Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 7

Studi Masyarakat
Indonesia
Nama Anggota
Kelompok

Cut Maytia : 1906101010071


Putro Prima Phonna : 1906101010050
Aqsamia Galidha : 1906101010076
Melly Anita: 1906101010060
INTEGRASI DAN KONFLIK
● . Integrasi menjadi dambaan bagi masyarakat
mana pun, baik masyarakat perkotaan maupun
masyarakat pedesaan. Hal ini penting karena
dengan adanya integrasi, segala potensi dan
energi anggota masyarakat dapat diarahkan
untuk mencapai cita-cita dan tujuan bersama.
Namun tidak jarang masyarakat yang sudah lama
sekalipun tidak dapat menghindari terjadinya
konflik, baik konflik antarindividu, konflik
antara individu dengan kelompok, dan konflik
antara kelompok dengan kelompok.
.
KONSEP DASAR INTEGRASI DAN
KONFLIK

integrasi berarti membuat unsur-


unsur tertentu menjadi satu kesatuan
yang bulat dan utuh. Sesuai dengan
pengertian di atas, integrasi sosial
berarti membuat masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang bulat.
Integrasi sosial diperlukan baik
untuk masyarakat mikro,
masyarakat meso

1. Masyarakat makro 2. Masyarakat meso

Sebuah keluarga yang Sebuah organisasi politik yang


berantakan dapat dibangun berada di ambang perpecahan
kembali atau dipersatukan dapat dipersatukan kembali
karena adanya komitmen baru berkat persatuan pimpinannya
dalam perkawinan merupakan dalam mengimplementasikan
contoh integrasi sosial pada ideologi organisasi, merupakan
masyarakat mikro. contoh integrasi sosial dalam
masyarakat meso.
Dalam masyarakat makro, dibutuhkan beberapa faktor pendorong
untuk mengikat unsur-unsurnya agar mereka dapat dipersatukan.

Daerah-daerah yang Pengalaman yang sama pada masa silam,


memiliki kesamaan dalam suku-suku bangsa yang berbeda-beda di
hal flora fauna, daerah-daerah yang berlainan pada masa
klimatologi, dan lampau pernah mengalami suka duka yang
hidrologis. Kesamaan sama dan masih tetap mengesan dalam
unsur-unsur tersebut hidup mereka. Pengalaman yang sama,
dapat membedakan suku seperti menderita karena bencana alam,
yang satu dengan yang peperangan, penjajahan, dan lain-lain
lain. semakin mendekatkan suku yang satu
dengan lainnya.
Kemauan bersama untuk Adanya ideologi dan norma
menjadi satu bangsa yuridis yang sama dalam
dengan satu sosio- ungkapan politik, terdapat
budaya yang sama tanpa ideologi dan Undang-Undang
mengorbankan nilai- Dasar yang sama yang menjadi
nilai budaya pedoman dalam mengatur
kedaerahan. kehidupan individu (warga
negara), masyarakat, dan
negara bangsa.
Tujuan Integrasi Makro

Integrasi makro sosial memiliki


tujuan akhir, yaitu fungsionalisasi
dan prestasi yang lebih tinggi .
Hal ini sesuai dengan pandangan
fungsionalisme yang menyatakan
bahwa suatu keseluruhan mempunyai
bagian-bagian yang masing-masing
memiliki fungsi sendiri. Fungsi-
fungsi dari bagian tersebut tidak
berdiri sendiri-sendiri, melainkan
saling mengkait dan terpadu menuju
tercapainya suatu prestasi besar
yang selaras dengan besarnya
kesatuan yang mereka inginkan
bersama.
Konflik sering terjadi pada masyarakat majemuk
atau heterogen. Suku-suku atau kelompok-kelompok
sosial dalam masyarakat tersebut sering berkonflik,
entah karena berebut sumber daya atau karena
berbeda tujuan.
Cara menyelesaikan konflik
● Berinteraksi dengan kesatuan
yang lebih besar yang
dipandang mampu memberikan
rasa aman dan perlindungan.
Kesatuan ini merupakan badan
baru di mana masing-masing
bagian atau kelompok sosial
menemukan tempat sebagai
bagian integral. Konflik
yang semula negatif
mengalami transformasi ke
arah konsolidasi dan
integrasi.
INTEGRASI YANG DIPERLUKAN DALAM MASYARAKAT

Masyarakat modern Indonesia sebagai contoh riil dari


masyarakat makro, memerlukan tidak hanya integrasi statis,
tetapi juga integrasi dinamis.

1 2

Unsur Unsur
sosiologis psikologis-
sosial
Faktor penguat untuk mendukung penciptaan integrasi yang
kokoh dalam masyarakat besar (makro)

1 2 3
Pembinaan Pelaksanaan asas Pengawasan
kesadaran akan keadilan sosial sosial secara
integrasi dan dan asas intensif
partisipasi subsidiaritas
secara murni

4 5 6
Adanya tekanan Adanya bahasa Adanya lambang
dari luar persatuan persatuan
Konflik
Menurut Putnam dan Pook, konflik
adalah sebagai interaksi
antarindividu, kelompok, atau
organisasi yang membuat tujuan atau
arti yang berlawanan dan merasa
bahwa orang lain sebagai penggangu
potensial terhadap pencapaian tujuan
mereka.
Nilai positif dan negatif
Penyebab terjadinya konflik
konflik dalam masyarakat
Menurut Watkins, konflik terjadi bila terdapat
dua hal:

Konflik yang terjadi pada masyarakat

1 mana saja, tak terkecuali masyarakat


modern (industri) dapat berarti
Sekurang-kurangnya terdapat dua
pihak yang secara potensial dan negatif maupun positif. Pihak yang
praktis operasional dapat
memandang konflik sebagai sesuatu yang
saling menghambat.
negatif, akan melihat orang atau
kelompok lain sebagai oposan atau
2 musuh, sehingga mereka sejauh mungkin
Ada suatu sasaran yang sama-sama menghindari konflik.
dikejar oleh kedua pihak, namun
hanya salah satu pihak yang mungkin
akan mencapainya.
Konflik dipandang baik karena dapat
Hal positif dari
merangsang orang untuk memperoleh pemecahan

terjadinya konflik masalah lebih baik. Bahkan di kalangan


manajer, konflik diyakini mampu
meningkatkan prestasi organisasi. Schein
berpendapat bahwa konflik dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi
anggota dan sekaligus prestasi kelompok,
Konflik diyakini menyumbangkan banyak hal,
seperti kelestarian kelompok, menambah
kohesivitas kelompok, meningkatkan
kedewasaan anggota, merancang pola
komunikasi yang lebih terbuka,
mendinamisasikan kelompok dan merangsang
anggota untuk memajukan kelompok.
Strategi manajemen konflik

• Gaya penyelesaian konflik dengan mempersatukan (integrating)

• Gaya penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu (obliging)

• Gaya penyelesaian konflik dengan mendominasi (dominating)

• Gaya penyelesaian konflik dengan menghindar (avoiding)

• Gaya penyelesaian konflik dengan kompromis (compromissing).


Kesimpulan ! Untuk menjaga kelangsungan
hidupnya, masyarakat
membutuhkan integrasi terhadap
komponen sistem yang ada di
dalamnya. Masyarakat
menginginkan integrasi baik
bercorak horizontal maupun
vertikal. Dalam masyarakat
terdapat banyak bagian dengan
satuan-satuan sejenis yang
mengusahakan kepentingan yang
sama. Apabila kesatuan-
kesatuan tersebut dikelola
secara terpadu dalam satu
organisasi setaraf, integrasi
seperti itu dinamakan
integrasi horizontal.
Thanks
you !!

Anda mungkin juga menyukai