Anda di halaman 1dari 6

Kampanye kebersihan lingkungan melalui kerja bakti bersama P2MB Desa Jatimekar

Abstrak
Kebersihan lingkungan merupakan pintu gerbang dalam mencapai hidup yang sehat. Hidup
sehat merupakan dambaan setiap orang. Diperlukan kegiatan yang mendorong masyarakat
untuk memulai hidup sehat. Salah satu kegiatan tersebut adalah kampanye hidup sehat
melalui program kerja bakti. Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) menyadarkan masyarakat
tentang manfaat hidup bersih dan dampaknya bagi kesehatan, 2) memberikan pengetahuan
kepada masyarakat tentang dampak buruk lingkungan yang kotor, 3) membantu masyarakat
dalam rangka membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal melaui kegiatan aksi lapangan
dalam bentuk kerja bakti. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam
penyampaiannya menggunakan metode diskusi, penyuluhan dan aksi lapangan. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan setelah berlangsungnya kegiatan ini adalah kegiatan seperti ini
hendaknya dilakukan rutin setiap tahun karena selama ini masyarakat kurang memperhatikan
kebersihan lingkungannya sehingga rawan terkena penyakit maupun bencana alam seperti
banjir. Kegiatan pengabdian ini hendaknya tidak berhenti sampai disini dan harus dilakukan
secara berkesinambungan untuk menciptakan lingkungan yang sehat serta harus ada
komitmen dari berbagai pihak. Setelah kegiatan ini selesai diperoleh hasil bahwa selama ini
masyarakat cenderung abai terhadap kebersihan lingkungannya sehingga diperlukan
pendampingan dari berbagai pihak agar masyarakat peduli terhadap lingkungan sekitar.
Mereka juga berkomitmen untuk menjaga lingkungan tempat tinggal mereka.

Kata kunci: kebersihan lingkungan, kerja bakti, kesehatan masyarakat.

Abstract
Environmental cleanliness is the gateway to achieving a healthy life. Healthy living is
everyone's dream. Activities are needed that encourage people to start living Healthy. One of
these activities is a healthy living campaign through community service programs. this
activity aims to: 1) make people aware of the benefits of clean living and its impact on
health, 2) providing knowledge to the public about the adverse effects of a dirty environment,
3) helping the community in order to clean up the environment around the residence through
field action activities in the form of service. This community service activity in its delivery
uses methods of discussion, counseling and field action. Some things to note after the event
this activity is an activity like this should be carried out routinely every year because so far
the community pay less attention to the cleanliness of the environment so that it is prone to
disease and natural disasters like a flood. This service activity should not stop here and must
be carried out regularly to create a healthy environment and there must be commitment from
various parties. After this activity was completed, it was found that so far people tend to be
ignorant of cleanliness environment so that assistance from various parties is needed so that
people care about it surrounding environment. They are also committed to protecting the
environment in which they live.
Keywords: environmental cleanliness, community service, public health.
A. LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah sesuatu terkait erat dengan manusia, yaitu Tentu saja orang
berhubungan untuk lingkungan. Lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah dambaan
bagi setiap orang hadirin Juga kebersihan area adalah salah satu modal yang paling penting
berbasis pembangunan manusia Indonesia karena Kualitas lingkungan sangat berpengaruh
kualitas hidup rakyat. Apa kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat
Oleh karena itu, tidak mudah bagi banyak orang untuk menyerangnya penyakit seperti diare,
DBD, muntah dan lain-lain. Itu bisa dicapai dengan menciptakan lingkungan yang bersih, asri
dan nyaman (Slamet, 1994).
Terkadang orang memengaruhi lingkungan dan terkadang lingkungan memengaruhi
orang. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia tentunya memiliki kewajiban untuk menjaga
dan merawat lingkungan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat sehingga lingkungan
dapat mendukung kehidupan manusia. Dampak lingkungan terhadap manusia cenderung
pasif, sedangkan dampak manusia terhadap lingkungan lebih bersifat aktif (Proverawati, dkk,
2012). Manusia memiliki kemampuan eksploitatif terhadap lingkungan sehingga ia dapat
mengubahnya sesuai dengan keinginannya. Sekalipun lingkungan tidak memiliki keinginan
dan tidak memiliki kapasitas aktif untuk mengeksploitasi manusia, apa yang terjadi secara
langsung atau tidak langsung pada lingkungan perlahan tapi pasti mempengaruhi kehidupan
manusia. Hadits sebagai sumber ajaran Islam lainnya tentu menjelaskan bagaimana
seharusnya manusia menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan (Asdiqoh, 2011).
Chandra (2007) menjelaskan bahwa kualitas lingkungan yang buruk berimplikasi
pada kesehatan masyarakat. Lingkungan yang kotor, kotor dan jorok menjadi tempat
berkembangnya berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan organisme pembawa
penyakit. Hal ini membuat orang rentan terhadap berbagai penyakit. Keadaan ini jelas akan
menghambat perkembangan lebih lanjut desa Jatimkar di wilayah Situraja.
Desa Jatimekar di Kecamatan Situraja merupakan salah satu desa unggulan di
Kabupaten Situraja. Desa ini menawarkan banyak peluang wisata di pantai, perkebunan, dan
peternakan. Namun, kepentingan desa menjadi agak kabur akibat gempa yang mengguncang
desa beberapa waktu lalu. Gempa tersebut menjadikan sanitasi lingkungan sebagai masalah
yang harus segera diselesaikan. Sampah dan sampah berserakan hampir di semua tempat.
Dibiarkan, itu memiliki dampak yang sangat negatif pada kelangsungan hidup sehari-hari.
Penyakit kulit dan penyakit menular lainnya seperti diare, tifus dan DBD mudah menular di
lingkungan yang kotor. Mengingat pentingnya kebersihan dan kebersihan lingkungan bagi
kehidupan masyarakat, maka perlu dilakukan kampanye penyehatan lingkungan untuk
meningkatkan pola hidup sehat warga Desa Jatimekari Kecamatan Situraja.
Desa Jatimekar di Kecamatan Situraja, destinasi wisata andalan Lombok Utara, harus
mampu menawarkan kenyamanan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Masalah
sanitasi lingkungan telah menimbulkan masalah serius bagi keberlangsungan pariwisata di
wilayah tersebut. Oleh karena itu, masyarakat harus diajarkan pemahaman tentang
pentingnya kebersihan di desa sejak dini. Masyarakat pada umumnya dan anak-anak pada
khususnya harus dikenalkan dengan kehidupan dan pentingnya kebersihan di daerah tersebut.
Perlu dipahami bahwa di zaman yang terus berkembang seperti saat ini, mereka semakin
dimanjakan oleh media elektronik yang canggih sehingga lebih memilih berdiam diri di
rumah daripada bermain di luar untuk mendapatkan informasi tentang kehidupan dan
lingkungan (Wardhana, 2004).
Pengenalan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan harus terus dilakukan
agar mereka dapat mengembangkan rasa cinta terhadap lingkungan dan menyadari betapa
pentingnya lingkungan bagi kehidupan mereka. Melalui kampanye ini diharapkan ke
depannya kebersihan dan kenyamanan desa semakin meningkat dan kehidupan wisata tetap
terjaga.
Kampanye penyehatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan bakti lingkungan Grup
P2MB UPI, membantu mengatasi masalah sampah di masyarakat. Tujuan pekerjaan amal
dalam pelayanan sipil meliputi, misalnya:1) Mempromosikan pentingnya kebersihan
lingkungan kepada masyarakat. 2) memecahkan masalah kebersihan lingkungan masyarakat
desa Potulando, 3) melatih siswa untuk merawat alam dan lingkungan dengan hati-hati, 4)
titisan Dr. Perguruan Dharma.
B. METODE PENELITIAN
Pengabdian kepada masyarakat menggunakan metode penyuluhan, diskusi dan
tindakan lapangan. Materi penyuluhan disampaikan selama kegiatan, dengan 30% waktu
diskusi dan 70% dicadangkan untuk kegiatan lapangan, sehingga peserta lebih aktif dan
keseluruhan kegiatan menjadi lebih hidup. Langkah-langkah untuk mengimplementasikan
layanan adalah sebagai berikut.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 18 dan 19 Maret 2023, mulai pukul 07.00 s/d
10.00 WIB, diadakan program gotong royong kerja bakti menyambut bulan suci Ramadhan
di Desa Jatimekar, Kecamatan Saturaja. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa
Jatimekar, Kecamatan Sitraja, dengan partisipasi perangkat desa dan mahasiswa P2MB UPI.

Kegiatan ini dibuka oleh kepala desa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bersih
bersih dimulai dari dusun Warung ketan kemudian lanjut dusun cijatihilir lalu hari esik
dilanjut membersihkan dusun cijambe dan mekarwangi. Warga sangat antusias dengan
pelaksanaan kegiatan ini karena mereka sudah sadar akan kebersihan lingkungan tempat
tinggalnya. Kegiatan ini semakin semarak karena Kelompok P2MB UPI bergotong royong
bersama masyarakat sekitar untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Lingkungan
yang bersih menjamin kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Erwin (2012) yang
menulis bahwa lingkungan yang sehat dan bersih diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat tetapi juga untuk hidup nyaman dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar. Setelah selesai pengabdian masyarakat di desa Jatimkar, terlihat perubahan yang
sangat luar biasa. Dulu dikotori, sekarang terlihat bersih. Seorang warga percaya bahwa
lingkungan yang bersih meningkatkan kesehatan mereka. Pendapat penduduk setempat ini
sejalan dengan pernyataan Notoadmodjo (dalam Ricki, 2005) bahwa kesehatan lingkungan
pada dasarnya merupakan status atau status lingkungan yang optimal dan karenanya juga
berpengaruh positif terhadap tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

Setelah dua kegiatan di atas, akhirnya warga mengetahui bahwa kebersihan


lingkungan menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, asri, hijau dan enak dipandang.
Kebersihan dapat dilakukan di mana saja, misalnya di lingkungan sekitar, di sekitar masjid
atau tempat umum lainnya, agar penghuni yang tinggal di sana dapat menikmati lingkungan
yang bersih dan pemandangan yang menyenangkan. Terakhir, warga juga paham bahwa
hidup bersih itu sangat penting. Kebersihan merupakan faktor terpenting bagi kesehatan.
Menjalani hidup bersih tidak semudah kelihatannya. Banyak masalah yang dihadapi
seseorang ketika menerapkan hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, kegiatan kampanye amal penyehatan lingkungan berjalan dengan


baik sesuai rencana. Konsultasi dan diskusi berlangsung satu kali. Sementara itu, operasi
lapangan dilakukan satu kali. Aksi demi aksi dapat berjalan dengan baik dan mendapat
dukungan penuh dari mayoritas masyarakat. Melalui pengabdian nirlaba ini, tujuan utama
dapat dicapainya yaitu meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan
pada masyarakat desa Jatimekar. Usai peresmian, diharapkan kepedulian mayoritas
masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan semakin meningkat. Hal ini
tercermin dari meningkatnya peran aktif dan keinginan mereka untuk terlibat dalam kegiatan
lapangan kantor desa untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan lingkungan.

D. KESIMPULAN
Secara umum kegiatan kebersihan lingkungan ini berjalan dengan lancar. Kegiatan
demi kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan penuh dari sebagian
besar masyarakat. Gotong royong kerja bakti ini telah berhasil mencapai tujuan utama
yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan Kesehatan lingkungan.
Setelah pengabdian selesai, diharapkan tingkat kepedulian sebagian besarmasyarakat
terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan mulai meningkat. Permasalahan kebersihan
lingkungan selalu berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Perilaku masyarakat menjadi
hal utama yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin mensosialisasikan atau
mengkampanyekan gerakan kebersihan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Desa
Jatimekar yang belum memiliki kesadaran untuk memperlakukan sampah rumah tangga
sebagaimana mestinya. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat
berupa kerja bakti dan pemilahan sampah, masyarakat ikut tergerak untuk memiliki
motivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memiliki kesadaran dan
pengetahuan mengenai jenis-jenis sampah.

DAFTAR PUSTAKA
Khairunnisa, K., Jiwandono, I. S., Nurhasanah, N., Dewi, N. K., Saputra, H. H., &
Wati, T. L. (2019). Kampanye Kebersihan Lingkungan melalui Program Kerja
Bakti Membangun Desa di Lombok Utara. Jurnal Pendidikan Dan
Pengabdian Masyarakat, 2(2).
Mea, M. H. C. D. (2020). Kampanye Kebersihan Lingkungan Melalui Program Kerja
Bakti Mahasiswa Program Studi Manajemen Di Kelurahan Potulando,
Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende. Mitra Mahajana: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(1), 54-58.
Prabowo, D., & Sri Arfiah, S. H. (2014). Implementasi Karakter Gotong Royong dan
Peduli Sosial dalam Kerja Bakti Mingguan (Studi Kasus pada Masyarakat di
Desa Miri Slogoretno Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri) (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Neolaka, A. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Proverawati, Atikah & Eni, R. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Ricki, M.M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Slamet. 1994.
Kesehatan Lingkungan. ITB Bandung: Jurusan Teknik Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai