Anda di halaman 1dari 6

MODUL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

KELAS X

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MEKAR ARUM

TAHUN PELAJARAN 2020-2021

KEGIATAN BELAJAR KE-10

Kode Modul : Sos-02

IPK :

 Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya
 Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode-metode ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, dalam penelitian sederhana dan mengkomunikasikan secara lisan/tulisan
sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi
 Berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif. Kolaboratif dan
terampil menyelesaikan masalah dalam kehidupan masyarakat
 Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkembangan
tekhnologi dan kehidupan manusia di masa lalu maupun potensi dampaknya di
masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta
bangga menjadi warga negara Indonesia, dan ;
 Berkomunikasi bekerja sama, dan berdaya saing dalam masyarakat yang majemuk,
di tingkat lokal, nasional, global
 Menjelaskan pengertian Nilai dan Norma Sosial
 Menjelaskan ciri-ciri nilai sosial
 Menjelaskan perbedaan antara nilai dan norma sosial
 Mendeskripsikan jenis-jenis nilai sosial
 Mendeskripsikan jenis-jenis norma sosial
 Menjelaskan konsekuensi pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku
di masyarakat
A. Tujuan Pembelajaran
 Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
 Menaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
dalam peneitian sederhana dan mengkomunikasikan secara lisan/tulisan
 Mengamati berbagai bentuk hubungan sosial antara individu dan kelompok di
dalam bermasyarakat
 Mengkaji hubungan sosial antar individu dan kelompok untuk memahami
kehidupan sosial dalam bermasyarakat
B. Uraian Materi
Proses dan Dampak Hubungan Sosial
1. Proses Terjadinya Hubungan Sosial
Manusia harus saling menolong. Manusia memiliki hubungan ketergantungan dengan
manusia lain. Jika tidak ada guru yang mengajar, Anda akan terbelenggu dalam jurang
kebodohan. Jika tidak ada ulama dan penegak hukum, masyarakat di sekitar Anda mungkin
akan melakukan banyak tindak kriminalitas. Peran masyarakat di sekitar membantu proses
pendewasaan. Oleh karena itu, Anda perlu menjalin hubungan sosial secara baik dengan
anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal. Hubungan sosial secara timbal balik dan
transaksional mendukung terjadinya proses sosial. Proses sosial merupakan kegiatan
interaksi sosial yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Proses sosial dibedakan
menjadi dua bentuk yaitu proses asosiatif dan disosiatif.
a. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat
meningkatkan hubungan solidaritas antar individu/kelompok (Soekanto; 2014: 81).
Macam-macam proses asosiatif dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Kerjasama
Apa saja kegiatan kerja sama yang pernah Anda lakukan? Kerja sama terjadi dalam
setiap kehidupan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun modern. Manusia
sebagai makhluk sosial, sepanjang hidupnya selalu membutuhkan bantuan orang lain.
Kondisi tersebut merupakan faktor utama terbentuknya kerja sama. Berbagai jenis
kerja sama dalam masyarakat sebagai berikut.
a) Tawar-menawar (bargaining) yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran
barang dan jasa antara dua pihak atau lebih.
b) Kooptasi (cooptation) yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan jalan
menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalannya
organisasi/kelompok.
c) Koalisi (coalition) yaitu kerja sama dua organisasi atau lebih untuk mencapai
tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu.
d) Patungan (joint venture) yaitu ketja sama dua badan usaha atau lebih untuk
meraih keuntungan dalam bidang ekonomi.
Kerja sama selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut sesuai kodrat
manusia sebagai makhluk sosial. Anda pasti sering melakukan kegiatan kerja sama. Saat
melakukan kegiatan kerja sama, Anda hendaknya mengedepankan sikap peduli sosial.
Peduli sosial berarti memiliki rasa empati dan partisipasi yang tinggi untuk meringankan
beban pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama. Dengan cara mengedepankan
sikap peduli sosial, seluruh jenis pekerjaan dapat didistribusikan secara merata sehingga
cepat terselesaikan.
2) Akomodasi
Akomodasi adalah hubungan sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk
menyelesaikan pertentangan antara dua belah pihak yang bersengketa. Akomodasi
memiliki hubungan erat dengan sistem pengendalian sosial karena individu/kelompok
diarahkan untuk melakukan kerja sama meskipun di antara mereka memiliki paham
berbeda. Akomodasi mengarah pada proses penyelesaian masalah. Tanpa proses
akomodasi. dikhawatirkan perselisihan yang terjadi dalam masyarakat tidak dapat
diatasi.
Akomodasi merupakan proses sosial yang terjadi antara individu dan kelompok untuk
meredakan pertentangan atau konflik antara dua belah pihak yang bersengketa. Melalui
akomodasi diharapkan konflik atau pertentangan dapat diselesaikan tanpa terdapat
salah satu pihak yang dirugikan. Bentuk-bentuk akomodasi dibagi sebagai berikut :
a) Koersi (coercion) merupakan bentuk akomodasi yang dilaksana( .n
menggunakan tekanan.
b) Kompromi merupakan bentuk akomodasi dengan jalan damai atau saling
mengurangi tuntutan.
c) Arbitrase (arbitration) merupakan usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan
pihak berwenang untuk membuat keputusan penyelesaian.
d) Mediasi (mediation) merupakan proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai
penasihat yang netral untuk menyelesaikan perselisihan.
e) Konsiliasi (conciliation) merupakan usaha mempertemukan keinginan pihak
yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan menyelesaikan perselisihan
tersebut. Upaya tersebut dilakukan oleh pihak ketiga yang bersifat formal.
Adapun keputusan pihak ketiga tidak mengikat.
f) Toleransi merupakan sikap menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
g) Kondisi kebuntuan (stalemate) merupakan keadaan dengan adanya kekuatan
seimbang dari kedua pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik
tertentu.
h) Ajudikasi (adjudication) merupakan bentuk akomodasi melalui pengaduan.
Individu selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk melaksanakan berbagai
jenis tugas, kegiatan, dan proses sosialisasi. Sikap toleransi diperlukan dalam
proses hubungan sosial. Toleransi mendukung keteraturan sosial. Melalui
toleransi Anda dapat menjaga keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Upaya menjaga hubungan sosial antaranggota masyarakat dapat dilakukan
melalui beberapa cara yaitu menghormati berbagai kepentingan yang berbeda,
men1har1ai perbedaan kondisi struktural secara horizontal seperti per: edaan
ciri fisik dan budaya, serta memberikan kesempatan epada pl 21 am untu
mengaktualisasikan diri dalam organisasi sosial.
Akomodasi memiliki peran penting . alam kehidupan bermasyarakat. Akomodasi
dilaksanakan untuk mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat. Tujuan
dilaksanakannya akomodasi sebagai berikut :
a) Mengurangi pertentangan antar individu atau antar kelompok.
b) Mencegah terjadinya pertentangan dalamjangka waktu tertentu.
c) Mengembangkan proses kerja sama antarindividu atau antar kelompok.
d) Menciptakan keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
e) Melaksanakan pengendalian sosial akibat ketimpangan sosial yang terjadi di
lingkungan masyarakat.
3) Asimilasi
Keberadaan etnik Tionghoa semakin diakui di Indonesia pada masa pemerintahan
Presiden Abdurrahman Wahid. Secara resmi etnik Tionghoa diakui sebagai bagian dari
bangsa Indonesia. Keberadaan etnik Tionghoa memberikan berbagai macam pengaruh,
baik pada bidang budaya, ekonomi, maupun kesehatan. Di bidang budaya, misalnya
masyarakat dapat menikmati berbagai jenis kesenian karya masyarakat etnik Tionghoa
seperti barongsai. Di bidang kesehatan, masyarakat dapat menikmati berbagai jenis
pengobatan tradisional masyarakat Tionghoa. Di bidang ekonomi, etnik Tionghoajuga
memiliki peran besar untuk mengembangkan berbagai jenis usaha dan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Diterimanya nilai-nilai kebudayaan etnik
Tionghoa mendorong terjadinya proses asimilasi. Asimilasi berlangsung secara alami
antara kebudayaan Tionghoa dan Jawa. Memasuki abad XVIII identitas budaya
masyarakat Tionghoa mulai menyatu dalam budaya Indonesia melalui asimilasi.
Asimilasi adalah proses neleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi
satu kebudayaan tunggal. Kebudayaan tersebut dirasakan sebagai kebudayaan milik
bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan. Proses Asimilasi dapat
menghapuskan perbedaan secara horizontal sehingga anggota masyarakat dapat
menyatu melalui budaya baru.
b. Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah proses sosial yang mengarah pada perpecahan (Setiadi; 2011:
87). Tiga bentuk proses sosial disosiatif sebagai berikut :
1. Persaingan atau Kompetisi
Persaingan atau kompetisi adalah proses sosial yang dilakukan individu atau
kelompok untuk mewujudkan keinginan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
Kompetisi menunjukkan adanya perjuangan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai
tujuan yang sifatnya terbatas. Upaya Anda dan teman-teman untuk memperoleh nilai
tertinggi merupakan contoh persaingan. Persaingan dapat menimbulkan dampak positif dan
negatif. Dampak positif terjadinya persaingan sebagai berikut :
a) Mendorong seseorang bersaing secara sehat.
b) Mewujudkan tujuan hidup seseorang.
c) Menjadi sarana seleksi dan penilaian untuk memperoleh prestasi.
Sementara itu, dampak negatif yang muncul akibat persaingan atau kompetisi adalah
terjadi disorganisasi sosial. Disorganisasi sosial dapat menyebabkan anggota masyarakat
melakukan kompetisi secara tidak sehat.
2. Pertentangan atau Konflik
Kita perlu menyadari bahwa setiap manusia diberikan kelebihan akal oleh Tuhan.
Oleh karena kelebihan tersebut, wajar jika terjadi perbedaan dalam proses hubungan sosial
yang mengarah pada konflik. Tindakan paling tepat untuk menghindari ataupun mengatasi
konflik adalah mencari jalan tengah dari dua prinsip yang berbenturan. Pertentangan atau
konflik adalah proses sosial yang terjadi ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau
tidak sadar menentang pihak lain. Secara umum faktor penyebab pertentangan/konflik
sebagai berikut :
a) Perbedaan kepentingan antar individu.
b) Perbedaan kebudayaan dalam masyarakat.
c) Kesenjangan sosial.
Pertentangan atau konflik yang tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan
kekerasan. Adapun kekerasan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok yang
menyebabkan cedera, kerusakan, atau kematian. Salah satu cara untuk menghindari konflik
dan kekerasan adalah adalah dengan mengembangkan hidup rukun. Anda dapat
mengembangkan pola hidup rukun dengan menghargai dan menghormati perbedaan sosial
dan budaya di lingkungan sekitar Anda. Oleh karena itu, Anda hendaknya mengembangkan
pola hidup rukun untuk mendukung terwujudnya kehidupan sosial yang aman, damai, dan
teratur.
3.) Kontravensi
Kontravensi berasal dari kata Latin, contra dan venire yang berarti menghalangi atau
menentang. Dengan demikian, kontravensi adalah usaha untuk merintangi atau
menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Kontravensi dapat dilakukan melalui beberapa
cara seperti gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.

Anda mungkin juga menyukai