Anda di halaman 1dari 2

SERI ARAHAN PEMBIMBING

ANGGOTA PKS JABAR 1445 H


Seri 36
Sigap Memenuhi Panggilan Dakwah Dan Jihad
Catatan Untuk Pembimbing: Setelah mendapatkan arahan ini diharapkan anggota dapat menyadari bahwa sigap
memenuhi panggilan dakwah dan jihad adalah ciri mukmin sejati dan jalannya para nabi, siddiqin dan para syuhada.
Dan ia berusaha untuk mengikuti jalannya dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari hari.
ّ‫كى ٔسحًح هللا ٔتشكات‬ٛ‫انسالو عه‬
:‫ أيا تعذ‬،ِ‫ ٔعهٗ آنّ ٔصحثّ ٔيٍ تثع ْذاِ ٔٔاال‬،‫ ٔانصالج ٔانس الو عهٗ سسٕل هللا‬،‫ انحًذ هلل‬،‫تسى هللا‬
‫بسم ميحرلا نمحرلا هللا‬
ٌَٔ‫ ِّ تُحْ ش َُش‬ْٛ َ‫ٍَْ ْان ًَ ْشءِ َٔلَ ْه ِث ِّ َٔأَََُّّ ِإن‬َٛ‫َ ُحٕ ُل ت‬ٚ َ‫للا‬
ّ ٌَّ َ ‫ ُك ْى َٔا ْعهَ ًُٕاْ أ‬ِٛٛ ْ‫ُح‬ٚ ‫عا ُكى ِن ًَا‬
َ َ‫سٕ ِل ِإرَا د‬ َّ ‫ثُٕاْ ِ ّلِلِ َٔن‬ٛ‫ٍَ آ َيُُٕاْ ا ْست َِج‬ِٚ‫ُّ َٓا انَّز‬َٚ‫َا أ‬ٚ
ُ ‫ِهش‬
”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila kamu diseru kepada
suatu yang memberi kehidupan kepada kamu , ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan
hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S. Al-Anfaal: 24).

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Sigap Memenuhi Panggilan Dakwah Dan Jihad adalah tema arahan pada pertemuan kali ini. Diantara
alasan mengapa judul arahan ini diambil, karena merupakan salah satu rahasia sukses perjuangan dan kunci
kemenangan sebagaimana yang dijanjikan Allah Swt.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Definisi atau arti kata sigap berdasarkan KBBI artinya tangkas, cepat dan kuat (penuh semangat dan
meyakinkan): gerakannya. kesigapan /ke·si·gap·an/ n keadaan (perihal) sigap; ketangkasan (bergerak atau bertindak
disertai semangat yg tinggi).
Jadi yang dimaksud sigap memenuhi panggilan dakwah dan jihad adalah karakter anggota dalam merespon
kebijakan, keputusan, intruksi dan arahan dari struktur dengan tangkas, cepat, kuat, bergerak dengan penuh
semangat yang tinggi dan meyakinkan.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Dakwah dan jihad adalah dua kata yang selamanya harus ada dan terpatri dalam diri seorang anggota yang
menghendaki al-manzilah al-„ulya (kedudukan tinggi) di sisi Allah SWT. Setiap anggota yang memahami dan
menghayati hakikat kehidupan pasti akan menempuh jalan kebahagiaan abadi di sisi Allah SWT. Ia akan mendekat
dengan cepat, penuh semangat yang tinggi dan meyakinkan, berlari dan terbang menuju keridhaan-Nya “fafirruu
ilallaah” (Q.S. 51/50).
Seorang ulama pergerakan mengungkapkan bahwa umat yang dapat memilih seni kematian dan memahami
bagaimana mencapai kematian yang mulia, maka pasti Allah berikan kepada mereka kemuliaan hidup di dunia dan
kenikmatan abadi di akhirat.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Kesigapan muncul sebagai buah keimanan kepada Allah sebagai Pemberi dan Pencipta kehidupan, buah
keimanan yang kokoh kepada hari akhir saat terwujudnya kehidupan dan kebahagiaan hakiki. Kesigapan itu lahir
dari hati yang tidak lalai dari hakikat ini berkat taufiq dan ri‟ayah rabbaniyah. Oleh sebab itu, Allah SWT
berfirman: “…dan ketahuilah bahwa Allah membentengi antara seseorang dengan hatinya, dan ketahuilah bahwa
hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan (di mahsyar).
Kekuatan inilah yang menyebabkan Anas bin An-Nadhr r.a. memberikan respon spontan kepada Saad bin
Muadz r.a. tatkala pasukan mukmin terdesak oleh musyrikin di perang Uhud dengan ucapannya: “Ya Sa‟ad!
Surga…surga… aku mencium baunya di bawah bukit Uhud.” Kemudian beliau maju menjemput syahid hingga
jenazahnya tidak dapat dikenali, kecuali oleh saudara perempuannya lewat jari tangannya (Muttafaq „alaih -
Riyadhus shalihin, Kitab Al-Jihad, hadits No 1317). Hal itu pula yang menjadikan Hanzhalah Sang „Ghasiil Al-
malaikat‟ segera merespon panggilan jihad, meski ia baru menikmati malam pengantin dan belum sempat mandi
hadats besar. Perhatikan pula respon „Umair Ibn Al-Humam r.a. tatkala beliau mendengar sabda Rasulullah SAW,
“Quumuu ilaa jannatin „ardhuhas-samaawaatu wal-ardh” (Bangkitlah menuju surga yang luasnya seluas langit dan
bumi). Beliau mengucapkan kata “bakh-bakh” (ungkapan takjub terhadap kebaikan dan pahala) semata-mata karena
ingin menjadi penghuni surga, lalu segera membuang beberapa biji kurma yang sedang dikunyahnya sambil berkata,
“La-in ana hayiitu hattaa aakula tamaraatii haadzihii innahaa lahayaatun thawiilah” (Jika saya hidup sampai selesai
memakan kurma ini, oh betapa lamanya (menanti surga)). Lalu beliau maju hingga gugur di perang Badar. (H.R.
Muslim, No 1314). Lihatlah, bagaimana Al-Qur‟an menceritakan kemampuan Maryam AS, ibunda Isa AS,
menggoyang batang pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan ketika beliau dalam keadaan lemah tak berdaya,
semata-mata karena rasa tanggung jawabnya akan kelahiran dan keselamatan putranya yang akan mengemban
risalah dakwah? (19: 22-25).
Saudaraku yang dimuliakan Allah
Kehidupan dunia yang kita hadapi, apapun keadaaanya, jangan sampai membuat kita kehilangan kepekaan dan
kesigapan memenuhi seruan dakwah dan jihad. Kita patut meneladani mujahidin Palestina yang tidak pernah
mengendor semangat dan aktivitas jihadnya meskipun perjalanan panjang telah mereka lewati dan terus menanti
mereka. Juga, meskipun kesulitan hidup, bahkan tekanan bertubi-tubi terus menghantam. Yakinlah bahwa
kebersamaan kita dengan Rasulullah SAW, shiddiqin, syuhada, dan shalihin di surga, insya Allah ditentukan oleh
sejauh mana kita meneladani mereka dalam kesigapan memenuhi seruan dakwah dan jihad.
Saudaraku yang dimuliakan Allah
Ingatlah, kecaman Allah terhadap orang-orang munafik yang selalu mencari-cari alasan (tafannun fil „udzr)
untuk menghindar dari seruan dakwah dan jihad (lihat Q.S. 9/At-Taubah: 94). Tadabburi pula ayat lainnya di dalam
surat At-Taubah, terutama ayat 41-47, yang mengungkapkan kemalasan dan keengganan mereka dan semoga kita
senantiasa terhindar dari sifat-sifat mereka. Dan ingatlah pula ancaman Allah terhadap orang orang yang lebih
mencintai kehidupan dunia yang melebihi cintanya kepada Allah, Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,
dengan ancaman maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang fasiq. (Q.S. At-Taubah: 24).
Saudaraku yang dimuliakan Allah
Medan dakwah dan jihad di negeri ini, dizaman ini, tidak seperti dimasa para sahabat dengan pedang, atau
saudara kita di Palestina dengan roket, bom, dan senapan. Namun menuntut kesigapan yang sama, menuntut
kesungguhan dan pengorbanan yang sama. Tentunya kita berharap dengan kesigapan, kesungguhan dan
pengorbanan yang kita kerahkan memiliki nilai yang sama yaitu Isy kariman au mut syahidan.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Pemilu tinggal menghitung hari, CAD dan Capres cawapres sudah ditetapkan no urutnya, berbagai lembaga
survey terus melakukan survey dan kita terus disuguhi hasil dan peluang keterpilihannya. Sementara kita
menyadari bahwa peluang kemenangan itu jika diukur dan ditimbang hanya menurut ukuran materi maka semuanya
mungkin spakat bahwa bekal perjuangan kita minus, tidak cukup bekal untuk memenangkan pertarungan ini.
Hanya dengan sigap memenuhi penggilan dakwah dan jihad Allah akan memberikan pertolongan dan
kemenangan atas pejuangan hambanya.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Kick off kampanye sudah diselenggarakan, pertanda pertarungan terbuka untuk menjual gagasan kepada
masyarakat sudah dimulai. Maka mari kita kerahkan semua potensi yang kita miliki baik waktu, tenaga, pikiran dan
materi. Mari kita kunjungi, datangi setiap lingkungan, warung warung , jalan –jalan dimana disana ada keramaian,
rumah-rumah , mesjid, café, tempat pertemuan umum dan khusus. di kampung, desa, kota, ibukota, pabrik,
laboratorium, kebun, sekolah dan seterusnya…. semoga Allah membukakan hati hati mereka dan memberikan
suaranya.

Saudaraku yang dimuliakan Allah


Kerja keras anggota hingga pekan kedua bulan pebruari akan memastikan posisi partai dakwah kita baik
dieksekutif maupun legislatif. Mari kita renungkan pesan Ibnu Qoyyim AlJauzy berikut;
،‫ى‬ِٛ ِ‫طٍَ ِي ُْكَ ! فَإ ِ ٌَّ ْاْل َ ْع ًَا َل تِ ْانخ ََٕات‬
َ ‫ ُم أَ ْف‬ْٛ ‫ فَ َال تَ ُك ٍْ ْان َخ‬،‫ق‬ ّ ِ ‫اسٖ ُج ْٓ ِذَْا ِنتَفُٕصَ تِان‬
ِ ‫سثَا‬ َ ‫ص‬َ ُ‫ت ل‬ ْ َ‫اس تَزَن‬ ْ ًِ ‫َحَ ْان‬ٚ‫ت َِ َٓا‬
ِ ًَ ‫ض‬ َ ‫ َم إِرَا ش‬ْٛ ‫إِ ٌَّ ْان َخ‬
ْ َ‫َاسف‬
... ‫ع‬َ ‫فَإََِّكَ ِإرَا نَ ْى تُحْ س ٍِْ ِاال ْستِ ْمثَا َل نَ َعهَّكَ تُحْ ِسٍُ ْان َٕدَا‬
"Seekor kuda pacu jika sudah berada mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih
kemenangan, maka jangan sampai kuda lebih cerdas darimu.. Karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh
penutupnya.. Untuk itu, jika kamu termasuk dari yang tidak baik dalam penyambutan, maka semoga kamu bisa
melakukan yang terbaik saat perpisahan"
‫بسم ميحرلا نمحرلا هللا‬
ُّ‫ش َح‬َّ ‫ة انَُّ َجا َُ ِن ًَ ٍْ َس‬ ِ ُ ‫ انهَّ ُٓ َّى ا ْكت‬.ِ‫ص َال ُُ ْان ِعثَا ِد َٔ ْانثِ َالد‬
َ ِّ ْٛ ِ‫ ِّ ِن ًَا ف‬ْٛ ِّ‫ضا َءُِ َٔ ُيحِ ث‬ َ ‫ انهَّ ُٓ َّى َٔفّ ِْك لَادَتَُّ َٔأ َ ْع‬.ِ‫َح‬ِْٛ ‫انشفَا‬ َّ َٔ ‫ب ْانعَذَانَ ِح‬ َ ‫ص ْش حِ ْضتََُا حِ ْض‬ُ َْ ‫انهَّ ُٓ َّى ا‬
َّ
‫انه ُٓ َّى ُي ُْ ِض َل‬. ‫ ِٓ ْى‬ْٛ َ‫عه‬َ ‫س ِٕءِ تَذ ُْٔ ُس‬ ُّ ‫س ْٕ ًءا فًاجْ عَ ْم دَائ َِشج َ ان‬ َ َٔ ‫ش ْعثَُِا‬
ُ ‫تال ِدََا‬ َ َ َ َّ ْ ْ
َ ِ‫َُُِا أ ْٔ ت‬ْٚ ‫ انه ُٓ َّى َي ٍْ أ َسادَ تَُِا أ ْٔ تِ ِذ‬.َ‫ َٔصَ ّ ِٔ ْدُِ انمُ َّٕج َ َٔاْل َياَََح‬،ِ‫َاتَح‬ُِّٛ‫س ِح َٔان‬ َ ‫ِهشئ َا‬ِّ ‫ن‬
‫اس‬ِ َّ ُ‫ان‬ ‫اب‬
َ َ ‫ز‬‫ع‬َ ‫َا‬ ُ‫ل‬
ِ ٔ
َ ً ‫ح‬ ُ
َ ‫س‬
َ ‫ح‬ َ ِ ‫ج‬‫ش‬ َ ِ‫خ‬ٜ‫ا‬ ِٙ ‫ف‬ ٔ
َ ً ‫ح‬ ُ
َ ‫س‬
َ ‫ح‬
َ ‫ا‬ ٛ
َ ْ
َ ُّ ‫ذ‬‫ان‬ ِٙ ‫ف‬ ‫َا‬ ُ‫ت‬
ِ ‫آ‬ ‫َا‬ ُ‫ت‬
َّ ‫س‬
َ ِ
.‫ى‬ْ ْٓٛ َ ‫ه‬ ‫ع‬
َ ‫َا‬ َ‫ش‬ْ ‫ص‬ُ ْ
َ ‫ا‬َٔ ،‫ى‬ْ ٓ
ُ ‫ي‬
ْ ‫ض‬
ِ ْْ ِ ‫ا‬ ،‫ب‬ِ ‫ا‬ َ‫ض‬ ْ‫ح‬َ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫َاص‬
َ ِ َ ْ ٔ ، ‫ب‬
ِ ‫ا‬‫ح‬َ ‫س‬
َّ ‫ان‬ ٘ ‫ش‬
َ ِ َ ْ‫ج‬ ‫ي‬
ُ ٔ ، ‫ب‬
ِ ‫َا‬ ‫ت‬‫ك‬ ِ ‫ْان‬
ّ ‫ٍ ٔهللا انًٕفّك إنٗ ألٕو‬ًٛ‫سهَّ َى ٔانحًذ هلل سب انعان‬
ّ‫كى ٔسحًح هللا ٔتشكات‬ٛ‫ك ٔانسّــــــــــــالو عه‬ٚ‫انطش‬ َ َٔ ِّ ‫ِّ ِذََا ُي َح ًَّ ٍذ َٔآ ِن‬ٛ‫س‬
َ َٔ ِّ ‫صحْ ِث‬ َ ُ‫صهَّٗ هللا‬
َ َٗ‫عه‬ َ َٔ

Anda mungkin juga menyukai