Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode-metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mengkomunikasikan secara lisan/tulisan sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi Berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif. Kolaboratif dan terampil menyelesaikan masalah dalam kehidupan masyarakat Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan tekhnologi dan kehidupan manusia di masa lalu maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta bangga menjadi warga negara Indonesia, dan ; Berkomunikasi bekerja sama, dan berdaya saing dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global Menjelaskan pengertian Nilai dan Norma Sosial Menjelaskan ciri-ciri nilai sosial Menjelaskan perbedaan antara nilai dan norma sosial Mendeskripsikan jenis-jenis nilai sosial Mendeskripsikan jenis-jenis norma sosial Menjelaskan konsekuensi pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat A. Tujuan Pembelajaran Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya Menaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam peneitian sederhana dan mengkomunikasikan secara lisan/tulisan Mengamati berbagai bentuk hubungan sosial antara individu dan kelompok di dalam bermasyarakat Mengkaji hubungan sosial antar individu dan kelompok untuk memahami kehidupan sosial dalam bermasyarakat B. Uraian Materi Proses dan Dampak Hubungan Sosial 1. Proses Terjadinya Hubungan Sosial Manusia harus saling menolong. Manusia memiliki hubungan ketergantungan dengan manusia lain. Jika tidak ada guru yang mengajar, Anda akan terbelenggu dalam jurang kebodohan. Jika tidak ada ulama dan penegak hukum, masyarakat di sekitar Anda mungkin akan melakukan banyak tindak kriminalitas. Peran masyarakat di sekitar membantu proses pendewasaan. Oleh karena itu, Anda perlu menjalin hubungan sosial secara baik dengan anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Hubungan sosial secara timbal balik dan transaksional mendukung terjadinya proses sosial. Proses sosial merupakan kegiatan interaksi sosial yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Proses sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu proses asosiatif dan disosiatif. a. Proses Asosiatif Proses asosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas antar individu/kelompok (Soekanto; 2014: 81). Macam-macam proses asosiatif dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Kerjasama Apa saja kegiatan kerja sama yang pernah Anda lakukan? Kerja sama terjadi dalam setiap kehidupan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern. Manusia sebagai makhluk sosial, sepanjang hidupnya selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kondisi tersebut merupakan faktor utama terbentuknya kerja sama. Berbagai jenis kerja sama dalam masyarakat sebagai berikut. a) Tawar-menawar (bargaining) yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih. b) Kooptasi (cooptation) yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalannya organisasi/kelompok. c) Koalisi (coalition) yaitu kerja sama dua organisasi atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu. d) Patungan (joint venture) yaitu ketja sama dua badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi. Kerja sama selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut sesuai kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Anda pasti sering melakukan kegiatan kerja sama. Saat melakukan kegiatan kerja sama, Anda hendaknya mengedepankan sikap peduli sosial. Peduli sosial berarti memiliki rasa empati dan partisipasi yang tinggi untuk meringankan beban pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama. Dengan cara mengedepankan sikap peduli sosial, seluruh jenis pekerjaan dapat didistribusikan secara merata sehingga cepat terselesaikan. 2) Akomodasi Akomodasi adalah hubungan sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk menyelesaikan pertentangan antara dua belah pihak yang bersengketa. Akomodasi memiliki hubungan erat dengan sistem pengendalian sosial karena individu/kelompok diarahkan untuk melakukan kerja sama meskipun di antara mereka memiliki paham berbeda. Akomodasi mengarah pada proses penyelesaian masalah. Tanpa proses akomodasi. dikhawatirkan perselisihan yang terjadi dalam masyarakat tidak dapat diatasi. Akomodasi merupakan proses sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk meredakan pertentangan atau konflik antara dua belah pihak yang bersengketa. Melalui akomodasi diharapkan konflik atau pertentangan dapat diselesaikan tanpa terdapat salah satu pihak yang dirugikan. Bentuk-bentuk akomodasi dibagi sebagai berikut : a) Koersi (coercion) merupakan bentuk akomodasi yang dilaksana( .n menggunakan tekanan. b) Kompromi merupakan bentuk akomodasi dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan. c) Arbitrase (arbitration) merupakan usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak berwenang untuk membuat keputusan penyelesaian. d) Mediasi (mediation) merupakan proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang netral untuk menyelesaikan perselisihan. e) Konsiliasi (conciliation) merupakan usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan tersebut. Upaya tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yang bersifat formal. Adapun keputusan pihak ketiga tidak mengikat. f) Toleransi merupakan sikap menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. g) Kondisi kebuntuan (stalemate) merupakan keadaan dengan adanya kekuatan seimbang dari kedua pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik tertentu. h) Ajudikasi (adjudication) merupakan bentuk akomodasi melalui pengaduan. Individu selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk melaksanakan berbagai jenis tugas, kegiatan, dan proses sosialisasi. Sikap toleransi diperlukan dalam proses hubungan sosial. Toleransi mendukung keteraturan sosial. Melalui toleransi Anda dapat menjaga keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat. Upaya menjaga hubungan sosial antaranggota masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu menghormati berbagai kepentingan yang berbeda, men1har1ai perbedaan kondisi struktural secara horizontal seperti per: edaan ciri fisik dan budaya, serta memberikan kesempatan epada pl 21 am untu mengaktualisasikan diri dalam organisasi sosial. Akomodasi memiliki peran penting . alam kehidupan bermasyarakat. Akomodasi dilaksanakan untuk mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat. Tujuan dilaksanakannya akomodasi sebagai berikut : a) Mengurangi pertentangan antar individu atau antar kelompok. b) Mencegah terjadinya pertentangan dalamjangka waktu tertentu. c) Mengembangkan proses kerja sama antarindividu atau antar kelompok. d) Menciptakan keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. e) Melaksanakan pengendalian sosial akibat ketimpangan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. 3) Asimilasi Keberadaan etnik Tionghoa semakin diakui di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Secara resmi etnik Tionghoa diakui sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Keberadaan etnik Tionghoa memberikan berbagai macam pengaruh, baik pada bidang budaya, ekonomi, maupun kesehatan. Di bidang budaya, misalnya masyarakat dapat menikmati berbagai jenis kesenian karya masyarakat etnik Tionghoa seperti barongsai. Di bidang kesehatan, masyarakat dapat menikmati berbagai jenis pengobatan tradisional masyarakat Tionghoa. Di bidang ekonomi, etnik Tionghoajuga memiliki peran besar untuk mengembangkan berbagai jenis usaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Diterimanya nilai-nilai kebudayaan etnik Tionghoa mendorong terjadinya proses asimilasi. Asimilasi berlangsung secara alami antara kebudayaan Tionghoa dan Jawa. Memasuki abad XVIII identitas budaya masyarakat Tionghoa mulai menyatu dalam budaya Indonesia melalui asimilasi. Asimilasi adalah proses neleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan tunggal. Kebudayaan tersebut dirasakan sebagai kebudayaan milik bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan. Proses Asimilasi dapat menghapuskan perbedaan secara horizontal sehingga anggota masyarakat dapat menyatu melalui budaya baru. b. Proses Disosiatif Proses disosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan (Setiadi; 2011: 87). Tiga bentuk proses sosial disosiatif sebagai berikut : 1. Persaingan atau Kompetisi Persaingan atau kompetisi adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk mewujudkan keinginan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Kompetisi menunjukkan adanya perjuangan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang sifatnya terbatas. Upaya Anda dan teman-teman untuk memperoleh nilai tertinggi merupakan contoh persaingan. Persaingan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif terjadinya persaingan sebagai berikut : a) Mendorong seseorang bersaing secara sehat. b) Mewujudkan tujuan hidup seseorang. c) Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk memperoleh prestasi. Sementara itu, dampak negatif yang muncul akibat persaingan atau kompetisi adalah terjadi disorganisasi sosial. Disorganisasi sosial dapat menyebabkan anggota masyarakat melakukan kompetisi secara tidak sehat. 2. Pertentangan atau Konflik Kita perlu menyadari bahwa setiap manusia diberikan kelebihan akal oleh Tuhan. Oleh karena kelebihan tersebut, wajar jika terjadi perbedaan dalam proses hubungan sosial yang mengarah pada konflik. Tindakan paling tepat untuk menghindari ataupun mengatasi konflik adalah mencari jalan tengah dari dua prinsip yang berbenturan. Pertentangan atau konflik adalah proses sosial yang terjadi ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain. Secara umum faktor penyebab pertentangan/konflik sebagai berikut : a) Perbedaan kepentingan antar individu. b) Perbedaan kebudayaan dalam masyarakat. c) Kesenjangan sosial. Pertentangan atau konflik yang tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan kekerasan. Adapun kekerasan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera, kerusakan, atau kematian. Salah satu cara untuk menghindari konflik dan kekerasan adalah adalah dengan mengembangkan hidup rukun. Anda dapat mengembangkan pola hidup rukun dengan menghargai dan menghormati perbedaan sosial dan budaya di lingkungan sekitar Anda. Oleh karena itu, Anda hendaknya mengembangkan pola hidup rukun untuk mendukung terwujudnya kehidupan sosial yang aman, damai, dan teratur. 3.) Kontravensi Kontravensi berasal dari kata Latin, contra dan venire yang berarti menghalangi atau menentang. Dengan demikian, kontravensi adalah usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Kontravensi dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik