Anda di halaman 1dari 52

TUGAS KHUSUS SKRINING RESEP

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER


DI APOTEK SANA FARMA RAWAMANGUN
JL. BALAI PUSTAKA TIMUR NO. 39 BLOK B 11
JAKARTA TIMUR
PERIODE 01 - 31 AGUSTUS 2016

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh Gelar Apoteker (Apt)
Program Studi Profesi Apoteker

DISUSUN OLEH :
NURFADILAH, S.Farm
1543700122

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


FAKULTAS FARMASI JURUSAN APOTEKER
JAKARTA
2016
SKRINING RESEP
1. Resep pertama
R/ Candesartan OGB 8 mg No. Kriteria Check Drug Related
XXX pemeriksaan list Problem (DRP)
1 dd 1 1.Nama dokter √
R/ Concor 5 mg No. XXX 2. SIP √
1 dd 1
R/ Adalat Oros No. XXX 2. Alamat

1 dd 1 Dokter
R/Miniaspi 80 mg No. XX 3. Tanggal
1 dd 1 Penulisan √
Resep
4. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi

Penulis
Resep
5. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
K jenis
E kelamin
A pasien
B 7. Nama Obat. √
S Potensi,
A Dosis,
H jumlah yang
A diminta
N 8. Cara
Pemakaian √
R yang jelas
E 1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

S √
sediaan
E 2. Dosis obat
P √
3. Potensi obat
4. cara dan
lama

pemberian

1. Adanya alergi
2. Efek samping
Pertimbangan klinis

3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

1
a. Candesartan 8 mg (IONI 2008 hal 118 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
38)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Candesartan Cilexetil 8 mg, 16 mg
Indikasi : Hipertensi; kombinasi dengan HCT: Pengobatan
hipertensi yang tidak dapat terkontrol dengan kandesartan
sileksetil atau HCT sebagai monoterapi.
Peringatan : Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, stenosis
arteri renalis, depresi vol intravaskular, hamil & laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, hamil dan laktasi
Efek samping : Sakit kepala, gangguan hati berat & kolestatis, pusing
Interaksi : Diuretik hemat kalium
Dosis : Hipertensi, dosis awal 8 mg (gangguan fungsi hati 2 mg,
gangguan fungsi ginjal atau volume deplesi intravaskular
4 mg) sekali sehari, tingkatkan jika perlu pada interval 4
minggu hingga maksimal 32 mg sekali sehari; dosis
penunjang lazim 8 mg sekali sehari. Gagal jantung, dosis
awal 4 mg sekali sehari, tingkatkan pada interval
sedikitnya 2 minggu hingga dosis target 32 mg sekali
sehari atau hingga dosis maksimal yang masih dapat
ditoleransi. Kombinasi dengan HCT: kandesartan sileksetil
16 mg + HCT 12,5 mg sekali sehari, dengan atau tanpa
makanan. Pasien usia lanjut, sebelum pengobatan dengan
kombinasi harus dimulai dengan kandesartan sileksetil 2
mg tunggal untuk pasien >75 tahun, atau kandesartan
sileksetil 4 mg tunggal untuk pasien < 75 tahun.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
b. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik

2
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.

3
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
c. Adalat Oros (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 129)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Nifedipin tab
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi; fenomena
Raynaud
Peringatan : Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada
memburuk dalam waktu singkat setelah awal pengobatan;
cadangan jantung yang buruk; gagal jantung atau
gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermakna
(memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat;
kurangi dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat
menghambat persalinan; menyusui; hindari sari buah
grape fruit (mempengaruhi metabolisme)
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan
(toksisitas pada studi hewan); porfiria.
Efek samping : Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi,
palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform
dilaporkan), mual, sering kencing; nyeri mata; hyperplasia
gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia dilaporkan
Dosis : Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional,
dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3
kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang
lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek yang segera pada
angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan. Hipertensi
ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu,
maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari,
dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali sehari).
Interaksi : Antagonis kalsium

4
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
pemberian jus anggur. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan/dibelah.
d. Miniaspi 80 mg (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 249)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Acetylsalicylic Acid 80 mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infark
miokardium.
Peringatan : Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, porfiria, hamil,
laktasi, anak.
Kontra Indikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek samping : Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus
Dosis : 80 – 160 mg/hari
Interaksi : Antikoagulan oral, asetosal, kortikosteroid atau AINS,
spironolakton, furosemid, obat yang bersifat orikosurik.
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan : berikan pada saat
atau segera setelah makan. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan
Pembahasan
Adalat oros tidak dapat digunakan bersamaan dengan concor karena dapat
menyebabkan hipotensi berat dan gagal jantung sehigga diberikan jedah waktu
pemberian. Candesartan diminum 1 kali sehari setelah makan pada pagi hari,
sebaiknya di minum 1-2 jam setelah makan. Concor diminum 1-2 jam setelah
makan, di minum pada siang hari. Adalat oros diminum satu kali sehari pada pagi
hari setelah makan (1-2 jam setelah makan), hindari minuman jus anggur saat
mengkonsumsi obat ini. Miniaspi diminum satu kali sehari setelah makan untuk
mencegah terjadinya gangguan GI, nyeri lambung (diminum segera setelah
makan), sebaiknya diminum pada malam hari.

5
SKRINING RESEP
2. Resep kedua
R/ Candesartan 8 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Amlodipin 5 mg No. XXX 1. 1.Nama

1 dd 1 dokter
R/Aptor tab No. XXX 2. 2. SIP √
1 dd 1
3. Alamat
R/ Simvastatin 20 mg No. XXX √
Dokter
1 dd 1
4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda

Persyaratan administrasi
Tangan

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
K jenis
E kelamin
A pasien
B 7. Nama Obat.
S Potensi,
A Dosis, √
H jumlah yang
A diminta
N 8. Cara
Pemakaian √
R yang jelas
E 1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

S √
sediaan
E 2. Dosis obat √
P
3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
Pertimbangan klinis

2. Efek samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

6
a. Candesartan 8 mg (IONI 2008 hal 118 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
38)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Candesartan Cilexetil 8 mg, 16 mg
Indikasi : Hipertensi; kombinasi dengan HCT: Pengobatan
hipertensi yang tidak dapat terkontrol dengan kandesartan
sileksetil atau HCT sebagai monoterapi.
Peringatan : Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, stenosis
arteri renalis, depresi vol intravaskular, hamil & laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, hamil dan laktasi
Efek samping : Sakit kepala, gangguan hati berat & kolestatis, pusing
Interaksi : Diuretik hemat kalium
Dosis : Hipertensi, dosis awal 8 mg (gangguan fungsi hati 2 mg,
gangguan fungsi ginjal atau volume deplesi intravaskular
4 mg) sekali sehari, tingkatkan jika perlu pada interval 4
minggu hingga maksimal 32 mg sekali sehari; dosis
penunjang lazim 8 mg sekali sehari. Gagal jantung, dosis
awal 4 mg sekali sehari, tingkatkan pada interval
sedikitnya 2 minggu hingga dosis target 32 mg sekali
sehari atau hingga dosis maksimal yang masih dapat
ditoleransi. Kombinasi dengan HCT: kandesartan sileksetil
16 mg + HCT 12,5 mg sekali sehari, dengan atau tanpa
makanan. Pasien usia lanjut, sebelum pengobatan dengan
kombinasi harus dimulai dengan kandesartan sileksetil 2
mg tunggal untuk pasien >75 tahun, atau kandesartan
sileksetil 4 mg tunggal untuk pasien < 75 tahun.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
b. Amlodipin 5 mg (IONI 2008 Hal 126 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
43)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Amlodipin 5 mg

7
Indikasi : Hipertensi, profilaksis angina, angina vasospatik (angina
prinzmetal atau angina variant)
Peringatan : Pasien yang gagal ginjal, gangguan fungsi hati,
hamil&laktasi. Anak, Lanjut usia.
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik, angina tidak stabil, stenosis aorta yang
signifikan, menyusui. Pasien yang sensitive terhadap
dihidropiridin.
Efek samping : Nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema,
gangguan tidur, sakit kepala, pusing, letih;jarang terjadi,
gangguan saluran cerna, mulut kering, gangguan
pengecapan, hipotensi, pingsan, nyeri dada, dispnea,
rhinitis, perubahan perasaan, tremor, paraestesia,
gangguan kencing, impoten, ginekomastia, perubahan
berat badan, mialgia, gangguan penglihatan, tinitus,
pruritus, ruam kulit (termasuk adanya laporan eritema
multiform), alopesia, purpura dan perubahan warna kulit;
sangat jarang, gastritis, pancreatitis, hepatitis, jaundice,
kolestatis, hyperplasia pada gusi, infark miokard, aritmia,
vaaskulitis, batuk, hiperglikemia, trombositopenia,
angioedema dan urtikaria.
Interaksi : Meningkatkan efek hipotensi jika adrenergic neurone
blockers digunakan bersama antagonis kalsium.
Dosis : Hipertensi atau angina, dosis awal 5 mg sekali sehari,
maksimal 10 mg sekali sehari pasien lanjut usia atau
pasien dengan gangguan hati, dosis awal 2,5 mg/hari.
Angina stabil kronik, angina vasospastik 5-10 mg/ hari.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
c. Aptor tab (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 249)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Acetylsalicylic Acid 100 mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infark
miokardium.

8
Peringatan : Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, porfiria, hamil,
laktasi, anak.
Kontra Indikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek samping : Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus
Dosis : 80 – 160 mg/hari
Interaksi : Antikoagulan oral, asetosal, kortikosteroid atau AINS,
spironolakton, furosemid, obat yang bersifat orikosurik.
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan : berikan pada saat
atau segera setelah makan. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan
d. Simvastatin 20 mg (IONI 2008 Hal 170 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015
Hal 60)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Simvastatin 20 mg
Indikasi : Hiperkolesterolemia primer (hiperlipidemia tipe IIa) pada
pasien yang tidak cukup memberikan respons terhadap
diet dan tindakan-tindakan lain yang sesuai; untuk
mengurangi insidens kejadian koroner klinis dan
memperlambat progresi aterosklerosis koroner pada pasien
dengan penyakit jantung koroner dan kadar kolesterol 5,5
mmol/L atau lebih.
Peringatan : Monitoring kadar lipid tiap 3 bulan (pada pemakaian
lama).
Kontra Indikasi : Penyakit hati aktif atau peningkatan persisten serum
transaminase idiopatik. Hamil & Laktasi.
Efek samping : Nyeri abdomen, konstipasi, kembung, ruam kulit, pusing,
neuropati perifer, hepatitis, pancreatitis.
Interaksi : Meningkatkan efek anti koagulan dari kumarin.
Penggunaan bersama HMG-CoA dengan asam nikotinat
meningkatkan risiko miopati.

9
Dosis : Hiperkolesterolemia, 10 mg sehari malam hari,
disesuaikan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu;
kisaran lazim 10-40 mg sekali sehari malam hari. Penyakit
jantung koroner, awalnya 20 mg sekali sehari malam hari
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
konsumsi jus anggur berlebihan (>1 L/hari).
Pembahasan
Candesartan diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan (sebaiknya
diminum 1-2 jam setelah makan. Amlodipin diminum satu kali sehari satu tablet
pada siang hari setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan). Aptor
digunakan satu kali sehari satu tablet pada malam hari, diminum setelah makan
untuk mencegah terjadinya gangguan GI, nyeri lambung (diminum segera setelah
makan). Simvastatin diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan pada
malam hari untuk mekanisme kerja yang lebih optimal, karena proses
pembentukan lemak terjadi pada malam hari. Hindari mengkonsumsi jus anggur
secara berlebihan. Ingatkan pasien untuk meminum obat teratur dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah rutin.

10
SKRINING RESEP
3. Resep ketiga
R/ Concor tab 2,5 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Miniaspi tab 80 mg No. XXX 1.Nama dokter √
1 dd 1 2. SIP √
R/ Nitrokaf tab 2,5 mg No. LX
2 dd 1 1. Alamat

Dokter
2. Tanggal
Penulisan √
Resep
3. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi
Penulis
Resep
4. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
E 1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika


S sediaan
E 2. Dosis obat √
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

11
a. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal

12
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
b. Miniaspi 80 mg (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 249)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Acetylsalicylic Acid 80 mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infark
miokardium.
Peringatan : Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, porfiria, hamil,
laktasi, anak.
Kontra Indikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek samping : Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus
Dosis : 80 – 160 mg/hari
Interaksi : Antikoagulan oral, asetosal, kortikosteroid atau AINS,
spironolakton, furosemid, obat yang bersifat orikosurik.
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan : berikan pada saat
atau segera setelah makan. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan.
c. Nitrokaf 2,5 mg (MIMS 2015.com; IONI, 2008 Hal 124 )
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Gliseril Trinitrat
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri
Peringatan : Gangguan hepar atau ginjal berat; hipotirodisme,
malnutrisi atau hipotermia, infark miokard yang masih
baru, sistem transdermal yang mengandung logam harus
diambil sebelum kardioversi atau diatermi.

13
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi atau
hipovolemia, kardiopati, anemia berat, trauma kepala,
pendarahan otak, kegagalan sirkulasi akut, syok
kardiogenik.
Efek samping : Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi
pastural, takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal).
Dosis : Nitrokaf Retard 2,5 mg 2-3 kali sehari. Pada kasus berat: 5
mg 2-3 kali sehari. Nitrokaf Retard Force 1 kapsul (5 mg)
2 kali sehari. Obat harus ditelan utuh dengan segelas air.
Interaksi : Vasodilator, antihipertensi, penyekat β, antagonis Ca,
neuroleptik tau antidepresan trisiklik, slidenafil, alcohol,
heparin
PIO : Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong : Berikan 1
jam sebelum makan.
Pembahasan
Concor diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan (sebaiknya diminum 1-
2 jam setelah makan), concor tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan
nitrokaf karena dapat menyebabkan hipotensi, sehingga harus diberikan jedah
waktu pemberian yaitu digunakan pagi hari. Miniaspi diminum satu kali sehari
satu tablet pada malam hari, diminum segera setelah makan untuk mencegah
terjadinya gangguan GI, nyeri lambung. Nitrokaf diminum dua kali sehari satu
tablet pad siang hari, sebaiknya diberikan pada saat perut kosong, berikan 1 jam
sebelum makan. Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan
melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.

14
SKRINING RESEP
4.Resep keempat
R/ Adalat Oros 30 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pc pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Concor 2,5 mg No. XXX 1.Nama dokter √
1 dd 1 2. SIP √
R/ Valsartan 80 mg No. XXX
I dd 1 pc 3. Alamat

R/ Spironolakton 25 mg No. LX Dokter
2 dd 1 4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
Persyaratan administrasi

A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E √
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

15
a. Adalat Oros (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 129)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Nifedipin tab
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi; fenomena
Raynaud
Peringatan : Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada
memburuk dalam waktu singkat setelah awal pengobatan;
cadangan jantung yang buruk; gagal jantung atau
gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermakna
(memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat;
kurangi dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat
menghambat persalinan; menyusui; hindari sari buah
grape fruit (mempengaruhi metabolisme)
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan
(toksisitas pada studi hewan); porfiria.
Efek samping : Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi,
palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform
dilaporkan), mual, sering kencing; nyeri mata; hyperplasia
gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia dilaporkan
Dosis : Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional,
dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3
kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang
lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek yang segera pada
angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan. Hipertensi
ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu,
maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari,
dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali sehari).
Interaksi : Antagonis kalsium

16
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
pemberian jus anggur. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan/dibelah.
b. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.

17
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan. Tidak boleh digunakan
secara bersamaan dengan obat valsartan, berikan jedah
waktu pemberian.
c. Valsartan 80 mg (IONI 2008 Hal 119 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
49)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Valsartan 80 mg
Indikasi : Hipertensi (dapat digunakan tunggal maupun dikombinasi
dengan obat antihipertensi lainnya): gagal jantung pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi obat penghambat
ACE (penghambat enzim perubah angiotensin)
Peringatan : Gangguan fungsi hati ringan sampai sedang; gangguan
fungsi ginjal; data keamanan dan khasiat pada anak-anak
belum tersedia.
Kontra Indikasi : Hamil&Laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier.
Efek samping : Sakit kepala, pusing, infeksi oleh virus, infeksi saluran
nafas, batuk, diare, leu, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang,
nyeri perut, mual, faringitis, artralgia.
Dosis : Hipertensi, lazimnya 80 mg sekali sehari; jika diperlukan
(pada pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol)
ditingkatkan hingga 160 mg sehari atau ditambahkan
pemberian diuretika; tidak diperlukan penyesuaian dosis

18
untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada
pasien dengan gangguan fungsi hati tanpa kolestatis.
Gagal jantung , dosis awal 40 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis hingga 80 mg dan 160 mg dua kali
sehari harus dilakukan pada dosis tertinggi yang dapat
ditoleransi oleh pasien; pertimbangan untuk mengurangi
dosis harus dilakukan pada pasien yang juga menerima
diuretik; dosis maksimal yang diberikan pada uji klinik
adalah 320 mg pada dosis terbagi.
Interaksi : Pengguna bersama dengan penghambat ACE dan beta-
bloker tidak dianjurkan
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Tidak boleh
digunakan secara bersamaan dengan obat antihipertensi
golongan ACE inhibitor dan beta-bloker, berikan jedah
waktu pemberian.
d. Spironolakton 25 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 139)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Spironolakton 25 mg
Indikasi : Edema dan asitas pada sirosis hati, asites malignan,
sindrom nefrotik, gagal jantung kongestif.
Peringatan : lanjut usia, gangguan ginjal (hindari bila sedang sampai
berat), pantau elektrolit (hentikan bila terjadi
hiperkalemia, hiponatremia, penyakit Addison).
Efek samping : Gangguan saluran cerna, impotensi, ginekomastia,
menstruasi tidak teratur, letargi, sakit kepala, bingung,
ruam kulit, hiperkalemia, hiponatremia, hepatotoksisitas
Dosis : Dewasa 25-200 mg sehari dalam dosis terbagi. Dapt
ditingkatkan sampai dengan 400 mg sehari tergantung
beratnya gejala.
Interaksi : Resiko hiperkalemia meningkat dengan ACE inhibitor.
Menghambat bersihan digoksin. Dapat meningkatkan efek
antihipertensi lain

19
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan.
Pembahasan
Adalat oros dan concor tidak boleh digunakan secara bersamaan karena dapat
menyebabkan hipotensi berat dan gagal jantung sehingga diberikan jedah waktu
pemberian. Adalat oros diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan pada
pagi (sebaiknya 1-2 jam setelah makan), hindari mengkonsumsi jus anggur saat
menggunkan obat ini. Concor diminum setelah makan pada siang hari (sebaiknya
diminum 1-2 jam setelah makan). Valsartan diminum satu kali sehari satu tablet
setelah makan (diminum 1-2 jam setelah makan), tidak boleh diminum bersamaan
dengan concor karena dapat menyebabkan hipotensi, sehingga diberikan jedah
waktu pemberian yaitu diminum pada pagi hari. Spironolakton adalah salah satu
obat antihipertensi golongan diuretik diminum satu kali sehari pada pagi hari.
Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan melakukan pemeriksaan
tekanan darah rutin.

20
SKRINING RESEP
5. Resep kelima
R/ Adalat Oros 30 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Concor 2,5 mg No. XXX 1.Nama dokter √
1 dd 1 2. SIP √
R/ Valsartan 160 mg No. XXX
1 dd 1 pc 3. Alamat

Dokter
4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi
Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan &
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E √
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

21
a. Adalat Oros (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 129)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Nifedipin 30 mg tab
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi; fenomena
Raynaud
Peringatan : Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada
memburuk dalam waktu singkat setelah awal pengobatan;
cadangan jantung yang buruk; gagal jantung atau
gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermakna
(memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat;
kurangi dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat
menghambat persalinan; menyusui; hindari sari buah
grape fruit (mempengaruhi metabolisme)
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan
(toksisitas pada studi hewan); porfiria.
Efek samping : Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi,
palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform
dilaporkan), mual, sering kencing; nyeri mata; hyperplasia
gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia dilaporkan
Dosis : Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional,
dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3
kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang
lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek yang segera pada
angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan. Hipertensi
ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu,
maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari,
dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali sehari).
Interaksi : Antagonis kalsium

22
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
pemberian jus anggur. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan/dibelah.
b. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.

23
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
c. Valsartan 160 mg (IONI 2008 Hal 119 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015
Hal 49)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Valsartan 160 mg
Indikasi : Hipertensi (dapat digunakan tunggal maupun dikombinasi
dengan obat antihipertensi lainnya): gagal jantung pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi obat penghambat
ACE (penghambat enzim perubah angiotensin)
Peringatan : Gangguan fungsi hati ringan sampai sedang; gangguan
fungsi ginjal; data keamanan dan khasiat pada anak-anak
belum tersedia.
Kontra Indikasi : Hamil&Laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier.
Efek samping : Sakit kepala, pusing, infeksi oleh virus, infeksi saluran
nafas, batuk, diare, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang, nyeri
perut, mual, faringitis, artralgia.
Dosis : Hipertensi, lazimnya 80 mg sekali sehari; jika diperlukan
(pada pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol)
ditingkatkan hingga 160 mg sehari atau ditambahkan
pemberian diuretika; tidak diperlukan penyesuaian dosis
untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada
pasien dengan gangguan fungsi hati tanpa kolestatis.

24
Gagal jantung, dosis awal 40 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis hingga 80 mg dan 160 mg dua kali
sehari harus dilakukan pada dosis tertinggi yang dapat
ditoleransi oleh pasien; pertimbangan untuk mengurangi
dosis harus dilakukan pada pasien yang juga menerima
diuretik; dosis maksimal yang diberikan pada uji klinik
adalah 320 mg pada dosis terbagi.
Interaksi : Pengguna bersama dengan penghambat ACE dan beta-
bloker tidak dianjurkan
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Tidak boleh
digunakan secara bersamaan dengan obat antihipertensi
golongan ACE inhibitor dan beta-bloker, berikan jedah
waktu pemberian.
Pembahsan
Adalat oros tidak dpat digunakan secara bersamaan dengan concor karena dapat
menyebabkan hipotensi berat dan gagal jantung, sehingga diberikan jedah waktu
pemberian. Adalat oros diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan
(sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan), hindari mengkonsumsi jus anggur
pada saat menggunakan obat ini. Concor diminum satu kali sehari satu tablet
setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan). Valsartan diminum
satu kali sehari satu tablet setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah
makan), tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan concor karena dapat
menyebabkan hipotensi sehingga diberikan jedah waktu pemberian yaitu diminum
pagi hari. Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah rutin.

25
SKRINING RESEP
6. Resep keenam
R/ Concor 2,5 No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Micardis 80 mg No. XXX 1.Nama dokter
1 dd 1 2. SIP
R/ Miniaspi 80 mg No. XXX
1 dd 1 3. Alamat

Dokter
4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E √
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

26
a. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal

27
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca, kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
b. Micardis 80 mg (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 50)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Telmisartan 80 mg
Indikasi : Hipertensi esensial
Peringatan : Hipertensi renovaskular, gangguan fungsi ginjal
transplantasi ginjal, depresi vol intravascular, gagal
jantung kongestif, aldosteronisme perifer, stenosis katup
aorta&mitral, kardiomiopati hipertrofi obstruktif,
hiperkalemia, gangguan fungsi hati, tukak lambung atau
tukak duodenum atau kelainan patologis pada GI.
Kardiopati iskemik atau penyakit KV iskemik. Anak <18
tahun.
Kontra Indikasi : Obstruksi saluran empedu, gangguan fungsi hati atau
ginjal berat. Intoleransi fruktosaherediter. Hamil, laktasi.
Efek samping : Gangguan GI, infeksi saluran nafas atas, kecemasan,
gangguan daya penglihatan, vertigo, eksema, berkeringat
banyak, artralgia, kram atau nyeri tungkai, gejala yang
menyerupai influenza, nyeri dada&punggung, mialgia,
ISK.
Dosis : Dewasa 40 mg 1x/hari. Maks : 80 mg 1x/hari
Interaksi : Obat antihipertensi lain; digoksin, warfarin,
hidroklortiazid, glibenklamid, ibuprofen, parasetamol,
simvastatin, amlodipin, antagonis reseptor, angiotensin II,
litium.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

28
c. Miniaspi 80 mg (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 249)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Acetylsalicylic Acid 80 mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infark
miokardium.
Peringatan : Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, porfiria, hamil,
laktasi, anak.
Kontra Indikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek samping : Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus
Dosis : 80 – 160 mg/hari
Interaksi : Antikoagulan oral, asetosal, kortikosteroid atau AINS,
spironolakton, furosemid, obat yang bersifat orikosurik.
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan : berikan pada saat
atau segera setelah makan. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan
Pembahasan
Concor diminum satu kali sehari satu tablet (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah
makan), tidak boleh diminum bersamaan dengan micardis sehingga harus
diberikan jedah wajru pemberian yaitu diminum siang hari (2-4 jam setelah
mengkonsumsi micardis). Micardis diminum satu kali sehari satu tablet pada pagi
hari (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan). Miniaspi diminum satu kali
sehari segera setelah makan pada malam hari untuk mencegah terjadinya
gangguan GI, nyeri lambung. Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur
dan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.

29
SKRINING RESEP
7. Resep ketujuh
R/ Amlodipin 5 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/Nitrokaf 2,5 mg No. XXX 1. Nama dokter √
2 dd 1 2. SIP
R/ Valsartan 80 mg No. XXX
1 dd 1 3. Alamat

Dokter
4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E √
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

30
a. Amlodipin 5 mg (IONI 2008 Hal 126 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
43)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Amlodipin 5 mg
Indikasi : Hipertensi, profilaksis angina, angina vasospatik (angina
prinzmetal atau angina variant)
Peringatan : Pasien yang gagal ginjal, gangguan fungsi hati,
hamil&laktasi. Anak, Lanjut usia.
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik, angina tidak stabil, stenosis aorta yang
signifikan, menyusui. Pasien yang sensitive terhadap
dihidropiridin.
Efek samping : Nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema,
gangguan tidur, sakit kepala, pusing, letih; jarang terjadi,
gangguan saluran cerna, mulut kering, gangguan
pengecapan, hipotensi, pingsan, nyeri dada, dispnea,
rhinitis, perubahan perasaan, tremor, paraestesia,
gangguan kencing, impoten, ginekomastia, perubahan
berat badan, mialgia, gangguan penglihatan, tinitus,
pruritus, ruam kulit (termasuk adanya laporan eritema
multiform), alopesia, purpura dan perubahan warna kulit;
sangat jarang, gastritis, pancreatitis, hepatitis, jaundice,
kolestatis, hyperplasia pada gusi, infark miokard, aritmia,
vaaskulitis, batuk, hiperglikemia, trombositopenia,
angioedema dan urtikaria.
Interaksi : Meningkatkan efek hipotensi jika adrenergic neurone
blockers digunakan bersama antagonis kalsium.
Dosis : Hipertensi atau angina, dosis awal 5 mg sekali sehari,
maksimal 10 mg sekali sehari pasien lanjut usia atau
pasien dengan gangguan hati, dosis awal 2,5 mg/hari.
Angina stabil kronik, angina vasospastik 5-10 mg/ hari.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

31
b. Nitrokaf 2,5 mg (MIMS 2015.com; IONI, 2008 Hal 124 )
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Gliseril Trinitrat
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri
Peringatan : Gangguan hepar atau ginjal berat; hipotirodisme,
malnutrisi atau hipotermia, infark miokard yang masih
baru, sistem transdermal yang mengandung logam harus
diambil sebelum kardioversi atau diatermi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi atau
hipovolemia, kardiopati, anemia berat, trauma kepala,
pendarahan otak, kegagalan sirkulasi akut, syok
kardiogenik.
Efek samping : Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi
pastural, takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal).
Dosis : Nitrokaf Retard 2,5 mg 2-3 kali sehari. Pada kasus berat: 5
mg 2-3 kali sehari. Nitrokaf Retard Force 1 kapsul (5 mg)
2 kali sehari. Obat harus ditelan utuh dengan segelas air.
Interaksi : Vasodilator, antihipertensi, penyekat β, antagonis Ca,
neuroleptik tau antidepresan trisiklik, slidenafil, alcohol,
heparin
PIO : Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong : Berikan 1
jam sebelum makan.
c. Valsartan 80 mg (IONI 2008 Hal 119 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
49)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Valsartan 80 mg
Indikasi : Hipertensi (dapat digunakan tunggal maupun dikombinasi
dengan obat antihipertensi lainnya): gagal jantung pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi obat penghambat
ACE (penghambat enzim perubah angiotensin)

32
Peringatan : Gangguan fungsi hati ringan sampai sedang; gangguan
fungsi ginjal; data keamanan dan khasiat pada anak-anak
belum tersedia.
Kontra Indikasi : Hamil&Laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier.
Efek samping : Sakit kepala, pusing, infeksi oleh virus, infeksi saluran
nafas, batuk, diare, leu, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang,
nyeri perut, mual, faringitis, artralgia.
Dosis : Hipertensi, lazimnya 80 mg sekali sehari; jika diperlukan
(pada pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol)
ditingkatkan hingga 160 mg sehari atau ditambahkan
pemberian diuretika; tidak diperlukan penyesuaian dosis
untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada
pasien dengan gangguan fungsi hati tanpa kolestatis.
Gagal jantung , dosis awal 40 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis hingga 80 mg dan 160 mg dua kali
sehari harus dilakukan pada dosis tertinggi yang dapat
ditoleransi oleh pasien; pertimbangan untuk mengurangi
dosis harus dilakukan pada pasien yang juga menerima
diuretik; dosis maksimal yang diberikan pada uji klinik
adalah 320 mg pada dosis terbagi.
Interaksi : Pengguna bersama dengan penghambat ACE dan beta-
bloker tidak dianjurkan
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Tidak boleh
digunakan secara bersamaan dengan obat antihipertensi
golongan ACE inhibitor dan beta-bloker, berikan jedah
waktu pemberian.
Pembahasan
Amlodipin diminum satu kali sehari satu tablet (sebaiknya diminum 1-2 jam
setelah makan), diminum pada pagi hari. Valsartan diminum satu kali sehari satu
tablet (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan), Nitrokaf diminum dua kali
sehari, Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong, berikan 1 jam sebelum

33
makan. Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan melakukan
pemeriksaan tekanan darah rutin.

34
SKRINING RESEP
8. Resep kedelapan
R/ Adalat Oros 30 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/Bisoprolol 5 mg No. XXX 1. Nama dokter √
1 2. SIP
1 dd √
2
R/ Captopril 25 mg No. XXX 3. Alamat

3 dd 1 Dokter
4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

35
a. Adalat Oros (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 129)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Nifedipin 30 mg tab
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi; fenomena
Raynaud
Peringatan : Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada
memburuk dalam waktu singkat setelah awal pengobatan;
cadangan jantung yang buruk; gagal jantung atau
gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermakna
(memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat;
kurangi dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat
menghambat persalinan; menyusui; hindari sari buah
grape fruit (mempengaruhi metabolisme)
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan
(toksisitas pada studi hewan); porfiria.
Efek samping : Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi,
palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform
dilaporkan), mual, sering kencing; nyeri mata; hyperplasia
gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia dilaporkan
Dosis : Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional,
dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3
kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang
lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek yang segera pada
angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan. Hipertensi
ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu,
maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari,
dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali sehari).
Interaksi : Antagonis kalsium

36
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
pemberian jus anggur. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan/dibelah.
b. Bisoprolol 5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi
14, 2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.

37
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
c. Captopril 25 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi
14, 2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Captopril 50 mg
Indikasi : Hipertensi ringan sampai sedang (sendiri atau dengan
terapi tiazid) dan hipertensi berat yang resisten terhadap
pengobatan lain; gagal jantung kongestif (tambahan);
setelah infark miokard; nefropati diabetik
(mikroalbuminuri lebih dari 30 mg/hari) pada diabetes
tergantung insulin.
Peringatan : Diuretika; dosis pertama mungkin menyebabkan hipotensi
terutama pada pasien yang menggunakan diuretika,
dengan diet rendah natrium, dengan dialisis, atau
dehidrasi; penyakit vaskuler perifer atau aterosklerosis
menyeluruh karena risiko penyakit renovaskuler yang
tidak bergejala; pantau fungsi ginjal sebelum dan selama
pengobatan, dan kurangi dosis pada gangguan ginjal;
mungkin meningkatkan risiko agranulositosis pada
penyakit vaskuler kolagen (disarankan hitung jenis); reaksi
anafilaktoid (lihat keterangan di bawah); menyusui;
mungkin menguatkan efek hipoglikemi insulin atau
antidiabetik oral.

38
Efek samping : Ruam, pruritus, wajah memerah, kehilangan persepsi
pengecapan, proteinuria, batuk
Dosis : Hipertensi, digunakan sendiri, awalnya 12,5 mg 2 kali
sehari; jika digunakan bersama diuretika (lihat
keterangan), atau pada usia lanjut; awalnya 6,25 mg 2 kali
sehari (dosis pertama sebelum tidur); dosis penunjang
lazim 25 mg 2 kali sehari; maksimal 50 mg 2 kali sehari
(jarang 3 kali sehari pada hipertensi berat). Gagal jantung
(tambahan), awalnya 6,25 - 12,5 mg di bawah pengawasan
medis yang ketat (lihat keterangan di atas); dosis
penunjang lazim 25 mg 2- 3 kali sehari; maksimal 150 mg
sehari. Profilaksis setelah infark miokard pada pasien
dengan disfungsi ventrikel kiri (asimtomatik atau
simptomatik) yang stabil secara klinis, awalnya 6,25 mg,
dimulai 3 hari setelah infark, kemudian ditingkatkan
dalam beberapa minggu sampai 150 mg sehari (jika dapat
ditolerir dalam dosis terbagi). Nefropati diabetik, 75-100
mg sehari dalam dosis terbagi; jika diperlukan penurunan
tekanan darah lebih lanjut, antihipertensi lain dapat
digunakan bersama kaptopril; pada gangguan ginjal yang
berat, awalnya 12,5 mg 2 kali sehari (jika diperlukan
terapi bersama diuretika, sebaiknya dipilih diuretika kuat
daripada tiazid).
Interaksi : Efek antihipertensi meningkat dengan diuretik thiazid,
efek menurun dengan AINS.
PIO : Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong. Berikan pada
saat perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah
makan.
Pembahasan
Adalat oros dan bisoprolol tidak dapat digunakan secra bersamaan karena dapat
menyebabkan hipotensi berat dan gagal jantung sehingga diberikan jeadh waktu
pemberian. Adalat oros diminum satu kali sehari satu tablet pada pagi hari setelah

39
makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan, hindari mengkonsumsi jus
anggur saat menggunakan obat ini. Bisoprolol digunakan satu kali sehari setengah
tablet pada siang hari setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan).
Captopril digunakan tiga kali sehari satu tablet, diminum 1-2 jam setelah makan,
harus memantau efek samping dari captopril yaitu batuk kering.

40
SKRINING RESEP
9. Resep kesembilan
R/ Miniaspi 80 mg No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 selang sehari pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Cedocard 5 mg No. XXX 1. Nama dokter
3 dd 1 2. SIP
R/ Concor 2,5 mg No. XXX
1 dd 1 3. Alamat

R/ Candesartan 8 mg No. XXX Dokter
1 dd 1 4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi
Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E
sediaan
S
2. Dosis obat √
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

41
a. Miniaspi 80 mg (MIMS 2015.com, MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 249)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Acetylsalicylic Acid 80 mg
Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infark
miokardium.
Peringatan : Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, porfiria, hamil,
laktasi, anak.
Kontra Indikasi : Gangguan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif
Efek samping : Ulkus peptikum, gangguan GI, peningkatan waktu
perdarahan, hipoprotrombinemia, reaksi hipersensitif,
pusing, tinitus
Dosis : 80 – 160 mg/hari
Interaksi : Antikoagulan oral, asetosal, kortikosteroid atau AINS,
spironolakton, furosemid, obat yang bersifat orikosurik.
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan : berikan pada saat
atau segera setelah makan. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan
b. ISDN 5 mg (IONI 2008 Hal 124 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 36)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Isosorbid Dinitrat 5 mg
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri
Peringatan : Gangguan hepar atau ginjal berat; hipotiroidisme,
malnutrisi, atau hipotermia; infark miokard yang masih
baru; system transdermal yang mengandung logam harus
diambil sebelum kardioversi atau diatermi.
Kontra Indikasi : Glaukoma, anemia, hipertiroid, peningkatan TIK, infark
miokardium
Efek samping : Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi
postural, takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal).
Injeksi, efek samping yang khas setelah injeksi (terutama
jika diberikan terlalu cepat) meliputi hipotensi berat, mual
dan muntah, diaphoresis, kuatir, gelisah, kedutan otot,

42
palpitasi, nyeri perut, sinkop; pemberian jangka panjang
disertai dengan methemoglobinemia.
Dosis : Sublingual 5-10 mg. Oral, sehari dalam dosis terbagi,
angina 30-120 mg; gagal jantung kiri 40-160 mg, sampai
240 mg bila diperlukan Infus intravena, 2-10 mg/jam;
dosis lebih tinggi sampai 20 mg/jam mungkin diperlukan.
Interaksi : meningkatkan efek hipotensi dengan antihipertensi,
sildenafil, tadanafil, vardenafil
1
PIO : Sebaiknya diberikan pada saat perut koson. Berikan jam
2
sebelum makan.
c. Concor 2,5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi 14,
2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudia atau menjalankan mesin.
Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.

43
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
d. Candesartan 8 mg (IONI 2008 hal 118 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal
38)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Candesartan Cilexetil 8 mg
Indikasi : Hipertensi; kombinasi dengan HCT: Pengobatan
hipertensi yang tidak dapat terkontrol dengan kandesartan
sileksetil atau HCT sebagai monoterapi.
Peringatan : Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, stenosis
arteri renalis, depresi vol intravaskular, hamil & laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas, hamil dan laktasi
Efek samping : Sakit kepala, gangguan hati berat & kolestatis, pusing
Interaksi : Diuretik hemat kalium
Dosis : Hipertensi, dosis awal 8 mg (gangguan fungsi hati 2 mg,
gangguan fungsi ginjal atau volume deplesi intravaskular

44
4 mg) sekali sehari, tingkatkan jika perlu pada interval 4
minggu hingga maksimal 32 mg sekali sehari; dosis
penunjang lazim 8 mg sekali sehari. Gagal jantung, dosis
awal 4 mg sekali sehari, tingkatkan pada interval
sedikitnya 2 minggu hingga dosis target 32 mg sekali
sehari atau hingga dosis maksimal yang masih dapat
ditoleransi. Kombinasi dengan HCT: kandesartan sileksetil
16 mg + HCT 12,5 mg sekali sehari, dengan atau tanpa
makanan. Pasien usia lanjut, sebelum pengobatan dengan
kombinasi harus dimulai dengan kandesartan sileksetil 2
mg tunggal untuk pasien >75 tahun, atau kandesartan
sileksetil 4 mg tunggal untuk pasien < 75 tahun.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.
Pembahasan
Miniaspi diminum satu kali sehari satu tablet pada malam hari, diminum segera
setelah makan untuk mencegah terjadinya gangguan GI, nyeri lambung. Cedocard
diminum tiga kali sehari satu tablet, diminum setengah jam sebelum makan.
Concor diminum satu kali sehari satu tablet, diminum setelah makan (sebaiknya
diminum 1-2 jam setelah makan), tidak dapat digunanakn secara bersamaan
dengan candesaratn sehingga dibrikan jedah waktu pemberian yaitu diminum
siang hari (2-4 jam setelah menggunakan candesartan). Candesartan diminum satu
kali sehari satu tablet pada pagi hari setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam
setelah makan). Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur dan
melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.

45
SKRINING RESEP
10. Resep kesepuluh
R/ Adalat Oros No. XXX Kriteria Check Drug Related
1 dd 1 pemeriksaan list Problem (DRP)
R/ Bisoprolol No. XXX 1. Nama dokter √
1 dd 1 2. SIP √
R/ Valsartan No. XXX
1 dd 1 3. Alamat

R/ Allopurionol No. XXX Dokter
1 dd 1 4. Tanggal
Penulisan √
Resep
5. Tanda
Tangan

Persyaratan administrasi

Penulis
Resep
6. Nama,
Alamat,
Umur, Berat
badan & √
jenis
K kelamin
E pasien
A 7. Nama Obat.
B Potensi,
S Dosis, √
A jumlah yang
H diminta
A 8. Cara
N Pemakaian √
yang jelas
R
1. Bentuk
Kesesuaian farmasetika

E
sediaan
S
2. Dosis obat
E
P 3. Potensi obat
4. Cara dan
lama

pemberian

1. Adanya
alergi
2. Efek
Pertimbangan klinis

samping
3. Interaksi
4. Kesesuain
(dosis,
Durasi,
jumlah obat
dll

46
a. Adalat Oros (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 129)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Nifedipin 30 mg tab
Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; hipertensi; fenomena
Raynaud
Peringatan : Hentikan jika terjadi nyeri iskemik atau nyeri yang ada
memburuk dalam waktu singkat setelah awal pengobatan;
cadangan jantung yang buruk; gagal jantung atau
gangguan fungsi ventrikel kiri yang bermakna
(memburuknya gagal jantung teramati); hipotensi berat;
kurangi dosis pada gangguan hati; diabetes mellitus; dapat
menghambat persalinan; menyusui; hindari sari buah
grape fruit (mempengaruhi metabolisme)
Kontra Indikasi : Syok kardiogenik; stenosis aorta lanjut; kehamilan
(toksisitas pada studi hewan); porfiria.
Efek samping : Pusing, sakit kepala, muka merah, letargi; takikardi,
palpitasi; juga edema kaki, ruam kulit (eritema multiform
dilaporkan), mual, sering kencing; nyeri mata; hyperplasia
gusi; depresi dilaporkan; telangiektasia dilaporkan
Dosis : Angina dan fenomena Raynaud, sediaan konvensional,
dosis awal 10 mg (usia lanjut dan gangguan hati 5 mg) 3
kali sehari dengan atau setelah makan; dosis penunjang
lazim 5-20 mg 3 kali sehari; untuk efek yang segera pada
angina: gigit kapsul dan telan dengan cairan. Hipertensi
ringan sampai sedang dan profilaksis angina: sediaan lepas
lambat, 30 mg sekali sehari (tingkatkan bila perlu,
maksimum 90 mg sekali sehari) atau 20 mg 2 kali sehari
dengan atau setelah makan (awalnya 10 mg 2 kali sehari,
dosis penunjang lazim 10-40 mg 2 kali sehari).
Interaksi : Antagonis kalsium

47
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan : Hindari
pemberian jus anggur. Telan utuh jangan
dikunyah/dihancurkan/dibelah.
b. Bisoprolol 5 mg (MIMS 2015.com, IONI 2008 Hal 104 dan MIMS Edisi
14, 2014/2015 Hal 41)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Bisoprolol Fumarate
Indikasi : Hipertensi dan angina, gagal jantung kronik
Peringatan : Bronkospasme, pengobatan bersama dengan aneetesei
inhalasi, DM dengan fluktuasi nila glukosa darah yang
besar, puasa, terapi desensitiasi yang sedang berlangsung.
Blok AV derajat 1, angina Prinzmetal, penyakit oklusi
arteri perifer, psoriasis. Menutupi gejala tirotoksikosis.
Psoriasis, feokromositoma. Dapat mempengaruhi
kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Laktasi.
Kontra Indikasi : Hipersensitivitas. Gagal jantung akut; syok kardiogenik;
blok AV derajat 2 atau 3; sindrom sick sinus; blok SA;
bradikardi (<60 denyut/mnt); hipotensi (TD sistolik <100
mmHg); asma bronchial berat atau PPOK; stadium lanjut
dari penyakit oklusi arteri perifer; sindrom Raynaund;
feokromositoma yang tidak diterapi; asidosis metabolik.
Hamil.
Efek samping : Rasa dingin atau kebas pada ekstremitas, mual, muntah,
diare, konstipasi. Letih, kelelahan, pusing, sakit kepala.
Kelemahan&kram otot, bradikardi, gangguan stimulus
AV, perburukan gagal jantung, hipotensi ortotastik,
gangguan tidur, depresi, bronkospasme. Mimpi buruk,
halusinasi, gatal, ruam kulit, peningkatan ALT/AST,
trigliserida; hepatitis gangguan pendengaran, rhinitis
alergi.

48
Dosis : 1 tab (5 mg)/hari pada pagi hari. Dosis rata-rata : 5-10
mg/hari, beberapa pasien perlu peningkatan dosis sampai
dengan 20 mg/hari. Gagal jantung kronik stabil, dosis awal
1,25 mg 1kali/hari pada minggu pertama dan dosis
ditingkatkan secara bertahap. Pemeliharaan 10 mg/hari.
Interaksi : Antagonis Ca , kolonidin, MAOI (kecuali MAO B
inhibitor, obat antiaritmia, insulin dan obat diabetic oral,
obat antihipertensi lain.
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Telan utuh,
jangan dikunyah/ dihancurkan.
c. Valsartan 160 mg (IONI 2008 Hal 119 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015
Hal 49)
Bentuk sediaan : Tablet
Komposisi : Valsartan 160 mg
Indikasi : Hipertensi (dapat digunakan tunggal maupun dikombinasi
dengan obat antihipertensi lainnya): gagal jantung pada
pasien yang tidak dapat mentoleransi obat penghambat
ACE (penghambat enzim perubah angiotensin)
Peringatan : Gangguan fungsi hati ringan sampai sedang; gangguan
fungsi ginjal; data keamanan dan khasiat pada anak-anak
belum tersedia.
Kontra Indikasi : Hamil&Laktasi. Kerusakan hati yang berat, sirosis,
obstruksi bilier.
Efek samping : Sakit kepala, pusing, infeksi oleh virus, infeksi saluran
nafas, batuk, diare, leu, rhinitis, sinusitis, sakit pinggang,
nyeri perut, mual, faringitis, artralgia.
Dosis : Hipertensi, lazimnya 80 mg sekali sehari; jika diperlukan
(pada pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol)
ditingkatkan hingga 160 mg sehari atau ditambahkan
pemberian diuretika; tidak diperlukan penyesuaian dosis
untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau pada
pasien dengan gangguan fungsi hati tanpa kolestatis.

49
Gagal jantung, dosis awal 40 mg dua kali sehari.
Penyesuaian dosis hingga 80 mg dan 160 mg dua kali
sehari harus dilakukan pada dosis tertinggi yang dapat
ditoleransi oleh pasien; pertimbangan untuk mengurangi
dosis harus dilakukan pada pasien yang juga menerima
diuretik; dosis maksimal yang diberikan pada uji klinik
adalah 320 mg pada dosis terbagi.
Interaksi : Pengguna bersama dengan penghambat ACE dan beta-
bloker tidak dianjurkan
PIO : Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan. Tidak boleh
digunakan secara bersamaan dengan obat antihipertensi
golongan ACE inhibitor dan beta-bloker, berikan jedah
waktu pemberian.
d. Allopurinol (IONI 2008 Hal 722 dan MIMS Edisi 14, 2014/2015 Hal 147)
Bentuk sediaan : Tablet
Kompsisi : Allopurinol
Indikasi : Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium oksalat di
ginjal
Peringatan : Berikan kolkisin profilaktik atau AINS (bukan asetosal
atau salisilat) hingga setidaknya 1 bulan setelah
hiperurisemia dikoreksi; pastikan asupan cairan yang
memadai (2 liter sehari); gagal hati dan ginjal. Dalam
keadaan neoplastik , pengobatan dengan Allopurinol (bila
perlu) harus dimulai sebelum pemberian obat sitotoksik.
Gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal , kehamilan,
menyusui.
Kontra Indikasi : Bukan pengobatan untuk gout akut tetapi teruskan jika
terjadi serangan ketika sudah memakai allopurinol, dan
atasi serangan secara khusus
Efek samping : Ruam (hentikan terapi; jika ruam ringan, gunakan kembali
dengan hati-hati namun hentikan segera apabila muncul
kembali reaksi kulit dikaitkan dengan pengelupasan kulit,

50
demam, limfadenopati, artralgia dan eosinofilia, sindrom
mirip sindrom Steven-Johnson atau Lyell, jarang terjadi)
gangguan saluran cerna; jarang malaise, sakit kepala,
vertigo, mengantuk, gangguan pengecapan, hipertensi,
deposit xantin di otot tanpa gejala, alopesia,
hepatotoksisitas, paraestesia dan neuropati, ginekomasti,
gangguan fungsi darah (termasuk leukopenia,
trombositopenia, anemia hemolitik dan anemia aplastik).
Dosis : Dosis awal 100 mg sebagai dosis tunggal, setelah makan,
secara bertahap naikkan selama 1-3 minggu sesuai dengan
kadar asam urat dalam plasma atau di urin, sampai sekitar
300 mg sehari; dosis pemeliharaan lazim 200-600 mg,
jarang 900 mg sehari, dibagi ke dalam dosis yang tidak
lebih dari 300 mg; ANAK (dalam kondisi neoplastik,
gangguan enzim) 10-20 mg/kg/bb/hari
Interaksi : Obat sitotoksik lain, warfarin, azatioprin, ampisilin,
merkaptoturin, salisilat & obat urikosurik (probenesid).
PIO : Sebaiknya diberikan bersama makanan. Berikan segera
sesudah makan.
Pembahasan
Adalat oros tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan bisoprolol karena
dapat menyebabkan hipotensi berat dan gagal jantung sehingga diberikan jedah
waktu pemberian. Adalat oros diminum satu kali sehari pada pagi hari setelah
makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan), hindari mengkonsumsi jus
anggur saat menggunakan obat ini. Bisoprolol diminum satu kali sehari satu tablet
pada siang hari setelah makan (sebaiknya diminum 1-2 jam setelah makan).
Valsartan diminum satu kali sehari satu tablet setelah makan, jangan digunakan
bersamaan dengan bisoprolol karena akan menyebabkan hipotensi, sehingga
diberikan jedah waktu pemberian yaitu diminum pagi hari (diminum 2-4 jam
sebelum mengkonsumsi bisoprolol). Allopurinol diminum satu kali sehari satu
tablet segera setelah makan. Ingatkan pasien untuk meminum obat secara teratur
dan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin.

51

Anda mungkin juga menyukai