyesuaian antara anggota-anggota
dalam suatu kelompok atau antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain dalam suatu
masyarakat atas dasar fungsi aktivitas individu atau kelompok yang saling melengkapi satu sama lain.2)
Integrasi Normatif: proses penyesuaian antara anggotaanggota dalam satu kelompok atau antara
kelompok yang satu dengan yang lain dalam suatu masyarakat atas dasar norma-norma tertentu.
(1)Integrasi Internal, yakni proses integrasi dengan cara menyatukan anggota-anggota dalam satu
kelompok.
(2)Integrasi Eksternal, yaitu proses integrasi dengan cara menyatukan berbagai macam kelompok ke
dalan suatu kelompok yang lebih besar atau suatu masyarakat. Misalnya: Organisasi kecil ke
organisasiBesar.
(3)Integrasi Vertikal, yaitu proses integrasi dengan cara melakukan pengendalian tunggal terhadap
beraneka ragam individu atau kelompokkelompok yang memiliki perbedaan-perbedaan.
(4)Integrasi Horizontal, yaitu proses integrasi dengan cara melakukan pengendalian tunggal terhadap
beraneka ragam individu atau kelompok yang memiliki persamaan- persamaan. Misalnya: Kelompok
pelajar dan kelompok seni.
Jawaban e: 1. Sikap Kritis, yakni perbuatan yang didasarkan pada pendirian (pendapat atau keyakinan).
Bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan atau tajam dalam penganalisaan.
2. Sikap Toleransi, yakni sikap menghargai pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan
orang lain yang berbeda dengan diri sendiri.
3. Sikap Empati, yakni keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya
dengan pihak lain atau kelompok lain.