Anda di halaman 1dari 26

EFEKTIVITAS BUAH MENGKUDU DAN DAUN

ALPUKAT SEBAGAI ALTERNATIF MENURUNKAN


HIPERTENSI
Diajukan untuk Syarat Kelulusan Kelas IX

Pembimbing: Titis Mulyaningtiyas, S.Pd.

OLEH :

1. AZKIA KAMILA NIRWASITA ATMADJA (1564)


2. SYAIDA KHANIA ALTHAFUNISYA (1743)

SMP ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul EFEKTIVITAS BUAH MENGKUDU DAN DAUN
ALPUKAT SEBAGAI ALTERNATIF MENURUNKAN HIPERTENSI.

Karya ilmiah ini digunakan untuk mengikuti Ujian Presentasi yang


diselengarakan oleh SMP Islam Al Azhaar Tulungagung sebagai syarat kelulusan pada
kelas IX.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ustadzah Sri Wahyuni, S.Si., M.Pd., selaku kepala SMP Islam Al Azhaar
Tulungagung.
2. Ustadzah Titis Mulyaningtiyas, S.Pd. selaku guru pembimbing, yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, saran, dan
ilmu kepada penulis untuk menyusun karya ilmiah ini.
3. Kedua orang tua, serta keluarga besar yang selalu mendo’akan, memotivasi,
menyemangati, dan memberikan dukungan penuh kepada penulis.
4. Narasumber yang telah bersedia menjadi sampel penelitian dan membantu kami
dalam mengumpulkan data penelitian.
5. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ilmiah ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penulis
sangat dibutuhkan demi kesempurnaan dari karya ilmiah ini.

2
Tulungagung, 30 September 2023

Peneliti

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
ABSTRAK............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................
2.1 BUAH MENGKUDU.................................................................................................................
2.2 DAUN ALPUKAT......................................................................................................................
2.3 HIPERTENSI.............................................................................................................................
2.4 UJI ORGANOLEPTIK..............................................................................................................
2.5 TENSIMETER (SPHYGMOMANOMETER).........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................................
3.1 WAKTU DAN TEMPAT.........................................................................................................
3.2 WAKTU PELAKSANAAN.....................................................................................................
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA........................................................................................
3.4 TEKNIK ANALISIS DATA....................................................................................................
3.5 ALAT DAN BAHAN................................................................................................................
3.5.1. ALAT.................................................................................................................................
3.5.2. BAHAN.............................................................................................................................
3.6 LANGKAH KERJA.................................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................
4.1 HASIL TEKANAN DARAH PANELIS.................................................................................
4.2 HASIL UJI ORGANOLEPTIK..............................................................................................
4.3 PEMBAHASAN PERSENTASE EFEKTIVITAS PRODUK...............................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................................................
5.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................
5.2 SARAN......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................

4
LAMPIRAN........................................................................................................................................
DATA DIRI........................................................................................................................................

ABSTRAK

Hipertensi adalah penyakit dimana penderita mengalami kenaikan tekanan darah melebihi
batas normal yakni 120/80. Hipertensi dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat atau
berasal dari gen keturunan. Hipertensi dapat menyebabkan banyak penyakit yang serius dan
kronis. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 prevalensi hipertensi pada
penduduk umur 18 tahun keatas di Indonesia sebesar 25,8%. Serta kenaikan kasus hipertensi
di Indonesia mengalami kenaikan hingga 80%. Diperlukan upaya pencegahan dan penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Salah satu upaya adalah membuat minuman herbal
dengan kandungan zat antihipertensi, seperti menggunakan bahan buah mengkudu dan daun
alpukat. Kedua bahan tersebut memiliki kandungan flavonoid (zat antihipertensi) yang tinggi.
Pengolahan produk dilakukan dengan pencampuran sari bahan dan direbus sampai mendidih
hingga menjadi minuman herbal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-November 2023
di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung. Tahap penelitian yang dilakukan adalah analisis,
pembuatan, penerapan, pengujian, dan evaluasi produk. Teknik pengambilan data yang
digunakan adalah wawancara dan analisis Sphygmomanometer. Teknik analisis data yang
digunakan adalah uji fitokimia dan uji organoleptik. Uji organoleptik menunjukkan bahwa dari 5
panelis didapat data bahwa aroma, rasa, tekstur, dan warna produk bernilai 4 yakni dengan
predikat “enak”. Hasil analisis Sphygmomanometer yang diuji selama 3 hari yakni sebelum dan
sesudah mengonsumsi produk menunjukkan bahwa produk ini efektif sebanyak 80% untuk
menurunkan tekanan darah.

kata kunci : hipertensi, daun alpukat, mengkudu, tekanan darah.

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di lingkungan sekitar kita sering kita temui berbagai tanaman varietas,
terutama tanaman obat. Tetapi, kita masih belum menyadari ada banyak manfaat
dari tanaman tersebut untuk kesehatan tubuh kita. Tanaman obat digunakan
sebagai alternatif pilihan yang baik dibanding obat kimia karena memiliki efek
samping yang relatif kecil. Selain itu, toga juga mudah didapat dan dijangkau oleh
masyarakat luas. Sehingga penggunaan tanaman obat yang tepat dan cermat
dapat meningkatkan dan mengatasi kesehatan Masyarakat. Tanaman obat adalah
segala jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai khasiat baik dalam membantu
memelihara kesehatan maupun pengobatan suatu penyakit. Tanaman obat sangat
erat kaitannya dengan pengobatan tradisional, karena sebagian besar
pendayagunaan tumbuhan obat belum didasarkan pada pengujian klinis
laboratorium, melainkan lebih berdasarkan pada pengalaman penggunaan
(Harmida dkk., 2011). Dalam penggunaannya, tanaman obat tidak perlu dicampur
dengan bahan kimia atau zat yang lain, biasanya cukup diseduh dengan air
panas,direbus, dan diambil sari-sarinya. Jadi, zat khasiatnya tidak perlu dihilangkan
terlebih dahulu.

Salah satu tumbuhan obat yang memiliki banyak khasiat adalah mengkudu.
Mengkudu adalah tanaman dengan genus (Morinda citrifolla) telah banyak dikenal
oleh masyarat di berbagai dunia di Pasfik Selatan, New Zaeland, Australia,
Malaysia, India dan kepulauan Karibia. Bangsa Polynesia telah menggunakannya
untuk pengobatan tradisional selama ribuan tahun (Fajar dwi,2003). Tumbuhan ini
mengandung scopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin,
proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak,
kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga glukosa (Sjabana dan
Bahalwan, 2002; Wijaya kusuma dan Dalimartha, 1996). Selain itu juga
mengandung senyawa-senyawa seperti morindon, rubiadin, dan flavonoid (Bangun
dan Sarwono, 2002). Berdasarkan penelitian (Safitri dan Ismawati,2018)
menyatakan bahwa efektivitas teh buah mengkudu yang diuji coba pada kelompok
lanjut usia berhasil menurunkan hipertensi.

Hipertensi adalah sebuah gejala dari sebuah sindroma yang dapat memicu
terjadinya pengerasan tekanan darah sehingga menyebabkan kerusakan pada
organ target seperti serangan jantung, otak (stroke), penyakit ginjal kronik dan
penyakit arteri perifer.1 Diagnosis penyakit hipertensi ditegakkan apabila tekanan
darah sistole seseorang menetap di 140mmHg atau bisa lebih dari 140 mmHg.
Hipertensi merupakan the silence disease karena seeorang tidak mengetahui jika
dirinya mengalami peningkatan tekanan darah, baik secara lambat maupun
mendadak sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18
tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi tertinggi di
provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan terendah di provinsi Papua (16,8%).
Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat merupakan
provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional.
Kenaikan kasus hipertensi banyak terjadi khususnya di negara berkembang seperti
Indonesia sekitar 80%.

6
Hipertensi pada dasarnya cenderung sulit untuk dikontrol baik dengan
tindakan pengobatan dan tindakan medis dikarenakan penyakit ini memiliki sifat
yang tidak stabil. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu bentuk penanganan atau
terapi. National Center for Complementary and Alternatif Medicine of The National
Institude of Health telah mengklasifikasikan berbagai macam terapi dan system
perawatan menjadi lima katagori. Salah satu katagorinya adalah Biological Base
Therapies (BBT). BBT merupakan sebuah jenis terapi komplementer yang
menggunakan bahan alam dan yang termasuk kedalam BBT adalah herbal.Upaya
terapi minuman mengkudu pada penderita hipertensi ternyata dapat menurunkan
tekanan darah setelah digunakan terapi tersebut. Oleh karena itu, dibuat minuman
dari ekstrak buah mengkudu dan daun alpukat dapat dijadikan alternatif
menurunkan hipertensi. Daun alpukat memiliki kandungan flavonoid dan alkaloid
yang dapat membantu menurunkan tekanan darah (Safitri dan Ismawati,2018).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa kandungan buah mengkudu dan daun alpukat sebagai alternatif
menurunkan hipertensi?
2. Bagaimana efektivitas buah mengkudu dan daun alpukat sebagai alternatif
menurunkan hipertensi?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dituliskan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1. Mengetahui kandungan buah mengkudu dan daun alpukat sebagai alternatif
menurunkan hipertensi.
2. Mengetahui efektivitas buah mengkudu dan daun alpukat sebagai alternatif
menurunkan hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Bagi Masyarakat

1. Dari kalangan masyarakat, diharapkan dapat menambah informasi kepada


masyarakat, khususnya pada penderita hipertensi mengenai efektivitas
minuman dari ekstrak buah mengkudu dan daun alpukat.
2. Memberikan informasi tentang minuman herbal dari bua mengkudu dan daun
alpukat sebagai alternatif menurunkan hipertensi

Bagi Peneliti

1. Merupakan sarana untuk menambah keilmuwan khususnya dibidang sains.


2. Bagi peneliti selanjutanya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
penelitian lanjutan dan sebagai dalam pemikiran bagi pengembangan
pembelajaran untuk melanjutkan penelitian dalam meningkatkan alternatif untuk
menurunkan hipertensi.

7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BUAH MENGKUDU


Buah mengkudu memiliki nama iilmiah Morinda citritolia, L. Mengkudu
berasal dari devisi magnoliophyta, kelas magnoliopsida, ordo Rubiales, family
rubiaceae, dan genus morinda. Buah mengkudu memiliki bentuk bulat sedikit
lonjong dan memiliki bintik-bintik khas berwarna coklat kehitaman sedikit
kedalam. Buah mengkudu matang memiliki bau yang relatif menyengat.
Menurut (Abdul,2006) buah mengkudu memiliki kandungan teleponoid, zat
asam, zat antibakteri, zat scopoletin, zat antikanker, nutrisi dan vitamin.
Berdasarkan penelitian Safitri dan Ismawati (2018) menunjukkan hasil bahwa
zat scopoletin pada buah mengkudu yang memiliki kematangan sedang dapat
menurunkan penyakit hipertensi pada lansia.

2.2 DAUN ALPUKAT


Buah alpukat memiliki nama ilmiah Persea americana Mill. Buah alpukat
berasal dari devisi magnoliophyta, kelas dicotyledons, ordo laurales, family
lauraceae dan genus persea. Tanaman alpukat hidup pada dataran rendah dan
memiliki pohon yang tinggi. Tanaman alpukat memiliki akar jenis tunggang,
memiliki batang kayu, bentuk daunnya bulat memanjang dan tekstur tebal.
Daun yang dimiliki oleh tanaman alpukat memiliki banyak khasiat untuk
kesehatan. Daun alpukat memiliki kandungan flavonoid, phlobatanin, alkaolid,
dan polisakarida (I Putu,2020). Berdasarkan penelitian Irawati, 2015
menunjukkan hasil bahwa kandungan flavonoid pada daun alpukat dapat
berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

2.3 HIPERTENSI
Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi yang dapat disebabkan oleh
pola hidup yang tidak sehat. Hipertensi terjadi pada saat kondisi tekanan
sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan diastoliknya melebihi 90 mmHg.
Sedangkan tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Hipertensi dibagi
menjadi dua yaitu, hipertensi primer dan hipertesni sekunder. Hipertensi primer
adalah peningkatan tekanan darah yang belum bisa diketahui secara pasti
penyebabnya. Sedangkan hipertensi sekunder adalah kondisi peningkatan

9
tekanan darah yang disebabkan oleh kesehatan lain yang mendasarinya atau
berasal dari gen keturunan (Pradana,2012).

2.4 UJI ORGANOLEPTIK


Uji organoleptik atau uji indra adalah melakukan pengujian dengan
menggunakan alat indra manusia sebagai alat utama pengukuran atau
penilaian terhaadap suatu produk. Uji organoleptic mencakup uji rasa, warna,
tekstur, dan aroma terhadap suatu produk (Gusnadi,dkk.2021). Terdapat 3 tipe
uji organoleptik yaitu tes pembedaan, tes afektif, dan tes deskripsi. Tes
pembedaan adalah tes yang menguji rasa, warna, tekstur dan aroma terhadap
suatu produk. Sedangkan tes afektif adalah tes yang menunjukkan respon
panelis atau responden setelah mencoba produk tersebut. Dan tes deskripsi
adalah tes yang mengidentifikasi dan mendeskripsikan bahan baku dari
pembuatan produk tersebut.

2.5 UJI FITOKIMIA


Uji fitokimia adalah metode pengujian awal untuk menentukan kandungan
senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman sehingga dapat digunakan
sebagai obat atau penawar dalam penyembuhan berbagai penyakit (Saragih
dan Emilia,2018). Uji fitokimia dilakukan dengan melihat pengujian reaksi warna
yang terjadi menggunakan suatu reaksi warna. Uji fitokimia meliputi uji kualitatif
yakni seperti zat flavonoid, alkaloid, tanin/fenol, terpenoid, dan saponin.

2.6 TENSIMETER (SPHYGMOMANOMETER)


Alat tensimeter (sphygmomanometer) adalah alat ukur yang berfungsi untuk
mengukur tekanan darah pada manusia. Tensimeter mempunyai 2 jenis yaitu
tensimeter digital dan tensimeter analog. Tensimeter digital menggunakan layar
untuk menujukkan tekanan darah seseorang, sedangkan versi analognya
menggunakan jarum untuk menunjukkan tekanan darah. Cara memahami hasil
pemeriksaan tekanan darah yaitu terdapat dua angka yang tertera pada alat
pengukur tekanan darah atau tensimeter. Angka diatas menujukkan tekanan
sistolik, sedangkan angka dibawah menunjukkan tekanan diastolik. Tingkat
tekanan darah diukur dalam skala mmHg (milimeter air raksa merkuri).

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : Agustus – November 2023
Tempat : SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

3.2 WAKTU PELAKSANAAN

Perencanaan, Design, dan Penulisan Bab 1 dan 2

Waktu : 2 Bulan
Menganalisis data dan mengidentifikasi permasalahan
Membuat resep minuman herbal mengkudu dan rebusan daun
alpukat

Pengujian, Analisis, dan Penyelesaian makalah

Waktu : 2 Bulan
Pengujian minuman herbal mengkudu dan rebusan daun alpukat
kepada panelis
Melengkapi data dari survey yang dilakukan

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan jumlah
panelis sebanyak lima orang. Panelis yang dimaksud pada penelitian ini adalah
panelis yang diberikan produk minuman herbal mengkudu daun alpukat yakni
panelis yang memiliki penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.

11
3.4 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif statistik deskriptif
dengan mengidentifikasi tekanan darah awal responden dan mengidentifikasi
tekanan darah akhir responden setelah mengonsumsi minuman herbal mengkudu
rebusan daun alpukat. Hasil analisis akan diperoleh melalui nilai rata-rata
keberhasilan dari keseluruhan panelis dan hasil akan disajikan dalam bentuk
diagram.

3.5 ALAT DAN BAHAN


3.5.1. ALAT
1. Lumpang/cooper (1)
2. Saringan (1)
3. Baskom (2)
4. Panci (1)
5. Talenan (1)
6. Pisau (1)
7. Sendok (1)
8. Kompor (1)

3.5.2. BAHAN
1. Mengkudu setengah matang ukuran sedang (5 buah)
2. Daun alpukat (4 lembar)
3. Garam (¼ sdt)
4. Gula merah (50 gr)
5. Air (400 ml)

3.6 LANGKAH KERJA


1. Potong buah mengkudu ukuran sedang menjadi 2 bagian. Menggunakan pisau
dan talenan.
2. Hancurkan buah mengkudu yang sudah dipotong menggunakan
lumpang/cooper.
3. Saring buah mengkudu yang sudah dihancurkan menggunakan saringan. Ambil
sari mengkudu dan sisihkan di wadah baskom.
4. Sisir tipis gula merah, sisihkan.
5. Masukkan air 400ml dalam panci. Panaskan dengan api sedang hingga air
mendidih
6. Masukkan 60 mL sari buah mengkudu ke dalam panci.
7. Masukkan 4 lembar daun alpukat yang sudah di cuci ke dalam air sembari
dipanaskan dengan api kecil.
8. Masukkan 50 gr gula merah dan ¼ garam ke dalam air, lalu aduk hingga rata.
9. Matikan api dan tunggu hingga minuman dingin.
10. Simpan produk yang sudah jadi ke dalam botol dan masukkan ke dalam ruangan
bersuhu dingin.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL TEKANAN DARAH PANELIS

PANELIS A
150
TEKANAN DARAH

140

130

120
HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3

SEBELUM SESUDAH

Berdasarkan diagram di atas, pada hari ke-1 panelis A sebelum diberi minuman
memiliki tekanan darah 150/90. Setelah diberi minuman, panelis A mengalami
penurunan tekanan darah menjadi 145/82. Pada hari ke-2 sebelum diberi minuman
panelis A memiliki tekanan darah 144/80. Setelah diberi minuman, panelis A
mengalami kenaikan tekanan darah menjadi 145/80. Pada hari ke-2, panelis A
mengalami kenaikan tekanan darah karena terlalu banyak aktivitas sehingga
menyebabkan rasa lelah. pada hari ke-3 panelis A sebelum diberi minuman memiliki
tekanan 140/80. Setelah diberi minuman, panelis A mengalami penurunan tekanan
darah menjadi 130/80. Dapat ditarik kesimpulan dari hari ke-1 sampai hari ke-3
panelis A mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 66,6%.

PANELIS B
160
TEKANAN DARAH

155
150
145
140
HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3

SEBELUM SESUDAH

Berdasarkan diagram di atas, pada hari ke-1 panelis B sebelum diberi minuman
memiliki tekanan darah 150/80. Setelah diberi minuman, panelis B mengalami
kenaikan tekanan darah menjadi 154/82. Pada hari ke-1 panelis B mengalami

13
kenaikan tekanan darah karena terlalu banyak aktivitas dan suasana hati yang tidak
menentu sehingga menyebabkan rasa lelah. Pada hari ke-2 sebelum diberi minuman
panelis B memiliki tekanan darah 158/90. Setelah diberi minuman, panelis B
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 154/90. Dan pada hari ke-3 panelis B
sebelum diberi minuman memiliki tekanan 154/90. Setelah diberi minuman, panelis B
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 148/80. Dapat ditarik kesimpulan dari
hari ke-1 sampai hari ke-3 panelis B mengalami penurunan tekanan darah sebanyak
6,6%

PANELIS C
142
TEKANAN DARAH

140
138
136
134
132
HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3

SEBELUM SESUDAH

Berdasarkan diagram di atas,pada hari ke-1 panelis C sebelum diberi minuman


memiliki tekanan darah 140/100. Setelah diberi minuman, panelis C mengalami
penurunan tekanan darah menjadi 138/95. Pada hari ke-2 sebelum diberi minuman
panelis C memiliki tekanan darah 141/98. Setelah diberi minuman, panelis C
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 139/95. Dan pada hari ke-3 panelis C
sebelum diberi minuman memiliki tekanan 140/95. Setelah diberi minuman, panelis C
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 135/93. Dapat ditarik kesimpulan dari
hari ke-1 sampai hari ke-3 panelis C mengalami penurunan tekanan darah sebanyak
25%.

PANELIS D
152
TEKANAN DARAH

150
148
146
144
142
140
138
HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3

SEBELUM SESUDAH

Berdasarkan diagram di atas,pada hari ke-1 panelis D sebelum diberi minuman


memiliki tekanan darah 150/100. Setelah diberi minuman, panelis D mengalami
penurunan tekanan darah menjadi 146/95. Pada hari ke-2 sebelum diberi minuman

14
panelis D memiliki tekanan darah 148/95. Setelah diberi minuman, panelis D
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 144/95. Dan pada hari ke-3 panelis D
sebelum diberi minuman memiliki tekanan 150/98. Setelah diberi minuman, panelis D
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 142/93. Dapat ditarik kesimpulan dari
hari ke-1 sampai hari ke-3 panelis D mengalami penurunan tekanan darah sebanyak
26,6%.

PANELIS E
165
TEKANAN DARAH

160
155
150
145
HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE-3

SEBELUM SESUDAH

Berdasarkan diagram di atas,pada hari ke-1 panelis E sebelum diberi minuman


memiliki tekanan darah 153/80. Setelah diberi minuman, panelis E mengalami
kenaikan tekanan darah menjadi 160/80. Pada hari ke-2 sebelum diberi minuman
panelis E memiliki tekanan darah 161/90. Setelah diberi minuman, panelis E
mengalami kenaikan tekanan darah menjadi 162/90. Pada hari ke-1 dan ke-2 panelis E
mengalami kenaikan tekanan darah karena terlalu banyak aktivitas, perasaan hari tidak
menentu sehingga menyebabkan rasa lelah. Dan pada hari ke-3 panelis E sebelum
diberi minuman memiliki tekanan 162/90. Setelah diberi minuman, panelis E
mengalami penurunan tekanan darah menjadi 160/90. Pada panelis E mengalami
kenaikan tekanan darah karena stress atau banyak pikiran sehingga menyebabkan
kelelahan.
Dapat ditarik kesimpulan dari hari ke-1 sampai hari ke-3 panelis E mengalami kenaikan
tekanan darah sebanyak 22%.

4.2 HASIL UJI ORGANOLEPTIK


Setelah mencoba dan meminum produk panelis akan mengisi tabel uji
organoleptik guna menilai produk. Uji organoleptik meliputi penilaian rasa, warna,
tekstur dan aroma dari produk tersebut.
UJI
ORGANOLEPTI MODU
K A B C D E S

15
AROMA 4 5 4 4 4 4
RASA 4 5 4 4 5 4
WARNA 4 4 4 4 4 4
TEKSTUR 4 5 5 4 4 4

Uji organoleptik memiliki nilai skala pengukuran sebagai berikut:


 Sangat suka = 5
 Suka = 4
 Cukup Suka = 3
 Tidak Suka = 2
 Sangat Tidak Suka = 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata keseluruhan


panelis memberi nilai 4 pada aroma produk yakni predikat “suka”, nilai 4 pada rasa
produk yakni predikat “suka”, nilai 4 pada warna produk yakni predikat “suka”, dan nilai
4 pada tekstur produk yakni predikat “suka”.

4.3 PEMBAHASAN PERSENTASE EFEKTIVITAS PRODUK


Setelah menganalisis tekanan darah pada panelis, peneliti menghitung
persentase keefektifitasan dan keberhasilan produk dalam menurunkan tekanan darah
panelis.
Rumus menghitung presentase keefektifitasan produk dapat dituliskan sebagai
berikut :

a
X = ×100 %
b
Keterangan :
X = hasil persentase
a = jumlah panelis yang berhasil turun
b = jumlah seluruh panelis

Dari 5 panelis yang mengonsumsi produk selama 3 hari, jumlah panelis yang
berhasil turun tekanan darah nya sebanyak 4 panelis. Maka berdasarkan rumus diatas,
menunjukkan hasil bahwa produk dapat menurunkan tekanan darah sebanyak 80%.

16
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji organoleptik menujukkan bahwa menurut 5 panelis setuju
bahwa produk memiliki modus nilai 4 pada rasa, warna, tekstur, dan
aroma yakni dengan predikat “enak”.
2. Berdasarkan analisis tekanan darah yang dilakukan kepada 5 panelis
yang telah diberi produk selama 3 hari menunjukkan bahwa produk
80% efektif dalam menurunkan tekanan darah.

5.2 SARAN
berdasarkan kesimpulan diatas, didapatkan saran sebagai berikut :
1. Produk dapat diberi penambahan komposisi bahan seperti timun, daun
salam, dan kunyit untuk menunjang dan meningkatkan efektivitas
minuman pada hasil penurunan tekanan darah.
2. Untuk membantu proses penurunan tekanan darah. Selama masa
mengonsumsi produk, panelis dapat melaksanakan aktivitas yang tidak
berlebihan, menjaga suasana hati dengan baik, serta menjalankan pola
hidup yang sehat dan teratur.

17
DAFTAR PUSTAKA

Irawati, Nur Ayu Virginia. (2015). Antihypertensive Effects Of Avocado Leaf Extract
(Persea americana mill), Vol. 4 No. 1. : J MAJORITY.
Mulyani, Hesti, Sri Harti Widyastuti, dan Venny Indria Ekowati. (2016). Tumbuhan
Herbal Sebagai Jamu Pengobatan Tradisional Terhadap Penyakit dalam
Serat Primbon Jampi Jawi Jilid I, Vol. 21, No. 2, 73-91. : Jurnal Penelitian
Humaniora.
Putra, I Putu Widiana. (2020). Pengaruh Rebusan Daun Alpukat Terhadap Tekanan
Darah pada Penderita Hipertensi Primer di Wilayah Kerja Upt Puskesmas
Rendang. Denpasar:.
Rohman, Abdul, Sugeng Riyanto, dan Diyah Utari. (2006). Aktivitas Antioksidan,
Kandungan Fenolik Total dan Kandungan Flavonoid Total Ekstrak Etil Asetat
Buah Mengkudu serta Fraksi-Fraksinya, Vol.17(3), 136-142. Yogyakarta:
Majalah Farmasi Indonesia.
Sari, Indah Komala, Siti Aisyah Nur , Honesty Diana Morika, Weni Sartiwi, dan
Hasrinal. (). Pengaruh Pemberian Jus Mengkudu Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas , Vol. 6 No, 1. : Jurnal Kesehatan Saintika Meditory.
Safitri, Arum Reyan, Rita Ismawati, dan . (2018). Effectivenesss Noni fruit tea I
Lowering Blood Pleassure Elderly With Hypertension, 163-171. : SA License.
Tedjakusuma, Pradana, , dan . (2012). Tata Laksana Hipertensi, CDK-192/Vol.39 No.
4. Jakarta: .

18
LAMPIRAN
6.1 CARA PEMBUATAN

19
NO TAHAP PEMBUATAN GAMBAR
1. Siapkan alat dan bahan

2. Cuci buah mengkudu dan daun alpukat hingga


bersih

3. Potong 5 buah mengkudu menjadi 2 bagian

4. Hancurkan buah mengkudu menggunakan


lumpang/cooper hingga halus

5. Saring buah mengkudu yang sudah dii hancurkan


menggunakan saringan. Ambil sari mengkudu
dan sisihkan dalam gelas

20
6. Masukkan 400ml air dalam panci. Panaskan
dengan api sedang hingga air mendidih

7. Masukkan 4 lembar daun alpukat yang sudah di


cuci ke dalam air sembari dipanaskan dengan api
kecil. Tunggu hingga air berubah warna.

8. Masukkan 60 ml sari buah mengkudu ke dalam


air.

9. Masukkan 50 gr gula merah yang sudah disisir


tipis dan ¼ sdt garam ke dalam air rebusan. Lalu
aduk hingga tercampur rata.

21
10. Panaskan air hingga mendidih. Lalu matikan dan
tunggu hingga minuman dingin. Simpan minuman
ke dalam botol dan masukkan dalam ruagan
bersuhu dingin

6.2 PENGECEKAN PANELIS

Pengecekan tekanan darah dan Pengecekan tekanan darah dan


Pemberian minuman herbal pada Pemberian minuman herbal pada
panelis A panelis B

22
Pengecekan tekanan darah dan Pengecekan tekanan darah dan
Pemberian minuman herbal pada Pemberian minuman herbal pada
panelis C panelis D

Pengecekan tekanan darah dan


Pemberian minuman KUDAPU
pada panelis E

23
24
25
DATA DIRI

26

Anda mungkin juga menyukai